You are on page 1of 6

Adab dalam Perjalanan

1. Tata Krama di Jalan Raya

Qs An nisa – 4 :59 artinya “hai orang orang yang beriman ta’atilah Allah dan
ta’atilah rasulnya dan ulil amri di antara kamu . kemudian jika kamu berlainan
perndapat tentang sesuatu , maka kembalikanlah ia kepada Allah dan rasul , jika
kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian , yang demikian itu lebih
utama dan lebih baik akibatnya”

Mengacu kepada ayat Al – Qur’an tersebut setiap muslim/muslimah hendaknya


menaati ajaran ajaran Allah swt dan rasulnya (ajaran islam ) dan undang-undang serta
peraturan pemerintah dimana pun dia berada misalkan ketika berada dalam perjalanan

Seseorang dianggap bertata krama dalam perjalanan , apabila tatkala ia menggunakan


jalan umum atau jalan raya, ia menaati undang undang dan peraturan lalu lintas yang
telah ditetapkan pemerintah . misalnya

A. Pejalan kaki hendaknya

- Berjalan disebelah kiri jalan atau kalau ada trotoarnya diharuskan berjalan di trotoar

- Haru menaati lampu merah walaupun saat terburu buru

- Menyeberang di jembatan penyeberangan atau di zebra cross

- Menjaga sopan santun dan tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban
umum

B. Pengemudi kendaraan bermotor hendaknya

- Memperhatikan dan menaati rambu rambu lalu lintas

- Melengkapi kelengkapan kendaraan seperti SIM , STNK dan helom (bagi


pengendara motor)

- Mengemudi dalam batas kecepatan yang sesuai dengan keadaan jalan raya .
misalkan saaat padat kendaraan tidak mengemudi di atas 25 km/jam

- Tidak membuang sampah sembarangan


- Tidak menggunakan HP ketika sedang dalam mengendarai motor atau mobil

C. Pejalan kaki dan Pengemudi kendaraan bermotor hendaknya

- Menjauhkan diri dari makan yang terlalu kenyang, memakai perhiasan yang
berlebihan dan bermewah-mewah dalam makanan dan kendaraan.

- Berbuatlah yang baik (halus) kepada setiap orang bahkan kepada pengemis
sekalipun. Hendaknya menjauhkan diri dari permusuhan, pertengkaran, berlaku kasar
dan berdesak-desakan dengan orang lain dalam perjalanan.

- Menjaga lisannya dari mencela, membicarakan kejelekan orang, mencela binatang


dan semua perkataan yang jelek.

Hendaklah selalu ingat akan sabda rosululloh SAW:

ُ‫ق َخ َر َج ِمنْ ُذنُ ْوبِ ِه َكيَ ْو ِم َولَ َد ْتهُ أُ ُّمه‬ ُ ‫َمنْ َح َّج فَلَ ْم يَ ْرفُ ْث َولَ ْم يَ ْف‬
ْ ‫س‬

Barangsiapa melaksanakan haji tanpa berkata kotor dan tidak melakukan


tindakan kefasikan, maka ia kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya.

- Sebaiknya melakukan perjalanan berkelompok untuk menghindari hal-hal yang tidak


diinginkan dan memang disunnahkan untuk tidak menyendiri dalam perjalanan.

- Apabila berjalan dalam kelompok tiga orang atau lebih, maka pilihlah salah seorang
untuk menjadi pemimpin. Pilihlah orang yang paling baik dan yang paling luas
pandangannya (pengalamannya).

- Jangan membawa anjing atau lonceng dalam perjalanan karena Malaikat tidak akan
menemani rombongan yang didalamnya terdapat anjing atau lonceng. Apabila salah
seorang dari anggota rombongan membawa anjing atau lonceng dan kita tidak mampu
mencegahnya, maka ucapkan do’a ini:

ُ َ‫اَللّ ُه َّم اِنِّى أَ ْب َرأُ اِلَ ْي َك ِم َّما فَ َعلَهُ َهؤُآل ِء فَالَ ت َْح ِر ْمنِى ثَ َم َرة‬
   ‫ص ْحبَ ِة َملَ ٍك‬

