Professional Documents
Culture Documents
MIKROBIOLOGI
ISOLASI DAN PEMURNIAN MIKROBA
OLEH :
Oktober, 2010
BAB I
PENDAHULUAN
terdiri dari campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri
ini dapat diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat
makanan yang kita konsumsi dan sebagai akibatnya produk pangan jarang sekali
yang steril dan umumnya tercemar oleh berbagai mikroorganisme. Bahan pangan
selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga sebagai sumber makanan bagi
manusia (Penn,1991).
tanah, air maupun udara. Untuk itu perlunya isolasi maupun permurnian untuk
dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur
murni ialah kultur yang sel-sel mikrobianya berasal dari pembelahan dari satu sel
tunggal. Kultur murni atau biakan murni diperlukan karena semua metode
mikrobiologis yang digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi
maupun serologis, memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam
Biakan murni bakteri adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteri yang
medium pertumbuhan. Pada medium ini bakteri dapat tumbuh dan berkembang
biak. Bahan dasar yang digunakan untuk medium pertumbuhan ini adalah agar-
agar. Untuk bakteri heterotrof, medium dilengkapi dengan air, molekul makanan
(misal gula) sumber nitrogen dan mineral. Untuk hasil yang lebih baik agar
bakteri tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih dahulu
(Lay,1992).
perubahan yang menguntungkan seperti perbaikan bahan pangan dari segi mutu
baik dari aspek gizi maupun daya cerna serta meningkatkan daya simpannya. Pada
sebagai contoh adalah keju, yogurt (dari susu), tempe (dari kedelai) dan tape (dari
vitamin bagi konsumsi manusia dan ternak (single cell protein). Kelompok
Biakan murni bakteri adalah biakan yang terdiri atas satu spesies bakteri
sebagai medium pertumbuhan. Pada medium ini bakteri dapat tumbuh dan
berkembang biak. Bahan dasar yang digunakan untuk medium pertumbuhan ini
molekul makanan (misal gula) sumber nitrogen dan mineral. Untuk hasil yang
lebih baik agar bakteri tumbuh, alat dan bahan yang digunakan disterilkan terlebih
dahulu (Lay,1992).
medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon,
tumbuhan berupa asam amino, vitamin dan nuleotida. Medium biakan yang
dan cair. Metode agar-cawan merupakan metode yang paling sering dipakai.
Metode ini telah lama digunakan dalam penetapan mikroorganisme yang terdapat
dalam tanah yang terbawa erosi, air, air selokan, hasil pertanian dan makanan.
media dan lama inkubasi serta kondisi inkubasi. Suatu hal yang perlu diperhatikan
mempunyai energi segera tersedia seperti gula dan protein. Alasannya adalah agar
terdiri atas lebih dari satu sel. Namun demikian tiap-tiap sel memiliki kemampuan
mikroorganisme. Jamur terdiri atas untaian seperti benang tipis, disebut hifa. Hifa
mikron. Biasanya berukuran 5-10 kali lebih besar dari bakteri. Terdapat berbagai
macam bentuk ragi dan bentuk seringkali tergantung dari cara pembelahan selnya.
Sel khamir dapat berbentuk lonjong, bentuk batang atau bulat. Sel-sel khamir
sering dijumpai secara tunggal tetapi apabila anak-anak sel tidak dilepaskan dari
tambahan di bagian luar selnya seperti flagella. Tipe endospora aseksual yang
tahan panas seperti yang diproduksi oleh bakteri bacillus dan clostridium tidak
paling sering digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua
metode ini didsarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme
sedemikian rupa sehingga tiap individu spesies dapat dipisahkan dengan lainnya.
(Dwidjoseputro, 1994).
1.2 Tujuan
METODE PRAKTIKUM
UNLAM, Banjarbaru.
Alat yang digunakan pada praktikum imi adalah tabung reaksi steril, cawan
petri, vortex mixer, ependorf pipet, pipet volumetrik, lampu sritus, kertas lebel,
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah media nutrient agar,
akuades, sumber bakteri (air sumur, air kemasan, air ledeng, tanah kebun, dan
tanah sampah.
dilakukan samapai 10-3) dan mulut tanubg reaksi dipanaskan terlebih dahulu
sekeliling cawan
10. Dari koloni yang telah terpisah dimurnikan secara goresan. Selanjutnya
erlenmeyer
PDA bersuhu 45 °C, digoyang dengan dibentuk angka delapan dan dibiarkan
memadat
2.1 Hasil
Hasil yang dapat diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
2. Tanah bawah
pohon 10-4 (2) terkonta
0 - - - - minasi
bakteri
3. Tanah bawah
pohon 10-5 (1)
2 berbena siliat putih datar -
ng- susu
benang
5. Tanah bawah
pohon 10-6 (1) terkontam
0 - - - - inasi
bakteri
6. Tanah bawah
pohon 10-6 (2) terkontam
0 - - - - inasi
bakteri
1.2 Pembahasan
murni dari lingkungan. Kultur murni adalah kultur yang sel-sel mikrobanya
berasal dari pembelaha tunggal. Biakan murni diperlukan karena semua metode
memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroba saja.
