You are on page 1of 42

Good Corporate Governance (GCG)

BSM berkomitmen penuh melaksanakan di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi


dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan
pelaksanaan GCG. Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, BSM melakukan
penguatan infrastruktur, restrukturisasi internal yang mengarah kepada praktik
terbaik, penyesuaian dan pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk
mendukung pelaksanaan GCG yang efektif.

A. Pendahuluan
Good Corporate Governance (GCG) 6. Rencana strategis bank Penerapan GCG di BSM dimulai
merupakan unsur penting di 7. Transparansi kondisi keuangan dari komitmen pihak yang paling
industri perbankan mengingat dan non keuangan bank berpengaruh terhadap penetapan
risiko dan tantangan yang strategis perusahaan yang dikenal
dihadapi semakin meningkat. Untuk mengoptimalkan dengan 3 (tiga) pilar GCG yaitu
Penerapan GCG secara konsisten penerapan GCG, BSM melakukan Pemegang Saham, Dewan
akan memperkuat posisi daya penguatan infrastruktur, Komisaris dan Direksi.
saing perusahaan, memaksimalkan restrukturisasi internal yang Penerapan GCG di BSM dimulai
nilai perusahaan, mengelola mengarah kepada praktik terbaik, sejak periode 2003, menggunakan
sumberdaya dan risiko secara penyesuaian dan pembaharuan format standard checklist yang
lebih efisien dan efektif, yang pada sistem dan prosedur yang dibuat oleh Forum for Corporate
akhirnya akan memperkokoh diperlukan untuk mendukung Governance in Indonesia (FCGI)
kepercayaan pemegang saham pelaksanaan GCG yang efektif. yang bekerjasama dengan Asian
dan stakeholders, sehingga BSM Development Bank (ADB).
dapat beroperasi dan tumbuh Penerapan GCG di BSM
secara berkelanjutan dalam jangka membaik pada tahun 2009
Hasil penilaian secara Self
panjang. dibandingkan Penerapan GCG
Assessment (SA) tahunan terus
tahun-tahun sebelumnya.
membaik sebagaimana hasil
BSM berkomitmen penuh Pengukuran tingkat kepatuhan
pengukuran oleh jajaran BSM
melaksanakan GCG di seluruh BSM dalam menerapkan GCG
(Dewan Komisaris, Direksi dan
tingkatan dan jenjang organisasi menggunakanchecklist (self
Pejabat Eksekutif ) yang hasilnya
dengan berpedoman pada assessment) di mana hasil
berupa Indeks GCG semesteran
berbagai ketentuan dan penilaiannya dalam bentuk indeks.
(semester II 2009 = 91,88 kategori
persyaratan terkait. Untuk keperluan internal, penilaian
“Lebih Baik” meningkat dari
Hal itu diwujudkan dalam: dilakukan secara semesteran
semester I 2009 = 88,36 kategori
dan untuk keperluan laporan
“Lebih Baik”).
1. Pelaksanaan tugas dan kepada Bank Indonesia, penilaian

tanggung jawab Dewan dilakukan secara tahunan.
Adapun penilaian SA dengan
Komisaris dan Direksi metode versi BI dimulai periode
2. Kelengkapan dan pelaksanaan Seiring dengan keluarnya
2007, di mana BSM mendapat
tugas komite-komite dan Peraturan Bank Indonesia (PBI)
kategori “Baik”, dan untuk nilai
satuan kerja yang menjalankan No.11/33/PBI/2009 tentang
SA periode 2008 dengan kategori
fungsi pengendalian Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum
“Sangat Baik” yang berarti
internal bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,
meningkat dibandingkan periode
3. Penerapan fungsi kepatuhan, BSM sudah mempersiapkan diri
2007. Hasil penilaian tersebut pada
auditor internal dan eksternal untuk mengikuti ketentuan yang
dasarnya sudah sesuai dengan
4. Penerapan manajemen risiko, berlaku dalam PBI tersebut.
hasil penilaian BI (vide surat BI
termasuk sistem pengendalian No.10/959/DPbS tanggal 21 Juli
www.syariahmandiri.co.id

internal B. Self Assessment GCG 2008), di mana BI menyarankan


5. Penyediaan dana kepada pihak agar BSM mempertahankan
terkait dan penyediaan dana Perbankan dan meningkatkan kualitas
berskala besar pelaksanaan GCG.

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 61


1. Self Assessment Internal BSM
2008 2009
Nilai Nilai Nilai Nilai
Pengelompokan Penilaian Bobot  
      Sem - I  Sem – II  Sem – I Sem – II

1. Penerapan Governance 35% 25.10 31.36 31.19 32.42


Structure  
2. Kebijakan Corporate
Governance 20% 17.00 18.72 19.50 19.12
3. Pengungkapan (Disclosure)
Corporate Gorvernance 25% 15.89 20.93 20.67 21.84

4. Audit & Sistem Pengendalian 20% 15.50 17.09 17.00 18.50


Intern
73.49 88.10 88.36 91.88
Total Nilai 100%   B LB LB LB

2. Self Assessment GCG kepada Bank Indonesia

2008 2009
No Aspek yang Bobot
dinilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai Catatan
Akhir Akhir
Dewan Komisaris telah
menjalankan fungsi,
tugas dan memenuhi
Peraturan Bank Indonesia
Pelaksanaan Tugas
(PBI) dan Surat Edaran
01 dan Tanggung 10 1 0,100 1 0,100
Bank Indonesia (SEBI)
Jawab Dewan
tentang GCG dengan baik.
Komisaris (Dekom)
Dewan Komisaris mampu
mengambil keputusan
secara independen.
Direksi telah mematuhi
komitmen untuk
menjalankan kegiatan
BSM secara prudent, sesuai
Pelaksanaan Tugas dengan PBI dan SEBI.
02 20 1 0,400 1 0,200
Dan Tanggung Direksi telah menerapkan
Jawab Direksi prinsip-prinsip GCG secara
baik. Pelaksanaan Rapat
Direksi berjalan secara
efektif, efisien dan fokus.
Komite telah menjalankan
tugas secara efektif dalam
memberikan masukan
Kelengkapan dan kepada Dewan Komisaris.
03 10 2 0,100 1 0,100
Pelaksanaan Tugas Tidak ada kelemahan
Komite minor yang signifikan
pada kelengkapan dan
pelaksanaan tugas komite.
BSM telah memiliki
kebijakan dan peraturan
serta telah menghindari hal-
Penanganan
www.syariahmandiri.co.id

04 10 2 0,200 2 0,200 hal yang dapat menimbulkan


Benturan benturan kepentingan di
Kepentingan dalam proses dan keputusan
operasional.

62 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


BSM telah memenuhi
fungsi Kepatuhan dan
sesuai dengan ketentuan
05 Penerapan Fungsi 5 1 0,050 1 0,050 yang mengatur Direktur
Kepatuhan Bank Kepatuhan serta Satuan
Kerja Kepatuhan

BSM telah memenuhi


fungsi Audit Intern dengan
06 Penerapan Fungsi 5 1 0,050 1 0,050 efektif dan SKAI telah
Audit Intern menjalankan fungsinya
secara efisien dan obyektif
sesuai SPFAIB.
Kantor Akuntan Publik
(KAP) sudah menjalankan
fungsi sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku mengatur GCG,
07 Penerapan Fungsi 5 1 0,100 1 0,050 transparansi laporan
Audit Ekstern keuangan maupun
PSAK101-106 dengan
cakupan hasil audit sangat
baik.
BSM telah menjalankan
fungsi manajemen risiko
sesuai dengan tujuan,
ukuran dan kompleksitas
Penerapan Fungsi usaha Bank serta
08 Manajemen Risiko 7.5 2 0,150 2 0,150 risiko yang dihadapi.
dan Pengendalian Dewan Komisaris telah
Intern menjalankan fungsi
pengawasan secara aktif
dan komprehensif.

BSM telah menyediakan


dana kepada pihak terkait
dan/atau dana besar
Penyediaan Dana secara obyektif tanpa
Kepada Pihak intervensi dari pihak terkait
09 Terkait (Related 7.5 1 0,150 1 0,075 atau pihak lainnya serta
Party) Dan Debitur BSM tidak melakukan
Besar (Large pelanggaran BMPK dan
Exposures) prinsip kehati-hatian.

Informasi seluruh
Transparansi
Pelaporan Bank telah sesuai
Kondisi Keuangan ketentuan transparansi.
& Non Keuangan Informasi disampaikan
10 15 2 0,300 2 0,300
Bank, Laporan melalui homepage
Pelaksanaan GCG
dan Laporan
Internal
BSM telah menyusun
Rencana Strategis dengan
seksama sesuai dengan
11 Rencana Strategis 5 1 0,050 1 0,050 Rencana Bisnis Bank serta
Bank visi & misi Bank.
www.syariahmandiri.co.id

Total 100 1,425 1,325

SB SB

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 63


E. Struktur Organ GCG
Nilai Komposit Predikat Komposit
Organ perusahaan, terdiri dari
Nilai Komposit < 1.5 Sangat Baik Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Dewan Komisaris, Dewan
1.5 ≤ Nilai Komposit Baik
Pengawas Syariah dan Direksi,
2.5 ≤ Nilai Komposit Cukup Baik mempunyai peran penting
dalam pelaksanaan GCG secara
3.5 ≤ Nilai Komposit Kurang Baik efektif. Organ Perusahaan
4.5 ≤ Nilai Komposit Tidak Baik harus menjalankan fungsinya
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku atas dasar prinsip
Nilai Komposit yang dihasilkan November 2002. Code of bahwa masing-masing organ
BSM adalah 1,325 pada tahun Conduct BSM merupakan mempunyai independensi dalam
2009, lebih baik dibandingkan pedoman bagi segenap melaksanakan tugas, fungsi dan
Nilai Komposit tahun 2008 sebesar insan BSM agar berperilaku tanggung jawabnya semata-mata
1,425. Nilai Komposit BSM dalam secara Islami, profesional, untuk kepentingan perusahaan.
pelaksanaan Self Assessment bertanggung jawab, wajar,
GCG adalah Sangat Baik, sesuai patut, dan dapat dipercaya 1. Rapat Umum Pemegang
dengan komitmen BSM untuk bagi seluruh jajaran BSM baik Saham (RUPS)
senantiasa mengimplementasikan dalam melakukan hubungan RUPS adalah organ perusahaan
GCG dengan penuh komitmen dan bisnis dengan para nasabah, yang memegang kekuasaan
konsisten. rekanan, maupun hubungan tertinggi dalam perusahaan
dengan rekan sekerja. dan memegang segala
C. Kebijakan GCG c. Piagam Komite, terdiri dari kewenangan yang tidak
Piagam Komite Audit, Piagam diserahkan kepada Direksi,
BSM telah memiliki kelengkapan Komite Remunerasi dan Dewan Komisaris atau Dewan
berbagai kebijakan (soft-structure) Nominasi, dan Piagam Komite Pengawas Syariah. RUPS
yang mengatur pelaksanaan GCG. Pemantau Risiko. sebagai organ perusahaan
BSM menyusun Soft-structure GCG merupakan wadah para
sedemikian rupa sesuai dengan D. Mekanisme GCG pemegang saham untuk
kebutuhan, dan mengacu pada mengambil keputusan penting
berbagai ketentuan yang berlaku berkaitan dengan modal yang
di Indonesia. Soft-structure GCG RUPS DPS ditanam dalam perusahaan,
yang berlaku di BSM adalah dengan memperhatikan
sebagai berikut: ketentuan Anggaran Dasar
a. BSM menyusun Piagam GCG dan peraturan perundang-
(GCG Charter) berdasarkan undangan. Keputusan yang
Keputusan Bersama Dewan PENGAWASAN PENGELOLAAN diambil dalam RUPS didasari
Komisaris dan Direksi pada kepentingan usaha
No.9/002-SKB/KOM.DIR tanggal perusahaan jangka panjang.
30 April 2007. Piagam GCG RUPS dan atau pemegang
merupakan peraturan, kaidah RUPS melakukan pengambilan saham tidak melakukan
dan kebijakan BSM yang wajib keputusan penting yang didasari pada intervensi terhadap tugas,
dipatuhi oleh seluruh jajaran kepentingan perusahaan, dengan fungsi dan wewenang Dewan
BSM. Piagam GCG diharapkan memperhatikan ketentuan Anggaran Komisaris, Dewan Pengawas
dapat menjadi acuan dalam Dasar dan peraturan perundangan Syariah serta Direksi dengan
pengelolaan BSM sehingga yang berlaku. Pengelolaan dilakukan tidak mengurangi wewenang
dalam implementasinya dapat oleh Direksi, sementara Dewan RUPS untuk menjalankan hak
selaras dan sesuai dengan Komisaris melakukan pengawasan sesuai dengan Anggaran Dasar
standar GCG. yang memadai terhadap kinerja dan peraturan perundang-
b. BSM menyusun Code of
www.syariahmandiri.co.id

pengelolaan perusahaan. Untuk undangan. Pengambilan


Conduct BSM berdasarkan memastikan produk-produk BSM tidak keputusan RUPS dilakukan
Surat Keputusan Bersama melanggar prinsip-prinsip syariah, secara wajar dan transparan.
Direksi dan Komisaris No. BSM dikawal oleh Dewan Pengawas
4/002/DIR.KOM tanggal 26 Syariah. Pada RUPS dan RUPSLB

64 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


tahun 2009 telah dilakukan d. Menetapkan KAP Purwantono, anggota Dewan Komisaris
pemberitahuan dan Sarwoko dan Sandjaja (afiliasi memiliki integritas, kompetensi
undangan bagi pemegang Ernst & Young) yang akan dan reputasi keuangan yang
saham sesuai ketentuan mengaudit Laporan Keuangan memadai.
yang berlaku. BSM memiliki BSM tahun buku 2009. Dalam melaksanakan tugas,
tatacara penyelenggaraan e. Menetapkan besarnya tantiem, Dewan Komisaris bertanggung
RUPS di mana disebutkan gaji dan fasilitas/tunjangan jawab kepada RUPS.
bahwa agenda acara RUPS Direksi dan Dewan Komisaris Pertanggungjawaban
disampaikan beserta undangan serta bonus Senior Advisor Dewan Komisaris kepada
RUPS. Dewan Komisaris. RUPS merupakan perwujudan
f. Persetujuan pembayaran zakat akuntabilitas pengawasan
RUPS memiliki wewenang sebesar 2,5% dari laba bersih atas pengelolaan perusahaan
yang tidak diberikan kepada tahun 2008. dalam rangka pelaksanaan
Direksi atau Dewan Komisaris, 2. prinsip-prinsip GCG. Kinerja
antara lain mengangkat dan 2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris dievaluasi
memberhentikan anggota Dewan Komisaris adalah berdasarkan unsur-unsur
Dewan Komisaris dan Direksi, organ perusahaan yang penilaian kinerja yang disusun
mengevaluasi kinerja Dewan bertugas dan bertanggung oleh Komite Remunerasi
Komisaris dan Direksi, jawab secara kolektif untuk dan Nominasi. Pelaksanaan
mengesahkan perubahan melakukan pengawasan dan penilaian dilakukan pada tiap
Anggaran Dasar, memberikan memberikan nasihat kepada akhir periode tutup buku.
persetujuan atas laporan Direksi serta memastikan Hasil penilaian kinerja Dewan
tahunan, menetapkan alokasi bahwa BSM melaksanakan Komisaris disampaikan dalam
penggunaan laba, menunjuk GCG pada seluruh tingkatan RUPS.
akuntan publik, serta atau jenjang organisasi. Dalam
menetapkan jumlah dan jenis rangka mendukung efektivitas a. Tugas dan Tanggung
kompensasi serta fasilitas. pelaksanaan dan tanggung Jawab Dewan Komisaris
jawabnya, Dewan Komisaris Pelaksanaan tugas dan
Selama tahun 2009, BSM telah membentuk Komite tanggung jawab Dewan
menyelenggarakan 1 (satu) Audit, Komite Pemantau Risiko Komisaris BSM sejalan
kali RUPS yaitu RUPS Tahunan. dan Komite Remunerasi dan dengan Anggaran Dasar dan
RUPS Tahunan dilaksanakan Nominasi. peraturan perundang-
pada tanggal 25 Juni 2009 yang undangan yang berlaku.
menghasilkan keputusan yaitu: Dewan Komisaris BSM telah
a. Persetujuan atas Laporan memenuhi ketentuan fit & Tugas dan tanggung jawab
Tahunan BSM termasuk proper test dari Bank Indonesia, Dewan Komisaris BSM dapat
Pengesahan Laporan UU Perseroan Terbatas dan dirinci sebagai berikut:
Keuangan untuk tahun buku ketentuan GCG. • Memastikan terus
2008 yang diaudit oleh Kantor terselenggaranya
Akuntan Publik Doli, Bambang, BSM mewajibkan anggota pelaksanaan prinsip-
Sudarmadji & Dadang Dewan Komisaris untuk prinsip GCG dalam
dengan opini “Wajar Tanpa mengungkapkan kepemilikan setiap jenjang organisasi
Pengecualian”. sahamnya, baik pada BSM dibantu oleh unit-unit
b. Persetujuan atas Laporan maupun pada bank dan kerja terkait.
Tugas Pengawasan Dewan perusahaan lain, yang • Melakukan pengawasan
Komisaris untuk Tahun Buku berkedudukan di dalam terhadap pelaksanaan
yang berakhir pada tanggal dan di luar negeri dalam tugas dan tanggung
31 Desember 2008 serta suatu laporan yang harus jawab Direksi serta
memberikan pelunasan dan diperbaharui setiap tahunnya. pengawasan atas
pembebasan tanggung jawab kebijaksanaan Direksi
sepenuhnya (volledig acquit Anggota Dewan Komisaris terhadap kebijakan
et de charge) kepada para tidak mengambil dan/atau pengurusan BSM serta
www.syariahmandiri.co.id

anggota Direksi dan Dewan menerima keuntungan pribadi memberikan nasihat


Komisaris. dari bank selain remunerasi kepada Direksi.
c. Persetujuan penggunaan Laba dan fasilitas lainnya yang • Melaksanakan
Bersih BSM Tahun buku 2008. ditetapkan RUPS. Seluruh pengawasan atas risiko

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 65


usaha BSM dan upaya pengawasan atas c. Susunan Anggota Dewan
manajemen melakukan pengelolaan BSM. Komisaris
pengendalian internal. Susunan Anggota Dewan
• Memberikan tanggapan b. Independensi Dewan Komisaris BSM berdasarkan
dan rekomendasi atas Komisaris RUPS tanggal 19 Juni 2008
usulan dan rencana Anggota Dewan Komisaris sebagaimana tabel di
pengembangan strategis BSM telah memenuhi bawah.
BSM yang diajukan jumlah, komposisi, kriteria
Direksi. dan independensi sesuai d. Pengawasan dan
• Memastikan bahwa Peraturan Bank Indonesia Rekomendasi
Direksi telah Nomor 8/4/PBI/2006 yang Dewan Komisaris
memperhatikan diubah dengan PBI Nomor Dewan Komisaris BSM
kepentingan semua 8/14/PBI/2006 di mana secara proaktif melakukan
Pemegang Saham. jumlah anggota Dewan pengawasan dan
• Dalam melakukan Komisaris BSM saat ini memberikan masukan
pengawasan tersebut, adalah empat orang. Dua kepada Direksi. Pengawasan
Dewan Komisaris orang di antaranya atau dilakukan secara langsung
mengarahkan, sama dengan 50% anggota termasuk memantau tindak
memantau dan Dewan Komisaris adalah lanjut atas rekomendasi dari
mengevaluasi Komisaris Independen. Komisaris kepada Direksi,
pelaksanaan kebijakan maupun melalui komite-
strategis BSM. Penggantian dan komite yang dibentuk.
• Di dalam melakukan pengangkatan anggota Selama tahun 2009, Dewan
pengawasan, Dewan Dewan Komisaris Komisaris BSM telah
Komisaris dilarang terlibat telah memperhatikan melakukan pengawasan
dalam pengambilan rekomendasi dari Komite terhadap:
keputusan kegiatan Remunerasi dan Nominasi. 1. Kinerja keuangan
operasional BSM, kecuali 2. Kerangka Manajemen
dalam hal penyediaan Setiap anggota Dewan Risiko
dana kepada pihak terkait Komisaris tidak memiliki 3. Tindak lanjut atas
sebagaimana diatur dalam hubungan keluarga sampai hasil pemeriksaan
ketentuan Bank Indonesia dengan derajat kedua audit internal dan
tentang Batas Maksimum dengan anggota Dewan eksternal termasuk
Pemberian Kredit Bank Komisaris lainnya dan/atau hasil pemeriksaan Bank
Umum dan hal-hal anggota Direksi. Indonesia
lain yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar
BSM atau peraturan Komposisi Dewan Komisaris
perundangan yang
berlaku. Nama Jabatan Representasi Pemegang Saham
• Memberitahukan kepada Achmad Marzuki Komisaris Utama Independen
Bank Indonesia paling
lama 7 (tujuh) hari Abdillah Komisaris Independen
kerja sejak ditemukan Lilis Kurniasih Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
pelanggaran peraturan
perundang-undangan Tardi Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
di bidang keuangan
dan perbankan, dan Susunan Dewan Komisaris
keadaan atau perkiraan
keadaan yang dapat Nama Jabatan Periode Jabatan
membahayakan Achmad Marzuki Komisaris Utama/ Komisaris Independen I (19 Juni 2008-2011)
kelangsungan usaha
www.syariahmandiri.co.id

