You are on page 1of 64

Bab I

Pendahuluan

1.1 Identifikasi Naskah


Identifikasi naskah Martabat Tujuh merupakan
pengidentifikasian yang dilakukan terhadap wujud konkret naskah
dengan melihat aspek-aspek kodikologi, yaitu ilmu yang khusus
mempelajari bahan tulisan tangan, seluk-beluk semua aspek
naskah, termasuk di dalamnya bahan, umur, tempat penulisan,
dan perkiraan penulisan naskah. Tujuan dari kodikologi ini adalah
untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai proses
pembuatan dan pemakaian naskah, termasuk di dalamnya orang-
orang yang berkaitan dengan naskah. Dengan diperolehnya
pengetahuan kodikologi ini diharapkan identifikasi sebuah naskah
dapat tersedia secara jelas sehingga memaknai isi naskah menjadi
lebih mudah dan setidaknya dapat mengurangi salah penafsiran
makna isi kandungan naskah.
Identifikasi yang dilakukan terhadap naskah Martabat
Tujuh adalah mendeskripsikan segi fisik naskah dengan melihat
hal-hal sebagai berikut. Pertama, hal-hal umum, seperti
pengoleksi, nomor naskah, judul, penyalin, bahasa, dan
penanggalan naskah. Kedua, bagian buku (naskah), seperti bahan,
kondisi naskah, cap kertas, jumlah halaman, halaman pelindung,
susunan kuras, ukuran halaman, sampul naskah, dan jumlah baris.
Ketiga, hal-hal yang berkaitan dengan tulisan, seperti teks ditulis
oleh berapa orang (jumlah penyalin), apakah ada koreksi,
rubrikasi, dan hiasan. Keempat, hal-hal yang berhubungan
dengan penjilidan, seperti bahan sampul, ukuran sampul, motif

1
dan warna sampul, cara penjilidan, dan pemotongan kertas.
Kelima, hal yang berkaitan dengan sejarah naskah, seperti kolofon,
kepemilikan, dan catatan lain yang terdapat di dalam naskah.
Salah satu naskah koleksi filologika yang terdapat di Balai
Pengelolaan Permuseuman Negeri Propinsi Jawa Barat “Sri
Baduga” dengan nomor inventarisasi naskah 07.07 yang dalam
daftar koleksi Filologika Balai Permuseuman Negeri Propinsi Jawa
Barat “Sri Baduga” berjudul Pelajaran Fiqih, yang merupakan
naskah tunggal (codex unicus). Setelah dibaca dan ditelaah isinya
naskah ini berisi tentang Martabat Tujuh, Doa-Doa, dan Primbon,
berdasarkan isi tersebut selanjutnya naskah ini diberi judul
Martabat Tujuh, karena sebagian besar isi naskah adalah
mengenai ajaran martabat tujuh atau emanasi Tuhan dalam
martabat tujuh, yaitu salah satu ajaran tasawuf yang menjelaskan
hakikat keberadaan Tuhan. Naskah ini berasal dari Majalengka
dan pemiliknya tidak diketahui, tidak ada keterangan lain yang
menjelaskan asal-usul naskah sebelum naskah ini disimpan di
Balai Pengelolaan Permuseuman Jawa Barat “Sri Baduga”.
Naskah yang berjudul Martabat Tujuh ini diawali dengan
beberapa doa istigfar yang dilanjutkan dengan cerita Abdullah dan
istrinya, Baginda Ali, serta Nabi Muhammad. Nabi Muhammad
memberikan pelajaran hidup dan doa yang dapat menghapuskan
segala dosa. Selain doa, penulis juga menambahkan mantra
(berupa primbon) dalam bahasa Jawa. Selanjutnya, dari halaman
delapan barulah dipaparkan mengenai ajaran martabat tujuh,
hakikat mengenai keberadaan Tuhan, melalui bagan yang
dikombinasikan dengan simbol-simbol berupa garis, lingkaran,
serta teks-teks yang mendukung makna dari simbol-simbol
tersebut. Bagan-bagan ini terdapat pada halaman 26 sampai 32,
serta halaman 36 sampai 39, pada halaman-halaman tersebut teks
naskah berilustrasi berbentuk diagram atau skema. Pada halaman
berikutnya dipaparkan penjelasan dari bagan-bagan tersebut,
diperkaya dengan doa-doa, bahkan berupa primbon dalam bahasa
Jawa.
Naskah ini teksnya berbentuk prosa, namun seperti sudah
dijelaskan di atas, sebagian teksnya ada yang ditulis dalam bentuk