Ya Allah sesungguhnya aku membebaskan diri kepada Mu dari perbuatan mereka,


maka janganlah Engkau mengharamkanku dari ditemani malaikat

2. Tata Krama Bagi Para Penumpang Kendaraan Umum

Bagi para penumpang kendaraan umum seperti bis dan kereta api hendaknya
memperhatikan dan melaksanakan tata krama , antara lain :

- Bermanis muka dan bertutur kata baik , terhadapa para penumpang lainnya

- Seorang penumpang kendaraan umum hendaknya hormat kepada penumpang yang


lebih tua , dan sayang kepada penumpang lain yang lebih muda
- Jika diperlukan sesame penumpang hendaknya saling tolong menolong dalam
kebaikan

- Jangan melakukan perbuatan yang mengganggu dan merugikan penumpang lain

Do’a-do’a dalam Perjalanan

Selama dalam perjalanan disunnahkan membaca takbir apabila menjumpai tanjakan


dan membaca tasbih apabila menuruni turunan tetapi makruh mengeraskan bacaan
tersebut.

Apabila memasuki desa atau kota disunnahkan membaca do’a:

‫ َواَع ُْو ُذبِكَ ِمنْ ش َِّرهَا َوش َِّر اَ ْهلِ َها َوش َِّر َما فِ ْي َها‬،‫سأَلُ َك َخ ْي َرهَا َو َخ ْي َر اَ ْهلِ َها َو َخ ْي َر َما فِ ْي َها‬
ْ َ‫اَللّ ُه َّم اِنِّى أ‬

Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan desa ini, kebaikan


penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya.

Apabila singgah disuatu tempat, sunnah membaca do’a:

َ َ‫ت ِمنْ ش َِّر َما َخل‬


‫ق‬ ِ ‫اَع ُْو ُذ بِ َكلِ َما‬
ِ ‫ت هللاِ التَّا َّما‬

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan


makhluk-Nya.

Apabila kamalaman dalam perjalanan bacalah do’a:

َ َ‫اَع ُْو ُذ ِباهللِ ِمنْ ا‬.‫ُب َعلَ ْي ِك‬


‫س ٍد‬ ُّ ‫ش ِّر َما يَد‬
َ ‫ق فِ ْي ِك َو‬ َ َ‫اخل‬ َ ‫ اَع ُْو ُذ ِباهللِ ِمنْ ش َِّر ِك َو‬، ُ‫ض َربِّي َو َر ُّب ِك هللا‬
َ ‫ش ِّر َما ِف ْي ِك َوش َِّر َم‬ ُ ‫يآاَ ْر‬
‫اولَ َد‬َ ‫سا ِكنَ ا ْلبَلَ ِد َو ِمنْ َوالِ ٍد َو َم‬ َ ْ‫ب َو ِمن‬ ِ ‫ َوا ْل َحيَّ ِة َوا ْل َع ْق َر‬،َ‫س َود‬
ْ َ‫َوا‬

Hei bumi Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, Aku berlindung kepada Allah dari
kejelekanmu dan kejelekan barang yang ada didalammu dan kejelekan makhluq
didalammu dan yang melata diatasmu. Aku berlindung kepada Allah dari harimau
dan seseorang, dari ular, kalajengking, jin, iblis dan syetan.

Do’a jika merasa takut akan sesuatu (orang atau lainnya)

ُ ْ‫اَللّ ُه َّم اِنَّانَ ْج َعلُكَ فِ ْي نُ ُح ْو ِر ِه ْم َونَ ُع ْو ُذبِكَ ِمن‬


‫ش ُر ْو ِر ِه ْم‬

Disunnahkan pula memperbanyak membaca do’a tertimpa kesusahan pada waktu


ketakutan dan disetiap kesempatan.