Bank. Abdillah Komisaris Independen I (19 Juni 2008-2011)


• Membuat dan Lilis Kurniasih Komisaris I (19 Juni 2008-2011)
menyampaikan laporan
Tardi Komisaris I (19 Juni 2008-2011)
pertanggungjawaban

66 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


4. I mplementasi KYC dan adanya fungsi waskat di e. Rapat Dewan Komisaris
AML. dalam manajemen risiko Rapat Dewan Komisaris
5. Kecukupan sistem Bank. diselenggarakan minimal
pengendalian 9. Pemisahan fungsi sebulan sekali. Rapat Dewan
otorisasi dan berjalannya Komisaris tersebut dapat
Dalam rangka mendukung komunikasi antar berupa Rapat Internal
pertumbuhan yang jenjang. Dewan Komisaris maupun
berkelanjutan, 10. Pemaksimalan fungsi Rapat Dewan Komisaris
meningkatkan peran Pengawas Kepatuhan bersama Direksi.
intermediasi BSM, serta dan Prinsip Mengenal
mempertahankan Nasabah (PKP). f. Rangkap Jabatan Dewan
kondisi kesehatan 11. Penetapan ke dalam KPI, Komisaris
BSM, Dewan Komisaris zero DMTL dan hasil audit Dewan Komisaris tidak
merekomendasikan scoring di setiap unit ada yang merangkap
perlunya dilakukan upaya kerja. jabatan sebagai anggota
perbaikan sekaligus 12. Optimalisasi Dewan Komisaris, Direksi
pemeliharaan kinerja BSM pemanfaatan e-learning atau Pejabat Eksekutif
yang mencakup faktor- sehingga berkorelasi pada 1 (satu) lembaga/
faktor sebagai berikut: dengan peningkatan perusahaan bukan lembaga
1. Permodalan BSM harus kompetensi pegawai. keuangan, atau anggota
mampu mendukung Dewan Komisaris, Direksi,
rencana ekspansi bisnis BSM mengupayakan atau Pejabat Eksekutif
dan pertumbuhan yang perbaikan kinerja tersebut di yang melaksanakan fungsi
ingin dicapai. atas sejalan dengan upaya pengawasan pada 1 (satu)
2. Peningkatan kualitas untuk mempertahankan perusahaan anak bukan
aktiva produktif dan terus meningkatkan Bank yang dikendalikan oleh
dengan melanjutkan penerapan prinsip-prinsip Bank.
langkah-langkah secara manajemen bank yang
lebih konkrit dan sehat. Upaya tersebut g. Kebijakan Remunerasi
berkesinambungan mencakup pelaksanaan Pemberian remunerasi
dalam berbagai hal manajemen umum, sistem dan fasilitas lain mengacu
terkait. pengendalian intern, kepada keputusan
3. Peningkatan kinerja Bank manajemen risiko, serta dari pemegang saham
melalui evaluasi dan kepatuhan BSM terhadap sebagaimana ditetapkan
review terhadap berbagai ketentuan dan peraturan dalam rapat umum
kebijakan. perundang-undangan yang pemegang saham dengan
4. Peningkatan rentabilitas. berlaku. memperhatikan saran yang
5. Penetapan mekanisme
mempertahankan posisi
likuiditas dan tingkat Daftar Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga. Nama Rapat Komisaris* Rapat Komisaris Rapat Direktur
6. Pemantauan secara (8 Kali) Direksi** Komisaris***
konsisten terhadap (7 Kali) (11Kali)
pemeliharaan PDN, dan Achmad Marzuki 7 6 10
pengendalian portofolio
valuta asing. Abdillah 8 7 11
7. Penggalian penyebab Lilis Kurniasih 3 6 8
utama atas temuan
oleh Internal Audit Tardi 6 5 7
dan pengidentifikasian
8 (delapan) risiko
www.syariahmandiri.co.id

Keterangan:
perbankan di dalam * Rapat Komisaris adalah Rapat Internal Dewan Komisaris
temuan-temuan audit. ** Rapat Komisaris Direksi adalah Rapat di mana Dewan Komisaris mengundang salah
8. Peningkatan seorang Direksi untuk hadir dalam Rapat Dewan Komisaris
*** Rapat Direktur Komisaris adalah Rapat di mana inisiatif rapat berasal dari Direksi dengan
pemahaman risiko dan mengundang Dewan Komisaris

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 67


diberikan oleh Komite Tugas, kewenangan dan b. Memberikan masukan
Remunerasi dan Nominasi. tanggung jawab DPS adalah: dan opini pada seluruh
a. Mengawasi dan memantau pedoman kerja operasional
Total remunerasi yang kegiatan operasional dan manual produk.
dibayarkan kepada Dewan bank untuk menjamin c. Menyerahkan laporan
Komisaris selama tahun kepatuhannya terhadap pengawasan syariah kepada
2009 meliputi gaji dan fatwa yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia setiap
kompensasi lainnya tidak DSN – MUI. semester pada tahun 2009,
termasuk tantiem adalah b. Menilai dan memberi yang memuat antara lain:
sebesar Rp 3,249 miliar persetujuan mengenai -- Hasil pengawasan dan
mengalami peningkatan aspek-aspek syariah pada kesesuaian kegiatan
dibandingkan pada tahun setiap pedoman produk dan operasional perusahaan
2008 sebesar Rp 2,136 miliar. operasional perusahaan. terhadap fatwa yang
c. Memberikan pendapat dikeluarkan oleh DSN –
h. Pelatihan Dewan mengenai kepatuhan MUI.
Komisaris syariah atas kegiatan -- Opini syariah atas
Untuk meningkatkan operasional perusahaan pedoman operasional,
kompetensi dan menunjang dalam laporan produk dan jasa yang
pelaksanaan tugas Dewan publikasi. dikeluarkan BSM.
Komisaris BSM selama a. Meninjau produk dan -- Hasil kajian atas produk
tahun 2009, anggota layanan baru, yang belum dan jasa baru yang
Dewan Komisaris BSM diatur oleh fatwa yang belum ada fatwa untuk
telah mengikuti berbagai dikeluarkan oleh DSN – MUI. dimintakan fatwa kepada
program pelatihan, a. Menyerahkan laporan DSN – MUI.
workshop, konferensi, pengawasan syariah setiap -- Opini syariah atas
seminar antara lain: 6 (enam) bulan kepada pelaksanaan operasional
• Seminar Penerapan Dewan Komisaris, Direksi, perusahaan secara
PSAK 50 & 55 serta DSN – MUI dan Bank keseluruhan dalam
Implikasinya; Indonesia. laporan publikasi
• Leaders Forum for perusahaan.
Banking; Rapat DPS -- Melakukan pertemuan
• Assessment Commercial Dalam melaksanakan rutin dengan BSM untuk
Banking; tugasnya, DPS telah melakukan mendiskusikan laporan
• Global Execution Quotient pertemuan rutin maupun perkembangan dan
Survey on Bank; insidental sebanyak 18 kali. masalah-masalah lain
• Workshop Coaching for Selama tahun 2009 DPS telah yang berkaitan dengan
Leadership; mengeluarkan 9 (sembilan) praktek syariah.
• Leadership and Decision opini syariah baik yang
Making. berkaitan dengan produk, Riwayat hidup Dewan
transaksi maupun operasional Pengawas Syariah dapat dilihat
3. Dewan Pengawas Syariah mencakup: di bagian Profil BSM.
(DPS) a. Memberikan masukan
Sebagai bank yang bergerak di bahwa produk dan layanan Kebijakan Remunerasi
bidang syariah, maka dibentuk BSM telah sesuai dengan Pemberian remunerasi dan
Dewan Pengawas Syariah fatwa yang dikeluarkan oleh fasilitas lain mengacu kepada
(DPS). DPS bersifat DSN. keputusan dari pemegang
independen yang anggota-
anggotanya ditetapkan oleh
Dewan Syariah Nasional (DSN), Susunan Dewan Pengawas Syariah
sebuah badan dibawah Majelis
Ulama Indonesia (MUI). Seluruh No Nama Jabatan
pedoman produk pendanaan,
www.syariahmandiri.co.id

pembiayaan dan operasional 1. Prof. K. H. Ali Yafie Ketua


harus disetujui oleh DPS untuk 2. Dr. M. Syafii Antonio, M. Ec Anggota
menjamin kesesuaiannya
dengan prinsip-prinsip syariah. 3. Drs. H. Mohammad Hidayat, MBH, MH Anggota

68 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


Remunerasi Dewan Pengawas Syariah yang bersifat strategis
di bidang kepegawaian
Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain Jumlah DPS Miliar Rp kepada pegawai dengan
media yang mudah
Gaji dan Fasilitas lain 3 0,972 diakses antara lain melalui
Total 0,972 newsletter, SMS, intranet,
majalah internal dan media
saham sebagaimana perwujudan akuntabilitas komunikasi lainnya.
ditetapkan dalam rapat pengelolaan perusahaan
umum pemegang saham dalam rangka pelaksanaan Tugas dan Tanggung
dengan memperhatikan saran prinsip-prinsip GCG. Kinerja jawab Direksi dapat
yang diberikan oleh Komite Direksi dievaluasi oleh dijabarkan sebagai
Remunerasi dan Nominasi. Dewan Komisaris baik secara berikut:
individual maupun kolektif -- Melakukan pengelolaan
Total remunerasi yang berdasarkan unsur-unsur BSM sesuai dengan
dibayarkan kepada DPS penilaian kinerja yang disusun wewenang dan
selama tahun 2009 meliputi oleh Komite Remunerasi tanggung jawabnya
dan Nominasi. Pelaksanaan sesuai Anggaran Dasar,
gaji dan kompensasi lainnya
penilaian dilakukan pada tiap peraturan perundang-
tidak termasuk tantiem adalah
akhir periode tutup buku. Hasil undangan yang berlaku
sebesar Rp0,972 miliar.
penilaian kinerja Direksi oleh dan prinsip-prinsip GCG.
Dewan Komisaris -- Menyusun visi, misi, dan
4. Direksi
disampaikan dalam RUPS. nilai-nilai serta rencana
Direksi adalah organ
strategis BSM dalam
perusahaan yang bertanggung
bentuk rencana korporasi
jawab penuh atas pengurusan a. Tugas dan Tanggung
perusahaan untuk kepentingan Jawab Direksi (Corporate Plan) dan
dan tujuan perusahaan sesuai Dalam melaksanakan rencana bisnis (Business
dengan ketentuan anggaran tugas dan tanggung Plan).
dasar. jawabnya, Direksi -- Menetapkan struktur
senantiasa berpegang dan organisasi yang lengkap
Direksi sebagai organ berpedoman pada dengan rincian tugas di
perusahaan bertugas dan Anggaran Dasar maupun setiap divisi.
bertanggung jawab secara ketentuan internal serta -- Mengendalikan sumber
kolektif dalam mengelola eksternal lainnya. daya yang dimiliki BSM
perusahaan. Direksi secara efektif dan efisien.
bertanggung jawab terhadap Direksi telah membentuk -- Menciptakan sistem
pengelolaan perusahaan Satuan Kerja Audit Internal pengendalian
agar dapat menghasilkan (SKAI), Satuan Kerja intern, manajemen
nilai tambah dan memastikan Manajemen Risiko, Komite risiko, menjamin
kesinambungan usaha. Manajemen Risiko dan Divisi terselenggaranya fungsi
Masing-masing anggota Direksi Kepatuhan. audit intern perusahaan
melaksanakan tugas dan dalam setiap tingkatan
mengambil keputusan sesuai Direksi menindaklanjuti manajemen dan
dengan pembagian tugas dan temuan audit dan menindaklanjuti temuan
wewenang. Tugas, wewenang, rekomendasi dari SKAI, Divisi Audit Intern BSM
dan hal-hal lain yang terkait auditor eksternal, dan sesuai dengan kebijakan
dengan Direksi sesuai dengan hasil pengawasan Bank atau pengarahan
Anggaran Dasar dan peraturan Indonesia dan/atau hasil yang diberikan Dewan
perundang-undangan yang pengawasan otoritas lain. Komisaris.
berlaku. Direksi mempertanggung -- Memperhatikan
jawabkan pelaksanaan kepentingan yang
Dalam melaksanakan tugasnya kepada pemegang wajar dari pemangku
www.syariahmandiri.co.id

tugasnya, Direksi bertanggung saham melalui RUPS. kepentingan BSM


jawab kepada RUPS. (stakeholders).
Pertanggungjawaban Direksi Direksi mengungkapkan
kepada RUPS merupakan kebijakan-kebijakan BSM

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 69


b. Susunan Direksi derajat kedua dengan yang sehat, mampu tumbuh
Susunan Direksi BSM sesama anggota berkembang pesat namun
berdasarkan RUPS tanggal Direksi dan/atau dengan tetap memperhatikan
19 Juni 2008 sebagai anggota Dewan Komisaris. prudentiality serta prinsip sy
berikut: ariah.

Nama Jabatan Periode Jabatan Dalam hal penerapan
seluruh ketentuan eksternal
II (19 Juni 2008-2011) dan yang berlaku, BSM telah
Yuslam Fauzi Direktur Utama
I ( 22 Juni 2005-19 Juni 2008) mematuhi dengan baik dan
II (19 Juni 2008-2011) dan tidak ada sanksi hukum
Hanawijaya Direktur
I ( 22 Juni 2005-19 Juni 2008) serta pelanggaran terutama
atas ketentuan BI maupun
Sugiharto Direktur I (19 Juni 2008-2011) fatwa DSN. Optimalisasi
fungsi kepatuhan BSM terus
Zainal Fanani Direktur Kepatuhan I (19 Juni 2007-2010) disempurnakan sejalan
dengan perkembangan
Srie Sulistyowati Direktur I (19 Juni 2007-2010) organisasi BSM.

Amran Nasution Direktur I (19 Juni 2007-2010) Pedoman, sistem dan
prosedur kerja seluruh
jenjang organisasi tersedia
Seluruh Anggota Direksi Direksi tidak memberikan secara sangat lengkap,
berdomisili di Indonesia. kuasa umum kepada pihak update dan sangat sesuai
lain yang mengakibatkan dengan ketentuan dan
Direksi BSM telah memenuhi pengalihan tugas dan perundang-undangan yang
ketentuan fit & proper test berlaku. Mengacu pada
dari Bank Indonesia, UU fungsi Direksi. Surat Kuasa pedoman organisasi No.PO.
Perseroan Terbatas dan dari Direksi kepada Kepala I Tanggal 1 Januari 2008,
ketentuan GCG. Unit Kerja bertujuan untuk pembidangan tugas Direksi
mempermudah sebagai berikut:
Seluruh anggota Direksi pelaksanaan tugas
memiliki pengalaman operasional Bank namun Direktur Utama:
sekurang-kurangnya 5 (lima) tidak mengakibatkan -- Menjalankan visi BSM
tahun di bidang operasional pengalihan tugas dan fungsi dengan menetapkan
perbankan dan institusi Direksi. strategi dan kebijakan
keuangan sebagai Pejabat BSM.
Eksekutif. Direktur Kepatuhan -- Melaksanakan evaluasi
BSM telah menetapkan secara berkala terhadap
Seluruh Direksi tidak Direktur Kepatuhan yang realisasi pencapaian
memiliki rangkap jabatan memastikan bahwa Bank target dan menetapkan
sebagai Komisaris, Direksi telah memenuhi kriteria langkah-langkah
atau Pejabat Eksekutif pada kepatuhan. Kepatuhan peningkatan kinerja yang
Bank atau perusahaan lain. tersebut terkait dengan harus dilakukan.
ketentuan Bank Indonesia, -- Mengkoordinir kegiatan
Anggota Direksi baik perundang-undangan kerja seluruh anggota
secara sendiri-sendiri yang berlaku, maupun best Direksi berikut aparat
atau bersama-sama tidak practices perbankan, serta di bawahnya untuk
memiliki saham melebihi pemenuhan komitmen mencapai optimalisasi
25% dari modal disetor dengan lembaga otoritas hasil.
pada perusahaan lain yang berwenang. -- Menyelenggarakan
yang dibuktikan dengan aktivitas seluruh unit
www.syariahmandiri.co.id

penandatanganan Surat Pelaksanaan tugas kerja yang berada


Pernyataan. Direktur Kepatuhan langsung di bawahnya
Seluruh Direksi tidak dinilai “memadai” oleh BI agar mencapai rencana
memiliki hubungan secara berkala dan BSM kerja yang ditetapkan.
keluarga sampai dengan dipandang sebagai Bank -- Menciptakan hubungan

70 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


yang harmonis antara telah ditetapkan dalam Treasuri dan Jaringan
Dewan Komisaris, Direksi, rencana kerja tahunan dalam melaksanakan
Pemegang Saham, dengan tetap menjaga aktifitas bidang treasuri,
karyawan, nasabah, prinsip kehati-hatian. dana, restrukturisasi,
investor, dan Pemerintah/ dan jaringan sesuai
Bank Sentral dalam Direktur Pembiayaan dengan sasaran yang
rangka mewujudkan Komersial dan Konsumer: telah ditetapkan dalam
GCG. -- Menetapkan strategi rencana kerja tahunan
-- Menyelenggarakan dan kebijakan di dengan tetap menjaga
pengelolaan Manajemen bidang pembiayaan prinsip kehati-hatian.
Risiko di perusahaan komersial dan konsumer
dengan baik sesuai berdasarkan prinsip Direktur Kepatuhan dan
dengan kebijakan yang syariah, serta kebijakan Manajemen Risiko:
telah ditetapkan. pendukung lain yang
-- Memimpin dan
-- Mengkoordinir berkaitan dengan
pembinaan terhadap mengkoordinir
pelaksanaan tugasnya.
seluruh Kepala Divisi/ -- Memimpin dan pelaksanaan kajian
Unit/Tim Kerja dan mengkoordinir seluruh terhadap risiko
cabang. unit kerja di Direktorat perusahaan sesuai
-- Membina hubungan Pembiayaan Komersial dengan visi BSM yang
dengan seluruh mitra dan Konsumer dalam mengacu pada ketentuan
kerja BSM agar dapat melaksanakan aktifitas peraturan perundang-
terwujud hubungan yang bidang pembiayaan undangan yang berlaku.
saling menguntungkan sesuai dengan sasaran -- Memimpin dan
bagi kedua belah pihak. yang telah ditetapkan mengkoordinir
dalam rencana kerja penetapan langkah-
Direktur Pembiayaan tahunan dengan tetap langkah yang diperlukan
Korporasi: menjaga prinsip kehati- untuk memastikan
-- Menetapkan strategi hatian. BSM telah memenuhi
dan kebijakan di bidang ketentuan seluruh
pembiayaan korporasi Direktur Pembiayaan peraturan perundang-
berdasarkan prinsip Treasuri dan Jaringan: undangan yang
syariah, serta kebijakan -- Menetapkan strategi berlaku dalam rangka
pendukung lain yang dan kebijakan di pelaksanaan prinsip
berkaitan dengan Direktorat Treasuri dan kehati-hatian.
pelaksanaan tugasnya. Jaringan berdasarkan
-- Memimpin dan prinsip syariah, serta Direktur Operasi dan
mengkoordinir seluruh kebijakan pendukung
Pendukung:
unit kerja di Direktorat lain yang berkaitan
Pembiayaan Korporasi -- Menetapkan strategi dan
denganpelaksanaan
dalam melaksanakan tugasnya. kebijakan yang sesuai
aktifitas bidang -- Memimpin dan dengan visi perusahaan
pembiayaan sesuai mengkoordinir seluruh dengan menjalankan
dengan sasaran yang unit kerja di Direktorat strategi dan kebijakan
www.syariahmandiri.co.id

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 71


BSM di bidang Informasi Services In Indonesia; F. Pengungkapan
dan Teknologi, corporate -- Seminar Kilas Balik
affair, hukum, operasi Perbankan Indonesia
Kepemilikan Saham serta
dan akuntansi, serta Tahun 2009 dan Rencana Hubungan Keuangan dan
sarana dan logistik. Penyempurnaan Keluarga Dewan Komisaris
-- Mengevaluasi Peraturan Mengenai dan Direksi
perkembangan bank di Prudential Banking;
bidang Informasi dan -- Sertifikasi BSMR; Per posisi Desember 2009, anggota
Teknologi, corporate -- 5th World Islamic Dewan Komisaris dan Direksi tidak
affair, hukum, operasi Economic Forum; memiliki saham di BSM. Sesuai
dan akuntansi serta -- Seminar Pencegahan dengan ketentuan Anggaran
sarana dan logistik Tindak Pidana di bidang Dasar, maka antara para anggota
dan merumuskan Perbankan; Direksi dan Komisaris serta antar
kebijakan yang perlu -- Workshop Leadership and anggota Direksi dengan anggota
ditempuh untuk tetap Change Management. Komisaris tidak ada hubungan
terlaksananya kegiatan
BSM yang efisien dan
efektif. Daftar Kehadiran Rapat Direksi

c. Rapat Direksi Nama Pejabat Rapat Direksi Rapat Komisaris Rapat Direksi dan
Rapat Direksi (57 kali) dan Direksi (7 kali) Komisaris (11 kali)
diselenggarakan minimal
1 (satu) kali dalam Yuslam Fauzi
(Direktur Utama) 51 7 9
seminggu yaitu setiap hari
Senin, namun tertutup
Hanawijaya
kemungkinan bahwa (Direktur) 56 7 8
Direksi mengadakan Rapat
Direksi di luar jadwal yang Srie Sulistyowati
54 7 9
ditentukan tersebut. (Direktur)

d. Kebijakan Remunerasi Amran Nasution 9


54 7
Total remunerasi yang (Direktur)
dibayarkan kepada Direksi Zainal Fanani
selama tahun 2009 meliputi 53 7 10
(Direktur)
gaji dan kompensasi
lainnya tidak termasuk Sugiharto 7 9
(Direktur) 54
tantiem adalah sebesar
Rp11,158 miliar mengalami
peningkatan dibandingkan
Jenis Remunerasi Direksi
pada tahun 2008 sebesar
Rp7,560 miliar. Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain Direksi Miliar Rp
Gaji Rp/Tahun 6 5,085
e. Pelatihan Direksi
Tunjangan Rp/Tahun 6 6,072
Untuk meningkatkan
kompetensi dan menunjang TOTAL 11,158
pelaksanaan tugas Direksi
BSM selama tahun 2009, Jumlah Remunerasi Direksi
anggota Direksi BSM Jenis Remunerasi per Orang dalam 1 tahun*) Jumlah Direksi Jumlah Dewan
telah mengikuti berbagai Komisaris
program pelatihan,
workshop, konferensi, Di atas Rp2 miliar 1
seminar antara lain:
www.syariahmandiri.co.id

