You are on page 1of 27

Analisa Perbandingan Program CSR antara

PT. Newmont Minahasa Raya dan PT. Telkom

A. Sekilas Tentang Perusahaan


I PT. Newmont Minahasa Raya
PT Newmont Minahasa Raya (PT NMR) adalah perusahaan yang 80% sahamnya dimiliki
oleh Newmont Gold Company (USA) dan 20 % sahamnya dimiliki oleh PT Tanjung
Serapung. Perusahaan ini terletak di sebelah tenggara Minahasa, 80 km dari Manado,
Sulawesi Utara. Project ini terdiri atas deposit utama di Messel dan dua deposit lainnya di
Leo ns dan Nibong. PT NMR merupakan operasi ketiga dari Newmont International.

PT NMR mengoperasikan tambang emas terbuka sejak 1996 dan proses penambangan
telah berakhir pada 31 Agustus 2004. Selama berproduksi, PT NMR memberikan
kontribusi ekonomi bagi Indonesia dalam bentuk royalti, pajak dan pelbagai manfaat
lainnya. Newmont Minahasa Raya menggunakan Submarine tailings disposal system
(sistem pembuangan sisa limbah bawah laut) yang pertama di Indonesia dengan
kedalaman pipa 82 meter. Kegiatan penutupan tambang telah selesai dilakukan pada
2004 dengan masa pemantauan lingkungan pasca tambang berlanjut hingga 2008.
Adapun tujuan program penutupan tambang adalah untuk mengurangi dampak terhadap
lingkungan dan memaksimalkan keberlangsungan ekonomi lokal dalam jangka panjang.

Kasus Teluk Buyat


Pada pertengahan tahun 2004 PT. NMR tersangkut kasus pencemaran teluk buyat.
Kelompok nelayan setempat memohonkan penyelidikan independen kepada Pemerintah
Indonesia atas kadar limbah tambang Newmont di Teluk Buyat. Nelayan setempat
melihat jumlah ikan yang mati mendadak amat tinggi disertai dengan pembengkakan
yang tak biasa, hilangnya ikan bandeng muda dan spesies lain di wilayah teluk. Mereka
juga mengeluhkan masalah kesehatan yang tak biasa seperti penyakit kulit yang tak dapat
dijelaskan, tremor, sakit kepala, dan pembengkakan aneh di leher, betis, pergelangan
1
tangan, bokong, dan kepala. Penelitian itu menemukan beberapa logam berat seperti
arsen, antimon, merkuri, dan mangan yang tersebar di sana dengan kepadatan tertinggi di
sekitar daerah penimbunan.

Pada bulan November 2004, WALHI (LSM lingkungan) bersama dengan beberapa
organisasi nirlaba (Indonesian Mining Advocacy Network, Earth Indonesia, dan Indonesian
Center for Environmental Law) mengumpulkan laporan yang lebih menyeluruh atas
keadaan Teluk Buyat, menyimpulkan teluk itu dicemari oleh arsen dan merkuri dalam
kadar yang berbahaya, sehingga berisiko tinggi bagi masyarakat. Sampel endapan dasar
Teluk Buyat menunjukkan kadar arsen setinggi 666 mg/kg (ratusan kali lebih besar
daripada Kriteria Kualitas Perairan Laut ASEAN yang hanya 50 mg/kg) dan kadar merkuri
rata-rata 1000 µg/kg (standar yang sama menetapkan 400 µg/kg). Dibandingkan dengan
sampel kontrol alami dari tempat yang tak dipengaruhi penimbunan limbah
pertambangan, studi itu juga menyimpulkan bahwa kadar arsen dan merkuri itu tidak
alami dan satu-satunya sumber yang mungkin adalah dari penimbunan limbah
pertambangan Newmont. Merkuri dan arsen tertumpuk di berbagai organisme hidup di
Teluk Buyat termasuk ikan yang dimakan setiap hari oleh penduduk setempat. Kesehatan
manusia berada dalam bahaya dan laporan itu merekomendasikan konsumsi ikan harus
dikurangi secara signifikan dan mungkin relokasi penduduk ke daerah lain.

Pada bulan Agustus 2004, Menteri Negara Lingkungan Hidup Nabiel Makarim mengajukan
tuntutan perkara sebesar US$133,6 juta terhadap Newmont, mengklaim bahwa tailing
dari pertambangan NMR telah mencemari Teluk Buyat di Sulawesi Utara, menyebabkan
penduduk desa di sekitarnya sakit parah dan kontaminasi ikan setempat. Newmont
menyangkal dugaan tersebut dengan menyatakan bahwa penyakit itu terkait pada
higiene yang buruk dan kemiskinan. Pada tanggal 15 November 2005, Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan menggugurkan gugatan tersebut karena alasan teknis, mengatakan
pemerintah melanggar masa kontraknya dengan Newmont pada saat mengambil
tindakan hukum sebelum mencari arbitrase. Aktivis lingkungan meminta gugatan itu

2
dinaikbandingkan, namun pada tanggal 1 Desember 2005 Menteri Negara Lingkungan
Hidup Rachmat Witoelar berkata bahwa pemerintah berharap mencapai penyelesaian
luar pengadilan dengan cabang setempat Newmont. "Dengan membicarakan
penyelesaian, kita berhadap dapat memberikan ganti rugi kepada penduduk yang tinggal
dekat pertambangan dengan cepat," katanya. Tim negosisasi pemerintah dipimpin oleh
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aburizal Bakrie. Pada tanggal 16 Februari
2006, pemerintah Indonesia mengumumkan untuk menyelesaikan gugatan perdata
sebesar US$30 juta agar dibayarkan selama 10 tahun berikutnya. Persetujuan itu juga
termasuk pemantauan ilmiah dan program pembangunan masyarakat berkelanjutan
untuk Sulawesi Utara. Newmont, dengan nilai pasar US$25 milyar, diharapkan
menghasilkan US$5 milyar di tahun 2006.

Meskipun gugatan perdata digugurkan, masih ada gugatan kriminal terhadap eksekutif
tinggi Newmont di Indonesia, Richard Ness, dengan dakwaan yang sama. Pengadilannya
dimulai pada bulan Agustus 2005—jika dihukum, Ness menghadapi hukuman 10 tahun
penjara. Jaksa menyarankan hukuman finansial US$110.000 untuk Newmont dan
US$55.000 untuk Ness. Pada tanggal 24 April 2007, Ness dibebaskan dari segala dakwaan
terkait dugaan pencemaran di Teluk Buyat.

