You are on page 1of 22

Motor listrik

oleh
Ir. Sardono Sarwito M.Sc

Layout: umar syaifullah Marine engineering-ITS-Surabaya


Curiculum Vitae
Nama : Ir. Sardono Sarwito M.Sc.
TTL : Solo, 19 Maret 1960
Agama : Islam
Status : Menikah
Tempat tinggal : Jl Hidrodinamika IV T77
Perumahan ITS
Keputih Sukolilo
Surabaya
Riwayat Pendidikan : 1.SD Pamardi Siwiw Solo Lulus 1972
2. SMPN 2 Solo Lulus 1975
3.SMAN 3 Solo lulus 1979
4.Jurusan T Elektro FTI ITS lulus 1979 (S1)
5.Ship Production Engineering Departement (S2)
Stratchclyde University Glasgow UK (1995-1997)
Pekerjaan :Dosen Jurusan Teknik Sistem Perkapalan (1987 –
Sekarang)
Daya Beban Listrik
ada beberapa perumusan dari daya Beban listrik yang tergantung pada
Beban yang terpasang dan juga supply tegangan yang dipakai, beberapa
rumusan dari daya listrik tersebut adalah Untuk arus bolak balik

S = VI (VA) S = √3VI (VA)


P = VI Cos w (Watt) P = √3VI Cos ϕ (Wan)
Q = VI Sin ϕ (VAR) Q = √3VI Sin ϕ (VAR)
dengan segitiga daya sbb
S = 3 VI (VA)
P = 3 V I Cos ϕ (Watt)
Q=3 VISin ϕ (VAR)

Untuk arus searah


= VI (watt)

Next…Motor Listrik 3 Phase


Motor Listrik 3 Phase
a. Medan Putar
b. Prinsip kera
a.Medan Putar
Perputaran motor pada mesin arus bolak-balik disebabkan
oleh adanya medan putar (fluks yang berputar) yang
dihasilkan dalam kumparan statornya.

• Medan putar ini terjadi apabila kumparan stator


dihubungkan dalam fasa banyak, umumnya fasa 3.
• Hubungan dapat berupa Wye atau Delta

Next…how it work ?
Proses terjadinya medan putar
u/ motor dengan kutub lebih
dari 2, kecepatan
sinkronnya dapat di
turunkan sebagai berikut:

120 f
ns =
p
F = frekuensi
P = jumlah kutub
Next…principal working
b. Prinsip Kerja
1. Apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan
stator, timbullah medan putar dengan kecepatan
120 f
ns =
p
2. Medan putar stator tsb akan memotong batang konduktor pada
rotor
3. Akibatnya pada kumparan rotor timbul dengan induksi (ggl)
sebesar
E2s= 4,44 f2 N2 (untuk satu fasa)
E2s adalah tegangan induksi pada saat rotor berputar.
1. Karena kumparan rotor merupakan rangkaian yang tertutup ggl
(E) akan menghasilkan arus (I)
2. Adanya I dalam medan magnet menimbulkan F pd rotor
3. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup
besar untuk memikl kopel beban, rotor akan berputar searah
dengan medan putar stator.
6. Agar V terinduksi diperlukan perbedaan relatif antara
kec.medan putar stator (ns) dengan kec. Medan putar rotor
(nr)
7. Perbedaan nsdan nr disebut slip(S) dinyatakan dg:

n s − nr
S= ×100%
ns
8. Bila ns= nr tidak akan berputar karena V tidak terinduksi dan I
tidak mengalir pada kumparan rotor = tidak ada kopel. Jadi
kopel timbul bila ns > nr .
9. Itulah kenapa disebut motor tak serempak atau asinkron

Next…Sistem Instalasi
Sistem Instalasi
• Pemilihan kabel
• Pengaman
• Starter
Instalasi Motor motor Listrik
Dalam meng-install motor listrik beberapa
pertimbangan yang diperlukan adalah :
1. tegangan supply motor listrik (AC atau DC)
2. daya motor listrik3.
3. Arus start.
4. Jumlah phasa dari motor listrik (untuk AC
motor).
5. Tegangan phasa dari motor listrik (untuk AC
motor)
Tegangan berpengaruh dalam penentuan supply listrik yang akan dipergunakan,
dalam hal ini akan dapat berupa generator ataupun battery.
(AC dan DC)

