Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena atas berkat
Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan harapan penulis. Makalah
yang kami buat berjudul “Unsur Transisi Periode keempat”.
Penulis sadar, bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan, karena
itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat banyak kesalahan pada
penyusunan makalah ini.
Makalah ini menjelaskan tentang seluk-beluk unsure transisi periode keempat, mulai dari
sifat, kegunaan, dan reaksi-reaksinya.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan partisipasi teman-teman dalam
penyusunan makalah ini. Kritik dan saran jga sangat kami harapkan demi perbaikan makalah
ini.
Penulis
Unsur Transisi Periode 4
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Unsur transisi periode keempat umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d
yang belum terisi penuh (kecuali unsur Seng (Zn) pada Golongan IIB). Hal ini
menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak
dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas
katalitik, serta kemampuan membentuk senyawa kompleks. Unsur transisi periode
keempat terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V),
Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan
Seng (Zn).
Dalam satu periode dari kiri (Sc) ke kanan (Zn), keelektronegatifan unsur hampir
sama, tidak meningkat maupun menurun secara signifikan. Selain itu, ukuran atom (jari-
jari unsur) serta energi ionisasi juga tidak mengalami perubahan signifikan. Oleh sebab
itu, dapat disimpulkan bahwa semua unsur transisi periode keempat memiliki sifat kimia
dan sifat fisika yang serupa. Hal ini berbeda dengan unsur utama yang mengalami
perubahan sifat yang sangat signifikan dalam satu periode.
1.2 Tujuan
1.3 Metode
Metode yang kami gunakan pada penulisan makalah ini adalah metode deskriptif.
Unsur Transisi Periode 4
BAB 2
LANDASAN TEORI
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar
dan kulit pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain.
Orbital
Nomor Konfigurasi
Unsur
Atom Elektron
3d 4s
Skandium (Sc) 21 (Ar) 3d1 4s2
Titanium (Ti) 22 (Ar) 3d2 4s2
Vanadium (V) 23 (Ar) 3d3 4s2
Mangan (Mn) 25 (Ar) 3d5 4s2
Besi (Fe) 26 (Ar) 3d6 4s2
Kobalt (Co) 27 (Ar) 3d7 4s2
Nikel (Ni) 28 (Ar) 3d8 4s2
Seng (Zn) 30 (Ar) 3d10 4s2
Unsur Transisi Periode 4
Konfigurasi elektron Cr bukan (Ar) 3d4 4s2 tetapi (Ar) 3d5 4s1. Demikian halnya dengan
konfigurasi elektron Cu bukan (Ar) 3d9 4s2 tetapi (Ar) 3d10 4s1. Hal ini berkenaan dengan
kestabilan orbitalnya, yaitu orbital-orbital d dan s stabil jika terisi penuh, bahkan 1/2 penuh
pun lebih stabil daripada orbital lain.
Skandium = SC
Nomor atom = 21
Massa atom relatif = 44,96
Titik leleh = 1541ºC
Titik didih = 2835ºC
Valensi = 3
Logam putih agak perak ini berubah sedikit kekuningan ketika terkena
udara
Relatif lunak
Bereaksi dengan beberapa asam tetapi tidak dengan campuran HNO3
pekat dan HF 50%
Sumber :
Dalam mineral torvetit (Sc2SiO7), Sc juga merupakan hasil sampingan
ekstraksi tungsten
Kegunaan :
Untuk menghasilkan cahaya berintesitas tinggi
Radioaktifnya sebagai perunut pada pemurnian minyak bumi
Senyawanya sebagai aditif lampu uap-Hg dan transmisi TV warna
Titanium = Ti
Nomor atom = 22
Massa atom relatif = 47, 88ºC
Titik leleh =
Titik didih =
Valensi = 2
Mampu tempa, sangat kuat
Dapat enyelinapa dalam udara dan dalam gas nitrogen
Tahan asam dan garam laut
Unsur Transisi Periode 4
Sumber :
Dari meteorit, batuan bulan, dalam kerak bumi sebagai mineral : rutil
(TiO2), ilmenit (FeTiO4)
Kegunaan :
Komponen penting logam paduan untuk pesawat, peluru kendali
Karena ketahanannya terhadap air laut maka digunakan juga untuk
pembuatan peralatan kapal yang langsung bersentuhan dengan
laut, seperti kipas body kapal dan sebagainya.
Vanadium = V
Nomor atom = 23
Massa atom relatif =
Titik leleh =
Titik didih =
Valensi =
Logam putih terang, lunak dan ulet
Ketahanan tinggi terhadap asam, garam, dan juga basa
Dapat teroksidasi pada suhu sekitar 660ºC
Bersifat racun
Sumber :
Karnolit, roskulit, patronit
Kegunaan :
Reactor nuklir
Pembuatan baja tahan karat, untk per, serta peralatan kecepatan
tinggi
Oksidanya (V2O5) untuk keramik dan katalisator.