II PT. TELKOM
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM” atau “Perusahaan”) merupakan
perusahaan InfoComm yang memiliki layanan paling lengkap dan jaringan terbesar di
Indonesia, saat ini telah memperluas portofolio bisnisnya menjadi Telekomunikasi,
nformasi, Media dan Edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur,
memperluasteknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di
seluruh jajaran TELKOM Group, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan
pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan
layanan pelanggan yang lebih baik.

3
Selama 2009, pertumbuhan pelanggan TELKOM adalah sebesar 21,2%, yang mencapai
105,1 juta pelanggan, terdiri dari 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1
juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon selular.
Saham TELKOM sampai dengan 31 Desember 2009 dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia (52,47%) dan pemegang saham public (47,53%). Tidak ada perubahan struktur
kepemilikan saham TELKOM dibanding tahun sebelumnya. Saham TELKOM tercatat di
Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan
Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember
2009 adalah Rp9.450. Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009
mencapai Rp190.152 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI. Selama tahun 2009
telah terjadi perubahan kepemilikan saham TELKOM di anak perusahaan dengan
kepemilikian langsung di PT Infomedia Nusantara yang semula 51% menjadi 100%.
Sedangkan perubahan di anak perusahaan dengan kepemilikan tidak langsung yang di PT
Balebat Dedikasi Prima yang semula 33,15% menjadi 65% melalui kepemilikan PT
Infomedia Nusantara.

TELKOM dalam keorganisasian bergabung dengan perusahaan-perusahaan sejenis baik


lokal maupun internasional. Untuk lingkup nasional TELKOM menjadi anggota di
Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI), Asosiasi
Kliring Telekomunikasi Indonesia (ASKITEL), Corporate Forum for Community
Development (CFCD). Untuk lingkup Internasional TELKOM menjadi anggota di Asia
Pacific Network Information Centre (APNIC), yaitu organisasi non profit yang bertujuan
untuk menjaga sumber daya internet di kawasan Asia Pasifik agar stabil dan handal.
Keanggotaan di ITU-D (bertanggungjawab membuat kebijakan dan menyediakan program
pelatihan serta strategi pendanaan untuk negara-negara berkembang di bidang
telekomunikasi) dan ITU-T (bertanggungjawab dalam pembuatan standar-standar
telekomunikasi).

4
Visi, Misi, Tujuan dan Inisiatif Strategis TELKOM
Visi: Menjadi perusahaan InfoComm terkemuka di regional.
Misi:
 Menyediakan layanan InfoComm terpadu dan lengkap dengan kualitas terbaik dan

harga kompetitif.
 Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Tujuan: Menciptakan posisi unggul dengan memperkokoh bisnis legacy & meningkatkan
bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategi:
1. Mengoptimalkan layanan jaringan telepon tidak bergerak kabel / fixed wire line
(“FWL”).
2. Menyelaraskan layanan selular akses jaringan tidak bergerak nirkabel / fixed wireless
access (“FWA”) dan mempersiapkan FWA sebagai unit usaha tersendiri.
3. Investasi dalam jaringan pita lebar (broadband).
4. Solusi enterprise terintegrasi.
5. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”).
6. Mengembangkan layanan teknologi informasi.
7. Mengembangkan bisnis portal.
8. Menyederhanakan portofolio anak perusahaan.
9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
10.Transformasi budaya Perusahaan.

5
B. PROGRAM CSR
I PT. Newmont Minahasa Raya
Dalam melakukan kegiatannya, PT NMR mempunyai komitmen-komitmen terhadap
tanggung jawab sosial perusahaan, yakni:
 Berkomunikasi secara terbuka dengan pemerintah, masyarakat, karyawan dan para
pemangku kepentingan terkait lainnya, serta menyediakan informasi faktual dan
terbaru mengenai operasi Batu Hijau bagi mereka.  
 Menjalin kerjasama dalam kemitraan dengan masyarakat dan pemerintah untuk
memastikan agar semua program tanggungjawab sosial dilaksanakan melalui proses
konsultatif dan partisipatif, dengan menerapkan praktek terbaik, dan sejalan dengan
prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.  
 Menekankan agar program-program yang berkelanjutan didasarkan pada empat pilar
pembangunan berkelanjutan, yaitu: kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat,
dan prasarana yang memadai.

Adapun program-program yang dilaksanakan untuk memenuhi komitmen-komitmen


diatas adalah:
 Pengembangan Usaha Berbasis Masyarakat
Budi daya Rumput Laut dan Ikan Kerapu. Ratatotok merupakan salah satu daerah
penghasil ikan di Sulawesi Utara dan sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai
nelayan. Berdasarkan pada kenyataan tersebut, maka dikembangkan keramba jaring
apung (kajapung) untuk meningkatkan produksi perikanan laut. Rumput laut memiliki
nilai ekonomi pasar yang kompetitif dan dikembangkan bersama program kajapung.
Sampai saat ini telah terbentuk berbagai kelompok yang mandiri dan telah melakukan
beberapa kali panen. Kemudian pada program pertanian, perhatian utama diberikan
pada sistem intensifikasi pertanian dan pertanian terpadu yang bertujuan untuk
meningkatkan pendapatan para petani.

