Professional Documents
Culture Documents
Design Note
pekerjaan MP&DED drainase perkotaan Kabupaten Ngawi
analisis curah hujan, perhitungan debit aliran saluran drainase, contoh analisis
alternatif pematusan
Daftar Isi
3. Perhitungan untuk analisis alternatif pematusan ( lahan parkir air atau pompa )
Data hujan dipakai dalam pekerjaan ini sebagai input data untuk perhitungan besar
debit aliran drainase di setiap ruas saluran drainase yang ada.
Data hujan yang dipakai untuk keperluan ini adalah data hujan harian maximum
tahunan.
Data curah hujan yang dipakai untuk Master Plan dan DED Drainase Perkotaan
Kabupaten Ngawi adalah stasiun-stasiun pengamat hujan seperti tertulis dalam tabel
1 dibawah ini :.
Data hasil pengamatan curah hujan di stasiun-stasiun seperti tersebut dalam tabel 1
dalam perioda waktu 1989 s.d. 2009 diperlihatkan dalam tabel 2.
Stasiun
Ngawi Sk/N Ngale Paron M.Asri Padas Sb.Roto
Hujan
Elevasi + 51 + 50 + 55 + 55 + 63 + 63 + 67
Tahun (2) (12) (13) (14) (15) (16) (19)
Dalam tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa ada data pengamatan yang “kosong” sbb. :
dimana :
r = angka curah hujan (yang datanya tidak ada)
R = curah hujan rata2 di sta. yang akan “diisi”
Ri = curah hujan rata2 di sta. “pengisi”
ri = curah hujan di sta. “pengisi”
design note – MP&DED drainase perkotaan kabupaten Ngawe halaman - 3
design note.
pengisian data kosong 1, data hujan harian maksimum sta. Sambiroto thn
2001
Stasiun
Sk/N Ngale Paron M.Asri Padas Sb.Roto
Hujan
Elevasi + 50 + 55 + 55 + 63 + 63 + 67
Tahun (12) (13) (14) (15) (16) (19)
R1 R2 R3 R4 R5 R
rata-
rata 106 116 111 106 92 112
r1 r2 r3 r4 r5 r
2001 120 124 45 100 107
data kosong yang akan diisi = r , akan dihitung dengan persamaan "
pengisian data kosong 2, data hujan harian maksimum sta. Ngawi thn 1992
sta. sta. yang datanya dipakai untuk pengisian data :
1 Sk/N
2 Ngale
3 Paron
4 M.Asri
5 Padas
6 Sb.Roto
seri data lengkap yang dipakai untuk “pengisian data”:
Stasiun
Ngawi Sk/N Ngale Paron M.Asri Padas Sb.Roto
Hujan
Elevasi + 51 + 50 + 55 + 55 + 63 + 63 + 67
Tahun (2) (12) (13) (14) (15) (16) (19)
R R1 R2 R3 R4 R5 R6
rata-
rata 106 105 111 112 112 89 102
r r1 r2 r3 r4 r5 r6
1992 95 161 118 115 92 90
pengisian data kosong 3, data hujan harian maksimum sta. Padas thn
2005,2006,2008
sta. sta. yang datanya dipakai untuk pengisian data :
1 Ngawi
2 Sk/N
3 Ngale
4 Paron
5 M.Asri
6 Sb.Roto
seri data lengkap yang dipakai untuk “pengisian data”:
Stasiun
Padas Ngawi Sk/N Ngale Paron M.Asri Sb.Roto
Hujan
Elevasi + 63 + 51 + 50 + 55 + 55 + 63 + 67
Tahun (16) (2) (12) (13) (14) (15) (19)
R R1 R2 R3 R4 R5 R6
rata-
rata 84 106 104 113 112 113 101
r r1 r2 r3 r4 r5 r6
2005 67 100 107 101 104 80
2006 83 95 132 120 130 80
2008 R 66 160 101 110 106 103
Dengan pengisian “data kosong” seperti yang diuraikan diatas maka data hujan
harian maksimum tahunan seperti diperlihatkan dalam tabel 2 , menjadi lengkap (
tidak ada data kosong) seperti diperlihatkan dalam tabel 3 dibawah ini .
Data hujan yang diperoleh dikenal sebagai “point rainfall” atau hujan yang jatuh di
titik lokasi tertentu. Untuk keperluan pekerjaan diperlukan apa yang dikenal sebagai
areal rainfall ( hujan areal ), dalam hal ini hujan areal untuk areal perkotaan
kabupaten Ngawi.
