You are on page 1of 6

PENGETAHUAN MATEMATIKA

Mengenal 7 Raja
Dalam Matematika
Oleh : Sumardyono
(Staf Unit Rancang Bangun PPPG Matematika)

Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang ada, penulis menyimpulkan


setidaknya ada tujuh unsur dalam matematika yang begitu banyak berperan dalam
perkembangan matematika. Berikut ini ulasan ketujuh unsur, yang penulis sebut “raja”,
untuk menambah pemahaman dan wawasan kita.

Raja Pertama Matematika: 1


1) 1.x = x.1 = x
Tidak sulit untuk meyakini bahwa raja inilah 2) x/1 = x
yang pertama kali lahir di antara ketujuh raja 3) x1 = x
tersebut. Di mana saja peradaban manusia 4) 1x = 1
berada dan seprimitif apa pun, maka konsep 5) xlog 1 = 0 , x 0
“bilangan satu” sudah dapat dipastikan telah 6) 1! = 1
mereka punyai, walaupun tidak dalam bentuk 7) 1 bukan bilangan komposit bukan pula
formal. Bilangan ini juga “raja” yang sangat bilangan prima. Ada matematikawan
berperan dibandingkan dengan keenam “raja” yang menganggap 1 sebagai prima,
yang lain, oleh karena tanpa konsep bilangan karena mendefinisikan bilangan prima
satu maka kita tidak mengenal konsep “raja-raja” sebagai bilangan yang hanya dapat dibagi
yang lainnya. Karena bilangan satu adalah “ibu” 1 atau dirinya sendiri. Tetapi untuk
dari seluruh bilangan lain. Dalam bahasa ketunggalan faktorisasi, khusus-nya
matematika (aljabar abstrak), satu atau unity Teorema Dasar Aritmetika, maka
adalah pembangkit (generator) bilangan- sekarang kita menganggap 1 bukan
bilangan atau unsur-unsur yang lain. Lucunya, prima.
karena keistimewaan tersebut maka “satu”, yang
dalam geometri digambarkan dengan titik, tidak
dianggap oleh para Pythagorean sebagai bila- Raja Kedua Matematika: O
ngan nyata, karena apa yang dipikirkan sebagai
bilangan adalah sesuatu yang tersusun dari unit- Kalau bilangan satu dapat mewakili sifat
unit, sebagaimana dikatakan Euclid. Lambang “ada”, maka bilangan nol mewakili sifat “tidak
“1” untuk bilangan satu, mungkin berasal dari ada” atau “kosong”. Sifat ini pulalah yang
maksud untuk mewakili sesuatu yang tunggal, mungkin menyebabkan kita (baca: manusia)
yaitu dengan sebuah garis tunggal. Hampir lambat mengenal bilangan nol. Asal tahu saja,
seluruh numeral yang digunakan di dunia, dari kita belum lama mengenal konsep matematika
bangsa primitif hingga masyarakat modern, dari bilangan nol.
peradaban kuno hingga peradaban modern, dari Sebagai contoh, tahukah Anda bahwa orang
pemakaian sehari-hari hingga pada pemakaian Romawi hingga masuknya peradaban Islam,
dalam teknologi tinggi, semuanya menggunakan mereka belum mengenal berhitung dengan
bentuk yang mirip dengan lambang “1”. Karena angka nol? Ya, itu karena mereka memiliki
itu, tidak ada yang mengetahui siapa yang sistem bilangan dimulai dengan bilangan satu!
pertama kali “menemukan” lambang bilangan Ini berbeda dengan India Kuno, misalnya. Dari
“1”. India pulalah sebenarnya konsep bilangan nol
Berikut ini sifat-sifat matematik dari dan sistem nilai tempat berasal. Kalau bilangan
bilangan satu untuk sebarang bilangan real x. satu demikian penting sebagai “ibu” dari
bilangan-bilangan yang lain, maka bilangan nol