2
diagram atau skema. Semua tulisan dan bagan ditulis dengan
tulisan yang kurang jelas karena terlalu rapat dan hurufnya kecil,
dengan menggunakan alat tulis berupa pena yang runcing serta
tintanya berwarna hitam. Kalau dilihat dari kerapihan dan
kerapatan tulisan, terdapat dua jenis tulisan, yaitu yang satu
hurufnya lebih besar, tebal, serta memakai tanda baca, dan
kerapatannya tidak terlalu rapat, jarak antarbaris sekitar 1 cm,
sedangkan yang satunya lagi hurufnya kecil, tipis, serta tidak
memakai tanda baca dengan kerapatan sangat padat, jarak
antarbaris sekitar 0,3-0,5 cm. Ada kemungkinan teks naskah ini
disalin oleh dua orang penyalin, karena karakteristik huruf yang
berbeda, seperti yang dijelaskan di atas.
Keadaan naskah sudah rusak, mulai mengkhawatirkan,
beberapa lembar sudah sobek dan tidak dapat dibaca lagi,
terutama di halaman akhir kertasnya sudah tidak utuh lagi. Bahan
naskah dari kertas tradisional berupa kertas saeh berwarna putih
kekuning-kuningan, sedangkan aksaranya berhuruf pegon (Arab-
Sunda atau Jawa) berbahasa Arab dan Jawa Cirebon, sebagian
huruf Arabnya gundul, tanpa ada pemarkah. Hampir semua teks
berbahasa Jawa Cirebon kecuali bagian berupa doa-doa yang
ditulis dalam bahasa Arab, begitu juga pada teks yang dibuat
bagan atau skema bahasanya beberapa kata atau istilah digunakan
bahasa Arab, sedangkan penjelasannya menggunakan bahasa
Jawa Cirebon.
Naskah ini berukuran 13,8 X 18,8 cm dengan ukuran
ruang tulisan 12,5 X 17,7 cm, tebal naskah/jumlah halaman 46
halaman. Jumlah baris per halaman antara 5 sampai dengan 22
baris per halaman, halaman awal 5 baris, sedangkan halaman
akhir 12 baris. Beberapa halaman yang jumlah barisnya cukup
banyak di antaranya, halaman 44 sebanyak 20 baris, halaman 35
sebanyak 22 baris, sementara halaman yang lainnya rata-rata 12-
15 baris.
Naskah sudah tidak terlihat kurasnya karena sudah sobek
dan tidak berjilid lagi. Bahkan beberapa lembar terutama bagian
luar sudah hampir lepas dari bagian bukunya. Sementara di
bagian pinggir beberapa halaman sobek dan melipat, selain itu ada

3
juga yang bagian tengahnya sobek-sobek dimakan rayap. Hampir
dipastikan beberapa tahun lagi naskah ini akan lapuk.
Di bagian awal naskah tertulis kolofon yang berbunyi,
“Kang kembara ki ngimpi ti rasul (.....) asta ki beukeul jaga wista
nuli nini apu-apu terah Nyimas Anggadita apu-apu terah ratu
dipati-pati apu-apu terah sulton anom sewarga apu-apu terah
Sultan Imam Mudabih Sultan Komarudin Hariri aja Caribon
ingkang rai Sultan Imam Mudabih Sultan Komarudin ingkang
jumeuneung iki ingkang jumeuneung iki. Taun 1249 wa Allahu
a‟lam”. Ini menjelaskan kepemilikan atau sejarah naskah pada
saat naskah ini ditulis atau disalin, yaitu dari keluarga raja Sultan
Komarudin Hariri yang merupakan Sultan Cirebon pada tahun
1249.

