You are on page 1of 2

BPR

PENGERTIAN
BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana
sebagai usaha BPR.
Asas BPR

Dalam melaksanakan usahanya BPR berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip
kehati-hatian. Demokrasi ekonomi adalah sistem ekonomi Indonesia yang dijalankan sesuai dengan
pasal 33 UUD 1945 yang memiliki 8 ciri positif sebagai pendukung dan 3 ciri negatif yang harus
dihindari (free fight liberalism, etatisme, dan monopoli).

Fungsi BPR
Penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

Tujuan BPR

Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,


penumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

Sasaran BPR
Melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai, dan pensiunan
karena sasaran ini belum dapat terjangkau oleh bank umum dan untuk lebih mewujudkan
pemerataan layanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan pendapatan, dan agar
mereka tidak jatuh ke tangan para pelepas uang (rentenir dan pengijon).

Usaha BPR

Usaha BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan
keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-
usaha BPR adalah :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan
Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas.

Usaha yang Tidak Boleh Dilakukan BPR

Ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR.
Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah :
1. Menerima simpanan berupa giro.
2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.
3. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan
kebutuhan masyarakat menengah ke bawah.
4. Melakukan usaha perasuransian.
5. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.

BENTUK HUKUM BPR


1. Perusahaan Daerah (Badan Usaha Milik Daerah)
2. Koperasi
3. Perseroan Terbatas (berupa saham atas nama)
4. dan bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Bedanya dengan bank lain

a) Pada umumnya sekarang bank diIndonesia dalam aturan BI memuat 4 jenis klasifikasi
1.Bank Umum, melaksanakan kegiatannya secara umum,
2.Bank Devisa, khusus kegiatan pasar modal dan forex
3.BPR, Bank perkreditan rakyat,
4.Bank Syariah,dilandasi oleh hukum Islam
b) Ratio Kecukupan Modal
Bank Umum, Devisa,Syariah min 80 M
BPR Minimum 20 M
c) BU karena jaringannya yang lebih banyak ketimbang BPR. BPR senama biasanya memiliki
lebih sedikit kantor cabang. Wilayah kantor operasional BPR pun dibatasi dalam 1 (satu)
propinsi. Pada akhir bulan Juli 2006 BI mencatat jumlah BPR mencapai 1.935 buah.
d) BU diartikan sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sedangkan BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
e) Bank umum juga lebih sering ditemui di perkotaan, sementara BPR sering ditemui lebih di
daerah atau perbatasan kota dan daerah.
Contoh BPR
1. BPR Darmaindra
2. BPR Tanah Bandar
3. BPR SAA
Fungsi Umum
1. Lumbung Desa
Sebagai lembaga perkreditan, karena berangsur-angsur sebagian besar dari pinjamannya
tidak lagi berbentuk padi melainkan berbentuk uang. Sedangkan fungsi penyimpanan
padi/beras untuk stok pangan telah diambil alih oleh Badan Urusan Logistik (BULOG).
2. Bank Desa
Meningkatkan kesejahteraan serta daya tahan para petani terhadap bencana-bencana yang
dapat terjadi. Yaitu dengan memenuhi kebutuhan mereka akan pinjaman, agar mereka tidak
terjerat oleh pelepas uang, pengijon dan tengkulak.
3. Bank Pasar
Melayani kebutuhan kredit pasar para pedagang dan pngusaha kecil di pasar-pasar dan di
kampung-kampung.
4. Bank Rakyat
Tidak dapat lagi digolongkan sebagai BPR.
Peran
Di pedesaan memodernisasi menghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan dan deposito
berjangka didaerah pedesaan untuk disalurkan kembali kedalam usaha-usaha produktif
Di kota untuk menghimpun dana dari masyarakat, khususnya tabungan kecil,dalam rangka
membantu Pemerintah mendidik masyarakat berhemat danmenabung dan menyediakan tempat yang
aman, mudah dan murah untuk menyimpanuang bagi penabung kecil.

You might also like