You are on page 1of 11

Perbandingan Kurikulum 1994 dan Kurikulum KBK.

Serta Implikasi dalam Pembelajaran di Kelas

NO ASPEK KURIKULUM 1994 KURIKULUM 2004 / KBK


1. Filosofis Struktur keilmuan yang Struktur keilmuan dan
menghasilkan isi mata perkembangan psikologis
pelajaran.”daya serap kurikulum” siswa. Sehingga berdasar pada
kompetensi lulusannya
2. Tujuan Agar siswa menguasai materi Semua siswa memiliki
yang tercantum dalam GBPP kompetensi yang ditetapkan
3. Subtansi materi Semua materi ditentukan oleh Pemerintan menetapkan
pemerintah kompetensi yang berlaku
secara nasional dan
daerah/sekolah berhak
menetapkan standar yang lebih
tinggi sesuai kemampuan
darah/sekolah
4. Cara Ceramah Siswa aktif
Pembelajaran Guru dipandang sebagai sumber Mengembangakan berbagai
belajar metode pembelajaran
Siswa aktif
Guru sebagai fasilitator
5. Cara penilaian Normatif Kompetensi siswa
Perbedaan KTSP dan KBK

Pendahuluan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah konsep kurikulum yang dikembangkan

Departemen Pendidikan Nasional RI untuk menggantikan Kurikulum 1994. KBK

merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan

kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu,

sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat

kompetensi tertentu.

KBK lahir sebagai implikasi dari Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang

pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. Dengan adanya Undang-

Undang tersebut, maka terjadi perubahan kebijakan pengelolaan pendidikan dari yang

bersifat sentralistik kepada desentralistik. Perubahan kebijakan tersebut sudah barang

tentu berimplikasi pada penyempurnaan kurikulum. Melalui Kurikulum 2004, daerah

diberi keleluasaan untuk mengembangkan dunia pendidikan di wilayahnya berdasarkan

karakteristik daerah tersebut.

KBK juga lahir sebagai respon atas berbagai persoalan yang dihadapi dunia pendidikan di

Indonesia, diantaranya adalah pergeseran orientasi pendidikan, dari orientasi

berkelompok kepada individual. Maksudnya pendidikan diarahkan untuk membentuk

individu yang mempunyai potensi dan bakat yang berbeda dan bervariasi, sehingga perlu

pehatikan secara berbeda


Perbedaan antara KBK dan KTSP

Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006

ASPEK KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006

1. Landasan Hukum Tap MPR/GBHN Tahun 1999-2004 UU No. 20/2003 – Sisdiknas

UU No. 20/1999 – Pemerintah-an PP No. 19/2005 – SPN

Daerah
Permendiknas No. 22/2006 –

UU Sisdiknas No 2/1989 kemudian Standar Isi

diganti dengan UU No. 20/2003


Permendiknas No. 23/2006 –

PP No. 25 Tahun 2000 tentang Standar Kompetensi Lulusan

pembagian kewenangan

2. Implementasi / Bukan dengan Keputusan/ Peraturan Peraturan Mendiknas RI No.

Mendiknas RI 24/2006 tentang Pelaksanaan


Pelaksanaan
Peraturan Menteri No. 22 tentang
Keputusan Dirjen Dikdasmen
Kurikulum
SI dan No. 23 tentang SKL
No.399a/C.C2/Kep/DS/2004

Tahun 2004.

Keputusan Direktur Dikme-

num No. 766a/C4/MN/2003

Tahun 2003, dan No. 1247a/

C4/MN/2003 Tahun 2003.


3. Ideologi Pendidik- Liberalisme Pendidikan : terciptanya Liberalisme Pendidikan :

SDM yang cerdas, kompeten, terciptanya SDM yang cerdas,


an yang Dianut
profesional dan kompetitif kompeten, profesional dan

kompetitif

4. Sifat (1) Cenderung Sentralisme Pendidikan : Cenderung Desentralisme

Kurikulum disusun oleh Tim Pusat Pendidikan : Kerangka Dasar

secara rinci; Daerah/Sekolah hanya Kurikulum disusun oleh Tim

melaksanakan Pusat; Daerah dan Sekolah dapat

mengembangkan lebih lanjut.

5. Sifat (2) Kurikulum disusun rinci oleh Tim Kurikulum merupakan kerangka

Pusat (Ditjen Dikmenum/ Dikmenjur dasar oleh Tim BSNP

dan Puskur)

6. Pendekatan Berbasis Kompetensi Berbasis Kompetensi

Terdiri atas : SK, KD, MP dan Hanya terdiri atas : SK dan KD.

Indikator Pencapaian Komponen lain dikembangkan

oleh guru

7. Struktur Berubahan relatif banyak Penambahan mata pelajaran untuk

dibandingkan kurikulum sebelumnya Mulok dan Pengem-bangan diri

(1994 suplemen 1999) untuk semua jenjang sekolah

Ada perubahan nama mata pelajaran Ada pengurangan mata pelajaran

(Misal TIK di SD)


Ada penambahan mata pelajaran (TIK)
atau penggabungan mata pelajaran Ada perubahan nama mata

(KN dan PS di SD) pelajaran

KN dan IPS di SD dipisah lagi

Ada perubahan jumlah jam

pelajaran setiap mata pelajaran

8. Beban Belajar Jumlah Jam/minggu : Jumlah Jam/minggu :

SD/MI = 26-32/minggu SD/MI 1-3 = 27/minggu

SMP/MTs = 32/minggu SD/MI 4-6 = 32/minggu

SMA/SMK = 38-39/minggu SMP/MTs = 32/minggu

Lama belajar per 1 JP: SMA/MA= 38-39/minggu

SD = 35 menit Lama belajar per 1 JP:

SMP = 40 menit SD/MI = 35 menit

SMA/MA = 45 menit SMP/MTs = 40 menit

SMA/MA = 45 menit

9. Pengembangan Hanya sekolah yang mampu dan Semua sekolah /satuan pendidikan

memenuhi syarat dapat wajib membuat KTSP.


