Professional Documents
Culture Documents
1. PEMODELAN (MODELLING)
a. GRID
Struktur yang direncanakan pada Tugas Besar Rekayasa Beton ini adalah gedung
bertingkat dua seperti yang dimunculkan pada Gambar 1.
Penentuan panjang dan jumlah grid yang akan digunakan pada SAP 2000
disesuaikan dengan struktur yang akan direncanakan. Pada awal pemodelan,
digunakan template Grid Only dan kemudian satuannya diubah menjadi KN, m, C
karena gaya-gaya yang akan dimasukkan dalam satuan KN.
Jumlah Grid untuk X direction berjumlah 9 yaitu, 3 untuk grid balok utama dan 6
untuk grid balok anak. Jumlah Grid untuk Y direction adalah 4, sedangkan Grid
untuk Z direction berjumlah 3 yaitu, 1 untuk grid lantai dasar, 1 untuk grid lantai
kedua, dan 1 untuk grid lantai atap.
Untuk mengubah besar panjangnya grid, maka dapat diubah dengan cara :
Klik kanan- Klik Edit Grid Data (akan keluar tampilan seperti Gambar 5) – Klik
Modify/Show System (akan keluar tampilan seperti gambar 6).
Panjang Grid diubah sesuai dengan desain struktur yang direncanakan, pada
pemodelan SAP ini digunakan Display Grid as spacing untuk mempermudah
pengerjaan.
b. FRAME
Menggambar frame dengan cara klik pada toolbar draw frame,
Klik quick draw area, lalu klik pada masing-masing area rencana. Setelah area
tergambar, dilanjutkan dengan divide area. Klik edit, edit area, divide area. Area
yang telah digambar dan didivide akan tampak sebagai berikut:
Setelah pelat didivide, kemudian klik Ctrl+A pada bidang gambar, dan pilih menu
assign – joint – constraint sehingga tampil seperti gambar 12.
Kemudian pilih Add New Constraint dan pilih Constraint Type : Diaphragm, dan
akan muncul tampilan seperti gambar 13.
Langkah ini dilakukan untuk mengassign pelat menjadi diafragma agar balok dan
pelat bergerak bersama karena pada pelaksanaannya di lapangan, balol dan pelat
dicor secara monolit.
d. REPLICATE
Setelah frame dan area pada lantai 2 dipastikan selesai digambar semua, replicate
½ bagian Lantai 2 ke atas (karena pada pada restoran lantai 2 tidak menggunakan
atap). Replicate yang digunakan adalah jenis linear dengan jumlah increment =1
dan dz = 4 (karena akan dicopy ke atas dengan jarak 4 m)
Menu Replicate akan tampak sebagai berikut:
2. DEFINING
a. MATERIAL
Pada langkah defining ini akan didefinisikan material-material yang akan
digunakan pada struktur yang direncanakan. Untuk melakukan defining :
Klik Define- Materials – Add New Material
Material yang digunakan pada struktur rencana adalah :
i. Beton (Concrete)
Tampilan define material untuk beton dapat dilihat pada Gambar 18.
Nilai-nilai yang dimasukkan berdasarkan nilai yang telah ditetapkan pada
soal.
i. Balok Induk
Pada design balok induk akan digunakan dimensi balok induk arah X
(dimensi balok terbesar), sehingga semua dimensi balok induk saya
asumsikan sama seperti balok induk arah X pada perhitungan prelim
balok. Menu-menu dalam define balok induk ditampilkan sebagai berikut:
iii. Kolom
Kolom yang digunakan dibedakan menjadi kolom lantai 1 dan kolom
lantai 2, perbedaan terletak pada dimensinya sesuai dengan perhitungan
prelim kolom.
Untuk kolom dilakukan juga sama seperti balok, dengan pengubahan nilai
moment inertia pada Set Modifiers.
Kolom lantai 1
c. AREA SECTION
Define area section digunakan untuk pelat, dipilih material name : beton, jenis
rebar: tulangan, thickness = 120 mm (sesuai dengan prelim pelat). Define area
section terlihat pada gambar berikut:
d. LOAD PATTERN
Untuk define load, klik define, load pattern dan masukkan jenis-jenis load , type
load self weight multiplier dan auto lateral load. Type load bergantung dari jenis
beban yang didefine
Asumsi: Self wight multiplier untuk beban jenis quake, live dan load = 0, karena
nilai beban akan kita assign sendiri. Untuk auto lateral load jenis beban quake,
digunakan None. Untuk MEPdanPLAFON dan SPESIdanKERAMIK dipisahkan
untuk memudahkan ketika penambahan beban pada lantai 2 dan lantai atap.
f. LOAD COMBINATION
Load combination diperlukan untuk melihat hasil analisis terhadap kombinasi-
kombinasi beban yang telah kita define pada load pattern. Sesuai dengan soal
yang telah disesuaikan dengan SNI, load combination yang digunakan adalah
sebagai berikut:
COMB 1 : 1.4 DL
COMB 2 : 1.2 DL + 1.6 LL
COMB 3 : 1.2 DL + 1.6 LL + 0.5 R
COMB 4 : 1.2 DL + 1.0 LL + 1.0 gempa1
COMB 5 : 1.2 DL + 1.0 LL + 1.0 gempa2
COMB 6 : 0.9 DL + 1.0 gempa1
COMB 7 : 0.9 DL + 1.0 gempa2
COMB 8 : kombinasi dari semua combinasi yang ada (gabungan)
Define combination yang telah dimasukkan terlihat sebagai berikut:
Contoh define load combination (misalnya untuk COMB 5) terlihat pada Gambar
35.
Pada struktur, Live load diassign pada lantai 2 dan atap (Asumsi: beban pada
lantai 1 ditanggung tanah seluruhnya). Pada Lantai 2 untuk sisi restoran diassign
LL=250 kg/m2, sedangkan untuk sisi auditorium LL=400 kg/m 2. Pada atap,
diassign LL= 250 kg/m2
Rain Load (R)
Rain Load diassign sebesar 20 kg/m2, terletak di atap dan restoran (restoran tidak
beratap)