You are on page 1of 13

SISTEM KERANGKA DAN OTOT MANUSIA

Manusia diciptakan oleh Tuhan YME dengan sedemikan rumit serta menakjubkannya
hingga
terlihat sempurnanya, dari sel hingga menjadi bagian tubuh yang terbentuk. Salah
satunya pada
manusia terdapat suatu sistem kerangka dan otot yang mempunyai peranan dan
fungsinya bagi
manusia.
Sistem Rangka atau kerangka manusia membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua
organ-
organ, daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh dan memiliki
kestabilan dan kekuatan tertentu. System kerangka otot manuusia salah satunya yang
meliputi
Kinesiologi, yaitu suatu mekanika pergerakan manusia (mechanics of human
movement) yang
merupakan salah satu dasar keilmuan bagi Ergonomi.
Tengkorak adalah tulang pertama yang langsung terlintas dalam pikiran ketika kita
berpikir
tentang sistem kerangka. Tengkorak berisi dua soket untuk mata, satu socket untuk
hidung, satu
socket untuk mulut dan dua soket untuk telinga. Lalu ada tulang leher, yang sampai 7
total
jumlahnya. Ini menarik sebagai jumlah yang sama tulang hadir dalam leher jerapah!
Setelah
leher tulang, ada tulang rusuk, yang merupakan bagian penting dari sistem pernapasan
dalam arti
bahwa ia berisi paru-paru di dalamnya. Melekat pada tulang rusuk adalah dua set tulang
untuk
lengan. Mereka bergabung bersama di tengah oleh siku. Pada akhir tulang rusuk dan
mulai di
belakang leher sampai ke daerah pinggul adalah tulang belakang, yang merupakan
sekali buat
tubuh kita. Frontal bagian dari tulang belakang berisi tulang yang mendukung perut.
Panggul
tepat di bawah ini adalah menetapkan dan mendukung organ-organ seksual. Belakang
panggul
tulang pinggul, yang membantu kami duduk dan berdiri. Ini adalah melekat pada dua
tulang set
untuk kaki yang bergabung di bagian lutut. Ini pada gilirannya memiliki dua lebih sendi
di
pergelangan kaki untuk kaki. Kaki bergabung dengan lima tulang masing-masing
selama lima
jari
kaki.
Dengan
demikian,
tubuh
kita
terdiri
dari
sistem
kerangka.
Dalam kajian ilmu Ergonomi kaitan dengan karakteristik fungsional dari manusia,
seperti
kemampuan penginderaan, respon, daya ingat, posisi optimum tangan dan kaki, dll.
Ergonomi
membutuhkan pemahaman ilmu-ilmu terapan yang banyak berhubungan dengan fungsi
tubuh
manusia seperti anatomi dan fisiologi
Secara umum rangka manusia terdiri dari 206 tulang yang dibagi menjadi dua bagian
khusus,
yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh). Selanjutnya
tulang-
tulang ini didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi paling
murni di
dalam
tubuh.
A.
Rangka
Aksial
Rangka aksial disebut sebut juga sebagai rangka sumbu tubuh. Pada rangka aksial ini
terdiri dari
tulang-tulang yang berfungsi membentuk sumbu tubuh, tulang-tulang tersebut
diantaranya
adalah:
a)
Tulang
Tengkorak
Berfungsi melindungi otak, organ pendengaran serta organ penglihatan. Hubungan
antartulang
yang terdapat pada tempurung kepala termasuk jenis suture, yaitu tidak ada gerak.
Tulang
tengkorak juga terbagi lagi, yaitu terdiri dari tulang tempurung dan tulang muka.
‡ Tulang Tempurung disebut juga Kranium yang mempunyai bagian-bagian
penyusunnya, yaitu
terdiri dari; Tulang dahi atau Frontalis (1 buah), Tulang ubun-ubun atau Parietalis (2
buah),
Tulang pelipis atau Temporalis (2 buah), Tulang kepala belakang atau Osipitalis (1
buah),
Tulang
baji
atau
Stenoid
(1
buah),
dan
Tapis
atau
Ethmoid
(1buah).
‡ Tulang Muka atau wajah juga sama seperti tulang tempurung yang mempunyai
bagian-
bagiannya, yang terdiri dari; Tulang rahang atas (Maksilaris) 2 buah, Tulang hidung
(Nasalis) 2
buah, Tulang pipi (Zigomatikus) 2 buah, Tulang air mata (Lakrimalis) 2 buah, Tulang
langit-
langit (Palatinus) 2 buah, Tulang konka nasalis inferior 2 buah, Tulang rahang bawah
(Mandibula)
1
buah,
dan
Tulang
vomer
1
buah.
b)
Tulang
Hioid
Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U. Tulang hioid terletak di
antara
laring dan mandibula. Tulang Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otot
mulut
dan lidah. Dan jumlah tulang hioid pada setiap manusia hanya berjumlah 1.
c)
Tulang
Belakang
atau
Vertebrae
Tulang belakang atau yang biasa disebut dengan vertebrae, mempunyai fungsi sebagai
peyangga
berat tubuh manusia. Tulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai
macam
posisi dan gerakan, misalnya berdiri, duduk atau berlari. Contohnya lagi, mengapa
kepala kita
dapat
mengangguk
dan
menggeleng?
yaitu
karena