6
 Infrastruktur Pendidikan
Selama PT NMR beroperasi di Minahasa tercatat 5 sekolah baru telah dibangun: 3
Taman kanak-kanak, 1 Sekolah Dasar , 1 Sekolah Menengah Pertama, dan 1 Sekolah
Menengah Atas. PT NMR juga memberikan bantuan peralatan sekolah, distribusi
ribuan buku teks pelajaran, pelatihan kepustakaan bagi guru – guru dan perlengkapan
belajar mengajar serta beasiswa bagi siswa berprestasi dari ekonomi lemah.
 Infrastruktur Kesehatan
PT NMR sejak 1999 telah melakukan berbagai program peningkatan kesehatan bagi
masyarakat. Program peningkatan gizi bagi Ibu dan balita, pelatihan kader POSYANDU,
bantuan alat persalinan, pelatihan bidan kampung, pengobatan gratis adalah beberapa
program yang dilaksanakan. Salah satu fasilitas kesehatan yang dibangun PT NMR
adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Ratatotok. Kini Puskesmas telah
mandiri dengan pengelolaan dilakukan oleh pemerintah setempat. Selain itu, PT NMR
juga telah memberikan bantuan kendaraan operasional, komputer, peralatan medis
dan obat – obatan.
 Pengembangan sebuah resort wisata di pantai Lakban dan Teluk Buyat
PT. NMR telah mengembangkan sebuah resort wisata di Pantai Lakban dan Teluk Buyat
yang dilengkapi dengan tempat bermain anak-anak, lapangan voli, jalur jogging, jalur
sepeda, penjaga pantai, toilet dan tempat parkir. Cottage dan ruang dengan simbol-
simbol agama yang beragam untuk mendorong harmoni sosial yang lebih besar di
Sulawesi Utara dibangun di Harapan Damai Hill. Ratusan wisatawan lokal mengunjungi
resort ini setiap minggu. Untuk lebih lanjutnya, manajemen resort telah diserahkan
kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara.
 Pengembangan industri Baru
PT NMR memberikan bantuan termasuk pelatihan dan modal usaha bagi mantan
karyawan PT NMR dalam mengembangkan industri Virgin Coconut Oil. CV ECO
didirikan sebagai forum untuk industri usaha kecil VCO. PT NMR juga bekerja sama
dengan PT ACR, sebuah perusahaan perikanan, untuk membangun pabrik es dan cold

7
storage di daerah pelabuhan lakban. Usaha ini diharapkan dapat menyerap tenaga
kerja lokal dan menjadi salah satu alternatif penggerak perekonomian lokal.
 Komitmen Terhadap Lingkungan
Reklamasi tidak terbatas pada mendesain ulang daerah terganggu di sekitar kawasan
tambang, tetapi juga membentuk topografi yang diinginkan, penyebaran lapisan atas
tanah, pengendalian erosi dan pengelolaan air untuk menyebarkan aliran permukaan.
Reklamasi dimulai dari awal kegiatan pertambangan dan terus berlanjut selama dan
setelah penutupan tambang. Dari awal, PTNMR menimbun tanah lapisan atas dari
kegiatan pertambangan dan telah semakin digunakan ini untuk reklamasi area
terganggu hingga akhir penutupan tambang.
Pemantauan lingkungan, pada kedua darat dan laut, masih berlangsung dan akan
memastikan kepatuhan terhadap hukum lingkungan dan peraturan dan standar
penutupan tambang yang berlaku di Indonesia. Reklamasi dilakukan selama dan
setelah penutupan tambang sampai dengan tahun 2006, sementara pemantauan akan
berakhir pada tahun 2008. Namun kenyataannya kegiatan pemantauan direncanakkan
masih dilaksanakan sampai dengan 2010.
 Revegetasi Area Bekas Penambangan
Pemantauan dilakukan oleh tim dari Universitas Sam Ratulangi Manado, teridentifikasi
bahwa 91 spesies burung telah kembali berpopulasi di situs. Pada tahun 2006,
tanaman 155.814 pohon dan buah-buahan ditanam di daerah tersebut. Ini tidak
termasuk dengan yang telah ditanam sejak awal operasi NMR. Program reklamasi dan
revegetasi juga menyediakan pekerjaan bagi mereka yang bekerja selama operasi
penambangan. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi dan
memelihara rasa memiliki ke daerah yang akan menjadi kawasan hutan untuk
dilindungi oleh masyarakat.
 Rehabilitasi Mangrove
PT NMR, bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan masyarakat
setempat, mendukung perlindungan hutan mangrove dan konservasi di Ratatotok dan
daerah pantai Buyat. Kelompok kerja setempat juga telah dibentuk untuk penanaman

8
mangrove dan restorasi. Sampai saat ini, beberapa 50.000 mangrove telah ditanam
pada lima hektar lahan desa. Kegiatan dan kesadaran masyarakat akan fungsi hutan
mangrove sangat penting, karena mangrove adalah tanah pembibitan bagi biota
berbagai air, menghasilkan berbagai kesehatan dan produk makanan, dan mencegah
erosi pantai akibat gelombang dan angin. Mempertahankan ekosistem mangrove
berarti melestarikan daerah pesisir.
 Pengembangan Habitat Baru Bagi Terumbu Karang Buatan
Program reefballs (terumbu karang buatan) PT NMR di Teluk Buyat dan Teluk Totok
adalah terbesar di dunia yang dilakukan oleh perusahaan swasta. PT NMR memulai
proyek terumbu karang buatan pada tahun 1999 bekerjasama dengan Yayasan
Reefball (AS), yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Reefballs adalah seperti
kubah, terumbu buatan dengan lubang di kedua sisi. Mereka menyediakan habitat
baru bagi kehidupan bawah air termasuk mikroorganisme, terumbu karang dan
berbagai jenis ikan. Sampai saat ini, ada sekitar 3.000 reefballs dikerahkan di perairan
Teluk Buyat dan Totok. Pemantauan berkala yang oleh tim dari Fakultas Perikanan dan
Kelautan Universitas Sam Ratulangi menunjukkan perbaikan yang signifikan, sebagian
reefballs telah sepenuhnya berkembang menjadi beberapa koloni baru. Terumbu
berfungsi sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makan bagi dan juga
mencegah erosi pantai.

II PT. TELKOM
Strategi dan kebijakan TELKOM CSR terintegrasi dalam satu Keputusan Direksi No.
41/PR000/SDM-20/2006. Keputusan ini menjadi landasan bagi pengelolaan CSR di
TELKOM, yang memastikan bahwa implementasinya sejalan dengan visi dan misi
perusahaan dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya UU
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan, dan konsisten dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

9
Kebijakan strategi jangka panjang dan pengelolaan untuk TELKOM CSR telah ditetapkan
dalam Skenario Strategi Korporasi dan juga telah dijelaskan dalam bentuk rencana
tahunan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), yang kemudian dijelaskan lebih
lanjut di dalam Kontrak Pengelolaan untuk setiap kantor perusahaan, unit usaha, anak
perusahaan dan perusahaan afiliasi.

Visi dan Misi CSR Telkom


Visi: Untuk menjadi pelopor dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan di Asia.
Misi:
 Mengambil peran aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas melalui

pendidikan teknologi InfoComm;


 Mengambil peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup dalam kehidupan

masyarakat;
 Mengambil peran aktif dalam memelihara keseimbangan alam.

