You are on page 1of 29

Disusun Oleh :

Kelompok : I

Anggota : Dian Anggriani

Faradina Rosa

Juli Marsa

Laiman Fikri

Putri Yulandika

Kelas/Semester : PSIK Internasional/II

Mata Kuliah : Anatomi

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG

2011
Abdomen

• ABDOMEN adalah rongga terbesar dalam tubuh. Bentuknya lonjong dan meluas
dari atas dari drafragma sampai pelvis di bawah. Rongga abdomen dilukiskan
menjadi dua bagian, abdomen yang sebenarnya yaitu rongga sebelah atas dan
yang lebih besar dari pelvis yaitu rongga sebelah bawah dan lebih kecil. Batas-
batas rongga abdomen adalah di bagian atas diafragma, di bagian bawah pintu
masuk panggul dari panggul besar, di depan dan di kedua sisi otot-otot
abdominal, tulang-tulang illiaka dan iga-iga sebelah bawah, di bagian belakang
tulang punggung dan otot psoas dan quadratus lumborum. Bagian dari rongga
abdomen dan pelvis beserta daerah-daerah (Pearce, 1999). Batas permukaan
abdomen adalah garis yang ditarik pada permukaan tubuh dari processus
xiphoideus sterni ke kanan dan ke kiri mengikuti arcus costarum, kemudian ke
caudal sepanjang tepi lateral m.latissimus dorsi sampai crista iliaca, selanjutnya
ke anterior sampai symphisis (ossium) pubis). Rongga atau ruang di dalam
abdomen disebut cavitas abdominis. Dinding abdomen atau batas cavitas
abdominis adalah :

Cranial : diafragma (sekat rongga badan).

Dorsal : vertebrae lumbales dan ligamenta serta otot-otot yang terdapat di


sekitar atau melekat padanya.

Lateral : fascia lumbodorsalis dan sisi lateral dari musculi : obliquus


externus, obliquus internus dan transversus abdominis.

Ventral : vagina musculi recti dan m.rectus abdominis, bagian ventral


musculi : obliquus externus, obliquus internus, transversus
abdominis dan aponeurosisnya, ligamentum inguinale.

Caudal : facies intestenalis ossis ilei dan bidang semu yang melalui linea
terminalis ossis coxae.
Rongga Abdomen dan Pelvis (Pearce, 1999)
Keterangan :
1. Hipokhondriak dextra
2. Epigastrik
3. Hipokhondriak sinistra
4. Lumbal dextra
5. Pusar (umbilikus)
6. Lumbal sinistra
7. Ilium dextra
8. Hipogastrik
9. Ilium sinistra

Isi dari rongga abdomen adalah sebagian besar dari saluran pencernaan, yaitu
lambung (gaster), usus halus (intestinum tenue) dan usus besar (intestinum crassum)
(Pearce, 1999).
1. Lambung (Gaster)
Lambung terletak di sebelah atas kiri abdomen, sebagian terlindung di belakang iga-iga
sebelah bawah beserta tulang rawannya. Orifisium cardia terletak di belakang tulang
rawan iga ke tujuh kiri. Fundus lambung, mencapai ketinggian ruang interkostal (antar
iga) kelima kiri. Corpus, bagian terbesar letak di tengah. Pylorus, suatu kanalis yang
menghubungkan corpus dengan duodenum. Bagian corpus dekat dengan pylorus
disebut anthrum pyloricum.
Fungsi lambung :
a. Tempat penyimpanan makanan sementara.
b. Mencampur makanan.
c. Melunakkan makanan.
d. Mendorong makanan ke distal.
e. Protein diubah menjadi pepton.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Faktor antianemi dibentuk.
h. Khime yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duodenum (Pearce, 1999).
2. Usus Halus (Intestinum Tenue)
Usus halus adalah tabung yang kira-kira sekitar dua setengah meter panjang dalam
keadaan hidup. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ibo kolika tempat
bersambung dengan usus besar. Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi
usus besar.
Usus halus dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
a. Duodenum adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm.
b. Yeyenum adalah menempati dua per lima sebelah atas dari usus halus.
c. Ileum adalah menempati tiga pertama akhir.

Fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorpsi khime dari lambung isi
duodenum adalah alkali. (Pearce, 1999)
3. Usus Besar
Usus halus adalah sambungan dari usus halus dan dimulai dari katup ileokdik yaitu
tempat sisa makanan. Panjang usus besar kira-kira satu setengah meter.
Fungsi usus besar adalah :
a. Absorpsi air, garam dan glukosa.
b. Sekresi musin oleh kelenjer di dalam lapisan dalam.
c. Penyiapan selulosa.
d. Defekasi (pembuangan air besar) (Pearce, 1999)
4. Hati
Hati adalah kelenjer terbesar di dalam tubuh yang terletak di bagian teratas dalam
rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma. Hati Secara luar dilindungi oleh
iga-iga.
Fungsi hati adalah :
a. Bersangkutan dengan metabolisme tubuh, khususnya mengenai pengaruhnya atas
makanan dan darah.
b. Hati merupakan pabrik kimia terbesar dalam tubuh/sebagai pengantar matabolisme.
c. Hati mengubah zat buangan dan bahan racun.
d. Hati juga mengubah asam amino menjadi glukosa.
e. Hati membentuk sel darah merah pada masa hidup janin.
f. Hati sebagai penghancur sel darah merah.
g. Membuat sebagian besar dari protein plasma.
h. Membersihkan bilirubin dari darah (Pearce, 1999).

5. Kandung Empedu
Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran
berotot. Letaknya di dalam sebuah lekukan di sebelah permukaan bawah hati, sampai
di pinggiran depannya. Panjangnya delapan sampai dua belas centimeter. Kandung
empedu terbagi dalam sebuah fundus, badan dan leher.
Fungsi kangdung empedu adalah :
a. Kandung empedu bekerja sebagai tempat persediaan getah empedu.
b. Getah empedu yang tersimpan di dalamnya dibuat pekat. (Pearce, 1999).

6. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar majemuk bertandan, strukturnya sangat mirip dengan
kelenjar ludah. Panjangnya kira-kira lima belas centimeter, mulai dari duodenum
sampai limpa. Pankreas dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala pankreas yang terletak
di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan abdomen, badan pankreas
yang terletak di belakang lambung dalam di depan vertebre lumbalis pertama, ekor
pankreas bagian yang runcing di sebelah kiri dan menyentuh limpa.
Fungsi pankreas adalah :

1. Fungsi exokrine dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya, yang membentuk


getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit.
2. Fungsi endokrine terbesar diantara alvedi pankreas terdapat kelompok-kelompok
kecil sel epitelium yang jelas terpisah dan nyata.
3. Menghasilkan hormon insulin → mengubah gula darah menjadi gula otot
(Pearce, 1999).
7. Ginjal
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal di sebelah
kanan dari kiri tulang belakang, di belakang peritoneum. Dapat diperkirakan dari
belakang, mulai dari ketinggian vertebre thoracalis sampai vertebre lumbalis ketiga
ginjal kanan lebih rendah dari kiri, karena hati menduduki ruang banyak di sebelah
kanan. Panjang ginjal 6 sampai 7½ centimeter. Pada orang dewasa berat kira-kira 140
gram. Ginjal terbagi menjadi beberapa lobus yaitu : lobus hepatis dexter, lobus
quadratus, lobus caudatus, lobus sinistra.
Fungsi ginjal adalah :
a. Mengatur keseimbangan air.
b. Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah.
c. Ekskresi bahan buangan dan kelebihan garam. (Pearce, 1999).

8. Limpa
Terletak di regio hipokondrium kiri di dalam cavum abdomen diantara fundus ventrikuli
dan diafragma.

Fungsi limpa adalah :


a. Pada masa janin dan setelah lahir adalah penghasil eritrosit dan limposit.
b. Setelah dewasa adalah penghancur eritrosit tua dan pembentuk homoglobin dan zat
besi bebas.

Limpa dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :


a. Dua facies yaitu facies diafraghmatika dan visceralis.
b. Dua kutub yaitu ekstremitas superior dan inferior.
c. Dua margo yaitu margo anterior dan posterior
Rongga Abdomen Bagian Depan
Keterangan :
A. Diafragma
B. Esofagus P. Liver
C. Lambung Q. Lobus kanan
D. Kaliks kiri R. Lobus kiri
E. Pankreas
F. Kolon desenden
G. Kolon transversum
H. Usus halus
I. Kolon sigmoid
J. Kandung kencing
K. Apendiks
L. Sekum
M. Illium
N. Kolon asenden
O. Kandung empedu
Otot-otot dinding abdomen, 4 pasang di anterior, 2 pasang di poterior
Anterior
1. M. rectus abdominis
• Dari os pubis ke processus xipoideus sternum.
• Di tengah ada garis putih (linea alba).
2. M. obliquus externus
• Dari iga-iga bawah ke crista iliaca ke linea alba melalui aponeurosis.
3. M. obliquus internus
• Di bawah obliquus externus.
• Dari crista iliaca ke processus spinosus vertebra lumbalis dan iga bawah
menuju linea alba melalui aponeurosis.
4. M. tranversus abdominis
• Paling bawah di bawah obliquus internus.
• Dari crista iliaca dan vertebra lumbalis lalu menuju linea alba melalui
aponeurosis.
Fungsi otot abdomen anterior
Kompresi abdominal : fleksi columna vertebrae (daerah lumabal), jika satu sisi saja
yang kontraksi tubuh rotasi ke samping.

