You are on page 1of 11

Ê    

A lhamdulillah, berkat rahmat dan hidayah Allah swt., akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah kimia sebagai tugas kelompok. Makalah ini kami susun berdasarkan telaah dari
beberapa sumber.

Makalah ini dibuat agar mahasiswa/i bisa lebih mudah mengerti dan lebih mudah memahami
tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL.

Kiranya makalah ini bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa/i sebagai bahan ajar Pengantar
Pendidikan khususnya pada bab 8 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Meski begitu, penulis sadar
bahwa makalah ini perlu untuk terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, saran dan
kritik yang membangun dari pembaca akan diterima dengan senang hati. Tidak lupa pula kami ucapkan
terimakasih, makalah ini telah dipakai dalam proses belajar dan mengajar di FKIP Biologi.

Pekanbaru, 21 Desember 2010

Tim Penyusun

c c
c
 cc
   c
A.c Latar belakang
Setiap bangsa memiliki sistem pendidikan nasional. Pendidikan memiliki nilai
yang strategis dan urgen dalam pembentukan suatu bangsa. Pendidikan juga berupaya
untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut. Pendidikan nasional masing ±
masing bangsa berdasarkan pada dan dijiwai olah kebudayaannya. Lewat pandidikan
lah akan diwariskan nilai ± nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa tersebut, karena itu
diperlukan transfer budaya dan kultur.
Selain itu, agendacpembangunan pendidikan suatu bangsa tidak akan pernah
berhenti dan selesai. Begitu pula hasil dari sebuah strategi pemecahan masalah
pendidikan yang ada, tidak jarang justru mengundang masalah baru yang jauh lebih
rumit dari masalah awal. Itulah sebabnya pembangunan bidang pendidikan tidak akan
pernah ada batasnya. Karena itu, agenda pembangunan sektor pendidikan selalu ada
dan berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat suatu bangsa.
Bangsa Indonesia tidak pernah berhenti membangun sektor pendidikan dengan
maksud agar kualitas sumber daya manusia yang dimiliki mampu bersaing secara
global. Untuk dapat melakukan hal-hal yang demikian, lembaga pendidikan perlu
melakukan berbagai upaya ke arah peningkatan kualitas secara berkesinambungan.
Agar sektor pendidikan mampu mendorong semua proses pemberdayaan bangsa, ia
harus direncanakan dan diprogramkan secara sistematis dan proaktif. Untuk dapat
melakukan hal ini, kita perlu melakukan upaya-upaya yang bersifat reflektif dan
reformatif. Upaya yang bersifat reflektif perlu dilakukan agar kita tidak mengulang
hal-hal yang keliru di masa lampau.
Oleh karena pentingnya masalah yang berkenaan dengan pendidikan maka
perlu diatur suatu aturan yang baku mengenai pendidikan tersebut, yang dipayungi
dalam d d   .

.c Rumusan masalah


îakalah yang berjudul ³SISTEî PENDIDIKAN NASIONAL´ terbagi dalam
beberapa kisi ± kisi sebagai berikut :
‰c Sistem pendidikan nasional.
‰c Upaya pembangunan pendidikan nasional.
‰c Dasar dan aspek legal pembangunan pendidikan nasional.

·.c Tujuan penulisan masalah


Sesuai dengan rumusan masalah yang di kemukakan diatas, maka tujuan
penulisan makalah ini diarahkan untuk :
‰c ^akikat sistem pendidikan nasional.
‰c îengetahui upaya ± upaya yang dilakukan untuk mengembangkan sistem
pendidikan nasional.

c c
c
‰c îenjelaskan garis besar perkembangan aspek legal sistem pendidikan nasional

J.c Sistematika penulisan


Klasifikasi sistematika penulisan makalah ini sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, pembatasan dan
rumusan masalah, tujuan penulisan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II : îembahas mengenai isi makalah yang tercantum dalam rumusan
masalah.
BAB III : îerupakan penyampaian terakhir dari makalah. Berisikan mengenai
kesimpulan dari isi makalah.

c c
c
 cc

  c
A.c Sistem Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan adalah satu keseluruhan yang terpadudari semua satuan dan
kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnyauntuk
mengusahakanterciptanya tujuan pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional
indonesia disusun berlandaskan kepada kebudayaan bangsa indonesia dan
berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945 sebagai kristalisasi nilai ± nilai hidup
bangsa indonesia.
Penyelenggara sistem pendidikan nasional disusun sedemikian rupa, meskipun
secara garis besar ada persamaan dengan sistem pendidikan nasional bangsa lain,
sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan dari bangsa indonesia.
Sistem pendidikan nasional dilaksanakan secara semesta, menyeluruh dan
terpadu. d dalam arti terbuka bagi seluruh rakyat dan berlaku di seluruh
wilayah negara, 
  dalam arti kata mencakup semua jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan dan    dalam arti adanya saling terkait antara pendidikan nasional
dengan seluruh usaha pembangunan nasional. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk
menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang
akan datang.
Pendidikan nasional indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian
tujuan pembangunan nasional indonesia. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya
sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga negara indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menjawab tentang zaman yang berubah.
Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai
berikut :
Mc îengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat indonesia.
Mc îembantu dan memfasilitas pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak
usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
Mc îeningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
Mc îeningkat keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai
berdasarkan standar nasional dan global.
Mc îemberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik.