Ke tujuah stasiun pengamatan hujan yang disebut dalam tabel 1 adalah stasiun-
stasiun pengamatan hujan yang berlokasi di dalam dan/atau disekitar ( berdekatan
dengan ) areal perkotaan Kabupaten Ngawi.
Untuk memperoleh hujan areal dari beberapa “point rainfall station” ada beberapa
cara yang lazim dilakukan, diantaranya :
Untuk keperluan pekerjaan ini dilakukan perhitungan areal rainfall dengan metoda
rata-rata aritmatik, dan telah dilakukan pada “spread sheet” tabel 3 dengan hasil
seperti yang tercantum dalam kolom 9 tabel 3.
Untuk perencanaan saluran drainase dalam pekerjaan ini akan dipakai debit aliran
akibat hujan dengan periode ulang 5 tahunan (Q5) . Q5 akan dihitung dengan metoda
rasional memakai nilai hujan maksimum 5 tahunan (R5) dan R5 akan dihitung melalui
analisis frekwensi kejadian hujan dengan menerapkan metoda Gumbel sbb.
XT r = σ + K.Sx
dimana :
Sx : standar deviasi
K : faktor frekuensi
(YTr -
K = Yn)
Sn
Adapun :
Penerapan metoda gumbel terhadap data yang tercantum dalam tabel 3 adalah
sebagai berikut :
Diperoleh rata-rata curah hujan maksimum tahunan selama periode pengamatan σ
= 104 mm, dan standar diviasi Sx = 9.153
Perhitungan R2, R5, R10, R20, R25, R50, R100 diperlihatkan dalam tabel dibawah ini :
Rt = x + {(Yt-Yn) / Sn } * Sx
Periode
Ulang t X Yt Yn Sn Sx Rt
(tahun)
2 104 0.367 0.525 1.070 9.153 102
5 104 1.500 0.525 1.070 9.153 112
10 104 2.250 0.525 1.070 9.153 119
20 104 2.970 0.525 1.070 9.153 125
25 104 3.199 0.525 1.070 9.153 127
50 104 3.902 0.525 1.070 9.153 133
100 104 4.600 0.525 1.070 9.153 139
Perhitungan debit aliran dengan metoda Rational adalah cara perhitungan yang
banyak diterpakan untuk keperluan praktis yang memiliki keterbatasan dalam
aplikasinya. Metoda ini dipandang cukup layak untuk diterapkan untuk luasan areal
terbatas dan homogen, dan memiliki banyak kelemahan apabila dipakai untuk
perhitungan aliran untuk banyak ruas-ruas aliran dalam suatu sistem jaringan
saluran.
Dua cara dipakai dalam pekerjaan ini sehubungan dengan keadaan bahwa : input
data ( khususnya data klimatologi dan hidrologi ) yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan perhitungan dengan komputer model ketersediaannya tidak lengkap
dan kurang rinci, karenanya perlu “di-asumsi”/diperkirakan.
Agar asumsi/perkiraan menjadi layak , maka terlebih dahulu dihitung debit aliran
dengan metoda rasional ( khususnya untuk sub-catchment area di bagian-bagian
terhulu) , kemudian angka-angka debit ini dipakai untuk keperluan kalibrasi program
komputer EPA SWMM ( khususnya memperkirakan hidrograf hujan harian dan
tingkat infiltrasi ),
Q = 0,278 C.I.A
Adapun :
Q = Debit Rencana [m3/detik]
C = Koeffisien Pengaliran/Limpasan
I = Intensitas Hujan [ mm/jam ]
A = Luas Daerah Pengaliran [ km2 ]
Untuk menghitung harga koefisien pengaliran [C], dipakai pedoman pada Tabel 4.1
2/3
R24 24
I=
24 t c
Adapun :
I = Intensitas hujan (mm/jam)
R24 = Curah hujan maksimum yang terjadi selama 24 jam dalam [mm]
tc = Waktu konsentrasi (Time of Concentration)
Adapun :
tc = Waktu konsentrasi (menit).
L = Panjang sungai/saluran [ m ]
S = Kemiringan saluran
gambar 1. peta situasi sekitar jln. joko tingkir – jln. diponegoro- gg. Sadewa - jln.
