You are on page 1of 11

c c 


   
PERMINTAAN TENAGA KERJA Tujuan Instruksional Umum (TIU): Setelah menyelesaikan mata kuliah
Ekonomi Sumber Daya Manusia (pada akhir semester), mahasiswa program studi Sosial Ekonomi
Perikanan / Agrobisnis Perikanan semester VII akan dapat memahami permasalahan dan solusi dalam
pengelolaan sumber daya manusia di pasar tenaga kerja serta berbagai dinamika ketenagakerjaan.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK) : Setelah membaca bab ini mahasiswa dapat menjelaskan Faktor-
faktor yang mempengaruhi dalam membuat ramalan kebutuhan sumber daya manusia, Konsep
Permintaan, Permintaan Tenaga Kerja dalam Jangka Pendek, dan Permintaan Tenaga Kerja Dalam
Jangka Panjang. A. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Membuat Ramalan Kebutuhan
Sumberdaya Manusia Faktor-faktor yang mempengaruhi dan harus diperhitungkan dalam membuat
ramalan kebutuhan sumberdaya manusia pada waktu yang akan datang: A.1. Lingkungan Eksternal o
Ekonomi o Sosial Politik dan Budaya o Hukum dan Peraturan-peraturan o Perkembangan Ilmu dan
Teknologi o Persaingan antar organisasi Permintaan Tenaga Kerja

Organisasi Internal o Rencana-rencana pengembangan o Anggaran atau pembiayaan-pembiayaan o


Desain organisasi o Perluasan usaha dan sebagainya A.3. Persediaan Karyawan o Karyawan yang akan
pensiun o Pengunduran diri karyawan o Kematian dan sebagainya Peramalan (Forcast) kebutuhan
sumberdaya manusia secara logis dapat dibagi menjadi 3 yakni: a. Peramalan permintaan sumberdaya
manusia Ramalan akan kebutuhan permintaan ini sebaiknya dibagi kedalam permintaan jangka panjang
dan permintaan jangka pendek. Dalam membuat ramalan permintaan ini perlu mempertimbangkan
atau memperhitungkan rencana strategi organisasi, perkembangan penduduk, perkembangan ekonomi,
perkembangan teknologi, serta kecendrungan perubahan-perubahan sosial di dalam masyarakat. b.
Peramalan persediaan sumber daya manusia Dalam membuat ramalan persediaan sumber daya
manusia ini perlu memperhitungkan antara lain: persediaan sumberdaya manusia yang sudah ada
sekarang ini, baik jumlah maupun kualifikasinya, tingkat produksi atau efektifitas Permintaan Tenaga
Kerja

kerja sumberdaya yang ada tersebut, tingkat pergantian tenaga, angka absensi karyawan atau tenaga
kerja, dan tingkat rotasi atau pemindahan kerja. c. Perlakuan atas sumber daya manusia Berdasarkan
perhitungan atau ramalan kebutuhan di suatu pihak dan ramalan persediaan sumberdaya manusia saat
ini, maka perlu tindak lanjut yaitu (tindakan) yang akan diambil ramalan perlakuan ini misalnya:
pengangkatan pegawai baru, penambahan kemampuan terhadap pegawai yang sudah ada melalui
pelatihan, pengurangan pegawai, dan sebagainya. B. Konsep Permintaan Analisis permintaan tenaga
kerja didasarkan atas asumsi bahwa permintaan pasar tenaga kerja diturunkan dari permintaan
masyarakat terhadap barang dan jasa yang dibutuhkannya. Tenaga kerja diminta karena kemampuannya
menghasilkan barang dan jasa. Dengan demikian, analisis permintaan tenaga kerja biasanya didasarkan
pada teori produktivitas tenaga kerja. Permintaan adalah hubungan antara tingkat upah (yang dilihat
dari perspektif seorang majikan adalah harga tenaga kerja) dan kuantitas tenaga kerja yang dikehendaki
oleh majikan untuk diperkerjakan (dalam hal ini dapat dikatakan dibeli). Secara khusus suatu permintaan
menggambarkan jumlah maksimum yang dikehendaki seorang pembeli untuk membelinya pada setiap
kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu. Dalam hal tenaga kerja, kurva permintaan
menggambarkan jumlah maksimum tenaga kerja yang seorang pengusaha bersedia untuk
mempekerjakannya pada setiap kemungkinan tingkat upah dalam jangka waktu tertentu. Secara
alternatif, kurva permintaan tenaga kerja dapat dilihat sebagai gambaran bagi setiap kemungkinan
jumlah tenaga kerja dengan tingkat upah yang Ekonomi Sumberdaya Manusia
maksimum di mana pihak pengusaha bersedia untuk mempekerjakan. Dengan salah satu pandangan,
permintaan tenaga kerja haruslah dilihat sebagai suatu kerangka alternatif yang dapat diperoleh pada
suatu titik tertentu yang ditetapkan pada suatu waktu. B.1. Kurva Permintaan Tenaga Kerja Gambar di
bawah ini menggambarkan kurva permintaan tenaga kerja U DTK 0 TK Gambar 1. Kurva Permintaan
Tenaga Kerja Apabila masukan modal (M) juga berubah. Untuk itu Kurva di atas kita reproduksi dengan
ditambah notasi Mo. U NPM (M1) NPM (M1) NPM (M0) 0 TK Gambar 2. Kurva permintaan tenaga kerja
dengan masukan modal Permintaan Tenaga Kerja