Kromium = Cr
Nomor atom = 24
Massa atom relatif = 52
Titik leleh = 1857C
Titik didih = 2672C
Valensi = 2 (biru), 3 (hijau), dan 6 (jingga)
Logam berwarna abu-abu mengkilap, keras
Tahan karat dan bersifat racun
Unsur Transisi Periode 4
Sumber :
Biji kromit (FeCr2O4)
Kegunaan :
Paduan logam untuk pembuatan baja.
Pewarna logam dan gelas
Sebagai katalisator
Mangan = Mn
Nomor atom = 25
Massa atom relatif = 54,94
Titik leleh = 1244C
Titik didih = 1962C
Valensi = 1, 2, 3, 4, 6, 7
Logam mirip besi berwarna putih abu-abu dan mengkilap
Pada temperatr tinggi dapat bereaksi dengn nonlogam
Sumber :
Pirolusit (MnO2), rodokrosit (MnCO3), dan mineral-mineral silikat.
Kegunaan :
Komponen penting paduan logam, karena sifatnya keras, kuat, liat,
dan ketahanannya tinggi
Memperbesar fungsi Vitamin B dalam tubuh
KMnO4 sebagai oksidator kuat dalam bidang kesehatan
Besi = Fe
Nomor atom = 26
Massa atom relatif = 55,85
Titik leleh = 1535ºC
Titik didih = 2750ºC
Valensi = 2 dan 3
Logam berwarna putih keabu-abuan
Kemampuan tempa tinggi
Bersifat ferromagnetic
Sangat reaktif
Mudah mengalami korosi
Unsur Transisi Periode 4
Sumber :
Hematit (Fe2O3), limonit (FeO(OH).nH2O), magnetit (Fe3O4), siderit
(FeCO3).
Kegunaan :
Sebagai logam utama pada pembuatan baja
Besi dengan paduannya digunakan untuk pembuatan rel, tulangan
beton, besi prfil
Digunakan untuk berbagai peralatan dalam kehidupan sehari-hari.
Kobal = Co
Nomor atom = 27
Massa atom relatif = 58,93
Titik leleh = 1495ºC
Titik didih = 2870ºC
Valensi = 2 dan 3
Berwarna abu-abu dank eras
Bersifat ferromagnetic dan tahan korosi
Sumber :
Dalam mineral kobaltit, smaltit, dan eritrit.
Kegunaan :
Karena keras, tahan karat dan penampilannya menarik maka sering
digunakan untuk menyepuh logam lain
Pewarna biru pada porselen, kaca, genting
Pewarna sumber sinar gamma dalam bidang kesehatan
Nikel = Ni
Nomor atom = 28
Massa atom relatif = 55,69
Titik leleh = 1453ºC
Titik didih = 2732ºC
Valensi = 1, 2, dan 3
Putih kepererakan, keras
Bersifat ferromagnetic dan konduktifitas tinggi
Tahan korosi dan tidak larut dalam asam
Sumber :
Unsur Transisi Periode 4
Kegunaan :
Paduan logam baja dan logam lain
Pelapis permukaan logam
Sebagai katalisator
Pewarna hijau pada keramik/porselen
Komponen pada baterai
Tembaga = Cu
Nomor atom = 29
Massa atom relatif = 63,55
Titik leleh = 1083ºC
Titik didih = 2567ºC
Valensi = 1 dan 2
Berwarna kemerahan dan ulet, serta mampu tarik tinggi, tempa juga
tinggi
Konduktifitas tinggi
Sumber :
Kuprit (Cu2O), kalkopirit (Cu, Fe)S2, malasit (CuCO3.Cu(OH)2, azurit,
bornit.
Kegunaan :
Peralatan kelistrikan, sebagai rangkian dan kawat kabel.
Logam paduan pada kuningan dan perunggu
Seng = Zn
Nomor atom = 30
Massa atom relative = 65,38
Titik leleh = 419,38o
Valensi = 2
Logam berwana putih kebiruan
Konduktor listrik
Pada suhu rendah getas tetai liat pada suhu 100 – 150o
Amfoter
Sumber :
Unsur Transisi Periode 4
Kegunaan :
Komponen paduan pada huruf mesin cetak
Sebagai logam patri
ZnO untuk industry cat, kosmetik, farmasi, tekstil, dsb
Zns untuk sinar fluoresen, sinar X dan layar TV.
Salah satu sifat unsur transisi periode 4 adalah dapat membentuk senyawa kompleks,
yaitu sutau senyawa dimana atom atau ion terikat pada atom atau ion lain pada suatu
ikatan koordinasi.
Senyawa kompleks dapat terionisasi membentuk ion kompleks positif ataupun ion
kompleks negatif.
3. bila ligan lebih dari 1 maka dinyatakan dengan awalan di- untuk 2, tri- untuk 3, tetra-
untuk 4, penta- untuk 5 dan seterusnya.
