You are on page 1of 20

Disusun Oleh :

Ayu Laila Fitriyani


IX-I
SMP Negeri 9 Bekasi

Keagungan Allah dalam Tata Surya |1


A. Proses Penciptaan Alam Semesta

"Dialah Allah, yang menyaksikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikanNya tujuh langit Dan Dia maha
mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah;29)
 
Alam semesta ini diciptakan Allah SWT sebagai tempat hidup manusia dan
makhluk Allah lainnya. Alam semesta ini terbentuk melalui proses yang bertahap dan waktu
yang amat panjang. Berikut ini beberapa teori yang mengungkapkan proses terbentuknya
alam semesta.

Teori Hubble

Pada abad ke-19 ada gagasan umum yang mengatakan tata surya adalah kumpulan
materi berukuran tak terhingga yang telah ada sejak dulu kala dan akan terus ada
selamanya. Tapi gagasan ini kurang dipercaya karena dianggap menyangkal keberadaan
Tuhan. Sampai akhirnya pada abad ke-20, tepatnya tahun 1929 di observatorium Mount
Wilson California, Kevin Hubble, ahli astronomi Amerika, menemukan penemuan terbesar
dan terpenting dalam ilmu astronomi. Ketika mengamati bintang-bintang dengan teleskop
raksasa, ia menemukan bahwa mereka memancarkan cahaya merah sesuai dengan
jaraknya. Hal ini berarti bahwa bintang-bintang ini "bergerak menjauhi" kita. Bintang dan
galaksi bergerak tak hanya menjauhi kita, tapi juga menjauhi satu sama lain. Kesimpulan dari
suatu alam semesta di mana segala sesuatunya bergerak menjauhi satu sama lain adalah
bahwa ia terus-menerus "mengembang". Mengembangnya alam semesta berarti bahwa jika
alam semesta dapat bergerak mundur ke masa lampau, maka ia akan terbukti berasal dari
satu titik tunggal. Perhitungan menunjukkan bahwa 'titik tunggal' ini yang berisi semua
materi alam semesta haruslah memiliki 'volume nol', dan 'kepadatan tak hingga'. Alam
semesta telah terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol ini.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |2


Teori Big Bang

Big Bang (Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar) dalam kosmologi adalah salah
satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam
semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini terbentuk dari ledakan mahadahsyat
yang terjadi sekitar 13.700 juta tahun lalu. Ledakan ini melontarkan materi dalam jumlah
sangat besar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi ini kemudian yang kemudian
mengisi alam semesta dalam bentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi,
dan partikel lainnya dialam semesta ini.

Allah SWT berfirman

Keagungan Allah dalam Tata Surya |3


"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?" (QS Al-Anbiya' : 30)

Kata "ratq" yang di sini diterjemahkan sebagai "suatu yang padu" digunakan untuk
merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Ungkapan "Kami pisahkan
antara keduanya" adalah terjemahan kata Arab "fataqa", dan bermakna bahwa sesuatu
muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari "ratq".
Dalam ayat tersebut, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat "fatq". Keduanya lalu
terpisah ("fataqa") satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal
peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam
semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk "langit dan bumi" yang saat itu
belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan
"ratq" ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi
yang dikandungnya untuk "fataqa" (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut,
bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan
kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh
menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20.

B. Tata Surya dan Bagian-bagiannya

Tata surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari Matahari, planet-
planet beserta satelitnya, asteroid, komet-komet dan meteorid dengan sinar Matahari
sebagai pusat peredarannya.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |4


“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”. (QS. Yaasin : 40)

Seorang astronom sekaligus pendeta Roma, Claudius Ptolomaeus menyatakan


bahwa semua benda langit mengelilingi bumi. Pendapat ini disebut juga teori geosentris.
Bintang-bintang beredar di luar peredaran bulan. Namun teori geosentris ternyata tidak
dapat memperkirakan secara tepat letak planet-planet di langit. Maka munculah teori
heliosentris dari Nicolas Copernicus yang menyatakan planet-planet termasuk Bumi,
bergerak mengelilingi matahari pada lintasannya masing-masing yang berbentuk lingkaran.
Semua lingkaran itu berpusat di Matahari. Bulan disebutkan mengelilingi Bumi. Teori
heliosentris diperkuat oleh ilmuan Jerman Johannes Kepler.

a. Matahari
Matahari adalah pusat tata surya di galaksi kita, Bimasakti.

“Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai ‘nuur’ dan menjadikan matahari sebagai
‘siraaja’ (pelita)”. (QS.Nuh 71: 16)

Matahari termasuk bintang karena dapat memancarkan cahayanya sendiri. Namun,


matahari bukanlah bintang terbesar ataupun bintang yang paling terang dalam galaksi
kita. Tapi kenapa matahari kelihatan paling terang diantara bintang yang lain? Hal itu
dikarenakan jarak matahari dari bumi kita hanya 150 juta km, jarak ini disepakati sebagai
1 SA (Satuan Astronomi). Jarak ini masih terbilang dekat dengan bumi. Bintang terdekat
kedua setelah matahari yaitu Alpha Centauri dengan jarak lebih dari 200.000 SA.
Sedangkan bintang yang paling terang di galaksi kita adalah Sirrius, dengan jarak 546.000
kali dari jarak bumi ke Matahari.
Energi Matahari

Matahari memiliki energi yang dihasilkan oleh reaksi inti (reaksi nuklir) di dalam
intinya. Energi hasil reaksi di dalam intinya ini dikeluarkan ke dekat permukaan melalui
perpindahan secara Radiasi, sedang proses perpindahan dari dekat permukaan ke
permukaan matahari adalah secara radiasi. Energi matahari yang sampai ke bumi adalah
1 cm2 salama 1 sekon disebut konstanta matahari.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |5


Reaksi inti di matahari dinamakan reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan inti-inti
ringan menjadi inti yang lebih berat. Reaksi fusi ini disebut juga reaksi termonuklir karena
menghasilkan energi panas.
Energi hasil reaksi menurut Einstein :
Dengan : E = energi (joule) E=mc2
m = massa (kg)
c = cepat rambat cahaya = 300.000.000 m/s

Susunan Kimiawi Matahari

Matahari disusun oleh 70 % unsur hidrogen, 25 % unsur helium dan 5 % unsur yang
lebih berat (oksigen, karbon dan neon).

Struktur Matahari
Inti Matahari
Inti merupakan pusat matahari. Di dalam
inti terjadi reaksi nuklir yang merupakan
sumber energi matahari. Suhu inti
matahari mencapai 15.000.000 kelvin.
Fotosfera
Fotosfer merupakan permukaan matahari
yang menghasilkan cahaya paling terang
dan menyilaukan. Tebal fotosfer kira-kira
300 km dengan suhu rata-rata 5700 kelvin.
Kromosfera
Kromosfera adalah lapisan gas tebal berwarna kemerahan yang melindungi matahari.
Kromosfer dianggap sebagai atmosfer matahari, tebalnya kira-kira 16.000 km dan
suhunya sekitar 10.000 kelvin.
Korona
Korona merupakan lapisan matahari terluar dan dapat terlihat jelas dengan mata
biasa pada saat terjadinya gerhana matahari total, sedangkan untuk melihat saat
tidak terjadi gerhana matahari total menggunakan alat koronagraf. Suhu korona
dapat mencapai 2 juta Kelvin.

Aktifitas Matahari
Gumpalan Matahari atau Granula
Gumpalan fotosfer akibat massa gas panas yang menyembur keluar dari dalam inti.
Bintik (noda) matahari
Noda matahari terjadi akibat adanya perbedaan suhu antar massa pada
permukaan matahari. Perbedaan suhu itu mencapai 4.000 Kelvin. Akibat perbedaan

Keagungan Allah dalam Tata Surya |6


itu tampak sebagai bintik-bintik gelap. Frekuensi bintik matahari mengikuti suatu
siklus dengan periode rata-rata 11 tahun.
Lidah Matahari (prominesa)
Prominesa merupakan lidah api yang menjulur ke angkasa matahari dan
berlangsung sangat cepat di sekitar noda matahari. Prominesa ini bisa berpengaruh di
bumi, seperti terjadinya aurora dan gangguan komunikasi radio. Aurora adalah tirai
cahaya berwarna ungu, hijau, merah yang tampak dilangit.

b. Planet-planet
Planet disebut juga bintang beredar. Suatu benda langit dikatakan planet apabila
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang.
 mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat
mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk
kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat)
 Tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di
intinya.
Semua planet memiliki garis edarnya masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan
berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan
memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam.