Untung Suropati - gg. Mawar - Taman Makam Pahlawan
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 6.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 45.12 m , Elv.akhir = 45.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 269.66 m , Elv.awal =
45.00 m , Elv.akhir = 44.50 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.50 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.46 m/detik
td = Lsal. / V = 9.78 menit --------------> tc = to + td = 0.20 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 115 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.036 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 275.66 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 45.12 m , Elv.akhir = 44.50 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.50 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.54 m/detik
td = Lsal. / V = 6.26 menit --------------> tc = to + td = 0.29 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 88 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.153 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 3.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 45.12 m , Elv.akhir = 45.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 219.24 m , Elv.awal =
45.00 m , Elv.akhir = 44.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 1.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.79 m/detik
td = Lsal. / V = 4.63 menit --------------> tc = to + td = 0.10 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 180 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.394 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 578.51 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 45.12 m , Elv.akhir = 44.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 6.00 m , Elv.awal = 44.00
m , Elv.akhir = 43.88 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.12 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.91 m/detik
td = Lsal. / V = 0.05 menit --------------> tc = to + td = 0.25 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 98 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.385 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 166.65 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 44.40 m , Elv.akhir = 43.88 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.12 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.31 m/detik
td = Lsal. / V = 6.97 menit --------------> tc = to + td = 0.27 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 94 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.057 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 621.47 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 45.12 m , Elv.akhir = 43.88 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 42.96 m , Elv.awal =
43.88 m , Elv.akhir = 35.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 8.88 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 7.77 m/detik
td = Lsal. / V = 0.09 menit --------------> tc = to + td = 0.26 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 97 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.888 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 3.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 47.56 m , Elv.akhir = 47.50 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 62.71 m , Elv.awal =
47.50 m , Elv.akhir = 46.50 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 1.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.67 m/detik
td = Lsal. / V = 0.63 menit --------------> tc = to + td = 0.04 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 347 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.013 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 48.86 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 48.00 m , Elv.akhir = 47.50 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 62.71 m , Elv.awal =
47.50 m , Elv.akhir = 46.50 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 1.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.67 m/detik
td = Lsal. / V = 0.63 menit --------------> tc = to + td = 0.09 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 195 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.055 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 50.60 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 48.00 m , Elv.akhir = 47.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 25.12 m , Elv.awal =
47.00 m , Elv.akhir = 46.50 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.50 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.91 m/detik
td = Lsal. / V = 0.22 menit --------------> tc = to + td = 0.07 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 222 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.024 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 111.57 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 48.00 m , Elv.akhir = 46.50 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 380.62 m , Elv.awal =
46.50 m , Elv.akhir = 44.50 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 2.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.86 m/detik
td = Lsal. / V = 7.39 menit --------------> tc = to + td = 0.22 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 106 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.292 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 109.48 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 49.00 m , Elv.akhir = 48.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 154.65 m , Elv.awal =
48.00 m , Elv.akhir = 46.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 2.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.47 m/detik
td = Lsal. / V = 1.75 menit --------------> tc = to + td = 0.13 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 149 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.134 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 128.89 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 49.00 m , Elv.akhir = 47.50 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 329.19 m , Elv.awal =
47.50 m , Elv.akhir = 46.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 1.50 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.79 m/detik
td = Lsal. / V = 6.96 menit --------------> tc = to + td = 0.22 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.315 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 458.08 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 49.00 m , Elv.akhir = 46.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 6.00 m , Elv.awal = 46.00
m , Elv.akhir = 45.64 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.36 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 3.70 m/detik
td = Lsal. / V = 0.03 menit --------------> tc = to + td = 0.18 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 122 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.469 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 57.86 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 48.00 m , Elv.akhir = 47.50 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 327.41 m , Elv.awal =
47.50 m , Elv.akhir = 45.64 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 1.86 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.90 m/detik
td = Lsal. / V = 6.07 menit --------------> tc = to + td = 0.19 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 119 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.233 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 464.08 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 49.00 m , Elv.akhir = 45.64 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 178.77 m , Elv.awal =
45.64 m , Elv.akhir = 44.50 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 1.14 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.96 m/detik
td = Lsal. / V = 3.09 menit --------------> tc = to + td = 0.23 jam
Q5 = 0,278 C.I5.A = 1.110 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 642.85 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 49.00 m , Elv.akhir = 44.50 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 12.00 m , Elv.awal =
