You are on page 1of 11

Friday, November 26, 2010

Osiloskop Analog

Osiloskop (Oscilloscope) adalah serangkaian alat untuk pengukuran dan


analisa bentuk gelombang serta gejala lain dalam rangkaian-
rangkaian elektronik dengan memanfaatkan masukan berupa
sinyal-sinyal listrik. Osiloskop pada dasarnya bermanfaat untuk
menganalisa besaran-besaran dalam kelistrikan (frekuensi,
periode, amplitudo, sudut fasa, dan tegangan) yang berubah
terhadap waktu.

Bagian – Bagian Fisik Osiloskop Analog

Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan
10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang
lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk
mengubah nilai skala-skala tersebut. Bentuk dari osiloskop ini
menyerupai sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol
pengatur, namun terdapat garis-garis (grid) pada layarnya.

Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol.
Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak
berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji
ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang
secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan
disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis
vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-
tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di
layar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang
berguna untuk melihat dua sinyal yang berlainan, misalnya
kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk
melihat sinyal keluaran.

Bagian-bagian fisik luar osiloskop dapat dilihat melalui gambar berikut:


Lingkaran 1 menyatakan sumber signal (CH1, CH2, LINE, dan EXT).
Lingkaran 2 menyatakan input Channel 1.
Lingkaran 3 menyatakan channel mana yang ditampilkan pada layar (CH1, CH2,
DUAL, dan ADD).
Lingkaran 4 menyatakan jenis signal input (AC, GND, dan DC).
Lingkaran 5 menyatakan Volts/Div.
Lingkaran 6 menyatakan Vertical Position (posisi secara vertikal).
Lingkaran 7 menyatakan Horizontal Position (posisi secara horizontal).
Lingkaran 8 menyatakan Time/Div (waktu per kotak pada layar osiloskop).

Prinsip Kerja Osiloskop Analog


Prinsip kerja osiloskop analog dapat dijelaskan melalui skema berikut ini:
Penjelasan untuk skema prinsip kerja osiloskop analog:
Saat kita menghubungkan probe ke sebuah rangkaian, sinyal tegangan mengalir
dari probe menuju ke pengaturan vertikal dari sebuah sistem osiloskop
(Vertical System), sebuah Attenuator akan melemahkan sinyal tegangan
input sedangkan Amplifier akan menguatkan sinyal tegangan input.
Pengaturan ini ditentukan oleh kita saat menggerakkan kenop "Volt/Div"
pada user interface Osiloskop.
Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu diteruskan menuju pelat
defleksi vertikal pada sebuah CRT (Catode Ray Tube), sinyal tegangan
yang dimasukkan ke pelat ini nantinya akan digunakan oleh CRT untuk
menggerakkan berkas-berkas elektron secara bidang vertikal saja (ke
atas atau ke bawah).
Sampai point ini dapat disimpulkan bahwa Vertical System pada osiloskop
analog berfungsi untuk mengatur penampakan Amplitudo dari sinyal yang
diamati.
Selanjutnya sinyal masuk ke dalam pelat defleksi vertikal. Sinyal tegangan yang
teraplikasikan disini menyebabkan berkas-berkas elektron bergerak.
Tegangan positif mengakibatkan berkas elektron bergerak ke atas,
sedangkan tegangan negatif menyebabkan elektron terdorong ke bawah.
Sinyal yang keluar dari Vertical System tadi juga diarahkan ke Trigger System
untuk memicu sweep generator dalam menciptakan apa yang disebut
dengan "Horizontal Sweep" yaitu pergerakan elektron secara sweep -
menyapu ke kiri dan ke kanan - dalam dimensi horizontal atau dengan kata
lain adalah sebuah ungkapan untuk aksi yang menyebabkan elektron untuk
bergerak sangat cepat menyeberangi layar dalam suatu interval waktu
tertentu. Pergerakan elektron yang sangat cepat (dapat mencapai 500,000
kali per detik) inilah yang menyebabkan elektron tampak seperti garis pada
layar (misalnya seperti daun kipas pada kipas angin yang tampak seperti
lingkaran saja saat berputar).
Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang dapat
kita anggap sebagai pengaturan Periode/Frekuensi yang tampak pada
layar, bentuk konkretnya adalah saat kita menggerakkan kenop Time/Div
pada Osiloskop.
Pengaturan bidang vertikal dan horizontal secara bersama-sama akhirnya dapat
merepresentasikan sinyal tegangan yang diamati ke dalam bentuk grafik
yang dapat kita lihat pada layar CRT.