4
5
Bab II
Ringkasan Isi

Naskah “Martabat Tujuh” ini adalah naskah yang berisi


tentang ajaran adanya Tuhan yang digambarkan dalam tujuh sifat
atau tujuh martabat, yaitu martabat Ahadiyah, martabat Wahdah,
martabat Wahidiyah, martabat alam arwah, martabat alam misal,
martabat alam ajsam, dan martabat alam insan. Tiga martabat
yang pertama, Ahadiyah, Wahdah, dan Wahidiyah disebut juga
alam ilahiyah, sedangkan martabat alam arwah, martabat alam
misal, martabat alam ajsam, dan martabat alam insan disebut
muhdas, yang serba ada atau baharu.
Martabat tujuh dalam naskah ini dapat diartikan sebagai
hakikat keberadaan Allah yang terkandung dalam semua
kekuasaan dengan sifat-sifatnya. Ketujuh martabat ini bisa
dijelaskan sebagai berikut. Martabat Ahadiyah adalah martabat
yang pertama, yaitu wujud sunyi dari segala sifat dan bentuk
kaitannya, atau la ta‟yin (tidak nyata). Dalam naskah ini
dijelaskan bahwa martabat Ahadiyah adalah martabat Allah yang
berupa zat kodim ajali, masih bersifat belum nyata, semuanya
dalam keadaan gaib atau tidak nampak. Martabat ini menjelaskan
keberadaan Allah merupakan hakikat dari Muhammad. Martabat
yang kedua adalah martabat Wahdah, yaitu ta‟yin awal, hakikat
Muhammad yang merupakan pengetahuan Tuhan secara umum,
global, atau ijmal. Dalam naskah ini dijelaskan bahwa martabat
Wahdah merupakan penjelasan bahwa Allah telah memiliki wujud
yang berupa zat dada Muhammad, Allah ada dalam ilmu-Nya,
yang diibaratkan dengan dinding kayu. Martabat yang ketiga

6
adalah martabat Wahidiyah, yaitu ta‟yin sani yang merupakan
pengetahuan Tuhan yang terperinci atau tafsil tentang zat dan
sifat serta segenap yang ada lainnya. Dalam naskah ini dijelaskan
bahwa martabat Wahidiyah merupakan kehendak Allah yang
berupa zat dan sifat yang terkandung dalam asma-Nya.
Martabat keempat adalah martabat alam arwah, yaitu
alam yang sederhana tidak bersusun dari unsur-unsur dan tidak
bersifat materi. Martabat ini merupakan martabat yang
menyatakan kekuasaan Allah, kun payakun, untuk menciptakan
semua makhluk (manusia) yang diberi pancaindra dohir dan batin
berupa pikiran, karya, dan bicara. Alam arwah merupakan alam di
mana nyawa belum menerima nasib, nyawa masih merupakan
cahaya suci. Martabat kelima adalah martabat alam misal, yaitu
alam yang sudah tersusun dari unsur-unsur yang halus, tetapi
tidak akan mengalami cerai-berai, usang, atau rusak. Martabat ini
merupakan kehendak Allah untuk mengadakan rupa yang nyata
dalam wujud ilmu-Nya yang tersusun namun tidak beraturan dan
tidak akan rusak, inilah yang dimaksud dengan cahaya gaib. Alam
misal adalah alam segala rupa yang telah diisi dengan nyawa dan
mulai menerima nasib.
Martabat keenam adalah martabat Alam Ajsam, yaitu
alam yang tersusun dari unsur-unsur yang kasar dan dapat
mengalami perceraiberaian. Martabat ini merupakan kehendak
Allah yang diibaratkan susunan yang beraturan seperti bumi dan
langit, ketika nyawa selah bertemu dengan pancaindra zahir. Alam
Ajsam adalah alam segala tubuh, rupa tubuh sekalian insan, dan
rupa kalbu serta rohnya. Dan martabat ketujuh adalah martabat
alam insan, yaitu martabat yang menghimpun semua martabat
sebelumnya. Dalam naskah ini, martabat ini disebut juga martabat
alam insan kamil, yaitu martabat yang menyatakan kehendak dan
kekuasaan Allah yang sangat nyata berupa insan (manusia) suci
yang diberi nama Muhammad, atau manusia sempurna tempat
berkumpulnya keenam martabat sebelumnya yang disatukan
dengan pancaindra dohir dan batin. Alam insan adalah alam
segala manusia, yakni adanya manusia anak keturunan Adam.