Tiga Pilar:
> Ekonomi
a. Menambah nilai bagi para stakeholder (pelanggan, pemasok, pemegang saham,
pemerintah, karyawan) dan mendukung pertumbuhan ekonomi bagi usaha kecil
dengan:
• meningkatkan kualitas hidup para karyawan;
• memelihara kesetiaan dan kepercayaan pelanggan, pemasok dan investor;
• memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku; dan
• menyediakan modal kerja dan pinjaman untuk investasi serta informasi untuk
usaha kecil.
b. Mengambil peran aktif dalam menyediakan fasilitas telekomunikasi dan
infrastruktur bagi masyarakat, terutama di daerah yang masih belum berkembang,
dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur guna memudahkan akses untuk
mendapatkan informasi.

10
> Sosial
a. Mendukung peningkatan dari pendidikan masyarakat dengan menyediakan fasilitas
dan ilmu terkait dengan pendidikan teknologi InfoComm.
b. Mendukung perbaikan kesehatan masyarakat dengan menyediakan fasilitas
kesehatan, infrastruktur dan informasi kepada semua orang.
c. Mendukung perlindungan kebudayaan dan peradaban nasional dengan
menyediakan fasilitas untukacara kebudayaan dan membangun/memperkuat
karakter.
> Lingkungan
a. Mengambil peran aktif dalam memelihara lingkungan dengan menyediakan
bantuan dalam penghijauan kembali dan menciptakan jalur hijau.
b. Mengambil peran aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan bencana alam
dengan menyediakan pertolongan bagi korban bencana.

TELKOM telah mengklasifikasikan program TELKOM CSR dalam 7 (tujuh) Pilar Program,
yaitu:
a. Pendidikan (Education), adalah kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas
pendidikan baik skill, knowledge dan atitude bagi Stakeholder (masyarakat dan
keluarga besar TELKOM Group).
b. Kesehatan (Health), adalah kegiatan yang bertujuan meningkatkan kual i tas kesehatan
Stakeholder (masyarakat dan keluarga besar TELKOM Group).
c. Kebudayaan dan Keadaban (Culture of Civility), adalah kegiatan kepedulian untuk
melestarikan dan membina budaya, seni, olah raga, agama, dan kegiatan
kemasyarakatan lainnya dalam upaya mendukung perusahaan mengimplementasikan
nilai-nilai Good Corporate Citizenship.
d. Kemitraan (Partnership), adalah kegiatan yang memperat jalinan kemitraan dengan
pihak ketiga baik di bidang produk maupun lainnya yang related maupun non-related
dengan core bisnis TELKOM dan bertujuan untuk memberikan manfaat bagi semua
pihak.

11
e. Layanan Umum (Public Service Obl igat ion), adalah kegiatan untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi.
f. Lingkungan (Environment), adalah kepedulian untuk meningkatkan kualitas lingkungan
internal maupun eksternal perusahaan agar terjadi hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan lingkungannya.
g. Bantuan Kemanusiaan dan Bencana Alam (Disaster and Rescue), adalah kegiatan untuk
memberikan bantuan didalam penanggulangan bencana alam dan bencana
kemanusiaan.

Sebagai perusahaan yang beroperasi dalam bisnis TIME, Telkom berkomitmen untuk
mengoptimalkan potensi ini bagi kualitas hidup sehingga dapat tumbuh bersama dengan
masyarakat. Telkom memenuhi komitmen ini melalui beberapa cara, termasuk
mengorganisasi rangkaian aktivitas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility – CSR).
Program kesejahteraan sosial Telkom mendapatkan penghargaan dari berbagai lembaga
eksternal. Sejak tahun 2006, mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI) G3, Telkom
menyampaikan Sustainability Report mengenai kegiatan CSR TELKOM. Dalam tiga tahun
berturut-turut, 2007, 2008 dan 2009, Telkom memperoleh penghargaan sebagai Best
Sustainability Award dari Indonesian Sustainability Report Award. Telkom terus
melaksanakan misi tersebut dengan aktif berpartisipasi dalam:
 Menciptakan masyarakat dengan pendidikan yang lebih baik melalui pendidikan
teknologi InfoComm
 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat; dan
 Menjaga keseimbangan lingkungan.

MENGEMBANGKAN MASYARAKAT INFORMASI


Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik lainnya, penetrasi internet di
Indonesia masih rendah. Salah satu ciri mayarakat maju adalah bagaimana mengambil
keuntungan dari aplikasi TI. TI telah menyentuh seluruh aspek dalam kehidupan kita.

12
Telkom percaya bahwa sumber daya manusia memiliki peran penting dalam
pengembangan TI. Telkom berbagi tanggung jawab untuk mengembangkan bangsa
melalui pemberdayaan masyarakat informasi, khususnya pada kalangan muda. Melalui
program CSR, Telkom secara konsisten mengambil peran utama dalam mengembangkan
kualitas pendidikan untuk masyarakat umum dengan menyediakan akses pada layanan
informasi melalui internet dan memfasilitasi penciptaan komunitas berbasis informasi.

 Program Santri Indigo


Melalui program ini, Telkom telah memilih, sebagai salah satu target, pengembangan
pendidikan teknologi di antara pelajar atau santri, yang belajar di sekolah Islamic
boarding schools, atau pesantren. Sekolah Islam diakui pemerintah sebagai bagian dari
sistem pendidikan nasional. Saat ini, Sekolah Islam tidak hanya menjadi tempat untuk
mempelajari Islam namun juga untuk pelajaran umum, sehingga para santri saat ini
memiliki pendidikan alternatif sebelum memasuki pendidikan tinggi. Program Santri
Indigo, yang dimulai sejak tahun 2007, menyediakan pelatihan internet bagi 630 santri,
guru dan pengelola pesantren, dengan jumlah peserta tiap tahun:
 2007: 75 peserta
 2008: 355 peserta; dan
 2009: 200 peserta.

