Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pada zaman modern ini orang tua semakin sadar bahwa pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar-tawar. Oleh
sebab itu tidak mengherankan pula bahwa semakin banyak orang tua yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
diperkuat oleh berbagai penelitian terbaru tentang otak. Pada saat bayi dilahirkan ia
sudah dibekali Tuhan dengan struktur otak yang lengkap, namun baru mencapai
kematangannya setelah di luar kandungan. Bayi yang baru lahir memiliki lebih dari
100 milyar neuron dan sekitar satu trilyun sel glia yang berfungsi sebagai perekat
sambungan antar neuron yang jumlahnya melebihi kebutuhan. Synap ini akan
1
bekerja sampai usia 5-6 tahun. Banyaknya jumlah sambungan tersebut
jumlah jaringan otak dipengaruhi oleh pengalaman yang didapat anak pada awal-
perkembangan ini akan memiliki potensi yang luar biasa dalam mengembangkan
stabilitas emosional.
memberikan pendidikan anak usia dini cukup dilakukan oleh orang dewasa yang
tidak memerlukan pengetahuan tentang PAUD. Selain itu juga mereka menganggap
Anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil. Oleh sebab itu, anak harus
praktik pendidikan sehari-hari, tidak selalu demikian yang terjadi. Banyak contoh
yang menunjukkan betapa para orang tua dan masyarakat pada umummnya
kemampuan dasar pada diri anak secara optimal. Pada masa ini anak memasuki
tahap praoperasional konkret dalam berfikir dari aktifitas kegiatan di TK. Pada saat
ini sifat egosentris pada anak semakin nyata, anak mulai memiliki persoektif yang
berbeda dengan orang lain yang berada disekitarnya. Piaget dalam Sujiono,
2
(2008:26). Dengan demikian maka perlu dikembangkan kemampuan anak usia dini
(KBK).
perkembangan anak yaitu bahasa, kognitif, fisik motorik dan seni. (Depdiknas, 2004:
3-4). Berdasarkan uraian ditasa maka penulis ingin mengambil salah satu bentuk
pengajaran yang merupakan kegiatan pembiasaan atau terus menerus yang mana
Dalam pendidkan, menurut Haryono (1997) salah satu kesuksesan dalam belajar
adalah guru ketika mengajar harus bersedia memakai media yang variatif.
Berdasarkan alasan inilah penulis ingin menggunakan media wall words yang sangat
imajinatif untuk menambah perbendaharaan kata anak yang cocok untuk anak-anak.
Adapun media yang akan digunakan penulis untuk meningkatkan kosakata anak
adalah dengan memakai media Wall Words atau kalau diartikan dalam bahasa
3
Kosakata sangat diperlukan bagi anak. Kosakata ini sangatlah berkaitan dengan
membaca, berbicara bahkan mengenal suatu tanda dan beda yang ada disekitarnya.
Kosa kata atau perbendaharaan kata adalah jumlah seluruh kata dalam
seseorang dalam berbicara dan menulis. Kosa kata dari suatu bahasa itu selalu
kompleks.
cukup, penting untuk bisa belajar bahasa dengan baik. Lagi pula berbicara
mengenai bahasa maka hal itu tidak bisa terlepas dari kosa kata. Kosa kata
Seorang harus punya kosa kata yang cukup untuk bisa memahami apa yang
dibaca dan didengar, bisa berbicara dan menulis dengan kata yang tepat
SD, anak-anak diberi tes waawancara dan membaca dan mengenal kata atau
didiknya agar dapat mengenal kata mulai dari huruf, kata, frase sampai
kalimat. Namun hal ini mempunyai hambatan karena anak dalam belajar idak
bisa dipaksakan karena dunia mereka masih dalam dunia belajar sambil
4
bermain sehingga ada yang kurang minat anak dalam memperkenalkan huruf
dan kata serta kalimat namun kekurangannya ada juga pada guru yang mana
media wall words. Media Wall Words adalah media belajar mengenal kata
dinding dan hal ini juga dilakukan terus menerus sesuai dengan aturan
mengingat artinya. Setiap harinya akan ada waktu untuk penambahan kosa
kata walaupun haya satu kata, lalu kata tersebut akan ditempel di dinding.
Teknik ini mengenalkan anak mullai dari mengenal huru lalu kata sampai ke
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
5
1. Kurangnya meningkatkan minat anak dalam mempersiapkan kegiatan dalam
2. Kurangnya alat peraga yang digunakan guru dalam kegiatan tahap pengenalan
bahasa.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak terlalu meluas maka penting bagi penulis untuk
membatasi penelitiannya.
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
6
1. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat penambahan kosakata anak
3. Untuk menumbuhkan minat anak dalam belajar kata dan mengetahui kata
F. Manfaat Penelitian
2. Untuk guru, metode ini bisa menjadi inspiratif bagi mereka dalam penyajian
materi pelajaran.
3. Bagi anak, penyajian materi pelajaran melalui media ini merupakan suatu
penyegaran bagi mereka selain metode ceramah yang sering digunakan guru