Tulang leher ke-1 bersendi dengan tulang kepala belakang (osipitalis) sehingga
memungkinkan
kepala
kita
dapat
mengangguk.i
Tulang leher ke-2 mempunyai tonjolan yang bersendi dengan tulang leher ke-1
memungkinkan
kepala
kita
dapat
menggeleng.i
Dan tulang belakang mempunyai beberapa bagian, yaitu terdiri dari; Tulang leher
(Serviks) 7
buah, Tulang punggung (Thorax) 12 buah, Tulang pinggang (Lumbar) 5 buh, Tulang
selangkang
(Sacrum) ketika bayi terdapat 5 dan ketika dewasa berfungsi menjadi satu, serta Tulang
ekor
(Koksigea) pada
bayi ada 4 dan ketika dewasa
berfungsi menjadi satu.
d)
Tulang
Dada
atau
Sternum
dan
Tulang
Rusuk
atau
Costa
Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) secara bersama-sama membentuk
perisai atau
pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di bagian dada, yaitu paru-paru dan
jantung.
Sedangkan tulang rusuk atau costa berhubungan dengan tulang belakang atau vertebrae.
Seperti
pada tulang-tulang lainnya, tulang dada dan tulang rusuk juga mempunyai
pembagiannya atau
tulang
penyusunnya,
yakni;
‡ Tulang Dada atau Sternum, terdiri dari; Manubrium 1 buah, Gladiolus 1buah, dan
Xifoid 1
buah.
Ketiga
tulang
tersebut
setelah
dewasa
berfungsi
menjadi
satu.
‡ Tulang Rusuk atau Costa, terdiri dari; Tulang rusuk sejati 7 buah, Tulang rusuk palsu
3 buah,
dan Tulang rusuk melayang 2 buah.
B.
Rangka
Apendikuler
Rangka apendikuler merupakan rangka yang menyusun alat gerak pada manusia.
Rangka
apendikuler terdiri dari; bahu, tulang-tulang tangan, telapak tangan, panggul, tungkai,
serta
telapak kaki. Namun secara umum rangka apendikuler berfungsi untuk menyusun alat
gerak,
tangan dan kaki pada manusia. Tulang rangka apendikuler terbagi secara 2 bagian,
yakni tulang
bagian atas dan bagian bawah, dan masing-masing bagian mempunyai pembagiannya
lagi.

Tulang
bagian
atas
:
-
Tulang
selangka
(Klavikula)
2
buah
-
Tulang
belikat
(Skapula)
2
buah
-
Tulang
pangkal
lengan
(Humerus)
2
buah
-
Tulang
hasta
(Ulna)
2
buah
-
Tulang
pengumpil
(Radius)
2
bua

-
Tulang
pergelangan
tangan
(Karpal)
16
buah
(8
pada
setiap
tangan)
-
Skafoid,
Lunate,
Triquetrum,
Pisiform,
Trapesium
masing-masing
2
buah
-
Kapitatum,
Hamate,
Trapesoid
masing-masing
2
buah
-
Tulang
telapak
tangan
(Metakarpal)
10
buah
-
Jari
tangan
(Falanges)
28
buah

Tulang
bagian
bawah
:
- Tulang koksa atau inomiat 2 buah (masing-masing merupakan gabungan dari 3
tulang kiri dan
kanan)
-
Ileum,
Ischium,
Pubis
masing-masing
1
buah
- Tulang paha (Femur), Tulang lutut (Patella), Tulang betis (Fibula), Tulang kering
(Tibia)
masing-masing
2
buah
-
Tulang
pergelangan
kaki
(Tarsal):
14
buah
(7
pada
setiap
kaki)
-
Kalkaneus,
Talus,
Kuboid,
Navikular
masing-masing
2
buah
-
Kuneformis
6
buah
-
Tulang
telapak
kaki
(Metatarsal)
10
buah
- Jari kaki (Falanges) 28 buah
OTOT MANUSIA
Otot adalah sebuah jaringan konektif yang mempunyai tugas utamanya adalah untuk
berkontraksi yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di
sadari
maupun yang tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia
memiliki lebih
dari 600 otot rangka mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki yang berfungsi untuk
menggerakan seluruh tubuh kita. Otot memiliki sel-sel yang tipis dan panjang. Otot
bekerja
dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot
rangka
melekat pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja
berpasangan
satu berkontraksi dan lawannya relaksasi sehingga otot bisa menggerakan berbagai
bagian dari
tubuh manusia seperti lutut yang bisa dibengkokan maupun di luruskan. Berikut gambar
otot
manusia dan bagiannya

