You are on page 1of 25

Animalia

Kriteria klasifikasi hewan


• Ada beberapa kriteria yang dipergunakan
untuk mengklasifikasi hewan:
– Lapisan embrional
– Memiliki rongga tubuh atau tidak
– Mempunyai saluran pencernaan atau tidak
– Simetri tubuh
– Kerangka
– Mempunyai notokorda atau tidak
Lapisan Embrional
• Diploblastik
Embrio terdiri atas 2 lapisan : ektoderm dan endoderm
contoh : Coelenterata
• Triploblastik
Embrio terdiri atas 3 lapisan : ektoderm, mesoderm, dan
endoderm
Contoh : Annelida, Mollusca, Arthropoda, Chordata
Gambar lapisan embrional

back
Memiliki rongga tubuh atau tidak

• Hewan yang tidak memiliki rongga tubuh (aselomata)


– Contoh : cacing hati

• Hewan yang memiliki rongga tubuh (selomata),


rongga tersebut dibatasi peritonium
– Contoh : Vertebrata

• Hewan yang memiliki rongga tubuh semu


(pseudoselomata), tidak dibatasi oleh peritonium
– Contoh : Nematoda
gambar
Memiliki saluran pencernaan atau tidak

• Hewan yang tidak mempunyai saluran


pencernaan khusus
– Contoh : cacing pita, hewan spon, hydra

• Hewan yang mempunyai saluran pencernaan


dari mulut hingga anus
– Contoh : vertebrata

back
Simetri tubuh
• Asimetri
– Contoh : porifera

• Simetri radial
– Contoh : anemon laut

• Simetri bilateral
– Contoh : manusia

back
Kerangka
• Merupakan alat penyokong tubuh

• Kerangka luar (eksoskeleton)


– Contoh : serangga

• Kerangka dalam (endoskeleton)


– Contoh : burung

back
Mempunyai notokorda atau tidak

• Notokorda : tali sumbu tubuh yang terdapat


pada embrio

• Terbentuk dari tulang rawan

• Contoh : Chordata
Perbedaan invetebrata dan vertebrata
Porifera
phorus : lubang kecil ferre : mempunyai
Ciri-ciri :
• tubuhnya berpori (ostium)
• multiseluler
• tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang
simetri radial.
• berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
• warnanya bervariasi
• tidak berpindah tempat (sesil)
• memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askonoid, sikonoid, dan
leukonoid
• pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan
amoebosit
Struktur tubuh
• Bentuk mirip vas bunga disebut spongoesol
• Spongoesol tersusun atas 2 lapis:
– Epidermis : sel tipis, bentuk pipih, terdapat porus
(dibentuk oleh sel epidermis yang disebut porosit) yang
disebut ostium
– Koenosit : lapisan dalam tersusun atas sel leher. Setiap sel
ada flagel

• Antara epidermis dan koenosit terdapat lapisan gelatineus


disebut mesoglea

gambar
• Macam-macam sel pada mesoglea yaitu :
– Arkeosit : melaksanakan reproduksi sel, membentuk sel-sel
tunas, sel gamet, dan mengganti sel-sel yang rusak
– Skleroblast : membentuk spikula, spikula tersusun atas zat
kapur dan serabut organik
– Amebosit : mengambil dan mengedarkan zat makanan
yang telah dicerna koenosit
back
Cara respirasi dan ekskresi
• Belum mempunyai alat respirasi dan ekskresi
khusus
• Pertukaran O2 dan CO2 secara difusi melalui
seluruh permukaan tubuh
• Ekskresi dilakukan oleh sel-sel diseluruh
permukaan tubuh secara difusi
Makanan dan pencernaan makanan

• Makanan berupa : partikel organik dan organisme kecil


lainnya.
• Pencernaan secara intraseluler yaitu didalam koanosit
• Makanan yang masuk bersama air akan ditangkap oleh
flagelum koanosit
Cara reproduksi

• Reproduksi aseksual :
– gemmula (terbentuk kalau suhu air menurun , cadangan
makanan menipis)
• Reproduksi seksual :
– pembuahan sel telur oleh spermatozoid. Kemudian ovum
yang dibuahi menjadi zigot dan berkembang menjadi larva
berflagel.
– larva tesebut akan keluar melalui oskulum dan berenang
menjauh.
– Kemudian, larva itu akan melekat pada suatu tempat yang
cocok dan mulai tumbuh sebagai karang muda.
• Porifera dapat dikelompokkan berdasarkan :
– Tipe saluran air
– Jenis zat penyusun rangka tubuh
Sistem saluran air
• 1) Tipe Askon : sistem saluran air yang paling sederhana,
secara berurutan terdiri atas ostia, spongiosel, dan oskulum.
Contohnya: Leucosolenia dan Clatharina blanca.

• 2)  Tipe Sikon : saluran airnya meliputi ostia, saluran radial


yang tidak bercabang, spongiosel, dan oskulum.
Contohnya : Pheronema sp., Schypa, dan Sycon gelatinosum.

• 3) Tipe Leukon (rhagon) : tipe terumit. Salurannya terdiri atas


ostia, saluran radial yang bercabang-cabang, spongiosel, dan
oskulum. Contohnya:Euspongia officinalis dan Euspongia
mollissima.
back
Jenis zat penyusun tubuh
• Calcarea : tersusun dari zat kapur dengan tipe monoakson /
bercabang 3-4. hidup di laut dangkal
contoh : Klathrina blanca dan Sycon gelatinosum.
• Hexactinellada : tersusun dari zat kersik, dengan enam cabang /
kurang, tubuh silinder, tidak memiliki epitel
contoh : Pheronema sp. , Euplectella
• Demospongiae : tersusun dari zat spongin, kersik, atau campuran
keduanya.
contoh : Euspongia officinalis, Euspongia mollisima, dan Spongila carteri  (rangka
dari spongin), Poterion dan Oscarella sp. (tanpa rangka tubuh), serta Corticium
candelabrum (rangka dari spongin dan kersik).
• Sclerospongiae : tersusun atas kristal kalsium karbonat. Spikula
tersusun dari silikat monoakson, merupakan porifera koral.
contoh: Creauiela , Merlia
euplectella

Sycon gelatinosum

Euspongia officinalis Sclerospongiae


Peranan Porifera

• Euspongia oficinalis merupakan spons yang biasa digunakan


untuk mencuci
• Euspongia mollisima biasa digunakan sebagai alat pembersih
toilet yang harganya mahal
• Beberapa jenis Porifera seperti Spongia
dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi.
• Spesies Petrosia contegnatta menghasilkan senyawa bioaktif
yang berkhasiat sebagai obat anti kanker
• obat anti-asma diambil dari Cymbacela
• Spons Luffariella variabilis menghasilkan senyawa bastadin,
asam okadaik, dan monoalid yang bernilai jual sangat tinggi.

You might also like