yang digunakan harus selalu dalam keadaan steril sehingga dapat diperoleh kultur
murni. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam suatu proses pengisolasian
terlebih dahulu harus disterilisasi dalam otoklaf dan bahkan sebelum meletakkan
medium atau sampel ke dalam cawan petri terlebih dahulu juga harus dipanaskan
di atas atau di samping nyala api lampu spritus. Untuk menghindari terjadinya
aluminium foil dan kemudian disimpan dalam refrigerator pada suhu dingin.
petri mulut labu erlenmeyer terlebih dahulu harus disterilisasi diatas api lampu
spritus, dan ketika menumpah harus selalu dekat dengan nyala api.
Beberapa cara umum yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara
lain, untuk mengisolasi bakteri dapat dilakukan dengan cara goresan (streak
plate), cara taburan atau tuang (pour palte), cara sebar (spread plate), cara
method). Dari kelima cara teknik isolasi tersebut, pada praktikum yang telah
dalam cairan, dengan cara melakukan pengenceran bertingkat terhadap sampel air.
Sedangkan metode tuang adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara
memasukkan sampel yang telah diencerkan terlebih dahulu ke dalam cawan petri,
pengenceran 10-4 pada pengambilan sampel pertama jumlah koloni 1(satu) dengan
bentuk bundar, tepiannya licin dan berelevasi datar sedangkan pada pengambilan
sampel pertama jumlah koloni 7 (tujuh) dengan bentuk bundar dan rizoid,
tepiannya licin dan bercabang dengan elevasi datar dan timbul sedangkan pada
pengambilan sampel kedua jumlah koloni 3 (tiga) dengan bentuk bundar, tidak
beraturan dan menyebar, tepiannya licin dan berombak dengan elevasi datar.
(delapan) dengan bentuk bundar, tidak beraturan dan menyebar , tepiannya licin
dan bercabang dengan elevasi datar sedangkan pada pengambilan sampel kedua
jumlah koloni 2 (dua) dengan bentuk bundar dan rizoid, tepiannya licin dan
tertekuk dengan elevasi datar dan cembung. Pada air sungai semua bakteri
Pada isolasi dan pemurnian bakteri yang berada pada air kemasan dengan
pengenceran 10-4 pada pengambilan sampel pertama jumlah koloni 1 (satu) dengan
bentuk tidak beraturan dan menyebar, tepiannya siliat dan berelevasi datar
sedangkan pada pengambilan sampel kedua jumlah koloni 5 (lima) dengan bentuk
tidak beraturan dan menyebar, tepiannya terlekuk dan berelavasi datar. Pada
sedangkan pada pengambilan sampel kedua jumlah koloni 2 (dua) dengan bentuk
rizoid, tepiannya bercabang dengan elevasi datar. Pada pengenceran 10-6 pada
pengambilan sampel pertama dan kedua mengalami kontaminasi. Pada air
Pada isolasi dan pemurnian fungi dengan menggunakan sampel tanah bawah
pohon dengan pengenceran 10-4 dan 10-6 sampelnya mengalami kontaminasi. Pada
sedangkan pada pengambilan sampel kedua jumlah koloni 1 (satu) dengan bentuk
pohon semua fungi berwarna putih susu. Pada isolasi dan pemurnian fungi yang
berada pada tanah sampah dengan pengenceran 10-4, 10-5 dan 10-6 semuanya
Sebenarnya bakteri itu banyak terdapat dan tersebar dialami ini yaitu air,
tanah dan lain-lain begitu halnya dengan fungsi. Mikroorganisme ini hidup di
mikroorgaisme hidup. Dalam percobaan ini sampel bakteri diambil dari air
kemasan dan air sungai sedangkan sampel fungi diambil dari tanah bawah pohon
Pada suatu percobaan isolasi dan pemurnian mikroba kadang- kadang ada
yang mengalami suatu kegagalan. Salah satu kegagalan tersebut adalah terjadinya
suatu kontaminasi. Hal ini terjadi karena karena kesalahan praktikan sendiri
misalnya terlalu berbicara pada saat melakukan praktikum dan juga praktikan
yang masuk ke dalam ruang praktikum terlalu banyak. Kontaminasi tidak hanya
terjadi pada saat mengisolasi mikroba tapi juga terjadi pada waktu pembuatan
media. Ini terlihat juga pada media control yang juga terkontaminasi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu
dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Beberapa
cara umum yang dapat dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara lain, untuk
mengisolasi bakteri dapat dilakukan dengan cara goresan (streak plate), cara
taburan atau tuang (pour palte), cara sebar (spread plate), cara pengenceran
Sumber bakteri yang digunakan pada praktikum ini adalah air kemasan dan air
sungai sedangkan sumber fungi berasal dari tanah sampah dan tanah bawah
pohon.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA