You are on page 1of 25

8

PENENTUAN KARAKTERISTIK DENGAN QFD

Q
FD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau
jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian
menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk menghasilkan
suatu barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau
jasa yang dihasilkan. Penyebaran fungsi mutu (Quality Function
Deployment) adalah alat perencanaan yang digunakan untuk membantu bisnis
memusatkan perhatian pada kebutuhan para pelanggan mereka ketika menyusun
spesifikasi desain dan pabrikasi.

QFD pertama kali dikembangkan di Jepang pada tahun 1972 oleh Mitsubishi
untuk digunakan digalangan kapalnya di Kobe. Pada tahun 1978 Yoji Akao dan
Shigeru Mizuno menyusun konsep ini dan mempublikasikanya. Sejak itu proses
dikembangkan oleh Toyota dan pemasoknya yang telah menggunakannya dalam
rancangan mobil. Kini teknik itu digunakan secara luas di jepang dan telah mulai
digunakan di Amerika dan eropa oleh perusahaan-perusahaan seperti DEC,
Hewlett Packard, AT&T, Texas Instrument, ITT, Ford, Chrysler, General Motors,
Procter & Gamble, Polaroid dan Deere & Company. Di Jepang alat ini telah
digunakan dan telah berhasil mengendalikan rancangan dan pembuatan suatu
jajaran produk yang luas termasuk barang-barang elektronik, mobil, barang-barang
rumah tangga, rangkaian elektronik terpadu (IC), pakaian, dan rancangan untuk
kenyamanan setempat, penjualan eceran, dan perumahan.

8.1 Manfaat QFD

Perusahaan-perusahaan pada dasarnya segan membicarakan tentang bagaimana


mereka memanfaatkan QFD di dalam praktiknya karena kepekaan komersial
(Commercial Sensitivity) disekitar daur pengembangan produk. QFD digunakan
untuk memastikan bahwa sebuah perusahaan memusatkan perhatiannya terhadap
kebutuhan pelanggan sebelum setiap pekerjaan perancangan dilakukan. Ini me-
mungkinkan memperpanjang tahap perencanaan desain proyek, akan tetapi secara
umum mengurangi baik jumlah waktu secara keseluruhan yang diperlukan untuk
tahap perancangan maupun jumlah perubahan-perubahan rancangan setelah
diluncurkan.

Manfaat-manfaat utama QFD adalah sebagai berikut:

1) Memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan.


Memastikan bahwa kebutuhan pelanggan dipahami dan proses desain
didorong oleh kebutuhan pelanggan yang objektif dari teknologi.
2) Mengutamakan kegiatan-kegiatan desain. Hal ini memastikan bahwa proses
desain dipusatkan pada kebutuhan pelanggan yang paling berarti.
3) Menganalisis kinerja produk perusahaan yang utama untuk memenuhi
kebutuhan para pelanggan utama.
4) Dengan berfokus pada upaya rancangan, hal tersebut akan mengurangi
lamanya waktu yang diperlukan untuk daur rancangan secara keseluruhan
sehingga dapat mengurangi waktu untuk memasarkan produk-produk baru.
Perkiraan-perkiraan terbaru memperlihatkan adanya penghematan antara
sepertiga sampai setengah dibandingkan sebelum dilakukan QFD.
5) Mengurangi banyaknya perubahan desain setelah dikeluarkan dengan
memastikan upaya yang difokuskan pada tahap perencanaan. Hal yang penting
ini mengurangi biaya mengenalkan desain baru.
6) Mendorong terselenggaranya tim kerja dan menghancurkan rintangan antar
bagian dengan melibatkan pemasaran, rekayasa teknik, dan pabrikasi sejak awal
proyek. Masing-masing anggota tim kerja sama pentingnya dan memiliki
sesuatu untuk disumbangkan kepada proses.
7) Menyediakan suatu cara untuk membuat dokumentasi proses dan menyediakan
suatu dasar yang kukuh untuk mengambil keputusan rancangan. Hal ini sangat
membantu menjaga proyek terhadap perubahan-perubahan personalia yang
tidak dapat diperkirakan lebih dulu.
QFD memerlukan komitmen baik dari tim proyek maupun manajemen untuk
dapat berhasil. Faktor-faktor kunci yang membantu perusahaan memastikan bahwa
QFD memberi hasil-hasil yang penuh arti disusun seperti di bawah ini:

