Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
INDAH FIJAYANTHI
A1E007023
LAPORAN AKHIR
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL )
MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS BENGKULU
PERIODE TAHUN 2010/2011
Oleh:
Nama : INDAH FIJAYANTHI
Npm : A1E007023
Prodi : Pendidikan Fisika
Telah Diperiksa dan Disahkan Oleh Guru Pamong, Dosen Pembimbing, dan
Kepala Sekolah SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu
Marwan, S.Pd
Nyoman Rohadi, M.Sc NIP. 198003 200312 1 001
Puji syukur tim penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Akhir Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) Universitas Bengkulu Periode 2010/2011 yang telah dilaksanakan di SMA
Plus Negeri 7 Kota Bengkulu dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa dukungan materil
maupun moril, terutama kepada:
1. Ketua Tim Unit PPL Universitas Bengkulu
2. Dosen pembimbing
3. Kepala Sekolah SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu
4. Guru pamong
5. Kepala Staf Tata Usaha SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu
6. Bapak dan Ibu dewan guru SMA Plus Negeri 7 Kota Begkulu
7. Seluruh mahasiswa praktikan praktik pengalaman lapangan SMA Plus Negeri
7 Kota Bengkulu
8. Seluruh siswa-siswi SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu
Praktikan menyadari bahwa dalam aplikasi pembelajaran maupun pembuatan
laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu praktikan sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata semoga
laporan ini bermanfaat bagi pihak-pihak terkait dan rekan-rekan pembaca lainnya.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
C. MANFAAT PPL
1. Bagi mahasiswa
a. Menambaah pemahaman dan penghayatan mahasiswa tentang proses
pendidikan di sekolah
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara
interdisipliner sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam
mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah
c. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan
dan pemecahan masalah pendidikanyang ada di sekolah
d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah
e. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berperan
sebagai motivator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai
problem solver
2. Bagi sekolah
a. Memperoleh kesempatan untuk dapat andil dalam menyiapkan calon
guru atau tenaga kependidikan profesional
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Selain itu, observasi juga dilakukan pada peserta didik. Dari hasil
observasi diketahui bahwa prilaku siswa didalam kelas bervariasi kadang-kadang
tenang dan kadang-kadang ribut. Umumnya siswa yang duduk didepan sebagian
memperhatikan dengan focus pada penjelasan guru bahkan merespon baik
pertanyaan yang diberikan oleh guru, sedangkan siswa yang duduk dibelakang
kurang memperhatikan.
2.1.1.1 Kondisi fisik sekolah
Sekolah tempat praktikan melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan
(PPL) adalah Sekolah Menengah Atas Plus Negeri 7 Kota Bengkulu, yang terletak
dijalan Jenggalu Lingkar Barat Kota Bengkulu. Dengan luas tanah yang
digunakan:
Nama Sekolah : SMU Plus Negeri 7 Bengkulu
Keadaan Bulan : JULI 2010
Luas Bangunan : 1.175 M2
Luas Pekarangan : 28.603 M2
Luas Tanah (Bersertifikat) : 29.778 M2/No. AM. 289381
Daya Listrik (Ada/Tidak Ada) : Ada Kapasitas : 2200 Watt/220 Volt
No Sarana/Prasarana Kondisi Ket
Urut B RR RMD RB Jumlah
1RUANG
a. Ruang Kelas V 21
b. Ruang Guru V 2
c. Ruang Kep.Sekolah V 1
d. Ruang TU V 1
e. Ruang BP 1
f. Ruang Perpustakaan V 1
g.Ruang Keterampilan V
h. WC/KM V 9
I. Ruang Jaga V -
j. Gudang V 1
2RUANG LAB
a. Lab IPA V
b. Lab.Kimia V
c. Lab.Biologi
d. Lab Bahasa V 1
e. Lab.Komputer V 1
3ALAT KANTOR/P.PEND
a. Komputer V 11
b. Mesin Tik V V 2
c. Mesin Stensil V V 2
d. Brangkas V 1
e. OHP V 7
f. Telepon V 2
g. Televisi V 3
h. Tipe Recorder V V 2
I. Alat Kesenian V
j. Olah Raga V
k. IPS
L. Bahasa V
M.Lab IPS (SLTP)
Lab. Kimia V 1
Lab. Biologi V 1
Lab. Fisika V 1
4ALAT KETERAMPILAN
a. Elektro
b. Otomotif
c. Jasa (Mesin Tik)
d. Pertukangan
e. PKK
f. Pertanian
g. Lainnya/Mulok
Keterangan
B : Baik
RR : Rusak Ringan
RMD : Rusak Masih Dapat Diperbaiki
RB : Rusak Berat
Untuk SLTP Disesuaikan Dengan Daya yang ada
Kondisi Sekolah
Keadaan bangunan sekolah
Kondisi bangunan sekolah termasuk ruang kelas dan ruang
lainnya dalam keadaan baik, hanya saja pintu WC siswa rusak.
