Professional Documents
Culture Documents
Seorang guru yang professional dituntut untuk dapat menampilkan keahlian
di depan kelas. Salah satu komponen keahlian itu adalah kemampuan untuk
menyampaikan pelajaran kepada siswa. Untuk dapat menyampaikan pelajaran
dengan efektif dan efisien, guru perlu mengenal berbagai jenis strategi belajar
mengajar sehingga dapat memilih strategi manakah yang paling tepat untuk suatu
bidang pengajaran.
Strategi belajar mengajar merupakan cara -cara yang dipilih untuk
menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pen gajaran tertentu, yang
meliputu sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
belajar kepada siswa (Gerlach dan Ely dalam Uno: 2007). Sedangkan Dick dan
Carey (dalam Uno: 2007) berpendapat bahwa strategi belajar mengajar tidak hanya
terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk didalamnya materi atau
paket pengajarannya. Strategi belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi
pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai
tujuan pengajaran tertentu. Gropper mengatakan bahwa strategi belajar mengajar
merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan
dicapai. Tiap tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan. Karena setiap
materi dan tujuan pengajaran berbeda satu sama lain, maka jenis kegiatan yang
harus dipraktekkan oleh siswa memerlukan persyaratan yang berbeda pula.
Pendapat Gropper sesuai dengan Ely yang mengatakan bahwa perlu adanya
kaitan antara strategi belajar mengajar dengan tujuan pengajaran, agar d iperoleh
langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Ia mengatakan
bahwa strategi belajar mengajar ialah suatu rencana untuk pencapaian tujuan.
Strategi belajar mengajar terdiri dari metode dan teknik (prosedur) yang akan
menjamin bahwa siswa akan betul-betul mencapai tujuan..
Kata metode dan teknik sering digunakan secara bergantian. Gerlach dan Ely
dalam bukunya ´Teaching and Media: A Systematic Approach ´ mengemukakan
bahwa teknik (yang kadang -kadang disebut metode) dapat diamati d alam setiap
situasi belajar mengajar. Teknik adalah jalan atau alat yang digunakan guru untuk
mengarahkan kegiatan siswa kearah tujuan yang ingin dicapai. Guru yang efektif,
sewaktu-waktu siap menggunakan berbagai metode dengan efektif dan efisien
menuju tercapainya tujuan.
etode, menurut menurut Winarno Surakhmad (dalam Uno: 2007) adalah
cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini
berlaku baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar).
akin baik metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang metode pendekatan pembelajaran
inquiry dan discovery (Guided Discovery Lesson atau pelajaran dengan penemuan
terbimbing).
¦
Î èuestion ü
Student Engangement ü
ooperative Gnteraction ü
Êerformance Evaluation ü
oariety of Resources ü
c è Pembelajaran biasanya dimulai dengan sebuah pertanyaan
pembuka yang memancing rasa ingin tahu siswa dan atau kekaguman siswa
akan suatu fenomena. Untuk memudahkan proses ini, guru menanayakan
kepada siswa mengenai hipotesis yang memungkinkan. Dar i semua gagasan
yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan permasalahan
yang diberi. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya, yang dimaksudkan
sebagai pengarah ke pertanyaan inti yang akan dipecahkan oleh siswa.
Selanjutnya, guru menyampaika n pertanyaan inti atau masalah inti yang
harus dipecahkan oleh siswa. Untuk menjawab pertanyaan ini ± sesuai
dengan
± siswa dituntut untuk melakukan beberapa
langkah seperti evaluasi, sintesis, dan analisis. Jawaban dari pertanyaan inti
tidak dapat ditemukan misalnya di dalam buku teks, melainkan harus dibuat
atau dikonstruksi. ¦ "
D o
Siswa dapat menggunakan bermacam-macam sumber
belajar, misalnya buku teks, website, televisi, video, poster, wawancara dengan
ahli, dan lain sebagainya.
Sementara itu kekurangannya (Widdiharto: 2004) adalah sebagai berikut:
Secara singkat dapat disimpulkan bahwa tujuan utama pendekatan inquiry
dan discovery adalah untuk melatih kemampuan siswa dalam mene liti, menjelaskan
fenomena, dan memecahkan masalah secara ilmiah. Karena pada dasarnya secara
intuitif setiap individu cenderung melakukan kegiatan ilmiah (mencari
tahu/memecahkan masalah). Kemampuan tersebut dapat dilatih sehingga setiap
individu kelak dapat melakukan kegiatan ilmiahnya secara sadar (tidak intuitif lagi)
dan dengan prosedur yang benar.
elaui pendekatan ini, guru dapat meyakinkan siswa bahwa ilmu bersifat
tentatif dan dinamis, karena ilmu berkembang terus menerus. Sesuatu yang saat ini
diyakini benar, kelak suatu saat belum tentu benar atau berubah. Disamping itu,
siswa dilatih untuk dapat menghargai alternatif -alternatif lain yang mungkin berbeda
dengan yang telah ada sebelumnya dan telah diyakini sebagai suatu kebenaran.