7
Berdasarkan naskah ini, kata Allah terdiri dari empat
huruf dengan martabat-martabat-Nya. Keempat huruf itu adalah
sebagai berikut. Pertama, huruf alif merupakan hakikat Allah
dalam martabat alam arwah. Kedua, huruf lam yang merupakan
hakikat dari martabat Wahidiyah. Ketiga, huruf lam alif
merupakan hakikat dari martabat Wahdah. Dan keempat, huruf
ha yang merupakan hakikat dari martabat Ahadiyah, yaitu
kehendak dan kekuasaan Allah yang mencakup tujuh langit dan
tujuh bumi yang merupakan zat Allah semua.
Sementara itu, kata Muhammad juga berasal dari empat
huruf yang masing-masing mengandung makna sebagai berikut.
Pertama, huruf mim (yang pertama) dalam mu- mengandung
makna sukma, yaitu ingat akan zat kesempurnaan hidup yang
disebut zat. Kedua, huruf ha dalam –ham- mengandung makna
ingat akan aku yang merupakan kumpulan hidup yang disebut
sifat. Ketiga, huruf mim (yang kedua) dalam mmad- mengandung
makna ingat akan nama jati diri hidup yang disebut asma. Dan
keempat, huruf dal dalam –mmad mengandung arti ingat akan
nyawa untuk hidup yang disebut ap‟al.
Dalam ilmu tasawuf makhluk yang pertama sekali
diciptakan Allah SWT adalah nur Muhammad yang disebut juga
hakikat Muhammad atau roh Muhammad, setelah itu barulah
diciptakan alam yang lainnya. Konsep nur Muhammad ini ada
sehubungan dengan pencapaian manusia pada derajat insan kamil
(manusia sempurna), yaitu manusia yang sudah mencapai tingkat
tertinggi dari sifat kemanusiaannya atau manusia yang sudah
memiliki nur Muhammad. Insan kamil merupakan wahdatul
wujud (kesatuan wujud) antara manusia sebagai alkhaliq dengan
hakikat Yang Esa atau al-Haqq.
Untuk memperoleh nur Muhammad sebagai pencapaian
derajat insan kamil yang merupakan penampakan diri Tuhan ada
tiga tingkatan, yaitu Ahadiyah (satuan Tuhan), Hawiyah (kediaan
Tuhan), dan Aniyah (keakuan Tuhan). Pada tahap Ahadiyah,
Tuhan dengan kemutlakan-Nya baru keluar dari al-ama atau
kanzan makhfiyyah (kabut gelap tanpa nama dan sifat). Pada
tahap Hawiyah nama dan sifat Tuhan telah mulai menampakkan

8
diri. Pada tahap Aniyah, Tuhan menampakkan diri dengan nama-
nama dan sifat-sifat-Nya pada semua makhluk-Nya, namun
Tuhan menampakkan diri terbatas pada insan kamil.
Berdasarkan nama dan sifat-Nya Allah memiliki empat
sifat, yaitu sifat nafsiyah, sifat salbiyah, sifat ma‟ani, dan sifat
ma‟nawiyah. Sifat nafsiyah adalah sifat yang tetap ada pada Allah
(kekal) atau sifat yang berhubungan dengan zat Allah, yaitu wujud
(ada). Sifat salbiyah adalah sifat yang tidak sesuai atau tidak layak
terhadap perkara yang tidak pantas pada Allah, yaitu qidam, baqa,
mukhalapah li alhawadisi, qiyamuhu binafsihi, dan wahdaniyat.
Sifat ma‟ani adalah sifat yang menetapkan hukum atau sifat yang
wajib bagi Allah yang dapat digambarkan oleh pikiran manusia
untuk meyakinkan bahwa kebenarannya dapat dibuktikan dengan
pancaindra, yaitu sama‟ basar, kalam, qudrat, iradat, ilmu, dan
hayat. Sifat ma‟nawiyah adalah sifat yang tetap pada Allah atau
sifat yang berhubungan dengan sifat ma‟ani, yaitu sami‟an,
basiran, mutakaliman, qadiran, muridan, aliman, dan hayan.
Jadi, inilah yang dinamakan dengan Allah sebagai al-Haqq yang
patut disembah, yang terkandung dalam makna La ilaha illa Allah
(tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah).
Jika dikaitkan dengan tujuh martabat pada Allah, nama
dan sifat Allah dapat dipaparkan sebagai berikut. Martabat
Ahadiyah merupakan hakikat Allah yang bersifat hidup, Yang
Maha Hidup tergambar dalam badan kita. Martabat Wahdah
merupakan hakikat Allah yang bersifat ilmu dan aliman, Yang
Maha Mengetahui yang tergambar dalam hati kita. Martabat
Wahidiyah merupakan hakikat Allah yang bersifat iradat dan
muridan, Yang Maha Kersa yang tergambar pada nafsu dan
kehendak kita. Martabat alam arwah merupakan hakikat Allah
yang bersifat qudrat dan qaridan, Yang Maha Kuasa yang
tergambar dalam gerak anggota badan kita. Martabat alam misal
merupakan hakikat Allah yang bersifat sama dan sami‟an, Yang
Maha Mendengar yang tergambar dalam telinga kita. Martabat
alam ajsam merupakan hakikat Allah yang bersifat basor dan
basiran, Yang Maha Melihat yang tertanam dalam mata kita. Dan
martabat alam insan kamil merupakan hakikat Allah yang bersifat