“ Demi langit yang mempunyai jalan-jalan “ (QS.Adz-Dzaariyat:7)

Bahasa Nama
Mushtari
Arab Syams Utaared Zuhra Ard Qamar Marrikh e Zuhal Uraanus
Saturnu
Belanda Zon Mercurius Venus Aarde Maan Mars Jupiter s Uranus
Bengali Surya Budh Shukra Prithivi Chand Mangal Brihaspati Shani -
Gumsin
Canton Taiyeung Suising g Deiqao Yueqao Fuosing Moqsing Tousing Tinwongsing
Filipina Araw Merkuryo Beno Daigdig Buwan Marte Hupiter Saturno Urano
Chandr
Gujarati Surya Budh Shukra Prathivi a Mangal Guru Shani Prajapathie
Indonesi Merkuriu Saturnu
a Matahari s Venus Bumi Bulan Mars Yupiter s Uranus
Inggris Sun Mercury Venus Earth Moon Mars Jupiter Saturn Uranus
Chikyu
Jepang Taiyou Suisei Kinsei u Tsuki Kasei Mokusei Dosei Ten'ousei
Jerman Sonne Merkur Venus Erde Mond Mars Jupiter Saturn Uranus
Latin Sol Mercurius Venus Terra Luna Mars Jupiter Saturnu Uranus

Keagungan Allah dalam Tata Surya |7


s
Melayu Matahari Utarid Zuhrah Bumi Bulan Marikh Musytari Zuhal Uranus
Mandari Huoxin Tianwangxin
n Taiyang Shuixing Jinxing Diqiu Yueqiu g Muxing Tuxing g
Perancis Soleil Mercure Vénus Terre Lune Mars Jupiter Saturne Uranus
Portugis Sol Mercúrio Vênus Terra Lua Marte Júpiter Saturno Urano

Planet dalam Galaksi Bimasakti berjumlah 8 buah termasuk puluhan ribu planet kecil
yang disebut planetoida atau asteroid yang sebagian mengisi ruang antara Mars dan Jupiter.
Planet-planet tersebut dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu planet dalam (inferior)
seperti Merkurius, Venus, Bumi dan Mars serta planet luar (superior) seperti Yupiter,
Saturnus dan Uranus. Berikut ini adalah planet-planet tersebut:

1. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dari matahari, jaraknya
sekitar 58 juta km (0,4 SA). Merkurius adalah planet terkecil
dengan diameter sekitar 4.862 km. merkurius sering terlihat
saat senja dan fajar hari. Merkurius berotasi selama 59 hari dan
berevolusi selama 88 hari.
Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta
mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit
dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka
Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3
g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3.
Mantel setebal 600 km menyelimuti inti Merkurius dan kerak dari Merkurius diduga
setebal 100 sampai 200 km. Permukaan merkurius mempunyai banyak perbukitan yang
kurus, beberapa mencapai ratusan kilometer panjangnya. Diduga perbukitan ini
terbentuk karena inti dan mantel Merkurius mendingin dan menciut pada saat kerak
sudah membatu. Merkurius mengandung besi lebih banyak dari planet lainnya di tata
surya. Ada teori yang mengatakan bahwa Merkuri pada awalnya mempunyai
perbandingan logam-silikat mirip dengan meteor Kondrit umumnya dan mempunyai
massa sekitar 2,25 kali massanya yang sekarang. Namun pada awal sejarah tata surya,
merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari
massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli
Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk
menjelaskan penciptaan dari Bulan.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |8


2. Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dari matahari. Jaraknya dengan matahari
sekitar 108 juta km (0,7 SA). Venus berotasi
selama 243 hari dengan arah rotasi yang
berlawanan dengan planet lain dan berevolusi
selama 225 hari. Planet ini deselimuti awan tebal
karbon dioksida sehingga sulit dilihat. Suhu
dipermukaan planet Venus bisa mencapai 480o C.
Atmosfer Venus mengandung 97%
karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga
hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Venus memiliki diameter yang hampir sama
dengan Bumi, dengan selisih sekitar 600 km lebih
kecil dari Bumi. Sejauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet
ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosfer, diduga sumber
atmosfer Venus berasal dari gunung berapi. Venus tidak memiliki satelit seperti
Merkurius. Venus sering terlihat saat fajar tiba, oleh sebab itu Venus diberi julukan
Bintang Fajar.

