You are on page 1of 34

PROPOSAL PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KLIEN DAN


KELUARGA TERHADAP PERSONAL HYEGINE MANDI PADA
KLIEN MINIMAL CARE TERHADAP RASA NYAMAN DI RUANG
RAWAT INAP RSUD GUNUNG DJATI KOTA CIREBON

T
A
E

Disusun Oleh :
Yudha Tryananda
08.100
III B

AKADEMIK PERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


2009-2010

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyusun proposal penelitian yang berjudul “gambaran tingkat
pengetahuan klien dan keluarga terhadap personal hyegine mandi pada klien
minimal care terhadap rasa nyaman di ruang rawat inap rsud gunung djati
kota cirebon”.
Atas dorongan dan bantuan serta bimbingan yang diberikan dalam
penyusunan proposal penelitian ini, kami banyak mengucapkan terima kasih
kepada :
1. orang tua saya tersayang yang jauh,ayahku tercinta dan almarhum
ibuku tersayang yang telah memberikan dukungan moril dan materil
bagi saya.
2. Bapak Ahmad Farid Riva’i, MPH, selaku Direktur Akper
Muhammadiyah Cirebon.
3. Ibu Ns. Aulia amaliyah, S. Kep, selaku pembimbing dalam
penyusunan proposal ini.
4. My pearl of heaven “1409” yang selalu mengsuport kapanpun dan
dimana pun saya berada.
5. Kepada teman-teman saya yang sudah memberikan dorongan serta
bantuan dalam pembuatan proposal penelitian.
6. Eiichiro oda yang telah banyak memberiku inspirasi tentang
kehidupan.
7. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.

2
Demi kesempurnaan proposal penelitian ini kami mengharapkan
saran dan kritik dari semua pihak yang telah membaca proposal penelitian
ini. Semoga proposal ini bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca pada umumnya.

Cirebon, November 2010

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Masalah Penelitian........................................................................4
C. Tujuan Penelitian..........................................................................5
D. Manfaat Penelitian........................................................................5

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN


A. Pengetahuan .................................................................................7
B. Remaja..........................................................................................10
C. Kesehatan Reproduksi..................................................................11

BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN


A. Kerangka Konsep/Teori................................................................24
B. Definisi Operasional.....................................................................25

BAB IV METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN


A. Desain Penelitian...........................................................................27
B. Populasi dan Sampel.....................................................................27
C. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................28
D. Etika Penelitian.............................................................................29
E. Alat Pengumpul Data....................................................................20
F. Metode Pengumpulan Data...........................................................30
G. Pengolahan Data............................................................................30

4
H. Analisis Data.................................................................................31
I. Jadwal Kegiatan............................................................................31
J. Sarana Penelitian...........................................................................31

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................32
Lampiran 1
Kuesioner tentang Pengetahuan Remaja Sekolah Menengah Pertama
Negeri 4 Kuningan terhadap Kesehatan Reproduksi.
Lampiran 2
Surat Persetujuan Responden

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1....................................................................................................31

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan yang diberikan adalah upaya untuk
mencapai derajat kesehatan semaksimal mungkin sesuai dengan
potensi yang dimiliki dalam menjalankan kegiatan di bidang
promotif, prefentif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses
keperawatan sebagai metode ilmiah keperawatan (Effendy, 1998:7).
American Nurses Association (ANA) mengatakan bahwa
praktek keperawatan adalah pelayanan langsung, berorientasi pada
tujuan, dapat diadaptasi oleh kebutuhan individu, keluarga dan
masyarakat dalam keadaan sehat dan sakit (Effendy, 1998:7).

Dalam melakukan sistem pelayanan keperawatan dilakukan


upaya-upaya yaitu berusaha memberikan asuhan keperawatan yang
profesional dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi. Dalam rangka menopang pelaksanaan asuhan keperawatan
profesional diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk itu diperlukan pengembangan kemampuan, tenaga
keperawatan secara kwalitatif dan kuantitatif (Jumadi, 1999:53).

Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu yang diperlukan


manusia dalam kehidupannya untuk membuat dirinya merasa enak
baik fisik, psikis maupun sosial (Pusat pembinaan dan
pengembangan bahasa, 1989:695). Beberapa hal yang mungkin
dapat mempengaruhi pemenuhan rasa nyaman pada pasien yang
dirawat adalah pelayanan keperawatan yang diberikan dengan baik
diantaranya dengan memperhatikan kebersihan pasien dan juga

6
komunikasi yang baik saat berhadapan dengan pasien dan sikap
perawat saat melakukan tindakan pada pasien.

