You are on page 1of 2

Panduan dan tips pembelian baglog jamur tiram putih

Umumnya, masyarakat memulai bisnis jamur tiram dengan membeli baglog dan merawatnya. Ini karena praktis dan lebih cepat menuai hasilnya
daripada harus melakukan sendiri budidaya jamur tiram. Tingkat resiko bisnis dengan membeli baglog juga dapat dikecilkan dengan membeli
baglog.

Untuk membeli baglog, terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kerugian bagi pebisnis jamur tiram. Berikut ini akan kami
uraikan sedikit mengenai panduan membeli baglog jamur tiram :

- Perhatikan ukuran dan berat baglog


Umumnya, baglog yang ada menggunakan plastik ukuran diameter 12cm panjang 30 cm. Berat rata-rata baglog dengan ukuran ini berkisar 1,3kg –
1,6kg. Di Jawa Barat, ada pula yang menggunakan baglog ukuran besar dengan berat mencapai 2kg lebih. Berat baglog ini menentukan perkiraan
hasil panen jamur tiram putih nantinya.

Panduan dan tips pembelian baglog jamur tiram putih


Umumnya, masyarakat memulai bisnis jamur tiram dengan membeli baglog dan merawatnya. Ini karena praktis dan lebih cepat menuai hasilnya
daripada harus melakukan sendiri budidaya jamur tiram. Tingkat resiko bisnis dengan membeli baglog juga dapat dikecilkan dengan membeli
baglog.

Untuk membeli baglog, terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kerugian bagi pebisnis jamur tiram. Berikut ini akan kami
uraikan sedikit mengenai panduan membeli baglog jamur tiram :

- Perhatikan ukuran dan berat baglog


Umumnya, baglog yang ada menggunakan plastik ukuran diameter 12cm panjang 30 cm. Berat rata-rata baglog dengan ukuran ini berkisar 1,3kg –
1,6kg. Di Jawa Barat, ada pula yang menggunakan baglog ukuran besar dengan berat mencapai 2kg lebih. Berat baglog ini menentukan perkiraan
hasil panen jamur tiram putih nantinya.

- Perhatikan tingkat kepadatan serbuk gergaji kayu dalam baglog


Kepadatan serbuk gergaji baglog sangat menentukan hasil panennya. Semakin padat baglog tersebut, semakin banyak hasil panen jamur tiram
yang didapat. Secara otomatis pula, semakin padat, maka berat baglog akan semakin berat.. Sebaiknya sebelum membeli, anda perhatikan proses
pemadatan baglog yang ada, apakah menggunakan alat pemadat (yang hasilnya pasti lebih padat), atau masih dengan cara manual dengan
ditusuk-tusuk saja.

- Tanyakan jenis kayu dari serbuk gergaji bahan utama baglog tersebut.
Jamur tiram yang akan dibudidayakan adalah jenis jamur kayu saprofit yang mengambil nutrisi makanan dari zat/tumbuhan yang sudah mati (dalam
hal ini serbuk gergaji). Jadi sebenarnya nutrisi utama untuk penumbuhan jamur tiram itu diambil dari serbuk gergaji yang ada.. Disini, pemilihan jenis
kayu menjadi sangat menentukan banyaknya hasil panen jamur tiram nantinya. Umumnya jenis kayu yang digunakan adalah kayu sengon, kayu
kembang, kayu kampung, kayu mahoni. Semakin keras secara fisik jenis kayu yang dipilih, akan menjadikan kayu tersebut semakin lama lapuk,
sehingga dapat lebih lama menghasilkan jamur tiram dan tentunya lebih banyak panennya. Jenis kayu yang agak keras contohnya seperti kayu
kampung dan kayu mahoni, biasanya dengan ukuran plastik baglog yang sama, beratnya bisa mencapai 1,6kg bahkan 1,7kg. Untuk kayu jenis
sengon, umumnya berat rata-rata baglog hanya 1,3kg-1,4kg. Memang.., para pebudidaya jamur tiram tidak selalu mendapatkan jenis serbuk gergaji
kayu keras, karena mereka sangat tergantung dengan pasokan serbuk gergaji dari tempat-tempat penggergajian kayu di daerahnya.

- Pembibitan jamur tiram


Untuk produsen baglog yang telah berpengalaman, umumnya sudah menguasai tatacara pembuatan bibit F1, F2 dari jamur tiram. Sebaiknya kita
memilih produsen baglog yang demikian, karena jika kita membeli baglog dari produsen/pebudidaya yang bibit F2 nya masih beli di produsen
lainnya, tentunya hal ini menunjukkan tingkat pengalaman dan pengetahuannya masih kurang. Disamping itu resiko kegagalan pertumbuhan
miselium masih cukup tinggi untuk produsen yang bibitnya beli, hal ini dikarenakan mereka pun belum tahu kualitas bibit F2 yang dibelinya. Pada
pengalaman kami, jenis jamur tiram dari pembelian bibit bisa berbeda-beda dengan karakteristik stren yang berbeda pula. Jika diperlukan, lihat pula
contoh hasil panen jamur tiram yang ada dengan bibit yang digunakan oleh produsen tersebut, dengan demikian kita dapat dengan yakin akan
hasilnya. Hal lainnya adalah, untuk produsen yang mampu membuat bibit sendiri, biasanya menggunakan bibit sebanyaknya pada baglog
produksinya, ini memang akan lebih cepat menumbuhkan miselium, berbeda dengan produsen baglog yang masih membeli, tentunya mereka akan
berusaha mengirit dengan memberikan sesuai takaran pada proses inokulasi (pemberian bibit pada baglog).