‫ش‬ ِ ‫ت َو َر ُّب األَ ْر‬


ِ ‫ض َو َر ُّب ا ْل َع ْر‬ َّ ‫ الَاِلَهَ اِالَّهللاُ َر ُّب ال‬،‫ش ا ْل َع ِظ ْي ِم‬
ِ ‫س َم َوا‬ ِ ‫ الَاِلَهَ اِالَّهللاُ َر ُّب ا ْل َع ْر‬،‫الَاِلَهَ اِالَّهللاُ ا ْل َع ِظ ْي ُم الَ َحلِ ْي ُم‬
‫ا ْل َك ِر ْي ِم‬

Tiada Tuhan melainkan Allah yang maha agung lagi maha pemurah, Tiada
Tuhan melainkan Allah yang merajai ‘Arasy yang agung, Tiada tuhan melainkan
Allah yang merajai langit, bumi dan ‘Arasy yang mulya.
Atau membaca

‫ث‬ ْ َ‫يآح ُّي يآ قَيُّ ْو ُم ِب َر ْح َمتِكَ أ‬


ُ ‫ست َِغ ْي‬ َ

Ya Allah yang Hidup dan Maha Kuasa, aku memohon pertolongan dengan kasih
sayang-Mu

Kalau mengendarai kapal maka bacalah do’a:

‫ساهَا إِنَّ َربِّي لَ َغفُ ْو ٌر َر ِح ْي ٌم‬


َ ‫س ِم هللاِ َم ْجري َها َو ُم ْر‬
ْ ِ‫ب‬

Dengan menyebut nama Allah diwaktu berlayar dan berlabuh, sesungguhnya


Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Memperbanyak memanjatkan do’a urusan dunia akherat untuk diri sendiri, kedua
orang tuanya, orang-orang yang dicintainya, para pemimpin muslimin dan seluruh
muslimin muslimat.

Hal ini sangat baik karena do’a musafir adalah salah satu dari do’a-do’a yang
mustajabah seperti dalam hadits riwayat Abu Hurairoh.

َ ‫ َد ْع َوةُ ا ْل َم ْظلُ ْو ِم َو َد ْع َوةُ ا ْل ُم‬: َّ‫ش َّك فِ ْي ِهن‬


‫سافِ ِر َو َد ْع َوةُ ا ْل َوالِ َد َعلَى َولَ ِد ِه‬ َ َ‫ست ََجابَاتٌ ال‬ ٍ ‫ثَالَثَةُ َدع ََوا‬
ْ ‫ت ُم‬

Tiga macam do’a yang tidak diragukan terkabulnya yaitu: do’a orang yang di
dholimi, do’a musafir dan do’a orang tua atas anaknya

Do’a naik kendaraan

Setelah keluar rumah dan bersiap akan naik kendaraan maka bacalah :

ِ‫س ِم هللا‬
ْ ‫ ِب‬dan kalau sudah duduk diatas kendaraan baca doa’ :

ُ‫ هللا‬،ِ ‫ ا ْل َح ْم ُد هلِل ِ ا ْل َح ْم ُد هلِل ِ ا ْل َح ْم ُد هلِل‬، َ‫س َّخ َر لَنَا َه َذا َو َما ُكنَّا لَهُ ُم ْق ِرنِيْنَ َوإِنَّا إِلَى َربِّنَا لَ ُم ْنقَلِبُون‬ ُ ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد هّلِل‬
َ ‫س ْب َحانَ الَّ ِذي‬
ْ َ
َ‫وب إِالَّ أنت‬ ُّ ْ َ
َ ُ‫سي فاغفِ ْرلِي فإِنَّهُ الَ يَغفِ ُر الذن‬ ْ َ ْ َ َ َّ
ِ ‫س ْب َحانَكَ الل ُه َّم إِنِّي ظل ْمتُ نَف‬ َ َ َ
ُ ،‫أ ْكبَ ُر هللاُ أ ْكبَ ُر هللاُ أ ْكبَ ُر‬

“Dengan menyebut nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah yang
telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu
menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami. Segala
puji bagi Allah (3 kali), Allah Maha Besar (3 kali), Maha Suci Engkau ya Allah.
Sesungguhnya aku telah mendzalimi diriku sendiri maka ampunilah aku, karena
sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau.”