1) Yang paling penting, proyek harus mendapatkan dukungan manajemen yang


ditunjuk dan aktif. QFD merupakan kegiatan yang cukup menyita waktu. QFD
dapat menjadi inti strategi rancangan yang efektif dan dengan demikian
penamaan sumberdaya dapat benar-benar membuahkan hasil.
2) Tim ini memerlukan waktu untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan,
menandai parameter-parameter kunci, dan melukiskan matrik Rumah Mutu
(House of Quality). Sebuah tim yang berpengalaman pertama bila semua
informasi ini tidak tersedia, proyek itu akan membutuhkan waktu lebih lama
untuk melengkapi dan menyelesaikannya. Tim-tim yang berpengalaman dapat
memilih untuk membuat matriks itu dalam lokakarya dua hari. Hal ini
mungkin perlu di mana anggota-anggota tim ditempatkan beberapa jauh
terpisah dan semua informasi dapat dibuat tersedia disatu lokasi. Bila tidak ada
masalah jarak, tim-tim ini cenderung melaksanakan suatu pertemuan yang
masing-masing memakan waktu dua jam. Setiap pertemuan memungkinkan
satu bagian matrik terselesaikan, meskipun bagitu satu pertemuan dapat di-
perpanjang ketika akan memutuskan matriks terakhir. Pendekatan ini
memberikan waktu kepada para anggota tim untuk memikirkan masing-
masing bagian matriks, dan untuk mengumpulkan informasi tambahan
sementara Rumah Mutu dibangun.

3) Para anggota tim harus dipilih secara hati-hati. Seorang wakil harus diambil
dari fungsi-fungsi pemasaran, rekayasa, pembuatan produk, dan mutu.
Mereka juga harus dipilih karena kemampuan mereka menyumbangkan
pikiran kepadatim proyek serta kemampuan mereka mencari pendekatan
kepada gagasan-gagasan baru dengan pikiran yang terbuka.

4) Wawasan proyek dan tujuan tim harus secara jelas dirumuskan sejak dari
permulaan.
5) Pemimpin tim yang ditunjuk haruslah orang yang memahami proyek itu dan
dapat memimpin sebuah tim. la bertanggung jawab untuk memastikan bahwa
setiap anggota tim menyumbangkan tenaga dan pikirannya, dan proyek
tersebut mencapai tujuannya.

6) Seorang penyedia sarana yang memaklumi proses QFD dapat membantu tim
tersebut menggunakan pendekatan Rumah Mutu.

7) Sebuah proyek yang relatif mudah harus dipilih bagi matriks yang pertama
sehingga tim tersebut dapat mempelajari bagaimana menggunakan Rumah
Mutu. Sebuah proyek yang melibatkan perancangan kembali suku cadang
yang ada mungkin merupakan satu titik awal yang bagus.

8) Tim itu harus membuat penyajian resmi tentang kesimpulan mereka kepada
manajemen. Satu keputusan yang beralasan untuk menerima atau menolak
kesimpulan-kesimpulan itu kemudian harus dibuat secepatnya.

QFD mengumpulkan secara bersama-sama keahlian dari pemasaran,


rekayasa teknik, dan pabrikasi sejak proyek pertama kali dipikirkan dan
memastikan bahwa produk-produk yang dirancang mencerminkan kebutuhan dari
pelanggan. Alat pokok yang digunakan di dalam QFD adalah Rumah Mutu
(House of Quality). Rumah Mutu adalah sebuah matriks yang menunjukkan
hubungan antara kebutuhan-kebutuhan pelanggan dan sifat-sifat rekayasa teknik.
Suatu kerangka Rumah Mutu dilukiskan dalam gambar di atas. Dengan menggu-
nakan alat ini, perusahaan akan mampu menyesuaikan kebutuhan para pelanggan
dengan desain dan kendala-kendala pabrikasi. Contoh itu sangat luwes dan
memberi kemungkinan bagi sebuah perusahaan untuk menyadari bagaimana
pentingnya setiap karakteristik terhadap para pelanggannya dan bagaimana
sulitnya mengadakan perubahan. Hal ini memungkinkan tukar menukar antara
karakteristik untuk dilakukan atas dasar kriteria yang objektif.

Dalam penentuan spesifikasi produk, konflik dan kesalahpahaman


kadangkala muncul antar bidang pemasaran dan anggota rekayasa dari tim desain.
Ini terutama karena terfokus ada intervensi dari apa yang harus dispesifikasikan.
Manajer dan peneliti cenderung mengkonsentrasikan beberapa atribut yang telah
dispesifikasikan dari produk baru (umumnya dari sudut pandang konsumen atau
kebutuhan klien), sementara para perancang dan insinyur memusatkan perhatian
pada karakteristik perekayasaan (umumnya dalam pengertian sifat fisiknya).

Hubungan antara karakteristik dan atribut adalah dalam kenyataan yang


saling berhubungan dan kebingungan ini dapatdihindari jika hubungannya dapat
dipahami dengan jelas. Perancang juga telah mengambil keputusan tentang sifat
fisik produk dengan demikian akan menentukan karakteristik perekayasaannya.
Tetapi karakteristik ini akan menentukan atribut produk yang dalam hal ini akan
dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan. Dengan demikian perancang
rekayasa dapat memilih chasing logam tertentu sehingga penentuan karakteristik
seperti berat, kekakuan dan tekstur; karakteristik mana yang akan menentukan
atribut produk seperti portabilitas, daya tahan dan penampilan.