Berdasarkan visi dan misi pendidikan nasional tersebut, pendidikan nasional


berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kapada Tuhan Yang

c c
c
îaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
îanusia Indonesia yang ingin dibentuk tergambar dalam tujuan pendidikan
nasional yang tercantum pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 yakni ada delapan
aspek penting dari pendidikan nasional tersebut, yaitu :
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang îaha Esa.
2. Berakhlak mulia.
3. Sehat.
4. Berilmu.
5. Cakap.
6. Kreatif.
7. îandiri.
8. îenjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Penyelenggaraan sistem pendidikan nasional dilaksanakan melalui bentuk ± bentuk


kelembagaan beserta program ± programnya. Butir ± butir berikut ini akan membahas kedua
hal tersebut.
a)c Kelembagaan Pendidikan.
Pendidikan nasional dilaksanakan melalui lembaga ± lembaga pendidikan baik dalam
bentuk sekolah maupun dalam bentuk kelompok belajar.
Berdasarkan UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
kelembagaan pendidikan dapat dilihat dari segi jalur pendidikan dan program serta
pengelolaan pendidikan.
i.c Jalur pendidikan.
Mc Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang di selenggarakan di
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan
bersinambungan (pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi). Sifatnya formal, diatur berdasarkan ketentuan ± ketentuan
pemerintah, dan mempunyai keseragaman pola yang bersifat nasional.
Mc Jalur pendidikan luar sekolah (PLS) merupakan pendidikan yang bersifat
kemasyarakatan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan
belajar mengajar yang tidak berjenjang dan tidak bersinambungan.
Sifatnya tidak formal dalam arti tidak ada keseragaman pola yang bersifat
nasional.
ii.c Jenjang pendidikan.
Mc Jenjang pendidikan dasar diselenggarakan untuk memberikan bekal
dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat berupa
pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dasar.
Mc Jenjang pendidikan menengah diselenggarakan selama 3 tahun di SLTA
(Sekolah Lanjutan Tingkat Atas), berfungsi sebagai lanjutan dan
perluasan pendidikan dasar, dan dalam hubungan ke atas mempersiapkan
peserta didik untuk mengikuti pendidikan tinggi maupun memasuki
lapangan kerja.
Mc Jenjang pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah,
yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional
yang dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

c c
c
b)c Program dan Pengolaan Pendidikan.
i.c Jenis Program Pendidikan.
Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan
kekhususan tujuannya (UU RI No. 2 Tahun 1989 Bab I Pasal 1 Ayat 4 No. 2 Tahun 1989).
Program pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas :
Mc Pendidikan umum adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan
pengetahuan dan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang
diwujudkan pada tingkat ± tingkat akhir masa pendidikan. Berfungsi
sebagai acuan umum bagi jenis pendidikan lainnya.
Mc Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta
didik untuk dapat bekerja pada bidang perkerjaan tertentu. Lembaga
pendidikannya seperti STî, SîEA dan SîIK.
Mc Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan khusus yang
diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik
dan/atau mental. Lembaga pendidikannya seperti SDLB (Sekolah Dasar
Luar Biasa).
Mc Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan khusus yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan
tugas bagi pegawai atau calon pegawai.
Mc Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan khusus yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat melaksanakan peranan yang
menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama.
ii.c Kurikulum Program Pendidikan.
Konsep sistem pendidikan nasional direalisir melalui kurikulum. Kurikulum memberi
bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan kepada peserta didik.
Istilah kurikulum asal mulanya dari dunia olahraga pada zaman yunani kuno. · 
dalam bahasa yunani kuno berarti ³pelari´ dan   artinya ³tempat berpacu´. Kurikulum
kemudian diartikan ³jarak yang harus ditempuh´ oleh pelari. (Nana sujana 1989: 4).
Berdasarkan arti yang terkandung di dalam rumusan tersebut kurikulum dalam
pendidikan dianalogikan sebagai arena tempat peserta didik ³berlari´ untuk mencapai ³finis´,
berupa ijazah, diploma atau gelar (Zais, 1976 yang dikutipkan oleh îohammad Ansyar dan
^. Nurtain, 1992: 7).
Dalam hubungan dengan pembangunan nasional, kurikulum pendidikan nasional
mengisi upaya pembentukan sumber daya manusia untuk pembangunan. Dalam kaitan ini,
kurikulum mengandung dua aspek yaitu :
ôcAspak kesatuan nasional, yang memuat unsur ± unsur penyatuan bangsa.
ôcAspek lokal, yang memuat sifat ± sifat kekhasan daerah, baik yang berupa unsur
budaya, sosial maupun lingkungan alam, yang menghidupkan sifat kebhinnekaan dan
merupakn kekayaan nasional.