Dalam perawatan orang sakit, perawatan sehari-hari pasien


adalah bagian penting dari keseluruhan paket tugas yang ada. Suatu
perawatan yang baik, pertama-tama harus mementingkan
faktorhygiene. Setelah itu orang akan berusaha untuk
mempertahankan keadaan kesehatan dan kemudian
memperbaikinya. Jika seseorang merasa kurang enak badan, ia
biasanya kurang memperhatikan perawatan bagian luarnya. Ini
menyebabkan meningkatnya rasa kesal, orang tidak lagi merasakan
santai dibanding orang lain. Suatu perawatan mendukung perasaan
nilai diri. Orang akan lebih mudah bertemu dengan orang lain tanpa
adanya perasaan takut adanya bau yang tidak enak (Stevens,
2000:275).

Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan.


Dengan implementasi tindakanhygiene pasien, atau membantu
anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan
rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan
mengajarkan cara hygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif
dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri
ketika memungkinkan (Perry, 2005:1334).

sosial (Pusat pembinaan dan pengembangan bahasa,


1989:695). Beberapa hal yang mungkin dapat mempengaruhi
pemenuhan rasa nyaman pada pasien yang dirawat adalah pelayanan
keperawatan yang diberikan dengan baik diantaranya dengan
memperhatikan kebersihan pasien dan juga komunikasi yang baik

7
saat berhadapan dengan pasien dan sikap perawat saat melakukan
tindakan pada pasien.

Dalam perawatan orang sakit, perawatan sehari-hari pasien


adalah bagian penting dari keseluruhan paket tugas yang ada. Suatu
perawatan yang baik, pertama-tama harus mementingkan
faktorhygiene. Setelah itu orang akan berusaha untuk
mempertahankan keadaan kesehatan dan kemudian
memperbaikinya. Jika seseorang merasa kurang enak badan, ia
biasanya kurang memperhatikan perawatan bagian luarnya. Ini
menyebabkan meningkatnya rasa kesal, orang tidak lagi merasakan
santai dibanding orang lain. Suatu perawatan mendukung perasaan
nilai diri. Orang akan lebih mudah bertemu dengan orang lain tanpa
adanya perasaan takut adanya bau yang tidak enak (Stevens,
2000:275).

Praktikhygiene sama dengan peningkatan kesehatan.


Dengan implementasi tindakanhygiene pasien, atau membantu
anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan
rumah sakit, perawat menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan
mengajarkan carahygiene pada pasien, pasien akan berperan aktif
dalam meningkatkan kesehatan dan partisipan dalam perawatan diri
ketika memungkinkan (Perry, 2005:1334).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik RSU


Woodward Palu, terhitung dari bulan Januari – April 2008 pasien
yang mendapat perawatan totalcare berjumlah 112 orang (7,29%)
dan pasien parsial care berjumlah 934 0rang (58,24%) dari 1535
pasien rawat inap. Berarti setiap bulannya ada 28 orang (25%) yang
dirawat totalcare. Dengan demikian dapat dilihat bahwa masih cukup

8
banyak pasien yang mendapat perawatan totalcare sehingga
penelitian ingin mengetahui apakah saat pasien dirawat rasa nyaman
mereka terpenuhi dengan pelayanan yang mereka terima.

Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian tentang “Hubungan Penatalaksanaan PersonalH ygiene
Dengan Pemenuhan Rasa Nyaman Pada Pasien Rawat Inap di RS
Woodward Palu Tahun 2008”.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Apakah ada hubungan antara personalhygiene dengan
pemenuhan rasa nyaman pada pasien rawat inap di RS Woodward
Palu?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan penatalaksanaan
personalhygiene dengan
pemenuhan rasa nyaman pada pasien rawat inap di RS Woodward
Palu
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya penatalaksanaan personal hygiene pada
pasien rawat inap di RS Woodward Palu.
b. Diketahuinya rasa nyaman pasien rawat inap di Rs
Woodward Palu

9
c. Diketahuinya hubungan antara personal hygiene dengan
pemenuhan rasa nyaman pada pasien rawat inap di RS Woodward
Palu.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi RS Woodward Palu
Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit dalam upaya
meningkatkan pemenuhan rasa nyaman bagi pasien yang di rawat
inap di RS Woodward Palu.
2. Bagi Perawat
Sebagai acuan bagi perawat agar dapat meningkatkan
pelayanan terutama dalam memenuhi rasa nyaman bagi pasien yang
di rawat inap.
5. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai acuan untuk peneliti selanjutnya
F. Ruang Lingkup
Penelitian ini akan di lakukan di RS Woodward Palu pada bulan Juni
2008

10
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN

A. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang
didasari oleh pegetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang
tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 1997 : 89).
Pengetahuan yang mencakup di dalam domain kognitif
mempunyai enam tingkah laku yaitu tahu, memahami, aplikasi, analis,
sintesis dan evaluasi.
Pengetahuan merupakan proses belajar dengar dengan
menggunakan panca indera yang dilakukan seseorang terhadap objek
tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (A.
Aziz Alimul Hidayat, 2005 : 52).

