Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS
Fisik : Gagah dan perkasa, berbadan tinggi, berkulit putih bersih, besar kelopak
matanya, putih mengkilat giginya, berambut pendek lagi ikal.
Non fisik : Beliau termasuk dalam golongan bangsawan dari suku Anshar, sangat
pintar dan berdedikasi, berbahasa serta tutur kata yang indah, berbudi
bahasa dan manis tuturnya, pandangan menarik, serta memikat perhatian
dengan sikap dan ketenangannya serta cerdas dan cemerlang otaknya.
JULUKAN
Assabiqunal Awwalun : golongan yang pertama masuk Islam
Abu Abdirahman : ayah dari Abdirrahman
Immamu Fuqaha : pemimpin para fakih (Karena paling tahu halal dan haram)
Kanzul Ulama : gudangnya Ilmu (Memiliki wawasan keilmuan yang luas)
CERDAS
Rasulullah bersabda bahwa Mu‟adz adalah orang yang paling tahu akan yang halal dan haram.
Rasulullah mengirimnya ke Yaman untuk dakwah saat beliau masih muda.
Tempat para sahabat meminta pendapat.
BERWIBAWA
Pernyataan Shahar bin Haushaf bahwa Bila para sahabat berbicara sedang diantara mereka
hadir Mu‟adz bin Jabal, tentulah mereka akan meminta pendapatnyakarena kewibawaannya.
MURAH TANGAN/DERMAWAN
Selalu memberikan segala sesuatu yang diminta padanya dengan berlimpah dan hati yang
ikhlas hingga habis semua hartanya.
SUCI HATI
Kekayaan diperolehnya secara halal dan bukan syubhat hingga saat Umar datang untuk
mengambilnya ½ untuk negara ia awalnya menolak tapi karena hatinya yang suci dan bersih akhirnya
iapun memberikannya kepada khalifah Abu Bakar, namun Abu Bakar tahu bahwa Muadz seorang yang
jujur hingga ia tak jadi mengambilnya.
PRESTASI
Ahli dalam bidang Fiqih atau hukum Islam
Karena kecerdasan dan keberanianya mengemukakan pendapat, Rasulullah
mengutusnya untuk menyebarkan Islam di Yaman.
Sebagai guru dan ahli hukum di Syiria
Diangkat Umar bin Khaththab sebagai gubernur militer di Syiria.
Salah satu penduduk surga
Disayang Rasulullah
merupakan salah satu dari enam orang yang mengumpulkan Al-Qur‟an pada zaman Rasulullah.
AKHIR HAYAT
Mu‟adz bin Jabal wafat tahun 18 H ketika terjadi wabah penyakit tha‟un di Urdun,
waktu itu usianya 33 tahun dan dalam misi dakwah menyebarkan agama Islam pada masa
Khalifa Umar bin Khattab.
IDENTITAS
Fisik : kecil, kurus, pendek hingga tinggi badannya tidak akan seberapa bedanya
dengan orang yang sedang duduk, kedua betisnya kecil dan kempes.
Non Fisik : Beliau seorang budak milik Uqbah bin Mu‟ith, dari keluarga miskin
dan hina, tetapi keyakinan dan keimanannya telah menjadikannya salah
seorang imam diantara imam-imam kebaikan.
JULUKAN
Assabiqunal Awwalun: orang keenam yang masuk Islam pertama kali
Peti Rahasia Rasul (Shahibus Sirri Rasulullah): tempat Rasulullah
menumpahkan keluhan dan mempercayakan rahasianya
Shohib assawad wa siwak : pemilik bantal dan siwak Rasulullah.
AMANAH
Saat Rasulullah meminta susu dari kambing yang digembalakannya ia tidak
memberikannya karena kambing tersebut milik Uqbah bin Mu‟aith.
TAKWA
Perkataan Hudzaifah: “ Tidak seorang pun dapat saya lihat yang lebih mirip
kepada Rasulullah dari cara hidup, perilaku dan ketenangan jiwanya, daripada
Abdullah bin Mas‟ud”.
AKHIR HAYAT
Wafat pada tahun 32 H, pada usia 60 tahun dan dikebumikan dipemakaman baqi.