.ُ‫ َوا ْط ِو َعنَّابُ ْع َده‬،‫سفَ َرنَا‬ َ ‫ اَللّ ُه َّم َه ِّونْ َعلَ ْينَا‬،‫ضى‬ َ ‫سأَلُ َك فِ ْي‬
َ ‫ َو ِمنَ ا ْل َع َم ِل َمات ُِح ُّب َوت َْر‬،‫سفَ ِرنَا َه َذاا ْلبِ َّر َوالتَّ ْق َوى‬ ْ َ‫اَللّ ُه َّم إِنَّان‬
‫ب‬
ِ َ ‫ل‬ َ ‫ق‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ة‬ ‫ب‬ ‫آ‬ َ
‫ك‬
ُ ِ َ َ ِ َّ ِ ‫و‬‫ر‬َ ‫ف‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ء‬‫ا‬َ ‫ث‬‫ع‬ْ ‫و‬ ْ‫ن‬ ‫م‬ َ‫ك‬ ‫ب‬ ُ
‫ذ‬ ‫و‬
َ ِ ِ ْ ُ ِ َّ ُ ‫ع‬َ ‫ن‬ ‫ا‬َّ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫م‬‫ه‬ ّ ‫ل‬‫ل‬َ ‫ا‬ . ‫ل‬ ‫ا‬‫م‬ ْ
‫ل‬
ِ َ َ ِ‫ا‬ ‫و‬ ‫ْل‬
‫ه‬ َ ‫األ‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ُ ‫ة‬َ ‫ف‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫خ‬َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬‫ر‬
ْ ِ ْ ِ َ ِ َّ ْ ِ ُ ِ ََّ ‫ف‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ب‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ص‬ ‫ال‬ َ‫ت‬ ْ
‫ن‬ َ ‫أ‬ َّ
‫م‬ ‫ه‬ ّ
َ ُ ‫اَل‬
‫ل‬
ْ
‫ال َوال َولَ ِد‬ ْ َ ْ
ِ ‫س ْو ِءال َم ْنظ ِرفِ ْي األ ْه ِل َوال َم‬
ُ ‫َو‬

Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini,
kami mohon perbuatan yang Engkau sukai dan Engkau ridhoi. Ya Allah!
Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah!
Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga dan harta (ku).
Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu darikelelahan dalam
bepergian, tempat kembali yang menyedihkan dan pemandangan yang jelek dalam
keluarga, harta dan anak.

Atau bisa juga

" Bismillaahi majreha wamursaahaa inna rabbii laghafuururrahiim "


Artinya :
" Dengan Asma Allah, berhenti dan berjalannya kendaraan ini, se-sungguhnya
Rabbku Maha Pe-ngampun dan Penyayang

"

Adab-adab bepergian <mengadakan perjalanan>


 
1.      Memulai dengan niat ikhlas, mengawali dengan kebaikan
2.      Meminta do’a agar selamat dalam perjalanan kepada keluarga, saudara atau
tetangga yang ditinggalkan
3.      Memohon keselamatan lahir dan batin selama dalam perjalanan kepada
Allah
4. Berdo’a saat keluar rumah, “Bismillahirahmaanirrahimi, Bismillahit
tawakkaltu ‘alallahi la haula wala quwwata illa billah5.      Berdo’a saat akan
naik kendaraan :
 
“Bismillaahi majraha wa mursahaa innaa rabbi yal ghafururrahiem”
 
“Dengan nama-Mu ya Allah, yang menjalankan kendaraan ini melaju dan
menuju tujuan, sesungguhnya Engkaulah yang Pengampun dan
Penyayang”
 
6.      Berdo’a saat didalam kendaraan :
 
 
 
 
 
 
“Subhanalladzi sakhara lanaa hadas wamaa kunnaa lahu muqrini wa
innaa ilaa robbinaa lamunqalibuuna”
 
“Maha Suci Tuhan yang memudahkan kendaraan ini bagi kami, sedangkan
kami tidak bisa memudahkan kepada-NYA, dan kepada Allah-lah kami
kembali”.
 
7.      Senantiasa menjaga kesucian selama dalam perjalanan, tidak beristinja
(buang air kecil/besar) sembarangan tanpa bersuci kembali sesuai syariah.
8.      Menjaga perjalanan agar bernuansa ibadah dan taddabur alam, agar bisa
mensyukuri ni’mat Tuhan pencipta alam ini
9.      Menjaga diri dari ketergesa-gesaan, menjaga sikap santun dan menjaga
silaturahmi, dan menebar kebaikan
10. Menjaga kerapian dan kebersihan selama dalam perjalanan

You might also like