Bila M naik menjadi M1 sehingga M1 > M0, maka dampak penambahan M dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu substitutif dan komplementer. Dampak substitutif terlihat dari menggesernya kurva NPM
ke kiri. Namun, bila dampak komplementer yang terjadi karena M dan Tk merupakan pasangan kerja
NPM yang baru, maka akan menggeser kurva NPM ke sebelah kanan. Dampak perubahan teknologi
pada NPM mirip dengan dampak perubahan M. Bila perubahan teknologi bersifat lebih padat modal
akan mengurangi NPM, sedangkan bila perubahan teknologi bersifat labor deepening, maka NPM akan
bergeser ke kanan. B.2. Identifikasi Determinan Permintaan Tenaga Kerja Kita dapat mengidentifikasikan
determinasi permintaan tenaga kerja melalui: B.2.1. Tingkat upah Tingkat upah merupakan biaya kurva
diperhitungkan untuk mencari titik optimal kuantitas TK yang akan dipergunakan. Makin tinggi tingkat
upah, makin sedikit tenaga kerja yang diminta, begitu pula sebaliknya. B.2.2. Teknologi Kemampuan
menghasilkan tergantung teknologi yang dipakai. Makin efektif teknologi, makin besar artinya bagi
tenaga kerja dalam mengaktualisasikan keterampilan dan kemampuannya. B.2.3. Produktivitas Bentuk
kurva NPM dipengaruhi oleh produktivitasnya. Produktivitas tergantung modal yang dipakai.
Keleluasaan modal akan menaikkan produktivitas tenaga kerja. Ekonomi Sumberdaya Manusia

Kualitas tenaga kerja Latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang merupakan indeks kualitas
tenaga kerja mempengaruhi letak atau bentuk NPM, begitu pula keadaan gizi mereka. B.2.5. Fasilitas
modal Dalam realisasinya, produk dihasilkan atas sumbangan modal dan tenaga kerja yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Hal ini dikarenakan peranan input yang lain, yaitu M, dapat merupakan faktor
penentu yang lain. Determinasi tersebut, mempengaruhi corak permintaan tenaga kerja. Perubahan
yang terjadi pada salah satu determinasi akan mengubah permintaan. C. Permintaan Tenaga Kerja
dalam Jangka Pendek Hubungan input-output pada suatu perusahaan adalah produksi. Dengan
teknologi yang tetap yang digunakan oleh perusahaan (dimana teknologi merupakan teknik yang
mengalihkan bentuk input ke dalam bentuk output) jumlah input tenaga kerja dan modal yang lebih
besar yang digunakan oleh perusahaan, makin besar pula output yang dihasilkan. Hubungan Produksi:
Produksi Fisik Marginal Hubungan input-output pada suatu perusahaan yang khusus, digambarkan
secara grafik pada kurva 3. Unit modal yang digunakan dalam proses produksi diperlihatkan dalam
sumbu vertikal; unit tenaga kerja, yang kita ukur dengan hari- hari kerja, diperlihatkan oleh garis sumbu
yang horisontal. Garis-garis kurva yang disebut isokuan (isoquants) memperlihatkan berbagai macam
kombinasi tenaga kerja Permintaan Tenaga Kerja