 Bagimu Guru Kupersembahkan


Guru merupakan salah satu pilar paling penting dalam sistem pendidikan. Para guru
tidak hanya menyampaikan pengetahuan, namun juga moral dan etika. Jika para guru
sangat profesional, mereka dapat menyampaikan pengetahuan berkualitas pada anak
didiknya saat mengajar. Guru saat ini memainkan peran vital. Selain menjadi panutan
yang memimpin dan mengarahkan para siswa, guru juga sebagai fasilitator,
koordinator, dan komunikator. Guru juga harus kreatif dan inovatif. Peran mereka
mendampingi dan memotivasi siswa agar siap menghadapi masa depan.

13
Pada tahun 2007, TELKOM mencanangkan “Bagimu Guru Kupersembahkan”, sebuah
program yang ditujukan untuk:
 Meningkatkan pengetahuan guru sehingga mereka dapat lebih percaya diri dan
dihargai oleh para siswanya
 Memotivasi guru agar bangga pada profesi mulianya
 Membantu guru memahami bahwa kualitas siswanya tergantung lebih jauh lagi
pada para guru; dan
 Menciptakan “Generasi Baru” pada guru Indonesia, yang lebih berkualitas, percaya
diri dan bermotivasi tinggi.
Program ini berlokasi di 14 kota besar di Jawa dan melibatkan guru Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Jumlah guru yang
berpartisipasi dalam program ini adalah sebagai berikut: 
Tabel Jumlah Partisipasi Guru

Tahun Jumlah guru yang berpartisipasi


2007 500
2008 450
2009 250

 Indigo
Telkom membagi tanggung jawab sosial dengan mengembangkan komunitas digital
yang sejalan guna mendorong pertumbuhan industri kreatif di Indonesia. Pada 23
Oktober 2009, Telkom menyelenggarakan Penghargaan Indigo (Indonesia Digital
Community), yang meliputi:
 Indigo Fellow Award
 Indigo Fellowship Award
 TELKOM Smart Campus (TeSCA) Award
 Indigo Music Award
 Moslem Song and Music Lyric Competition
 Indigo Fellow Award

14
Penghargaan ini diberikan kepada pemain dan inisiator industri kreatif digital,
khususnya pada bidang permainan, pendidikan dan hiburan, musik dan industri
animasi di Indonesia. Pemenang penghargaan ini diharapkan menjadi panutan bagi
orang lain dalam industri kreatif. Terdapat 30 pemenang yang dibagi dalam empat
kategori: Digital Inventor, Digital Leader, Digital Academic dan Digitalpreneur.

 Indigo Fellowship Award


Penghargaan ini diberikan pada individu atau kelompok yang berhasil mengembangkan
ide kreatif digital dan mendesain sesuatu yang berguna bagi masyarakat umum serta
mendorong perkembangan digitalpreneur baru dalam industri. Terdapat lebih dari 700
ide kreatif dan desain dari seluruh tingkat masyarakat kreatif di Indonesia yang dinilai.
Lima pemenang dipilih untuk ide kreatif terbaik dan 11 pemenang untuk disain kreatif.
Mereka tidak hanya menerima penghargaan namun juga pelatihan, modal usaha dan
konsultasi.

 TELKOM Smart Campus (TeSCA) Award


Penghargaan bagi universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya yang dapat
mengembangkan dan memberdayakan Information and Communication (ICT) di
kampus. Program Smart Campus dimulai sejak tahun 2006 dengan misi membangun
lembaga pendidikan tinggi sebagai pusat peningkatan komunitas digital dan lembaga
lainnya. Penghargaan TESCA diberikan dalam berbagai kategori termasuk universitas,
lembaga institut/politeknik, akademi dan Universitas Islam, juga penghargaan khusus
TESCA untuk kepemimpinan ICT dan Inkubator Digitalpreneur.

 Indigo Music Award


Penghargaan ini, diberikan bagi artis dari berbagai jenis musik, yang telah diterima
secara luas oleh masyarakat, sebagai refleksi atas penjualan lagu dalam bentuk Ring
Back Tone (RBT) seluler. Para artis juga memainkan peran penting dalam tumbuhnya
industri musik digital di Indonesia. Penilaian penghargaan ini didasarkan pada jumlah

15
penggunaan RBT dalam satu tahun. Para pemenang dikategorikan dalam Artis Pria
Terbaik, Artis Wanita Terbaik, Band Terbaik, Duo/Trio Terbaik, Artis Pop Terbaik, Artis
Rock Terbaik, Jazz/ Contemporary Terbaik, Dangdut Terbaik, Musik Religi Terbaik, Artis
Terbaik tahun Ini dan Artis Pendatang Baru Terbaik.

 Kompetisi Lagu dan Lirik Musik Islami


Penghargaan bagi pencipta dan pembuat lirik lagu Islami, dilakukan pada Ramadhan
2009. Sekitar 600 lagu disampaikan oleh masyarakat, 24 di antaranya yang terpilih
diberikan penghargaan.

 Speedy Tour d’Indonesia


Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, Telkom berinisiatif
menyelenggarakan lomba balap sepeda ‘Speedy Tour d’Indonesia’.
Speedy Tour d’Indonesia, yang diselenggarakan bersama dengan PB ISSI, organisasi
yang bertanggungjawab mengembangkan olah raga bersepeda di Indonesia, dengan
perjalanan antara Jakarta dan Denpasar. The Speedy Tour d’Indonesia merupakan
agenda dari Union Cycliste Internationale (UCI) dan merupakan tour bersepeda
terbesar di Indonesia. Pada tahun keduanya, Speedy Tour d’Indonesia merupakan
bagian dari komitmen Telkom untuk mendorong perkembangan olahraga di Indonesia,
khususnya bersepeda. Speedy Tour d’Indonesia tahun 2009 diselenggarakan sejak 23
November 2009 hingga 3 Desember 2009, menempuh jarak 1.440 km. The Speedy
Tour d’Indonesia 2009 diikuti oleh 10 tim domestik dan internasional dari Iran, Jepang,
Korea, Filipina, Malaysia, Kazakhstan, Rusia dan Australia.

PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN


Pada tahun 2009, Telkom meneruskan Program Kemitraan, yang dimulai sejak tahun
2001, dan Program Bina Lingkungan, yang dimulai sejak tahun 2003. Program Kemitraan
menyalurkan dana untuk mitra binaan di seluruh Indonesia dalam bentuk modal kerja dan
pinjaman investasi. Pada tahun 2009, Program Kemitraan menyalurkan Rp153,6 miliar

16
bagi 6,799 mitra binaan. Sebagian besar dana diberikan kepada usaha kecil (Rp27,4
miliar), diikuti Rp32,9 miliar untuk sektor jasa dan Rp77,9 miliar untuk sektor
perdagangan. Telkom juga secara aktif menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan
kepada mitra binaan dalam aspek promosi dan pemasaran.

