Professional Documents
Culture Documents
3. Pengalaman di tanah air kita lebih unik karena koperasi yang pernah lahir
dan telah tumbuh secara alami di jaman penjajahan, kemudian setelah
kemerdekaan diperbaharui dan diberikan kedudukan yang sangat tinggi
dalam penjelasan undangundang dasar. Dan atas dasar itulah kemudian
melahirkan berbagai penafsiran bagaimana harus mengembangkan
koperasi. Paling tidak dengan dasar yang kuat tersebut sejarah
perkembangan koperasi di Indonesia telah mencatat tiga pola
pengembangan koperasi. Secara khusus pemerintah memerankan fungsi
“regulatory” dan “development” secara sekaligus (Shankar 2002). Ciri
utama perkembangan koperasi di Indonesia adalah dengan pola penitipan
kepada program yaitu : (i) Program pembangunan secara sektoral; (ii)
Lembaga-lembaga pemerintah; dan (iii) Perusahaan baik milik negara
maupun swasta. Sebagai akibatnya prakarsa masyarakat luas kurang
berkembang dan kalau ada tidak diberikan tempat semestinya.
4. Swasono dalam Nasution (1999) menyatakan “Hubungan perekonomian
sejak zaman kolonial sampai hingga sekarang tercatat penuh dengan
ketimpangan stuktural, antara lain berwujud Economic slavery,
berlakunya Poenale sanctie, Cultuur stelsel, berlakunya hubungan
Toeanhamba, Hubungan Taouke-kuli sampai kehubungan kerja inti
plasma.
PENUTUP
Koperasi dan UMKM saat ini belum berjalan sesuai dengan misi visi dan
prinsipnya. Bahkan pengangguran dan krisis ekonomi melanda dan
menjadikan beban ekonomi rakyat.
Beberapa peluang yang ada diantara tantangan tersebut adalah adanya blok
atau kawasan/wilayah perdagangan dan investasi yang bebas. Di kawasan ASEAN
ada AFTA yang dimulai tahun 2003. Di kawasan Asia dan Pasifik ada APEC, yang
bagi anggota ekonomi sedang berkembang seperti Indonesia akan kita masuki pada
tahun 2020. Kawasan perdagangan dan investasi regional ini dapat kita manfaatkan
untuk mengembangkan potensi bisnis yang kita miliki. Tentu hal ini sangat
tergantung pada kelihaian kita memanfaatkan potensi yang ada tersebut.
Di samping peluang pasar domestik dan regional tersebut, belakangan
beberapa negara baik di Asia dan kawasan Asia dan Pasifik menyadari pentingnya
pembentukan kawasan-kawasan baru. Untuk kawasan ASEAN, misalnya, ada
ASEAN plus three, yaitu ASEAN, China, Korea Selatan dan Jepang. Pada kawasan
ini telah disepakati untuk melakukan liberalisasi pada tahun 2005.