AMMAR BIN YASIR
(SEORANG TOKOH PENGHUNI SURGA)
IDENTITAS
Fisik: Perawakannya bertubuh tinggi dengan bahu bidang dan matanya yang biru.
Non Fisik: Bapaknya bernama Yasir serta ibunya Sumayyah binti Khoyyath disebut
sebagai Bunda kandung bagi orang-orang mu‟min, karena sikap dan pendiriannya yang
tangguh hinggá tewas karena siksaan biadab kafir Quraisy. Bapaknya berasal dari
Yaman kemudian menetap di Mekah
JULUKAN
Asabiquun Al Awwaluun; Ammar dan keluarganya termasuk golongan yang pertama masuk Islam.
SABAR
Ketika salah seorang awam berkata kepadanya sewaktu ia menjadi amir di Kufah dengan sebutan:”Hai
yang telinganya terpotong!, dengan bangga Ammar menjawab:“Yang kamu cela itu adalah telingaku
yang terbaik … karena ia ditimpa kecelakaan waktu perang fi Sabilillah …(Yamamah)”.
PRESTASI
Diperlihatkannya mukjizat Rasulullah, yang menjadikan api yang membakar
tubuh Ammar bin Yasir tidak panas dengan do‟anya.
Dapat mempertahankan keimanan walau disiksa dengan sangat kejam.
Disayang Rasulullah.
Ikut semua perjuangan bersama Rasulullah, Badar, Uhud, Khandak, Tabuk, dll
Mengikuti peperangan melawan Persi dan Romawi
Berada di pihak Ali bin Abi Thalib saat peperangan Jamal dan Shiffin
Sebagai walikota Kufah pada masa pemerintahan Umar bin Khaththab
Mengikuti pertempuran Yamamah bersama Abu Bakar Shidiq melawan nabi palsu.
AKHIR HAYAT
Rasulullah SAW pernah bersabda :” … Ammar nanti akan dibunuh oleh
golongan pendurhaka …!”.
Pada saat pemerintahan Ali bin Abi Thalib terjadi perang Shiffin dengan
Muawiyah sebagai pemberontak. Tokoh pendiam yang tak banyak bicara itu
memihak kepada khalifah Ali yang beliau yakini sebagai pihak yang benar.
di usia 93 tahun beliau menghadap sang Khaliq dalam peperangan Shiffin.
SAAD BIN ABI WAQASH
(SINGA YANG MENYEMBUNYIKAN KUKUNYA)
IDENTITAS
Beliau memiliki nama asli Saad bin Malik Az-Zuhri. Kakeknya bernama UHAIB,
putera dari MANAF yang menjadi paman AMINAH, ibunda Rasulullah.
Beliau adalah Ksatria penunggang kuda yang tangkas dan seorang
pemanah yang jitu.
JULUKAN
Singa Yang Menyembunyikan Kukunya :
Saad yang gagah berani dengan segudang prestasi namun tetap rendah hati dan tidak
pernah menyombongkan diri akan kelebihan yang diberikan Allah kepadanya
Asabiqunal Awwalun:
Termasuk orang ketiga yang pertama-tama masuk Islam.
MENGUTAMAKAN MUSYAWARAH,
Beliau selalu mengirimkan surat kepada Amirul Mu‟munin Umar tentang situasi dan
kondisi pasukan Qadisiah dan meminta pendapat Umar, karena ia yakin khalifah akan
memusyawarahkannya dengan para sahabat.
TAQWA,
Memakan makanan yang halal, dan menolak dengan keras setiap dirham yang mengandung
syubhat (tidak jelas kehalalan dan keharamannya).
TIDAK PENDENDAM,
Ketika ditanya Abdullah bin Amr bin Ash tentang amal ibadah yang mendapat ganjaran surga,
Sa‟ad berkata: “ Tak lebih dari amal ibadah yang biasa kita kerjakan, hanya saja saya tak pernah
menaruh dendam atau niat jahat terhadap seorangpun di antara kaum muslimin”.
AKHIR HAYAT
Wafat pada tahun 54 H di pangkuan anaknya dan dikafankan dengan kain yang pernah
dipakainya saat perang Badar.