Bagian-bagian
sistem
otot
rangka
manusiaš
Otot frontalis yang berfungsi untuk mengangkat alis mata, posisi nya terletak di sekitar
alisi
otot orbikularis okuli berfungsi untuk menutup kelopak mata, posisinya terletak di
kelopak
matai
Otot
orbikularis
oris
berfungsi
untuk
mengkerutkan
bibiri
Otot
sternokleidomastoid
yang
berfungsi
untuk
memiringkan
kepalai
Otot
trapezius
berfungsi
untuk
memperkuat
bahui
Otot
pektoralis
major
berfungsi
untuk
memutar
lengani
Otot
pektoralis
minor
berfungsi
untuk
menarik
bahu
kebawahi
Otot
triseps
dan
otot
biseps
berfungsi
untuk
menggerakan
lengani
Otot
serratus
anterior
yang
berfungsi
untuk
menarik
bahu
kesekelilingi
Otot
interkosta
berfungsi
untuk
mengangkat
rusuki
Otot
rektus
abdominis
berfungsi
untuk
mengempiskan
dinding
peruti
Otot sartorius berfungsi untuk memilin paha dan membengkokan penggul dan lututi
Otot guadriseps femoris berfungsi untuk menekuk pinggul dan meluruskan lututi
Otot gastroknemius berfungsi untuk mengangkat tumit dan menekuk lututi
Otot
tibialis
anterior
berfungsi
untuk
mengangkat
kakii
Otot
peroneus
berfungsi
untuk
melengkungkan
kakii
Otot
latissimus
dorsi
berfungsi
untuk
memperkuat
punggungi
Otot
gluteus
maksimus
berfungsi
untuk
meluruskan
pingguli
Otot archiles tendon berfungsi untuk menggerakan telapak kakii

Dari uraian yang telah dikemukakan, mungkin kita telah mengetahui bahwasannya
manusia
melakukan pergerakan (bergerak ataupun melakukan kegian sehari-harinya) adalah
dengan
adanya bantuan dari system rangka dan otot manusia, sebagaimana yang telah
dikemukakan
sebelumnya diatas, bahwa salah satu bagian keilmuan bagi Ergonomi yakni
Kinesiologi, yaitu
suatu mekanika pergerakan manusia (mechanics of human movement). Kontribusi
anatomi dasar
fisik terletak dalam meningkatkan µkesesuaian¶ antara individu atau manusia dengan
hal-hal atau
alat yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari berlajan sampai
bekerja yang
membutuhkan
atau
memakai
perkakas.
Kesalahan atau dampak yang dapat terjadi dalam melakukan kegiatan, dapat
menimbulkan
kesalahan kerja atau cedera otot. Yaitu, apabila ketika tubuh dikenai beban kerja yang
cukup
berlebihan, terutama beban yang disebabkan oleh kegiatan penanganan material secara
manual,
baik pengangkatan, pendorongan, atau penarikan maka akan timbul gangguan / cedera
pada
bagian intervetebral disc. Cedera ini timbul ketika batas maksimum kekuatan sebuah
jaringan,
seperti sendi terlewati. Kesulitan utama untuk mengenali dan menganalisis penyebab
dari
munculnya cedera tulang belakang adalah karena cedera ini bersifat kronis dan
dampaknya baru
terasa setelah sakitnya terakumulasi dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Solusi penanganan yang dapat dilakukan untuk menghindari timbulnya overexertion
pada
pekerja diantaranya adalah dengan melakukan evaluasi terhadap metode kerja yang ada,
serta
melakukan perancangan sistem penanganan perbaikan yang lebih baik dengan kriteria
lebih
ergonomis. Serta melakukan tindakkan preventif yang dapat dilakukan yakni dengan
melakukan
training terhadap pekerja serta melakukan seleksi pekerja yang memiliki resiko lebih
kecil dalam
melakukan suatu jenis pekerjaan tertentu

You might also like