9
kalam dan mutakaliman, Yang Maha Berkata melalui firman-Nya
yang tergambar dalam lidah kita. Ketujuh martabat ini terdapat
dalam sifat ma‟ani dan sifat ma‟nawiyah.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa naskah ini
selain berisi ajaran martabat tujuh, penulis menambahkan doa-
doa yang sering dibaca oleh Rasulullah dan para wali, di antaranya
doa yang dibaca oleh Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan
Kalijaga. Selain itu, ditulis juga beberapa mantra atau primbon
dalam bahasa Jawa, di antaranya, mantra untuk anjala, mantra
untuk menaklukkan hati perempuan, mantra ketika mendapatkan
kesusahan atau masalah, dan sebagainya. Doa-doa dan mantra-
mantra ini, dijelaskan juga cara dan waktu pembacaannya, begitu
juga khasiat-khasiatnya.
Sepertinya naskah ini memiliki nilai fungsi sosial pada
masyarakat pemiliknya sebagai naskah yang dipakai dalam
mempelajari ajaran ilmu tasawuf, atau kemungkinan sebagai
sarana untuk menyampaikan ajaran ilmu mistik, dan emanasi
Tuhan dalam martabat tujuh. Naskah ini menarik untuk dipelajari
jika kita ingin mencapai kesempurnaan hidup sebagai makhluk
insan kamil, manusia yang sempurna, seperti yang dipelajari oleh
para sufi.
Dalam Ensiklopedia Islam, dijelaskan bahwa manusia
(sufi) akan dapat mencapai derajat insan kamil dengan melakukan
taraqqi (usaha kecil) melalui tiga tahap, yaitu (1) bidayah (sufi
disinari oleh nama-nama Tuhan), (2) tawassut (sufi disinari oleh
sifat-sifat Tuhan), dan (3) khitam (sufi disinari zat Tuhan sehingga
Tuhan bertajali dengannya). Pada tahap terakhir inilah sufi
memperoleh nur Muhammad menjadi insan kamil.

10
Bab III
Transliterasi dan Terjemahan

3.1 Trasliterasi
//..... /1/Kang kembara ngimpi ti rosul (.....) asta beukeul
jaga wista nuli nini apu-apu terah nyimas anggadita apu-apu terah
ratu dipati-pati apu-apu terah sulton anom sewarga apu-apu terah
Sulton Imam Mudabih Sulton Komarudin Hariri aja Caribon
ingkang rai Sultan Imam Mudabih Sulton Komarudin ingkang
jumeuneung iki ingkang jumeuneung iki. Taun 1249. Wa Allahu
„a‟lam./2/
Punika pangleumeusé baraja sir (....) nyaka tekaléné siro
ing nur ilmu jatining baraja weuri lungguh ing kulit waja lungguh
ing dading panemur lungguh ing geutih rupa lungguh ing tingal
landep lungguh ing tangan baraja lungguh ing pengucap iya isun
kang (....) amisésa ing baraja kabéh. Punika panalukan sakéhé
kang ana sangkul lenggang sangkul hérang sang kasep rasa, sang
kasép rasa sang kasép rasa siro apeusa siro anut maring isun ana
siro saking isun iya isun pangéran niro sang nur dat baya putih
niro matwa. Punika panalukan sakéhing cucumah siro anut
maring isun ana niro saking isun iya isun pangéran niro sang nur
dat sakti sakurulang miceun gibong gambaré sakurulang kuat/3/
déning yén (.....) iné getar ora susi yén atur katon gaton kaya
ségara yén ing katon kaya gunung susi yén alumaku katon sing
siwa alala kumat weudang sang dading kumat pacel sang sikut
mati sikuting jari jiku sang dén karep sang dén asup teka jagat
jagat cur macur cahayané sang jabang bayi dadi kawasan baraja

