You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Domba merupakan salah satu komoditi ternak yang ikut berperan dalam
pemenuhan kebutuhan daging. Perkembangan peternakan domba sampai
saat ini relatif jalan di tempat, perkembangan produksi dan produktivitasnya
hampir tidak mengalami kemajuan berarti, hal ini diduga akibat pola
pemeliharaannya yang masih bersifat tradisional dengan skala pemilikan
yang kecil (small holders). Disamping itu jumlah pemotongan domba
termasuk domba betina produktif untuk kebutuhan lokal pun cukup tinggi,
sehingga bila produktivitasnya tidak ditingkatkan dan dikembangkan secara
komersial dan dalam skala yang besar, dihawatirkan akan terjadi
pengurasan populasi domba secara nasional. Perkembangan populasi
domba tidak sejalan dengan meningkatnya permintaan akan domba dan
perkembangan populasi penduduk.
Ternak domba kebanyakan dipelihara apa adanya tanpa suatu perencanaan
yang jelas untuk lebih berkembang, lebih produktif, dan lebih
menguntungkan. Ternak domba tersebut harus ditingkatkan produksinya
agar dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
Penggemukan merupakan salah satu cara guna memenuhi kebutuhan
daging yang terus meningkat dan turut menunjang program pemerintah
untuk menjadikan domba sebagai salah satu komoditi ekspor yang sejajar
dengan komoditi lainnya. Daging yang dihasilkan tidak hanya dalam jumlah
yang banyak tetapi harus dengan kualitas yang lebih baik.
Beberapa solusi yang kiranya perlu segera dilakukan untuk
memecahkan masalah sebagaimana tersebut diatas salah satunya dengan
dilaksanakan suatu program pemberdayaan masyarakat Tani Ternak
melalui pendekatan usaha sistem agribisnis khususnya di bidang
peternakan diantaranya melalui pola usaha kemitraan dengan jenis
kegiatan pembibitan dan pembudidayaan ternak domba, selain itu pula
kegiatan pengelolaan limbah ternak domba yang selama ini belkum
dimanfaatkan oleh para peternak. Kegiatan tersebut diatas berupa
pengembangan Usaha Ekonomi Pertanian Produktif (Lembaga Usaha
Peternakan Terpadu). Dalam prakteknua lembaga tersebut dapat
memfasilitasi dalam hal pembinaan terknis budidaya usaha tani ternak
sampai kepada teknis pembibitan domba dan pengelolaan hasil produksi
ternak domba berupa daging domba, selin itu juga lembaga tersebut dapat
dijadsikan sebagai lembaga penelitian, penyuluhan dan pengembangan
sumber daya manusia.
Program kegiatan ini sangat tepat bila diloaksanakan di lingkungan
masyarakat tani ternak dalam satu kawasan produksi, hal ini sangat
beralasan sekali, yang mana kelompok tani ternak merupakan suatu
lembaga non formal yang dapat dijadikan Pusat inkubator Agribisnis, yakni
merupakan tempat inkubasi untuk meningkatkan kemandirian usaha kecil
2
yang berstrata pemula menjadi usaha yang lebih mandiri dengan sasaran
program adalah para petani dan peternak yang berada di wilayah sekitar.
Dalam rangka pembangunan sumber daya masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat yang berada di Wilayah Kecamatan Cimaung, maka
dalam kesempatan ini kelompok Tani “Putra Sukamaju” yang beralamatkan
di Kp Madur Desa Sukamaju Kec Cimaung Kabupaten Bandung bermaksud
akan mengembangkan pembibitan dan pengelolaan ternak domba, dimana
pada saat ini terdapat banyak kandang ternak domba yang masih kosong,
hal ini disebabkan oleh kemampuan permodalan para peternak untuk
pengadaan bibit domba masih lemah, sehingga dengan adanya bantuan
pemerintah diharapkan para peternak dapat memelihara ternak sesuai
dengan kemampuan dalam memelihara ternaknya sehingga akan tercipta
pemeliharaan ternak yang efektif dan efisien khususnya dalam hal biaya
pemeliharaan dengan demikian kesejahteraan dapat meningkat.

1.2. Kondisi Kelompok Ternak “Putra Sukamaju” Kp. Kp Madur Desa


Sukamaju Kec Cimaung Kabupaten Bandung
Kelompok Ternak “Putra Sukamaju” beralamat di Kp Madur Desa
Sukamaju Kec Cimaung Kabupaten Bandung memiliki anggota sebanyak 18
orang, rata-rata anggota bermata pencaharian pokok yakni sebagai
peternak dan sebagaian peternak bergerak juga dibidang usaha budidaya
pertanian dengan keberadaan ekonomi anggota kelompok tergolong kepada
masyarakat ekonomi menengah kebawah.
Kelompok Ternak tersebut berdiri pada tahun 2009 dan telah menjalin
kerjasama pemasaran daging domba melalui pola usaha dengan para
penyalur ternak domba, baik yang berada di daerah setempat maupun
keperluan ternak domba untuk luar kota.

1.3. Potensi Sumber Daya yang dimiliki


Potensi usaha pengembangan domba sangat terbuka lebar, karena kurang
lebih 30% kebutuhan pangan dan pertanian dipenuhi oleh ternak, sehingga
keberadaan ternak menjadi sangat strategis dalam hidup dan kehidupan
manusia. Selain itu, didukung oleh:
1) Sumber Daya Manusia, dengan kemampuan teknis dan manajemen
usaha yang handal.
2) Kelembagaan yang terkait dengan domba dan pasar yang sudah
terjamin adanya.
3) Potensi Sumber Daya Genetik Ternak (SDGT), seperti ketersediaan
plasma nutfah potensial sebagai bibit (Domba Garut, Domba Ekor
Gemuk, Domba Ekor Tipis),
4) Kemajuan industri obat-obatan ternak,
5) Dukungan peternakan rakyat dan kelompok peternak dalam produksi
bibit sebar dan bibit induk,
3
6) Daya dukung perkebunan-perkebunan, lahan-lahan kritis, areal
kehutanan, lahan-lahan pangonan, yang dapat dijadikan basis ekologi
peternakan domba.
Potensi tersebut di atas perlu diperhatikan secara terintegrasi sehingga
dapat diperoleh manfaat produksi dan manfaat ekonomi secara maksimum.