Posterior
1. M. quadratus lumborum
2. M. psoas
• Dari vertebra lumbaris ke bagian anterior os ilium dan sebagian ke os
femoris.
Fungsi otot abdomen posterior
Bersama m.iliacus fleksi sendi panggul (hip joint)
Pelvis

Sistem rangka merupakan suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup. Sistem rangka pada umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal,
internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat
pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur
penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ
lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat
bervariasi pada berbagai individu.
Dalam anatomi manusia, pelvis / panggul merupakan bagian dari inferioposterior
batang pada perut di daerah transisi antara batang tubuh dan anggota tubuh bagian
bawah (paha hingga kaki). "Pelvis" merupakan kata Latin untuk "cekungan" dan
merupakan nama bagi panggul, disebut cekungan karena panggul kita berbentuk
seperti cekungan.
Pelvis adalah daerah batang tubuh yang berada di sebelah dorsokaudal
terhadap abdomen dan merupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke extremitas
inferior. Pelvis bersendi dengan vertebra lumbalis ke-5 di bagian atas dan dengan caput
femoris kanan dan kiri pada acetabulum yang sesuai. Pelvis dibatasi oleh dinding yang
dibentuk oleh ulang, ligamentum, dan otot. Cavitas pelvis yang berbentuk seperti
corong, memberi tempat kepada vesicaurinaria, alat kelamin pelvic, rectum, pembuluh
darah dan limfe, dan saraf.

A. Kerangka Pelvis

Pada manusia dewasa, panggul terbentuk di punggung posterior (belakang) oleh


sakrum dan tulang ekor (bagian ekor dari kerangka axial), lateral dan anterior oleh
sepasang tulang pinggul (bagian dari kerangka apendikularis). Pada manusia dewasa,
panggul normal terdiri dari tiga tulang besar dan tulang ekor (3-5 tulang). Namun,
sebelum masa pubertas tulang pinggul terdiri dari tiga tulang yang terpisah yaitu ilium,
ichium, dan pubis. Jadi, sebelum pubertas panggul dapat terdiri dari lebih dari sepuluh
tulang, tergantung pada komposisi tulang ekor.
Pinggul ini dibagi menjadi 2, satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri
tubuh. Kedua tulang pinggul yang terdiri dari 3 bagian, ilium, ichium dan pubis. Bagian-
bagian ini digabungkan bersama selama pubertas, yang berarti di masa kanak-kanak
mereka adalah tulang terpisah. Tulang sarcum merupakan penghubung tulang
belakang ke panggul dan juga menjadi tempat yang memungkinkan bagi sepasang
pinggul kita untuk melekat.
Pelvis merupakan cincin cekung berbentuk tulang yang menghubungkan kolom
vertebral ke femurs. Fungsi utamanya untuk menyangga berat tubuh bagian atas ketika
kita sedang duduk, berdiri dan beraktivitas.
Fungsi sekundernya adalah untuk mengandung (pada wanita) ketika hamil dan
melindungi viscera pelvis danabdominopelvic viscera (bagian inferior saluran kemih,
organ reproduksi internal).
Tulang pinggul saling terhubung satu sama lain pada anterior pubis symphysis ,
dan posterior dengan sacrumpada sendi sacroiliac untuk membentuk cincin panggul.
Cincin ini sangat stabil sehingga menyebabkan sedikitnya mobilitas/pergerakan.
Ligamen yang paling penting dari sendi sacroiliac adalah
ligamen sacrospinousdan sacrotuberous yang menstabilkan tulang pinggul pada
sacrum dan mencegah promonotory dari miring ke depan.
Sendi antara sacrum dan tulang ekor, sacrococcygeal symphysis, diperkuat oleh
serangkaian ligamen. Ligamensacrococcygeal anterior merupakan perpanjangan
dari anterior longitudinal ligament (ALL) yang berjalan di sisi anterior dari badan
vertebra. Serat tidak teratur tersebut menyatu dengan periosteum
Setiap sisi panggul terbentuk sebagai tulang rawan, yang mengeras sebagai tiga
tulang utama yang tinggal terpisah melalui masa kanak-kanak: ilium, ichium, pubis.
Saat kelahiran seluruh sendi pinggul (area acetabulum dan bagian atas femur) masih
terbuat dari tulang dan otot
Gerakkan trunk/batang (bending forward) pada dasarnya adalah sebuah gerakan
dari otot-otot rektus, sementara flexi lateral (bending menyamping) dicapai oleh
kontraksi obliques bersama dengan lumborum kuadratus dan otot punggung intrinsic.
Dasar panggul memiliki dua fungsi: Salah satunya adalah untuk menutup rongga
panggul dan perut, serta menanggung beban dari organ visceral, yang lain adalah
untuk mengontrol bukaan rektum dan organ urogenital yang menembus dasar panggul
dan membuatnya lebih lemah. Untuk melakukan keduanya, dasar panggul terdiri dari
beberapa lembar otot dan jaringan ikat.