Pengetahuan dapat diperoleh dari proses yang terjadi dimana dan


kapan saja. Sifat khas dari belajar adalah memperoleh sesuatu yang
belum ada yang dulu belum diketahui sekarang diketahui yang belum
dimengerti sekarang dimengerti (Notoatmodjo, 2003 : 69).
Pengetahuan terdiri atas kepercayaan tentang kenyataan (reality).
Salah satu cara untuk mendapat dan memeriksa pengetahuan adalah dari
tradisi atau dari yang berwenang di masa lalu yang umumnya dikenal
seperti Aristoteles (Depkes RI, 2002 : 101).

11
Menurut Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa pengetahuan
yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
diperlajari sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang telah diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar.

3. Apliksi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya
(riil).
4. Analisis (analysis)
Analisis diartikan suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi
masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu sama lainnya.
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain itu suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada.
6. Evaluasi (evalution)

12
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk meletakan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek penilaian
itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

B. Remaja
Secara kronologis remaja adalah individu yang berusia antara
11-12 tahun sampai dengan 20-21 tahun. Secara fisik remaja ditandai
dengan perubahan pada penampilan fisik dan fisiologis yang terkait
dengan kelenjar seksual. Secara psikologis remaja merupakan masa
dimana individu mengalami perubahan aspek kognitif, emosional, sosial
dan moral. Pertumbuhan dan perkembangan remaja menurut Arifin
dalam Sarwono (1994), pertumbuhan didefinisikan sebagai penambahan
bentuk, berat atau ukuran dimensi tubuh serta bagian-bagiannya.
Perkembangan menunjuk pada perubahan dalam bentuk/bagian dalam
tubuh dan integrasi berbagai bagiannya dalam kesatuan fungsional bila
pertumbuhan berlangsung. Tanda pubertas pada wanita yaitu akibat
pengaruh hormon adrenal maka bulu pubis yang halus muncul pada
umur 12 tahun, kemudian baru disusul puting susu menonjol oleh
pengaruh estrogen, rambut ketiak, pembesaran uterus yang tidak tampak
dan terjadi menarchea pada awal pubertas tampak pinggul bertambah
melebar, puting susu makin meninggi, pembesaran glandula mamae.
Labianoyora dan minora berkembang dan kelenjar bartolini mulai
mengeluarkan sekres dan klitoris lebih lengkap vaskularisasinya.
Kebanyakan wanita menjadi sempurna pertumbuhan badannya sekitar
umur 15-16 tahun.
Tanda klinis pubertas pada laki-laki yaitu hormon testoteron
yang paling penting disamping growth hormon dalam merangsang
pertumbuhan badan serta perannya yang penting dalam perubahan

13
maturasi alat-alat reproduksi serta tanda seks sekuder seperti
membesarnya suara dan distribusi rambut pubis. Bertambahnya berat
badan dan tinggi badan, kulit skrotum berlipat. Pada umur 14-15 tahun
mulai terjadi emisieminai pertama testis berkembang dan kelenjar
prostate bertambah besar.

C. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan
dalam sebagian hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi fungsi
serta prosesnya (Depkes RI, 1999 : 97).
Kesehatan reproduksi didalamnya membahas tentang organ-
organ atau alat reproduksi baik laki-laki maupun perempuan, pergaulan
antara remaja laki-laki dan perempuan, kehamilan yang membahas umur
untuk hamil, kehamilan usia remaja dan dampak kehamilan remaja
diluar nikah serta pencegahan maupun pengobatan kehamilan, penyakit
menular seksual yang membahas mengenai cara penularan, tanda-tanda,
perilaku yang mempengaruhi penyebaran. Kontrasepsi yang membahas
mengenai masa menunda kehamilan, masa menjarangkan kehamilan dan
masa mengakhiri kehamilan.
Masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas remaja perempuan
di Indonesia masih terabaikan, ini terlihat dari banyaknya kasus
kehamilan diluar nikah, kekerasan masa pacaran dan aborsi dengan
obat-obatan yang beresiko.
1. Organ reproduksi wanita
Terbagi menjadi 2 bagian yaitu
a. Genetalia interna yaitu organ reproduksi yang terletak didalam
tubuh meliputi :
1) Vagina (liang kemaluan)

