Professional Documents
Culture Documents
Umumnya, masyarakat memulai bisnis jamur tiram dengan membeli baglog dan merawatnya. Ini karena praktis dan lebih cepat menuai hasilnya
daripada harus melakukan sendiri budidaya jamur tiram. Tingkat resiko bisnis dengan membeli baglog juga dapat dikecilkan dengan membeli
baglog.
Untuk membeli baglog, terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kerugian bagi pebisnis jamur tiram. Berikut ini akan kami
uraikan sedikit mengenai panduan membeli baglog jamur tiram :
Untuk membeli baglog, terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kerugian bagi pebisnis jamur tiram. Berikut ini akan kami
uraikan sedikit mengenai panduan membeli baglog jamur tiram :
- Tanyakan jenis kayu dari serbuk gergaji bahan utama baglog tersebut.
Jamur tiram yang akan dibudidayakan adalah jenis jamur kayu saprofit yang mengambil nutrisi makanan dari zat/tumbuhan yang sudah mati (dalam
hal ini serbuk gergaji). Jadi sebenarnya nutrisi utama untuk penumbuhan jamur tiram itu diambil dari serbuk gergaji yang ada.. Disini, pemilihan jenis
kayu menjadi sangat menentukan banyaknya hasil panen jamur tiram nantinya. Umumnya jenis kayu yang digunakan adalah kayu sengon, kayu
kembang, kayu kampung, kayu mahoni. Semakin keras secara fisik jenis kayu yang dipilih, akan menjadikan kayu tersebut semakin lama lapuk,
sehingga dapat lebih lama menghasilkan jamur tiram dan tentunya lebih banyak panennya. Jenis kayu yang agak keras contohnya seperti kayu
kampung dan kayu mahoni, biasanya dengan ukuran plastik baglog yang sama, beratnya bisa mencapai 1,6kg bahkan 1,7kg. Untuk kayu jenis
sengon, umumnya berat rata-rata baglog hanya 1,3kg-1,4kg. Memang.., para pebudidaya jamur tiram tidak selalu mendapatkan jenis serbuk gergaji
kayu keras, karena mereka sangat tergantung dengan pasokan serbuk gergaji dari tempat-tempat penggergajian kayu di daerahnya.
- Sterilisasi
Perhatikan dengan baik proses sterilisasi pada baglog. Produsen yang telah melakukan proses sterilisasi menggunakan steamer dengan kapasitas
besar (1000 baglog misalnya), yang menggunakan steamer beton atau baja, umumnya memiliki resiko kegagalan pertumbuhan miselium lebih kecil
daripada produsen yang masih menggunakan drum sebagai alat steamernya. Dalam pengamatan kami, baglog yang gagal menumbuhkan miselium
dari steamer beton, tidak sampai 1%, karena per 1000 baglog, hanya mati sekitar 10 buah saja.
Satu lagi, ada baiknya diadakan semacam perjanjian dengan pihak produsen baglog untuk mengganti apabila terdapat baglog yang gagal
menumbuhkan miselium. Sungguhpun begitu ini berarti kerugian bagi kedua belah pihak, karena waktu, tenaga, dan biaya yang tersita.
Dengan rumus tersebut, artinya harga kewajaran baglog adalah antara Rp. 1500 – Rp. 2000 /baglognya. Itu artinya jika termahal dihargai Rp.
2000/baglog, Anda masih memiliki keuntungan kotor Rp.600/baglog. Jika Anda berinvestasi sebanyak 1000 baglog, itu artinya keuntungan Anda
sekitar Rp.600.000 selama masa produksi jamur tiram yang kurang lebih 4 bulan. Keuntungan ini akan semakin tinggi, jika Anda dapat menjual lebih
mahal tentunya...
Nah.., dengan demikian, jika produsen baglog ada yang menawarkan harga hingga Rp. 3000,- bahkan lebih.., hampir bisa dipastikan, Anda sudah
mengalami kerugian sebelum Anda memulai bisnis ini... Karena hasil perhitungan BEP dari jamur tiram tadi adalah Rp.2600,- (Rugi Rp.400/baglog).