Di atas Rp1 miliar s.d Rp2 miliar 5


-- Workshop perbankan
Di atas Rp500 juta s.d Rp1 miliar 4
nasional;
-- Seminar Enhancing Rp500 juta ke bawah
Access to Formal Financial *) yang diterima secara tunai

72 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah penerapan good corporate
governance;
No. Uraian Rasio d. Mengevaluasi efektivitas
pelaksanaan audit dari
1. Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah; 19.19%
auditor ekstern termasuk
2. Rasio gaji Direksi yang teringgi dan terendah; 1.11% menelaah independensi
3. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah; 1.11% dan objektivitas auditor
4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi; 4.01% ekstern serta menelaah
kecukupan pemeriksaan
5. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah 76.91%
yang dilakukannya,
memonitor kinerja auditor
keluarga sedarah sampai dengan kemampuan bertindak ekstern dan memastikan
derajat kedua, baik menurut independen. kepatuhan terhadap standar
garis lurus maupun garis ke profesional serta memonitor
samping atau hubungan semenda Tugas dan Tanggung Jawab tindak lanjut hasil audit;
(menantu atau ipar). Komite Audit e. Melakukan penelaahan atas
Sebagai panduan Komite Audit tindak lanjut laporan hasil
G. Shares Option untuk melaksanakan tugas audit yang dilakukan oleh
BSM tidak melakukan shares option maka Dewan Komisaris telah otoritas pengawas bank,
dalam periode Januari – Desember menetapkan Piagam Komite pasar modal dan instansi
2009. Audit (Audit Committee Charter) lainnya;
yang disahkan pada tanggal 20 f. Melakukan evaluasi atas
Mei 2005. pelaksanaan audit intern
H. Laporan Komite Audit dalam rangka menilai
Susunan anggota Komite Audit Adapun tugas dan tanggung kecukupan pengendalian
telah memenuhi persyaratan yang jawab Komite Audit yang intern termasuk kecukupan
ditetapkan dalam PBI Nomor 8/4/ tercantum dalam Piagam proses pelaporan keuangan
PBI/2006 tentang Pelaksanaan Komite Audit (Audit Committee untuk rekomendasi kepada
Good Corporate Governance bagi Charter) telah sesuai dengan Dewan Komisaris, yaitu:
Bank Umum. Persyaratan tersebut Keputusan Ketua BAPEPAM -- Pelaksanaan tugas yang
adalah anggota Komite Audit No.Kep-29/PM/2004 dan dilaksanakan oleh fungsi
paling kurang terdiri dari seorang Peraturan Bank Indonesia audit intern
Komisaris Independen, seorang No.11/33/PBI/2009 tentang -- Pelaksanaan tindak
pihak independen yang memiliki Pelaksanaan GCG bagi Bank lanjut oleh Direksi atas
keahlian di bidang keuangan Umum Syariah dan Unit hasil temuan audit
atau akuntansi dan seorang dari Usaha Syariah adalah sebagai dan/atau rekomendasi
pihak independen yang memiliki berikut: dari hasil pengawasan
keahlian di bidang hukum atau a. Melakukan penelaahan Bank Indonesia, auditor
perbankan. Dalam melaksanakan atas informasi keuangan intern, Dewan Pengawas
tugasnya, Komite Audit selalu yang akan dikeluarkan BSM Syariah dan/atau auditor
berpedoman pada rencana kerja seperti laporan keuangan, ekstern;
yang telah disusun. proyeksi dan informasi g. Memberikan rekomendasi
keuangan lainnya sesuai tentang penunjukkan
1. Independensi Anggota dengan standar akuntansi Akuntan Publik dan Kantor
Komite Audit yang berlaku dan Akuntan Publik kepada
Seluruh anggota Komite pemenuhan Dewan Komisaris;
Audit yang berasal dari pihak pengungkapan sesuai h. Melaporkan kepada Dewan
independen tidak memiliki peraturan yang berlaku; Komisaris tentang berbagai
hubungan keuangan, b. Melakukan penelaahan risiko yang dihadapi
kepengurusan, kepemilikan atas ketaatan perusahaan BSM dan pelaksanaan
saham dan/atau hubungan terhadap peraturan manajemen risiko oleh
Direksi;
www.syariahmandiri.co.id

keluarga dengan Dewan perundang-undangan


Komisaris, Direksi dan/atau lainnya yang berhubungan i. Melakukan penelaahan atas
Pemegang Saham Pengendali dengan kegiatan pengaduan yang berkaitan
atau hubungan dengan Bank, perusahaan; dengan BSM;
yang dapat mempengaruhi c. Melakukan penelaahan atas j. Menjaga kerahasiaan

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 73


dokumen, data dan antara lain di Hyderabad Advisory Services, anggota
informasi BSM; (India), Washington DC, Komite Audit PT Bank
k. Melaksanakan tugas lain Paris, Frankfurt, dan Sydney. Rakyat Indonesia dan saat
yang diberikan oleh Dewan Tahun 2004 sebagai Tim ini sebagai anggota Komite
Komisaris. Penyusun Buku Pedoman Audit BSM disamping
l. Kerja Dewan Komisaris Bank bekerja pada konsultan
2. Susunan Anggota Komite Pembangunan Daerah, manajemen.
Audit Lembaga Pengembangan
Per 31 Desember 2009, Perbankan Indonesia (LPPI). 3. Rangkap Jabatan Anggota
Susunan Anggota Komite Audit Saat ini bertugas sebagai Komite
tercantum pada tabel di bawah. anggota Komite Audit BSM. a. Tidak ada Direksi BSM
maupun Direksi bank lain
Anggota Komite Audit yang menjadi anggota
Nama Jabatan Komite Audit
b. Ketua Komite Audit
Abdillah Ketua, Komisaris Independen merangkap sebagai Ketua
Kasmadi Adrianto Pihak Independen sebagai anggota pada Komite Pemantau
Risiko.
Tjeppy Kustiwa Pihak Independen sebagai anggota
4. Laporan Kerja Komite
Riwayat Hidup Anggota c. Tjeppy Kustiwa (Anggota)
Komite Audit
Audit
Lahir di Bandung tanggal Selama tahun 2009, Komite
a. Abdillah (Ketua) 17 Desember 1957. Lulusan Audit BSM telah me-review
Riwayat hidup dapat Fakultas Ekonomi Jurusan berbagai Laporan Hasil
dilihat pada bagian Dewan Akuntansi Universitas Pemeriksaan yang terdiri dari
Komisaris Padjadjaran Bandung
kelompok audit reguler,
tahun 1985 dan S2 Magister
telaah akun tertentu dan audit
b. Kasmadi Adrianto Manajemen Universitas
khusus, yang disampaikan oleh
(Anggota) Gadjah Mada Yogyakarta
Internal Audit maupun hasil
Lahir di Metro, Lampung, tahun 1994. Berpengalaman
audit Kantor Akuntan Publik.
tanggal 6 November 1947. mengikuti berbagai training
Analisa dan hasil pemeriksaan
Lulusan Administrasi dan seminar antara lain di
tersebut disampaikan pada
Universitas Diponegoro bidang yang berkaitan
Rapat Dewan Komisaris.
Semarang. Berkarir di dengan tugas Komite Audit,
Komite Audit juga telah
Bank Indonesia dari 1978- Akuntansi, Perbankan,
2003 dengan penugasan Financial Restructuring menyampaikan Laporan
terutama di bidang audit and Go Public Procedure, Kuartalan dan Tahunan
intern dan pengawasan/ Consilidation Financial mengenai pelaksanaan
pemeriksaan bank Report dan Information tugas dan tanggung jawabnya
umum, dengan jabatan Technology. Memulai karir di kepada Dewan Komisaris.
terakhir Deputi Direktur Bank Bumi Daya tahun 1986 Kegiatan Komite Audit
Pemeriksaan Bank I. hingga 2000, bekerja di dalam tahun 2009 dilakukan
Berpengalaman mengikuti Prasetio Strategic Consulting- dalam bentuk Rapat Komite
Andersen, Ernst & Young Audit. Mekanisme rapat
pelatihan di luar negeri Komite Audit dilaksanakan
www.syariahmandiri.co.id

74 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


melalui pertemuan dalam draft Laporan Pengawasan keberadaan Komite Renumerasi
rangka mengikuti RADIRKOM, Dewan Komisaris Semester II dan Nominasi ini ditetapkan
RAKOMDIR dan RAKOM Tahun 2008 dan Semester I melalui Keputusan Rapat Dewan
serta pada saat membahas Tahun 2009. Komisaris No.9/001/RAKOM
hasil telaah Komite Audit tanggal 22 Januari 2007 yang salah
dan hasil pertemuan Komite 5. Rapat Komite Audit satunya tentang pembentukan
Audit dengan satuan-satuan Komite Audit mengadakan Komite Remunerasi dan Nominasi.
kerja serta pembahasan hasil rapat secara berkala,
kegiatan lainnya. Kegiatan- sebagaimana ditetapkan 1. Tugas dan Tanggung
kegiatan yang telah dilakukan dalam Piagam Komite Audit. Jawab Komite Remunerasi
Komite Audit dalam tahun Rapat dilakukan sedikitnya dan Nominasi
2009 meliputi sebagai berikut: 1 (satu) bulan sekali. Selama Komite Remunerasi dan
tahun 2009 Komite Audit Nominasi bertanggung jawab:
a. Mengkaji laporan keuangan mengadakan rapat minimal 10 a. Terkait dengan kebijakan
(unaudited) Bank posisi (sepuluh) kali dengan tingkat remunerasi:
31.12.2008 dan 31.01.2009. kehadiran masing-masing 1). Melakukan evaluasi
b. Mengkaji laporan keuangan anggota Komite Audit ter- terhadap kebijakan
(audited) Bank posisi cantum pada tabel di bawah. remunerasi.
31.12.2008.

c. Mengkaji laporan keuangan Jumlah Rapat Komite Audit
publikasi Bank Triwulan II
dan Triwulan III Tahun 2009. Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran
d. Mengkaji Rencana Audit
Abdillah 27 27
Tahunan Divisi Audit Intern
Kasmadi Adrianto 27 25
tahun 2009.
e. Mengkaji laporan kegiatan Tjeppy Kustiwa 27 27
dan hasil pemeriksaan Divisi
Audit Intern Triwulan IV Pelatihan Komite Audit 2). Memberikan
Tahun 2008 serta Triwulan Selama tahun 2009, Komite rekomendasi kepada
I dan II Tahun 2009. Audit telah mengikuti Dewan Komisaris
f. Menyusun telaah laporan berbagai pelatihan dan mengenai:
hasil audit Kantor Akuntan seminar dalam rangka • Kebijakan remunerasi
Publik Tahun Buku 2008 pengembangan kompetensi bagi Dewan Komisaris
kepada Dewan Komisaris. anggota Komite Audit sebagai dan Direksi untuk
g. Menyusun telaah tindak lanjut berikut: disampaikan kepada
hasil audit Kantor Akuntan a. Mengikuti seminar RUPS.
Publik atas audit laporan “Menyongsong Full • Kebijakan remunerasi
keuangan Bank Tahun Buku Adoption IFRS di Indonesia, bagi Pejabat Eksekutif
2008. IKAI, Jakarta dan pegawai secara
h. Menyusun telaah b. Mengikuti seminar “The keseluruhan untuk
Perhitungan Net Interest Asia Pacific Conference and disampaikan kepada
Margin Bank. Exhibition 2009 on Enabling Direksi melalui Dewan
i. Menyusun rekomendasi Financial Turnaround Komisaris.
penunjukan Kantor Sustaining Growth under
Akuntan Publik/Akuntan Financial Turbulence”, JCC, b. Terkait dengan kebijakan
Publik yang ditugasi Jakarta nominasi:
melakukan audit laporan 1). Menyusun dan
keuangan Bank Tahun Buku memberikan
2009, I. Laporan Komite rekomendasi mengenai
j. Menyusun laporan tahunan Remunerasi dan Nominasi sistem serta prosedur
Komite Audit tahun 2008. pemilihan dan/atau
Di samping itu, Komite Audit Sejalan dengan Peraturan Bank
www.syariahmandiri.co.id

penggantian anggota
juga melakukan tugas-tugas Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Dewan Komisaris
lain yang berkaitan dengan tanggal 30 Januari 2006 tentang dan Direksi kepada
pelaksanaan tugas Dewan Pelaksanaan Good Corporate Dewan Komisaris untuk
Komisaris, antara lain mengkaji Governance Bagi Bank Umum, disampaikan kepada

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 75


Rapat Umum Pemegang Komite Remunerasi dan b. Melakukan kajian atas
Saham. Nominasi. pemberian fasilitas Car
2). Memberikan b. Ketua Komite Remunerasi Ownership Program bagi
rekomendasi mengenai dan Nominasi tidak Direksi termasuk besarnya
calon anggota Dewan merangkap sebagai ketua fasilitas dan jenis kendaraan
Komisaris dan/atau pada Komite lain. yang diberikan serta
Direksi kepada Dewan
Komisaris untuk 4. Rangkap Jabatan pemberian fasilitas
disampaikan kepada tunjangan perumahan bagi
Anggota Komite
Rapat Umum Pemegang Direksi untuk disampaikan
Komite Remunerasi dan
Saham. kepada Dewan Komisaris
Nominasi mengadakan rapat
dan mengkonsultasikan
sesuai dengan kebutuhan
2. Susunan Anggota Komite hasil kajian tersebut kepada
dan selama tahun 2009,
Remunerasi dan Nominasi pemegang saham;
Komite Remunerasi dan
Anggota Komite Remunerasi c. Melakukan kajian
Nominasi telah melakukan
dan Nominasi memiliki remunerasi dan nominasi
minimal 2 kali pertemuan
integritas, akhlak dan moral Pengurus dan Pegawai BSM.
dengan beberapa agenda
yang baik. Susunan Anggota penting antara lain:
Komite Remunerasi dan Rapat Komite
a. Membahas tentang status
Nominasi untuk tahun 2009 Remunerasi dan
Saudara Muhammad
mengalami perubahan Nominasi
Haryoko sebagai pihak
sebagaimana tabel berikut ini: Komite Remunerasi dan
independen yang
Nominasi mengadakan
menjadi salah satu
rapat sebanyak 2 (dua)
Periode kali. Adapun jumlah
No. 01/01/09 s.d. 08/01/09 09/01/09 s.d. 25/06/09 s.d. 31/12/09 Jabatan kehadiran masing-
25/06/09 masing anggota Komite
Komisaris Independen Remunerasi dan Nominasi
1. Achmad Marzuki Achmad Marzuki Achmad Marzuki
sebagai Ketua dapat dilihat pada tabel
2. Abdillah Abdillah Abdillah
Komisaris Independen rapat komite.
sebagai anggota
Komisaris sebagai
3. Tardi Tardi Tardi
anggota Riwayat Hidup Anggota
Kepala Divisi sebagai KomiteRemunerasi dan
Eka Bramantya Eka Bramantya
4. Helmi Huseno
Danuwirana Danuwirana
anggota, per tanggal
9 Januari 2009
Nominasi
Muhammad Senior Advisor Dewan a. Achmad Marzuki (Ketua)
5. Muhammad Haryoko -
Haryoko Komisaris Riwayat hidup dapat dilihat
6. Achmad Fauzi Achmad Fauzi Achmad Fauzi
Kepala Divisi sebagai di bagian Dewan Komisaris
anggota b. Abdillah
Riwayat hidup dapat dilihat
Rapat Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi anggota Komite di bagian Dewan Komisaris
c. Tardi
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran Riwayat hidup dapat dilihat
Achmad Marzuki 2 2 di bagian Dewan Komisaris
d. Eka Bramantya Danuwirana
Abdillah 2 2
Riwayat hidup dapat dilihat
Tardi 2 2 di bagian Kepala Divisi
Eka Bramantya Danuwirana 2 2 e. Achmad Fauzi
Achmad Fauzi 2 2 Riwayat hidup dapat dilihat
di bagian Corporate Secretary.

3. Rangkap Jabatan J. Laporan Komite Pemantau


www.syariahmandiri.co.id

Remunerasi dan Nominasi


Anggota Komite Risiko
yang berakhir masa
a. Tidak ada Direksi BSM
jabatannya pada tanggal 19
maupun Direksi bank lain 1. Tugas dan Tanggung Jawab
Juni 2009;
yang menjadi anggota

76 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


Komite Pemantau Risiko ketua pada Komite Audit. Rapat Komite Pemantau
Piagam Komite Pemantau Risiko
Risiko ditetapkan dalam Surat 4. Laporan Kerja Komite Rapat Komite dilaksanakan
Keputusan Bersama Direksi dan Pemantau Risiko sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
Dewan Komisaris No. 9/004- dalam sebulan dengan perincian
SKB/KOM-DIR tanggal 18 Juli Komite Pemantau Risiko kehadiran masing-masing
2007. Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat minimal anggota seperti pada tabel:
bertanggungjawab untuk: sebulan sekali. Selama tahun
a. Melakukan evaluasi tentang 2009, Komite Pemantau
kebijakan manajemen risiko; Risiko telah melakukan 19 kali
K. Komite di bawah Direksi
b. Melakukan evaluasi tentang pertemuan dengan beberapa
kesesuaian antara kebijakan Komite di bawah Direksi adalah
agenda penting antara lain:
manajemen risiko dengan Komite Manajemen Risiko
a. Mengevaluasi kinerja, profil
pelaksanaan kebijakan (KMR). Komite ini dibentuk
risiko dan kesehatan bank
tersebut; untuk memberikan saran dan
setiap bulan;
c. Melakukan monitoring dan rekomendasi kepada Direktur
b. Membahas masalah
evaluasi pelaksanaan tugas Utama terkait kebijakan dan
pembiayaan, evaluasi
Komite Manajemen Risiko strategi manajemen risiko. KMR
pencapaian target
dan Satuan Kerja Manajemen beranggotakan Direksi dan Kepala
pembiayaan serta insentif dan
Risiko, untuk memberikan Divisi yang secara fungsional
action plan pencapaian target
rekomendasi kepada Dewan mengelola risiko usaha bank.
pembiayaan tahun 2009;
Komisaris. Tugas KMR antara lain meliputi
c. Membahas kerangka dan
penyusunan kebijakan, strategi
prosedur pembiayaan,
2. Susunan Anggota Komite dan pedoman penerapan
penerapan four eyes principles
Pemantau Risiko manajemen risiko, penyempurnaan
dan mekanisme monitoring
pelaksanaan manajemen risiko
Per 31 Desember 2009, Susunan terhadap kepatuhan SOP;
dan penetapan manajemen risiko,
Anggota Komite Pemantau d. Membahas fungsi manajemen
penyempurnaan pelaksanaan
Risiko terdiri dari: risiko ada unit kerja bisnis dan
manajemen risiko dan penetapan
fungsi unit kepatuhan dalam
keputusan bisnis yang
Nama Jabatan menyimpang dari prosedur normal.
Forum KMR diadakan minimal satu
Abdillah Komisaris Independen sebagai Ketua
kali dalam sebulan.
Lilis Kurniasih Komisaris Utusan sebagai anggota
Kasmadi Adrianto Pihak Independen sebagai anggota L. Corporate Secretary
Tjeppy Kustiwa Pihak Independen sebagai anggota
Corporate Secretary BSM dijabat
oleh Kepala Divisi Hubungan
Rapat Anggota Komite Pemantau Risiko
Korporasi & Hukum yang
Nama Jumlah Rapat Tingkat Kehadiran mengemban misi untuk
mendukung terciptanya citra
Abdillah 19 19 perusahaan yang baik secara
Lilis Kurniasih 19 17 konsisten, dan berkesinambungan
Kasmadi Adrianto 19 17 melalui pengelolaan program
komunikasi yang efektif kepada
Tjeppy Kustiwa 19 19
segenap pemangku kepentingan.
Corporate Secretary berfungsi
3. Rangkap Jabatan sebagai penghubung antara
Anggota Komite mengawal pembiayaan; BSM dengan stakeholders,
a. Tidak ada Direksi BSM e. Monitoring dan penanganan dan masyarakat umum serta
maupun Direksi bank lain nasabah korporasi cabang bertanggung jawab untuk
www.syariahmandiri.co.id

yang menjadi anggota non lancar; menyediakan dan menyampaikan


Komite Pemantau Risiko. f. Membahas perkembangan informasi yang penting mengenai
b. Ketua Komite Pemantau proyek core banking system BSM kepada masyarakat umum
Risiko merangkap sebagai dan fasilitas pengurus. maupun untuk kepentingan
pemegang saham.

