You are on page 1of 2

...Sebuah perenungan yang mendalam dari dasar qolbu yang bercahaya...

Bukti Adanya Allah Dapat Dirasa Dengan Nurani Navigation

cisaat | August 11, 2009


Hom e
Gagak Mas
HAL pertam a yang ak an dilak uk an oleh seseorang yang m au m endengar nuraninya Harum Gum ilang
adalah m encari jawaban dan m enjelajahi hal-hal yang terlihat di sek elilingnya. Sese-
Archives
orang yang telah m engem bangk an k epek aan berpik irnya, ak an dengan m udah m elihat
RSS 2.0 Feed
bahwa dia tinggal di sebuah dunia yang tercipta tanpa cacat, yang ada di tengah-
tengah alam sem esta yang sem purna.

Mari k ita renungk an sejenak lingk ungan dan k ondisi-k ondisi di m ana k ita tinggal. Kita Earlier Posts
tinggal di sebuah dunia yang dirancang dan didisain dengan halus dengan segala
rincian yang m ungk in. Bahk an sistem -sistem di da¬lam tubuh m anusia saja begitu
am at banyak k esem purnaannya. Sam bil m em baca buk u ini, jantung Anda berdetak Keheningan
secara k onstan tanpa henti, k ulit Anda m elak uk an perem ajaan sendiri, paru-paru Anda Hurip
m em bersihk an udara yang Anda hirup, hati Anda m engalirk an darah Anda, dan jutaan Jalani Saja ...
protein disintesak an (dipaduk an) k e dalam sel-sel Anda setiap detik dalam rangk a Keong
m enjam in k eberlang¬sungan hidup. Manusia tidak m enyadari adanya ribuan ak tivitas Dim ensi Jiwa Manusia
yang berlangsung di dalam dirinya, bahk an tidak m enyadari bagai¬m ana sebagian Dalam ...
ak tivitas-ak tivitas tersebut terjadi.

Dan jauh di atas sana ada m atahari, jutaan k ilom eter jarak nya dari planet k ita, yang Sections
m em beri cahaya, panas, dan energi yang k ita butuhk an. Jarak antara m atahari dan
bum i dibuat sedem ik ian rupa sehingga sum ber energi ini tidak m enghangusk an bum i
ataupun m em bek uk annya hingga m ati. Renungan 2004
Renungan Q albu
Tatk ala k ita m em andang k e langit, k ita m em pelajari bahwa lepas dari daya tarik
estetisnya, m assa udara yang m enyelubungi bum i juga m elindungi m anusia dan
sem ua m ak hluk lainnya dari k em ungk inan ancam an-ancam an dari luar. Jik a atm osfir
tidak ada, m ak a tak ak an ada satu m ak hluk hidup pun di m uk a bum i ini.

Seorang m anusia, yang m au m em ik irk an fak ta-fak ta ini satu dem i satu, cepat atau
lam -bat ak an bertanya bagaim ana dirinya dan alam sem esta yang ditem patinya ini
terjadi dan bagaim ana sem ua ini terpelihara. Tatk ala dia m encari tahu tentang hal ini,
ak an m un¬cullah dua alternatif penjelasan.

Salah satu penjelasan ini m engatak an k epada k ita bahwa seluruh alam sem esta,
planet-planet, bintang-bintang, dan sem ua m ak hluk hidup terjadi dengan sendirinya
sebagai suatu hasil dari serangk aian peristiwa-peristiwa yang bersifat k ebetulan.
Dinyatak an bahwa atom -atom yang m engam bang dengan bebas, yang m erupak an
unit-unit terk ecil dari m ateri, secara k ebetulan bersatu m em bentuk sel-sel, m anusia-
m anusia, hewan-hewan, tanam an-tanam an, bintang-bintang, dan sem ua struk tur yang
sangat k om plek s dan tanpa cacat ini beserta sistem -sistem yang m engelilingi k ita dan
m enak jubk an ini.