Pada tahun 2009, Program Bina Lingkungan menyalurkan Rp10,5 miliar pada berbagai
aktivitas, termasuk bantuan bencana; pendidikan dan pelatihan, termasuk program e
Learning, Smart Campus dan Internet Goes to School and Teacher Training Programs;
program kesehatan masyarakat, pengembangan dan rehabilitasi fasilitas umum; dan
pendampingan aktivitas keagamaan. Program Bina Lingkungan ini didanai oleh Dana
TELKOM-CSR-Philantropy.

Penyaluran dana Program Bina Lingkungan pada tahun 2009 dioptimalkan menjadi
Rp10,5 miliar dari target Rp4,8 miliar, yang dicapai melalui dana CSR Philantrophy
TELKOM melalui:
 Pendekatan pada tahap pengembangan program
 Orientasi penyaluran dana diperluas lebih pada isu lingkungan khususnya pada
pelestarian alam, melalui program “Menanam Satu Juta Pohon”
 Program Lingkungan lebih terarah dan terfokus pada aktivitas ICT melalui pendidikan
internet (Internet Goes To School, Education for Tomorrow, Broadband Learning
Center, Telematics Workshop dan ICT Lab) di seluruh divisi regional; dan
 Melanjutkan program pelatihan guru seperti Sinergi Republika dan Yayasan Al Falah.

PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN


Komunikasi antar pelanggan merupakan pilar utama dan bisnis layanan komunikasi.
Sejalan dengan misi Telkom, memastikan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan
terbaik, nyaman, produk berkualitas dan harga yang bersaing sangat penting bagi
kelanjutan bisnis Perusahaan. Kualitas layanan yang baik, ketersediaan suku cadang dan
layanan purna jual adalah kekuatan utama Telkom. Dengan alasan tersebut, Telkom selalu

17
mempertimbangkan perlindungan konsumen, termasuk penanganan keluhan atau
laporan pelanggan tidak hanya sebagai bagian dari CSR, namun merupakan bagian yang
menyeluruh dalam proses produksi Perusahaan. Secara lebih spesifik, penanganan
keluhan pelanggan merupakan tugas dan tanggung jawab Direktorat Konsumer.

Untuk perlindungan konsumen dan calon pelanggan, TELKOM memberikan jaminan


layanan melalui berbagai upaya, antara lain:
 Menjamin kualitas dan keamanan produk/layanan dengan cara memastikan bahwa
proses pengambilan keputusan untuk meluncurkan produk/layanan sudah sesuai
dengan standar pengembangan produk/layanan (STARPRO) dan analisis 8 IC (Internal
Capabilities) yang dilakukan sebelum produk/layanan tersebut diluncurkan kepada
pelanggan dan masyarakat.
 Memegang prinsip agar sedapat mungkin, produk/layanan bernilai tinggi dan mampu
menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya serta mendorong perekonomian.
 Selalu menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung) dan promosi
 Menerapkan praktik periklanan yang beretika dengan mempertimbangkan peraturan
pada kode etik periklanan di Indonesia
 Memastikan bahwa produk dan layanan purna jual dapat secara mudah tersedia bagi
publik
 Mendukung penerapan prinsip-prinsip dan praktek persaingan yang sehat; dan
 Selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Telkom berkomitmen untuk mendukung prinsip keadilan melalui penerapan kompensasi


yang adil dengan diberlakukannya SLG (“Service Level Guarantee”, Garansi Purna Jual). Ini
adalah pemberian kompensasi kepada pelanggan jika standar layanan tidak terpenuhi.
Hal ini diatur dalam KD DIRJASA No. C.tel.1758/YN000/JAS-53/04 tahun 2004 dan KD
ND.C000 No. C.Tel.18/4N000/KNS-24/06 tahun 2006.

18
Komitmen Telkom telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan. Pada tanggal 9 April
2009, Plasa TELKOM dianugerahi Penghargaan CCSL (Center for Customer Satisfaction &
Loyalty) untuk kategori Best Service Point. Pada tanggal 9 Mei 2009, Telkom
mendapatkan Gold Award dari ICCA (Indonesia Contact Center Association) untuk
kategori The Best Contact Center Operation dan The Best Contact Center Business
Contribution.

19
C. ANALISA PROGRAM CSR
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-Undang Perseroan
Terbatas (UUPT) yang terbaru, yakni UU Nomor 40 Tahun 2007:
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
(2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan
kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan
peraturan pemerintah.

Melalui undang-undang ini, industri atau korporasi-korporasi wajib untuk melaksanakannya.


Meningkatnya tingkat kepedulian kualitas kehidupan, harmonisasi sosial dan lingkungan ini
juga mempengaruhi aktivitas dunia bisnis, maka, lahirlah gugatan terhadap peran
perusahaan agar mempunyai tanggungjawab sosial. Disinilah salah satu manfaat yang dapat
dipetik perusahaan dari kegiatan CSR. Dalam konteks inilah aktifitas Corporate Social
Responsibility (CSR) menjadi menu wajib bagi perusahaan, di luar kewajiban yang digariskan
undang-undang.

Berkaitan dengan pelaksanaan CSR, perusahaan bisa dikelompokkan ke dalam beberapa


kategori. Meskipun cenderung menyederhanakan realitas, tipologi ini menggambarkan
kemampuan dan komitmen perusahaan dalam menjalankan CSR. Pengakategorian dapat
memotivasi perusahaan dalam mengembangkan program CSR. Dapat pula dijadikan cermin
dan guideline untuk menentukan model CSR yang tepat.