Kondisi Lingkungan Sekolah
Kondisi lingkungan sekolah SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu
sangat kondusif untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM)
karena siswanya mudah dipantau oleh gurunya, dekat dengan ruang
guru
2.1.1.2 Potensi Guru
No Nama Jumlah
1 Guru Pembina 20 orang
2 Guru Penata Tingkat 1 4 Orang
3 Guru Penata 10 Orang
4 Guru Penata Muda Tingkat 1 7 Orang
5 Guru Penata Muda 26 orang
6 Guru Tidak Tetap 12 Orang
SISWA
NO KELAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 X-1 15 17 32
2 X-2 10 22 32
3 X-3 14 18 32
4 X-4 14 18 32
5 X-5 19 13 32
6 X-6 17 15 32
7 X-7 19 12 31
Jumlah 108 115 223
8 XI IPA-1 8 24 32
9 XI IPA-2 8 24 32
10 XI IPA-3 15 17 32
11 XI IPA-4 12 20 32
12 XI IPA-5 12 20 32
XI IPA 55 105 160
13 XI IPS-1 15 16 31
14 XI IPS-2 15 16 31
15 XI IPS-3 17 14 31
16 XI IPS-4 19 12 31
XI IPS 66 58 124
XI IPA-IPS 121 163 284
17 XII IPA-1 5 26 31
18 XII IPA-2 8 22 30
19 XII IPA-3 9 22 31
20 XII IPA-4 11 20 31
XII IPA 33 90 123
21 XII IPS-1 19 13 32
22 XII IPS-2 17 15 32
23 XII IPS-3 12 20 32
XII IPS 48 48 96
XII IPA-IPS 81 138 219
TOTAL
310 416 726
(X+XI+XII)
2.1.1.4 Potensi Karyawan
No Nama Jumlah
1 Penata Muda Tingkat 1 2 Orang
2 Penata Muda 2 Orang
3 Pengatur muda 1 Orang
4 Satpam 1 Orang
5 Penjaga Sekolah 1 Orang
6 Kebersihan 1 Orang
7 Penjaga malam 1 Orang
8 Penjaga perpustakaan 1 Orang
9 Penjaga UKS 2 Orang
Selain tugas di atas, bagian administrasi juga mengurusi masalah penerimaan
murid baru, kepindahan murid, penerimaan guru baru maupun kepindahan guru,
pembayaran SPP dan hal-hal lain yang menyangkut sekolah.
Sedangkan kegiatan administrasi yang dilaksanakan oleh guru yang
berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar adalah membuat RPP, silabus,
serta menyusun program semester dan program tahunan.
2. Tahap Pelaksanaan
Siklus III dapat diselesaikan sesuai rencana yaitu dua kali pertemuan (2 jam
pelajaran hari rabu dan satu jam pelajaran hari senin dan jum’at di kelas).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran berpedoman pada
skenario pembelajaran siklus III yaitu tahap pendahuluan, tahap inti dan penutup.