11
misti panguku sang karep sang dak asup pada leubur teka leubur
musna tanan-tananné (....) aja anglada-lada.
Punika pertélané iku dat kita sadung tamba maring bapa
babu kita iku misti anané iku ambuhé maring sifating (....) ing
aranan kudrat kita iku kahanan jatining nuli tumipil kudrat kita
iku maring sipating élo anur tumipil malih kudrat kita iku ing
nétra iné/4/ kudrat kita iku maring kuping karo ing aranan ilmu
kudrat Allah ing aranan tuladan kuping karo anuli tumepil malih
kudrat kita iku maring geroan ing aranan nur Allah kudrat Allah,
ana mapar tuladan geroan anuli tumepil malih kudrat kita iku
maring pangucap ing aranan suhud kudrat Allah, ana mapar
tuladan pangucap tamoran kudrat kita iku maring teteg
tanempilan déning para sambong babu ing aranan ruh kudrat sifat
Allah, ana mapar tuladan teteg anuli tamuran malih kudrat kita
iku maring dadi tanimpilan para sambing bapa babu ing aranan
akal kudrat sifat Allah, ana mapar tuladan dadi rosul tamuran
malih kudrat kita iku maring suku karo tanimpilan para sambing
ing bapa babu ing aranan kalam kudrat sifat Allah, ana mapar
tuladan suka karo anuli tamoran malam kudrat kita iku maring
tangan karo tanimpelan para sambing bapa babu ing aranan nur
kudrat sifat Allah, ana mapar tuladan suka karo anuli tetemu babu
anuli ngaran dakah karo puji andé kang mati déngé lawon bapa
mati déngé lanang lamun babu mati déngé dadi wadon saya anut
tuli bapa babu ing aranan kudrat kita iku dat Allah, lanang yuniné
iku ingkang ing aranan kipasan anuli agawé alam papat wujud
karna nétra karo nyata/5/ tahu karna ing pengucap karo nyatané
aliné nisut wujud ilmu iku dadi cahaya ning Allah, eunuli suhud
iku dadi sipating Allah eunuli agawé malaikat papat sarta sipat
rong puluh Jabarail Mikail suka karo Izrail Asrafil tangan karo
nyatané andén nyatané parasambing bapa babu iné iku pitung
perkara ingkang kocap ing dalem tulis rupané saking bapa mani
dadi wong kuwasa madi dadi kakuh rupané saking bapa wadi dadi
ari-ari man kama dadi geutih suci.
Punika pipikkan dat Allah iku ing dalem sangan wulan
anu handal saking kalut ing aranan sipat Allah tangayon awal dén
ari surga kapindo wis salsé jajaluké dat Allah iku wis jumeuneung