44.50 m , Elv.akhir = 44.38 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.12 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.26 m/detik
td = Lsal. / V = 0.16 menit --------------> tc = to + td = 0.20 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 113 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 1.516 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 12.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 48.00 m , Elv.akhir = 47.88 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 333.43 m , Elv.awal =
47.88 m , Elv.akhir = 44.38 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 3.50 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.30 m/detik
td = Lsal. / V = 4.27 menit --------------> tc = to + td = 0.12 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 159 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.124 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 654.85 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 49.00 m , Elv.akhir = 44.38 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 30.00 m , Elv.awal =
44.38 m , Elv.akhir = 43.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 1.38 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 3.16 m/detik
td = Lsal. / V = 0.16 menit --------------> tc = to + td = 0.20 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 113 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 1.601 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 30.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 43.65 m , Elv.akhir = 43.50 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 266.73 m , Elv.awal =
43.50 m , Elv.akhir = 43.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.50 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.46 m/detik
td = Lsal. / V = 9.61 menit --------------> tc = to + td = 0.24 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 102 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.230 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 30.00 m , Elv.awal =
43.00 m , Elv.akhir = 35.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 8.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 9.06 m/detik
td = Lsal. / V = 0.06 menit --------------> tc = to + td = 0.20 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 115 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 1.902 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 3.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 44.06 m , Elv.akhir = 44.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 95.59 m , Elv.awal =
44.00 m , Elv.akhir = 38.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 6.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 3.80 m/detik
td = Lsal. / V = 0.42 menit --------------> tc = to + td = 0.03 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 370 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.021 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 6.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 46.12 m , Elv.akhir = 46.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 46.43 m , Elv.awal =
46.00 m , Elv.akhir = 45.55 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.45 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.24 m/detik
td = Lsal. / V = 0.62 menit --------------> tc = to + td = 0.04 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 310 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.017 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 52.43 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 46.12 m , Elv.akhir = 45.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 6.00 m , Elv.awal = 45.55
m , Elv.akhir = 45.50 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.05 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.13 m/detik
td = Lsal. / V = 0.09 menit --------------> tc = to + td = 0.07 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 227 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.013 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 58.43 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 45.50 m , Elv.akhir = 45.38 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 49.31 m , Elv.awal =
45.50 m , Elv.akhir = 45.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.50 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.27 m/detik
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 155 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.018 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 107.74 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 46.12 m , Elv.akhir = 45.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 198.67 m , Elv.awal =
45.00 m , Elv.akhir = 44.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 1.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 0.84 m/detik
td = Lsal. / V = 3.96 menit --------------> tc = to + td = 0.17 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 128 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.165 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 306.41 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 46.12 m , Elv.akhir = 44.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 95.59 m , Elv.awal =
44.00 m , Elv.akhir = 38.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 6.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 3.80 m/detik
td = Lsal. / V = 0.42 menit --------------> tc = to + td = 0.16 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 130 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.338 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 3.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 45.55 m , Elv.akhir = 45.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 7.00 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 2.39 m/detik
td = Lsal. / V = 1.69 menit --------------> tc = to + td = 0.05 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 305 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.292 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 402.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 46.12 m , Elv.akhir = 38.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 6.00 m , Elv.awal = 38.00
m , Elv.akhir = 37.95 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 0.05 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 1.13 m/detik
td = Lsal. / V = 0.09 menit --------------> tc = to + td = 0.14 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 145 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.514 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 3.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 45.05 m , Elv.akhir = 45.00 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
di saluran
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 110.67 m , Elv.awal =
45.00 m , Elv.akhir = 37.95 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 7.05 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 3.84 m/detik
td = Lsal. / V = 0.48 menit --------------> tc = to + td = 0.04 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 356 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.131 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lo = 408.00 m (panjang
pengaliran) , Elv.awal = 46.12 m , Elv.akhir = 37.95 m
n = 0.012 koefisien Manning's ( diasumsikan melalui medan/saluran beton atau dipoles dg semen)
Dari interpretasi dan digitasi peta rupabumi skala 1:25000 diperoleh Lsal, = 38.00 m , Elv.awal =
37.95 m , Elv.akhir = 35.00 m
0,6
H = Elv.awal - Elv.akhir = 2.95 m , V = 72 ( H/Lsal.) = 4.32 m/detik
td = Lsal. / V = 0.15 menit --------------> tc = to + td = 0.14 jam
2/3
R24 24
dari analisis frekwensi kejadian hujan telah diperoleh bahwa R5 = 112 mm , I=
24 t c
,-----------> I5 = 143 mm/jam (Intensitas hujan dg periode ulang 5 tahun)
Q5 = 0,278 C.I5.A = 0.570 m3/detik (Debit rencana saluran dg periode ulang 5 tahun)
Resume hasil perhitungan debit rencana saluran , baik yang telah disajikan rincian
perhitungannya seperti diatas, dan juga yang tidak disajikan rincian perhitungannya,
disajikan dalam Tabel 4.2.