UU RI No. 2 Tahun 1989 Pasal 38 Ayat 1 menyatakan adanya dua aspek nasional dan
lokal itu sebagai berikut : ³pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam suatu satuan pendidikan
didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan
dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas suatu pendidikan yang
bersangkutan´. Kedua aspek kurikulum tersebut akan dikemukakan pada uraian di bawah ini.

c c
c
1)c Kurikulum nasional.
Tujuan pendidikan nasional dinyatakan di dalam UU RI No. 2 Tahun 1989
Pasal 3, yaitu :
Mc Terwujudnya bangsa yang cerdas.
Mc îanusia yang utuh, beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang îaha
Esa.
Mc Berbudi perkerti luhur.
Mc Terampil dan berpengetahuan.
Mc Sehat jasmani dan rohani.
Mc Berkepribadian yang mantap dan mandir.
Mc Bertanggungjawab pada kemasyarakatan dan kebangsaan. Yang menjadi
pertanyaan ialah bagaimana tujuan nasional tersebut dapat dicapai
melalui masing ± masing satuan pendidikan.
îengenai isi kurikulum nasional itu di dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 Pasal
30 Ayat 1 dinyatakan : Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk
mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
2)c Kurikulum muatan lokal.
îuatan lokal adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya
dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan budaya serta kebutuhan
daerah.
Yang dimaksud lingkungan alam adalah lingkunga yang terdiri dari   
   (biotik) yang meliputi tumbuh ± tumbuhan, hewan, manusia, dan      
(abiotik) yang meliputi tanah (daratan), air, dan udara.
Selanjutnya lingkungan sosial dalam pola kehidupan tertentu di daerah adalah
lembaga ± lembaga masyarakat dan peraturan ± peraturan yang ada dan berlaku di daerah
dimana murid dan sekolah itu berada.
Adapun yang dimaksud dengan lingkungan budaya daerah dalam suatu pola
kehidupan meliputi bahasa daerah, kesenian daerah, adat istiadat, tata krama daerah,
keterampilan fungsional yang khas daerah.
Dari sudut kepentingan peserta didik muatan lokal dapat :
Mc îeningkatkan pemahaman peserta didik terhadap lingkungannya
(lingkungan alam, sosial, budaya).
Mc îengakrabkan peserta didk dengan lingkungannya sehingga mereka
tidak asing dengan lingkungannya.
Mc îenerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mempelajari untuk
memecahkan masalah yang ditemukan di lingkungan sekitarnya.
Mc îemanfaatkan sumber belajar yang kaya yang terdapat di
lingkungannya.
Mc îempermudah peserta didik menyerap materi pembelajaran.

.c ½paya Pembangunan Pendidikan Nasional


Sistem pendidikan selalu menghadapi tantangan baru, karena masyarakat selalu
mengalami kemajuan dengan serta merta timbulnya kebutuhan ± kebutuhan baru.
Untuk menghadapi tantangan ± tantangan baru itu pendidikan berupaya melakukan
pembaruan dengan jalan menyempurnakan sistemnya.

c c
c
Pembaruan yang terjadi meliputi landasan yuridis, kurikulum, dan perangkat
penunjangnya, stuktur pendidikan, dan tenaga kependidikan.

a.c Pembaruan Landasan Yurudis


Suatu pembaruan pendidikan yang sangat mendasar ialah pembaruan yang
tertuju pada landasan yuridisnya, karena pembaruan landasan yuridis berhubungan
dengan hal ± hal yang bersifat mendasar (fundamental) dan bersifat prinsipal.
Dikatakan demikian karena landasan yuridis itu mendasari semua kegiatan
pelaksanaan pendidikan dan mengenai hal ± hal yang penting seperti komponen
struktur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasan, dan ketenagaan.

b.c Pembaruan Kurikulum


Ada dua faktor pengandali yang menentukan arah pembaruan kurikulum, yaitu
yang sifatnya mempertahankan dan yang mengubah. Termasuk yang    ialah
landasan filosofil, yaitu falsafah bangsa indonesia, yaitu Pancasila dan UUD 1945 dan
landasan historis (mencakup unsur ± unsur yang dari dahulu hingga sekarang
menguasai hajat hidup orang banyak). Sedangkan faktor pengendali yang  yaitu
yang bersifat mengubah ialah landasan sosial (berupa kekuatan ± kekuatan sosial di
masyarakat) dan landasan psikologi (yaitu cara peserta di dalam belajar, mengenai hal
ini banyak penemuan ± penemuan baru yang menompangnya).
Pembaruan kurikulum dapat dilihat dari segi orientasinya, strategi,
isi/program, dan metodenya.