14
Tabung yang dilapisi membran dari jenis epitarium bergaris
khusus dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf.
Vagina merupakan penghubung antara introitas vagina dan
uterus. Pada puncak vagina menonjol leher rahim (servik
uteri) yang disebut porsio bentuk vagina sebelah dalam
berlipat-lipat disebut rugae.
2) Uterus (rahim)
Organ yang tebal, berbentuk buah pir terletak dalam pelvis
antara rektum dibelakang dan kandung kemih di depan
ototnya disebut miometrium. Panjang uterus 7,5 cm, lebar 5
cm, tebal 2,5 cm dan berat 50 gram. Pada rahim wanita
dewasa yang belum pernah menikah panjang uterus adalah
5-8 cm dan beratnya 30-60 gram.
Fungsi uterus :
Untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama
perkembangan sebutir ovum yang telah keluar dari ovarium
dihantarkan melalui tuba uterine dan ke uterus.
3) Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiri
dan kanan uterus di bawah tuba uteria dan terikat di sebelah
belakang oleh ligamentum uterus setiap bulan sebuah kanker
berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi.
Fungsi ovarium :
a) Memproduksi ovum
b) Memproduksi hormon estrogen
c) Memproduksi progesteron
b. Genetalia eksterna
Yaitu bagian organ reproduksi yang berada diluar tubuh
meliputi :

15
1) Tundur (monsveneris)
Bagian yang menonjol meliputi simpisis yang terdiri dari
jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu pada masa
pubertas.
2) Labia mayora (bibir besar)
Dua lipatan dari kulit diantara dua paha, bagian atas labia
mayora banyak mengandung urat saraf.
3) Labia minora (bibir kecil)
Berada di sebelah dalam labia mayora.
4) Klitoris
Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang
hijau dimana dapat mengeras dan tegang (erektil) yang
mengandung urat saraf.
5) Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil, muka
belakang dibatasi oleh klitoris dan perineum. Dalam
vestibulum terdapat muara-muara dari liang senggama uretra,
kelenjar bertomi dan kelenjar skrene kiri dan kanan.
6) Himen (selaput dara)
Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari liang
senggama ditengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi
dapat mengalir keluar, konsistensi ada yang kaku dan ada
yang lunak, lubangnya ada yang seujung jari ada yang dapat
dilalui satu jari.
7) Perineum
Tereletak diantara vulva dan anus, panjangnya 4 cm.
2. Organ reproduksi pria

16
Alat kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian, yaitu :
a. Kelenjar terdiri dari :
1) Testis
Merupakan organ kelamin laki-laki tempat spermatozoa dan
hormon laki-laki di bentuk. Testosteron dihasilkan testis,
berkembang di dalam abdomen sewaktu janin dan turun
melalui saluran inguinal kiri dan kanan masuk ke dalam
stratum menjelas akhir kehamilan. Testis terletak
menggantung pada urat-urat spermatik di dalam skrotum.
Fungi testis adalah
a) Menghasilkan hormon testosteron
b) Membentuk gamet-gamet baru
2) Vesika seminalis
Kelenjar yang panjangnya 5-10 cm berupa kantong seperti
huruf S berbelok-belok sekretnya yang alkalis bersama-sama
dengan cairan prostat merupakan bagian terbesar semen
yang mengandung fruktosa yang merupakan sumber energi
untuk spermatozoa.
3) Prostat
Merupakan kelenjar yang terletak dibawah vesika urinaria
melekat pada dinding bawah vesika urinaria di sekitar uretra
bagian atas prostat mengeluarkan sekret cairan yang
bercampur sekret dari testis, perbesaran prostat akan
membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Fungsi
kelenjar prostat menambah cairan alkalis pada cairan
seminalis berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap
tekanan yang terdapat pada uretra dan vagina.
b. Kelenjar duktum meliputi :
1) Epididimis