20
Dengan menggunakan dua pendekatan, sedikitnya ada delapan kategori perusahaan.
Perusahaan ideal memiliki kategori reformis dan progresif. Tentu saja, dalam kenyataannya,
kategori ini bisa saja saling bertautan.
1. Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya anggaran CSR:
a. Perusahaan Minimalis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR yang
rendah. Perusahaan kecil dan lemah biasanya termasuk kategori ini.
b. Perusahaan Ekonomis. Perusahaan yang memiliki keuntungan tinggi, namun anggaran
CSR-nya rendah. Perusahaan besar, namun pelit.
c. Perusahaan Humanis. Meskipun profit perusahaan rendah, proporsi anggaran CSRnya
relatif tinggi. Disebut perusahaan dermawan atau baik hati.
d. Perusahaan Reformis. Perusahaan yang memiliki profit dan anggaran CSR yang tinggi.
Perusahaan seperti ini memandang CSR bukan sebagai beban, melainkan sebagai
peluang untuk lebih maju.

Dalam hal ini Telkom dan Newmont masuk ke dalam kategori perusahaan Reformis,
karena Telkom memiliki profit yang besar yang diikuti dengan anggaran CSR yang cukup
besar pula.

2. Berdasarkan tujuan CSR: apakah untuk promosi atau pemberdayaan masyarakat:


a. Perusahaan Pasif. Perusahaan yang menerapkan CSR tanpa tujuan jelas: bukan untuk
promosi, bukan pula untuk pemberdayaan. Sekadar melakukan kegiatan karitatif.
Perusahaan seperti ini melihat promosi dan CSR sebagai hal yang kurang bermanfaat
bagi perusahaan.
b. Perusahaan Impresif. CSR lebih diutamakan untuk promosi daripada untuk
pemberdayaan. Perusahaan seperti ini lebih mementingkan ”tebar pesona” ketimbang
”tebar karya”.
c. Perusahaan Agresif. CSR lebih ditujukan untuk pemberdayaan ketimbang promosi.
Perusahaan seperti ini lebih mementingkan karya nyata ketimbang tebar pesona.

21
d. Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan CSR untuk tujuan promosi dan
sekaligus pemberdayaan. Promosi dan CSR dipandang sebagai kegiatan yang
bermanfaat dan menunjang satu-sama lain bagi kemajuan perusahaan.

Dalam hal ini Telkom masuk ke dalam kategori perusahaan progresif, karena selain untuk
tujuan pemberdayaan tak dipungkiri juga bahwa tujuan promosi bisa dicapai beriringan.
Sedangkan untuk Newmont masuk ke dalam kategori perusahaan impresif, karena lebih
cenderung lebih mementingkan “tebar pesona” karena terkait dengan kegiatannya yang
mengeksploitasi sumber daya.

Jika dikelompokkan, sedikitnya ada empat manfaat CSR terhadap perusahaan (Wikipedia,
2008):
a. Brand differentiation. Dalam persaingan pasar yang kian kompetitif, CSR bisa
memberikan citra perusahaan yang khas, baik, dan etis di mata publik yang pada
gilirannya menciptakan customer loyalty.
b. Human resources. Program CSR dapat membantu dalam perekrutan karyawan baru,
terutama yang memiliki kualifikasi tinggi. Saat interviu, calon karyawan yang memiliki
pendidikan dan pengalaman tinggi sering bertanya tentang CSR dan etika bisnis
perusahaan, sebelum mereka memutuskan menerima tawaran. Bagi staf lama, CSR
juga dapat meningkatkan persepsi, reputasi dan dedikasi dalam bekerja.
c. License to operate. Perusahaan yang menjalankan CSR dapat mendorong pemerintah
dan publik memberi ”ijin” atau ”restu” bisnis. Karena dianggap telah memenuhi
standar operasi dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat luas.
d. Risk management. Manajemen resiko merupakan isu sentral bagi setiap perusahaan.
Reputasi perusahaan yang dibangun bertahun-tahun bisa runtuh dalam sekejap oleh
skandal korupsi, kecelakaan karyawan, atau kerusakan lingkungan. Membangun
budaya ”doing the right thing” berguna bagi perusahaan dalam mengelola resiko-
resiko bisnis.

22
I PT. NEWMONT MINAHASA RAYA
Salah satu tantangan utama yang dihadapi PT Newmont pada 2004 adalah meningkatnya
ketidakpercayaan masyarakat dan kesalahan persepsi yang muncul akibat tuduhan pencemaran
terhadap operasi Newmont Minahasa Raya. Tuduhan bahwa Newmont Minahasa Raya telah
mencemari Teluk Buyat meningkatkan perhatian masyarakat terhadap system penempatan
tailing dasar laut Batu Hijau di Sumbawa. Batu Hijau mencanangkan sebuah kampanye
sosialisasi yang intensif dan mendidik dengan memberikan informasi kepada public mengenai
pengelolaan lingkungan dan penempatan tailing dasar laut.

Kegiatan pertambangan memiliki daya rusak bagi lingkungan. Lingkungan yang rusak itu sulit
dipulihkan. Daya rusak ini berkontribusi terhadap pemiskinan di sekitar kawasan
pertambangan. Semakin besar skala kegiatan pertambangan, potensi terjadinya kerusakan
ekosistem menjadi semakin besar dan semakin sulit dipulihkan. Seluruh tahap pengembangan
tambang mineral memiliki dampak merusak lingkungan hidup dan ekosistem alami tempatnya
beroperasi. Di wilayah operasi di mana masyarakat setempat hidup dan penghidupannya
bergantung sebagian dan atau sepenuhnya kepada tanah dan kekayaan alam, seluruh mata
rantai operasi tambang mineral memiliki dampak terhadap penurunan mutu dan pelenyapan
kehidupan masyarakat. Seluruh aspek penghidupan masyarakat terkena dampak dari seluruh
mata rantai operasi tambang.

Untuk mendapatkan 1 gram emas di tambang PT Newmont dihasilkan 2480 gram limbah. Selain
itu, pertambangan juga dikenal rakus air. Air menjadi bahan baku kedua setelah batuan dan
tanah galian. Limbah pertambangan dibuang ke lingkungan sekitar, yaitu ke lokasi-lokasi
produktif tempat mata pencaharian penduduk: sungai, hutan, rawa, sumber-sumber air, lahan
pertanian, dan laut. Itulah mengapa sector pertambangan mematikan sektor lain yang
berkelanjutan, seperti kebun, lahan pertanian, rumah dan pekarangan, hutan adat, tambang
rakyat, wilayah peternakan, penggembalaan dan perikanan. Sebagaimana dicatat JATAM, pada
tahun 2004 Newmont membuang sekitar 5,8 juta ton tailing ke Teluk Buyat dan 310 juta ton
tailing ke Teluk Senunu, Sumbawa. PT Newmont membuat sedikitnya 5 milyar ton limbah ke

23
sungai, danau, dan hutan-hutan. Perusahaan pertambangan dalam operasinya pasti
mengakibatkan dampak negative sosial dan lingkungan bagi masyarakat yang berada di
sekitarnya.