Edisi 14, Juli 2005 15


PENGETAHUAN MATEMATIKA

sangat penting karena ia yang “melahirkan” 3) 0 – x = –x


sistem nilai tempat. Dengan sistem nilai tempat 4) 0/x = 0 untuk x 0
ini pula kita dapat mengembangkan matematika 5) 1/0 tak terdefinisi
demikian cepat dan mudah. 6) 0/0 tak terdefinisi
Bagaimana mungkin kita menulis bilangan 7) x0 = 1 untuk x 0
“dua ratus lima” bila kita tidak mengenal angka 8) 0x = 0 untuk x 0
nol, bukan? Angka Romawi tidak mengenal 9) 00 tak terdefinisi
lambang untuk “kekosongan”, selain itu, penu- 10) log 0 tak terdefinisi
lisan angka Romawi yang berdasarkan pengu- Raja Ketiga Matematika:
langan juga menjadi penyebab timbulnya 22
kesulitan ini. Penggunaan angka nol untuk Bilangan yang dikenal siswa dengan 7 atau
sistem nilai tempat, pertama kali digunakan oleh
3,14 hanyalah pendekatan untuk bilangan .
al-Kwarizmi. Lewat karya al-Khwarizmi, Abu
Bilangan ini adalah nilai perbandingan keliling
Kamil, dan lain-lain, Eropa mengenal sistem
lingkaran dengan diameter lingkaran. Perban-
nilai tempat dengan angka Arab tersebut, antara
dingan tersebut tetap untuk setiap lingkaran,
lain berkat jasa Fibonacci.
berapa pun besarnya. Lalu keistimewaan apa
Tidak ada bilangan Romawi untuk “satu yang menjadikan “raja” matematika? Bilangan
juta” atau bilangan yang lebih besar lagi. Tapi dapat dikatakan sebagai karakteristik dari
dengan sistem nilai tempat, kita dapat menulis kurva lengkung. Tanpa adanya bilangan maka
berapa pun juga, hanya dengan menggunakan kita tidak dapat menangani dengan baik bangun-
sepuluh macam angka saja! Lagi, dalam sistem bangun geometri yang memuat permukaan
angka Romawi kita tidak mengenal bilangan lengkung atau sisi lengkung, seperti lingkaran,
pecahan. Tetapi dengan angka Arab yang ellips, bola, dan lain-lain. Selain itu, bilangan
menggunakan sistem nilai tempat, hal ini telah menimbulkan usaha yang luar biasa dalam
menjadi sangat mudah dengan memberi tanda perkembangan matematika, bilangan ini telah
titik atau koma. Konsep pecahan desimal ini melahirkan pula bidang-bidang kajian yang
pertama kali “ditemukan” oleh al-Kasyi. menarik perhatian para matematikawan, seperti
Dengan gambaran mengenai keuntungan- mencari nilai pendekatan dengan angka desimal
keuntungan penulisan bilangan dengan sistem terbanyak, meneliti sifat irasionalitas, masalah
nilai tempat, sungguh tidak dapat disangsikan squaring a circle, transendental, normalitas
akan peran bilangan nol. Tanpa nol, maka tidak bilangan, dan lain-lain.
ada sistem nilai tempat, tidak ada penulisan Bilangan dikenal dengan berbagai lambang
bilangan yang mudah, tidak ada perkembangan pada zaman dahulu. Al-Kasyi yang berhasil
matematika yang demikian cepat ini! “Raja”
menghitung bilangan hingga 16 desimal
bilangan nol pada awal kelahirannya, diwakili
(terbanyak hingga zamannya) menulisnya
dengan tanda “titik”. Pada peradaban India,
dengan huruf “tho”, huruf ke-16 dalam huruf
bilangan nol juga ditandai dengan titik. Lalu, di
Arab. Secara mengejutkan, lambang yang kita
wilayah Islam, bilangan nol memiliki dua
gunakan sekarang juga huruf ke-16 dari alfabet
bentuk: yang pertama, tetap menggunakan tanda
“titik”, sedang yang kedua menggunakan tanda Yunani. Lambang pertama kali digunakan oleh
mirip “lingkaran kecil”. Model yang kedua William Jones tahun 1706. Baru setelah
kemudian diterima secara mendunia hingga dipopulerkan oleh Euler, lambang untuk
menjadi bentuk seperti yang kita kenal sekarang. perbandingan keliling dan diameter itu diterima
Siapa yang pertama kali menulis bilangan nol secara luas.
dengan tanda “lingkaran”? Tidak jelas. Yang Orang Babilonia dan Mesir Kuno belum
pasti di tangan para matematikawan muslim secara eksplisit mengenal bilangan , dan dalam
antara abad 9 hingga abad 14, bilangan nol mulai perhitungan mereka kita dapatkan nilai untuk
ditandai dengan lambang “0”. yang masih kasar (belum cukup mendekati).
Berikut ini sifat-sifat matematik bilangan nol Baru sejak dibahas secara matematik oleh
untuk sebarang bilangan real x. Archimedes yang mendapatkan bahwa 223/71
1) x + 0 = 0 + x = x 22/7 , “pencarian” bilangan ini pun mulai
2) x – 0 = x mendapat perhatian serius. Mulai dengan

16
PENGETAHUAN MATEMATIKA

metode menghitung luas, penggunaan deret Raja Keempat Matematika: i


bilangan, trigonometri, hingga penggunaan
metode peluang. Perburuan desimal dengan Berapa x bila x2 + 1 = 0? Tidak ada bilangan
nyata (real) yang memenuhi persamaan tersebut.
komputer pertama kali dirintis oleh komputer
Persoalan serupa mungkin telah dihadapi oleh para
ENIAC (1949) yang dalam tempo 70 jam berhasil
matematikawan zaman dulu, tetapi karena tidak
menghitung hingga 2037 tempat desimal. Saat berkenaan dengan kuantitas yang nyata (real) maka
ini kecepatan komputer jauh lebih tinggi. tidak mendapat perhatian. Bilangan negatif saja
Matematikawan Jepang telah menghitungnya tidak “dikenal” oleh matematikawan Yunani karena
hingga 2 milyar desimal! mereka berpikir tidak ada panjang yang negatif.
Euler pertama kali menyuguhkan masalah Girolamo Cardano yang mungkin menulis secara
apakah rasional atau bukan, termasuk aljabar jelas masalah ini untuk pertama kali pun, tidak
memberi tanggapan yang serius. Ia menemukan
atau transendental? Masalah ini baru tuntas 107
akar negatif dari 121, tapi hanya memberi catatan
tahun kemudian. Bilangan bersifat irasional sebagai bilangan “tak berguna”. Penanganan
(irrasional number). Dengan begitu pula, bilangan “tak real” ini mulai serius di tangan
hampiran desimal yang terbaik untuk telah beberapa matematikawan berikutnya, antara lain
menjadi bahan eksplorasi yang menggairahkan Girard dan Euler.
sejak berabad-abad yang lalu hingga kini. Al-
Biruni pada abad ke-11 telah menyarankan sifat Bilangan 1 adalah salah satu akar dari
irasionalitas berdasarkan argumentasi geome- x2 + 1 = 0. Kita menyebut 1 dengan satuan
trik. Sifat irasionalitas pertama kali dibuktikan imajiner dan diberi lambang i (diperkenalkan
dengan jelas oleh Lambert tahun 1767, lalu Euler tahun 1777). Bilangan i ini merupakan salah
diikuti oleh bukti yang lebih baik oleh Legendre satu “raja” dalam matematika. Bagaimana tidak, i
lah yang “melahirkan” semua bilangan imajiner,
(1794). Bilangan juga bersifat transendental
seperti 1 yang melahirkan semua bilangan real.
(non aljabar), artinya bilangan tersebut tidak
Mereka bersama-sama pada akhirnya yang
dapat menjadi akar suatu polinom (persamaan membentuk “kerajaan” yang lebih luas lagi yang
suku banyak) dengan koefisien-koefisien bulat. kita sebut himpunan bilangan kompleks.
Bukti bahwa transendental pertama kali Himpunan bilangan kompleks yang kita notasinya
diberikan oleh Lindemann tahun 1882. Dengan dengan C berbentuk a + bi , dengan a dan b adalah
terjawabnya sifat transendental ini maka bilangan-bilangan real. Membahas bilangan
berakhir pula perburuan pemecahan atas kompleks berarti kita harus menghargai
masalah klasik sejak 20 abad sebelumnya, yaitu sumbangsih dari pangeran matematika, Carl F.
bagaimana melukis dengan jangka dan penggaris Gauss. Jika Euler berhasil mengembangkan
sebuah lingkaran yang memiliki luas sama bilangan imajiner maka Gauss menuntaskan dasar-
dengan persegi yang diberikan (squaring of the dasar bilangan kompleks. Salah satu yang sangat
circle). penting adalah apa yang disebut Teorema Dasar
Aljabar: persamaan aljabar berderajat n memiliki
Beberapa sifat matematik mengenai tepat n buah akar/penyelesaian berbentuk a + bi
bilangan : dengan a dan b bilangan-bilangan real.
1) Luas ellips dengan sumbu mayor 2a dan
Mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah ada
minor 2b adalah ab.
himpunan bilangan yang lebih luas dari bilangan
2) Luas lingkaran = r2, luas pemukaan bola kompleks? Jawabnya ada. Kita dapat menyebutnya
= 4 r2 , volum bola = 4/3. r3 . dengan seperti quaternion, atau oktanion. Tetapi sejauh ini
jari-jari r . bilangan kompleks sudah dapat menangani semua
3) 180o = radian. aplikasi matematika dalam sains. Hal ini antara
4) irasional . lain karena kita tidak membutuhkan “bilangan”
5) transendental. yang baru untuk menangani semua persamaan
6) (diduga kuat) bersifat normal, polinomial.
distribusi angka-angkanya merata. Bilangan imajiner memiliki banyak sekali
2
1 1 1 1 1 aplikasi dalam berbagai sains, seperti pada ilmu
7) = 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + ...... . elektromagnetika, mekanika quantum, dan
6 1 2 3 4 5 kartografi. Karena itu, ia tidak benar-benar
2 x 2 x 4 x 4 x6 x6 x....... “imajiner” atau “khayalan”, bukan?
8) = .
2 1x1x3 x3 x5 x5 x........