17
Merupakan saluran halus yang panjangnya 6 cm terletak di
sepanjang atas tepi dan belakang testis, fungsinya sebagai
saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum
diejakulasi dan memproduksi semen.
2) Duktus seminalis
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis
kemudian duktus ini berjalan-jalan masuk ke dalam ronga
terus ke kandung kemih dibelakang kandung kemih akhirnya
bergabung dengan saluran vesika seminalis.
3) Uretra
Merupakan saluran kemih pada pria yang sekaligus
merupakan saluran ejakulasi (mani) pengeluaran urin tidak
bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kontraksi
prostat.
c. Bangun penyambung
1) Skrotum
Merupakan kantong yang menggantung di dasar pelvis
dimana sepasang testis tersimpan, didepan skrotum terletak
penis, dibelakang sprotum terletak anus. Skrotum berupa
kantong kulit banyak mengandung pigmen, sebelah
dalamnya terdapat antong yang dipisahkan satu sama lain
oleh septum, tiap kantong berisi testis epididimis funikulus
spermatikus.
2) Fenikulus spermatikus
Merupakan bangun penyambung yang berisi duktus
seminais pembuluh limped an serabut-serbut saraf.
3) Penis
Terletak menggantung di depan skrotum, bagian ujung penis
disebut glan penis. Penis (zakar) terdiri atas jaringan seperti
busa dan terletak memanjang dengan adanya rangsangan

18
seksual karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai
vasoperasi maka terjadilah ereksi penis
3. Siklus menstruasi
Perubahan yang diatas uterus pada siklus menstruasi terjadi
pada lapisan endometrum. Siklus menstruasi dapat dibagi dalam
beberapa fase yaitu :
a. Fase menstruasi
Hari 1 dari fase menstruasi ini adalah permulaan dari siklus
menstruasi, yaitu terlepasnya lapisan fungsional dari
endometrium bersama eritrosit, leukosit, kelenjar, kuman dan
atau tanpa sel telur yang keluar pervagina secara spontan. Fase
ini lamanya 3-5 hari.
b. Fase proliferasi
Oleh pengaruh estrogen yang dihasilkan sel-sel folikel-folikel
pada lapisan endometrium yang sudah terlepas tadi mulai terjadi
regenerasi epitel memanjangnya kelenjar-kelenjar endometrium
dan bertambahnya jumlah sel-sel jaringan ikat endometrium.
Lamanya fase ini 9 hari (hari ke 5-14).
c. Fase sekresi (fase luteum-fase progrstasi)
Progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum menginduksi
kelenjar-kelenjar endometrium menjadi lenig lebar, berkelok-
kelok dan membuat sekret disamping jaringan ikat
endometriumnya sendiri ”membengkak”. Fase ini berlangsung
pada hari ke 14-27.
d. Fase iskhemik (fase premenstruasi)
Apabila sel telur tidak dibuahi, maka korpus luteum akan
mengalami degenerasi. Produksi progesteronnya menurun dan
sebagai akibatnya terjadi perubahan (vasokontriksi) pada
pembuluh darah endometrium lapisan fungsional endometrium

19
mengerut dan berwarna pucat (iskhemi). Fase ini berlangsung
dari heri ke 27-28 (1 hari).
FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis menginduksi
ovarium dan folikel-folikel yang lebih muda akan berkembang
dengan demikian akan terjadi siklus ovarium dimana pada folikel
yang berkembang ini dihasilkan hormon estrogen yang merangsang
pertumbuhan regenerasi dari endometrium. Bila tidak terjadi
kehamilan, maka siklus ini berlangsung terus menerus. Jadi aktivitas
siklus ovarium erat kaitannya dengan perubahan yang terjadi pada
lapisan endometrium.
4. Kehamilan pada remaja
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada
remaja makin meningkat dan menjadi masalah. Terdapat dua factor
yang mendasari perilaku seks pada remaja. Pertama harapan untuk
kawin dalam usia relatif muda (20 tahun) dan kedua makin derasnya
arus informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksual remaja
terutama remaja di daerah perkotaan yang mendorong remaja untuk
melakukan hubungan seks pranikah dimana pada akhirnya
memberikan dampak pada terjadinya penyakit hubungan seks dan
kehamilan diluar nikah pada remaja.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
a. Masalah kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang sangat penting
untuk mendapatkan perhatian terurtama dikalangan remaja.
Dikalangan remaja telah terjadi semacam revolusi hubungan
seks yang menjurus kearah liberalisasi yang dapat berakibat
timbulnya berbagai penyakit hubungan seks yang merugikan
alat reproduksi. Dengan demikian dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan sehingga dapat mempersiapkan diri
untuk hamil dalam keadaan optimal.