3. Bumi
Bisa dibilang Bumi merupakan planet yang paling berbeda dengan yang lain. Karena
di planet ini terdapat kehidupan. Suhu dan tekanan
di permukaan bumi memungkinkan air berada
dalam wujud padat, cair, maupun gas. Bumi
berdiameter sekitar 12.700 km. Jarak Bumi dengan
Matahari sekitar 150 juta km (1,0 SA). Bentuk Bumi
bulat agak lonjong (ellipsoid). Pada arah kutubnya
terjadi pemampatan dan agak menggelembung di
sekitar khatulistiwa. Bentuk seperti ini pun terlihat
pada planet Yupiter dan Saturnus. Jadi bentuk ini
bukan merupakan suatu kebetulan, bentuk seperti
ini diakibatkan oleh rotasi Bumi.

Rotasi Bumi

Untuk melakukan 1 putaran penuh Bumi memerlukan waktu 24 jam. Jadi setiap 1
jam sebuah titik di Bumi bergeser 15o. Arah rotasi Bumi dari Barat ke Timur yang
menyebabkan terjadinya pergantian siang-malam dan gerak semu harian Matahari yang
kellihatannya terbit dari Timur dan Tenggelam dari Barat.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |9


“Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan
(menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al-An’am 6; 96)

Disamping itu rotasi Bumi juga menyebabkan :

a. Kepepatan Bumi
Kepepatan Bumi pada daerah kutub dapat kita buktikan dengan mengaindaikan
sebuah balon karet berisi air yang dirotasikan. Jika balon itu mula-mula bentuknya
bulat seperti bola, kemudian kita putar bentuknya akan pipih.
b. Perbedaan percepatan gravitasi
Dengan berotasinya Bumi, maka benda-benda di permukaan Bumi akan lebih ringan
dibandingkan dengan gaya tarik Bumi sesungguhnya terhadap benda-benda tersebut
sehingga terkesan seolah-olah percepatan gravitasi Bumi berkurang. Semakin jauh
dari porosnya (semakin jauh dari kutub) maka pengurangannya semakin besar.

Revolusi Bumi

Untuk mengitari Matahari, Bumi memerlukan


waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau sekitar 365,25
hari. Lintasan peredarannya disebut ekliptika.
Bidang ekliptika membentuk sudut 66,5o terhadap
sumbu Bumi atau 23,5o terhadap bidang
khatulistiwa. Ekliptika berpotongan dengan
Khatulistiwa pada dua titik yaitu di puncak musim
semi dan di puncak musim gugur.
Revolusi Bumi juga menimbulkan paralaks
bintang, yaitu beda lihat yang membuat letak
bintang dekat seolah-olah berpindah terhadap bintang yang lebih jauh.
Akibat sumbu ekliptika yang membentuk sudut terhadap khatulistiwa, maka
lingkaran ekliptika setengahnya berada dibelahan langit utara dan setengahnya berada di
belahan langit selatan, sehingga Matahari berada di tiap belahan itu secara bergiliran
setiap setengah tahun.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |10


Gambar diatas adalah gambar dari gerak semu tahunan matahari.

Akibat gerakan ini menimbulkan pergantian musim dan lamanya pergantian siang dan
malam yang rinciannya sebagai berikut :

21 Maret-21 Juni

- Dibelahan Bumi utara musim semi dan di belahan Bumi selatan musim gugur.
- Dibelahan Bumi utara siang lebih panjang daripada malam dan dibelahan Bumi
selatan malam lebih panjang daripada siang.

21 Juni-23 September

- Dibelahan Bumi utara musim panas dan dibelahan Bumi selatan musin dingin.
- Dibelahan Bumi Utara siang lebih panjang daripada malam dan dibelahan Bumi
selatan malam lebih panjang daripada siang.

23 September-22 Desember

- Dibelahan Bumi utara musim gugur dan dibelahan Bumi selatan musim semi.
- Dibelahan Bumi utara malam lebih panjang daripada siang dan di belahan Bumi
selatan siang lebih panjang daripada malam.