Dengan meningkatnya persaingan di dalam pasar produk, maka sangat


penting untuk memastikan bahwa hubungan antara karakteristik rekayasa dan
atribut produk sudah dapat dipahami. Terutama sekali, sangat penting memahami
apa yang dibutuhkan oleh pelanggan dalam pengertian atribut produk dan untuk
memastikan bahwa ada terjemahan yang cermat ke dalam spesifikasi karakteristik
rekayasa yang sesuai. Sikap terhadap rancangan produk ini adalah didasarkan atas
filsafat karakteristik rekayasa yang sesuai. Sikap terhadap rancangan produk ini
adalah didasarkan atas filsafat mendengar kepada suara pelanggan dan
direfleksikan dalam peningkatan konsentrasi terhadap kualitas produk. Rancangan
kualitas diakui sebagai faktor utama dalam penentuan keberhasilan produk secara
komersial.

Metode komprehensif untuk penyesuaian kebutuhan pelanggan bagi


karakteristik rekayasa adalah pengembangan fungsi kualitas. Pemanfatan fungsi
kualitas ini adalah terjemahan langsungdari karak-ter jepang Hin Shitsu, Ki No,
Ten Kai, di Jepang dengan frasa yang berarti menyerupai susunan strategi seluruh
aspek produk (fungsi) dari karakteristik yang sesuai (kualitas) sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.

Metode QFD ini mengakui bahwa seseorang yang membeli atau sebagian
besar yang mempengaruhi keputusan pembelian untuk produkadalah orang
penting dalam penentuan keberhasilan komersial dari sebuah produk. Jika
pelanggan tidak membelinya, maka produk tersebut bagaimanapun rancangan
akan mengalami kegagalan secara komersial. Oleh karena itu, suara para
pelanggan memiliki prioritas dalam penentuan atribut produk. Ini berarti juga
harus berusaha menjaga identitas pelanggan, mendengarkan dengan cermat
terhadap apa yang mereka katakan dan menentukan karakteristik rekayasa
produk.

QFD adalah sesuatu yang sangat penting berkaitan dengan terjemahan


kebutuhan pelanggan ke dalam karakteristik rekayasa dan juga disajikan disini
pada inti proses desain. Karena ini merupakan metode komprehensif, konsep
QFD dapat juga digunakan dalam berbagai tahap proses perencanaan dan juga
dapat digambarkan terhadap berbagai metode desain lainnya.

Menentukan Karakteristik

Penentuan karakteristik ini bertujuan untuk mengetahui selera konsumen


terhadap produk. Hal ini dapat dilakukan dengan metode QFD (Quality Function
Deployment), yaitu menterjemahkan selera konsumen ke dalam bentuk atribut-
atribut produk yang disesuaikan dengan karakteristik teknis. QFD adalah suatu
matriks yang sistematis, menggambarkan pendekatan yang dilakukan untuk
merancang produk yang berkualitas. Dasar dari QFD adalah filosofi TQM (Total
Quality Management). Dalam QFD menggunakan suatu matriks yang disebut
sebagai House of Quality, di mana matriks ini dapat menterjemahkan keinginan
konsumen ke dalam karakteristik desain. Bantuk dan keterangan dari setiap
bagian matriks House of Quality dapat dilihat pada Gambar8.1.
Gambar 8.1. House of Quality

Dalam menggunakan matriks House of Quality harus melalui prosedur sebagai


berikut:

1. Mengidentifikasikan keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut


produk

Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen
terhadap suatu produk. Umumnya konsumen menyatakan pendapatnya
mengenai suatu produk ke dalam atribut -atribut yang sangat umum, sehingga
yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasi pernyataan
konsumen dengan baik untuk menghindari kesalahan interpretasi.

2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut

Penentuan peringkat atribut ini dapatdilakukan dengah memberikan bobot


persentase pada masing-masing atribut dengan meng-gunakan skala prioritas.
3. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing

Performansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut yang


diprioritaskan pesaing dikaji.

4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan


karakteristik
Atribut - atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis pada
tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, di mana atribut diletakkan
vertikal pada tepi sebelah kiri, sedangkan karakteristik teknis diletakkan
horizontal pada tepi atas. Karakteristik teknis yang dipilih harus nyata dan
dapat diukur.

5. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut


produk

Untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan


atribut, biasanya menggunakan skor, di mana skor yang tertinggi
menggambarkan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk
mengidentifikasi karakteristik teknis yang paling berpengaruh pada kepuasan
konsumen, dan sebaliknya.

6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis

Dalam House of Quality, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja


dengan matriks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa
interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis.

7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik


teknis

Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin dicapai untuk
pengukuran parameter karakteristik teknis dalam memuaskan keinginan
konsumen dan meningkatkan produknya melebihi produk pesaing.
8.2 Langkah-langkah QFD

Langkah-langkah Quality Function Deployment (QFD) dengan


menggunakan matriks House of Quality adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk

Metode ini dimulai dengan pengidentifikasian pelanggan dan pandangan


mereka terhadap kebutuhan mereka dan atribut produk yang mereka
inginkan. Juga ada beberapa teknik penelitian pasar tentang kebutuhan dan
selera pelanggan. Metode ini disebut klinik produk di mana pelanggan dapat
dilibatkan dengan ke dalaman yang.ada terutama menyangkut produk
tertentu dan juga tentang uji di mana berbagai persaingan produk akan
disusun pada display dalam ruangan atau hall dan pelanggan diminta
memeriksa produk dan memberikan pemikiran dan reaksi mereka.