Daya motor Daya motor listrik akan berpengaruh dalam penentuan jenis pengaman
dan penentuan kapasitas kcnduktor yang akan di installkan. Kesalahan
dalam informasi daya motor listrik akan berakibat pada kesalahan dalam
pemilihan pengaman dan konduktor , secara lebih jauh akan menyebabkan
operasi motor motor listrik akan mengalami kerusakan

Arus start arus start motor listrik perlu dipertimbangkan mengingat arus start motor
motor listrik berkisar 3 s/d 7 kali arus nominal. oleh karenanya perlu
diamankan untuk kelancaran dari operasi perlatan / motor listrik.

Jumlah phasa Jumlah phasa dari motor listrik AC ada dua macam yaitu satu phasa dan
tiga phasa, hal ini akanberpengaru.h dalam penentuan supply tegangan
(AC motor) yang akan dipergunakan (apakah dengan 3 kabel, 4 kabel atau 5 kabel).

Tegangan Tegangan phasa dari motor listrik dapat dilihat


phasa pada name plate vang terpasang, hal ini akan berpengaruh dalam
penentuan apakah perlu dipasangkan saklar wye - delta atau suatu
(untuk AC trafo penurun penurun tegangan. Pertimbangan - pertimbangan ini akan
motor) sancta berkaitan erat dengan arus start dari motor yang akan di install.
Saluran 3 phase

T
S
Vp=Vp-p
Vp=Vp-n R
n
Motor Listrik 1 phase
a. Prinsip kerja
• struktur motor fasa tunggal sama
dengan motor induksi tiga fasa jenis
rotor sangkar, kecuali kumparan
statornya yang hanya terdiri dari satu
fasa.
• kumparan stator 3 fasa bila
dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik akan
menghasilkan suatu medan magnet
yang berputar terhadap ruang =
prinsip motor induksi.
• Fasa tunggal tidak menghasilkan
medan putar.
Sumber tegangan bolak-balik yang sinusoid
menghasilkan fluks yang sinusoid pula

e=
dt
φ = φm cos wt
Fluks yang sinusoid ini hanya menghasilkan
fluks (medan) pulsasi saja dan beban fluks
yang berputar terhadap ruang.
Auxiliary Winding
• Motor fasa tak seimbang mempunyai 2 kumparan stator
– Kumparan utama (u)
– Kumparan bantu (b)
Perbedaan sudut 90 derajat listrik
R
• b > R u , sebaliknya untuk reaktans.
• Dg demikian Im dengan Ia berbeda fasa (Ia mendahului Im)
• Terjadi medan putar pada stator shg motor berputar.
• Kumparan bantu diputus ketika motr mencapai rpm
sekitar 75% kecepatan sinkron.
• Metode pemutusan dengan saklar yang sentrifugal
(akibat gaya sentrifugal)
Motor Kapasitor
• Dipasang kapasitor pada rangkaian
kumparan bantu = beda fasa 90o antara Im
dan Ia (Ia terdahulu 90o Im )
• Diperoleh kopel mula yang lebih besar
Skema rangkaian
Generator
• Sistem Eksitasi dan pembangkitan
tegangan
• Frekwensi
• Faktor beban generator
• Instalasi kapal (wiring diagram)
Sistem Eksitasi dan pembangkitan tegangan

Direct self excitation

InDirect self excitation

Separatelly excited
Instalasi kapal (wiring diagram)

Lihat gambar…
Penampang kabel KHA Pengaman

(mm2) (Ampere) (Ampere)


1 11 2,4,6

Ukuran Penampang Kabel dan Pengaman


1,5 14 10
2,5 20 15
4 25 20
6 31 25
10 43 35
16 75 60
25 100 80
35 125 100
50 160 125
70 200 150
95 240 200
120 260 225
150 325 250
185 380 300
240 450 350
300 525 400
400 640 500
500 600
625 700
800 800
1000 1000

You might also like