Tahap Pendahuluan, (1) guru menampilkan judul dan indikator pembelajaran
yang disampaikan secara lisan kepada siswa. (2) memusatkan perhatian siswa
pada materi pembelajaran dengan memberikan pertanyaan awal tentang materi
gaya gesek yang akan diajarkan kepada siswa yang bertujuan untuk mengarahkan
pikiran siswa kearah konsep yang akan diajarkan. Kemudian guru memotivasi
siswa dengan pertanyaan tentang tentang konsep atau materi gaya gesek dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat menarik perhatian siswa terhadap konsep yang
akan diajarkan. Kemudian guru memotivasi siswa dengan pertanyaan tentang
konsep atau materi gaya gesak dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap Inti, (1) Guru membimbing siswa untuk duduk berdasarkan kelompok
masing-masing, (2) Guru menjelaskan tugas masing-masing kelompok, (3) Guru
menjelaskan mengenai batasan waktu dalam mengisi LDS, (4) Guru membagikan
LDS pada setiap siswa, (5) Guru menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja
siswa dan maksud perintah masing-masing pertanyaan, (6) Guru berkeliling dan
mengawasi siswa untuk mengerjakan soal yang ada di LDS, (7) Guru menegur
siswa yang tidak bekerja atau ribut, (8) Guru memberi aba-aba bahwa waktu
untuk menyelesaikan soal hampir selesai, (9) setelah semua siswa selesai, guru
membimbing siswa untuk menjawab pertanyaan dengan cara guru menunjuk salah
satu siswa secara acak untuk memaparkan jawabannya, (10) Guru memberikan
pujian verbal dan tepuk tangan kepada siswa yang bersedia memaparkan
jawabannya, (11) Guru mengarahkan siswa yang lain untuk membandingkan
jawabannya serta memberi kesempatan jika ada siswa yang ingin bertanya. Dari
hasil jawaban siswa yang diperoleh terlihat bahwa pemahaman siswa tentang
Dinamika I sudah optimal karena sesuai dengan konsepsi fisika.
Tahap Penutup, (1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi yang telah disampaikan. (2) Siswa dengan bimbingan guru menarik
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. (3) Guru memberikan evaluasi (tes)
pada akhir pembelajaran.
c. Observasi
Melakukan observasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
berlangsung baik terhadap guru maupun siswa. Selanjutnya di laksanakan
evaluasi.
d. Refleksi
Setelah dilakukan analisi lembar tes dan observasi kemudian dilakukan refleksi
untuk mengkaji kegiatan yang telah dilakukan.
2.5.4.1 Pembahasan
1. Kemampuan menjawab soal
Dari hasil tes yang dilakukan setiap siklus, diketahui bahwa setelah
dilakukan teknik summarization maka kemampuan menjawab soal siswa
meningkat. Hal ini dapat diperoleh dari data yang ditunjukkan oleh tabel
berikut :
Tabel 5. Nilai hasil tes siswa setiap siklus
Siklus Nilai rata-rata Ketuntasan belajar Daya serap
siswa
I 75,3 65,4% 94,1%
II 75,75 75% 94,7%
III 90,35 100% 100%
Dari data diatas terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa yang
dicapai pada setiap siklusnya. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 75,3
sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 75,75 berarti meningkat
0,45 dan pada siklus III nilai rata-rata adalah 90,35 berarti meningkat 14,6.
Ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 65,4% sedangkan ketuntasan
belajar pada siklus II sebesar 75% atau meningkat sebesar 100%
Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran fisika dengan
menggunakan model Direct Intruction(DI pada pokok bahasan Dinamika I
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA N Plus 7 Kota
Bengkulu.
2. Keaktifan Siswa
Pada Akhir pembelajaran siklus I, siswa diberikan penjelasan
mengenai materi dan dijelaskan bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fisika
dengan menggunakan Direct Intruction(DI) dengan media Microsoft Power
Point. Pada siklus I ini, siswa masih belum terbiasa belajar melalui Model
pembelajaran ini. Siswa masih sangat memerlukan bimbingan baik untuk
menyelesaikan soal-soal maupun dalam membuat ringkasan teks yang
diberikan. Pada saat pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa masih
belum termotivasi untuk aktif dalam proses belajar mengajar.
Pada saat diminta mengerjakan soal-soal masih banyak siswa yang
masih bingung. Begitu juga saat diberikan pertanyaan yang membimbing
untuk menjawab soal yang diberikan tetapi setelah diberikan penjelasan dan
bimbingan oleh guru, sebagian siswa sudah mulai dapat membuatnya. Tetapi
masih banyak siswa yang hanya menunggu jawaban dari siswa lainya.
Bahkan ada siswa yang tidak memperhatikan apa yang dijelskan oleh guru.