Secara umum pelanggan juga akan berbicara tentang produk dalam


pengertian atribut umum dan karakteristik khusus rentangan pengamatan dari
sesuatu yang mudah dilakukan hingga kepada pernyataan 'saya tidak
menyukai warnanya'. Seperti pada metode spesifikasi kinerja, sangatlah
penting untuk menginterpretasikan pernyataan umum ke dalam pernyataan
yang tepat dari berbagai kebutuhan, tetapi juga penting untuk mencoba
mengidentifikasi dan menyajikan keinginan konsumen dan seleranya dari
pada mengidentifikasikan pengamatan mereka ke dalam persepsi perancang
dari apa yang diinginkan oleh pelaggan. Untuk itu kata-kata atau frasa yang
digunakan secara aktual oleh pelanggan sering dipertahankan dalam
pernyataan atribut produk, bahkan meskipun ini masih sangat kabur dan
bersifat tidak terlalu tepat.

2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut

Tidak semua atribut produk yang teridentifikasi akan memiliki kualitas yang
sama pentingnya bagi pelanggan atau konsumen. Misalnya, mudah
digunakan dapat dinyatakan sebagai hal yang lebih penting dari pada mudah
dirawat. Demikian juga beberapa kebutuhan (seperti yang dicatat dalam
metode spesifikasi kinerja (yang dapat berupa kebutuhan atau permintaan
dari pada selera yang bersifat relatif.

Tim perancang juga perlu mengetahui atribut dari desain produk mereka
yang merupakan hal penting yang mempengaruhi per-sepsi konsumen dari
produk yang mereka miliki dan juga hal penting untuk menerapkan tingkat
kepentingan relatif dari para pelanggan. Demikian juga metode penelitian
pasar yang dapat membantu menciptakan preferansi yang relatif serta
memberikan konflrmasi apakah konsumen dapat mengatakan secara aktual
hal ini dapat direfleksikan.

Sebagian teknik yang relatif sederhana yang dapat digunakan untuk


mengakses tingkat kepentingan relatif dari atribut yang teridenifikasi.
Misalnya, pelanggan yang dapat diminta untuk mengurutkan pernyataan atau
kebutuhan mereka atau menegosiasikan suatu titik terhadap berbagai atribut.

Hasil dari langkah adalah alokasi bobot relatif untuk menetapkan atribut
yang dispesifikasikan oleh pelanggan. Secara normal, nilai persentase ini
ditetapkan setiap atribut, yaitu bobot untuk rangkaian atribut yang lengkap
ditambah pada total 100. Pelanggan sering melakukan penilaian tentang
atribut produk dalam istilah perbandingan dengan produk lainnya. Misalnya,
pembeli mobil dapat mengatakan bahwa mobil A terasa sangat responsive
dibandingkan dengan mobil B. Pemakaian perbandingan ini dapat dipahami
dengan sempuma, yang mengatakan konsumen bukanlah ahli dan hanya
dapat melihat berbagai kemungkinan dalam desain produk melalui
pengamatan terhadap produk yang dihasilkan. Informasi penelitian pasar
juga sering dikumpulkan oleh metode perbandingan antar produk. Dalam
pasar kompetitif, tim perencanaan juga mencoba untuk memastikan bahwa
produk ini akan memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih baik dari pada
produk baik. Kinerja dari persaingan ini akan dianalisa terutama menyangkut
kepada atribut produk yang memberikan bobot tertinggi pada kepentingan
relatif. Sebagian dari ukuran kinerja ini akan lebih bersifat objektif dan
kuantitatif, sementara itu dapat juga dibandingkan oleh para konsumen.
Bahkan bila ukuran objektif dapat dilakukan, hal ini dapat diperiksa terhadap
persepsi pelanggan yang tidak dapat dikaitkan dengan ukuran objektif.

Dalam merencanakan produk baru tidak ada produk pesaing lain tetapi
bahwa tidak seperti biasanya, sebagian besar rancangan produk bersaing
terhadap produk yang sudah ada dipasar. Dalam memperbaiki produk yang
ada, langkah yang demikian termuat dalam prosedur yang tidak hanya
menyoroti perbaikan dalam produk tim perancang tetapi juga di mana produk
ini telah memberikan keuntungan bagi beberapa persaingan yang dipertahan-
kan.

3. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing

Performansi dari pesaing dianalisis keterangan mengenai atribut yang


diprioritaskan pesaing dikaji.

4. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik

Seperti telah dikemukakan di atas, pelanggan bukanlah ahli dan oleh karena
itu tidak umum menspesifikasikan kebutuhan mereka dalam pengertian
karakteristik rekayasa yang mempengaruhi berbagai kebutuhan. Misalnya,
pembeli mobil yang mengetahui bagaimana rasa responsive, tetapi tidak
seperti itu mampu mengacu kepada istilah torsi mesin. Oleh karena itu sangat
penting bagi tim perancang mengidentifikasikan karakteristik rekayasa dari
produk yang memenuhi atau mempengaruhi kebutuhan pelanggan. Dalam hal
ini, keseluruhan bobot mobil, termasuk torsi mesin akan mempengaruhi
responsibilitasnya. Karakteristik rekayasa haruslah lebih real merupakan
karakteristik yang dapat diukur terhadap perencana rekayasa mampu
mengontrolnya. Juga dapat dipahami bagi pelanggan yang lebih besar tentang
kebutuhan mereka atau untuk mengharapkannya dalam berbagai subjek
frustasi, namun perencana rekayasa ini hanya dapat bekerja dalam sejumlah
parameter kuantitatif dari rekayasa yang dapat diidentifikasikan. Melalui
penyesuaian parameter ini, karakteristik yang digunakan para desainer akan
mempengaruhi kinerja atau persepsi pelanggan terhadap produk. Oleh karena
itu, akan sangat penting untuk mempertimbangkan berbagai usaha dalam
mengidentifikasikan karakteristik rekayasa yang relevan dan memastikan
bahwa masing-masing dapat dinyatakan dalam unit yang dapat diukur.

Tentu saja, tidak semua karakteristik rekayasa dapat mempengaruhi semua


atribut produk dan penggambaran matriks akan memungkinkan tim
mengidentifikasikan karakteristik mana yang akan menjadi atribut. Ini
umumnya mencatat atribut secara bersama-sama dengan bobot relatif mereka
yang secara vertical kebawah, pada sisi kiri dari matriks dan juga secara
horizontal, sepanjang sisi atas. Atribut ini akan membentuk barisan matrik dan
karakter-istik yang membentuk kolom. Setiap sel matriks memperlihatkan
interaksi potensial atau hubungan antara karakteristik rekayasa dan kebutuhan
para pelanggan. Kebawah sisi kanan matriks dapat dicatat hasil evaluasi dari
produk pesaing, yang memperlihatkan score yang dicapai terhadap atribut
produk untuk produk pesaing dan produk arus tim desain. Demikian juga sisi
bawah dari matriks yang umumnya telah ditempat untuk pencatatan unit
pengukuran dari karakteristik rekayasa. Jika produk telah ada dan dirancang
maka produk ini memiliki karakteristik tersendiri yang dapat di-sisipkan
disini, bersama dengan nilai yang dicapai oleh produk pesaing.

5. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut


produk

Dengan melakukan pemeriksaan melalui sel-sel matriks, maka akan


memungkinkan untuk mengidentifikasi di mana karakteristik rekayasa akan
mempengaruhi atribut produk. Hubungan antara karakteristik dan atribut ini
tidak akan memiliki nilai yang sama. Dapat dikatakan, sebagian karakteristik
akan memiliki pengaruh yang kuat pada beberapa atribut, sementara
karakteristik lainnya hanya memiliki pengaruh yang lemah. Oleh karena itu
tim desain bekerja secara metodologi melalui matriks dan dicatat di dalam sel
matriks di mana hubungan ini terjadi dan kekuatan hubungan ini dapat dilihat.
Beberapa jumiah yang digunakan untuk menunjukkan kekuatan hubungan
(misalnya 6 untuk hubungan kuat, 3 untuk hubungan sedang, dan 1 untuk
hubungan lemah) atau dapat juga menggunakan simbol. Bila angka ini
digunakan maka akan dimungkian untuk mencatat nilai kedua dalam sel yang
kedua yang merupakan bobot relatif dari atribut yang dikalikan oleh kekuatan
hubungan. Skor terbesar diantara nilai ini akan memampukan tim desain lebih
mudah mengidentifikasikan penyesuaian karakteristik rekayasa yang memiliki
pengaruh besar atas persepsi pelanggan dari produk. Pengukuran akuratdari
kekuatan hubungan ini dapat ditetapkan.

6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan diantara karakteristik teknis

Sering muncul kasus bahwa karakteristik rekayasa berinteraksi satu sama lain,
terutama dalam pengaruh mereka terhadap persepsi pelanggan dari produk.
Misalnya, mesin yang lebih berkekuatan yang jauh lebih berat, sehingga
peningkatan bobot kendaraan dan tidak ada meningkatkan responsifnya.
Interaksi ini dapat berupa negatif atau positif.

Cara pemeriksaan interaksi ini adalah untuk menambahkan bagian lain pada
matriks interaksi. Aksi baru ini akan ditambahkan pada matriks yang sudah
ada dan karena ini menghasilkan bentuk segitiga matriks dengan diagram yang
dihasilkan. Pekerjaan melalui matriks pembuktian akan memungkinkan
pemeriksaan yang sistematik dilakukan dari interaksi antara karakteristik
rekayasa dan apakah interaksi ini lebih negatif atau positif. Bagaimanapun
beberapa asumsi akan dapat dibuat menyangkut perencanaan akhir bila
menyelesaikan matriks pembuktian dan perlu diingat bahwa perubahan di
dalam konsep desain ini akan berubah di dalam bentuk interaksi.