Pengembangan masyarakat dalam hal ini tindakan CSR yang dilakukan Newmont dapat
dipandang sebagai salah satu bentuk upaya mengkompensasi dampak tersebut, di luar
minimisasi dampak yang wajib juga dilakukan oleh perusahaan. Tanpa penyelesaian
permasalahan dampak negatif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat. Karenanya perusahaan seharusnya melakukan perhitungan
dampak dengan terperinci sebagai dasar dari pengembangan masyarakat. Sebagai konsekuensi
penghitungan dampak, besaran program harus dibedakan menurut wilayah dan kelompok
dampak. Semakin besar suatu wilayah atau kelompok masyarakat terkena dampak negative
aktivitas perusahaan, semakin besar hak mereka untuk memperoleh program.

Penting disadari bahwa perusahaan bukanlah agen pembangunan masyarakat semata.


Perusahaan adalah entitas yang mencari keuntungan ekonomi, namun dalam usahanya tidak
diperkenankan merusak lingkungan dan tatanan sosial ekonomi masyarakat. Perusahaan juga
harus melindungi lingkungan dan sedapat mungkin memaksimumkan keuntungan sosial dan
ekonomi masyarakat sekitar. Karenanya, partisipasi masyarakat luas serta pihak-pihak lain yang
kompeten dan memiliki niat baik menjadi sangat penting.

Berdasarkan hasil analisa, diperoleh kesimpulan bahwa dalam mengimplementasikan tanggung


jawab sosialnya, PT Newmont melakukan kegiatan-kegiatan Pembangunan Masyarakat yaitu
pendidikan, Infrastruktur, Perbaikan Kesehatan, Pendidikan Kejuruan dan Pengembangan
Bisnis, Program Pertanian dan Perikanan, Program Perbaikan Habitat Laut Minahasa.
Sedangkan kendala-kendala yang ditemui adalah meningkatnya ketidakpercayaan masyarakat
dan kesalahan persepsi yang muncul akibat tuduhan pencemaran terhadap operasi Newmont
Minahasa Raya sehingga izin penempatan tailing PT NNT, yang mesti diperpanjang pada tahun
2005, akan tetap ditentang oleh LSM anti tambang.

24
Kamuflase mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan tujuan CSR Newmont. Perusahaan
melakukan CSR tidak didasari oleh komitmen, melainkan hanya sekadar menutupi praktik bisnis
yang memunculkan ”ethical questions”. Sehingga Newmont tetap terus berusaha untuk
mengembalikan citra positif mereka akibat dugaan pencemaran di Teluk Buyat

II PT. TELKOM
Telkom telah melaksanakan CSR sesuai ketentuan Menteri BUMN, dan memasukan CSR dalam
rangka strategi bisnisnya. Program CSR yang dilakukan oleh Telkom melibatkan tak hanya
Shareholder namun Stakeholder dalam hal ini konsumen sebagai mayoritas.

Pada umumnya kepentingan PKBL untuk membentuk citra positif. Perusahaan berkepentingan
terhadap eksistensi usaha, pelaksanaan program dianggap cukup signifikan membantu
perusahaan mengurangi hambatan operasional dengan masyarakat.

Program PKBL PT TELKOM masih cenderung pada Corporate Philanthropy, disebabkan sebagian
besar adalah bantuan yang bersifat karikatif dan philanthropy, yang bertujuan memenuhi
kebutuhan sesaat, jarang program yang menciptakan perubahan mental agar masyarakat
miskin tidak tergantung pada pihak luar, dapat mampu mandiri dengan kekuatan sendiri
maupun bersama-sama masyarakat dengan keunggulan social wisdom. Walaupun program
kemitraan telah berorientasi pada kemandirian ekonomi, namun belum ada pendampingan
intensif secara kelompok atau komunitas. Program Corporate Philanthropy, perusahaan
memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu.
Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, paket bantuan atau
pelayanan secara cuma-cuma.

Beberapa benefit yang dapat diperoleh perusahaan dari pelaksanaan program Corporate
Philanthropy adalah :
1. Meningkatkan reputasi perusahaan. PT. TELKOM menerima penghargaan The Most
Coverage and Target in CSR pada tahun 2007, dari Depkominfo dan tiga kali meraih

25
penghargaan Sustainability Reporting Award (ISRA). Pada tahun 2007 TELKOM keluar sebagai
The Best CSR (Corporate Social Responsibility) Reporting in Annual Report dan pada tahun
2008 meraih Best CSR Awad in Annual Report dan CSR Award, dan tahun 2009 meraih Best
Sustainability Reporting Award.
2. Memperkuat masa depan perusahaan di mata publik, citra yang baik dari pemasok.
3. Memberi dampak pada penyelesaian masalah sosial dalam komunitas lokal perusahaan

26
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (http://www.telkom.co.id/hubungan-investor/tata-kelola-perusahaan/tanggung-
jawab-sosial-perusahaan/ diakses tanggal 29 November 2010)

Anonymous. (http://pkbl-telkom.com diakses tanggal 29 November 2010)

Anonymous. “Teluk Buyat”. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teluk_Buyat diakses tanggal 25


November 2010)

Edi Suharto, PhD. 2008 .” CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY: What is and Benefits for
Corporate“ (http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/CSRIntipesanJkt.pdf diakses
tanggal 27 November 2010)

http://www.newmont.co.id/EN/aboutus_nmr.htm diakses tanggal 25 november 2010

Jalal. 2009. “Teluk Buyat, Lima Tahun Kemudian”. CSR Indonesia.


(http://www.csrindonesia.com/data/articles/20090804141607-a.pdf diakses tanggal 27
November 2010)

Juniati Gunawan. 2010. “ (Menebak Arah CSR Pasca UU PT 2007”. (http://csrreview-


online.com/lihatartikel.php?id=55, diakses tanggal 25 november 2010)

Sustainability Report PT. Telkom Tahun 2009 (http://www.pln.co.id diakses tanggal 26


November 2010)

27

You might also like