20
b. Masalah psikologis
Remaja yang hamil diluar nikah menghadapi berbagai masalah
psikologis yaitu rasa takut, kecewa, menyesal dan rendah diri
terhadap kehamilannya sehingga terjadi usaha untuk
menghilangkannya dengan jalan gugur kandung. Gugur kandung
mempunyai kerugian yang paling kecil bila dibandingkan
dengan melanjutkan kehamilan.
c. Masalah sosial dan ekonomi
Perkawinan yang dianggap dapat menyelesaikan masalah
kehamilan remaja tidak lepas dari kemelut seperti :
1) Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya
dapat menimbulkan berbagai masalah kebidanan.
2) Putus sekolah sehingga pendidikan menjadi terlontar.
3) Putus kerja karena berbagai alasan sehingga menambah
sulitnya masalah sosial ekonomi.
4) Nilai gizi yang relatif rendah dapat menimbulkan berbagai
masalah kebidanan.
5) Ketergantungan sosial ekonomi pada keluarga menimbulkan
stress.
d. Dampak kebidanan kehamilan remaja
Penyulit pada kehamilan remaja lebih tinggi dibandingkan
“kurun waktu reproduksi sehat”, antara umur 20 samapi 30
tahun. Keadaan ini disebabkan belum matangnya alat reproduksi
untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun
pertumbuhan dan perkembangan janin, apalagi jika ditambah
dengan stres psikologis sosial ekonomi sehingga terjadi :
1) Keguguran
Keguguran sengaja yang dilakukan oleh tenaga
nonprofessional dapat menimbulkan efek samping yang
serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat

21
reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan
kemandulan.
2) Presalinan premature, BBLR dan kelainan bawaan
Kekurangan berbagai zat yang diperlukan saat pertumbuhan
dapat mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur,
BBLR, cacat bawaan.
3) Mudak terjadi infeksi
Keadaan gizi yang buruk, tingkat sosial ekonomi yang
rendah dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil.
4) Anemia kehamilan
Anemia karena kekurangan zat besi, malnutrisi, kehamilan
dan persalinan dengan jarak yang berdekatan dan ibu hamil
dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah.
5) Keracunan kehamilan (gestosis)
Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil
dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil
dalam bentuk pre-eklamsia atau eklamsia. Pre-eklamsia dan
eklamsia memerlukan perhatian yang serius karena dapat
menyebabkan kematian.

6) Kematian ibu yang tinggi


Remaja yang stress akibat kehamilannya sering mengambil
jalan pintas untuk melakukan gugur kandung oleh tenaga
dukun. Angka kematian karena gugur kandung yang
dilakukan dukun cukup tinggi, tetapi angka pasti tidak
diketahui terutama pendarahan dan infeksi. Pada kehamilan
aterm, kematian terjadi karena trias klasik yaitu pendarahan,
infeksi dan gestosis. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu :

22
a) Pengaruh globalisasi
b) Upaya pemberian pendidikan seks
c) Keluarga berencana untuk remaja
d) Pelayanan gugur kandung

23
BAB III
KERANGKA KERJA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep/Teori
Peneliti menggunakan teori sistem yang meliputi konsep input,
proses dan output dalam membuat kerangka konsep. Menurut Clark
(1984) sistem adalah suatu tatanan yang terdiri dari komponen-
komponen dan merupakan bagian dari lingkungan yang mempunyai
maksud dan tujuan bersama.
Input Proses Output
Tentang pengetahuan
Kesehatan reproduksi
- Organ-organ reproduksi
perempuan
- Organ-organ reproduksi 1. Baik
Remaja laki-laki 2. Sedang
- Tanda-tanda pubertas pada 3. Kurang
Perempuan
- Sklus menstruasi
- Kehamilan pada remaja

Keterangan :
: Hal yang diteliti
: Hal yang tidak diteliti

B. Definisi
Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel yaitu
pengetahuan yang akan dijelaskan secara konsep dan operasional.