7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik


teknis

Dalam metode berikut ini, tim perencanaan akan mendapatkan


isyarat substansial ke dalam desain atau perencanaan mereka termasuk
persepsi pelanggan dari produk mereka dan produk pesaing dan bagaimana
karakteristik rekayasa dari produk ini dihubungkan dengan kebutuhan para
konsumen. Dalam langkah prosedur ini, tim akan menentukan target yang
dapat ditetapkan untuk parameter karakteristik rekayasa yang dapat diukur
guna memenuhi kebutuhan konsumen atau memperbaiki produk atas
pesaingnya.

Tentu saja dalam situasi kompetitif sangatlah penting untuk mengetahui apa
yang dicapai pesaing terhadap karakteristik produknya sehingga penelitian
yang lebih rinci dari produk pesaing sangat perlu dilakukan. Tim perencanaan
juga dapat menetapkan target bagi mereka yang mungkin lebih baik dari
pesaingnya. Kadang-kala juga dirasa perlu untuk melaksanakan percobaan
dengan pelanggan untuk menentukan target apa yang dapat diterima. Hal ini
sama untuk menentukan nilai spesifikasi kinerja.

Contoh Sepeda Mini

Langkah-langkah penentuan karakteristik dengan metode QFD terhadap


perancangan sepeda mini Kelompok II adalah:

1. Mengidentifikasi keinginan konsumen ke dalam bentuk atribut produk

Untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap sepeda mini, maka dalam


pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner kepada 30 sampel
anak. Penyebaran kuisioner ini dilakukan melalui 2 tahap yaitu tahap I
(kuisioner terbuka) dan tahap II (kuisioner tertutup).

Data atribut sepeda mini yang diinginkan oleh konsumen pada tabel 8.1.

Tabel 8.1. Data Atribut Sepeda Mini yang Diinginkan oleh Konsumen
ATRIBUT
No
Primer Sekunder Tersier
1 Desain Bentuk stang Melengkung
Bentuk tempat duduk Segitiga melengkung
Bentuk pedal Persegi
Dimensi Tinggi tempat duduk 50 cm
Jari-jari roda 20 cm
Tinggi stang 65 cm
Warna Merah hitam
Hiasan Stiker
2 Bahan Rangka Besi
Tempat duduk Busa
3 Fungsi Utama Alat transportasi
Tambahan Tempat tas

2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut produk

Penentuan tingkat kepentingan relatif atribut ini dilakukan dengan memberikan


bobot persentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan skala
prioritas, dapat dilihat pada tabel 8.2.

Tabel 8.2. Data Tingkat kepentingan dari Atribut Produk

ATRIBUT Tingkat
No
Primer Sekunder Tersier kepentingan
1 Desain Bentuk stang Melengkung 3
Bentuk tempat Segitiga melengkung 4
Bentuk
duduk pedal Persegi 4
Dimensi Tinggi tempat duduk 50 3
Jari-jari
cm roda 20 cm 4
Tinggi stang 65 cm 4
Warna Merah hitam 4
Hiasan Stiker 3
2 Bahan Rangka Besi 5
Tempat duduk Busa 5
3 Fungsi Utama Alat transportasi 5
Tambahan Tempat tas 5

3. Mengevaluasi atribut produk pesaing yang sejenis


Tingkat kepentingan atribut dan pesaing yang diperoleh dari hasil
pengumpulan data kuisioner dapat dilihat pada tabel 8.3.

Tabel 8.3. Data Evaluasi Atribut dari Produk Pesaing yang Sejenis

ATRIBUT Tingkat kepentingan


No Pesaing Pesaing Pesaing
Primer Sekunder Tersier
1 2 3

1 Desain Bentuk stang Melengkung 4 3 3


Bentuk tempat Segitiga melengkung 4 4 4
duduk
Bentuk pedal Persegi 3 3 4
Tinggi tempat
Dimensi 3 3 4
duduk 50 cm
Jari-jari roda 20 cm 4 3 3
Tinggi stang 65 cm 5 4 4
Warna Merah hitam 4 2 2
Hiasan Stiker 3 3 4
2 Bahan Rangka Besi 3 4 4
Tempat duduk Busa 3 4 4
3 Fungsi Utama Alat transportasi 3 3 3
Tambahan Tempat tas 4 3 4

4. Menggambarkan matrix perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik


teknik

Atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknik diletakkan


pada bagian vertikal di tepi sebelah kiri sedangkan karakteristik teknik di
bagian horizontal tepi atas.

Matriks aritara atribut produk dan karakteristik teknik dapat dilihat pada tabel
8.4.