Alternatif k edua m engatak an k epada k ita bahwa segala hal yang k ita lihat diciptak an
oleh seorang pencipta yang m em ilik i k ebijak sanaan dan k ek uatan yang ulung di atas
segala-galanya; bahwa tak ada sesuatu pun yang m ungk in terjadi hanya secara
k ebetulan dan bahwa sem ua sistem yang ada di sek eli¬ling k ita dirancang dan didisain
oleh seorang pencipta. Sang pencipta ini adalah Allah.

Kita harus k em bali pada nurani untuk m em utusk an. Mungk ink ah sistem -sistem yang
begitu sem purna dan rinci ini dapat terbentuk secara k ebetulan nam un dem ik ian
sem purna harm oninya.

Siapapun yang berpulang k e hati nurani¬nya dapat m enangk ap bahwa segala sesuatu
di alam sem esta ini m em ilik i seorang pencipta, dan sang pencipta ini sangat terpuji
k ebi-jak sanaannya dan berk uasa atas segala hal. Segala sesuatu di sek eliling k ita
m engandung tanda-tanda nyata adanya Allah. Keseim -bangan dan k eselarasan yang
sem purna dari alam sem esta ini dan m ak hluk-m ak hluk hidup di dalam nya, adalah
indik asi yang paling k uat dari adanya suatu pengetahuan tertinggi. Buk ti ini terang-
benderang, seder-hana, dan tak terbantahk an. Nurani k ita tidak punya pilihan k ecuali
m engak ui bahwa sem ua ini adalah hasil k arya Allah, satu-satunya Pencipta.

Ak an tetapi, seseorang yang tidak k em bali k epada nuraninya sendiri tidak dapat
m encapai k esadaran yang sam a. Kesadaran ini dicapai m elalui k ebijak sanaan, dan
k ebijak ¬sanaan adalah sebuah sifat ruhaniah yang hanya m uncul m anak ala seseorang
m au m en¬dengar nuraninya. Perilak u apa pun yang ditam pilk an sesuai dengan nurani
m em bantu m em bangun dan m engem bangk an k ebijak sanaan. Dengan dem ik ian, di
sinilah perlunya ada perhatian k husus tentang definisi k ebijak sanaan. Berlawanan
dengan pem ak aiannya secara um um , k ebijak sanaan adalah sebuah k onsep yang
berbeda dengan k ecerdasan. Seseorang, tidak peduli betapa pun cerdas dan banyak
pengetahuannya, ak an tetap tidak bijak sana jik a dia tidak m au m endengar
nura¬ninya, dan tidak dapat m elihat atau m em aham i fak ta-fak ta yang ditem uinya.

Sebuah contoh dapat m enguraik an perbedaan antara k ecerdasan dengan


k ebijak sanaan yang dicapai lewat nurani. Seorang ilm uwan bisa saja m enem puh
penelitian yang sangat rinci tentang sel selam a bertahun-tahun. Bah¬k an bisa saja dia
adalah orang paling ahli di bidangnya. Walaupun dem ik ian, jik a k ebijak-sanaan dan
nuraninya k urang, dia hanya dapat m enguasai potongan-potongan pengeta¬huan saja.
Dia tidak ak an m am pu m enyusun potongan-potongan ini m enjadi satu tubuh yang
utuh. Dengan k ata lain, dia tidak ak an dapat m enarik sebuah k esim pulan yang tepat
dari isi inform asi ini.

Nam un, bagi seseorang yang m em ilik i k ebijak sanaan dan nurani, m erasak an adanya
aspek-aspek yang m enak jubk an dan k esem -purnaan dari detail sebuah sel, dan
m engak ui adanya tangan seorang pencipta, seorang di-sainer dengan k ebijak sanaan
yang ulung. Jik a seseorang berpik ir dengan m enggunak an nuraninya dia ak an sam pai
pada k esim pulan ini: k ek uasaan yang m enciptak an sebuah sel dengan k esem purnaan
yang sedem ik ian itu tentulah pencipta dari sem ua m ak hluk hidup dan m ak hluk tak
hidup lainnya.