dan modal yang dapat digunakan perusahaan untuk menghasilkan ͞kuantitas yang sama͟ dari output.
Misalnya, perusahaan yang khusus itu mengelola sebuah tambak ikan, dapat menambah 19 ton ikan
dengan cara menggunakan lima unit tenaga kerja, atau dengan cara kombinasi lainnya antara tenaga
kerja dan modal lalu merupakan substitusi dalam proses produksi. Akan tetapi, tenaga kerja dan modal
bukanlah merupakan substitusi yang sempurna bagi satu sama lainnya. Jika memang demikian, maka
mereka mestinya merupakan faktor produksi yang sama, misalnya merupakan subtitusi yang kurang
sempurna. Isokuan mempunyai kurvaturnya yang khusus untuk alasan itu. Pada umumnya, bila sebuah
perusahaan harus secara berturut-turut mengurangi satu unit penggunaannya dari satu faktor produksi,
maka ia harus menggunakannya secara berturut-turut jumlah yang lebih besar dari faktor produksi yang
lainnya agar dapat mempertahankan kuantitas output tanpa mengalami perubahan. Fakta ini tercermin
pada kurvator isokuan yang dilukiskan berbentuk cembung terhadap titik 0 (origin). Sebagaimana dapat
kita lihat dari kurva 3, maka perusahaan dapat meningkatkan outputnya dari 19 ton ikan, katakanlah
menjadi 27 ton dengan cara meningkatkan jumlah modal yang digunakan atau dengan cara
meningkatkan kedua jenis input. Apabila diberikan kebebasan penuh untuk memilih, maka pengusaha
akan menghasilkan setiap jenis output dengan kombinasi modal dan tenaga kerja yang paling sedikit
biayanya. Akan tetapi, karena asumsi kita bahwa perusahaan itu berada dalam jangka pendek tidak
dapat menambah output kecuali dengan menambah penggunaan tenaga kerja. Ekonomi Sumberdaya
Manusia

Input Modal 7 6 5 4 3 34 2 27 1 10 19 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Input Tenaga kerja Keterangan: Isokuan


produksi bagi ikan. Setiap kuantitas ikan yang diberikan dapat dihasilkan dengan berbagai macam
kombinasi tenaga kerja dan modal. Misalnya 19 ton ikan dapat dihasilkan dengan 5 unit modal dan 2
unit tenaga kerja atau dengan 4 unit modal dan 3 unit tenaga kerja. Gambar 3. Kurva hubungan input
output pada produksi Dengan asumsi input modal telah ditetapkan dalam jangka pendek, maka suatu
penyesuaian dalam jumlah tenaga kerja merupakan satu-satunya penyesuaian yang mungkin dilakukan
bagi perusahaan yang berada dalam persaingan murni dalam jangka pendek. Perusahaan dalam jangka
pendek tidak dapat menambah output kecuali dengan menambah penggunaan tenaga kerja. D.
Permintaan Tenaga Kerja Dalam Jangka Panjang Jangka panjang dalam teori perusahaan adalah konsep
perusahaan dalam melakukan penyesuaian penuh terhadap keadaan ekonomi yang berubah. Perbedaan
Permintaan Tenaga Kerja