Tabel 8.4. Matriks antara Atribut Produk dan Karakteristik Teknik


Kualitas Mesin
Ketebalan Busa

Berat Sepeda
Kekuatan Bahan
Usia Pakai
Komposisi Produk

Lamanya Pengecatan
Bentuk stang melengkung
Bentuk tempat duduk segitiga lengkung
Bentuk pedal persegi
Tinggi tempat duduk 50 cm
Jari-jari roda 20 cm
Tinggi stang 65 cm
Warna merah hitam
Hiasan stiker
Rangka besi
Tempat duduk busa
Fungsi utama alat transportasi
Fungsi tambahan tempat tas

5. Mengidentifikasi hubungan antara atribut produk dengan karak-teristik teknik

Dalam hal ini dilakukan dengan menggunakan skor yang tertinggi


menunjukkan tingkat kemudahan yang paling tinggi bagi tim perancang
untuk mengidentifikasi karakterisikteknik yang paling mempengaruhi
kepuasan konsumen.

Matriks antara atribut produk sepeda mini kelompok I dan karakteristik teknik
dapat dilihat pada tabel 8.5.

Tabel 8.5. Matriks antara Atribut Produk Sepeda Mini Kelompok II dan
Karakteristik Teknik
Berat Sepeda
Kualitas Mesin
Kekuatan Bahan
Usia Pakai
Ketebalan Busa
Lamanya Pengecatan
Komposisi produk
Bentuk stang melengkung X X X √ V √ x
Bentuk tempat duduk segitiga lengkung √ V X x x √ √
Bentuk pedal persegi X x X √ √ x √
Tinggi tempat duduk 50 cm X V X x √ √ V
Jari-jari roda 20 cm X x X x x √ V
Tinggi stang 65 cm X √ X √ V x V
Warna merah hitam V X V V V x X
Hiasan stiker X X √ X X x X
Rangka besi V X X V V V V
Tempat duduk busa V V X x √ V √
Fungsi utama alat transportasi X X X √ V V V
Fungsi tambahan tempat tas V X X x V √ √

V = Hubungan positif sedang = 4

√ = Hubungan positif sedang = 3

x = Hubungan negatif sedang = 2

X = Hubungan negatif kuat = 1

6. Mengindentifikasi hubungan antara sesama karakteristik teknik

Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara sesama


karakteristik yang satu dengan yang lainnya, dapat dilihat pada gambar 8.2.
V = Hubungan positif kuat =4

√ = Hubungan positif sedang =3


x = Hubungan negatif sedang =2
X = Hubungan negatif kuat =1

Gambar 8.2. Hubungan antara Sesama Karakteristik Teknik

7. Menentukan target pencapaian untuk setiap karakteristik teknik

Pada langkah ini, ditentukan target yang harus dicapai untuk masing-masing
karakteristik teknik, tingkat kesulitan pembuatan produk, tingkat kepentingan
dan perkiraan biaya tingkat masing-masing karakteristik teknik.

Tingkat kesulitan

Total bobot = 55

21
1. Komposisi produk = x 100 % = 38.18 % 3
55

17
2. Ketebalan busa = x 100 % = 30.91 % 3
55
9
3. Lamanya pengecatan = x 100 % = 16.36 % 1
55

11
4. Kualitas Mesin = x 100 % = 20 % 1
55

17
5. Kekuatan Bahan = x 100 % = 30.91 % 3
55

19
6. Usia pakai = x 100 % = 34.55 % 3
55

16
7. Berat sepeda = x 100 % = 29.09 % 3
55

Derajat kepentingan

Total bobot = 214

32
1. Komposisi produk = x 100 % = 14.95 % ≈ 15%
214

25
2. Ketebalan busa = x 100 % = 11.68 % ≈ 12%
214

17
3. Lamanya pengecatan = x 100 % = 7.94 % ≈ 8%
214

31
4. Kualitas Mesin = x 100 % = 14.49 % ≈ 14%
214

38
5. Kekuatan Bahan = x 100 % = 17.76 % ≈ 18%
214

35
6. Usia pakai = x 100 % = 16.36 % ≈ 16%
214

36
7. Beratsepeda = x 100 % = 16.82 % ≈ 17%
214

Perkiraan Biaya Total bobot = 17

3
1. Komposisi produk = x 100 % = 17.65 % ≈ 18%
17
3
2. Ketebalan busa = x 100 % = 17.65 % ≈ 18%
17
1
3. Lamanya pengecatan = x 100 % = 5.88 % ≈ 6%
17

1
4. Kualitas Mesin = x 100 % = 5.88 % ≈ 6%
17

3
5. Kekuatan Bahan = x 100 % = 17.65 % ≈18%
17

3
6. Usia pakai = x 100 % = 17.65 % ≈18%
17

3
7. Berat sepeda = x 100 % = 17.65 % ≈ 18%
17

Customer Perception

Data Persepsi konsumen dapat dilihat pada tabel 8.6 dan tabel 8.7.

