You are on page 1of 3

SINOPSIS NOVEL

SALAH PILIH

Di sebuah daerah di Minangkabau, tinggal sebuah keluarga.


Seorang ibu, saudara perempuannya, dan seorang anak perempuan
terdapat dalam keluarga tersebut. Anak perempuan itu bernama
Asnah, ia adalah anak angkat dari Mariati. Asnah adalah seorang gadis
yang cantik, baik, sopan, lembut, serta taat dan patuh terhadap
Mariati, walaupun Mariati hanyalah ibu angkatnya. Kebaikan hati Asnah
itu pulalah yang membuat Mariati teramat sangat sayangnya terhadap
Asnah, jadilah Asnah pengobat dalam setiap sakitnya dan penghibur
dikala susahnya.
Setiap kali perlu sesuatu, Mariati lebih senang dilayani oleh
Asnah daripada oleh Siti Maliah, jadilah Sitti Maliah kadang-kadang
merasa iri terhadap Asnah karena tak jarang pekerjaannya tidak
terpakai oleh Mariati. Walaupun demikian, Sitti Maliah tetap senang
dan sayang terhadap Asnah karena memang perangai gadis tersebut
benar-benar baiknya.
Selain Asnah, Mariati juga mempunyai seorang anak laki-laki
bernama Asri. Asri sama pula sayangnya terhadap Asnah sebagaimana
dia menyayangi adik kandungnya. Namun karena Asri sedang
bersekolah di Jakarta, jadi dia tak dapat selalu bertemu dengan Asnah
untuk sekedar berbagi cerita.
Namun, seiring berjalannya waktu, berubah pulalah perasaan
Asnah terhadap Asri. Semula perasaannya terhadap Asri hanya
sebatas perasaan sayang terhadap seorang saudara, namun demikian
perasaan itu terus mengalir hingga menumbuhkan benih-benih cinta di
hati Asnah. Walau demikian, Asnah tak ingin Asri mengetahui perasaan
dirinya. Sebisa mungkin dia bersikap biasa manakala Asri pulang.
Hingga tiba saat Asri tamat dari sekolahnya, dan Mariati
menyuruh Asri tinggal dan bekerja di Kampung halamannya saja
karena ia merasa ia sudah demikian tua dan sakit-sakitan maka ia tak
ingin jauh-jauh dari anak laki-lakinya itu. Sebenarnya keinginan Mariati
tadi sangat bertentangan dengan keinginan hati Asri, karena ia sangat
ingin meneruskan sekolahnya ke sekolah setingkat SMA atau ke
sekolah kedokteran, namun sebagai seorang anak yang ingin berbakti
kepada ibunya, akhirnya ia mengikuti keinginan ibunya tersebut.
Hingga suatu saat merasa bahwa Asri sudah cukup umur bahkan bisa
dibilang sudah matang untuk menikah.
Asri menyetujui saja keinginan ibunya tersebut, hanya saja dia
masih bingung dalam mencari calon istri untuk dirinya. Asnah begitu
kaget manakala ia mendengar bahwa Asri akan segera menikah. Tapi
ia berusaha sebisa mungkin menutupi perasaannya tersebut. Asri
masih bingung memilih-milih wanita calon istrinya, sebernanya Asri
dan Asnah boleh saja menikah, hanya karena adat istiadat yang
berlaku saat itu maka dirasa tidak pantas mereka menikah karena
dianggap masih sepedukuan yang berasal dari satu kaum. Lalu dipilih-
pilihlah wanita di Negerinya yang belum menikah. Akhirnya Asri
menemukan seorang gadis yang dirasa cocok untuk menjadi
pendampingnya kelak. Gadis itu adalah Saniah. Keinginannya melamar
saniah bukanlah tanpa alasan. Asri lebih dahulu tertarik kepada kakak
Saniah, yaitu Rusiah. Rusiah adalah seorang perempuan yang baik
hatinya, dan lembut perangainya. Namun ketika Asri bersekolah di
Bukittinggi, ternyata Rusiah dikawinkan dengan seorang laki-laki bernama Sutan Sinaro. Jadi
Asri memutuskan untuk meminang Saniah karena dirasa bahwa Saniah pun tak akan jauh beda
dengan kakaknya, baik rupa ataupun perangainya.

Sampai suatu saat Asri bersama-sama ibunya memutuskan untuk bertamu ke rumah keluarga
Saniah. Keluarga itu adalah keluarga orang terpandang, keluarga seorang bangsawan kaya dan

terpelajar. Walaupun ibu gadis tersebut memiliki perangai yang kaku


dan cenderung angkuh, namun Asri yakin bahwa Saniah tentunya
berperangai lain dengan ibunya.
Lalu, tak berapa lama, Asri memutuskan memilih Saniah sebagai
calon istrinya. Mereka berdua melaksanakan acara pertunangan
terlebih dahulu. Saat pertunangan, Saniah benar-benar menampakkan
perangai yang sangat baik, ia pun hormat terhadap seluruh keluarga
Asri. Perangai demikian itu membuat Asri semakin yakin dengan
pilihannya itu. Tak lama, dilangsungkanlah upacara perkawinan Asri
dengan Saniah yang sangat meriah.
Setelah menikah, mereka berdua lalu pindah ke Rumah Gadang
milik keluarga Asri. Dari situlah diketuahui bahwa perangai Saniah
tidaklah seelok yang dia perlihatkan saat sebelum menikah. Saniah
begitu memandang rendah terhadap Asnah hanya karena Asnah
adalah seorang anak angkat. Dia merasa bahwa tidak sepatutnya
Asnah disejajarkan dengan dirinya yang berasal dari kaum terpandang.
Ternyata, perangai Saniah begitu angkuhnya, berbeda dengan yang dia perlihatkan sebelum
menikah dahulu. Saniah begitu sering berkata menyindir, bersikap bengis, bahkan mencaci maki
yang begitu menyakitkan hati Asnah. Bahkan terhadap mertuanya pun, Saniah bersikap yang
kurang sopan. Namun Asnah adalah seorang gadis tegar dan sabar yang mempunyai hati lapang,
dia tak pernah membalas perlakuan buruk dari iparnya itu.

Tak lama setelah menikah, adat buruk Saniah semakin menjadi.


Bahkan sekarang dia berani melawan terhadap suaminya, kerap kali ia
juga berkata-kata kasar terhadap suaminya. Sehingga dapat dilihat
kalau adat Saniah tak jauh bedanya dengan ibunya, Rangkayo Saleah.
Hingga membuat kesabaran Asri kian berkurang dan akhirnya Asri
membiarkan Saniah pulang ke rumah orang tuanya manakala saat itu
Sidi Sutan datang menjemput. Yang semula bermaksud menjemput
Saniah dan Asri, namun karena pertengkaran itu, jadilah Saniah pulang
sendiri.
Hingga suatu hari Rangkayo Saleah mendapat kabar bahwa anak
laki-lakinya, Kaharuddin akan menikah dengan seorang perempuan

You might also like