Edisi 14, Juli 2005 17


PENGETAHUAN MATEMATIKA

Beberapa sifat matematik dari satuan imajiner, interpretasi terhadap . Notasi bukan
i, yaitu: “bilangan”, ia hanyalah sebuah “konsep”. Ingat,
1. Perpangkatan pada bilangan i memiliki sekali sesuatu dianggap sebagai bilangan, pasti ada
nilai yang berulang. bilangan di atasnya lagi! Jadi, + 1 sebenarnya
i1 = i , i2 = 1, i3 = i , i4 = 1, tidak memiliki arti! Begitu pula dengan 1/ .
i5 = i , i6 = 1, i7 = i , i8 = 1, dst. Tetapi di bidang topologi, tidaklah salah untuk
2. (a + bi) (a bi) = a2 b2 . menulis kalimat seperti:
3. i i = e /2 (suatu hasil menarik dalam kajian lim
1
= atau
peubah kompleks) . n 0 n
barisan bilangan asli 1, 2, 3, 4, 5, … konvergen ke
Raja Kelima Matematika: .
Sifat ketakhinggaan telah menjadi bagian Juga dalam teori himpunan seperti menyatakan
kajian pada zaman dulu, antara lain dimulai oleh kalimat: “ukuran dari himpunan bilangan asli
Archimedes. Tetapi perhatian terhadap ketak- adalah ” (secara sederhana, banyak elemen
hinggaan sebagai kajian utama secara baik baru himpunan bilangan asli adalah tak hingga). Bahkan
dimulai lebih seribu tahun kemudian. Dali S. Naga dalam teori himpunan, kita akan menjumpai ragam
menyebutnya sebagai penemuan terbesar dalam konsep ketakhinggaan. Sebagai contoh,
matematika di samping penemuan bilangan nol. ketakhinggaan ukuran himpunan bilangan asli
Ketakhinggaan dalam matematika dinotasikan berbeda dengan ketakhinggaan ukuran himpunan
dengan . Wallis adalah orang pertama yang bilangan real. Tapi untuk memaha-minya, maka
menggunakan lambang untuk ketakhinggaan. harus dipelajari teori himpunan yang diciptakan
oleh Cantor ini terlebih dahulu!
Tidak saja bilangan nol yang menimbulkan
masalah, ketakhinggaan pun menimbulkan Beberapa sifat matematik dari konsep
masalah. Hal ini disebabkan karena keduanya ketakhinggaan( ):
seperti “saudara kembar”. Bilangan berapa pun bila 1) Ketakhinggaan bukan “bilangan” tetapi hanya
dibagi dengan bilangan yang sangat kecil “konsep”. Karena itu, dalam sistem bilangan, ia
mendekati nol maka hasilnya berupa bilangan yang “tidak ada”, tetapi ia “ada” dalam topologi
sangat besar “hampir” tak hingga, begitu pula maupun teori himpunan.
sebaliknya. Walaupun ini jelas secara intuitif, tetapi 2) Ketakhinggaan tidak dapat terlibat dalam
belum berarti apa-apa bagi matematika. operasi hitung aritmetika.