antara permintaan tenaga kerja jangka pendek dan jangka panjang adalah perbedaan antara: (1)
penyesuaian dalam penggunaan tenaga kerja yang dapat dilakukan oleh perusahaan apabila perusahaan
tidak sanggup mengadakan perubahan terhadap inputnya yang lain, dan (2) penyesuaian dalam
penggunaan tenaga kerja yang dapat dilakukan oleh perusahaan apabila perusahaan itu sanggup
mengadakan perubahan terhadap inputnya yang lain. Perusahaan dalam jangka panjang membantu
untuk mengarahkan penggunaan suatu input yang relatif lebih murah. Hal ini memungkinkan bagi kita
untuk membandingkan reaksi perusahaan dalam jangka panjang. Sebagaimana dinyatakan terdahulu,
kurva perusahaan VMPP adalah kurva permintaan dalam jangka pendek akan tenaga kerja. Dalam kurva
4, perusahaan diasumsikan pada mulanya berada dalam keseimbangan jangka pendek dengan tingkat
upah pasar W1, dan tingkat penggunaan tenaga kerja yang sesuai N1, yang ditunjukkan oleh kurva
permintaan perusahaan dalam jangka pendek, VMPP1. Kita juga harus mengasumsikan bahwa
perusahaan berada dalam keseimbangan jangka panjang yang di dalamnya menghasilkan output dengan
kombinasi tenaga kerja dan modal yang paling rendah biayanya, misalkan tingkat upah meningkat
sampai W2. Dalam jangka pendek, perusahaan akan menemukan bahwa biaya produksinya telah
mengalami kenaikan sehingga mengurangi penggunaan tenaga kerja sampai N1, sepanjang skedul
VMPP-nya. Dalam jangka panjang, perusahaan akan melakukan penyesuaian (modal akan menggantikan
tenaga kerja). Jumlah tenaga kerja yang digunakan selanjutnya dalam jangka panjang akan berkurang
sampai titik No. Ekonomi Sumberdaya Manusia

W W2 W1 Dk VMPP1 0 No N1 N1 N Gambar 4. Kurva Permintaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Ada dua hal yang patut diperhatikan. Pertama, karena fleksibilitas yang ditambahkan yang dimiliki
perusahaan itu dalam jangka panjang, maka permintaan tenaga kerja perusahaan dalam jangka (D1),
akan bersifat lebih responsif terhadap perubahan suatu tingkat upah (dalam hal ini memperlihatkan
perubahan yang lebih besar dalam jumlah permintaan tenaga kerja) dibandingkan dengan permintaan
dalam jangka pendek (VMPP) seperti tertera dalam skedul. Misalnya suatu perusahaan perikanan yang
mengalami suatu kenaikan tingkat upah mungkin saja pada mulanya hanya mengurangi jumlah produksi
ikannya dan bersamaan dengan itu juga jumlah tenaga kerja yang digunakannya. Dalam jangka panjang,
perusahaan akan bergerak ke arah sarana produksi ikan yang sifat modalnya lebih intensif. Kurva
permintaan jangka panjang akan memperlihatkan garis yang lebih mendatar dibandingkan dengan
skedul VMPP. Permintaan Tenaga Kerja

Kedua, suatu perusahaan yang berada pada keseimbangan jangka panjang haruslah juga berada pada
keseimbangan jangka pendek. Karena kurva permintaan jangka panjang menunjukkan jumlah tenaga
kerja yang digunakan sehingga menempatkan perusahaan itu pada keseimbangan jangka panjang, maka
setiap titik pada kurva permintaan jangka panjang harus mempunyai kurva permintaan jangka pendek
(skedul VMPP) yang melewatinya. Hanya satu kurva permintaan jangka pendek, VMPP1 yang
memperlihatkan pada kurva 4. Kurva itu adalah skedul VMPP yang dihubungkan dengan jumlah modal
yang dimiliki oleh perusahaan dalam keseimbangannya berjangka panjang semula. Begitu perusahaan
melakukan perubahan terhadap jumlah modal yang digunakannya, maka skedul VMPP mengalami
pergeseran pula. RINGKASAN 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi dan harus diperhitungkan dalam
membuat ramalan kebutuhan sumberdaya manusia pada waktu yang akan datang: a. Lingkungan
Eksternal o Ekonomi o Sosial Politik dan Budaya o Hukum dan Peraturan-peraturan o Perkembangan
Ilmu dan Teknologi o Persaingan antar organisasi b. Organisasi Internal o Rencana-rencana
pengembangan o Anggaran atau pembiayaan-pembiayaan Ekonomi Sumberdaya Manusia