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 77


Direksi BSM dengan Surat Doa Pagi Senin, Pengajian Rabuan, secara berkesinambungan;
Keputusan No. 10/014-KEP/ dzikir Jumat pagi, newsletter, - Memastikan berjalannya fungsi
DIR tanggal 22 Januari 2008, intranet, temu karyawan, serta Dewan Komisaris, Direksi, DPS
telah mengangkat Sekretaris sosialisasi ke kantor wilayah dan dan Komite-Komite;
Perusahaan (Corporate Secretary) cabang. - Mengkoordinir Self Assessment
dan Pelaksana Harian Sekretaris dan Pelaporan Pelaksanaan
Perusahaan BSM yang Fungsi dan peran Corporate GCG BSM sesuai PBI, GCG dan
dirangkapkan kepada Kepala Divisi Secretary di BSM serta segenap Bapepam;
Hubungan Korporasi & Hukum unit pendukung telah diatur dalam - Menyiapkan Daftar Pemegang
(DKH). Surat Keputusan Saham, Daftar Khusus dari
No.10/014-KEP/DIR tanggal 22 anggota Direksi, Dewan
Dalam menjalankan fungsi dan Januari 2008 dengan tugas pokok: Komisaris, dan keluarganya
perannya, Corporate Secretary - Mengikuti perkembangan dalam kepemilikan saham,
dibantu oleh fungsi hukum, pasar dan kondisi eksternal hubungan bisnis, dan peran
corporate event, protokoler, BSM khususnya peraturan- lain yang dapat menimbulkan
kesekretariatan, komunikasi/ peraturan yang berlaku di benturan kepentingan
promosi, media relations dan bidang Perbankan Syariah; - Menghadiri dan membuat
institutional relation dalam - Memberikan pelayanan kepada risalah rapat Direksi dan Dewan
berhubungan dengan pihak masyarakat atas pemahaman Komisaris;
eksternal maupun internal BSM. BSM dan setiap informasi yang - Menyelenggarakan Rapat
dibutuhkan pihak eksternal Umum Pemegang Saham.
Hubungan dengan pihak BSM yang berkaitan dengan
eksternal dipelihara dengan kondisi internal dan/atau hal- Hubungan dengan stakeholders
baik, khususnya dalam rangka hal khusus yang ingin diketahui dilakukan melalui kegiatan temu
pemenuhan kewajiban yang publik; analis, paparan publik, penerbitan
harus dilakukan oleh BSM sebagai - Memberikan masukan kepada buletin kinerja keuangan
perusahaan publik termasuk untuk Direksi BSM untuk menjalankan triwulanan, penerbitan laporan
memberikan keterangan mengenai ketentuan/ Undang-undang keuangan triwulanan, tengah-
kinerja, kegiatan operasional serta yang berlaku antara lain tahunan dan tahunan.
hal-hal lainnya seputar BSM. tentang Perseroan, Obligasi, Pemegang saham dan pemangku
Saham Perbankan Syariah, kepentingan lainnya juga dapat
Selain itu, mengingat pegawai Pasar Modal beserta peraturan mengakses informasi mengenai
merupakan salah satu elemen pelaksanaannya; BSM dan kegiatannya di situs web,
penting dalam penciptaan - Sebagai penghubung antara www.syariahmandiri.co.id.
citra perusahaan, Corporate BSM dengan institusi eksternal
Secretary BSM juga memiliki yang mewakili masyarakat; Beberapa aktivitas yang dilakukan
tugas menyebarluaskan informasi - Mengingatkan Direksi BSM oleh Corporate Secretary selama
mengenai BSM kepada segenap tentang tanggung jawabnya tahun 2009, dalam kaitan dengan
pegawai, termasuk menyampaikan untuk melaksanakan GCG hubungan dengan stakeholders
program dan kebijakan yang optimal sesuai tujuan antara lain:
manajemen. Informasi tersebut perusahaan agar tercipta image a. Media Gathering yang
disampaikan melalui media internal perusahaan yang lebih baik dan melibatkan pers dan pegawai
antara lain: Buletin BSM, Forum meningkatkan laba perusahaan BSM
b. Penandatanganan
www.syariahmandiri.co.id

78 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


Memorandum of Understanding Daftar Siaran Pers yang Dikeluarkan oleh BSM
(MoU) dengan mitra BSM
antara lain:
- Perum Pegadaian,
- Telkom,
- Sahid Tours,
- Tazkia,
- Badan Wakaf Nasional,
- PT Berlian Laju Tanker.
c. Mengadakan berbagai event
dalam rangka membangun
citra BSM yang kokoh antara
lain:
- Acara UMKM Award,
- Festival Ekonomi Syariah,
- Mengikuti Islamic Book Fair,
- Acara WIEF(World Islamic
Economic Forum).
d. Mengadakan berbagai acara
terkait dengan program
Corporate Social Responsibility
(CSR) antara lain:
- Acara sunatan massal,
- Santunan anak yatim,
- Acara buka puasa,
- Tasyakuran milad BSM.

Profil Corporate Secretary


BSM
Achmad Fauzi, lahir 4 November
1965. Lulusan Magister Hukum
Bisnis dari Universitas Padjadjaran,
Bandung. Karirnya dimulai dari
Chase Manhattan Bank tahun
1989, kemudian di Bank Duta
(1989-1990), Bank Putera
(1990-1995), Bank IFI (1995-
2005), dan sejak September
2005 bergabung dengan BSM.
Telah mengikuti berbagai Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 Kepala DAI bertanggung jawab
training dan seminar, termasuk tanggal 20 September 1999 langsung kepada Direktur Utama
Sertifikasi Manajemen Risiko tentang Penugasan Direktur dan memiliki jalur komunikasi
oleh BSMR di Jakarta. Selain Kepatuhan (Compliance Director) langsung dengan Dewan
aktif di BSM, Achmad Fauzi juga dan Penerapan Standar Komisaris.
aktif di Masyarakat Ekonomi Pelaksanaan Fungsi Audit
Syariah (MES) dan Kompartemen Intern Bank Umum. Sejak awal DAI bertanggung jawab
Perbankan Syariah (KPbS) beroperasinya BSM telah melakukan pemeriksaaan secara
Perbanas. membentuk suatu Divisi untuk independen terhadap segenap
menjalankan fungsi Satuan audit di BSM. DAI bekerja
M. Satuan Kerja Audit Kerja Audit Intern (SKAI). Unit berdasarkan suatu rencana audit
Internal (SKAI) kerja ini semula bernama Divisi tahunan yang sebelumnya telah
www.syariahmandiri.co.id

Pengawasan Intern (DPI). Sejak disetujui Direktur Utama dan


BSM berupaya menjaga dan bulan Januari 2009 diubah Divisi direview oleh Dewan Komisaris.
mengamankan kegiatan usaha Pengawasan Intern (DPI) berubah Laporan hasil audit dan realisasi
Bank dan sesuai dengan Peraturan menjadi Divisi Audit Intern (DAI). kegiatan audit DAI dilaporkan

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 79


melalui Laporan Kaji Ulang terhadap kebijakan, ketentuan, 7. Divisi Audit Intern secara
Business Plan yang disampaikan dan peraturan yang ditetapkan; berkala sekurang-kurangnya
kepada Dewan Komisaris sebagai 2. Konstruktif, yaitu menjaga sekali dalam 3 (tiga) tahun
wakil Pemegang Saham. tingkat kehematan dilakukan review oleh pihak
Dewan Komisaris, melalui Komite penggunaan sumber daya yang ekstern, untuk menjamin bahwa
Audit dan Direksi, memantau optimal dan efektivitas hasil pelaksanaan fungsi Divisi Audit
dan mengkonfirmasi apakah yang maksimal; Intern telah sesuai dengan
pihak yang diaudit (auditee) telah 3. Konsultatif, yaitu memberikan Standar Pelaksanaan Fungsi
mengambil langkah-langkah rekomendasi yang bermanfaat Audit Intern Bank Umum.
yang memadai atas hasil temuan bagi seluruh manajemen
audit tersebut. Pelaksanaan audit sebagai penyempurnaan Uraian pelaksanaan kegiatan
oleh DAI dilakukan berdasarkan kebijakan dalam rangka Audit Internal
risk based audit, di mana alokasi mencapai tujuan organisasi. Aktivitas yang telah dilakukan
sumber daya (SDM, waktu dan oleh Divisi Audit Internal antara
hari audit) dilakukan berdasarkan Selain itu DAI juga memiliki lain:
tingkat risiko dari auditee, tanggung jawab profesi, yaitu: 1. Merealisasikan audit (rutin dan
sehingga sumber daya DAI akan 1. Auditor Intern harus memiliki non rutin/khusus) terhadap
lebih fokus pada auditee yang independensi dalam melakukan seluruh unit kerja Cabang dan
memiliki risiko tinggi. audit dan mengungkapkan Kantor Pusat sesuai dengan
pandangan serta pemikiran target yang ditetapkan dalam
Piagam Audit Internal sesuai dengan profesinya Rencana Audit Tahunan. DAI
berdasarkan standar audit yang melakukan penugasan audit
DAI telah memiliki Piagam berlaku umum; khusus/investigatif bilamana
Audit Internal sebagai pedoman 2. Auditor Intern harus memiliki terdapat permasalahan yang
dasar yang mengatur tentang komitmen yang tinggi terhadap dapat mengganggu jalannya
kedudukan, wewenang dan keberhasilan dan nama baik operasional BSM, pelanggaran
tanggung jawab, serta metode Bank; terhadap Kode Etik Perusahaan
kerja dan pelaporan Divisi Audit 3. Auditor Intern harus memiliki dan prinsip Good Corporate
Intern dalam menjalankan tanggung jawab terhadap Governance di seluruh
tugasnya mewujudkan sistem profesinya dengan selalu lingkungan Bank. Berdasarkan
pengawasan intern BSM. Piagam menerapkan prinsip kerja Rencana Kerja Tahun 2009,
Audit Internal terbit pada tanggal yang cermat dan seksama target penugasan audit yang
27 April 2005 sebagai revisi dari dengan berpegang teguh ditetapkan adalah berdasarkan
Internal Audit Charter tanggal 21 kepada kode etik auditor dan metodologi Risk Based Audit
Maret 2002. budaya “ETHIC” Bank; mencakup 140 penugasan.
4. Auditor Intern tidak terkait di Realisasi penugasan selama
Outline Piagam Audit Internal dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2009 adalah sebanyak
Bab I. Pendahuluan operasional dari unit kerja yang 186 penugasan (132,86% dari
Bab II. Kedudukan diaudit; target 140 penugasan), dengan
Bab III. Ruang Lingkup 5. Auditor intern tidak melakukan rincian:
Bab IV. Wewenang dan audit terhadap unit kerja - Audit Rutin sebanyak 149
Tanggung jawab yang petugasnya mempunyai penugasan;
Bab V. Tanggung jawab Profesi hubungan - Audit Non-Rutin sebanyak 37
Bab VI. Metode Kerja keluarga sampai derajat kedua penugasan.
Bab VII. Pelaporan dengan auditor intern yang 2. Menerapkanmekanisme
Bab VIII. Lain-lain bersangkutan dan kegiatan penilaian dan pengukuran
yang sebelumnya dilakukan terhadap pengendalian intern
Tugas dan tanggung jawab oleh auditor intern yang (Intern Control Score/ICS),
Divisi Audit Internal bersangkutan; mengacu pada pengukuran
Sebagaimana ditegaskan dalam 6. Auditor Intern senantiasa dampak (impact) danfrekuensi
Piagam Audit Intern BSM tanggal meningkatkan kualitasnya penyimpangan yang terjadi
www.syariahmandiri.co.id

27 April 2005, tugas dan fungsi dengan terus meningkatkan (likelihood). Penilaian ICS
strategis DAI adalah: kemampuan teknis melalui menjadi salah satu komponen
1. Protektif, yaitu memastikan pendidikan berkelanjutan nilai Key PerformanceIndicator
terciptanya ketaatan BSM minimal 180 (seratus delapan (KPI) unit-unit kerja. Hal ini
puluh) jam per 3 (tiga) tahun;

80 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


menunjukkan komitmen c. Badan Pemeriksa Intern Bank serta perbaikan
yang kuat dalam perbaikan Keuangan (BPK) yang mungkin dilakukan.
efektivitas Sistem Pengendalian BPK melakukan audit
Intern secara berkesinambungan. sewaktu-waktu sesuai DAI menyampaikan laporan
3. Berperan aktif sebagai mitra prioritas kerja BPK, terakhir hasil pengkajian ulang
kerja (counterpart) auditor tahun 2005. Tindak lanjut oleh kantor akuntan publik
eksternal yaitu Bank Indonesia, atas tanggapan audit yang ditunjuk sekurang-
Bank Mandiri, Badan di-update setiap 3 bulan kurangnya sekali dalam 3
Pemeriksaan Keuangan sekali. Progress tindak lanjut tahun, selambat-lambatnya
Republik Indonesia (BPK RI), dilaporkan kepada Direktur 1 (satu) bulan setelah hasil
maupun Kantor Akuntan Publik Utama dan Komisaris secara kaji ulang oleh pihak ekstern
(KAP). Tugas sebagai triwulanan. diterima oleh Bank.
counterpart adalah d. Lloyd Register
memfasilitasi komunikasi Lloyd’s Register Quality Proses review ekstern
antara manajemen dengan Management (LRQA) terakhir dilakukan pada
pihak auditor eksternal dan adalah lembaga yang telah bulan Juni 2008 oleh Kantor
pemantauan tindak lanjut/ menerbitkan sertifikasi Akuntan Publik (KAP)
penyelesaian temuan audit ISO 9001:2000 Quality Drs. J. Tanzil & Rekan, untuk
ekstern. Management System bagi periode 1 Juni 2005 – 31
standar mutu audit DAI yang Mei 2008. Review penerapan
Beberapa auditor eksternal telah diperoleh sejak tahun SPFAIB 3 tahunan baru
yang melakukan audit/review 2004. Sesuai requirement akan dilakukan pada tahun
terhadap BSM antara lain: ISO 9001:2000, LRQA akan 2011.
a. Bank Indonesia melakukan surveillance visit
Bank Indonesia melakukan setiap 6 bulanan untuk 4. Melakukan sosialisasi dan
audit minimal setahun sekali mereview konsistensi pembinaan tentang efektivitas
dan monitoring tindak lanjut implementasi ISO 9001:2000 pengendalian intern pada saat
atas tanggapan audit DAI. exit meeting audit maupun pada
di-update setiap 3 bulan e. External Review pelatihan-pelatihan in-house,
sekali. Setiap progress Sesuai Peraturan Bank baik untuk pegawai pelaksana
tindak lanjut dilaporkan Indonesia No. 1/6/PBI/1999 maupun officer antara lain
kepada Direktur Utama dan tentang Penugasan Direktur Branch Operations, Management
Komisaris secara triwulanan. Kepatuhan (Compliance Trainee Program dan program-
b. Bank Mandiri Director) dan Penerapan program lainnya.
Bank Mandiri melakukan Standar Pelaksanaan Fungsi 5. Meningkatkan kompetensi
audit minimal setiap tahun Audit Intern Bank Umum, auditor baik hard skill maupun
sekali dan monitoring tindak DAI menyampaikan laporan soft skill. Selama tahun 2009
lanjut atas tanggapan hasil kaji ulang (review) total jam pelatihan yang diikuti
audit di-update setiap pihak ekstern yang memuat seluruh pegawai/auditee adalah
3 bulan sekali. Progress pendapat tentang hasil kerja 2.224 jam, atau rata-rata jam
tindak lanjut dilaporkan SKAI dan kepatuhannya pelatihan adalah 38,34 jam
kepada Direktur Utama dan terhadap Standar per pegawai.
Komisaris secara triwulanan. Pelaksanaan Fungsi Audit
www.syariahmandiri.co.id

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 81


Rekapitulasi berbagai pelatihan dan aman. BSM telah menerapkan Dewan Komisaris, dan
yang telah diikuti selama tahun suatu Sistem Pengendalian Intern melaporkan secara berkala
2009 antara lain: (SPI) yang dituangkan dalam hasil-hasil kinerja BSM
1. Workshop Pedoman Organisasi, suatu Pedoman Standar SPI yang kepada Dewan Komisaris.
2. Strategic Skill, disahkan oleh Direksi dalam Surat Direksi mengendalikan
3. Knowledge Sharing Corporate Edaran No. 6/018/OPS tanggal 6 operasional BSM dan
Planning, Mei 2004, merujuk kepada Surat memantau efektivitas sistem
4. Sosialisasi Pengisian SPT Edaran Bank Indonesia No.5/22/ pengendalian intern, dengan
Tahunan, DPNP tanggal 29 September 2003 membentuk Satuan Kerja
5. Sarasehan Pembiayaan tentang Pedoman Standar Sistem Audit Intern yang efektif dan
Bermasalah, Pengendalian Intern bagi Bank independen.
6. Workshop Rencana Implementasi Umum.
BSM Shared Values, 3). Budaya Pengendalian
7. Basic Training, Agar penerapan pengendalian Dewan Komisaris, Direksi
8. Workshop Bisnis, internal berjalan efektif, maka SPI dan seluruh jajaran pegawai
9. Pelatihan Auditor Program, tersebut telah didukung dengan BSM telah berkomitmen
10. Strategic Planning. beberapa subsistem infrastruktur untuk mewujudkan suatu
sebagai berikut: budaya perusahaan yang
Profil Kepala Divisi Audit Internal a. Pengawasan Manajemen dan telah disepakati bersama,
Priyono, lahir 17 Juli 1957. Budaya Pengendalian dinyatakan secara tertulis,
Alumnus Universitas Airlangga, 1). Dewan Komisaris dan dipantau penerapannya
Surabaya. Karirnya dimulai Dewan Komisaris BSM secara terus-menerus,
dengan menjadi auditor di salah telah menjalankan fungsi yaitu Excellence, Teamwork,
satu Kantor Akuntan Publik, pengawasannya dengan Humanity, Integrity, dan
kemudian dilanjutkan dengan melakukan rapat-rapat Customer Focus (ETHIC).
berkarir di Bank Dagang Negara Dewan Komisaris dan Direksi,
(BDN) pada tahun 1985. Berbagai baik yang bersifat berkala b. Identifikasi dan Penilaian
posisi yang ditempati antara lain seperti evaluasi kinerja Risiko
Auditor Pemeriksa, Kepala Seksi manajemen secara bulanan BSM terus mengembangkan
Pengawasan, Kepala Tim Audit. maupun insidental terkait penerapan Enterprise Risk
Bergabung di BSM tahun 1999 dengan kondisi terkini BSM. Management (ERM) sebagai
sebagai Kepala Divisi SDI. Telah upaya mengawal pertumbuhan
mengikuti berbagai training dan Dewan Komisaris dibantu Bank yang sehat dan
seminar, antara lain Sertifikasi oleh 3 (tiga) komite, yaitu berkesinambungan (sustainable
Manajemen Risiko oleh BSMR, Komite Audit, Komite growth), dan dalam rangka
Workshop Risk Based Audit, Pemantau Risiko, dan Komite memenuhi ketentuan Bank
Workshop Effective Risk Assessment Remunerasi dan Nominasi. Indonesia. Unit Kerja Manajemen
dan Workshop Aplikasi Manajemen Risiko saat ini telah mempunyai
Audit di Perbankan. 2). Direksi infrastruktur yang diperlukan
Direksi BSM melaksanakan agar kebijakan dan ketentuan
Penjelasan mengenai Sistem kebijakan dan strategi BSM selalu up-to-date, tersedianya
Pengendalian Internal BSM sesuai Rencana Bisnis prosedur dan penetapan limit,
BSM berkomitmen mengelola Bank yang telah disetujui ketersediaan proses identifikasi,
operasional Bank secara sehat pengukuran, pemantauan,
www.syariahmandiri.co.id