Cara Mengukur Frekuensi, Tegangan, Arus Searah dan Arus Bolak-Balik (DC dan AC)
dengan Osiloskop Analog
Pengukuran tegangan dilakukan dengan menghitung jumlah pembagi
yang meliputi muka gelombang pada bagian skala vertikal. Sinyal dapat
diatur dengan mengubah-ubah kontrol vertikal, untuk pengukuran terbaik
pilihlah skala volts/div (volt per kotak) yang paling cocok.
Waktu dapat diukur dengan menggunakan skala horizontal pada osiloskop. Pengukuran
waktu meliputi periode, lebar pulsa (pulse width), dan waktu dari pulsa. Pengukuran waktu
akan lebih akurat bila mengatur porsi sinyal yang akan diukur untuk mengatasi besarnya area
pada layar. Pengukuran waktu yang lebih akurat dapat dilakukan dengan mengatur tombol
time/div.
Langkah-Langkah Mengukur Tegangan Arus Bolak-Balik (AC)
Sinyal AC diarahkan ke CH input dan stel saklar mode untuk menampilkan
bentuk gelombang yang diarahkan ke CH tersebut.
Distel saklar VOLT/ DIV untuk menampilkan kira- kira 5 DIV bentuk gelombang.
Distel saklar SEC/ DIV untuk menampilkan beberapa gelombang.
Atur penampilan gelombang secara vertikal sehingga puncak gelombang negatif,
gelombang berhimpit dengan salah satu garis gratikul horizontal.
Atur tampilan gelombang secara horizontal, sehingga puncak berimpit dengan
pusat garis gratikul vertikal.
Hitunglah tegangan puncak- kepuncak ( Peaks to peaks ) dengan menggunakan
persamaan:
VOLT ( p.p ) = ( difleksi vertikal ) x ( penempatan saklar VOLT/ DIV ).

Langkah-Langkah Mengukur Tegangan Arus Searah (DC)


Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengukur tegangan arus searah
(misalnya mengukur tegangan baterai) dengan menggunakan osiloskop.
Pilih mode SOURCE pada LINE.
Pilh mode COUPLING pada DC.
Pilih DC pada tombol AC-DC.
Siapkan baterai yang akan diukur.
Dengan kabel penghubung, hubungkan battery dengan salah satu channel.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengukur adalah, letakkan nilai 0 di layar
sebaik mungkin.
Variasikan VOLTS/DIV pada beberapa angka (misalnya 1, 1.5, dan 2).
Catat semua hasil pengukuran yang didapatkan.

Langkah-Langkah Mengukur Periode dan Frekuensi


Distel saklar SEC/DIV untuk menampilkan siklus gelombang kompleks.
Diukur jarak horizontal antara titik-titik pengukuran waktu (satu panjang
gelombang ).
Ditentukan periode gelombang dengan mengalikan jumlah pembagi dengan
faktor pengali.
Ditentukan frekuensi gelombang (1/ periode).
Jenis-Jenis Osiloskop Analog
Osiloskop analog terdiri dari dua jenis utama, yaitu osiloskop analog standard dan osiloskop
dual trace. Osiloskop standard hanya mampu memperagakan sebuah sinyal untuk diamati.
Sedangkan osiloskop dual trace dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat
yang sama. Osiloskop jenis ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua
tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.

Kelebihan dan Kekurangan Osiloskop Analog


Kelebihan osiloskop analog antara lain:
1. Mampu menggambarkan nilai-nilai arus atau tegangan yang dihasilkan yang
selalu berubah terhadap waktu secara periodik, sehingga memperlihatkan
bentuk gelombang.
2. Osiloskop analog dapat digunakan untuk menentukan periode, frekuensi,
tegangan, dan amplitudo sinyal listrik sekaligus dengan cara yang relatif
mudah.
Selain kelebihan, osiloskop analog juga memiliki kekurangan, yaitu:
1. Pengamatan sinyal-sinyal listrik dengan osiloskop mempunyai keterbatasan dalam
perbandingan frekuensi antar sinyal-sinyal tersebut (perbandingan maksimum 10:1)
sehingga penggunaannya cukup terbatas.
2. Harganya relatif mahal. Kelemahan tersebut semakin terasa sejak terciptanya penghitung
frekuensi digital dengan harga yang lebih rendah dipasarkan ke publik.

Tahapan Penyetaraan (Kalibrasi) Osiloskop Analog


1. Sesuaikan tegangan masukan sumber daya AC 220 yang ada di belakang
osiloskop sebelum kabel daya AC dimasukkan stop kontak PLN.
2. Nyalakan osiloskop dengan menekan tombol power.
3. Set saluran pada tombol CH1.
4. Set mode pada Auto.
5. Atur intensitas, jangan terlalu terang pada tombol INTEN.
6. Atur posisi berkas cahaya horizontal dan vertikal dengan mengatur tombol
yang bernama horizontal dan vertikal.
7. Set level mode pada tengah-tengah (-) dan (+).
8. Set tombol tegangan (volt/div) bertanda V pada 2 V, sesuaikan dengan
memperkirakan terhadap tegangan masukan.
9. Pasang probe pada salah satu saluran, (misal CH1) dengan tombol pengalih
AC/DC pada kedudukan AC.
10. Atur saklar/switch pada pegangan probe dengan posisi pengali 1x.
11. Tempelkan ujung probe pada titik kalibrasi.
12. Atur Time/Div pada posisi 1 ms agar tampak kotak-kotak garis yang cukup
jelas.
13. Setelah tahapan 11, osiloskop siap digunakan untuk mengukur tegangan.