a. Os Sacrum
Os sacrum terdiri dari lima vertebrae rudimenter yang bersatu membentuk tulang b
erbentuk baji yang cekung kea rah anterior. Pinggir atas atau basis ossis sacri
bersendi dengan vertebra lumbalis V. Pinggir inferior yang sempit bersendi denga
n os coceygis. Di lateral, os sacrum bersendi dengan kedua os coxae membentuk ar
ticulation sacroiliaca. Pinggir anterior dan atas vertebra sacralis pertama meno
njol ke depan sebagai batas posterior apertura pelvis superior, disebut promonto
rium os sacrum, yang merupakan bagian penting bagi ahli kandungan untuk menentuk
an ukuran pelvis. Foramina vertebralia bersama-sama membentuk canalis sacralis.
Canalis sacralis berisi radix anterior dan posterior nervi lumbales, sacrales, d
an coccygeus filum terminale dan lemak fibrosa.

b. Os Coccygis
Os coccygis berartikulasi dengan sacrum di superior. Tulang ini terdiri dari emp
at vertebra rudimenter yang bersatu membentuk tulang segitiga kecil yang basisny
a bersendi dengan ujung bawah sacrum.
Vertebra coccygea hanya terdiri atas corpus, namun vertebra pertama mempunyai pr
ocessus transverses rudimenter dan cornu coccygeum. Cornu adalah sisa pediculus
dan processus articularis superior yang menonjol ke atas untuk bersendi dengan c
ornu sacrale.

c. Os inominatum (tulang panggul)


Tulang ini terdiri dari tiga bagian komponen, yaitu: ilium, iskium, dan pubis. S
aat dewasa tulang-tulang ini telah menyatu selurunya pada asetabulum.
• Ilium: batas atas tulang ini adalah Krista iliaka.
Krista iliaka berjalan ke belakang dari spina iliaka anterior superior
menuju spina iliaka posterior superior. Di bawah tonjolan tulang ini
terdapat spina inferiornya. Permukaan aurikularis ilium disebut
permukaan glutealis karena disitulah pelekatan m gluteus. Linea
glutealis inferior, anterior, dan posterior membatasi pelekatan glutei
ke tulang. Permukaan dalam ilium halus dan berongga membentuk
fosailiaka. Fosailiaka merupakan tempat melekatnya m. iliakus.
Permukaan aurikularis ilium berartikulasi dengan sacrum pada
sendi sakro iliaka (sendi sinovial). Ligamentum sakro iliaka
posterior, interoseus, dan anterior memperkuat sendi sakro iliaka.
Linea iliopektinealis berjalan di sebelah anterior permukaan dalam
ilium dari permukaan aurikularis menuju pubis.
• Iskium: terdiri dari spina di bagian posterior yang membatasi insisura
iskiadika mayor (atas) dan minor (bawah. Tuberositas iskia adalah
penebalan bagian bawah korpus iskium yang menyangga berat
badan saat duduk. Ramus iskium menonjol ke depan dari
tuberositas ini dan bertemu serta menyatu dengan ramus pubis
inferior.
• Pubis: terdiri dari korpus serta rami pubis superior dan inferior. Tulang ini
berartikulasi dengan tulang pubis di tiap sisi simfisis pubis.
Permukaan superior dari korpus memiliki krista pubikum dan
tuberkulum pubikum. Foramen obturatorium merupakan lubang
besar yang dibatasi oleh rami pubis dan iskium.

d. Pelvis major (panggul besar, pelvis spurium)


• Terletak cranial terhadap aperture pelvis superior (aditus pelvis).
• Terbuka dan melebar pada ujung atasnya dan harus dipikirkan sebagai bagian
cavitas abdominalis.
• Melindungi isi abdomen dan setelah kehamilan bulan ketiga, membantu
menyokong uterus gravidarum.
• Selama stadium awal persalinan, pelvis major membantu menuntun janin masuk
ke pelvis minor.
• Kearah ventral dibatasi dinding abdomen, kearah lateral oleh fossa iliaca dextra
dan fossa iliaka sinistra, dan kearah dorsal oleh vertebra L. S dan vertebra S1.

e. Pelvis minor (panggul kecil, pelvis verum)


• Berada antara aperture pelvis superior dan aperture pelvis inferior (exitus pelvis).
• Merupakan lokasi visera pelvis (misalnya vesica urinaria).
• Dibatasi oleh permukaan dalam os coxae, os sacrum, dan os coccygis.
• Ke bawah dibatasi oleh diaphragma pelvis.
• Pelvis minor mempunyai pintu masuk, pintu keluar, dan sebuah cavitas.
• Pelvis minor merupakan saluran tulang yang harus dilalui oleh janin pada
proses persalinan.

Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio hanya memungkinkan pergeseran


sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan dapat bergeser lebih jauh dan lebih
longgar,misalnya ujung koksigis dapat bergerak kebelakang sampai sejauh lebih kurang
2,5 cm.Hal ini dapat dilakukan bila ujung os koksigis menonjol ke depan pada saat
partus, dan pada pengeluaran kepala janin dengan cunam ujung os koksigis itu dapat
ditekan ke belakang.

Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan pelvis
minor. Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut
juga dengan false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea terminalis disebut pelvis
minor atau true pelvis.

Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ –organ abdominal
selain itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot – otot dan ligamen ke dinding
tubuh. Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh pelvis minor terdapat bagian dari
kolon, rektum, kandung kemih, dan pada wanita terdapat uterus dan ovarium. Pada
ruang pelvis juga kita temui diafragma pelvis yang dibentuk oleh muskulus levator ani
dan muskulus koksigeus.

Jika diamati dari superior panggul

Jika diamati dari belakang


Dlihat dari arah lateral

Dilihat dari dalam


B. Sendi (Articulatio) dan Ligamen Pelvis

Ada 4 sendi pelvis, yaitu:


• Dua articulation sacroiliaca
• Symphisis pubis
• Articulation sacrococcygea

a. Dua Articulatio Scaro iliaca


Articulation sacroiliaca kanan dan kiri terletak di anara corpus vertebrae
sacralis ke-1 dan ke-2 dan facies articularis ilium pada kedua sisi. Karena berat
tubuh dihantarkan lewat pelvis, maka sendi-sendi ini dapat mengalami tekanan
yang berat. Permukaan sacrum dan ilium mempunyai banyak tonjolan dan
cekungan yang saling mengunci seperti jigsaq puzzle dan dengan demikian
memberikan kestabilan pada sendi tersebut sesuai dengan kebutuhan, karena
terdapat sedikit gerakan sinovia pada setinggi vertebra sacralis ke-2.
Ligamenta sacroiliaca yang kuat mengelilingi sendi ini. Ligament
sacrospinosadan sacrotuberosa menghubungkan sacrum dan os coxae.
Ligament sacrotuberostum terentang dari tepi baah sacrum sampai tuber
ischiadicum.
Ligament sacrospinosum terentang dari tepi bawah sacrum sampai spina
ischiadicum.
Semua ligamentum tersebut secara normal membantu membatasi
gerakan sacrum.

b. Symphisis Pubis
Adalah articulation cartilaginosa sekunder yang panjangnya kira-kira 4 cm.
facies articularis dari corpus ossis pubis ditutupi oleh kartilago hialin, dan suatu
discus cartilaginosa yang menggabungkan kedua corpora tersebut. Ligamentum
pubicum mengelilingi sendi tersebut dan hanya dapat melakukan gerakan yang
minimum.

c. Articulatio Saccrococcygea
Merupakan articulation cartilaginosa sekunder dibentuk oleh tepi bawah
sacrum dan tepi atas coccyx. Sendi ini dikelilingi dan ditopang oleh
ligamentum sacrococcygeum dan dapat melakukan fleksi dan ekstensi yang
merupakan gerakan pasif saat defekasi dan melahirkan.
Ligamentum poupart juga disebut ligamentum inguinale terentang antara
spina iliaca anterior superior dan corpus ossis pubis.
Membrane obturatoria: Membrana obturatoria menutup foramen
obturatorium dan padanya terdapat celah sempit untuk lewat pembuluh darah,
saraf dan pembuluh limfatika.
Semua sendi ini dapat bertambah keluasan gerakannya selama
kehamilan karena terjadi elastisitas (kelenturan) ligament yang memperkuat
sendi tersebut akibat adanya hormone relaksin.
C. Struktur Dinding Pelvis

Dinding pelvis dapat dibedakan atas dinding ventral, dua dinding lateral, dinding
dorsal, dan sebuah dasar pelvis.
• Dinding pelvis ventral. Dinding pelvis ventral pertama-tama dibentuk oleh kedua
corpus ossis pubis dan ramus ossis pubis serta symphisis pubica.