Kurikulum lebih
mengembangkan KTSP.
Silabus merupakan bagian tidak
lanjut
Guru membuat silabus atas dasar terpisahkan dari KTSP

Kurikulum Nasional dan RP/Skenario


Pembelajaran Guru harus membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

10. Prinsip Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Berpusat pada potensi,

Nilai-nilai Budaya perkembangan, kebutuhan, dan


Pengembangan
kepentingan peserta didik dan
Penguatan Integritas Nasional
Kurikulum
lingkungannya
Keseimbangan Etika, Logika, Estetika,
Beragam dan terpadu
dan Kinestetika

Tanggap terhadap perkembangan


Kesamaan Memperoleh Kesempatan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan
Perkembangan Pengetahuan dan
seni
Teknologi Informasi
Relevan dengan kebutuhan
Pengembangan Kecakapan Hidup
kehidupan

Belajar Sepanjang Hayat


Menyeluruh dan berkesinam-

Berpusat pada Anak bungan

Pendekatan Menyeluruh dan Belajar sepanjang hayat

Kemitraan
Seimbang antara kepentingan

nasional dan kepentingan daerah

11. Prinsip Tidak terdapat prinsip pelaksanaan 1.Didasarkan pada potensi,

kurikulum perkembangan dan kondisi peserta


Pelaksanaan
didik untuk menguasai kompetensi
Kurikulum
yang berguna bagi dirinya.

2 .Menegakkan lima pilar belajar:

belajar untuk beriman dan

bertakwa kepada Tuhan YME,

belajar untuk memahami dan

menghayati,

belajar untuk mampu

melaksanakan dan berbuat secara

efektif,

belajar untuk hidup bersama dan

berguna bagi orang lain,

belajar untuk membangun dan

menemukan jati diri, melalui

proses pembela-jaran yang efektif,

aktif, kreatif & menyenangkan.

3. Memungkinkan peserta didik

mendapat pelayanan perbaik-an,

pengayaan, dan/atau percepatan

sesuai dengan potensi, tahap

perkembangan, dan kondisinya


dengan memperhatikan

keterpaduan pengembangan

pribadi peserta didik yang

berdimensi ke-Tuhanan,

keindividuan, kesosialan, dan

moral.

Dilaksanakan dalam suasana

hubungan peserta didik dan

pendidik yang saling meneri-ma

dan menghargai, akrab, terbuka,

dan hangat, dengan prinsip tut

wuri handayani, ing madia

mangun karsa, ing ngarsa sung

tulada

5. Menggunakan pendekatan

multistrategi dan multimedia,

sumber belajar dan teknologi yang

memadai, dan meman-faatkan

lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar.

6. Mendayagunakan kondisi alam,

sosial dan budaya serta kekayaan


daerah untuk keberhasilan

pendidikan dengan muatan seluruh

bahan kajian secara optimal.

7. Diselenggarakan dalam kese-

imbangan, keterkaitan, dan

kesinambungan yang cocok dan

memadai antarkelas dan jenis serta

jenjang pendidikan.

12. Pedoman Bahasa Pengantar Tidak terdapat pedoman

pelaksanaan kurikulum seperti


Pelaksanaan Intrakurikuler
pada Kurikulum 2004.
Kurikulum Ekstrakurikuler

Remedial, pengayaan, akselerasi

Bimbingan & Konseling

Nilai-nilai Pancasila

Budi Pekerti

Tenaga Kependidikan

Sumber dan Sarana Belajar

Tahap Pelaksanaan

Pengembangan Silabus
Pengelolaan Kurikulum

Untuk sementara baru 12 aspek yang saya temukan, dimana hanya 2 (dua) hal saja yang

sama, yakni landasan ideologis dan pendekatan yang digunakan. Sementara 10 aspek

lainnya berbeda sangat nyata, meskipun ada kemiripan pada butir-butir tertentu.

Bila kita lihat dari beberapa aspek yang terdapat dalam KBK maupun KTSP, ada

kesamaan antara keduanya. Kesamaan tersebut diantaranya adalah :

1. Pendekatan pembelajaran berorintasi pada kompetensi (competence based

approach).

2 . Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman

3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang

bervariasi

4. Penilaian memperhatikan pada proses dan hasil belajar (authentic assessment)

5. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif

Rangkuman

KTSP itu bukan menggantikan KBK, hanya masalah segi aspeknya saja yang berbeda.

Bicara KBK adalah lebih mengacu pada desain kurikulum. seperti digambarkan oleh

Sowel (2002), desain kurikulum adalah cara mengorganisasikan materi kurikulum.

Sedangkan KTSP lebih mengacu pada tingkatan (level) pengembangan kurikulum.


Dengan kata lain Kurikulum yang dipakai masih tetap berpola pada KBK, sedangkan segi

tingkat pengembangan sampai pada tingkat satuan pendidikan, harapannya tentu

memberikan otonomi seluas-luasnya kepada guru dan sekolah untuk mengembangan

kompetensi based sesuai dengan kondisi yang ada di masing-masing daerah

Tetapi pada prinsipnya, model KTSP bukanlah kurikulum baru, hanya modifikasi dari

model kurikulum yang sudah ada. “Jadi bukan berarti kita ganti kurikulum,”

Daftar Pustaka :

Perbedaan KBK dan KTSP oleh Nanang Rijono , www.nanangrijono.worpress.com

Perbdaan KBK dan KTSP oelh Deni Suyatna. , www.imtsnurulazhar.wordpress.com

You might also like