Desain organisasi o Perluasan usaha dan sebagainya c. Persediaan Karyawan o Karyawan yang akan
pensiun o Pengunduran diri karyawan o Kematian dan sebagainya 2. Konsep Permintaan Analisis
permintaan tenaga kerja didasarkan atas asumsi bahwa permintaan pasar tenaga kerja diturunkan dari
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang dibutuhkannya. Tenaga kerja diminta karena
kemampuannya menghasilkan barang dan jasa. Dengan demikian, analisis permintaan tenaga kerja
biasanya didasarkan pada teori produktivitas tenaga kerja. Kurva permintaan menggambarkan jumlah
maksimum tenaga kerja yang seorang pengusaha bersedia untuk mempekerjakannya pada setiap
kemungkinan tingkat upah dalam jangka waktu tertentu. 1. Permintaan Tenaga Kerja dalam Jangka
Pendek Dengan asumsi input modal telah ditetapkan dalam jangka pendek, maka suatu penyesuaian
dalam jumlah tenaga kerja merupakan satu-satunya penyesuaian yang mungkin dilakukan bagi
perusahaan yang berada dalam persaingan murni dalam jangka pendek. Perusahaan dalam jangka
pendek tidak dapat menambah output kecuali dengan menambah penggunaan tenaga kerja. 2.
Permintaan Tenaga Kerja Dalam Jangka Panjang Permintaan Tenaga Kerja

Jangka panjang dalam teori perusahaan adalah konsep perusahaan dalam melakukan penyesuaian
penuh terhadap keadaan ekonomi yang berubah. Perbedaan antara permintaan tenaga kerja jangka
pendek dan jangka panjang adalah perbedaan antara: (1) penyesuaian dalam penggunaan tenaga kerja
yang dapat dilakukan oleh perusahaan apabila perusahaan tidak sanggup mengadakan perubahan
terhadap inputnya yang lain, dan (2) penyesuaian dalam penggunaan tenaga kerja yang dapat dilakukan
oleh perusahaan apabila perusahaan itu sanggup mengadakan perubahan terhadap inputnya yang lain.
LATIHAN 1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam membuat ramalan kebutuhan sumber
daya manusia 2. Jelaskan konsep permintaan tenaga kerja 3. Gambarkan dan jelaskan kurva permintaan
tenaga kerja. 4. Kurva permintaan tenaga kerja dengan masukan modal 5. Jelaskan permintaan tenaga
kerja dalam jangka pendek 6. Gambarkan dan jelaskan kurva hubungan input output pada produksi 7.
Jelaskan permintaan tenaga kerja dalam jangka panjang. 8. Gambarkan dan jelaskan permintaan jangka
pendek dan jangka panjang. DAFTAR PUSTAKA Afrida BR., 2003. Ekonomi Sumber daya Manusia.
Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Soekidjo Notoatmodjo, Prof, DR., 2003. Pengembangan Sumberdaya
Manusia. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Ekonomi Sumberdaya Manusia
PERHITUNGAN
Elastisitas permintaan tenaga kerja

2004 2005 2006


Employment 93.772.036 94.453.252,5 95.317.018,5

ȴ2004-2005 ȴ2005-2006
ȴEmployment 681.216,5 863.776

2004 2005 2006


Wage 842,13 919,78 1010,6

ȴ 2004-2005 ȴ 2005-2006
ȴWage 76,65 90,42

ɻii = %ȴEi = ȴEi/ Ei =


%ȴWi ȴWi/ Wi

ɻii2004 = 681.216,5/93.772.036 = 0,0076 = 0,0842


77,65/842,13 0,0922

ɻii2005 = 863.776,5/94.453.252,5 = 0,0091 = 0,930


90,42/919,78 0,0983

c  
   

ë  
   
    
   
      

   
     
   
  
 


      

   



      

      


         
         
        
 

   
  
          
  
  
   

 


    
    
  

         
         

    





        



     
    

      
     
  
     
      ! ë"#
  

    
    
    


  
  $!! %&'(

            


   
)     *+ 
   
    


  
   
   


  
 
 
    
   

  
    
        




   
        
  
   



   
    ,
 
 
    
   

        


  
    
  Y    
      $
Y (         
   


       

`      

- 
 
  

     

              

  

     

     
 
   
    

ë             ë  

   

              
 

   
    

"    



        
   
  
   

   
   



   
              
   
    
        
   
     

 
      
    
        
    
 
  
  ë            
   
 
 
     

     


     
    
      
*  
 
      
   
               
 

                  


           

,

 

     
   
   
  
   
        
       


            

  

      

- 
    

   ,
      
        
 
)         

      $ Y (

  
  
.     