22 Desember-21 Maret
- Dibelahan Bumi utara musim dingin dan dibelahan Bumi selatan musim panas.
- Dibelahan Bumi utara malam lebih panjang daripada siang dan dibelahan Bumi
selatan siang lebih panjang daripada malam.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |11


4. Mars

Mars adalah planet keempat dari Matahari. Mars


memiliki diameter sekitar 6.800 km. Jaraknya dari
Matahari sekitar 228 juta km (1,6 SA). Berevolusi
selama 687 hari dan berotasi selama 24 jam 37’.
Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan
Deimos. Satelit tersebut diduga dulunya adalah
asteroid yang terjebak dalam gravitasi Mars. Mars
juga di sebut planet merah karena tampak
berwarna merah menyala dari Bumi.

Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan


dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk
manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan
komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus
menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini,
sampai penghujung abad ke-20, belum menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang
amat sederhana.

Di planet Mars, terdapat sebuah fitur unik di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini
merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah
manusia. Banyak orang yang menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang
telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut
hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.

5. Yupiter

Yupiter adalah planet terbesar di galaksi kita,


diameternya sekitar 142.860 km, volumenya
sekitar 1.300 kali Bumi. Meskipun jauh dari Bumi,
tapi Yupiter lebih mudah dilihat, karena Jupiter
memantulkan 70 % cahaya Matahari yang
diterimanya. Yupiter berotasi selama 9 jam 5’ dan
berevolusi selama 11,9 tahun. Jaraknya dari
Matahari sekitar 778 juta km (5,2 SA).
Terdapat gas berwarna merah yang berputar
lambat mengelilingi tengah-tengah planet Yupiter. Ini membentuk ikat pinggang merah
raksasa yang dapat menghasilkan badai besar di permukaan Yupiter.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |12


Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia
(NH3). Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140 0C sampai dengan 21oC. Seperti
planet lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya.
Yupiter memiliki 63 satelit, beberapa diantaranya melebihi besar Pluto. Satelit-satelit
itu diantaranya Callisto, Europa, Ganymede, Io , Amalthea, Himalia, Elara, Pasiphae,
Sinope, Carme , Lysithea, Ananke, Leda, Adrastea, Metis dan Thebe.

6. Saturnus
Saturnus merupakan benda langit yang sangat mempesona karena cincin-
cincinnya. Saturnus berjarak 1.428 juta km
(10 SA) dari Matahari. Berotasi selama 10
jam 14’ dan berevolusi selama 29,5 tahun.
Saturnus memiliki diameter sekitar 120.000
km, jadi Saturnus merupakan planet
terbesar kedua setelah Yupiter.
Saturnus memiliki kerapatan
yang rendah karena sebagian besar zat
penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti
Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan
padat dengan atmosfer tersusun atas gas
amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.
Bagian luar atmosfer Saturnus terbuat dari 96.7% hidrogen dan 3% helium,
0.2% metana dan 0.02% amonia. Pada atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit
kandungan asetilena, etana dan fosfin.
Saturnus memiliki keunikan dibandingkan planet lainnya, yaitu memiliki
cincin. Cincin Saturnus sangat unik, terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini.
Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu
tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal.
Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan
mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin
membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.
Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh
diantaranya cukup pasif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya
sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar
dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius) dan Iapetus.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |13


7. Uranus

Uranus berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi
Matahari. Hal ini berbeda dengan planet-
planet lain. Uranus berotasi selama 10
jam 49’ dan berevolusi selama 84 tahun.
Jaraknya dari Matahari sekitar 19,6 juta
km (2.896 SA). Uranus bediameter sekitar
50.100 km.
Uranus komposisinya sama dengan
Neptunus dan keduanya mempunyai
komposisi yang berbeda dari raksasa gas
yang lebih besar, Jupiter dan Saturnus.
Atmosfer Uranus, sama dengan Jupiter
dan Saturnus karena terdiri dari hidrogen
dan helium, mengandung banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan
jejak hidrokarbon. Atmosfer Uranus merupakan atmofer yang terdingin dalam Tata
Surya, dengan suhu terendah 49oK (−224 °C). Atmosfer planet itu mempunyai struktur
awan berlapis-lapis dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan
lapisan awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior Uranus
terdiri atas es dan bebatuan.
Uranus memiliki 27 satelit alam yang telah diketahui. Nama bagi satelit-satelit ini
dipilih dari karakter karya Shakespeare dan Alexander Pope. Lima satelit utamanya
adalah Miranda, Ariel, Umbriel, Titania dan Oberon.