Berikut ini contoh bagaimana konsep Raja Keenam Matematika: e


ketakhinggaan begitu membingungkan bagi
Apa itu bilangan e? Dari ketujuh “raja”
kebanyakan orang.
matematika, ada tiga “raja” yang merupakan
Pandang deret bilangan berikut:
bilangan pecahan sekaligus sangat dekat dengan
S = 1 – 1 + 1 – 1 + 1 – 1 + 1 – 1 + … (polanya
berulang tak hingga). alam nyata, yaitu bilangan , bilangan e, dan
Orang A: S = (1 – 1) + (1 – 1) + (1 – 1) + … = 0 bilangan .
Orang B: S = 1 + (–1+ 1) + (–1+ 1) + … = 1 Bilangan e muncul dalam kasus-kasus
Orang C: S = 1 – 1 + 1 – 1 + 1 + … pertumbuhan dan penyusutan (peluruhan).
S = 1 – (1 – 1 + 1 – 1 + … ) Contohnya pertumbuhan populasi dan pertum-
S = 1 – S atau S = 1/2 buhan modal di bank. Banyaknya populasi suatu
Semua jawaban di atas salah. Secara matematik, spesies setelah waktu t tahun adalah P.ert ,
kita menjawab soal itu sebagai deret yang tidak dengan P adalah banyak populasi mula-mula,
memiliki limit jumlah deret (divergen). Perhatikan dan r adalah rata-rata pertumbuhan.
barisan hasil jumlahan satu suku, dua suku, tiga
suku, dan seterusnya: Sejarah bilangan e yang dalam beberapa
1, 0, 1, 0, 1, 0, …. Jelas, ia tidak mempunyai hasil desimal 2.71828182845904523536… cukuplah
yang tetap, bukan? berliku. Dapat dikatakan ia bermula dari problem
logaritma yang isunya telah dirintis oleh Napier.
Bilangan e hadir dalam bentuk logaritma natural
Sekarang perhatikan problem berikut. pertama kali oleh Mercantor, dan penemuan
“bilangan” e untuk pertama kali oleh Jacob
+1=
Bernaoulli tahun 1683 dalam studi tentang bunga
lalu apakah 1 = 0 dan 1/ = 0, benarkah? majemuk. Jika dana sebesar M rupiah ditabung di
Semuanya salah. Kuncinya terletak pada bank, dan bank memberi bunga majemuk r
(biasanya dalam pecahan persen) per tahun maka