24
1. Definisi konseptual
Pengetahuan merupakan proses belajar dengan
menggunakan panca indera yang dilakukan seseorang terhadap
objek tertentu untuk dapat menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan (Notoatmodjo, 2003 : 85).
2. Definisi opersional
Pengetahuan siswi SMP mengenai kesehatan reproduksi
merupakan kemampuan yang dimiliki responden tentang
pengetahuan reproduksi yang meliputi organ reproduksi laki-laki
dan perempuan, pergaulan antara laki-laki dan perempuan,
kehamilan, penyakit menular seksual dan kontrasepsi.
Tingkat pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi
dengan batasan :
a. Pengetahuan responden tinggi : bila klien mampu menjawab
dengan benar ≥ 76%
b. Pengetahuan responden sedang : bila klien mampu
menjawab dengan 60-75%
c. Pengetahuan responden rendah : bila klien mampu
menjawab dengan benar ≤ 60%
Parameter tingkat pengetahuan remaja terhadap kesehatan
reproduksi meliputi :
a. Mengetahui organ-organ reproduksi perempuan
b. Mengetahui organ-organ repsoduksi laki-laki
c. Tanda-tanda pubertas pada perempuan
d. Pergaulan antara remaja laki-laki dan perempuan
e. Penyakit menular seksual
f. Kehamilan dan kontrasepsi
Alat ukur dengan questioner
Hasil ukur data kategorik skala ordinal

25
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini hanya bertujuan mendapatkan informasi yang
lebih jelas tentang pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi di
SMP Negeri 4 Kuningan, sehingga variabel tidak dilakukan manipulasi
atau perlakuan khusus. Penelitian ini tidak mencari hubungan sebab
akibat sehingga desain penelitian yang digunakan adalah desain
deskriptif. Pengukuran pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi
melalui peenyebaran kuesioner berupa materi kesehatan reproduksi.
Kuesioner yang dibuat terdiri dari pertanyaan tertutup yaitu jawaban
telah disediakan sehingga responden tinggal memilih sesuai dengan
pengetahuannya.

B. Populsai dan Sampel


1. Populasi

26
Populasi adalah keseluruhan subjek dan objek dengan
karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah remaja di SMP Negeri 4 Kuningan.

2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti
sample yang akan diambil adalah siswi kelas 3. Keseluruhan jumlah
siswa kelas 1, 3 dan 3 adalah 480 siswa, dengan jumlah siswa laki-
laki 135 orang dan siswa perempuan 345 orang. Jumlah seluruh
siswa kelas 3 yaitu 160 orang dengan jumlah siswa laki-laki 60
orang dan jumlah siswa perempuan 100 orang. Metode
pengambilan sampel dengan sistem random sampling yaitu
pengambilan sampel responden secara acak, dimana siswa calon
responden dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih sebagai sampel.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kuningan.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 6 minggu dari tanggal 26 Oktober
sampai dengan 06 Desember (jadwal terlampir).
D. Etika Penelitian
Penelitian ini tidak mengandung resiko yang mengancam rasa
aman bagi responden. Sebelum melakukan penelitian, responden
bersedia menjadi responden. Kepada responden akan dijelaskan tujuan
penelitian, manfaat penelitian, setelah responden mengerti dan faham
penjelasan. Apabila bersedia ikut serta dalam penelitian maka harus

27
menandatangani lembar persetujuan. Namun jika menolak, peneliti tidak
akan memaksa dan menghormati hak-haknya.
Peneliti akan menjamin hak-hak subjek penelitian serta tidak
ada paksaan dan dapat mengundurkan diri setiap saat. Semua berkas
yang mencantumkan identitas subjek penelitian dan tempat penelitian
akan dipergunakan segera dan setelah itu akan dimusnahkan.

E. Alat Pengumpul Data


Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
adalah dengan menggunakan kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan
dalam bentuk tertulis yang digunakan untuk memeproleh informasi dari
reponden dalam laporan tentang memperoleh informasi dari responden
dalam laporan pribadinya dan hal-hal yang responden ketahui
(Arikunto, 2002 : 55).

F. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan peneliti dengan cara :
1. Pembagian kuesioner kepada responden.
2. Responden mengisi kuesioner yang telah disediakan dengan
didampingi peneliti.
3. Responden diberi waktu setengah jam untuk mengisi kuesioner.
4. Pengumpulan kembali kuesioner yang sudak diisi.

G. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan sebagai berikut :
1. Editing
Tahap ini dilakukan untuk meneliti kelengkapan data.
2. Proccesing
Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data lembar
penulisan data ke paket program komputer.

28
3. Cleaning
Tahap ini merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dientry, apakah ada kesalahan atau tidak.

H. Analisa data
Analisa yang digunakan adalah analisa univariat yaitu analisa
yang dilakukan terhadap variabel penelian dan menghasilkan distribusi
dan presentasi dari variabel.