c.c Pembaruan Pola îasa Studi
Pembaruan pola masa studi termasuk pendidikan yang meliputi pembaruan
jenjang dan jenis pendidikan serta lama waktu belajar pada suatu satuan pendidikan.
Pembaruan pola masa studi sebagai suatu petanda adanya pembaruan pendidikan
berupa penambahan (perpanjangan masa studi) ataupun pengurangan (perpendekan
masa studi). Perubahan pola tersebut dilakukan untuk tujuan dan alasan ± alasan
tertentu.

d.c Pembaruan Tenaga Kependidikan


Di samping pembaruan landasan yuridis dan kurikulum, pengembangan sistem
pendidikan nasional juga menyentuh pembaruan komponen lain, yaitu tenaga
kependidikan. Yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah tenaga yang
bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangan,
mengelola,dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam pendidikan. (UU RI No. 2
Bab VII Pasal 27 Ayat 1) pembaruan terhadap komponen tenaga kependidikan
dipandang sangat penting karena pembaruan pada komponen ± komponen lain tanpa
ditunjang oleh tenaga ± tenaga pelaksana yang kompoten tidak akan ada artinya.

c c
c
·.c Jasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan Nasional
Dasar dan aspek legal pembangunan pendidikan nasional berupa ketentuan ±
ketentuan yurudis yang menjadi dasar, acuan, serta mengatur prnyelenggaraan sistem
pendidikan nasional, seperti pancasila, UUD 1945, GB^N, UU organik pandidikan,
dan lain ± lain.
Pancasila seperti yang tercamtum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan
kepribadian, tujuan, dan pandangan hidup bangsa, oleh karena itu sistem pendidikan
nasional yang mempunyai misi mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana
termaktub dalam pembukaan UUD 1945, berlandaskan pancasila dan berdasar pada
UUD 1945.
Program utama pembangunan pendidikan yaitu :
a.cPerluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan.
b.cPeningkatan mutu pendidikan.
c.cPeningkatan relevansi pendidikan.
d.cPeningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan.
e.cPengembangan kebudayaan.
f.cPembinaan generasi muda.

Keenam macm program pokok sebagai kebijakan pembangunan sistem


pendidikan tersebut sejalan dengan UUD 1945, yakni bahwa pembangunan
pendidikan bermaksud mewujudkan citi ± cita kemerdekaan yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa agar tercipta kesejahteraan umum, dan dapat ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
Pendidikan nasional indonesia memiliki ciri khas sehingga berbeda dengan
sistem pendidikan nasional negara lain. Kekhasan ciri sistem pendidikan nasional
indonesia tampak pada landasan, dasar penyelenggaraan, dan perkembangannya.
Landasan dan dasarnya menjiwai sitem pendidikan sedangkan pola
penyelenggaraan dan perkembangannya memberikan warna/coraknya.
Penyelenggaraannya terwujud pada : jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Karena
pendidikan berfungsi menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan,
sedangkan pembangunan sendiri mengalami perkembangan maka sistem pendidikan
nasional juga selalu dikembangkan. Perkembangan sistem pendidikan nasional mesti
berdasar kepada aspek legal.

c c
c
 cc
 c
A. Kesimpulan

Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang, dan
pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada pencapaian
tujuan pembangunan nasional Indonesia.Jadi sistem pendidikan nasional merupakan
satu keseluruhan yang terpadu dari semua suatu kegiatan pendidikan yang saling
berkaitan untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional dan
diselenggarakan oleh pemerintah swasta di bawah tanggung jawab îenteri Dikbud
dan îenteri lainnya.

Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokan sesuai dengan sifat dan
kekhususan tujuannya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri
atas pendidikan umum, Pendidikan keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya
pembaharuannya meliputi landasan yuridis, Kurikulum dan perangkat penunjangnya,
struktur pendidikan dan tenaga kependidikan

. Saran

Dewasa ini sistem pendidikan dianggap tidak terlalu penting. Untuk itu peserta
didik harus mengetahui cara dan bagaimana mengetahui tentang sistem pendidikan
nasional. Jadi kita sebagai palajar dan paserta didik harus tahu jenis, jalur, program,
sistem pendidikan nasional.

c c
c

c c

c c
c
c

c  c c
ccccccc  c  c
c
http://www.anakciremai.com/2008/05/makalah-ilmu-pendidikan-tentang-sistem.html

http://intl.feedfury.com/content/16330924-sistem-pendidikan-nasional.html

http://asadeli.wordpress.com/2007/04/23/sistem-pendidikan/

c c
c

You might also like