18
PENGETAHUAN MATEMATIKA

nt
r karena perbandingan 1 : dalam bentuk-bentuk
dana setelah t adalah M. 1+ dengan n kali geometrik terasa enak untuk dipandang. Ini
n
bunga ditambahkan tiap tahun. Katakan bunganya semakin menguat dengan ditemukannya pada
tiap hari, maka setelah t tahun adalah bangun-bangun seperti segilima, dodekahedron,
365t
dan lain-lain. Secara aljabar, bilangan ini pun
r muncul sebagai salah satu akar dari persamaan
M. 1+ .
365 kuadrat x2 – x – 1 = 0. Ini secara langsung dapat
Ini sangat dekat dengan M. ert. Saat ini, persoalan diperoleh dari pengertian perbandingan keemasan
tersebut ditangani dalam kalkulus dengan kalimat: tadi, yaitu sebagai perbandingan dua kuantitas a
1
n
dan b dengan a lebih besar daripada b sedemikian
lim 1 + =e.
n n hingga
a b
= .
Bilangan ini juga muncul dalam teori peluang. b a-b
Bila terdapat sejumlah nama benda berbeda dan Bilangan ini juga berkaitan erat dengan barisan
gambar benda-bendanya, kemudian secara acak bilangan Fibonacci: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, … .
dipasangkan nama dan gambar benda-benda Barisan Fibonacci dibentuk dengan dua bilangan 1
tersebut maka peluang tidak ada nama dan gambar dan bilangan berikutnya sebagai jumlah dua
1 Fn
yang cocok adalah . bilangan sebelumnya. Perbandingan bilangan
e Fn 1
Dalam matematika, bilangan e melahirkan dua menuju pada bilangan . Bahkan ini juga berlaku
fungsi utama yaitu fungsi logaritma natural (ln) dan bagi barisan seperti barisan bilangan Fibonacci,
fungsi eksponensial (exp). dengan dua suku awal berapa pun.
Notasi e untuk bilangan ini pertama kali Dapat ditunjukkan bahwa hanya ada 2
diberikan oleh Euler. Tidak seperti bilangan , bilangan real positif yang kuadratnya,
tidak banyak orang yang mencoba mencari angka- kebalikannya, dan bilangan itu sendiri memiliki
angka desimal bilangan e. Mungkin Shanks yang bagian desimal yang sama yaitu 1 dan .
pertama (pada tahun 1854) mencari desimalnya = 1,6180339887 …, 2 = 2,6180339887 …, dan
dalam jumlah besar yaitu 205 tempat desimal. 1
= 0,6180339887 …
Sekarang cukup membuka internet untuk
mendapatkan bilangan e dalam ratusan ribu
desimal. Potongan Keemasan telah muncul dalam
banyak ragam kegiatan seni, mulai dari seni lukis
Beberapa sifat matematik dari e : hingga musik dan arsitektur. Contoh yang menarik
d x x tentang pemakaian dalam musik Debussy,
1) Differensial dari ex tetap ex , e =e .
dx berdasarkan analisis dari matematikawan Howat.
1 1 1 1 1 Bahkan ahli psikologis, Fechner (1876) telah
2) e = 1 + + + + + + … . Deret ini
1! 2! 3! 4! 5! melaporkan bahwa juga berkaitan dengan
cukup cepat, untuk 200 desimal cukup 120 masalah sosial. Hal ini antara lain kemudian
suku saja. dibuktikan oleh Benjafield (1976) dan McManus
3) Bilangan e bersifat irasional (kebanyakan (1980), bahwa kecenderungan yang dijumpai di
menyebut Euler yang pertama kali memberi dalam masyarakat dalam mengorganisasikan
bukti) . antara kesenangan dan kesedihan, kekuatan dan
4) Bilangan e bersifat transendental (pertama kali kelemahan, aktif dan pasif adalah dalam
dibuktikan oleh Hermite tahun 1873) . perbandingan . Hasil ini telah dibuktikan dalam
banyak penyelidikan. Dengan karakteristik
Raja Ketujuh Matematika: bilangan tersebut, bagaimana tidak bilangan
“Raja” terakhir yang kita bahas adalah sebagai “raja” matematika?
1+ 5 Beberapa sifat matematik bilangan :
= = 1,6180339887 ….
2
1) Bilangan jelas irasional (mengapa?)
Bilangan ini kadang dikacaukan dengan bilangan 2) Bilangan juga aljabar atau non-transendental
0,6180339887 … . Walau keduanya memiliki
(mengapa?).
hubungan tetapi yang disebut bilangan atau 1
potongan keemasan (golden section) adalah . 3) =1+ .
1
Bilangan ini telah menjadi kajian para 1+
1
1+
matematikawan Yunani Kuno. Mereka 1 + ...
mengenalnya sebagai perbandingan keemasan, oleh

Edisi 14, Juli 2005 19


PENGETAHUAN MATEMATIKA

Beberapa persamaan dan kesamaan DAFTAR BACAAN


yang melibatkan tujuh “raja”
tersebut Annemarie Scimmel. 2004. Misteri Angka-angka.
Bandung: Pusataka Hidayah
Rumus Euler : ei + 1 = 0 Benjafield, John G. 1992. Cognition. New Jersey:
Rumus Euler Umum : eix = cos x + i sin x Prentice-Hall, Inc.
1
Rumus Stirling : n! 2 .n
(n + )
2 .e n Cooke, Roger. 1997. The History of Mathematics, A
Brief Course. New York: John Willey & Sons,
Hampiran semakin baik untuk n yang semakin Inc.
besar. Rumus ini banyak digunakan dalam teori Dali S. Naga. 1980. Berhitung, Sejarah dan
kombinatoral dan probabilitas. Perkembangannya. Jakarta: Gramedia.
Beberapa hubungan menarik lainnya: Zerger, Monte J. Golden Agreement. dalam
4 Mathematics Teacher. Vol. 95, No. 5, Maret
1. 2002, NCTM.
http://dspace.dial.pipex.com/town/way/po28/mat
2. e
163
suatu bilangan bulat. hs/constant.htm
3. Bilangan , e, dan merupakan panjang sisi- http://ubmail.ubalt.edu/~harsham/
sisi segitiga yang “hampir” siku-siku. http://encyclopedia.thefreedictionary.com/Imagin
ary+number
http://www.clarku.edu/~djoyce/complex/
http://www-history.mcs.st-
andrews.ac.uk/history/HistTopics/
http://www.c3.lanl.gov/mega-math/gloss/infinity/
http://www.math.toronto.edu/mathnet/plain/ans
wers/infinity.html

---™™™---

20

You might also like