I. Jadwal Kegiatan
No 0ktober November
Kegiatan
. I II III IV I II III IV
1 Pengajuan proposal
2 Administrasi perijinan
3 Pengumpulan data
4 Pengolahan data
5 Analisa data
Pelaporan hasil
6
penelitian

J. Sarana Penelitian
1. Alat tulis
2. Kuesioner
3. Komputer pengolahan data
4. Bahan kepustakaan

29
DAFTAR PUSTAKA

Asih Yasin. 2000. Anatomi Fisiologi Edisi 2. Jakarta : Penerbit buku


Kedokteran. EGC.
Depkes RI. 1994. Kumpulan Materi Kesehatan Reproduksi Remaja.
Jakarta : Dirjen Binkesmas Bina Kesehatan Keluarga.
Http://www.fhi.org. October 8, 1999. Cited in March 27, 2001.
Hamilton, R. 1999. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Edisi 6.
Jakarta : EGC.
Komang, Khidazi. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta : Arcan.
Shahrum, Muhamad. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Jakarta : FKUI
Uromo, Budi. 1998. Sexual Attitude and Behavior. Canberra : Australian
National Uneversity..
Widjonorko, M. 1999. Seksualitas Remaja Yogyakarta : Ford Foundation
dan Pusat Penelitian UGM.
Yulianto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.

30
SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN
(Informated concent)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, bersedia dan tidak


keberatan untuk berpartisipasi dan memberikan jawaban yang sejujur-
jujurnya dalam Unit Penelitian Akademik Keperawatan Muhammadiyah
Cirebon dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja tentang
Kesehatan Reproduksi di SMP Negeri 4 Kuningan” Demikian surat
persetujuan ini saya buat tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Cirebon……….2009
Yang bertanda tangan,

( )

31
Judul Penelitian : Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Terhadap
Kesehatan Reproduksi di SMP Negeri 4 Kuningan
Peneliti : Annis. Khairunnisa

Tanggal pengambilan data : ……../……./2009 No.


Responden :……
Nama :………………………….
Alamat :……………………….…
Umur :…………….Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan
Petunjuk pengisian kuesioner :
1. Baca Pertanyaan dengan baik.
2. Beri tanda cek ( √ ) pada kotak yang tersedia sesuai jawaban yang
dianggap benar.
3. Hanya satu jawaban yang benar dimana alternative jawaban yang
tersedia.
4. vJika ingin memperbaiki jawaban yang salah, gunakan (=),
kemudian beri cek ( √ ) pada kotak yang benar.
5. Mohon lembar data ini dikembalikan kepada peneliti setelah diisi
lengkap.
Pertanyaan
1. Yang termasuk organ-organ produksi wanita yaitu
Uterus
Kelenjar prostat
Testis
2. Kesehatan reproduksi yaitu
Terhindar dari penyakit yang menular
Keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh yang berkaitan
dengan sistem reproduksi

32
Sehat tanpa gangguan apapun
3. Ciri-ciri atau tanda pubertas pada perempuan adalah
Pinggul bertambah melebar
Bertambahnya berat badan dan tinggi badan
Membesarnya suara
4. Yang termasuk organ-organ dalam reproduksi laki-laki adalah
Klitoris
Testis
Perineum
5. Tanda-tanda pubertas pada laki-laki adalah
Membesarnya suara
Estrogen meningkat
Munculnya rambut pubis
6. Pengertian remaja secara fisik adalah
Perubahan pada penampilan terkait dengan kelenjar seksual
Adanya aspek kognitif, emosional dan moral
Perubahan dalam bentuk tubuh
7. Masalah kesehatan reproduksi dam seksual remaja di Indonesia masih
terabaikan hal ini disebabkan karena………..
Pengetahua yang kurang
Para remaja semakin mangikuti trend tanpa memandang dampaknya
Pergaulan bebas yang semakin meluas
8. Menurut anda, bagaimana persepsi tentang adanya “Free Sex”
Tidak setuju karena akan membawa dampak bagi diri sendiri
Setuju karena dapat memuaskan kenikmatan sesaat
“Free Sex” tidak dipermasalahkan pada jaman sekarang karena
dunia semakin modern
9. Yang mendasari perilaku seks pada remaja adalah
Rangsangan seksual remaja terutama di daerah perkotaan
Mangikuti jaman yang serba berubah

33
Kurangnya informasi tentang pengetahuan seks
10. Hormon yang merangsang pada siklus menstruasi adalah
Progresteron
Edogen
Estrogen
11. Kehamilan pada usia remaja <17 tahun akan beresiko tinggi terhadap
Kematian bayi yang dikandungnya
Keguguran
Kelebihan bulan
12. Lama siklus menstruasi yang normal adalah
1-3 hari
4-7 hari
7-14 hari

34

You might also like