You are on page 1of 5

Panduan Tanam Cabai Menggunakan Pot

Bertanam cabai bisa dilakukan dalam pot sehingga


masyarakat kota bisa menikmati buah cabe dan keindahan pohonnya.

Apalagi sangat banyak varietas cabai yang sekaligus dapat sebagai bahan konsumsi
dan cabe hias di pekarangan.

Persiapan yang perlu untuk bertanam cabe dalam pot meliputi pemilihan jenis dan
ukuran pot, media tanah, bibit cabai dan persemaian.

PEMILIHAN POT

Pot yang digunakan harus mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan baik
terutama perakaran.

Pot yang terlalu kecil akan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan tidak mampu
berbuah, sedangkan pot yang terlalu besar akan berat apabila dipindahkan.

Sebagai contoh, dapat dipilih pot sebesar separuh dari kaleng bekas cat volume 20 kg
atau pot yang mampu menampung sekitar 5 kg tanah.

Pot yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut :

1. Mampu mendukung perkemabnagan perakaran.


2. Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air berelebih.
3. Dasar pot dipilih yang berkaki untuk membantu aerasi dan drainase.
4. Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan.
5. Tidak mudah lapuk dan pecah.
6. Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar agar suhu tanah
tetap stabil.

Jenis pot yang dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot plastik, pot porselin, pot semen,
pot ban bekas, pot kaleng bekas dan pot anyaman bambu.

Beberapa jenis pot ini tidak memiliki sifat pot yang baik sehingga pada siang hari
yang panas, suhu pot cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis
pot perlu dilubangi didindingnya.

PENYIRAMAN MEDIA TANAH

Bertanam cabe dalam pot pada dasarnya sama dengan bertanam cabai di lahan
pekarangan. Pilihlah tanah yang gembur, berasal dari lapisan atas tanah, dan mampu
mnegikat cukup air.
Untuk tanah gembur, perbandingan tanah dngan pupuk organik / kompos adalah 1:1.
Tanah liat dicampur dengan tanah pasir dan pupuk kompos dengan komposisi 1:1:1.

Untuk tanah berpasir dicampur dengn tanah liat dan pupuk organik dengan
perbandingan 5:2:3. Mengisi tanah di dalam pot bisa dilakukan sebagai berikut :

1. Tutup lubang pot bagian bawah dengan pecahan genteng.


2. Isi dasar pot dengan kerikil dan pasir kasar untuk membantu aerasi dan
drainase.
3. Masukkan tanah ke dalam pot dan jangan dipadatkan.
4. Siram dengan air secukupnya agar tanah menjadi mapan.

PERSEMAIAN

Bibit cabe dapat dipersiapkan sendiri dari buah cabai yang tua dengan membeli dari
kios penjual bibit.

Benih disemaikan pada tanah pasir yang telah dicampur pupuk dan ditutup tanah tipis-
tipis.

Bibit diperjarang setelah berumur 10 - 12 hari (berdaun dua helai). Bibit cabai siap
ditanam dalam pot pada umur sekitar 6 minggu (tinggi 10 - 15 cm).

PENANAMAN

Penanaman cabai dalam pot dapat dilaukan kapan saja dengan memperhatikan
kondisi air dan penempatan pot. Tanaman cabai tidak tahan terhadap hujan atau air
yang berlebihan krena bunga akan gugur dan tanaman menjadi layu.

Pilih bibit cabai yang tumbuh sehat dan baik. Pindahkan bibit cabe secara hati-hati
dengan sedikit tanah di sekitar akarnya dan tanam di bagian tengah pot.

Kemudian tanah sekitar pangkal batang ditekan pelan-pelan agar sedikit padat. Siram
tanaman cabai dengan air secukupnya. Pada awal pertumbuhan yang banyak hujan
letakkan pot di tempat teduh.

PEMUPUKAN

Sebagai pupuk dasar, gunakan pupuk organik atau kompos sebanyak ½ kg per pot.
Pupuk N dan K diberikan sebagai pupuk dsar.

Pupuk N diberikan ½ dosis pada usia tanaman 2-3 minggu si sekeliling tanaman
berjarak 5 cm dari batang. Sisa pupuk N diberikan pada umur tanaman 5-6 minggu
setelah tanam.
Sebelum dijemur di rendem dulu biji2nya sekitar 15menitan/lebih di larutan
perangsang tumbuh kaya B1 atau GA3 (banyak yg jual), maksudnya biar persentase
tumbuh meningkat & lebih cepat keluar kecambahnya. habis direndem keringinkan
pakai koran/tisu/dijemur sampe kering kerontang, baru ditanam (tidak perlu dikubur
dalam-dalam, nanti lama keluar kecambahnya, bahkan ditaruh di atas sekam tanpa
dikubur juga bisa juga tumbuh), taruth di tempat yang teduh, rajin beri air tiap hari 1 x
(tapi jangan kebanyakan & bikin bijinya gerak kena air, agak bikin lama tumbuh
soalnya)
Nanti jika sudah tumbuh, boleh agak dikenain sinar, tapi jangan terik-terik sekali,
beri saja pupuk dekastar yg perbandingan N-P-K seimbang / N nya tinggi, bisa
digunakan pupuk kompos kotoran sapi atau kambing, maksudnya biar daun & batang
tumbuh sehat.
kalau sudah remaja, beri yang perbandingan P-K nya tinggi, atau berikan pupuk
kompos organik, biar berbuah banyak.
Perawatan manual saja, biasanya diuletin daunnya, ini karena kupu-kupu, kalau ada
kutu putih juga dipijat saja pakai cotton buth, biar buahnya bebas kimia.