Jadi tolong diperhatikan dengan benar mengenai hal ini, jika Anda memperoleh produsen dengan harga demikian, lebih baik Anda mencari
produsen lainnya saja...
Berikut sedikit informasi mengenai bagaimana memulai usaha ini dengan mudah.
1. Tentukan dulu kapasitas pasar yang akan dipenuhi. Adakan semacam perjanjian kecil dengan pedagang pasar, rumah makan, atau pihak-pihak
yang akan menerima hasil panen kita. Misalkan kita akan memasok 4 tempat dengan kebutuhan masing-masing 5 – 10kg per hari. Maka kapasitas
panen yang harus disediakan adalah minimal 20 kg. Ini perlu dijaudal dengan baik karena kita harus memenuhi permintaan secara kontinu setiap
hari. (ingat, panen jamur tiram adalah setiap hari).
2. Setelah mendapatkan kapasitas pasar, baru kita tentukan jumlah baglog yang akan kita budidayakan. Berikut ini adalah jumlah baglog yang
harus kita siapkan mengacu pada kebutuhan harian jamur :
3. Menyiapkan lahan untuk kumbung. Lahan yang diperlukan untuk kumbung dengan jumlah baglog tersebut adalah :
Untuk menampung hingga 3000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 5 x 10 m2.
Untuk menampung hingga 5000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 6 x 15 m2.
Untuk menampung hingga 10000 baglog diperlukan kumbung dengan ukuran kurang lebih 8 x 15 m2.
4. Menentukan biaya pembuatan kumbung. Biaya pembuatan kumbung sangatlah variatif. Tidak ada ketentuan pasti mengenai biayanya karena
Anda bisa membuat kumbung dengan berbagai alternatif bahan yang termurah. Pengalaman kami biaya pembuatan adalah 75 ribu – 100 ribu /m2.
Tetapi yang penting syaratnya adalah, log bisa terlindungi dari hujan, tidak terkena sinar matahari langsung, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Anda bisa melihat berbagai macam contoh kumbung di posting link kami sebagai gambarannya.
5. Menyiapkan baglog. Untuk kapasitas kecil dan menengah hingga 10.000 baglog, kita tidak perlu membuat sendiri baglog. Akan lebih
menguntungkan apabila kita hanya membeli baglog di pebudidaya jamur. Harga baglog sekarang ini berkisaran antara Rp.1800 – Rp.2000 /baglog.
Artinya modal yang dikeluarkan untuk pembelian 1000 baglog adalah maksimal 2juta rupiah. Pastikan dalam pembelian baglog terdapat fasilitas
penggantian apabila miselium baglog tidak tumbuh. Ini penting untuk mengecilkan tingkat resiko.
6. Memperkirakan hasilnya. Semua usaha ujung-ujungnya duit (UUD). Dalam membeli baglog Anda harus memperhatikan berat baglognya untuk
memperkirakan hasilnya (baca posting kami dalam perkiraan hasil baglog). Misalkan berat baglog adalah 1,4 kg, itu artinya kisaran panen mencapai
400 gr – 490 gr per baglog. Jadi jika 1000 balgog, hasil panen total mencapai 400 kg dalam 4 bulan. Dengan harga jamur Rp.7000 /kg. Hasil total
jamur adalah 2,8juta.
Analisa keuntungan. Dengan modal 2juta, keuntungan minimal yang bisa dicapai adalah 800ribu. Artinya 800/2.000.000 = 40%. Atau 10%/bulan.
Jika perawatan yang dilakukan dengan optimal. Hasilnya bisa lebih banyak lagi hingga 430kg /1000lognya atau bisa menghasilkan keuntungan
1juta dengan modal sekitar 2juta ≈ 50%.
Memang untuk skala besar, membuat sendiri baglog akan lebih menguntungkan, (biaya produksinya sekitar Rp.1100 – Rp.1400 /balgog. tetapi
dengan tingkat resiko yang tinggi dan penyiapan modal yang besar, lebih baik memulai usaha dengan membeli baglog dahulu hingga kita benar-
benar paham karakteristik perawatan baglog.