ronggolawe
s 3.2111 58.43 45.50 45.38 49.31 45.50 45.00 0.0580 0.018
s 3.211 107.74 46.12 45.00 198.67 45.00 44.00 0.6646 0.165
s 3.21 306.41 46.12 44.00 95.59 44.00 38.00 1.3346 0.338
Tabel 4.2. Resume Hasil Perhitungan Debit Rencana saluran (lanjutan 1).
Dikawasan /medan, saluran Disaluran A=
elevasi Luas
catchment Q design
keterangan area (Ha) (m3/dtk)
Ruas Saluran Lokasi Lo awal akhir Lsal elevasi
(m) (m) (m) (m) ttk awal ttk akhir Kumulatif
(N) (N+1)
Kyai mojo
s 6.21 369.43 47.05 43.00 79.51 43.00 42.00 0.8373 0.209
g 6.2 560.31 47.05 42.00 6.00 42.00 41.95 2.7974 0.658
s 6.1 3.00 43.05 43.00 79.51 43.00 41.95 0.0239 0.015
s6 566.31 47.05 41.95 340.92 41.95 35.00 4.7634 0.958
Tabel 4.2. Resume Hasil Perhitungan Debit Rencana saluran (lanjutan 2).
Dikawasan /medan, saluran Disaluran A=
elevasi Luas
catchment Q design
keterangan area (Ha) (m3/dtk)
Ruas Saluran Lokasi Lo awal akhir Lsal elevasi
(m) (m) (m) (m) ttk awal ttk akhir Kumulatif
(N) (N+1)
saluran kluncing 5125.29 48.00 39.00 827.10 39.00 35.00 186.2717 16.267
Tabel 4.2. Resume Hasil Perhitungan Debit Rencana saluran (lanjutan 3).
Dikawasan /medan, saluran Disaluran A=
elevasi Luas
catchment Q design
keterangan area (Ha) (m3/dtk)
Ruas Saluran Lokasi Lo awal akhir Lsal elevasi
(m) (m) (m) (m) ttk awal ttk akhir Kumulatif
(N) (N+1)
The EPA Storm Water Management Model (SWMM) is a dynamic rainfall-runoff simulation model used for
single event or long-term (continuous) simulation of runoff quantity and quality from primarily urban areas.
EPA Storm Water Management Model (SWMM) adalah model simulasi ( dalam bentuk
program kompeter ) dinamika hujan-aliran, baik untuk suatu saat tertentu maupaun
untuk kejadian dalam kurun waktu panjang yang menerus , program komputer ini
mensimulasi dinamika kuantitas dan kualitas aliran , terutama , areal perkotaan.
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini , hanya sebagian saja fasilitas program yang
dipakai, yakni sebatas yang diperlukan untuk perhitungan debit aliran. Komponen air
tanah dan komponen kualitas air tidak diaktifkan.
Input program EPA SWMM (dalam pekerjaan MP&DED drainase perkotaan Kab.
Ngawi) adalah sebagai berikut :
1. file jpg berskala , sebagai “back drop image” yang dipakai dalam menjalankan
program – untuk keperluan perhitungan panjang dan luas areal secara
otomatis ( setelah digitasi node(simpul) dan batas sub-catchment dilakukan ),
2. hidrograf hujan di masing-masing sub-catchment yang ditinjau,
3. tingkat infiltrasi air ke dalam tanah di masing-masing sub-catchment yang
ditinjau,
4. persentase areal kedap air dan tidak kedap air di masing-masing sub-
catchment yang ditinjau,
5. kemiringan lahan rata-rata di masing-masing sub-catchment yang ditinjau,
6. (digitasi) posisi dan elevasi node ( simpul ) dalam jaringan sistem drainase
yang ditinjau,
7. (digitasi) batas catchment area ( diatas back drop image ),
8. (digitasi) lintasan ruas saluran ( diatas back drop image ).