82 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


pengendalian risiko, serta sistem kepada PBI No.9/15/PBI/2007 April 2005 dan Kode Etik Auditor
informasi manajemen risiko yang tentang Penerapan Manajemen Intern yang disahkan Direksi
menyeluruh. Risiko dalam Penggunaan pada tanggal 6 Februari 2008.
Teknologi Informasi oleh
Bank Umum, sehingga Peran serta DAI dalam
c. Kegiatan Pengendalian dan BSM dapat memberikan penguatan (improvement) SPI,
Pemisahan Fungsi fungsionalitas yang inovatif,
Sistem Pengendalian Intern antara lain:
mendukung pelayanan ’one 1) Melakukan perbaikan
yang efektif mensyaratkan stop shopping’ kepada nasabah
adanya kegiatan pengendalian berkelanjutan (continuous
BSM, kemudahan akses serta improvement) intern melalui
yang mencakup penetapan melakukan pengembangan
kebijakan dan prosedur pembaharuan Manual Audit
aplikasi yang aman dan selaras Intern.
pengendalian lebih dini untuk dengan perkembangan pasar.
memastikan bahwa kebijakan 2) Sosialisasi dan internalisasi Kode
dan prosedur tersebut secara Etik Auditor Intern.
e. Kegiatan Pemantauan dan 3) Aktif menjadi mitra kerja
konsisten dipatuhi dan menjadi tindakan koreksi
kegiatan yang tidak terpisahkan (counterpart) Komite Audit dan
penyimpangan sebagai anggota tidak tetap
dari setiap kegiatan BSM. BSM telah menyelenggarakan Working Group Operational.
pemantauan dan 4) Mengembangkan pendekatan
BSM menetapkan salah satu pengevaluasian kecukupan
Direksi menjadi Direktur Risk Based Audit (RBA) secara
Sistem Pengendalian Intern bertahap.
Kepatuhan untuk memastikan secara terus-menerus dengan
fungsi pengendalian dan 5) Mendukung implementasi
membentuk Satuan Kerja Corporate Value BSM, yaitu
kepatuhan telah dilaksanakan. Audit Intern (dengan nama
Direktur Kepatuhan dibantu Excellence, Teamwork, Humanity,
Divisi Audit Intern/DAI) yang Integrity, Customer Focus (ETHIC),
oleh Divisi Kepatuhan (DKN) independen terhadap satuan
dan Pengawas Kepatuhan & dalam konteks review terhadap
kerja operasional. lingkungan pengendalian
Prinsip Mengenal Nasabah
(PKP) yang ditempatkan di (control environment) di
DAI berkomitmen untuk seluruh unit kerja BSM.
unit-unit kerja Kantor Pusat dan melaksanakan fungsinya
cabang. 6) Membantu Dewan Pengawas
memastikan efektivitas SPI Syariah (DPS) dalam mengawasi
yang memadai dengan
Infrastruktur dan perangkat pelaksanaan aspek-aspek syariah
cara melakukan review dan pada operasional perbankan
pengendalian kepatuhan akan memberikan rekomendasi
diuraikan dalam segmen lain dengan cara melaporkan hasil-
kepada manajemen tentang: hasil audit yang berkaitan
pada Laporan Tahunan ini. 1). Efektifitas dan efisiensi dengan aspek syariah kepada
operasional. DPS.
d. Sistem Akuntansi, informasi 2). Akuntabilitas.
dan komunikasi 7) Melakukan sosialisasi dan
3). Kewajaran laporan pembinaan tentang efektivitas
BSM telah memiliki sistem keuangan.
akuntansi dan informasi pengendalian intern pada saat
4). Kepatuhan terhadap exit meeting audit maupun pada
yang memadai dan terus undang-undang dan
dikembangkan sejalan dengan pelatihan-pelatihan in-house,
ketentuan yang berlaku. baik untuk pegawai pelaksana
implementasi Core Banking 5). Prinsip tata-kelola
System baru demi menghadapi maupun officer, antara lain:
perusahaan yang baik (Good Branch Operations, Management
kompleksitas bisnis BSM yang Corporate Governance).
terus meningkat. Pemeriksaan Trainee Program, dll.
laporan keuangan BSM 8) DAI pun senantiasa
Setiap hasil audit telah mengembangkan peran
secara transparan dilakukan disampaikan kepada Dewan
oleh Kantor Akuntan Publik kemitraan dengan auditee/
Komisaris atau Komite Audit, customer secara konsisten dan
yang telah terdaftar di Bank Direktur Utama dan Direktur
Indonesia yang disetujui RUPS. berkesinambungan, antara
Kepatuhan. Dalam menjalankan
www.syariahmandiri.co.id

BSM pun telah menyesuaikan lain melalui komunikasi yang


fungsinya DAI telah memiliki efektif dalam membahas semua
penerapan manajemen Piagam Audit Intern yang
risiko sistem teknologi dan temuan audit, sehingga auditee/
disahkan oleh Dewan Komisaris customer dapat memahami
informasi dengan mengacu dan Direksi pada tanggal 27

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 83


risiko-risiko penyimpangan yang ekuitas, laporan arus kas; menjadi pegawai tetap untuk
ada. 2. Perubahan dana investasi tahun 2009 berjumlah 618
terikat; pegawai. 
N. Audit Ekstern 3. Rekonsiliasi pendapatan dan
bagi hasil; Untuk memacu pertumbuhan
Hubungan antara BSM, Kantor 4. Sumber dan penggunaan dana bank yang demikian pesat, perlu
Akuntan Publik dan Bank zakat; didukung pegawai dengan
Indonesia 5. Sumber dan penggunaan dana pendidikan yang cukup baik
Pelaksanaan audit atas Laporan kebajikan. di bidang kerjanya. Terutama
Keuangan Bank untuk tahun buku untuk jabatan yang strategis.
2009 telah sesuai ketentuan Bank O. Laporan Sumber Daya Hingga akhir 2009 tercatat jumlah
Indonesia tentang transparansi pegawai dengan pendidikan S2
Manusia sebanyak 2,75%, pendidikan S1
kondisi keuangan Bank, dan Standar
Profesional Akuntan Publik, serta sebanyak 58% dari total seluruh
Unit kerja yang membidangi
perjanjian kerja dan ruang lingkup pegawai BSM. 
urusan sumber daya manusia
audit yang telah ditetapkan. sejak BSM terbentuk adalah Divisi
Untuk menambah kompetensi
Sumber Daya Manusia (DSI). Di
Agar proses audit sesuai dengan pegawai dan sebagai salah satu
awal tahun 2009 DSI dipecah
Standar Profesional Akuntan serta program reward, BSM pada tahun
menjadi dua unit kerja, yaitu
perjanjian kerja dan ruang lingkup 2009 telah memberikan beasiswa
Divisi Human Capital (DHC) dan
audit yang telah ditetapkan dan S2 kepada 5 pegawai. Pegawai
Desk Training. Pemisahan unit
selesai sesuai dengan target waktu pegawai tersebut diterima di
kerja ini bertujuan untuk lebih
yang telah ditetapkan, secara rutin program Pasca Sarjana Universitas
meningkatkan kinerja dan fokus
dilakukan pertemuan-pertemuan Indonesia dan Institut Teknologi
pada bidangnya masing-
yang membahas beberapa Bandung.
masing. Hal ini sejalan dengan
permasalahan penting yang pertumbuhan bisnis BSM yang
signifikan. Pegawai yang berprestasi di
semakin pesat.
bidang kerjanya masing-masing
BSM selalu berupaya meningkatkan Sampai akhir tahun 2009 jumlah diberikan kenaikan pangkat dan
komunikasi antara Kantor Akuntan pegawai BSM (termasuk outsource) jabatan (promosi).  Pada tahun
Publik, Komite Audit dan telah mencapai 4.544 orang, 2009, BSM memberikan kenaikkan
Manajemen BSM untuk dapat meningkat 23.13 % dari  3.493 pangkat kepada berjumlah 839
meminimalisir kendala-kendala orang pada akhir tahun 2008. pegawai dan kenaikan jabatan
yang terjadi selama proses audit Penyebaran jumlah pegawai pada kepada 285 pegawai. Pegawai
berlangsung. tahun 2009 adalah 890 (20%) yang dipromosikan, baik pangkat
di Kantor Pusat dan 3.609 (80%) maupun jabatan, diwajibkan
Kantor Akuntan Publik telah di 60 Kantor Cabang dan outlet di mengikuti rangkaian seleksi
memenuhi kewajiban dengan bawah koordinasinya. Kenaikan/ administratif dan uji kompetensi.
menyampaikan laporan hasil pertambahan jumlah pegawai Kompetensi teknis (hard) diuji
audit dan Management Letter tersebut berbanding lurus dengan melalui media e-learning dan
kepada Bank Indonesia, dan untuk ekspansi BSM melalui jumlah kompetensi perilaku (soft) diuji
memenuhi ketentuan kerahasiaan Kantor Cabang dan outlet di melalui competency assesment.
bank sebagaimana diatur dalam bawah koordinasinya di berbagai Officer Development Program
Undang-Undang Nomor 7 daerah. Komposisi pegawai (ODP) merupakan program yang
Tahun 1992 tentang Perbankan berdasarkan jenis kelamin adalah dikhususkan bagi pegawai yang
sebagaimana telah diubah dengan 73% pria dan 27% wanita. dipromosikan dengan perubahan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun level jabatan. Yaitu pegawai
1998. Pertambahan jumlah pegawai dari level jabatan Pelaksana yang
tersebut perlu dikelola dengan dipromosikan ke level jabatan
Tim Pemilihan Akuntan Publik tata kelola yang baik. Untuk Officer. Tahun 2009, pegawai level
yang terdiri dari Komite Audit dan pegawai dengan status pegawai Pelaksana yang mengikuti ODP
kontrak dapat ditingkatkan sebanyak 326 pegawai.
www.syariahmandiri.co.id

unsur manajemen telah melakukan


proses pemilihan akuntan publik statusnya menjadi pegawai
untuk melakukan audit atas: tetap, dengan melalui evaluasi Berbagai program reward telah
1. Laporan neraca, laporan rugi dilaksanakan BSM kepada
kom-petensi dan kinerja. Status
laba, laporan perubahan pegawai. Selain program promosi
pegawai kontrak yang diangkat

84 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


dan pemberian beasiswa, terdapat dalam merealisasikan rencana meningkatkan kesejahteraan
sejumlah reward lain yang bisnis di masa yang akan datang. pegawai berdasarkan pencapaian
diberikan ke pegawai. Pada tahun Pengembangan jaringan Kantor kinerja melalui penerapan pola
2009 Manajemen menyetujui Cabang termasuk pembukaan guaranted cash dan fasilitas
kenaikan gaji pokok pegawai outlet gadai, pembiayaan mikro, kepegawaian lainnya. Menghadapi
sebesar rata-rata 12,5 %. dan pembiayaan konsumer era persaingan yang semakin ketat,
Tunjangan Prestasi Unit Kerja menjadi perhatian khusus. BSM berupaya untuk menciptakan
(TPUK) diberikan kepada pegawai DHC berperan aktif dalam paket remunerasi yang atraktif dan
dengan mengacu kepada evaluasi mensukseskan goal tersebut kompetitif.  Paket remunerasi ini
kinerja triwulanan. Jumlah TPUK dengan cara melaksanakan selalu ditinjau untuk memastikan
yang diberikan ke pegawai selama breakthrough terhadap semua bahwa pegawai BSM mendapat
tiga triwulan sebesar rata-rata proses kerja. paket yang atraktif.
2,98 kali gaji pokok. Pegawai yang
menerima TPUK terbesar adalah Breakthrough tersebut meliputi Semangat kerja pegawai terus
sebesar 5,2 kali gaji pokok. peningkatan (improvement) ditingkatkan melalui reward
mekanisme dan prosedur kerja yang diberikan terkait kinerja,
Seragam pegawai merupakan serta melibatkan peran aktif antara lain program tunjangan
cermin profesionalisme pegawai pejabat Unit Kerja Kantor Pusat prestasi unit kerja, bonus tahunan,
dalam bekerja. Untuk pemenuhan dan Kantor Wilayah sehingga insentif terkait prestasi, dan
seragam pegawai tersebut, menghasilkan sinergi yang lebih pemberian beasiswa S2. Termasuk
BSM telah melaksanakan tender optimal. di antaranya adalah pegawai
dengan pemenang sebanyak diberikan kesempatan yang seluas-
3 vendor. Masing-masing Organisasi & Jabatan luasnya untuk meraih karir yang
vendor menangani desain dan Organisasi BSM secara lebih tinggi. Sehingga kesempatan
implementasi seragam untuk berkesinambungan akan promosi menjadi ajang kompetisi
pegawai pria, pegawai wanita, dan disesuaikan mengikuti rencana yang sehat bagi pegawai.
pegawai non staf (Satpam, Driver, bisnis dan pengembangan  
dan Office Boy). kegiatan usaha. Untuk itu Kompetensi
diperlukan tata kelola organisasi Sebagai cetak biru bagi
Selama tahun 2009 DHC yang baik dan seimbang antara pengembangan dan pelatihan
meningkatkan infrastruktur strategi dan daya dukung dalam pegawai, BSM telah menyusun
layanan, antara lain sentralisasi bentuk infrastruktur yang kamus dan profil kompetensi.
layanan Jamsostek, merevisi memadai. Struktur organisasi, Kompetensi merupakan sebuah
ketentuan yang terkait kinerja, jabatan, dan uraian kerja (job konsep yang dapat diartikan
organisasi, kompensasi, dan description) disusun dalam bentuk sebagai kombinasi antara
peraturan ketenagakerjaan. Pedoman Organisasi. Pedoman pengetahuan (knowledge),
Bentuk komitmen DHC dalam Organisasi adalah dokumen ketrampilan (skill), dan perilaku
mendukung bisnis BSM antara lain hidup yang bergerak mengikuti (behaviour). Konsep tersebut
dengan mengimplementasikan kebutuhan bisnis dan organisasi. dikenal dengan Competency-Based
ISO 9001:2000 pada prosedur Human Resources Management
kerja. (CBHRM).
Sistem Remunerasi dan
Reward
Rekrutmen BSM senantiasa berupaya
BSM terus menghadapi tantangan
www.syariahmandiri.co.id

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 85


CBHRM adalah suatu pola anggaran pelatihan tahun 2008 strategi dan pedoman penerapan
pendekatan dalam membangun yaitu sebesar Rp14,08 milyar. manajemen risiko.
suatu sistem manajemen sumber Program pengembangan SDM
daya insani yang handal dengan dilakukan melalui pendidikan KMR dibantu oleh Working
memanfaatkan kompetensi karir, pendidikan profesi, Group (WG) KMR yang bertugas
sebagai titik sentralnya. Hal ini ketrampilan, serta berbagai untuk merekomendasikan atau
dimaksudkan agar perusahaan kursus, latihan, penataran, melakukan kajian terhadap
dapat meningkatkan efektifitas seminar, lokakarya dan pelatihan kebijakan pengelolaaan risiko
dan konsisten dalam menerapkan manajemen dan teknis yang bank. WG KMR terdiri dari WG
sistem rekrutmen, seleksi, disesuaikan dengan kebutuhan ALMA, dan pembiayaan, dan
promosi, kompensasi, penilaian BSM. WG Operasional.
kinerja, pendidikan dan pelatihan,
perencanaan karir, manajemen P. Laporan Manajemen Pengembangan Infrastruktur
kinerja, maupun perencanaan Manajemen Risiko
strategis di bidang sumber daya
Risiko Dalam rangka mendukung
manusia ke titik yang paling pertumbuhan bisnis yang sehat
Perkembangan dunia perbankan
optimum. dan berkesinambungan, bank
yang pesat memicu bank melakukan pengembangan
Hingga saat ini telah dilakukan untuk lebih kreatif dan dinamis infrastruktur manajemen risiko
penyempurnaan terhadap kamus dalam mengembangkan melalui:
dan profil kompetensi, yaitu berbagai produk dan layanan. 1. Konsolidasi penerapan
mengacu kepada shared values Hal ini berdampak pada manajemen risiko dengan
BSM (ETHIC) dan perkembangan peningkatan kompleksitas perusahaan induk, yaitu
organisasi BSM. Jumlah profil usaha bank sehingga diperlukan Bank Mandiri. Konsolidasi
kompetensi jabatan yang telah tata kelola perusahaan dan manajemen risiko tersebut
disusun hingga saat ini adalah penerapan manajemen risiko tidak terbatas pada sistem
sebanyak 572 jabatan. Kamus dan yang lebih kuat. Karena itu, informasi akuntansi dan sistem
profil kompetensi yang disahkan bank terus memperbaiki dan informasi manajemen
oleh Direksi akan menjadi mengembangkan manajemen risiko. Namun mencakup juga
pedoman pengelolaan SDM risiko sesuai kompleksitas usaha sinkronisasi kebijakan dan
berbasiskan kompetensi. bank dan iklim persaingan. prosedur operasional bank.
2. Pengembangan sistem
Kamus dan profil kompetensi Organisasi Manajemen Risiko informasi manajemen risiko
dapat diintegrasikan dengan Pengelolaan manajemen risiko melalui aplikasi SIMRIS
media e-learning BSM. Terutama dilakukan bank berdasarkan (Syariah Mandiri Risk
terkait dengan data-data prinsip segregasi tugas Information
kepegawaian dengan masing- (segregation of duty) yang jelas. System), yang meliputi: risiko
masing profil kompetensinya. Segregasi tugas tersebut yaitu kredit, risiko likuiditas, risiko
Kompetensi pegawai-pegawai antara satuan kerja pengambil pasar, risiko operasional, risiko
BSM tersebut akan dimonitor risiko (risk taking unit), satuan hukum, risiko strategik, risiko
dan dikembangkan sesuai kerja pendukung (supporting unit) kepatuhan dan risiko reputasi.
dengan profil kompetensi dengan satuan kerja manajemen SIMRIS menyediakan informasi
jabatan yang dijabat pegawai. risiko (risk management unit). yang up to date mengenai
Diharapkan implementasi CBHRM profil risiko bank. Disamping
di BSM dapat dijadikan sebagai Bank memiliki Komite Manajemen itu, SIMRIS dirancang sebagai
faktor penentu keberhasilan Risiko (KMR) yang berperan media informasi mengenai
kinerja pegawai untuk mendorong penerapan jumlah modal yang harus
mendukung tercapainya visi dan manajemen risiko secara efektif. dialokasikan (capital charge)
misi BSM. KMR berwenang untuk untuk masing-masing risiko.
memberikan rekomendasi terkait 3. Pengembangan Operational
Selama tahun 2009 BSM telah kebijakan dan strategi manajemen Risk Tools, yaitu:
mengeluarkan biaya sebesar risiko. KMR beranggotakan Direksi a. Loss Event Database (LED)
www.syariahmandiri.co.id

Rp21,01 milyar untuk berbagai dan Kepala Divisi yang secara Bank menghimpun database
macam program pendidikan fungsional mengelola risiko kerugian operasional
intern dan ekstern. Hal tersebut usaha bank. Tugas KMR antara secara rutin dalam aplikasi
meningkat dibandingkan lain merumuskan kebijakan, LED digunakan sebagai

86 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


dasar untuk perhitungan dini” kepada unit kerja Pengelolaan risiko mencakup
cadangan kerugian risiko agar melakukan suatu seluruh lingkup usaha aktivitas
operasional. tindakan preventif untuk fungsional bank.
mengantisipasi suatu
b. Risk and Control Self kejadian risiko; Proses manajemen risiko
Assessment (RCSA) diterapkan secara komprehensif
Penerapan RCSA ditujukan BSM terus mengembangkan pada 4 risiko utama yang wajib
untuk: dan menyempurnakan dikelola oleh bank, yaitu
• menumbuhkan risk berbagai parameter yang risiko kredit, risiko pasar, risiko
awarness risiko operasional digunakan dalam KRI. likuiditas dan risiko operasional.
melalui proses identifikasi
dan pengukuran risiko 4. Penetapan limit risiko sesuai 1. Risiko Kredit
secara mandiri; dengan tingkat permodalan Pengelolaan risiko kredit
• meningkatkan pengelolaan yang dimiliki bank. Kebijakan diarahkan untuk mendukung
risiko operasional dengan limit risiko yang telah ekspansi pembiayaan yang
menetapkan tindakan ditetapkan antara lain: sehat dan menjaga kualitas
pengendalian/mitigasi • Limit wewenang memutus pembiayaan yang telah
risiko yang efektif; pembiayaan; diberikan. Seiring dengan
• membantu manajemen • Limit eksposur 25 debitur perkembangan bisnis, bank
dalam menilai tingkat risiko terbesar; melakukan kaji ulang terhadap
dan pengendalian pada • Limit in house BMPK; kebijakan, prosedur dan tools
satuan kerja atau bidang • Limit portofolio pembiayaan secara periodik. Selama tahun
operasional yang untuk sektor usaha tertentu; 2009 bank melakukan:
memerlukan perhatian • Limit portofolio pembiayaan a. Pemutakhiran kebijakan
khusus. valuta asing; dan pedoman pembiayaan.
BSM menerapkan RCSA • Limit coverage asuransi Pemutakhiran kebijakan
secara periodik untuk pembiayaan; dan pedoman pembiayaan
mengidentifikasi, mengukur • Limit Posisi Devisa Neto; tersebut disesuaikan
dan memitigasi eksposur • Limit saldo kas minimal; dengan perkembangan
risiko operasional yang • Limit transaksi tresuri; dunia usaha, kondisi
dihadapi unit kerja. • Limit GWM rupiah dan valas; ekonomi makro, dan
• Limit secondary reserve; perubahan regulasi
c. Key Risk Indicator (KRI) • Limit transaksi operasional; pemerintah atau BI.
KRI bersifat forward looking • Limit portofolio rekanan b. Pemutakhiran rating sektor
untuk membantu pegawai bank. industri/bidang usaha. Bank
dalam memprediksi risiko mengklasifikasikan sektor
operasional yang dihadapi. Penerapan manajemen Risiko industri menjadi 5 kelompok
Penerapan KRI digunakan Penerapan manajemen risiko yaitu sangat menarik,
untuk: merupakan tanggung jawab menarik, netral, kurang
• memantau setiap seluruh unit kerja bank. menarik dan tidak menarik.
perubahan tingkat risiko Bank melaksanakan proses Klasifikasi ini membantu
operasional pada proses manajemen risiko sesuai dengan unit bisnis dalam
bisnis/aktivitas tertentu; ketentuan Bank Indonesia dan menetapkan target market
• memberikan “peringatan dokumen Basel II (Basel II Accord industri dalam rangka
www.syariahmandiri.co.id