Rabu, Juni 24, 2009


Materi Elektro : Cara Kerja Osiloskop [ Osiloskop Part 1 ]
By - Muhammad Alfiansyah . Rabu, Juni 24, 2009
Label: Elektronika, Power Point

Osiloskop - Materi kali ini akan membahas mengenai osilokop atau yang kalo di bahasa
inggriskan = Osciloscope ^^. Seperti apa osiloskop dan bagaimana cara kerjanya?? mari kita
bahas bersama. Mohon maaf kepada teman teman semua kalau saya sudah lama buangets g
posting apa apa, Mohon maaf bro [ ada Ujian Ahir Semester dan proyek Final Project
Praktikum Pengantar Sistem Telekomunikasi ] . Langsung ke materi aja, bagi yang udah g
sabar bisa langsung ke ahir halaman dan langsung di download slidenya [ Mungkin terdapat
ketidaksamaan antara slide dan preview disini, dikarenakan preview saya ketik manual dan
mendapat penambahan apabila saya rasa perlu. ] .

* Definisi Osiloskop [ Oscilloscope Definition ]

Adalah sebuah alat untuk pengukuran dan analisa bentuk gelombang dan gejala lain dalam
rangkaian rangkaian elektronik

* Cara Kerja / Skema Osiloskop Analog [ Analog Osciloscope Schematics ]

> Saat kita mengkoneksikan probe ke sebuah rangkaian, Sinyal tegangan mengalir dari probe
menuju ke pengaturan vertikal dari sebuah sistem osiloskop [ Vertical System ] ( Lihat
Skema ), Sebuah Attenuator akan melemahkan sinyal tegangan masukan sedangkan
Amplifier akan menguatkan sinyal tegangan masukan. Pengaturan ini ditentukan oleh kita
saat menggerakkan kenop "Volt/Div" pada user interface Osiloskop.

> Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu diteruskan menuju Pelat Defleksi vertikal
pada sebuah CRT [ Catode Ray Tube, Akan dijelaskan nanti ] , sinyal tegangan yang
dimasukkan ke pelat ini nantinya akan digunakan oleh CRT untuk menggerakkan Berkas2
elektron SECARA BIDANG VERTIKAL SAJA ( Ke atas atau ke bawah )

> Sampai Point ini dapat kita simpulkan bahwa Vertical System pada osiloskop analog ada
untuk mengatur penampakan Amplitudo dari sinyal yang diamati.

> Lalu Sinyal masuk ke dalam Pelat defleksi vertikal. Sinyal tegangan yang teraplikasikan
disini menyebabkan berkas berkas elektron Bergerak. Tegangan positif mengakibatkan
berkas elektron bergerak keatas, sedangkan tegangan negatif menyebabkan elektron
terdorong kebawah

> Sinyal Yang keluar dari Vertikal Sytem tadi juga diarahkan ke Trigger System untuk
memicu sweep generator dalam menciptakan apa yang disebut dengan "Horizontal Sweep"
[ pergerakan elektron secara sweep -- Nyapu kiri kanan kiri gitu deh ^^ -- dalam dimensi
horizontal, atau dengan kata lain adalah sebuah ungkapan untuk aksi yang menyebabkan
elektron untuk bergerak menyebrangi layar dalam suatu interval waktu tertentu, nah
pergerakan yang super cepat dari elektron yang dapat mencapai 500,000 kali per detik inilah
yang menyebabkan elektron tampak seperti garis pada layar ( Seperti kipas pada kipas angin
yang tampak seperti lingkaran saja saat berputar ) ]

> Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang dapat kita anggap
sebagai pengaturan Periode / Frekuensi yang tampak pada layar, bentuk konkretnya adalah
saat kita menggerakkan kenop Time/Div pada Osiloskop.

> Bersama, pengaturan bidang vertikal dan horizontal ahirnya dapat merepresentasikan sinyal
tegangan yang diamati kedalam bentuk grafik yang kita kenal sampai saat ini.

Berdasarkan Hasil evaluasi, pembaca tampaknya lebih senang dengan artikel yang dibahas
secara tuntas dan terperinci, berhubung saya lumayan mengusai materi yang satu ini.. maka
saya memutuskan untuk memecah materi ini menjadi 3 bagian.