• Dinding-dinding Pelvis Lateral. Dinding-dinding pelvis lateral memiliki kerangka


tulang yang dibentuk oleh bagian-bagian os coxae. Musculus obturator internus
menutupi hampir seluruh dinding-dinding ini. Medial terhadap musculus obturator
internus terdapat nervus obturatorius dan pembuluh obturatoria, dan cabang lain
dari pembuluh iliaca interna. Masing-masing musculus obturator internus
meninggalkan pelvis melalui foramen ischiadicum minus dan melekat pada femur
(os femoris).

• Dinding Pelvis Dorsal. Dinding pelvis dorsal dibentuk oleh sacrum, bagian-bagian
os ischii yang berdekatan, dan articulation sacro-iliaca serta ligamenta sacroi
liaca. Musculus piriformis melapisi dinding ini di sebelah lateral. Masing-masing
musculus piriformis meninggalkan pelvis minor melalui foramen ischiadicum
(sciaticum) majus. Medial terhadap musculus piriformis terdapat saraf-saraf dari
plexus sacralis dan pembuluh iliaca interna serta cabangnya.

• Dasar Pelvis. Dasar pelvis dibentuk oleh diaphragma pelvis yang dibentuk oleh
musculus levator ani dan musculus coccygeus serta fascia-fascia yang menutupi
permukaan cranial dan permukaan kaudal otot tersebut. Diaphragma pelvis
terbentang antara os pubis di sebelah ventral, dan os coccyges di sebelah
dorsal, dan dari dinding-dinding pelvis lateral yang satu ke dinding-dinding pelvis
lateral di seberangnya. Karena itu, diaphragma pelvis menyerupai sebuah
corong yang tergantung pada tempat perlekatan tadi.

D. Macam-macam Pelvis

Klasifikasi normal yang dipakai adalah klasifikasi dari Caldwell dan Molloy.
Ada empat kelompok utama:
1. Ginekoid
Pelvis Ginekoid adalah nama lain dari pelvis wanita normal. Mempunyai
pintu masuk berbentuk bulat dan pintu keluarnya mempunyai spina ischiadica
yang tumpul ( bulat ), tidak tajam dan tidak menonjol. Arcus pubis mempunyai
sudut yang membulat. Pelvis jenis ini memiliki efek yang menguntunkan pada sat
persalinan, karena pelvis bulat di depan, maka fetus akan memberikan
presentasi kepala sehingga jalannya persalinan akan lebih mudah.

2. Android
Pelvis Android mempunyai pintu masuk yang berbentuk jantung,
menyebabkan pelvis bagian depan sangat sempit. Mempunyai kurvatura yang
buruk. Pintu keluar membentuk angulus subpubicus yang lebih tajam dan
mempersempit ruangan. Spina ischiadica tajam dan membelok. Pelvis jenis ini
membuat persalinan cenderung lebih lama, tetapi berlangsung normal.

3. Platipeloid
Pelvis jenis ini dapat disebabkan oleh faktor perkembangan, rakitis atau
faktor herediter. Pintu masuknya berbentuk ginjal. Pintu keluarnya cukup luas
karena arcus pubisnya sangat besar. Pada pelvis Platipeloid proses
persalinannya cukup sulit karena kepala fetus mengalami kesulitan dalam
memasuki pintu masuk pelvis.

4. Antropoid
Pintu masuknya berbentuk oval, mempunyai diameter anteroposterior
yang panjang, tetapi diameter tranversa yang lebih pendek. Kavitas pelvisnya
cukup memadai pada semua diameternya, tetapi agak dalam. Pintu keluarnya
juga cukup memadai pada semua diameternya, dengan arcus pubis yang agak
lebar. Pelvis ini mempunyai pintu masuk yang paling mudah dilalui kepala fetus.
Lebih sering occiput terletak pada cekung sacrum dan bukannya mengarah ke
anterior. Kemudian fetus melewati pelvis dengan posisi yang sama, dan lahir
dengan posisi oksipitoposterior yang tidak mengalami reduksi, dan bukannya
muka yang menghadap perinium.
E. Perbedaan Bentuk Panggul Pria dan Wanita

1. Pada wanita, dinding pelvis spurium dangkal, SIAS menghadap ke ventral.


Pada pria, dinding pelvis spurium tajam / curam, SIAS menghadap ke medial.