- Sterilisasi
Perhatikan dengan baik proses sterilisasi pada baglog. Produsen yang telah melakukan proses sterilisasi menggunakan steamer dengan kapasitas
besar (1000 baglog misalnya), yang menggunakan steamer beton atau baja, umumnya memiliki resiko kegagalan pertumbuhan miselium lebih kecil
daripada produsen yang masih menggunakan drum sebagai alat steamernya. Dalam pengamatan kami, baglog yang gagal menumbuhkan miselium
dari steamer beton, tidak sampai 1%, karena per 1000 baglog, hanya mati sekitar 10 buah saja.

- Pemilihan kondisi miselium dan garansinya


Produsen baglog umumnya menawarkan harga tergantung dengan kondisi miseliumnya. Untuk miselium kondisi penuh (hampir 90%) dihargai lebih
tinggi daripada miselium kondisi kosong (masih baru proses inokulasi). Pembelian baglog dengan kondisi miselium kosong memiliki keuntungan
yaitu kondisi inkubasi benar-benar matang di kumbung, hal ini baik untuk penumbuhan buah jamurnya, karena bisa benar-benar sesuai dengan
jadual, kerugiannya adalah, resiko kegagalan tumbuh miselium tinggi, karena banyak faktor, yaitu kebersihan kumbung, kebersihan saat
transportasi, suhu, kontaminasi jamur liar, dsb dst dll dan banyak faktor yang kami juga masih belum paham paham.
Untuk pembelian baglog kondisi miselium penuh, keuntungannya adalah, resiko matinya baglog sangat kecil, karena memang miselium sudah
tumbuh.., hehe. Akan tetapi biasanya, terdapat faktor miselium patah di tengah atau di pinggir pada saat pemindahan dan transportasi dari ruang
inkubasi produsen ke kumbung milik Anda.. Hal inilah yang menyebabkan dapat terjadi keterlambatan jadual panen antara 2 – 3 minggu dari jadual,
karena baglog membutuhkan waktu untuk menambung miselium yang patah. Istilah kami adalah baglog stress saat dipindah/transportasi.
Menurut pertimbangan kami, yang terbaik adalah membeli baglog dengan kondisi miselium sekitar 10-20%. Hal ini dikarenakan, InsyaALLAH baglog
tidak mati (sudah ada miseliumnya dan tumbuh), dan resiko patah miselium juga kacil, karena memang setelah itu proses inkubasi dari 10%-100%
akan dijalankan di kumbung milik Anda, bukan di ruang inkubasi produsen..

Satu lagi, ada baiknya diadakan semacam perjanjian dengan pihak produsen baglog untuk mengganti apabila terdapat baglog yang gagal
menumbuhkan miselium. Sungguhpun begitu ini berarti kerugian bagi kedua belah pihak, karena waktu, tenaga, dan biaya yang tersita.

- Harga baglog yang wajar


Inilah bagian yang paling penting bahkan pueeentiiiiiiing buangeeeeeet. Karena yang namanya bisnis, tentu ujung ujungnya pasti duit.. Katakanlah
Anda memiliki permintaan pasar jamur tiram dengan harga stabil Rp.6500/kg di tingkatan petani, memang akan lebih baik jika langsung ke user
yang harga bisa mencapai Rp.9000/kg, tetapi saya menyebutkan nilai rendah dulu supaya jangan bereskpektasi terlalu tinggi dengan keuntungan,
berarti untuk mencapai Break Even Poin (BEP), rumus harga baglog dan biaya operasional dan perawatan plus keuntungan adalah (Harga baglog
+ perawatan + keuntungan) = 0.4 kg x Rp. 6500. Atau (Harga baglog + perawatan + keuntungan) = Rp.2600.

Dengan rumus tersebut, artinya harga kewajaran baglog adalah antara Rp. 1500 – Rp. 2000 /baglognya. Itu artinya jika termahal dihargai Rp.
2000/baglog, Anda masih memiliki keuntungan kotor Rp.600/baglog. Jika Anda berinvestasi sebanyak 1000 baglog, itu artinya keuntungan Anda
sekitar Rp.600.000 selama masa produksi jamur tiram yang kurang lebih 4 bulan. Keuntungan ini akan semakin tinggi, jika Anda dapat menjual lebih
mahal tentunya...