Metode Lissajous
November 22nd, 2010 · Buku Sekolah Gratis · Teknik listrik industri 2 No
comments
Dua sinyal dapat diukur beda phasanya dengan memanfaatkan input vertikal (kanal Y) dan
horizontal (kanal-X). Dengan menggunakan osiloskop dua kanal dapat ditampilkan beda
phasa yang dikenal dengan metode Lissajous.

a. Beda phasa 00 atau 3600.

Dua sinyal yang berbeda, dalam hal ini sinyal input dan sinyal output jika dipadukan akan
menghasil kan konfigurasi bentuk yang sama sekali berbeda. Sinyal input dimasukkan ke
kanal Y (vertikal) dan sinyal output dimasukkan ke kanal X (horizontal) berbeda 00, dipadu
kan akan menghasilkan sinyal paduan berupa garis lurus yang memben tuk sudut 450.
Gambar 8.44

b. Beda phasa 900 atau 2700.

Sinyal vertikal berupa sinyal sinusoida. Sinyal horizontal yang berbeda phasa 900 atau 2700
dimasukkan. Hasil paduan yang tampil pada layar CRT adalah garis bulat. gambar 8.45

Pengukuran X-Y juga dapat digunakan untuk mengukur frekuensi yang tidak diketahui.
Misalnya sinyal referensi dimasukkan ke input horizontal dan sinyal lainnya ke input vertikal.
fv = frekuensi yang tidak diketahui

fR = frekuensi referensi

Nv = jumlah lup frekuensi yang tidak diketahui

NR = jumlah lup frekuensi referensi

Contoh Gambar 8.46 (c). Misalnya frekuensi referensi = 3 kHz, maka

fV = 3. (2/3) kHz = 2 kHz

osiloskop

bila dibandingkan dg peralatan listrik yg tlh dijelaskan diatas, osilosko[p ini lbh
lengkap krn dg menggunakan peralatan ini kita dapat mengukur dan melihat segala
bentuk gelombang dan tegangan dan masijh banyak lagion yang lainnya, dan apat
disimpulkan kita dapat melihat dilayar komputer.
osikloskop memang suatu peralatan yg ahal tp sekali2 bukan alat mewah dengan
menggunakan alat yg mewah tapi memadai kita dapat mempelajari damn memeahami
banyak hal. juga alat2 ini dapat mempercepat memperbaiki peralatan elektronik
P = V * I * cosφ.

Anda dapat dengan mudah mengukur V dan aku, tapi bagaimana Anda φ
mengukur?

Untuk mengukur φ, sudut fase antara tegangan dan arus, Anda menggunakan
angka Lissajous.Jadi saya akan mengatakan Anda harus memasukkan resistor
rendah di seri dengan beban Anda dan tegangan itu akan menjadi informasi saat
ini.Jadi perlawanan harus cukup rendah dibandingkan dengan impedansi beban,
tapi cukup tinggi sehingga Anda bisa mendapatkan tegangan yang wajar di
atasnya.
Terapkan bahwa untuk salah satu masukan lingkup, sebaiknya Y, karena Anda
dapat menyesuaikan ist amplitudo lebih mudah (tergantung pada ruang
lingkup).Tegangan pada beban sinyal lainnya untuk lendutan, katakanlah X.
Kemudian, dari sosok Lissajous Anda menentukan sudut fase, φ.

Dengan itu dan tegangan dan arus measuered akurat, Anda mendapatkan
kekuasaan.

Tapi Anda harus mengkalibrasi lingkup dulu, untuk memastikan bahwa


pengukuran tersebut akurat.Amplitudo jelas dari dua sinyal harus sama.Jadi
pertama hanya berlaku tegangan ke ruang lingkup dan catatan amplitudo,
seakurat mungkin.Jika Anda dapat menyesuaikan ke sejumlah divisi, yang
terbaik, jika tidak hanya merekam seakurat mungkin.Jika wawasan Anda
menggunakan penguat X, biasanya Anda hanya dapat mengatur amplitudo
dalam beberapa langkah.Kemudian hanya menampilkan saat ini dan
menyesuaikan amplidute (menggunakan atenuator tangga dan variabel satu)
sampai dengan tepat sesuai dengan tegangan amplitudo Anda diukur
sebelumnya.
Kemudian berlaku baik tegangan dan arus, karena Anda tahu amplitudo relatif
mereka adalah sama dan menentukan sudut fase dari sosok Lissajous.

Sumber

http://www.sentra-edukasi.com/2009/06/materi-elektro-osiloskop-
oscilloscope.html

http://joe-proudly-present.blogspot.com/2010/11/osiloskop-analog.html

http://gurumuda.com/bse/metode-lissajous

http://osiloskopfajar.blogspot.com/2010/03/osiloskop.html

You might also like