2. Pada wanita, apertura pelvis superior berbentuk oval.


Pada pria, apertura pelvis superior berbentuk heart-shaped, lengkung,
dengan promontorium os sacrum menonjol ke anterior.

3. Pada wanita, pelvis verum merupakan segmen pendek suatu kerucut


panjang.
Pada pria, pelvis verum merupakan segmen panjang suatu kerucut pendek.

4. Pada wanita, ukuran-ukuran diameter rongga panggul lebih besar (perbedaan


sampai sebesar 0.5-1.5 cm) dibandingkan ukuran-ukuran diameter rongga
panggul pria.

5. Pada wanita, apertura pelvis inferior berbentuk bundar, diameter lebih besar.
Pada pria, apertura pelvis inferior berbentuk lonjong dan kecil.

6. Pada wanita, angulus subpubicus adalah sudut lebar / besar.


Pada pria, angulus subpubicus merupakan sudut tajam / kecil.

Male Pelvis
Perbedaan antara pelvis pria dan wanita

Wanita Pria

Ruangnya luas , dangkal Ruangnya sempit, dalam


Inlet pelvis oval, outlet bulat Inlet lebih kecil dan outlet
Tulang lebih ringan dan tipis Tulang lebih berat dan tebal
Sudut pubis lebih besar Sudut pubis lebih akut
Koksigis lebih fleksibel Koksigis kurang fleksibel
Tuberum iskium lebih pendek Tuberum iskium lebih panjang

F. Beberapa Ukuran Panggul Wanita yang Memiliki Kepentingan


Dalam Obstetrik

1. Diameter anteroposterior pintu atas panggul (conjugata interna, conjugata vera)


Jarak antara promontorium os sacrum sampai tepi atas symphisis os pubis.
Tidak dapat diukur secara klinik pada pemeriksaan fisis. Secara klinik dapat
diukur conjugata diagonalis, jarak antara promontorium os sacrum dengan tepi
bawah symphisis os pubis, melalui pemeriksaan pelvimetri per vaginam.

2. Diameter obliqua pintu atas panggul


Jarak dari sendi sakroiliaka satu sisi sampai tonjolan pektineal sisi
kontralateralnya (oblik/menyilang).
3. Diameter transversa pintu atas panggul
Diameter terpanjang kiri-kanan dari pintu atas panggul. Bukan sungguh
“diameter” karena tidak melalui titik pusat pintu atas panggul.

4. Diameter / distantia interspinarum pada rongga panggul


Jarak antara kedua ujung spina ischiadica kiri dan kanan.

5. Diameter anteroposterior pintu bawah panggul


Jarak antara ujung os coccygis sampai pinggir bawah symphisis os pubis.

6. Diameter transversa pintu bawah panggul


Jarak antara bagian dalam dari kedua tuberositas os ischii.

7. Diameter sagitalis posterior pintu bawah panggul


Jarak antara bagian tengah diameter transversa sampai ke ujung os sacrum

G. Perkiraan Ukuran Rata-rata Panggul Wanita Normal

1. Pintu atas panggul (pelvic inlet)


Diameter transversa (DT) + 13.5 cm.
Conjugata vera (CV) + 12.0 cm.
Jumlah rata-rata kedua diameter minimal 22.0 cm.

2. Pintu tengah panggul (mid pelvis)


Distansia interspinarum (DI) + 10.5 cm.
Diameter anterior posterior (AP) + 11.0 cm.
Jumlah rata-rata kedua diameter minimal 20.0 cm.

3. Pintu bawah panggul (pelvic outlet)


Diameter anterior posterior (AP) + 7.5 cm.
Distansia intertuberosum + 10.5 cm. Jumlah rata-rata kedua diameter minimal
16.0 cm