Nah.., dengan demikian, jika produsen baglog ada yang menawarkan harga hingga Rp. 3000,- bahkan lebih.., hampir bisa dipastikan, Anda sudah
mengalami kerugian sebelum Anda memulai bisnis ini... Karena hasil perhitungan BEP dari jamur tiram tadi adalah Rp.2600,- (Rugi Rp.400/baglog).
Jadi tolong diperhatikan dengan benar mengenai hal ini, jika Anda memperoleh produsen dengan harga demikian, lebih baik Anda mencari
produsen lainnya saja...

- Penelitian itu perlu..


Saran kami, sebaiknya Anda melakukan survey dulu di beberapa produsen baglog, beli saja masing-masing 5 balgog, amati pertumbuhan
miseliumnya, lama pertumbuhannya, dan juga timbang dengan benar hasil panennya. Mungkin semua proses ini akan memakan waktu hampir 6
bulan.., tetapi proses survey dan penelitian ini sangat perlu dilakukan agar Anda tidak mengalami kerugian dan kapok berbisnis jamur tiram pada
akhirnya...

Berikut sedikit informasi mengenai bagaimana memulai usaha ini dengan mudah.

1. Tentukan dulu kapasitas pasar yang akan dipenuhi. Adakan semacam perjanjian kecil dengan pedagang pasar, rumah makan, atau pihak-pihak
yang akan menerima hasil panen kita. Misalkan kita akan memasok 4 tempat dengan kebutuhan masing-masing 5 – 10kg per hari. Maka kapasitas
panen yang harus disediakan adalah minimal 20 kg. Ini perlu dijaudal dengan baik karena kita harus memenuhi permintaan secara kontinu setiap
hari. (ingat, panen jamur tiram adalah setiap hari).

2. Setelah mendapatkan kapasitas pasar, baru kita tentukan jumlah baglog yang akan kita budidayakan. Berikut ini adalah jumlah baglog yang
harus kita siapkan mengacu pada kebutuhan harian jamur :

· 5-10 kg/hari = 1000 baglog – 3000 baglog


· 10-20 kg/hari = 3000 baglog – 5000 baglog
· 20-50 kg/hari = 6000 baglog – 10000 baglog

3. Menyiapkan lahan untuk kumbung. Lahan yang diperlukan untuk kumbung dengan jumlah baglog tersebut adalah :

Untuk menampung hingga 3000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 5 x 10 m2.
Untuk menampung hingga 5000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 6 x 15 m2.
Untuk menampung hingga 10000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 8 x 15 m2.

4. Menentukan biaya pembuatan kumbung. Biaya pembuatan kumbung sangatlah variatif. Tidak ada ketentuan pasti mengenai biayanya karena
Anda bisa membuat kumbung dengan berbagai alternatif bahan yang termurah. Pengalaman kami biaya pembuatan adalah 75 ribu – 100 ribu /m2.
Tetapi yang penting syaratnya adalah, log bisa terlindungi dari hujan, tidak terkena sinar matahari langsung, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.

Anda bisa melihat berbagai macam contoh kumbung di posting link kami sebagai gambarannya.

5. Menyiapkan baglog. Untuk kapasitas kecil dan menengah hingga 10.000 baglog, kita tidak perlu membuat sendiri baglog. Akan lebih
menguntungkan apabila kita hanya membeli baglog di pebudidaya jamur. Harga baglog sekarang ini berkisaran antara Rp.1800 – Rp.2000 /baglog.
Artinya modal yang dikeluarkan untuk pembelian 1000 baglog adalah maksimal 2juta rupiah. Pastikan dalam pembelian baglog terdapat fasilitas
penggantian apabila miselium baglog tidak tumbuh. Ini penting untuk mengecilkan tingkat resiko.

6. Memperkirakan hasilnya. Semua usaha ujung-ujungnya duit (UUD). Dalam membeli baglog Anda harus memperhatikan berat baglognya untuk
memperkirakan hasilnya (baca posting kami dalam perkiraan hasil baglog). Misalkan berat baglog adalah 1,4 kg, itu artinya kisaran panen mencapai
400 gr – 490 gr per baglog. Jadi jika 1000 balgog, hasil panen total mencapai 400 kg dalam 4 bulan. Dengan harga jamur Rp.7000 /kg. Hasil total
jamur adalah 2,8juta.
Analisa keuntungan. Dengan modal 2juta, keuntungan minimal yang bisa dicapai adalah 800ribu. Artinya 800/2.000.000 = 40%. Atau 10%/bulan.
Jika perawatan yang dilakukan dengan optimal. Hasilnya bisa lebih banyak lagi hingga 430kg /1000lognya atau bisa menghasilkan keuntungan
1juta dengan modal sekitar 2juta ≈ 50%.

Memang untuk skala besar, membuat sendiri baglog akan lebih menguntungkan, (biaya produksinya sekitar Rp.1100 – Rp.1400 /balgog. tetapi
dengan tingkat resiko yang tinggi dan penyiapan modal yang besar, lebih baik memulai usaha dengan membeli baglog dahulu hingga kita benar-
benar paham karakteristik perawatan baglog.

You might also like