 
   /   
    &0'1ë   
  

  

   

   $ (

,
  
      
.       
     
   
  
    

  
   
    $
  Y()   
     
           
   
 
     
  
     
           
        
  
              

         
,
   
      /     
    
   2

 

    
 
     

    


ë
   
Definisi tenaga kerja yang dimaksud dalam pembahasan ini sesuai dengan definisi yang
digunakan BPS yaitu penduduk berusia 15 tahun atau lebih. Tenaga kerja terdiri dari angkatan
kerja dan bukan angkatan kerja. Kelompok angkatan kerja terdiri dari golongan yang bekerja
dan golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan. Sementara itu kelompok bukan
angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, mengurus rumahtangga dan golongan
lain penerima pendapatan (Simanjuntak, 1985).
Pada tahun 2003 jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lombok Timur sebesar 64 persen
atau 569.717 jiwa yang terdiri dari 49 persen angkatan kerja dan 15 persen bukan angkatan
kerja (Tabel 1). Sementara itu jumlah tenaga kerja di Kecamatan Lombok Timur pada tahun
2002 mencapai 63 persen (BPS Lombok Timur, 2003).

„


„
Y 

Y Y
Y  
„
 !
 
  
`  


      

1.? Angkatan kerja 238353 236122 474475 48,7


r?Bekerja 224451 214415 438866 45,1
r?Mencari
pekerjaan 13902 21707 35609 3,7
2.? Bukan angkatan
kerja 42381 108696 151077 15,5
r?Sekolah 22888 21566 44454 4,6

r?Lainnya 19493 87130 106623 11,0

3.? Jumlah tenaga kerja 280734 344818 625552 64,3

4.? Jumlah penduduk 457793 515503 973296 100,0


Sumber : BPS Lombok Timur, 2003

Berdasarkan data pada Tabel 1 tersebut dapat dihitung timgkat partisipasi angkatan
kerja yaitu proporsi angkatan kerja yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja dan tingkat
pengangguran yaitu proporsi angkatan kerja yang mencari pekerjaan terhadap jumlah angkatan
kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Lombok Timur mencapai 92,5 persen,
berarti tingkat pengangguran pada tahun tersebut sebesar 7,5 persen.

       3
#

         
   # 4)      3
#
       
#     
 ë/  
 ë/ 
 550     
         467     

       
  
               #   
             


             
  3
#


„ Y 


Y
Y 

Y„ Y 
"Y Y 
Y  „
 !

 

     
Tidak/belum pernah 18,70 30,62 24,70
sekolah
Tidak/belum tamat SD 30,87 28,63 29,70
SD 27,62 24,74 26,20
SMP 12,75 9,54 11,10
SMU 7,88 5,28 6,60
Diploma/PT 2,19 1,2 1,70
Sumber : BPS Lombok Timur, 2003

!?ë    
`  

Komposisi tenaga kerja di Kabupaten Lombok Timur menurut lapangan kerja tahun 2003
dapat dilihat pada Tabel 3. Data pada tabel tersebut merupakan gambaran struktur
kesempatan kerja di Kabupaten Lombok Timur pada umunya.
„   

  „ 
 
 
  


      
„  

  
   

     
Pertanian tanaman pangan 19,63 18,45 38,08
Perkebunan 11,49 11,43 22,92
Perikanan 1,54 0,35 1,89
Peternakan 1,06 0,35 1,41
Pertanian lain 2,96 2,66 5,62
Industri pengolahan 1,60 3,20 4,80
Perdagangan 3,70 8,16 11,86
Jasa-jasa 7,26 3,68 10,95
Angkutan 2,38 0,09 2,48
Jumlah 51,62 48,38 100,00
Sumber : BPS Lombok Timur, 2003

ë    
     3
#
  
      

  
          
71     
 ë 

     
      
    

] ] 
 

 
!        '%
&? `
     
        

   
4? `
  
   
 
  
   


    
'? ` 4

   
    
   

      
 

         
   
     
 
     


/
    
   

    


    
 


You might also like