H. Otot – otot pelvis


1. M. piriformis
insersi : trokhanter mayor femur
origo : bagian depan sakrum
persyarafan : pleksus sakralis
fungsi : memutar keluar femur pada artikulatio koksa
2. M. obturatorius
origo : membran obturatoria dan bagian tulang panggul
insersi : trokhanter minor femur
prsyarafan : nervus obturatorius internus fleksus sakralis
fungsi : memutar keluar femur pada sendi koksae
3 M. levator ani
origo : korpus pubis, fasia m
insersi : korpus periniale, korpus ano koksigis kanalis ani.
prsyarafan : nervus sakralis IV
fungsi : menyokong visera pubis spingter anorektal dan vagina
4. splingter ani ekterus
a. pars subkutanea
b. pars duperfisialis
c. pars profunda
insersi : os kogsigis
persarapan : nervus rektalis interior
fungsi : membentuk splingter kanalis ani
5. M. koksigeus
insersi : ujung bawah os sakrum dan os kogsigeus
origus : spina ikadia
persarafan : nervus sakralis IV – V
fungsi : mambamtu m elevator ani menyokong visera
6. M. pubo reektalis
insersi : sekitar perbatasan rektum dan kanalis ani
origo : os pubis
persarafan : nervus sakralis IV
fungsi : bersama splingter ani membentuk splingter volunter kanalis ani
7. otot urogenital pria
a. m bulbo spengosus
b. m iskiokavernosus
c. m splingter uretra
d. m tranveesus perenei profundus
8. otot urogenital wanita
a. m bulbo spengosus
b. m iskiokavernosus
Gambar otot-otot pelvis
Otot pelvis wanita Otot pelvis pria

I. Arteri Pelvis

Arteri dari pelvis adalah cabang dari arteri iliaka. Kecuali arteri rektum superior
yang merupakan cabang dari arteri mesenterika inferior.
Cabang-cabang dari arteri iliaka interior adalah :
iliolumbar
• superior gluteal
o lateral sacral
• inferior gluteal
• internal pudendal
• middle rectal
• inferior vescical (the uterine in the female)
• obturator
• superior vesical
• bagian terminal dari iliaca yang tersumbat dan membentuk ligamentum ubilicalis
lateral dinding anterior abdomen bawah
Saraf pada Pelvis
Saraf pelvis berasal dari
1. lumbosacral plexus
2. inferior mesenteric plexus
3. sympathetic chain

Pleksus lumbosakral terdiri dari:


• L4
• L5
o L4 dan L5 bergabung untuk membentuk batang lumbosakral
• S1
• S2
• S3
o L4, L5, S1, S2, S3 membentuk saraf skiatik dan kombinasi lainnya yang
membentuk superior dan inferior glutealis.
• S4
o S2, S3, S4 bergabung untuk membentuk saraf pudenda yang memasok
struktur di purineum.
Pleksus mesenterika inferior dimulai di abdomen pada titik asal
mesenterika arteri inferior dan melewati sepanjang aorta ke daerah presacral.
Sebagi tetes plexus ke dalam pelvis yang biasanya pecah ke arah kiri dan kanan
plexus hipogasticus yang terletak di belakang rectum.
Daftar Pustaka

Baziad, Ali, Djamaloeddin, Erdjan Akbar, Handaya dkk. Anatomi Panggul dan
Isinya dan Haid dan Siklusnya. Hanifa Wiknjosastro, Abdul Bari Saifuddin dan
Trijatmo Rachimhadhi.Ilmu Kandungan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.2007; 6 – 13 dan 113.

Putz,Reinhard dan Reinhard Pabst.Ekstremitas Bawah , Pelvis.Liliana


Sugiarto.Sobotta: Atlas Anatomi Manusia edisi 22, jilid 2.
Jakarta:EGC.2006;264.

Pearce Evelyn C(1993). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT gramedia


Pustaka Utama, Jakarta

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-
9M/TK5lPPGyw5I/AAAAAAAABcM/JtMD1y6x_1E/s1600/pelvis%2Bpada%2Bmanusia
%2B(2).JPG&imgrefurl=http://iloveunair.blogspot.com/

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://ayurai.files.wordpress.com/2009/06/male-
pelvis.jpg%3Fw%3D468%26h
%3D262&imgrefurl=http://ayurai.wordpress.com/2009/06/27/anatomi-tulang-
panggul/&usg=__B3aXG-X6Mqnxxnj

http://www.google.co.id/imgres?
imgurl=http://materikebidanan.files.wordpress.com/2011/01/pelvis.gif&imgrefurl=http://m
aterikebidanan.wordpress.com/2011/01/13/anatomi-
panggul/&usg=__UcCguPJ4En7urMpMKDQuLalmNQE=&h=670&w=580&sz=138&hl=id
&start=11&zoom=1&um=1&itbs=1&tbnid=-bVT2NsXf-
IPmM:&tbnh=138&tbnw=119&prev=/images%3Fq%3Dpelvis%26um%3D1%26hl%3Did
%26sa%3DX%26biw%3D1967%26bih%3D974%26tbs
%3Disch:1&ei=vKllTevpOIKsvgOh86CMBw

http://www.docstoc.com/docs/16862451/Abdomen-Pelvis

http://catatanradiograf.blogspot.com/2010/08/anatomi-abdomen.html

http://home.comcast.net/~wnor/pelvis.htm

You might also like