Lebih lanjut tentang: Cara menanam tomat atau cabai di pot

Menanam Cabe (1)


Filed under: berkebun, bisnis, lingkungan by rio Santoso — Tinggalkan komentar
Oktober 15, 2008

Apa kegiatan teman-teman untuk mengisi waktu-waktu senggang? Nonton TV kah?


Dengerin musik kah? Baca komik kah? Main basket atau futsal kah? Pacaran kah?
atawa memasak? atawa berkebun? hemm…mungkin memasak atau berkebun ga
bakal jadi pilihan, karena buat anak-anak muda (kebanyakan) merasa “this’s not an
option for youth!”.

Puasa kemarin, melewati weekend di rumah terasa lebih lama karena ga ada kegiatan
seperti dikantor. Puasa jadi terasa lebih lama, laper nya jadi makin kedengeran. Pas
lagi duduk-duduk di teras rumah dengan maksud ngabuburit melewati sore sambil
ngeliat orang lalu lalang, gw ngeliat ada 3 tumpukan karung tanah media tanam siap
pakai di samping teras rumah. Selidik punya selidik, ternyata nyokap gw beli buat
tanaman antorium nya. Suddenly, an idea bulb rise from my head, gimana kalo iseng-
iseng becocok tanam alias berkebun. Tapi gw ga mau ngerawat tanaman macam
antorium kaya nyokap, karena ga keren cuman diliat-dipandang-dikagumi, ga bisa di
makan (hehehe), ga enak. Pilihan tanaman harus yang oke, hemmm…berhubung gw
chiliholic maka cabe menjadi pilihan gw, rawit! Lagipula nyokap gw sering ngeluh
dengan borosnya konsumsi cabe dirumah dan harga cabe yang sering naik ga kira-
kira. Tantangan baru dimulai…

Mengatur rencana dulu, pertama, minta ijin minta nyokap karena mau “ngerampok
tanah media tanam nya. Lalu besok siangnya di kantor gw googling tentang menanam
cabe di pekarangan rumah, tips dan trik nya. Ternyata ga banyak yang gw dapet, tapi
cukup lah buat newcomer farmer kaya gw [ ].
Media tanam udah punya, sekarang tinggal nyari wadah nya. Pikir gw,”kalo harus beli
pot, berarti harus ngeluarin duit, pake apa ya… oh ya, ada bekas botol plastik air oxy,
keluarin keringet sedikit, tapi ga keluar modal.” [pengiritan sejati!! ]. Selesai! gw
bisa bikin 15 pot alakadar, cukup buat percobaan tanam pertama. Lalu, masukkan
tanah media tanam secukupnya. Modal yang gw keluarkan untuk beli bibit cabe rawit
“embun” di toko tanaman dekat rumah seharga Rp 12.000,- dengan berat bersih isi 10
gr.

Lalu, ga sampai seperempat isi bibit cabe gw rendam di air hangat selama kurang
lebih 8 jam. Dan sesuai dengan artikel yang gw dapet di internet, media tanam akan
baik jika disiram dengan air dingin dari kulkas karena akan mencegah tumbuhnya
jamur dan mikroba yang akan merusak tanaman. Minggu pagi tanggal 14 September
gw mulai merendam bibit cabe dan menyiram media tanam dengan air dingin. Dan
pada malam harinya, bibit gw tanam di tanam media tanam, satu pot di isi sekitar 3
sampai 5 bibit.

Kata artikel, bibit yang tumbuh baru bisa dipindahkan ke masing-masing polibag di
hari ke 14. Berarti gw tinggal menunggu. Tiap pulang kerja, langsung gw lari buat
ngeliat cabe gw karena penasaran; hari pertama nihil, hari kedua nihil, hari ketiga
masih belum ada tanda-tanda perubahan, hari keempat dan kelima juga nihil. Mulai
bingung gw, ko sampai hari ke enam masih ga ada perubahan. Apa yang salah dari
proses penanaman yang gw kerjakan. Atau apakah tangan gw ga cocok jadi petani.
Tapi, minggu pagi dihari ke tujuh ternyata beberapa bibit cabe sudah mulai
mengeluarkan sulur akar. Berarti cabe gw tumbuh!.

cabe umur 7 hari


cabe umur 10 hari

Setelah hari itu, mulai banyak yang tumbuh dan mulai kebingungan jumlah pot yang
sangat terbatas. Eh, nyokap gw ternyata juga punya simpanan polibag, berarti masalah
kembali terselesaikan. Berhubung jakarta panasnya bukan main, maka gw harus
memastikannya tiap pagi dan malam sepulang kerja, gw siram semua tanaman.
Jangan sampai tanaman cabe muda ini mengalami dehidrasi, karena langsung layu
daunnya rontok dan mati.

Hari terus berjalan, daun tanaman cabe sudah berjumlah 4 lembar. Makin penasaran
dengan hasil kerja gw. Kira-kira bauh cabe berapa banyak ya…? hemm

Di hari ke-14, mulailah gw cicil untuk


memindahkan setiap tanaman cabe ke satu polibag, karena kalau kelamaan, nanti akar
nya sudah terlalu banyak dan susah dipindah. Hari minggu tanggal 28 September, gw
pindahkan 8 buah tanaman ke polibag, memastikan tanah media tanam terbasahi air
dingin sebelumnya.
Lanjut ke “Menanam Cabe (2)” untuk tahap berikutnya, usia tanaman cabe 2 minggu
hingga 2 bulan.
Happy Reading!

You might also like