8. Neptunus
Neptunus merupakan planet terakhir dalam galaksi kita. Jaraknya dengan Matahari
yaitu 4.495 juta km (38,8 SA). Neptunus berotasi
selama 15 jam 48’ dan berevolusi selama 165
tahun. Diameter Neptunus hampir empat kali
diameter Bumi, yaitu sekitar 48.600 km. Bentuk
planet ini mirip dengan Bulan dengan permukaan
terdapat lapisan tipis silikat. Komposisi penyusun
planet ini adalah besi dan unsur berat lainnya.
Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit, di
antaranya Triton, Proteus, Nereid dan Larissa.

c. Benda Langit Lain

Keagungan Allah dalam Tata Surya |14


1. Asteroid

Asteroid disebut juga planetoid atau


minor planet yaitu kumpulan planet kecil
yang sebagian besar berada di antara Mars
dan Yupiter. Selain di antara Mars dan
Yupiter, asteroid ada pula yang terdapat
disebelah dalam orbit Mars, di sebelah
dalam orbit Yupiter dan dekat Matahari
seperti Tronjas. Semua asteroid mengikuti
hukum peredaran planet. Asteroid
mempunyai kombinasi massa 1/1000 sampai
1/500 massa Bumi. Asteroid terkecil
memiliki diameter 1,6 km.
Menurut ukuran diameternya, asteroid dibagi atas :
 Asteroid Besar
Asteroid besar berwarna gelap, karena kandungan karbonnya tinggi. Asteroid besar
antara lain : ceres, pallas, vesta, hygeva, interamnia, davida, psyche, dan yuno.
 Asteroid kecil
Asteroid kecil umumnya berwarna terang dan mempunyai susunan material seperti
Bumi. Asteroid kecil antara lain : icarus, eros, toros, geografos, Apollo, Adonis dan
hermes.

2. Komet

Komet disebut juga bintang berekor.


Namun tidak semua komet memiliki ekor.
Bagian-bagian komet:

a. Kepala Komet, merupakan bagian utama


komet yang berdiameter 100.000 km yang terdiri dari :
- Inti yang tersusun atas bongkah-bongkahan batu yang mengeluarkan gas apabila
terkena sinar Matahari. Garis tengahnya hanya sekitar 10 sampai 20 km.
- Koma, yaitu lapisan kabut yang mengelilingi inti memiliki gumpalan-gumpalan kecil
berupa debu-debu dan es.
b. Ekor komet yang panjangnya antara 10 juta sampai 100 juta km. Ekor komet sering
berpindah-pindah tempat. Ketika komet bergerak mendekati Matahari ekornya
dibelakang dan ketika menjauhi Matahari ekornya di depan.

Lintasan komet dapat berupa:

Keagungan Allah dalam Tata Surya |15


a. Parabola (non periodik)
b. Hiperbola (non periodik)
c. Elips (periodik)
Beberapa jenis komet yang terkenal adalah :
 Komet Halley (tampak 76 tahun sekali, terakhir tahun 1986)
 Komet Kohoutek (tampak tahun 1973)
 Komet Shoemaker-Levy (bertabrakan dengan Yupiter pada tanggal 16 Juli 1994)

3. Meteorid
Meteorid adalah benda langit padat yang berterbangan secara tidak beraturan dan
tidak mempunyai orbit yang tetap dan tidak bercahaya.
Meteorid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi akan
bergesekan dengan udara sehingga menjadi panas dan
terbakar yang disebut meteor atau bintang beralih. Meteor
besar yang tidak habis terbakar dan bisa mencapai Bumi
disebut Meteorit. Pada malam-malam tertentu meteor yang
jatuh ke Bumi terlihat jauh lebih banyak dibandingkan dengan
biasanya atau bisa disebut hujan meteor. Hujan meteor disesuaikan dengan rasi bintang
tempat radian terletak, misalnya hujan meteor Perseida, lyrida, dan Cygnida.