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 87


ekspansi pembiayaan. industri, dan skema jangka waktu, yang sensitif
c. Penetapan limit portofolio pembiayaan. terhadap perubahan imbal
pembiayaan sebagai h. Pengkajian risiko atas hasil pasar. Bank melakukan
batasan jumlah eksposur suatu usulan pemberian pengukuran tersebut secara
maksimal pada sektor pembiayaan atau peluncuran bulanan.
industri tertentu. Penetapan produk pembiayaan dalam c. Penggunaan model
limit mempertimbangkan bentuk opini risiko. Opini exponential weighted moving
kondisi portofolio dan risiko mencakup identifikasi average untuk mengukur
prospek bisnis industri potensi risiko yang melekat potensi kerugian maksimum
tersebut. Sektor industri pada seluruh aspek beserta akibat pergerakan nilai tukar.
yang dinilai baik diberikan mitigasi risiko yang Pengukuran potential loss
limit yang lebih besar direkomendasikan guna tersebut menggunakan
dibandingkan dengan meminimalisir risiko fluktuasi nilai tukar selama
sektor industri yang dinilai yang mungkin timbul. periode tertentu yang
kurang baik. Dengan Opini risiko tersebut dikaitkan dengan Posisi
demikian keseimbangan berfungsi sebagai bahan Devisa Neto.
alokasi portofolio dapat pertimbangan Komite d. Pemantauan risiko pasar
terjaga sehingga Pembiayaan dalam secara harian antara lain
memberikan risk adjusted memberikan keputusan melalui monitoring Posisi
return maksimal. Portofolio pembiayaan. Devisa Neto.
pembiayaan bank saat ini i. Pengembangan sistem
tersebar pada berbagai informasi manajemen risiko 3. Risiko Likuiditas
sektor industri yang kredit, antara lain meliputi:
termasuk kategori sektor 1. Eksposur berdasarkan Pengelolaan risiko likuiditas
sangat menarik dan sektor sektor ekonomi/industri; dilakukan untuk menjaga
menarik, serta netral. 2. Eksposur berdasarkan kemampuan Bank dalam
d. Pengembangan scoring segmentasi; memenuhi seluruh kewajiban
pembiayaan antara lain 3. Eksposur berdasarkan yang jatuh tempo. Guna
scoring pembiayaan rating sektor ekonomi; mencapai tujuan tersebut, bank
konsumer yang terintegrasi 4. Eksposur berdasarkan melakukan:
dalam Loan Origination debitur besar; a. Penetapan limit likuiditas,
System, scoring pembiayaan 5. Debitur watchlist; antara lain limit giro wajib
Bank Perkreditan Rakyat 6. Pembiayaan bermasalah; minimum baik rupiah
Syariah (BPRS) dan scoring 7. Ketersediaan cadangan maupun valuta asing, limit
pembiayaan Lembaga penghapusan deposan terbesar, dan limit
Keuangan Mikro Syariah pembiayaan. saldo kas.
(LKMS). b. Perhitungan proyeksi
e. Pengujian Kondisi Terburuk 2. Risiko Pasar cashflow dan liquidity gap
(analisa stress test) yang secara rutin untuk
dilakukan secara berkala. Hal Bank melakukan pengelolaan memperkirakan kondisi
tersebut dilakukan untuk risiko pasar untuk mencegah likuiditas bank di masa
menguji elastisitas kualitas kerugian akibat pergerakan mendatang.
portofolio, khususnya imbal hasil pasar dan nilai c. Pemeliharaan akses bank
tingkat NPF portofolio tukar. Pengelolaan risiko pasar ke pasar uang antar bank
terhadap perubahan dilakukan antara lain melalui: syariah antara lain melalui
variabel ekonomi dengan a. Penetapan limit Posisi Devisa perolehan dan pemberian
berbagai skenario. Neto (PDN) untuk membatasi credit line dari dan untuk
f. Pemantauan debitur Watch posisi terbuka valas yang bank lain.
List untuk melakukan dimiliki Bank. Limit tersebut d. Pemantauan rasio likuiditas
antisipasi dini terhadap dimutakhirkan secara berkala secara harian antara lain
debitur yang berpotensi sesuai dengan kondisi monitoring terhadap rasio
menjadi NPF. internal dan eksternal yang pembiayaan terhadap dana
www.syariahmandiri.co.id

g. Pemantauan atas dihadapi bank. pihak ketiga, rasio kewajiban


perkembangan kualitas b. Pengukuran repricing gap antar bank, dan rasio kas
portofolio berdasarkan untuk mengukur gap antara terhadap dana pihak ketiga.
segmen bisnis, sektor aset dan kewajiban pada tiap

88 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


4. Risiko Operasional untuk mengidentifikasi, 2. bussiness impact analysis;
mengukur, memonitor 3. risk assessment;
Pengelolaan risiko operasional dan memitigasi kejadian 4. bussiness continuity plan;
melibatkan semua pihak untuk risiko operasional. ORMIS 5. pengujian BCP;
menghindari bank dari kerugian digunakan sebagai: 6. audit intern terhadap BCP.
risiko operasional yang 1. alat identifikasi dan
signifikan. Manajemen risiko monitoring kejadian risiko Dalam rangka mendukung
operasional dilakukan melalui: operasional; penerapan BCM, bank
a. Pemanfaatan Perangkat Risiko 2. early warning system memiliki Disaster Recovery
Operasional. potensi risiko operasional; Center (DRC). DRC tersebut
Proses manajemen 3. database kerugian berfungsi sebagai back
risiko dilakukan dengan operasional. up data dan cadangan
menggunakan berbagai data center saat terjadi
perangkat risiko operasional BSM mengoptimalkan sistem permasalahan pada data
yang telah ada, yaitu: loss aplikasi ORMIS untuk proses center utama.
event database, risk and identifikasi, pengukuran dan
control self assessment, dan pengendalian risiko. Penerapan Manajemen Risiko IT
key risk indicator. Penggunaan ORMIS Bank melakukan manajemen risiko
b. Perhitungan simulasi diharapkan dapat teknologi informasi untuk menjaga
kecukupan modal untuk meminimalisir risiko dan mengamankan operasional
mengcover risiko operasional operasional bank. sistem teknologi informasi. Dalam
Basel II Accord d. Penerapan Bussiness. penerapan manajemen risiko
merekomendasikan bank Continuity Management (BCM) teknologi informasi, Bank telah
untuk menghitung beban Bank senantiasa menghadapi melakukan:
modal untuk mengcover risiko risiko disaster yang dapat • Pembentukan Komite Pengarah
operasional. Perhitungan mengganggu proses Teknologi Informasi yang
tersebut dilakukan dengan operasional bank. Disaster bertugas membantu tugas
menggunakan salah satu dapat muncul akibat faktor Direksi dalam menerapkan
model yang telah ditetapkan. internal seperti kerusakan manajemen risiko atas
Saat ini belum ada ketentuan sistem teknologi informasi, penggunaan teknologi informasi.
yang mewajibkan bank untuk dan akibat faktor eksternal • Penyusunan kebijakan dan
mengalokasikan modal bagi seperti bencana alam. Karena prosedur manajemen risiko
risiko operasional. Namun, itu bank harus memiliki teknologi informasi antara lain
BSM secara proaktif telah kebijakan BCM untuk terkait pengembangan dan
menggunakan pendekatan menjamin kelangsungan pengadaan, jaringan komunikasi,
Basic Indicator Apprioach (BIA) kegiatan operasional pengamanan informasi, Business
dalam pengukuran modal walaupun terdapat disaster. Continuity Plan, dan electronic
minimum untuk mengcover banking.
risiko operasional. BSM memiliki kebijakan BCM • Pelaksanaan User Acceptance
c. Penggunaan Aplikasi. yang terdokumentasi dengan Test pada setiap pembuatan dan
Operational Risk Management baik. Proses BCM meliputi pengembangan aplikasi untuk
Information System (ORMIS) beberapa hal yaitu; mengidentifikasi
ORMIS merupakan sistem 1. pengawasan aktif dan memperbaiki kelemahan tiap
aplikasi yang digunakan manajemen; aplikasi.
www.syariahmandiri.co.id

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 89


• Pelaksanaan uji coba Disaster memberikan pelatihan sesuai
Recovery Plan secara berkala Berdasarkan profil risiko per kebutuhan serta berperan sebagai
untuk menguji kesiapan Desember 2009, sebagian besar penasehat terkait pelaksanaan
teknologi informasi bank dalam risiko inheren berpredikat rendah peraturan dan ketentuan yang
menghadapi kondisi darurat. dan sistem pengendalian risiko berlaku.
Selama tahun 2009 bank berpredikat strong. Predikat risiko
melakukan satu kali uji coba DRP. komposit bank secara keseluruhan Penerapan Kepatuhan BSM
adalah rendah dengan tren stabil. Periode 2009
Profil Risiko Penerapan kepatuhan BSM selama
Profil risiko memuat gambaran
tentang tingkat risiko yang
Q. Laporan Kepatuhan tahun 2009 berjalan baik, dimana
penetapan salah satu Direksi menjadi
melekat pada seluruh aktivitas Direktur Kepatuhan melalui RUPS
Ketidakpatuhan terhadap hukum
bank (inherent risk) dan kecukupan dan penguatan organisasi Satuan
dan peraturan perundangan tidak
sistem pengendalian risiko (risk Kerja Kepatuhan (Divisi Kepatuhan)
hanya berakibat pada teguran
control system). Penilaian profil telah memenuhi ketentuan Bank
oleh pihak regulator, melainkan
risiko ditentukan dengan Indonesia.
bisa menimbulkan publikasi
menggabungkan hasil penilaian Tingkat kepatuhan (compliance
negatif yang dapat mencemarkan
eksposur risiko inheren dan index) BSM triwulan IV per 31
reputasi BSM sebagai bank syariah
kecukupan sistem pengendalian Desember 2009 sebesar 92,83
terkemuka di Indonesia. Reputasi
risiko yang meliputi: (predikat tingkat kepatuhan
aset paling berharga bagi sebuah
• Pengawasan aktif Komisaris dan ”tinggi”). Hal ini menunjukkan bahwa
bank, di samping sumber daya
Direksi bank; kegiatan pemastian kepatuhan
manusia. Dengan perubahan dan
• Kecukupan Kebijakan, prosedur terhadap seluruh operasional BSM
gejolak yang terus menerpa iklim
dan penetapan limit; (pembiayaan dan non pembiayaan)
usaha perbankan saat ini, tidak
• Kecukupan proses identifikasi, telah optimal dilaksanakan oleh
dapat diabaikan pentingnya
pengukuran, pemantauan dan Direktur Kepatuhan berikut jajaran
menjaga reputasi yang baik. Atas
pengendalian risiko serta sistem di bawahnya yaitu Divisi Kepatuhan,
dasar ini, fungsi kepatuhan di BSM
informasi manajemen risiko; Unit Kerja Prinsip Mengenal Nasabah
menjadi amat penting untuk men-
• Sistem pengendalian intern yang (UKPN) dan Pengawas Kepatuhan
dukung pengelolaan risiko
menyeluruh. & Prinsip Mengenal Nasabah (PKP)
kepatuhan yang sesuai dengan
perkembangan usaha BSM. Selain atau Compliance Officer (CO) di unit
Predikat/peringkat risiko inheren kerja kantor pusat maupun cabang.
itu sesuai karakteristik bisnis
mencerminkan potensi timbulnya Khusus optimalisasi Know Your
perbankan maka juga perlu
risiko pada bank, yaitu rendah Customer (KYC) terus ditingkatkan
diantisipasi secara baik risiko produk
(low), moderat (moderate) dan dan dibangun BSM melalui
dan jasa, khususnya kemungkinan
tinggi (high). Sedangkan predikat penerapan Anti Pencucian Uang
digunakan produk dan jasa BSM
penilaian kecukupan sistem (APU) dan Pencegahan Pendanaan
sebagai sarana pencucian uang atau
pengendalian risiko (SPR) yaitu Teroris (PPT) menggunakan New
pendanaan bagi kegiatan terorisme
lemah (weak), dapat diandalkan Core Banking System (NCBS)
sehingga menyebabkan ancaman
(acceptable) dan sangat memadai berkelanjutan.
bagi kelangsungan usaha BSM.
(strong). Gabungan hasil penilaian
eksposur risiko inheren dengan
Seluruh karyawan BSM wajib a. Pengawasan Kepatuhan
kecukupan SPR menghasilkan
memahami segala ketentuan Memastikan setiap aktivitas
predikat risiko komposit, yaitu
perundangan yang berlaku operasional (pembiayaan dan non
rendah (low), moderat (moderate)
untuk setiap fungsi operasional pembiayaan) sesuai ketentuan
dan tinggi (high).
sehari-hari. Dengan demikian, adalah tugas PKP atau CO di
kepatuhan merupakan tanggung setiap unit bisnis kantor pusat
Penilaian profil risiko bertujuan
jawab bersama, yaitu tanggung maupun cabang. Pengawalan
untuk memaparkan eksposur
jawab setiap individu di BSM dan dilakukan PKP dengan pola
risiko bank yang meliputi risiko
merupakan unsur penting dari exante antara lain penerapan
kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
seluruh kegiatan yang dilakukan compliance procedure operasional
risiko operasional, risiko hukum,
www.syariahmandiri.co.id

oleh BSM. Divisi Kepatuhan BSM dan pengujian compliance


risiko strategik, risiko reputasi
mengkoordinir pelaksanaan certificate terhadap keputusan
dan risiko kepatuhan. Bank
fungsi kepatuhan dan memastikan pembiayaan, penempatan dana
melakukan penilaian profil risiko
pemahaman tersebut dengan maupun pengadaan barang
secara rutin setiap bulan.

90 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


3). Pemberian Opini dan
- Corporate Compliance Index (CCI); Catatan Kepatuhan
Trw I 92.38 - Compliance Risk Index (CRI); Pemberian opini kepatuhan
- Compliance Certificate (CC); (compliance opinion - CO)
Trw II 91.86 - Compliance Self Assessment (CSA); dari Direktorat Kepatuhan
- Zero Defect (ZD); kepada Direktur Utama
Trw III 91.59
- Regulation Index (RI);
atas keputusan yang akan
Trw IV 92.83 - Division Compliance Index (DCI);
diambil BSM terutama yang
berpengaruh pada kebijakan
- Branch Compliance Index (BCI);
strategik dan operasional
- PKP Performance;
Compliance Index BSM (melalui Compliance Remedial BSM, telah optimal. Selain
Program) mengukur 10 indeks kepatuhan yaitu: - - KYC dan GCG Index.
itu, penyampaian catatan
kepatuhan (compliance
note - CN) Divisi Kepatuhan
dan jasa. PKP juga bermitra yang fokus untuk penguatan kepada Direktur Kepatuhan
independen secara erat dengan fungsi kepatuhan BSM atau unit kerja terkait untuk
kepala unit kerja berikut seluruh melalui program (inisiatif pengambilan keputusan BSM
jajaran di bawahnya. strategis) tahunan Divisi cukup banyak dilakukan DKN
Kepatuhan. Monitoring yakni sejumlah 21 (duapuluh
Pengukuran indek kepatuhan
realisasi pencapaian target satu) selama tahun 2009.
(compliance index) BSM setiap
dilaksanakan DKN setiap 4). Kebijakan, SE, SOP dan
bulan merupakan langkah
bulan dimana keberhasilan Pedoman Kepatuhan
strategis untuk melihat
kinerja Kepatuhan pada Hasil kajian ketentuan
”tingkat kepatuhan” suatu objek
akhir 31 Desember 2009 eksternal yang diterbitkan
(unit kerja, program, dsb). Hasil
secara kualitatif tercapai regulator (terutama PBI)
pengukuran digunakan oleh
baik. telah mendorong jajaran
manajemen maupun jajaran
2). Pengujian (review) unit kerja kantor pusat BSM
unit kerja melakukan langkah
Kepatuhan. secara rutin menerbitkan
perbaikan dan peningkatan
Pengujian kepatuhan Kebijakan, Pedoman, Surat
kepatuhan.
(compliance review) atas Edaran maupun Standard
ketentuan yang akan Operating Procedure untuk
Selama tahun 2009, Compliance
diberlakukan BSM dan diterapkan oleh unit kerja
Index BSM yang penguatannya
kajian terhadap ketentuan terkait. DKN menjadi
dilakukan dengan penerapan
eksternal (Peraturan BI, anggota tetap dalam proses
Compliance Remedial Program
Fatwa Dewan Syariah pengambilan Keputusan
(melalui kegiatan kepatuhan
Nasional/DSN, regulasi Komite Sisdur (KKS) kantor
dengan akronim JURUS JAKA
terkait lain) berjalan pusat.
TINGKIR) angkanya membaik,
kontinyu. Pemastian bahwa 5). Sistem Informasi Kepatuhan
tergambar pada tabel
setiap ketentuan BSM (SIK)
disamping:
tidak ada yang melanggar
ketentuan eksternal telah Penggunaan SIK yang
Compliance Index BSM terus semula sebagai tools kerja
terlaksana dengan baik
dipacu meningkat, sehingga kepatuhan, pada 2009
selama periode 2009.
dalam Corporate Plan BSM terus meningkat sebagai
Kajian atas ketentuan
(sampai dengan 2014 compliance knowledge
eksternal telah lebih kokoh
ditetapkan target indeks based yang dimanfaatkan
menjadi dasar rujukan
sebesar 92,79 (kategori indeks oleh jajaran BSM dalam
bagi BSM dalam membuat
”tinggi”). melaksanakan tugas.
kebijakan/ketentuan
b. Sistem Kepatuhan internal. Di samping itu,
Cakupan dari pelaksanaan Pemanfaatan SIK oleh
tindak lanjut pemutakhiran
Sistem Kepatuhan BSM meliputi: jajaran BSM tergambar dari
ketentuan existing agar
1). Rencana Kerja dan Anggaran mekanisme komunikasi/
sesuai dengan ketentuan
www.syariahmandiri.co.id

Divisi (RKAD) Tahunan. informasi, sebagai berikut:


yang baru dikeluarkan
Implementasi RKAD • Pengawasan rutin
oleh pihak eksternal
bertujuan mendukung kepatuhan Cabang
terjadual sebagaimana
pencapaian sasaran maupun kinerja PKP
kepentingannya bagi BSM.
perusahaan/corporate BSM melalui aplikasi online

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 91


dan real time. Melalui pelaksanaan Kebijakan triwulanan kepada Direktur
aplikasi ini, kejadian yang Kepatuhan dan pencegahan Utama dan periode
bersifat fraud dapat lebih penyimpangan prosedur semesteran kepada Bank
awal terlaporkan. di unit kerja, telah Indonesia.
• Pengembangan SIK yang menggunakan tools 2). Pemantauan/monitoring
terkoneksi (link) dengan prosedur kepatuhan terhadap realisasi index-index
core banking system BSM (Compliance Procedure) kepatuhan yang meliputi
bermanfaat bagi unit-unit sebagai perangkat kerja Corporate Compliance Index
kerja untuk penyampaian berupa checksheet sebagai (CCI), Compliance Risk Index
dan pemahaman sarana monitoring harian (CRI), Compliance Certificate
ketentuan internal pejabat/pegawai Cabang. (CC), Compliance Self
maupun eksternal BSM. BSM telah memiliki 11 Assessment (CSA), Zero Defect
Media lain yang dapat (sebelas) checksheet (ZD), Regulation Index (RI),
digunakan mendukung Compliance Procedure Division Compliance Index
SIK adalah sosialisasi untuk jabatan-jabatan (DCI), Branch Compliance
tertulis (upload) dan seperti Kepala Cabang Index (BCI), PKP Performance
intranet (antara lain (KC), Marketing Manager dan Know Your Customer
folder Bank SE, UU dan (MM), Operation Manager Index (KYC) Index dan Good
Fatwa DSN, penayangan (OM), Customer Service Corporate Governance
wallpaper). Officer (CSO), Head Teller (GCG). Selain itu memonitor
• Pengembangan SIK (HT), Legal Officer (LO), realisasi rencana kerja Divisi
diperluas sebagai sarana Loan Administration and Kepatuhan serta anggaran
pelaporan unit kerja Trade Service Officer (LTO), yang telah ditetapkan dalam
(paperless) yang terkait Pelaksana Marketing Support RKAD.
dengan (PMS), Customer Service (CS), 3). Pelaksanaan support
GCG, Code of Conduct Teller, Back Office (BO). administrasi kinerja DKN
(CoC) dan Compliance Checksheet tersebut melekat untuk keperluan internal
Procedure (Compro). pada aktivitas operasional maupun eksternal antara
• Penggunaan SIK Cabang sehingga berfungsi lain pengadaan ATK, up
merupakan realisasi sebagai Compliance dating data, pengurusan
dari Arsitektur SIK (ASIK) Procedure dalam sistem reimbursement pengobatan,
yang memiliki 5 (lima) operasional kepatuhan cuti, lembur pegawai DKN dan
pilar penting yakni Cabang. PKP, pelaksanaan rekrutmen
Corporate Prudentiality, karyawan, Implementasi
Computerized Activities,
c. Monitoring & Supporting tugas bagian Supporting
Self Compliance Pelaksanaan Monitoring dan dan Monitoring relatif telah
Identification, Shari’a Supporting Kepatuhan BSM, berjalan dengan baik dan
Compliance dan meliputi: akan terus ditingkatkan dalam
Compliance Management 1). Pembuatan laporan-laporan rangka untuk memberikan
Information System. rutin kinerja pengawasan dukungan pelayanan yang
kepatuhan baik periode prima kepada pihak internal
6). Compliance Procedure bulanan kepada Direktur maupun eksternal.
Pemastian efektifitas Kepatuhan, periode
www.syariahmandiri.co.id