Tabel 8.6. Data Persepsi Konsumen

ATRIBUT kelompok II pesaing 1 pesaing 2 pesaing 3

Bentuk stang melengkung 3 4 3 3


Bentuk tempat duduk segitiga lengkung 4 4 4 4
Bentuk pedal persegi 4 3 3 4
Tinggi tempat duduk 50 cm 3 3 3 4
Jari-jari roda 20 cm 4 4 3 3
Tinggi stang 65 cm 4 5 4 4
Warna merah hitam 4 4 2 2
Hiasan stiker 3 3 3 4
Rangka besi 5 3 4 4
Tempat duduk busa 5 3 4 4
Fungsi utama alat transportasi 5 3 3 3
Fungsi tambahan tempat tas 5 4 3 4
Tabel 8.7. Hubungan antara Karakteristik Teknik dengan Tingkat Kesulitan, Derajat
Kepentingan, dan Perkiraan Biaya

Ketebalan Busa

Usia Pakai
Berat Sepeda
Komposisi Produk

Kekuatan Bahan
Kualitas Mesin
Tingkat Kesutitan 3 3 Lamanya Pengecatan
1 1 3 3 3
Derajat kepentingan 15 12 8 13 18 16 17
Perkiraan biaya 18 18 6 6 18 18 18

Selanjutnya, dapat digambarkan House of Quality yang merupakan


gabungan semua karakteristik teknik, atribut yang diinginkan konsumen, posisi
sepeda mini pesaing dan Kelompok II terhadap atribut yang sama. Semuanya
dibuat dalam rumah mutu dengan menggunakan metode QFD (dapat dilihat pada
gambar 8.3).

Kesimpulan dari gambar QFD di atas adalah:

1. Atribut sepeda mini dari hasil kuisioner adalah:

a. Sepeda mini yang mempunyai stang melengkung

b. Sepeda mini yang mempunyai warna merah hitam

c. Sepeda mini yang mempunyai pedal berbentuk persegi

d. Sepeda mini yang mempunyai bahan rangka dari besi

e. Sepeda mini yang mempunyai tinggi stang 65 cm

f. Sepeda mini yang mempunyai jari-jari roda 20 cm


g. Sepeda mini yang mempunyai bahan tempat duduk dari busa

h. Sepeda mini yang mempunyai tinggi tempat duduk 50 cm

i. Sepeda mini yang mempunyai tempat duduk berbentuk segitiga


melengkung

j. Sepeda mini yang mempunyai hiasan stang dengan stiker

k. Sepeda mini yang berfungsi sebagai alat transportasi

I. Sepeda mini yang mempunyai keranjang sebagai tempat tas


Gambar 8.3. QualityFunction Development (QFD) Sepeda Mini Kelompok II

2. Perbandingan sepeda mini hasil penyebaran kuisioner dengan produk dari


pesaing pada atributyang sama adalah:

a. Untuk bentuk stang: pesaing 1 lebih unggul daripada produk rancangan,


pesaing 2, dan pesaing 3.

b. Untuk bentuk tempat duduk: produk rancangan, pesaing 1, 2, dan 3


memiliki tingkat keunggulan yang sama.

c. Untuk bentuk pedal: produk rancangan dan pesaing 3 sama unggulnya


disusul pesaing 1 dan 2.

d. Untuk tinggi tempat duduk: pesaing 3 lebih unggul disusul produk


rancangan, pesaing 1, dan 2 yang sama unggulnya.

e. Untuk jari-jari roda: produk rancangan dan pesaing 1 seimbang disusul


pesaing 2 dan 3.

f. Untuk tinggi stang: pesaing 1 lebih unggul kemudian disusul rancangan


produk, pesaing 2, dan 3 yang seimbang.

g. Untuk warna sepeda: produk rancangan seimbang dengan pesaing 1 dan


lebih unggul bila dibandingkan dengan produk pesaing 2 dan 3.

h. Untuk hiasan sepeda: produk pesaing 3 lebih unggul dibanding produk


rancangan, pesaing 1 dan 2.

i. Untuk bahan rangka: produk rancangan lebih unggul


dibandingkan produk pesaing 2 dan 3, disusul produk pesaing 1.

j. Untuk bahan tempat duduk: produk rancangan lebih unggul dibandingkan


produk pesaing 2 dan 3, disusul produk pesaing 1.

k. Untuk fungsi utama: produk rancangan jauh lebih ungul dibandingkan


pesaing 1, 2 dan 3.
1. Untuk fungsi tambahan: produk rancangan lebih unggul dari pesaing 1
dan 3 yang kemudian disusul oleh pesaing 2.

3. Tingkat kesulitan: semua karakteristik teknik tersebut cukup mudah untuk


dikerjakan kecuali lamanya pengecatan dan kualitas mesin yang mudah
dikerjakan.

4. Tingkat kepentingan: semua karakteristik teknik tergolong cukup penting


hanya kekuatan bahan, usia pakai, dan berat sepeda yang dianggap penting.

5. Perkiraan biaya: perkiraan biaya dari produk rancangan tergolong dalam


kategori mahal kecuali lamanya pengecatan dan kualitas mesin yang tergolong
murah.

-ooOoo-

You might also like