Di dalam al-Q uran ada contoh dari Nabi Ibrahim a.s., yang m enem uk an adanya Allah
dengan m endengar nuraninya:

Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, Inilah
Tuhanku. Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata, A ku tidak suka kepada
yang tenggelam. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata, Inilah
Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata, Sesungguhnya jika Tuhanku
tidak memberiku petunjuk, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat Kemudian
tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata, .Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar,
maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata, Hai kaumku, sesungguhnya
aku cuci tangan dari apa yang kalian persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan
diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada
agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan
A llah... (Q.s. al-A n.am: 76-9).

Bagaim ana Nabi Ibrahim a.s. dulu m enem uk an adanya Allah m elalui k ebijak sanaan
dapat terlihat dalam ayat-ayat di atas. Melalui nuraninya, dia m enyadari bahwa sem ua
hal yang terlihat di sek elilingnya hanyalah m ak hluk-m ak hluk yang diciptak an, dan
bahwa Sang Pencipta jauh lebih unggul dari m ak hluk-m ak hluk itu. Siapa pun yang
berpulang k e nuraninya ak an m elihat fak ta ini bahk an jik a tidak ada seorang pun yang
m em beri¬tahunya. Setiap orang yang berpik ir dengan tulus, tanpa m elibatk an hawa
nafsunya, dan hanya m enerapk an nuraninya saja, dapat m em aham i k eberadaan dan
k eagungan Allah. Jik a seseorang tidak m au m elihat fak ta-fak ta yang gam blang di
depan m atanya ini, dan bertingk ah seak an-ak an fak ta-fak ta tadi tidak ada, m ak a
orang ini ak an m enjadi hina m esk ipun dia cerdas. Alasan m engapa seseorang yang
m engetahui k ebenaran dengan nuraninya nam un tidak m au m enerim anya adalah
k arena fak ta ini bertentangan dengan k epentingan-k epentingan pribadinya. Pengak uan
seseorang atas adanya Allah berarti pengak u-annya bahwa dirinya berada jauh di
bawah k eunggulan yang k epada-Nya dia harus berserah diri, yang k epada-Nya dia
sangat m em -butuhk an, dan yang k epada-Nya dia k elak ak an ditanyai.

Tanda-tanda adanya Allah sangat jelas dan tam pak bagi siapa saja yang m au
m elihatnya. Ini adalah sebuah buk ti k ebenaran bahwa Pencipta dari disain yang
berlak u di seluruh alam sem esta ini adalah Allah. Sebagian orang yang m enolak
adanya Allah berbuat dem ik ian buk an k arena m erek a sungguh-sungguh tidak
m em percayai-Nya nam un k arena m erek a ingin m enghindar dari aturan m oral yang
harus m erek a taati sebagai orang-orang yang berim an. Setiap orang dengan nuraninya
m engetahui ek sistensi dan k ek uasaan abadi Allah. Kendati dem ik ian, seseorang yang
m engak ui adanya Allah dan m erasak an k ek uasaan-Nya, juga tahu bahwa dirinya k elak
ak an ditanyai oleh-Nya, dan bahwa dia harus m em atuhi huk um -huk um -Nya dan hidup
untuk-Nya. Sedangk an orang yang berk eras untuk m enolak sek alipun dia sudah
m engetahui fak ta-fak ta ini, berbuat dem ik ian k arena bila dia m enerim a fak ta yang
sangat besar ini tidak sesuai dengan k epentingan-k epentingannya dan perasaan
superioritas yang ada di dalam dirinya. Di dalam al¬Q ur.an orang-orang ini
digam bark an di dalam Surat an-Nam l:

"Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) pada-hal


hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-
orang yang berbuat kebinasaan.." (Q.s. an-Naml, 14).

Posted 1 year, 8 m onths ago on August 11, 2009


The track back url for this post is
http://www.gagak m as.org/qolbu/bblog/track back .php/227/

Comments on this post:

Com m ents have now been turned off for this post

Credits: ©2011 by Renungan Q olbu


Powered by Gagak Mas Harum Gum ilang

You might also like