92 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


d. Monitoring GCG Manajemen Risiko (DMR), Divisi penerapan single CIF
Jaringan Cabang (DJN) (Customer Identification
Penerapan GCG di BSM
dan Divisi Kepatuhan (DKN). File) dan data cleansing.
meningkat pada 2009 sejalan
Praktek GCG yang optimal • Hubungan korespondensi
dengan tindaklanjut hasil
terus ditingkatkan BSM dengan dengan bank asing telah
audit BI pada tahun 2008
monitoring oleh unit kerja didukung antara lain
yang menyatakan GCG di BSM
terkait di kantor pusat atas melalui pemenuhan AML
telah berjalan baik. Direktorat
implementasi Code of Conduct questionnaire kepada bank
Kepatuhan merupakan salah
(CoC). CoC yang dipantau koresponden dengan
satu governance structure yang
adalah pelaksanaan oleh apresiasi baik.
diwajibkan oleh BI (tercantum
seluruh manajemen dan jajaran
dalam PBI tentang GCG dan
BSM lain terutama berkenaan 2). Efektifitas Penerapan Anti
Tingkat Kesehatan Bank Syariah).
dengan interaksi kerja dengan Pencucian Uang (APU) dan
Direktorat Kepatuhan berperan
stakeholders. Pencegahan Pendanaan
memastikan berjalannya
Terorisme (PPT)
pelaksanaan GCG di jajaran BSM
e. Unit Kerja Penerapan Prinsip • Penguatan APU BSM
agar GCG dapat terpenuhi secara
Mengenal Nasabah (UKPN) telah sesuai dengan UU
optimal dalam jangka panjang.
Tindak Pidana Pencucian
DKN mengkoordinasikan 1). Efektifitas Penerapan Uang No.15 tahun 2002
pelaksanaan Self Assessment Customer Due Dilligence sebagaimana telah diubah
(SA) GCG yang secara khusus, (CDD) dengan UU No.25 tahun
untuk kepentingan internal • Penerapan Prinsip 2003.
BSM, memodifikasi format Mengenal Nasabah • UKPN telah berfungsi
checklist GCG untuk penilaian (P2MN) telah dijalankan sebagaimana mestinya
berkala 2 (dua) kali dalam sejak tahun 2002 dengan baik melalui PIC UKPN di
setahun (semesteran). berpedoman kepada Kantor Pusat maupun
Adapun SA sesuai kewajiban PBI No.3/10/2001 melalui Pejabat/Petugas
PBI dan SEBI dalam bentuk tanggal 18 Juni 2001 UKPN di Kantor Cabang,
laporan penilaian tahunan beserta perubahannya, Cabang Pembantu, Kantor
telah berjalan sebagaimana yang meliputi bidang Kas dan Konter Layanan
mestinya. Pemenuhan GCG pendanaan maupun Syariah (KLS), sebagai
sebagaimana diwajibkan BI pembiayaan, yang perpanjangan tangan dari
kepada bank umum, telah kemudian mengalami UKPN Kantor Pusat.
sesuai ketentuan a.l. BSM penyempurnaan melalui • Pelaporan ke Pusat
senantiasa menindaklanjuti program Customer Due Pelaporan dan Analisis
setiap ketentuan baru yang Dilligence (CDD) setelah Transaksi Keuangan
diberlakukan oleh regulator diberlakukannya PBI (PPATK) dan pemenuhan
(terutama PBI/SEBI), di mana No.11/28/PBI/2009 data nasabah kepada
jajaran unit kerja kantor pusat tanggal 1 Juli 2009 yang pihak berwenang
BSM secara rutin membuat menggantikan PBI P2MN. senantiasa berpedoman
Kebijakan, Pedoman, Surat • Pemantauan efektifitas kepada ketentuan terkait,
Edaran maupun Standar penerapan Know Your sehingga komitmen
Operating Procedure untuk Customer Principle (KYC) pengamanan atas
diterapkan oleh unit kerja dilakukan dengan kerahasiaan data nasabah
terkait. menerapkan scoring akan selalu terjaga.
bagi masing-masing unit • Peningkatan sistem
Setiap ditemukannya bisnis melalui checklist monitoring data nasabah
benturan kepentingan/ implementasi triwulanan dan indikasi transaksi
penyimpangan atas peraturan secara independen mencurigakan dilakukan
(internal maupun eksternal) oleh Pengawas Kepatuhan dengan membuat menu
di-reminder kepada unit kerja dan Prinsip mengenal laporan pendeteksian
Nasabah (PKP), kelengkapan data nasabah,
www.syariahmandiri.co.id

yang bersangkutan untuk


diselesaikan dengan baik dan termasuk terpenuhinya ID nasabah kadaluwarsa,
secara berkala diawasi kelengkapan/validitas daftar teroris/nasabah
oleh divisi terkait seperti Divisi data nasabah yang terus berisiko tinggi versi PBB/
Audit Intern (DAI), Divisi dimaksimalkan melalui PPATK/OFAC, dan transaksi

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 93


di luar kewajaran. sesuai dengan konsep dasar meliputi: Santunan anak
• Program pelatihan APU dan CSR, yaitu membantu mengatasi yatim, pembangunan/renovasi
PPT telah dijalankan baik atau mengurangi permasalahan masjid, khitanan massal,
secara internal maupun yang terjadi di masyarakat, partisipasi kemanusiaan untuk
eksternal (yang diikuti oleh mengusahakan terjadinya Palestina, donor darah, bea
perubahan perilaku masyarakat,
pegawai Kantor Pusat dan siswa, iB CSR, pelatihan
dan mengupayakan pencapaian
Cabang) dengan pelaksana kesejahteraan kehidupan dakwah, pembangunan
program BI, PPATK, FKDKP, masyarakat. asrama rumah asuh, operasi
Bank Koresponden dll. bibir sumbing, bakti sosial,
Pelatihan internal secara Aktivitas CSR yang dilakukan pengadaan perpustakaan
kelas dan workshop bagi BSM bertujuan untuk: anak yatim, korban gempa
pejabat BSM dan petugas 1. Mendukung kesejahteraan Tasikmalaya dan Sumatera
UKPN telah diikuti oleh masyarakat dan meningkatkan serta pembinaan pedagang
1.304 pegawai atau lebih kualitas lingkungan; mikro.
dari 50% pegawai BSM. 2. Mendukung implementasi
• Telah dilaksanakan praktik bisnis yang transparan 2. Dana Zakat
program reward and dan bertanggungjawab; Dana Zakat bersumber dari
punishment terhadap 3. Membuat perubahan positif di zakat perusahaan (BSM), zakat
implementasi APU & PPT tengah masyarakat, khususnya nasabah dan umum, serta
di seluruh jajaran cabang di lingkungan di mana BSM zakat pegawai BSM.
melalui penilaian PKP dan beroperasi; Penerimaan Dana Zakat per
hasil evaluasi UKPN Kantor 4. Membangun citra positif BSM 31 Desember 2009 adalah
Pusat. dalam benak masyarakat, sebesar Rp18.485.759.674,-,
• PPATK telah menilai BSM dan menggalang dukungan yang disalurkan adalah
telah baik dan kooperatif masyarakat untuk tujuan sebesar Rp2.891.297.138,- dan
untuk selalu ikut serta bisnis BSM; saldo akhir tahun adalah
dalam menegakkan rezim 5. Meningkatkan nilai brand BSM Rp20.661.980.149,-
APU (money laundering) di dengan membangun reputasi Penyaluran Dana Zakat
Indonesia. yang baik; dilaksanakan (bersinergi)
• Telah dijalankan proses 6. Meningkatkan kesadaran dengan LAZNAS BSM dan
screening dalam proses publik tentang BSM melalui penyalurannya dilakukan
penerimaan pegawai baru kegiatan-kegiatan sosial. melalui program yang berdaya
untuk memastikan calon guna dan bermanfaat yakni
pegawai tidak terkait Berbagai program yang dimiliki Mitra Umat, Didik Umat dan
dengan aktifitas pencucian BSM dilakukan secara sinergi Simpati Umat kepada 14.582
uang dan pendanaan dengan Lembaga Amil Zakat orang (mustahikin)
Nasional (LAZNAS)
terorisme.
BSM.
Selama tahun 2009 BSM
R. Laporan Corporate Social Pelaksanaan program CSR di BSM
melakukan berbagai kegiatan
Responsibility (CSR) memiliki 2 (dua) sumber dana, sosial yang diselenggarakan
yakni Dana Kebajikan dan Dana untuk kepentingan
Corporate Social Responsibility Zakat, dengan uraian sebagai masyarakat dan lingkungan,
(CSR) merujuk pada semua berikut: antara lain:
hubungan yang terjadi antara 1. Dana Kebajikan a. Pengembangan Ekonomi
perusahaan dengan semua Dana Kebajikan bersumber Umat
stakeholders, termasuk pelanggan, dari Denda, Pendapatan Non BSM berkomitmen untuk
Halal dan Dana Sosial lainya. berpartisipasi dalam
pegawai, komunitas, pemilik,
Penerimaan Dana Kebajikan menjalin kemitraan dan
pemerintah, supplier bahkan
per 31 Desember 2009 adalah mengembangkan sektor
kompetitor. CSR merupakan
sebesar Rp1.862.553.208,- ekonomi masyarakat sekitar.
konsep di mana BSM secara
dan yang disalurkan adalah Wujud kepedulian BSM
sukarela menyumbangkan sesuatu
sebesar Rp3.201.712.500,- dan tersebut dilakukan dalam
www.syariahmandiri.co.id

ke arah masyarakat yang lebih


saldo akhir tahun adalah bentuk Program Mitra
baik dan lingkungan hidup yang
Rp1.585.278.744,- Jenis Umat yakni pemberdayaan
lebih bersih. Kegiatan-kegiatan
kegiatan yang telah mendapat sektor ekonomi mikro
yang dijalankan BSM di tahun
penyaluran Dana Kebajikan dengan skema qardhul
2009 terus diupayakan agar

94 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


hasan. Selama tahun 2009 telah memberikan bantuan e. Program Pelestarian
telah disalurkan sejumlah pendidikan kepada 1.166 Lingkungan
Rp384.425.000,-. Sasaran siswa dari berbagai Persoalan utama yang
program ini supaya para tingkatan. Total bantuan dihadapi dalam upaya
mustahik yang menerima yang telah disalurkan melestarikan lingkungan,
dana akan berubah menjadi melalui program Didik khususnya sumber daya
muzaki. Pada tahun 2009 Umat adalah sebesar hutan adalah terjadinya
bantuan diberikan dalam Rp1.269.996.000,-. degradasi hutan dan
bentuk pemberdayaan lahan yang disebabkan
masyarakat dalam kegiatan- c. Program Perbaikan oleh pembalakan liar,
kegiatan ekonomi, meliputi Kesehatan perambahan hutan dan
budidaya jamur, budi daya BSM berkomitmen untuk pengurangan kawasan
kelinci dan pinjaman modal berpartisipasi dalam hutan (deforestasi) untuk
usaha mikro. Penerima melaksanakan program kepentingan pembangunan
bantuan program Mitra perbaikan kesehatan. lain yang berakibat
Umat dalam tahun 2009 Berbagai program yang terjadinya bencana banjir,
adalah sebanyak 916 orang. dimiliki BSM merupakan kekeringan dan tanah
Sampai saat ini program yang menyentuk longsor maupun kontribusi
pengembangan dan langsung kepedulian yang nyata terhadap
perbaikan atas program ini terhadap masyarakat. pemanasan global.
terus dilakukan. Program-program yang
dilakukan BSM di bidang Upaya memulihkan
b. Program Pengembangan perbaikan kesehatan kerusakan hutan dan lahan
Pendidikan antara lain: pelaksanaan dilaksanakan dengan
BSM berkomitmen untuk donor darah, operasi merehabilitasi kembali
berpartisipasi dalam bibir sumbing untuk anak hutan rusak dan lahan
melaksanakan program yatim, khitanan massal dan kritis DAS melalui kegiatan
pengembangan pendidikan program-program lainnya. menanam, baik secara
sebagai salah satu bentuk keproyekan (Reboisasi/
sumbangsih BSM untuk d. Program Sosial/Budaya Gerhan) maupun gerakan
pengembangan Indonesia. Dilaksanakan melalui menanam secara massal
Program Pengembangan Program Simpati Umat oleh masyarakat luas
Pendidikan dilaksanakan dalam berbagai kegiatan sebagai bentuk kesadaran
melalui Program Didik Umat antara lain pemberian dan kepedulian terhadap
yang merupakan salah satu bantuan kepada korban upaya pemulihan kerusakan
program pengembangan bencana, distribusi hewan sumber daya hutan.
sumber daya manusia. kurban, pemberian bantuan Peduli terhadap hal tersebut,
Sasaran dari program ini kesehatan, pembangunan BSM mengkampanyekan
adalah pemberdayaan mesjid dan fasilitas publik kepedulian terhadap
pendidikan mulai dari lainnya maupun santunan pelestarian lingkungan.
tingkat SD, SMP, SMU/K kepada dhuafa atau yatim Melalui program BSM
dan perguruan tinggi. Pada piatu. Peduli Penghijauan, BSM
tahun 2009, LAZNAS BSM melakukan gerakan
www.syariahmandiri.co.id

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 95


penanaman pohon. Kegiatan misi BSM:
ini dicanangkan secara resmi Oleh karenanya, untuk • Mewujudkan pertumbuhan
oleh jajaran Direksi pada memantapkan berbagai hal yang dan keuntungan yang
bulan April 2009. BSM Peduli telah dicapai pada tahun 2008 berkesinambungan.
Penghijauan melibatkan tersebut, pada tahun 2009 • Mengutamakan
Direksi dan pegawai BSM, ditempuh strategi yang mampu penghimpunan dana
direalisasikan dalam bentuk menjamin adanya dukungan kuat konsumer dan penyaluran
penanaman bibit pohon terhadap program kerja BSM. pembiayaan pada segmen
serta perbaikan taman kota. UMKM.
Improving Service Quality • Menyelenggarakan
Melalui gerakan BSM Peduli Dalam upaya menuju “BSM cares operasional bank sesuai
Penghijauan, BSM juga ingin for better Indonesia”, BSM berusaha standar perbankan yang
mengajak stakeholders untuk untuk terus menyempurnakan sehat.
peduli dan melestarikan pelayanan “improving service Transformasi CBS merupakan
lingkungan melalui quality” kepada nasabah melalui: proses implementasi atas
program nyata. Selain 1. Mengembangkan fitur proses pengadaan sistem core
mengadakan program BSM e-banking secara berkelanjutan, banking baru (iBSM: integrated
Peduli Penghijauan, BSM antara lain: banking system modules).
juga melakukan berbagai a. Aplikasi “Western Union“ (WU); Pelaksanaan transformasi CBS
program kampanye lainnya, b. Fitur transfer di SMS banking; meliputi: (1) Pembangunan
antara lain gerakan hemat c. Sistem e-Payroll; sistem CBS baru: -
listrik, hemat kertas, d. Payment e-banking; Pembangunan modul-modul
hemat air dan hemat bahan e. Remmitance (cash to cash); CBS, - reengineering Chart of
bakar minyak. Kampanye f. Fitur BSMnet (account to cash); Account (COA), - restruktur
dilakukan pada seluruh g. Fitur mobile banking GPRS kode outlet, (2) transformasi
karyawan dalam unit kerja (account to cash). arsitektur aplikasi, (3)
dengan berbagai media, 2. Melakukan re-engineering IT transformasi infrastruktur, (4)
antara lain poster, banner, environment secara bertahap transformasi bisnis proses,
spanduk dan leaflet. melalui: dan (5) transformasi Standard
a. Transformasi Core Banking Operating Procedure (SOP).
S. Laporan Sistem Teknologi System (CBS) dilakukan guna Pelaksanaan implementasi
Informasi menerapkan, yaitu: CBS baru dimulai sejak
MASIH DIANALISA)lllL • Memenuhi ketentuan pelaksanaan kick off meeting
Program kerja BSM yang Bank Indonesia (BI) yang pembangunan project
diimplementasikan pada tahun dituangkan pada lampiran (tanggal 23 Oktober 2009).
2009 diarahkan guna memperkuat SEBI No. 9/30/DPNP/2007 Tim CBS telah membuat
dan menyempurnakan apa yang tanggal 30 November 2007, tahapan umum proyek
telah dikembangkan pada tahun Bab 1.2.6 mengenai dengan durasi 15 bulan
2008. Inovasi yang disesuaikan “Sistem Informasi untuk pembangunan aplikasi
dengan perkembangan Teknologi Manajemen“ dan Bab di sistem CBS baru tahap
Informasi (TI) terkini adalah untuk 3.3.2 mengenai “Kebijakan 1. Adapun besaran umum
meningkatkan daya saing BSM Perencanaan Kapasitas“ project: (1) project initiation,
dalam industri perbankan. • Mendukung 3 (tiga) dari (2) business requirement (BR)
www.syariahmandiri.co.id

96 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


review, (3) system development, tersebut, BSM meresponnya quality dan mendukung strategi
(4) testing, (5) users training, (6) dengan menerapkan manajemen perusahaan melalui project
paralell run, (7) cut-off sistem risiko secara efektif dan bertahap 201.040, pada tahun 2010
lama. Sedangkan infrastruktur sesuai ketentuan: (1) Peraturan BSM akan melakukan a.l: (1)
dalam mendukung Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/ melanjutkan proses transformasi
transformasi CBS dilaksanakan PBI/2007 tentang Penerapan CBS, (2) membangun middleware
secara paralel. Manajemen Risiko dalam CBS, (3) membangun aplikasi
Penggunaan Teknologi Informasi business intelligence (BI),
Sampai dengan akhir tahun Oleh Bank Umum, dan (2) Surat (4) meredesign jaringan
2009, implementasi untuk Edaran BI (SE BI)I No.9/30/DPNP komunikasi data dengan
pembangunan aplikasi di tertanggal 12 Desember 2007 sistem cluster & redundancy, (5)
sistem CBS baru, pada tahap perihal Penerapan Manajemen mengimplementasi data center
BR review untuk beberapa Risiko dalam Penggunaan outsourcing, (6) pelaksanaan
modul CBS (modul customer, Teknologi Informasi Oleh Bank standarisasi bandwith link
branch structure, retail funding Umum. (256 kbps termasuk backup
& payments) dan resizing link) seluruh outlet BSM,
hardware (infrastruktur) carry Dalam penerapan manajemen (7) mengimplementasi dan
forward 2010 beserta BR risiko tersebut, BSM telah menyempurnakan fitur
review modul-modul CBS melakukan langkah-langkah perangkat Electronic Data
lainnya. sebagai berikut: Capture (EDC) di outlet BSM,
1. Pengawasan aktif oleh Dewan (8) membangun aplikasi
Meningkatkan fungsi jaringan Komisaris dan Direksi atas e-procurement, e-recruitment,
komunikasi data (transformasi penggunaan TI. e-SPT (9) mendukung penguatan
infrastruktur) melalui 2. Melengkapi dan infrastruktur IT, (10) menerapkan
availability jaringaninternet, mengembangkan kebijakan dan PSAK 50 dan Basel II, (11)
availability bandwith manager prosedur penggunaan TI. Dalam mengembangkan apliasi DUIT
dan upgrade bandwith. Hal kaitan ini BSM telah membuat (Dana Untuk Indonesia Tercinta),
tersebut dilakukan untuk: dan menyempurnakan (12) menyempurnakan fitur
• Memberikan dukungan kebijakan dan prosedur BSMnet (13) membangun
optimal pada sistem CBS penggunaan TI dari berbagai aplikasi SISKOHAT on-line,
yang baru; aspek manajemen risiko antara (14) meningkatkan kerjasama
• Memastikan tersedianya lain: dengan provider jaringan GPRS
jaringan data 24x7 a. Project management; untuk mendukung performance
sehingga dapat b. Operasional TI; Mobile Banking GPRS (aplikasi
memberikan layanan c. Jaringan komunikasi data; MBG), (15) mengembangkan
operasional yang d. Pengamanan data & aplikasi Gadai, (16)
memadai. informasi; mengembangkan warung mikro
b. Penerapan LanDesk dan e. Aset TI. dan LKMS bekerjasama dengan
Fire-wall sebagai daya dukung 3. Menyempurnakan proses pihak ketiga.
terhadap penerapan IT identifikasi, pengukuran,
Security. pemantauan dan pengendalian Dengan terimplementasinya
c. Penyempurnaan akses risiko penggunaan TI. transformasi CBS dan project
informasi internal BSM 4. Melakukan uji coba atas Disaster 201.040 diharapkan dapat
melalui pembangunan Recovery Plan (DRP) pada bulan menerapkan delivering one
aplikasi MS-Exchange untuk Maret 2009 sesuai dengan stop services yang baik kepada
mailing list yang dapat diakses ketentuan Bank Indonesia yang nasabah.
tanpa batas (via intranet dan mengharuskan Bank untuk
internet). melakukan uji coba DRP paling T. Penyediaan Dana
kurang sekali dalam satu tahun kepada Pihak Terkait dan
Penerapan Ketentuan Bank dengan melibatkan end user. Penyediaan Dana Skala
Indonesia 5. Melaksanakan sistem Besar
Penggunaan Teknologi Informasi pengendalian intern atas
www.syariahmandiri.co.id