BAB II
RENCANA PENGEMBANGAN PEMBIBITAN DAN PENGELOLAAN
TERNAK DOMBA YANG AKAN DILAKSANAKAN
2.1. Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan pengembangan Pembibitan dan


Pengelolaan Ternak Domba, antara lain sebagai berikut :
1. Terbentuknya kawasan sentra produksi, khususnya dalam hal
pengadaan bibit domba dan sentra produksi daging domba.
2. Sebagai ajang kesempatan untuk pembentukan kelembagaan usaha
peternakan di tingkat kelompok tani ternak khususnya pembinaan para
anggota
3. Sebagai upaya konservasi dan rehabilitasi lahan melalui penanaman
makanan hijauan ternak, sehingga akan berdampak terhadap
pengendalian rawan bencana alam banjir dan kekeringan yang bekerja
sama dengan dinas kehutanan setempat.
4. Tujuan akhir dari program ini adalah terjadinya peningkatan kualitas
sumberdaya manusia yang berdampak kepada terjadinya peningkatan
kesejahteraan bangsa, khususnya para anggota

2.2. Kelompok Sasaran

Sebagai kelompok sasaran dari program kegiatan ini, adalah :


- Masyarakat sekitar yang bergerak di bidang usaha pertenakan domba
- Para petani dan masyarakat tani yang tergabung dalam kolompok
ternak domba berada disekitar wilayah kerja kelompok
- Sebagai nilai tambah bagi lembaga kelompok tani ternak untuk
mewujudkan kelompok tani ternak yang berwawasan agribisnis terpadu.

2.3. Rencana Kegiatan

Beberapa jenis kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program ini, antara
lain :
2.3.1. Mengadakan Pengembangan Pembibitan Domba

4
- para anggota kelompok dapat melakukan kegiatan usaha tani
dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai
- dengan adanya kerja sama operasional melalui pengembangan
pembibitan dan pengelolaan ternak domba tersebut di atas
diharapkan anggota dapat merasakan manfaatnya keberadaan
dimata masyarakat tani ternak.
2.3.2. Mengadakan Pengelolaan ternak Domba
Tujuan :
- bertambahnya populasi ternak masing-masing anggota dengan
adanya bantuan stimulan, sehingga jumlah ternak domba yang
dikelola oleh para anggota sangat efektif dan efisien dalam
pemeliharaannya dengan demikian akan menekan biaya produksi
yang dikeluarkan oleh para anggota
- sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga para
peternak
- untuk menciptakan kelembagaan kelompok yang dinamis
2.3.3. Pengelolaan Limbah Ternak Domba
Tujuan :
- Terkelolanya limbah ternak melalui kegiatan fermentasi dan
selanjutnya dapat digunakan oleh para peternak sebagai pupuk
organik untuk kegiatan usaha taninya
- Sebagai upaya untuk mengatasi populasi/pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh kotoran domba.

2.4. Jadwal Pelaksanaan


Dalam pelaksanaannya, seluruh kegiatan akan dilaksanakan secara
bertahap disesuaikan dengan kemampuan lembaga baik dilihat dari segi
manajemen lembaga, ketersediaan tenaga profesional maupun dilihat dari
segi pendanaan. Namun dalam perencanaan kegiatan ini akan
dilaksanakan pada awal tahun 2011 dan bertempat di kelompok tani “Mekar
Rahayu” Kp. Kp Madur Desa Sukamaju Kec Cimaung Kabupaten Bandung
– Jawa Barat.

2.5. Rincian Anggaran yang Diperlukan


Rencana besarnya anggaran untuk pelaksanaan kegiatan
Pemberdayaan dan Pengembangan Kelompok Ternak “Putra
Sukamaju”Kp. Kp Madur Desa Sukamaju Kec Cimaung Kabupaten
Bandung – Jawa Barat yakni sebesar Rp. 366.000.000,- (tiga ratus enam
puluh enam juta Rupiah). Perinciannya sebagai berikut :

5
BAB III
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK USAHA
BERSAMA MELALUI KEGIATAN PEMBIBITAN DAN PENGELOLAAN
TERNAK DOMBADI KELOMPOK TERNAK “PUTRA SUKAMAJU”

1. UNIT USAHA PENGEMBANGAN PETERNAKAN DOMBA GARUT

2. SKENARIO PENGEMBANGAN DOMBA GARUT

3. UNIT USAHA PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI POTONG

6
4. SKENARIO PENGEMBANGAN TERNAK SAPI POTONG

BAB IV. PENUTUP

Demikian anggaran biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan sebagaimana


tersebut diatas dengan harapan kegiatan ini dapat terlaksana sesuai dengan
sasaran dan target program .Total modal usaha yang diperlukan pada usaha ini
yaitu Rp. 366.000.000. yakni Rp.300.000 000. Untuk usaha pengembangan
domba yang diintegrasikan dengan usaha budi daya sapi potongdengan biaya
Rp. 66.000.000 demikian Propodal ini kami ajukan atas perhatian dan
bantuannya kami ucapakan Terima kasih.

You might also like