Pada siklus I, keaktifan siswa melalui pembelajaran Fisika dengan
menggunakan Direct Intruction(DI) dengan media Microsoft Power Point
dilihat dari hasil pengisian lembar observasi yang dilakukan oleh pengamat
berada pada kriteria cukup dengan skor keaktifan yang diperoleh adalah 16.
Dimana siswa berada pada tahap penyesuaian Fisika dengan menggunakan
Direct Intruction(DI) Rata-rata siswa masih terbiasa dengan modelyang
digunakan gurunya sebelum model Direct Intruction(DI) dengan media
Microsoft Power Point diterapkan. Namun waktu yang digunakan siswa
banyak yang terbuang karena mereka belum terbiasa dengan pembelajaran
Fisika dengan menggunakan Direct Intruction(DI) dengan media Microsoft
Power Point. Guru juga berkeliling untuk membimbing setiap siswa untuk
dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Pada saat pembelajaran berlangsung tidak semua siswa aktif.. Selain
itu, masih dijumpai siswa yang melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan
kegiatan belajar mengajar, seperti main, sibuk membuat gambar-gambar di
bukunya dan mengobrol.
Pada siklus II, keaktifan siswa melalui pembelajaran Fisika dengan
menggunakan Direct Intruction(DI) dengan media Microsoft Power Point
dilihat dari hasil pengisian lembar observasi yang dilakukan oleh pengamat
berada pada kriteria baik dimana skor rata-rata kektifan siswa yang diperoleh
adalah 21. Pada siklus II ini berdasarkan pengamatan, siswa sudah terlihat
aktif dan sudah terbiasa belajar melalui pembelajaran Direct Intruction(DI)
dengan media Microsoft Power Point.
Sehingga secara umum terlihat bahwa kriteria keberhasilan yang
ditetapkan telah tercapai, dengan melakukan perbaikan-perbaikan tindakan
dalam mengatasi masalah yang ada saat proses pembelajaran melalui model
Direct Intruction(DI) dengan media Microsoft Power Point guna
meningkatkan keaktifan belajar Fisika siswa.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu dapat
disimpulkan bahwa:
1. Fasilitas yang ada di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu sudah baik,
namun perlu dikembangkan karena mengingat bahwa SMA Plus Negeri 7
Kota Bengkulu merupakan sekolah plus di Bengkulu.
2. Terjalin hubungan yang harmonis antarwarga sekolah yang dibuktikan
dengan tegur sapa antar sesama warga sekolah.
3. Kedisiplinan warga sekolah cukup terjaga yang dibuktikan dengan
peraturan siswa masuk pukul 07.15 WIB dan siswa yang terlambat
dilarang masuk sebelum mendapat izin dari instansi sekolah yang
bertugas.
4. Adanya kegiatan yang dapat meningkatkan/mengembangkan kreatifitas
siswa seperti kegiatan ekstrakurikuler.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan, harus mampu membuat para siswa
melaksanakan kegiatan belajar secara optimal dengan cara menggunakan
sumber belajar yang tersedia secara maksimal. Pemanfaatan sumber belajar
yang tersedia akan membantu dalam proses pemecahan masalah sekaligus
meningkatkan kualitas pendidikan sekolah.
Tujuan praktik mengajar adalah untuk menghasilkan tenaga guru
kependidikan yang memiliki seperangkat keterampilan, nilai dan sikap serta
pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesinya secara cakap dan tepat
penggunaannya dalam penyelenggaraan kependidikan dan pengajaran baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu
berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini dapat dilihat dari prestasi-prestasi
yang diperoleh siswa baik dari bidang akademik maupun nonakademik.
Begitu juga dengan prestasi yang diperoleh oleh guru, yang sangat
berkompeten di bidangnya. Prestasi-prestasi yang diraih dalam bidang
akademik dan nonakademik tidak lepas dari potensi siswa dan peran guru
yang sangat besar. Sarana dan prasarana yang tersedia juga sangat menunjang
dalam kelancaran proses pembelajaran.
Kegiatan administrasi di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu juga berjalan
dengan baik dan lancar. Hal ini dikarenakan para karyawan saling bekerja
sama dalam melaksanakan tugas dan tugas-tugas yang ada ditangani oleh
orang yang memang berkompeten dibidangnya. Kegiatan administrasi di
sekolah sangat penting karena kelancaran kegiatan administrasi sekolah sangat
mempengaruhi berlangsungnya proses pembelajaran. Para karyawan
administrasi memberikan pelayanan kepada siswa, guru, maupun institusi lain
yang ingin memperoleh informasi tentang SMA Plus Negeri 7 Kota
Beengkulu.