d. Bulan
Bulan adalah satu-satunya satelit alami
Bumi. Bulan tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya
Bulan berasal dari pantulan sinar Matahari. Bulan
tidak memiliki atmosfer sehingga langit Bulan
berwarna hitam. Suhu dipermukaan Bulan sekitar
-173oC sampai 110oC.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke
pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter
Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, sedikit
lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini
berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di
permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Massa jenis Bulan (3,4
g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa
Bulan hanya 0,012 massa Bumi.
Gerak Bulan
Pada kerangka acuan tata surya, Bulan melakukan 3 macam gerakan, yaitu:
a. Gerakan rotasi pada porosnya
b. Gerak Bulan mengelilingi Bumi (Gerak Sinodis)
c. Gerak Bulan mendampingi Bumi mengelilingi Matahari (Liberasi atau gerak angguk)

Keagungan Allah dalam Tata Surya |16


Waktu yang diperlukan Bulan untuk berotasi pada porosnya sama dengan waktu
yang diperlukannya untuk mengelilingi Bumi, sehingga permukaan Bulan yang menghadap
ke Bumi selalu sama. Lintasan Bulan mengelilingi Bumi berupa ellips.
Diamati dari Bumi, bentuk Bulan akan berubah-ubah sesuai dengan sinar yang
dipantulkan ke Bumi yang berasal dari Matahari. Bentuk Bulan yang berubah-ubah ini
disebut fase-fase Bulan. Perubahan bentuk Bulan ini akan berlangsung secara berkala dalam
waktu satu Bulan sinodis. Satu Bulan Sinodis waktunya 29,5 hari dan inilah yang dipakai
untuk penanggalan hijriyah atau tahun komariyah.

Fase bulan pada saat mengelilingi bumi

Bulan purnama adalah keadaan ketika Bulan nampak bulat sempurna dari Bumi.
Pada saat itu, Bumi terletak hampir segaris di antara Matahari dan Bulan, sehingga seluruh
permukaan Bulan yang diterangi Matahari terlihat jelas dari arah Bumi. Kebalikannya adalah
saat bulan mati, yaitu saat Bulan terletak pada hampir segaris di antara Matahari dan Bumi,
sehingga yang terlihat dari Bumi adalah sisi belakang Bulan yang gelap, alias tidak nampak
apa-apa. Di antara kedua waktu itu terdapat keadaan bulan separuh dan bulan sabit, yakni
pada saat posisi Bulan terhadap Bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis Bumi -
Matahari. Pada saat itu, hanya sebagian permukaan Bulan yang disinari Matahari yang
terlihat dari Bumi.

“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia
sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.”
(Q.S.Yaasiin:39)

Keagungan Allah dalam Tata Surya |17


e. Gerhana

1. Gerhana Bulan

“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang
ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan.
Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari.” (Q.S. Faathir:13)

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu
garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena
terhalangi oleh bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini
dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer
bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah
sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna
merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata
telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |18


Jenis-jenis gerhana bulan
 Gerhana bulan total : Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah umbra.
 Gerhana bulan sebagian : Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari
matahari oleh bumi. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah
penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan
bulan.
 Gerhana bulan penumbra : Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian
penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

2. Gerhana Matahari

“Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang
dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing
berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (Q.S.Luqman:29)

Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga
menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.

Macam Gerhana Matahari

1. Gerhana matahari total, apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya
oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari.
Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-
masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |19


2. Gerhana sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang
tidak tertutup oleh piringan Bulan.
3. Gerhana cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian
dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari
piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak
seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang
tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin
yang bercahaya.

Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Melihat secara
langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya dalam beberapa
detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat
yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan.

Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun
hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi
tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat
mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau
dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman
untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.

f. Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air laut disebabkan oleh gaya gravitasi bulan terhadap bumi. Bagian
bumi yang paling mudah tertarik oleh bulan adalah air sehingga pada bagian-bagian
tertentu air akan naik atau pasang dan pada tempat yang lain air akan turun atau surut.

Keagungan Allah dalam Tata Surya |20

You might also like