Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
Analisis factor merupakan salah satu teknik statistic multivariate. Tujuannya adalah
untuk mengelompokkan data menjadi beberapa kelompok sesuai dengan saling korelasi
antar variabel. Pada aplikasi penelitian, analisis factor dapat digunakan untuk mengetahui
pengelompokan individu sesuai dengan karakteristiknya, maupun untuk menguji validitas
konstruk.
Dalam analisis factor, tidak ada variabel dependen dan independen. Proses analisis factor
sendiri mencoba menemukan hubungan (interrelationship) antar sejumlah variabel-
variabel yang saling dependen dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa
kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah awal.
Contohnya. Ada 8 variabel yang bersifat independen satu dengan yang lain. Dengan
analisis factor, 8 variabel tersebut mungkin bisa diringkas menjadi 3 kumpulan variabel
baru (new set of variables). Kumpulan variabel tersebut disebut dengan factor, dimana
factor tetap mencerminkan variabel-variabel aslinya.
1. Menguji Validitas Konstruk. Salah satu cara untuk menguji validitas konstruk
dapat dilakukan dengan menggunakan analisis factor. Analisis factor akan
menampilkan hasil ekstaksi butir-butir pertanyaan menjadi beberapa komponen
yang diinginkan peneliti. Prinsip yang digunakan sama yaitu mengelompokkan
data berdasarkan interkorelasi antar butir. Sebuah butir / item dinyatakan
merupakan pembentuk factor jika nilai korelasinya lebih besar sama dengan (>=)
0,5.
2. Menguji Validitas Faktor. Dalam analisis ini, pengujian dilakukan untuk melihat
seberapa besar korelasi antara factor satu dengan yang lain yang menjadi
pembentuk variabel. Jika ditemukan korelasi yang cukup kuat diantara factor-
faktor pembentuk maka factor tersebut dinyatakan memang sebagai pembentuk
variabel. Besarnya matrik korelasi yang lazim digunakan adalah 0,5
Dalam SEM, analisis factor konfirmatory (CFA) ditujukan untuk menguji validitas dan
reliabilitas. Atau lebih tepatnya adalah untu menguji konsep teori, atau konstruk, atau
laten variabel, yang tidak dapat diobservasi langsung.
Dengan demikian, menurut Kusnendi (2008:98), tujuan utama dari CFA adalah untuk
mengkonfirmasikan model, yaitu model pengukuran yang perumusannya berasal dari
teori. Sesuai dengan itu, maka permasalahan penelitian dalam kerangka CFA paling tidak
akan membahas antara lain :
Dari pada bingung dengan berbagai definisi di atas, berikut ini akan ditampilkan contoh
aplikasi analisis factor.
Kasus 1.
Sampel berjumlah 101, dan instrument pengumpul data adalah angket terbuka.
Penyelesaian Kasus
5. Pilih dengan menandai KMO and Bartlett’s Test of Sphericity serta Anti Image.
Kemudian Klik Continue.
C. INTREPRETASI HASIL