4. Nama ion kompleks bermuatan positif nama usur logamnnya menggunakan bahasa
Indonesia dan diikuti bilangan oksidasi logam tesebut dengan angka romawi dalam
tanda kurung. Sedangkan untuk ion kompleks bermuatan negative nama unsure
logamnya dalam bahasa latin diakhiri –at dan di ikuti bilangan oksidasi logam
tersebut dengan angka romawi dalam tanda kurung.
BAB 3
ANALISIS
UNSUR 21 Sc 22 Ti V
23 24 Cr 25 Mn Fe
26 Co
27 28 Ni Cu
29 30Zn
Massa jenis
Antara 3.4 - 8.92 (makin besar sesuai dengan arah panah)
(g/mL)
-------------------------------------------------------->
keelektro-
Antara 1.3 - 1.9 (makin besar sesuai dengan arah panah)
negatifan
Titik lebur
Di atas 1000oC (berbentuk padat)
(oC)
Energi
ionisasi Antara 1872 - 2705 (sukar melepaskan elektron terluarnya)
(kJ/mol)
Jumlah
elektron Satu Dua Tiga Enam Lima Empat Tiga Dua Satu -
tunggal
Sifat yang disebabkan karena adanya elektron yang tidak
Sifat para- berpasangan
magnetik/ (=elektron tunggal) diama-
fero- gnetik
magnetik Makin banyak elektron tunggalnya, makin bersifat
feromagnetik
Warna ion Merah Hijau Merah
- - Ungu Biru Hijau Biru -
M2+ muda muda muda
Tak
Warna ion
ber- Ungu Hijau Hijau - Kuning - - - -
M3+
warna
Ion-ion tak
Sc3+ , Ti4+ , Cu+ , Zn2+
berwarna
Catatan :
MnO4- = ungu
Cr2O72- = jingga
Unsur Transisi Periode 4
Cr(OH)3
24Cr Cr2O3 Oksida amfoter
HCrO2
(krom)
H2CrO4
CrO3 Oksida Asam
H2CrO7
MnO Mn(OH)2
Oksida Basa
Mn Mn2O3 Mn(OH)3
25
(mangan) MnO3 H2MnO4
Oksida Asam
Mn2O7 HMnO4
Fe FeO Fe(OH)2
26
(besi) Fe2O3 Fe(OH)3
Co CoO Co(OH)2
27
(kobal) Co2O3 Co(OH)3
OKSIDA BASA
Ni NiO Ni(OH)2
28
(nikel) Ni2O3 Ni(OH)3
Cu Cu2O CuOH
29
(tembaga) CuO Cu(OH)2
3.2 Kegunaan
3.2.1 Skandium = SC
Kegunaan :
Untuk menghasilkan cahaya berintesitas tinggi
Radioaktifnya sebagai perunut pada pemurnian minyak bumi
Senyawanya sebagai aditif lampu uap-Hg dan transmisi TV warna
Unsur Transisi Periode 4
3.2.2 Titanium = Ti
Kegunaan :
Komponen penting logam paduan untuk pesawat, peluru kendali
Karena ketahanannya terhadap air laut maka digunakan juga untuk
pembuatan peralatan kapal yang langsung bersentuhan dengan
laut, seperti kipas body kapal dan sebagainya.
3.2.3 Vanadium = V
Kegunaan :
Reactor nuklir
Pembuatan baja tahan karat, untk per, serta peralatan kecepatan
tinggi
Oksidanya (V2O5) untuk keramik dan katalisator.
3.2.4 Kromium = Cr
Kegunaan :
Paduan logam untuk pembuatan baja.
Pewarna logam dan gelas
Sebagai katalisator
3.2.5 Mangan = Mn
Kegunaan :
Komponen penting paduan logam, karena sifatnya keras, kuat, liat, dan
ketahanannya tinggi
Memperbesar fungsi Vitamin B dalam tubuh
KMnO4 sebagai oksidator kuat dalam bidang kesehatan
3.2.6 Besi = Fe
Kegunaan :
Sebagai logam utama pada pembuatan baja
Besi dengan paduannya digunakan untuk pembuatan rel, tulangan
beton, besi prfil
Unsur Transisi Periode 4
3.2.7 Kobal = Co
Kegunaan :
Karena keras, tahan karat dan penampilannya menarik maka sering
digunakan untuk menyepuh logam lain
Pewarna biru pada porselen, kaca, genting
Pewarna sumber sinar gamma dalam bidang kesehatan
3.2.8 Nikel = Ni
Kegunaan :
Paduan logam baja dan logam lain
Pelapis permukaan logam
Sebagai katalisator
Pewarna hijau pada keramik/porselen
Komponen pada baterai
3.2.9 Tembaga = Cu
Kegunaan :
Peralatan kelistrikan, sebagai rangkian dan kawat kabel.
Logam paduan pada kuningan dan perunggu
3.2.10 Seng = Zn
Kegunaan :
Komponen paduan pada huruf mesin cetak
Sebagai logam patri
ZnO untuk industry cat, kosmetik, farmasi, tekstil, dsb
Zns untuk sinar fluoresen, sinar X dan layar TV.
BAB 4
Unsur Transisi Periode 4
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran