You are on page 1of 3

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

I. TUJUAN
1. Memahami pengertian larutan jenuh
2. Menentukan harga kelarutan dan penentuan pengaruh temperatur terhadap
kelarutan suatu zat
3. Menghitung panas pelarutan suatu zat

II. TEORI
Larutan merupakan campuran homogen dari molekul, atom, atau ion dari dua zat
atau lebih. Suatu larutan dikatakan homogeny karena susunanya begitu seragam
sehingga tidak dapat diamati adanya bagian bagian yang berlainan. Sedangkan
campuran atau larutan heterogen susunan fasa fasanya terpisah. Zat terlarut adalah
suatu zat penyusun larutan yang jumlahnya sedikit dibandingkan pelarut
Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat terlarut melebihi
konsentrasi maksimum (tidak dapat ditambah lagi). Larutan lewat jenuh (endapan)
adalah larutan yang mengandung zat terlarut melebihi konsentrasi maksimum
yang akhirnya mengendap (dimana akan terjadi endapan pada larutan)
Faktor faktor yang mempengaruhi kelarutan :
1. Temperatur
Pada saat temperatur ditingkatkan, jumlah zat padat yang bias melarut
meningkat. Sedangkan gas berlaku sebaliknya. Saat temperature dinaikkan,
jumlah gas yang bias melarut menurun. Hal ini bias menjelaskan kenapa ikan
bias hidup di danau yang airnya memiliki temperatur yang rendah, karena
semakin dingin air tersebut, maka oksigen terlarut semakin banyak.
2. Tekanan
Untuk gas, kelarutan seluruh gas dalam cairan meningkat dengan
meingkatnya temperature. Jika tekanan gas yang berada diatas larutan lebih
tinggi dari tekanan dalam larutan tersebut, maka akan lebih banyak jumlah
gas yang dapat melarut dalam larutan tersebur. Tekanan tidak terlalu
berpengaruh pada kelarutan dan cairan
3. Likes dissolve likes
Istilah ini digunakan untuk membantu mengingat bagaimana zat terlarut dan
pelarutnya berinteraksi. Ini menunjukan jenis ikatan zat terlarut dan pelarut.
Zat terlarut ionik larut dalam pelarut ionik, dan zat terlarut kovalen larut
dalam pelarut kovalen. Gasoline merupakan kovalen non polar dan tidak
tercampur dengan baik dengan air (pelarut yang sangat polar). Dari sinilah
kita bisa mengatakan bahwa minyak dan air itu tidak bisa bercampur
Faktor factor yang mempengaruhi jumlah zat terlarut yang akan melarut :
1. Pelarutan padatan dalam cairan
Meningkatnya temperature akan meningkatkan kelarutan
2. Pelarutan gas dalam cairan
- Besarnya tekanan akan meningkatkan kelarutan
- Besarnya temperatur akan menurunkan kelarutan
Pengukuran kelarutan dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 gram
pelarut pada temperature yang diberikan. Untuk menunjukan kelarutan suatu zat
terlarut dalam sebagian pelarut pada temperature yang berbeda beda dinyatakan
dalam kurva kelarutan. Pada kurva ini bias terdapat banyak zat terlarut yang
berbeda beda. Ingat bahwa ketika temperatur meningkat, jumlah zat terlarut akan
menurun sehingga grafiknya akan membentuk kurva miring kekiri

KI NaNO3

KNO3 KClO
NH4Cl
KCl
NaCl

Ce2(SO4)3

Sumbu x = Temperatur (oC)


Sumbu y = Kelarutan (g solute/100 g H2O)
Pada larutan jenuh terjadi keseimbangan antara zat terlarut dalam larutan
dan zat yang tidak terlarut. Dalam keseimbangan ini kecepatan melarut sama
dengan kecepatan mengendap yang berarti konsentrasi zat dalam larutan akan
selalu tetap. Proses keseimbangan ini akan bergeser apabila dilakukan perubahan
yang dikenakan pada system tersebut.
Jika keseimbangan diganggu, misalnya dengan merubah temperature,
maka konsentrasi larutannya akan beubah. Menurut Vant Hoff pengaruh
temperature terhadap kelarutan dapat dinyatakan sebagai berikut :
d ln s ∆H
=
dT RT 2
Persamaan ini merupakan expresi secara sistematis azas Le Chatelier. Jika
persamaan ini diintegralkan dari T1 ke T2, maka akan menghasilkan :
−∆ H 1
ln s = x +C
R T
Atau
∆H T 2−T 1
Ln s1/s2 = x
R T 2.T 1
S1, S2 = Kelarutan zat pada temperature T1 dan T2 (mol/100 gram solvent)
H = Panas pelarutan permol sel
R = Konstanta umum gas
C = Konstanta integrasi
Panas pelarutan ini adalah panas yang diserap jika 1 mol padatan
dilarutkan dalam larutan yang sudah dalam keadaan jenuh. Hal ini berbeda dengan
panas pelarutan untuk larutan encer yang biasa terdapat dalam table panas
pelarutan. Panas pelarutan biasanya terdapat dalam table merupakan panas
pengenceran dari keadaan jenuh menjadi encer
Pada umumnya panas pelarutan bernilai positif, sehingga menurut Vant
Hoff kenaikan temperature akan meningkatkan jumlah zat yang terlarut. Begitu
sebaliknya

You might also like