(TI) dapat meningkatkan risiko penggunaan TI. BSM memiliki panduan/kebijakan


yang dihadapi perbankan mengenai penyediaan dana
termasuk BSM. Dalam rangka Strategi Tahun 2010 kepada nasabah termasuk kepada
untuk dapat mengeliminasi risiko Untuk meningkatkan service pihak terkait dan pembiayaan

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 97


berskala besar yang dimaksudkan pelaksanaan serta mekanisme 2004, memperhatikan tingkat
untuk menunjang upaya BSM penyusunan yang telah dibakukan risiko komposit Risk Control System
dalam mengimplementasikan dalam Buku Pedoman Perusahaan Strategic Risk, mempertimbangkan
GCG. (BPP). Untuk selanjutnya Corporate faktor internal dan eksternal yang
Plan RBB tersebut diajukan mempengaruhi kelangsungan
U. Rencana Strategis Bank kepada Dewan Komisaris yang usaha serta memperhatikan
merepresentasikan Pemegang prinsip kehati-hatian dan prinsip
Dengan mengacu pada Visi dan Saham untuk mendapatkan perbankan yang sehat.
Misi, Bank menyusun rencana persetujuan dan pengesahan.
strategis jangka menengah untuk V. Tingkat Kesehatan Bank
periode 5 (lima) tahun dalam Direksi mengkomunikasikan
bentuk Corporate Plan serta Corporate Plan dan RBB kepada Hasil penilaian tingkat kesehatan
rencana strategis jangka pendek 1 Pemegang Saham Pengendali Bank per posisi 31 Desember
(satu) tahun yaitu Rencana Bisnis melalui forum RUPS serta 2009 yang dilakukan secara self
Bank. menyampaikan ke segenap assessment memperoleh peringkat
unit organisasi Perusahaan 2 dengan predikat Baik.
Rencana Bisnis Bank (RBB) disusun sebagai dokumen perencanaan
dengan realistis, komprehensif, company-wide yang harus menjadi W. Penyimpangan Internal
terukur dan memperhatikan pedoman dalam penyusunan dan
prinsip kehati-hatian (prudent) pelaksanaan Business Plan setiap Internal fraud adalah
serta mempertimbangkan unit. Atas Rencana Bisnis Bank penyimpangan/kecurangan
perubahan internal dan eksternal. yang telah disetujui tersebut, yang dilakukan oleh pengurus,
Dalam penyusunan RBB tersebut segenap Direksi dan karyawan pegawai tetap dan tidak tetap
dilakukan melalui 2 proses yaitu BSM melaksanakan RBB secara (honorer dan outsourcing)
proses perencanaan BSM-wide, optimal yang telah dijabarkan terkait dengan proses kerja
yang meliputi seluruh organisasi ke dalam Business Plan masing- dan kegiatan operasional BSM
BSM, serta proses perencanaan masing unit. Terhadap pelaksanaan yang mempengaruhi kondisi
Unit-wide, yang cakupannya rencana tersebut telah dipantau keuangan BSM secara signifikan.
meliputi level Unit. Kedua proses secara periodik, baik secara harian Signifikan dalam arti apabila
tersebut saling terkait, dimana melalui daily report kepada Direksi, dampak penyimpangannya
perencanaan tingkat unit mingguan melalui weekly report bernilai lebih dari Rp100.000.000
merupakan penjabaran strategi kepada Direksi, bulanan melalui (seratus juta rupiah). Jumlah
dari perencanaan tingkat BSM monthly review maupun triwulanan penyimpangan internal dapat
(BSM wide) dan penyusunan melalui Laporan Pelaksanaan dilihat pada tabel diatas.
rencana BSM-wide itu sendiri Realisasi RBB oleh Direksi kepada
mempertimbangkan masukan- Bank Indonesia, secara semesteran BSM berkomitmen menyelesaikan
masukan dari setiap unit. Laporan Pengawasan Pelaksanaan setiap permasalahan terkait
Pendekatan ini dikenal dengan RBB oleh Dewan Komisaris kepada dengan penyimpangan internal
sistem perencanaan dua arah, Bank Indonesia. sesuai dengan kerangka atu
Top-down & Bottom-Up Planning pangan yang merugikan BSM
Process. Penyusunan dan penyampaian akan diproses secara fair dan
RBB telah berpedoman pada mengedepankan prinsip-prinsip
Corporate Plan dan RBB disusun Peraturan Bank Indonesia No. 6/25/ GCG.
secara periodik dengan jadwal PBI/2004 tanggal 22 Oktober
www.syariahmandiri.co.id

98 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


Tabel Penyimpangan Internal AA. Etika (Code Of Conduct)
Jumlah Kasus Oleh
Kasus
BSM telah memiliki Code of
Direksi dan Dewan Komisaris Pegawai
Conduct sejak tahun 2002. Code
2008 2009 2008 2009
of Conduct merupakan tanggung
Total Fraud 0 0 19 12 jawab seluruh jajaran BSM sesuai
dengan budaya perusahaan yang
Telah diselesaikan 0 0 9 8 mengacu pada akhlaqul karimah
(budi pekerti yang mulia).
Dalam proses penyelesaian di Code of Conduct dimaksudkan
0 0 10 4
internal Bank untuk memberikan pedoman
berperilaku yang islami,
Belum diupayakan
penyelesaiannya
0 0 0 0 profesional, bertanggung-jawab,
wajar, patut dan dipercaya bagi
Telah ditindaklanjuti melalui
seluruh jajaran BSM baik dalam
proses hukum 0 0 0 0
melakukan hubungan bisnis
dengan para nasabah, rekanan,
maupun dengan rekan sekerja.
Tabel Permasalahan hukum periode Januari – Desember 2009 Sasaran umum dari Code of
Jumlah Conduct adalah menyusun
Permasalahan Hukum Perdata Pidana suatu petunjuk agar setiap
-
pelanggaran Code of Conduct
Telah diselesaikan (telah mempunyai 4
yang dilakukan oleh insan BSM
kekuatan hukum tetap)
dapat secara cepat terdeteksi.
Dalam proses penyelesaian 2 - Kepatuhan terhadap Code
Total 6 - of Conduct dapat mencegah
berkembangnya hubungan yang
tidak wajar dengan para nasabah
atau antara sesama pejabat BSM.
atau pihak terafiliasi. Selama
X. Permasalahan Hukum tahun 2009, tidak ada transaksi Segenap pegawai BSM
yang mengandung benturan diwajibkan untuk membaca,
Permasalahan hukum adalah kepentingan. mendiskusikan, memahami, dan
permasalahan hukum perdata dan menghayati Code of Conduct
pidana yang dihadapi BSM selama Z. Pemberian Dana untuk secara tepat, baik, dan benar.
periode tahun laporan dan telah Kegiatan Sosial dan Lebih dari itu, pegawai juga
diajukan melalui proses hukum. Kegiatan Politik harus menaati Code of Conduct
Permasalahan hukum yang terjadi yang diwujudkan dengan
di BSM untuk periode Januari – BSM tidak terlibat di dalam menandatangani surat
Desember 2009 dapat dilihat pada kegiatan politik dan tidak pernyataan kesanggupan untuk
tabel disamping. memberikan donasi untuk menaati dan melaksanakan Code
kepentingan politik. Sebaliknya, of Conduct secara konsisten dan
Perkara-perkara yang sedang kepedulian yang tinggi terhadap penuh tanggung jawab.
dihadapi BSM di tahun 2009, tidak masalah sosial dan lingkungan
ada satupun yang memiliki dampak hidup merupakan bagian penting BSM senantiasa melakukan
signifikan terhadap kondisi dan dari tugas dan tanggung jawab sosialisasi dalam penerapan
kinerja BSM secara umum. BSM terhadap masyarakat. Code of Conduct kepada seluruh
Penjelasan secara lebih rinci pegawai BSM, mulai dari level
Y. Benturan Kepentingan yang telah dilakukan oleh BSM operasional sampai kepada
dan nilai nominalnya selama top management. Sosialisasi ini
Benturan kepentingan adalah tahun 2009 terdapat di bagian dimaksudkan agar insan BSM
keadaan di mana terdapat konflik
www.syariahmandiri.co.id

Laporan Tanggung Jawab Sosial senantiasa patuh terhadap Code


antara kepentingan BSM dan Perusahaan dalam Laporan of Conduct. BSM melakukan
kepentingan pribadi anggota Tahunan 2009 ini. penegakan terhadap Code of
Direksi, anggota Dewan Komisaris, Conduct yang dilakukan
pemegang saham utama dengan melakukan pemantauan

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 99


secara berkala terhadap Risywah, No Kick Back dan No diluncurkan oleh Direktur BSM,
penegakan Code of Conduct Special Payment.” Gerakan ini dalam acara Milad BSM ke-8 di
dan menyediakan fasilitas merupakan langkah untuk Jakarta.
bagi pengaduan terhadap meningkatkan kesadaran
pelanggaran Code of Conduct. (awareness) seluruh jajaran Sosialisasi Shared Values BSM
BSM selain terhadap nasabah telah dilakukan sepanjang tahun
Code of Conduct BSM (melalui penandatanganan 2008 dan 2009. Sosialisasi ini
berisikan aspek-aspek pada akad pembiayaan) dilakukan melalui:
sebagai berikut: maupun dalam lingkungan 1. Spirit of the Week;
1. Definisi. kerja. BSM mengeluarkan 2. Lomba Cerdas Cermat dan
2. Tujuan dan Sasaran. Surat Edaran Pemberian Ketangkasan Shared Values
3. Budaya BSM. Souvenir/Cinderamata/Oleh- BSM;
4. Benturan Kepentingan. oleh dan Jamuan Makan pada 3. Lomba Cipta Lagu Shared
5. Kerahasiaan. Pegawai BSM, dalam rangka Values BSM;
6. Penyalahgunaan. perjalanan dinas ke Cabang 4. Pesan-pesan manajemen
7. Kerahasiaan. untuk mencegah prakti-praktik dalam setiap pertemuan;
8. Penyalahgunaan Jabatan. yang tidak sesuai dengan 5. Tema-tema dalam Rapat Kerja
9. Perilaku Insiders. implementasi GCG. dan kegiatan besar BSM;
10. Integritas Sistem Perbankan. 6. Modul-modul training pegawai
11. Pengelolaan Rekening Dalam kaitan dengan Code of
Pegawai. Conduct, BSM memiliki nilai- Shared Values terdiri atas:
12. Pernyataan Tahunan. nilai Perusahaan yang menjiwai 1. Excellence (Imtiyaaz):
13. Sanksi Pelanggaran/ implementasi Code Berupaya mencapai
Ketidakpatuhan. of Conduct. kesempurnaan melalui
14. Pengawasan Pelaksanaan perbaikan yang terpadu dan
dan Pemutakhiran. BB. Nilai-Nilai Perusahaan berkesinambungan.
15. Penutup. 2. Teamwork (‘Amal Jamaa’iy):
Selain kewajiban untuk menaati Seiring pertumbuhan usaha Mengembangkan lingkungan
Code of Conduct, pegawai BSM yang terukur melalui berbagai kerja yang saling bersinergi.
juga diharuskan untuk menaati indikator baku dunia perbankan, 3. Humanity (Insaaniyah):
aturan dan kebijakan lainnya BSM memiliki jaringan pelayanan Menjunjung tinggi nilai-nilai
serta tidak bersikap diam apabila dan kemitraan usaha yang terus kemanusiaan dan religius.
menemukan atau mengetahui bertambah, baik dari aspek 4. Integrity (Shidiq): Menaati
perbuatan atau tindakan yang cakupan wilayah maupun kode etik profesi dan berpikir
merupakan pelanggaran atas manusia pelaksananya. Untuk serta berperilaku terpuji.
Code of Conduct. Pegawai menyelaraskan gerak dan 5. Customer Focus (Tafdhiilu
diharuskan untuk melaporkan langkah insan BSM sehingga Al ‘Umalaa): Memahami
pelanggaran atas Code of seluruh jajaran organisasi di dan memenuhi kebutuhan
Conduct tersebut kepada atasan semua wilayah operasional pelanggan untuk
dengan tembusan ke Divisi mampu memperjuangkan Visi menjadikan BSM sebagai
Human Capital, sedangkan untuk dan Misi BSM, maka diperlukan mitra yang terpercaya dan
pelanggaran yang dilakukan acuan nilai-nilai perusahaan menguntungkan.
oleh unsur pimpinan maka untuk dipahami, dihayati dan Ke-5 nilai tersebut di atas
laporan disampaikan ke Divisi diimplementasikan secara di-akronim-kan menjadi
Human Capital. Seluruh laporan konsisten, baik pada tataran ETHIC. Kata “ETHIC” sendiri
tersebut harus disertai data dan/ perorangan maupun tim kerja berarti “set of moral principles”
atau bukti-bukti akurat sehingga secara keseluruhan. (himpunan prinsip-prinsip
pelanggaran dapat diproses Setelah melalui proses yang moral) sebagai tatanan
lebih lanjut. Setiap pelanggaran melibatkan seluruh jajaran perilaku mulia yang
atas Code of Conduct akan pegawai sejak pertengahan membentuk keunggulan
dikenakan sanksi sesuai dengan 2005 yang lalu, lahirlah nilai-nilai insan BSM.
peraturan yang berlaku dan
www.syariahmandiri.co.id

perusahaan yang baru yang


Agar nilai-nilai bersama
pengenaan sanksi tersebut tidak disepakati bersama untuk di-
yang telah dirumuskan dan
bersifat diskriminatif. shared oleh seluruh pegawai BSM
disepakati dapat dipahami,
Sepanjang tahun 2009, BSM yang disebut Shared Values BSM.
dihayati dan dilaksanakan
mengoptimalkan gerakan “La Shared Values ini secara resmi

100 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri


oleh seluruh BSM dalam
Nilai-nilai Perusahaan ”ETHIC” kehidupan berorganisasi,
maka Shared Values BSM
Nilai (Shared Values) Perilaku Utama (Core Behavior) diterjemahkan ke dalam
perilaku-perilaku utama.
Excellence (Imtiyaaz): • Perfection: Berkomitmen pada
kesempurnaan. Media Penyebaran
• Ownership: Mengembangkan Informasi
sikap rasa saling memiliki yang positif.
• Prudence: Menjaga amanah secara Penyebaran informasi
hati-hati dengan selalu memperhitungkan kepada semua stakeholders
risiko atas keputusan yang diambil dan merupakan bagian penting
tindakan yang dilakukan. dari peningkatan prinsip
• Competence: Meningkatkan keahlian transparansi informasi secara
sesuai tugas yang diberikan dan tuntutan internal dan eksternal.
profesi bankir. Penyebaran informasi bertujuan
membantu, menjaga, dan
Teamwork (’Amal Jama’iy): • Trust: Mengembangkan sikap saling meningkatkan pengetahuan,
percaya yang didasari pikiran dan perilaku pemahaman dan persepsi positif
positif. dari para stakeholders terhadap
• Result: Memiliki orientasi pada hasil dan kebijakan, dan kegiatan BSM.
nilai tambah bagi stakeholders. Media-media penyebaran
• Respect: Menghargai pendapat dan
informasi tersebut antara lain:
kontribusi orang lain.
1. Media cetak nasional;
• Effective Communication: Mewujudkan
2. Situs Internet: www.
iklim lalu-lintas pesan yang lancar dan
syariahmandiri.co.id;
sehat, serta menghindari kegagalan
3. Majalah internal BSM;
dengan selalu meningkatkan keterampilan
4. Televisi/Radio;
berkomunikasi.
5. Forum-forum pengajian;
Humanity (Insaaniyah): • Sincerity: Meluruskan niat untuk 6. Media komunikasi antara
mendapatkan ridha Allah. BSM dengan karyawan
• Universality: Mengembangkan nilai-nilai melalui berbagai fasilitas
kebaikan yang secara umum diterima oleh yang disediakan seperti
seluruh umat manusia. intranet, Forum Doa Pagi,
• Social Responsibility: Memiliki kepedulian dsb.
terhadap lingkungan dan sosial tanpa Selain itu, informasi tentang
mengabaikan tujuan perusahaan. BSM dapat diperoleh pada
Divisi Hubungan Korporasi &
Integrity (Shidiq): • Honesty: Menjunjung tinggi kejujuran Hukum beralamat pada :
dalam setiap perilaku.
• Discipline: Melaksanakan tugas dan Kantor Pusat PT Bank Syariah
kewajiban sesuai dengan ketentuan dan Mandiri
tuntutan perusahaan serta nilai-nilai Wisma Mandiri I, Jl. MH.
syariah. Thamrin No. 5, Jakarta 10340 –
• Responsibility: Menerima tugas sebagai Indonesia.
amanah dan menjalankannya dengan Telp. (62 – 21) 2300 509,
penuh tanggung jawab. 3983 9000 (hunting).
Faks. (62 – 21) 3983 2989.
Customer Focus • Good Governance: Melaksanakan tata
(Tafdhiilu Al-’Umalaa): kelola organisasi yang sehat. CC. Masalah dan Kendala
• Innovation: Proaktif menggali dan yang Dihadapi BSM
mengimplementasikan ide-ide baru untuk
www.syariahmandiri.co.id

memberikan layanan lebih baik dan lebih


Pengenaan Pajak
cepat dibandingkan kompetitor.
Pertambahan Nilai (PPN)
• Customer Satisfying: Mengutamakan
pada transaksi Pembiayaan
pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Murabahah

Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri 101


Pada tahun 2004 dan tahun diatur dalam UU No.7 Tahun Nomor 8 Tahun 1983 tentang
2005 Kantor Pusat dan Kantor 1992 tentang Perbankan yang Pajak Pertambahan Nilai
Cabang BSM telah menerima telah diubah dengan UU No. 10 Barang dan Jasa dan Pajak
Surat Ketetapan Pajak Kurang Tahun 1998 dan UU No.21 Tahun Penjualan Barang Mewah
Bayar (SKPKB) dan Surat 2008 tentang Perbankan Syariah yang mulai berlaku tanggal 1
Tagihan Pajak (STP) untuk masa sehingga sesuai dengan UU April 2010. Undang-undang
pajak Januari s.d. Desember No.8 Tahun 1983 yang telah tersebut menegaskan bahwa
2003 dari Direktorat Jenderal diubah dengan UU No. 18 Tahun jasa pembiayaan berdasarkan
Pajak (Ditjen Pajak) dengan 2000 tentang PPN Barang dan prinsip syariah termasuk
total sebesar Rp37.649.310,-, Jasa dan Pajak Penjualan Atas kelompok jasa yang tidak
berkenaan BSM melaksanakan Barang Mewah, pembiayaan dikenai PPN.
penyaluran dana berdasarkan bank syariah dikecualikan dari
Prinsip Syariah dalam bentuk pengenaan PPN. BSM terus berupaya
Pembiayaan Murabahah. menyelesaikan permasalahan
Rincian SKPKB dan STP Ditjen Pajak berpendapat mengenai pengenaan PPN
tersebut adalah Kantor Pusat di bahwa kegiatan transaksi atas transaksi pembiayaan
Jakarta sebesar Rp25.542.432,-, murabahah yang dilakukan murabahah tersebut dengan
Kantor Cabang di Jambi oleh BSM terutang PPN karena pihak-pihak terkait.
sebesar Rp1.588.713,-, kegiatan tersebut dilakukan
Kantor Cabang di Solo sebesar dengan berdasarkan prinsip Sehubungan dengan hasil akhir
Rp5.830.767, Kantor Cabang jual beli barang dan kegiatan dari permasalahan pengenaan
di Bandarlampung sebesar transaksi murabahah tidak PPN atas transaksi Pembiayaan
Rp2.377.922,- dan Kantor termasuk jenis jasa di bidang murabahah tersebut belum ada
Cabang di Pekalongan sebesar perbankan. keputusan, maka BSM tidak
Rp2.309.495,-. Terhadap melakukan pencadangan atas
SKPKB dan STP tersebut di Dalam rangka menyelesaikan SKPKB dan STP.
atas, BSM tidak melaksanakan permasalahan mengenai
pembayaran dengan alasan perlakuan perpajakan atas
terdapat permasalahan transaksi Pembiayaan
status hukum perpajakan Murabahah, telah dibahas
dari transaksi Pembiaya-an dalam berbagai forum
Murabahah, yang saat ini antara BSM dengan KPbS
berlaku belum secara spesifik (Kompartemen Perbankan
dan eksplisit mengatur Syariah), Perbanas, Dewan
kegiatan usaha bank syariah Syariah Nasional, Bank
khususnya pembiayaan Indonesia dan Ditjen Pajak.
Murabahah.
Pada tanggal 15 Oktober 2009,
BSM berpendapat bahwa pemerintah telah menerbitkan
pembiayaan murabahah yang Undang-undang Nomor 42
dilakukan BSM adalah jasa Tahun 2009 tentang Perubahan
perbankan sebagaimana Ketiga atas Undang-undang
www.syariahmandiri.co.id

102 Laporan Tahunan 2009 | Bank Syariah Mandiri

You might also like