Setelah ke-8 proses “inputting” data itu selesai dilakukan maka proses perhitungan
siap dilakukan dengan kondisi input data seperti contoh dibawah ini :
contoh gambar sistem jaringan ( berskala ) yang dihasilkan program EPA SWMM
setelah proses digitasi diatas backdrop image dilakukan.
node elevasi
J1 43
J2 42
J3 43
J4 41.97
J5 42
J6 48
J7 47
J8 45
J9 44.97
J4 475.929 1425.833
J5 328.606 1443.290
J6 585.357 1235.079
J7 710.539 1370.054
J8 616.865 1341.526
J9 604.092 1338.546
J11 618.004 1354.250
J12 617.559 1373.827
Beragam output program dapat di-generate setelah eksekusi program EPA SWMM,
dibawah ini akan disajikan beberapa contoh yang dipakai dalam pekerjaan MP &
DED drainase perkotaan kabupaten Ngawi .
Jadi dalam analisis alternatif pematusan pertanyaan2 yang perlu dijawab adalah
pertanyaan pertanyaan sebagai berikut :
1. seandainya tidak menggunakan pompa , berapa luas lahan yang perlu dialokasikan
sebagai lahan “PARKIR AIR”,
2. seandainya untuk pematusan air dipakai pompa dengan kapasitas x m3/detik , apakah
masih perlu pengalokasian lahan sebagai lahan “PARKIR AIR” , kalau masih perlu
lahan “PARKIR AIR” seberapa luaskah ??
Untuk dapat menjawab ini maka input utama perhitungan analisis adalah hidrograf
aliran yang dihasilkan dari perhitungan dengan menggunakan program komputer
EPA SWMM seperti contoh berikut dibawah ini :
0.0
Dari hidrograf ini dapat dihitung volume
volume genangan max. (m3) 60579 genangan yang terjadi. Cara perhitungan
luas genangan max. (ha)
6.0 diperlihatkan dalam contoh “spreadsheet”
disamping.
menit Q volume
vol. kolom 1 dan kolom 2 adalah angka-angka
kom. hidrograf aliran dengan time step 15 menit.
ke (m3/det) (m3)
(m3)
180 2.68 2650.50 52605 untuk menjawab ini dipakai cara pendekatan
195 1.98 2097.00 54702 seperti yang diuraikan dibawah ini :
210 1.43 1534.50 56237
kapasita pompa m3/det 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 6.5
volume genangan max. (m3) 60579 44060 32427 22280 13923 7538 2606 882
0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1.50 675.00 675 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 5.89 3325.50 4001 2426 2426 1526 1526 626 626 0 0 0 0 0 0 0 0
45 6.81 5715.00 9716 4815 7241 3915 5441 3015 3641 2115 2115 1215 1215 315 315 0 0
60 7.15 6282.00 15998 5382 12623 4482 9923 3582 7223 2682 4797 1782 2997 882 1197 432 432
75 6.71 6237.00 22235 5337 17960 4437 14360 3537 10760 2637 7434 1737 4734 837 2034 387 819
90 6.43 5913.00 28148 5013 22973 4113 18473 3213 13973 2313 9747 1413 6147 513 2547 63 882
105 5.70 5458.50 33606 4559 27531 3659 22131 2759 16731 1859 11606 959 7106 59 2606 0 882
120 5.26 4932.00 38538 4032 31563 3132 25263 2232 18963 1332 12938 432 7538 0 2606 0 882
135 4.48 4383.00 42921 3483 35046 2583 27846 1683 20646 783 13721 0 7538 0 2606 0 882
150 3.97 3802.50 46724 2903 37949 2003 29849 1103 21749 203 13923 0 7538 0 2606 0 882
165 3.21 3231.00 49955 2331 40280 1431 31280 531 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
180 2.68 2650.50 52605 1751 42030 851 32130 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
195 1.98 2097.00 54702 1197 43227 297 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
210 1.43 1534.50 56237 635 43862 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
225 1.01 1098.00 57335 198 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
240 0.68 760.50 58095 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
255 0.49 526.50 58622 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
270 0.38 391.50 59013 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
285 0.30 306.00 59319 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
300 0.24 243.00 59562 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
315 0.20 198.00 59760 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
330 0.17 166.50 59927 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
345 0.15 144.00 60071 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
360 0.13 126.00 60197 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
375 0.11 108.00 60305 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
390 0.09 90.00 60395 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
405 0.07 72.00 60467 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
420 0.05 54.00 60521 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
435 0.03 36.00 60557 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
450 0.01 18.00 60575 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
465 0.00 4.50 60579 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
480 0.00 0.00 60579 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882
495 0.00 0.00 60579 0 44060 0 32427 0 22280 0 13923 0 7538 0 2606 0 882