Kegiatan nonakademik atau kegiatan ekstrakurikuler di SMA Plus Negeri
7 Kota Bengkulu sudah cukup banyak. Kegiatan nonakademik ini bernilai
positif karena setiap siswa bisa mengembangkan potensi yang ada di dalam
diri mereka dengan memilih kegiatan nonakademik sesuai dengan bakat dan
minat yang dimiliki oleh diri mereka masing-masing. Prestasi-prestasi di
bidang nonakademik sangat membanggakan karena tidak kalah dengan
prestasi yang dicapai di bidang akademik.
Masalah pembelajaran yang dihadapi oeh guru dalam pengelolaan kelas
tidak terlalu besar karena guru-guru di SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu
sangat profesional sehingga masalah pembelajaran tersebut dapat teratasi.
Namun, hal ini berbeda bagi praktikan, masalah pembelajaran yang ada dapat
menjadi masalah karena praktikan belum banyak pengalaman dan belum
menguasai keterampilan dasar mengajar sepenuhnya.
B. Saran
Dari hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, praktikan yang sedang
melaksanakan PPL seharusnya dapat membantu seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan sekolah untuk menambah pengalaman dan mengasah
kemampuan yang dimiliki agar dapat menjadi seorang guru profesional sesuai
dengan bidang masing-masing. Sebagai seorang guru, praktikan harus bisa
memecahkan semua masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
Kondisi sekolah yang nyaman akan semakin meningkatkan prestasi
belajar. Oleh karena itu, peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana serta pelayanan harus selalu dilakukan demi kemajuan bersama.
Kemajuan pendidikan suatu sekolah ditentukan oleh semua komponen maka
seluruh komponen harus saling membantu untuk melakukan yang terbaik
DAFTAR PUSTAKA
Unit Ppl Fkip Unib. 2010. Buku Panduan Praktik Pengalaman Lapangan. Unib
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda
titik.
2.3 Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak
lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan
III. Indikator
1. Mengidentifikasi penerapan prinsip hukum 1 Newton (hukum inersia)
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengidentifikasi penerapan prinsip hukum 2 Newton dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mengidentifikasi penerapan prinsip hukum 3 Newton dalam kehidupan
sehari-hari.
V. Materi Pembelajaran
Hukum Newton tentang Gerak
menyampaikan tujuan
pembelajaran.
5. Guru
memotivasi siswa dengan
memberikan sebuah
pertanyaan:
“Mengapa pada saat di
dalam mobil tubuh kita
akan bergerak ke depan
ketika mobil direm
mendadak?”
X. Evaluasi
a. Aspek yang dinilai : koqnitif
b. Jenis tes : tertulis
c. Bentuk tes : Essay
XI. Soal
1. Gaya sebesar 2,5 N diberikan kepada benda bermassa 5 g. Hitunglah
percepatan yang dialami benda tersebut?
2. Sebuah truk yang bermassa 2.000 kg dan melaju dengan kecepatan 36
km/jam menabrak sebuah pohon dan berhenti dalam waktu 0,1 sekon.
Berapa besar gaya rata-rata pada truk selama berlangsungnya tanrakan?
1.
2. m/s2
I. Standar Kompetensi
2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda
titik.
2.4 Menerapkan Hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak
lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan
III. Indikator
1. Mengidentifikasi penerapan prinsip hukum 2 Newton dalam kehidupan
sehari-hari
2. Menyelidiki karakteristik gesekan statis dan kinetis.
VIII.Sumber Belajar
a. Buku Fisika Yudhistira kelas X
b. Lembar Diskusi Siswa
c. Buku referensi yang relevan
X. Evaluasi
a. Aspek yang dinilai : koqnitif
b. Jenis tes : tertulis
c. Bentuk tes : Essay
XI. Soal
1. Koefisien gesekan statis antara sebuah lemari kayu dengan lantai kasar
suatu bak truk sebesar 0,45. Berapa besar percepatan maksimum yang
masih boleh dimiliki truk agar agar lemari tetap tidak bergerak terhadap
bak truk?
N
2.
fs maks
w