12
sipat Allah sarta eugawé makom papat makom bako ing teu gaga
wujud nyatané eumako jumeuneung ing dalem nyatané lilimaning
ing tangan karo anuli nyatané makom parawang suka karo suhud
nyatané. Andé nyatané mani kang dadi wong kawasan ing sama
samangké dadi lelangit wadi kang dadi kukuh samangké iku dadi
euwong-euwong madi kang dadi ari-ari iku amangké kang dadi
bumi menikam kang dadi geutih samangké iku kang dadi
tutuwuhan.
Anuli teu muran malih kudrat kita iku maring antara
kodim (.....) anyar ing aran surga, kaping teulu ing aranan ki
kudrat iku hakikating sipat jumeuneung ratu ing déwék Allah sir
tutuhanné lan paréntah ing malaikat papat suka karo/6/ tangan
karo nyatané lan sampurna malih kudrat kita maring antonaning
akal balig ing aranan surga, kaping pat sarta eunyatakakeun ing
martabat ing déwéké, andéni nyatané ahadiyah pusar kita nyatané
wadah kebal kayati nyatan wahidiyah jalibir kita nyatané ing
aranan martabat kidam azali abdi, andéni martabat anyar alam
arwah, ucap kita nyatané alam misal, ambu kita nyatané alam
ajsam, rungu kita nyatané alam insan kamil, tinggali kita nyatané
ing aranan kudrat kita iku hakikati dat Muhammad jatining sifat
iné iku kang amangkon sifat kabéh. Nuli eusujud bumi ing
eumapar seunokan atawa teuka kancingan ing aranan napsu
amarah, palawa anu pangrungu eusujud malih tutuhan eungalap
malih rahasané sani kabéh manusa seunokan makom geutih
daging ing aranan napsu liwamah, palawangané pengucap
ambeuné malih ing euwong-euwong ing alap malih rahasané sani
kabéh ing gaganjal seunokan makom suwung saum dibilang ing
aranan napsu muatmainah, palawangané pengambung eusujud
malih kuluput eungalap rahasané sani kabéh ing lilimango
sinwakan makom awal kulit ing aranan napsu sawiyah
palawangané paningal.
Nuli nur pakeun cahaya kudrat saking surga kaping sané
kabéh ing jajating janeulukan/7/ Rosulullah ing aranan jajating
iku surga. Kaping pat iné iku kang amangkoné rahasa kabéh iné
iku kang ing aranan sir éling jatining hurip. Anuli wujud napsu
sawiyah semokan surga tatagag ing aranan huriping wujud Allah,

13
eusujud malih napsu amrahu samokan surga dadi ing aranan akal
ilmu kudrat Allah, eusujud malih napsu mutmainah seunokan
surga karo ing aranan ilmu eunur af‟al Allah, eusujud napsu
liwamah seunokan surga tangan karo ing aranan nur suhur af‟al
Allah. Utawi éling iku ing aranan hati sanubari iné iku sur kita
nyatané ing aranan Muhammad hakikat iné iku ingkang amangko
ing sariat kabéh wawayangan sarngéngé ing aranan sarngéngé ing
Muhammad majazi dadi panutanning sifat kabéh. Andéni siro iku
ing aranan haté manawi euning kita nyatané ing aranan
Rasulullah hakéki iné iku kang ing hakikat kabéh wawayangan
mulané ing aranan Rasulullah majazi panutané napi kabéh. Utawi
hakikat jagat iku kang dehan masrika baga nyatané mulané ing
aranan masrika bagai ku déning pakupulaning kudrat Allah,
kaping dua magribu ambo-amboné kitané mulih ing aranan
magrib/8/ ambo-ambo nan iku déning wateuning kudrat Allah.
Kaping teulu pusar bumi weudaling kita nyatané mulané
ing aranan pusar bumi weudal iku déning panjating kudrat Allah,
kaping pat arana weureung kita nyatané mulané ing aranan rama
weuteung iku déning panggonaning kudrat Allah, kaping lima sir
jajating kita nyatané mulané ing aranan sir jajating iku
barheunang kudrat Allah, kaping neuneup Cirebon dadi kita
nyatané mulané ing aranan Cirebon dadi iku pacar meuneung
kudrat Allah, kaping pitu kabitah Allah teunggak kita nyatané
mulané ing aranan kabitah Allah teunggak déning paliro
palerenaning kudrat Allah, kaping wolu kersa pangucap kita
nyatané mulané ing aranan kersa pangucap iku déning hormating
kudrat Allah, kaping sanga balé irus pangambung kita nyatané
mulané ing aranan balé irus déning sahing kudrat Allah, kaping
sapuluh dadang jalak kuping karo nyatané mulané ing aranan
dadang jalak kuping iku déning kaheloning kudrat Allah, kaping
sawelas Mekah netra iku déning nyataning kudrat Allah gunawé
kartonning Rasulullah gunawé pahéning kudrat Allah, kaping
rolas Madinah wujud kita nyatané mulané/9/ langné Madinah ing
aranan wujud kita iku sirnaning Rasulullah nyata muhid wujud
Allah sirna maring kudrat Allah. Andéni sakéhing nusa iku ora

14
kacarita malih wis gunawé kasugihaning kudrat Allah dadi
wawayangning wujud Allah, wa Allahu ala kuli syaiin qadir.
Punika awis (...) tis banyu oranana banyu ning tengah
banyu andé kang tengah awak kang tengah-tengah tanagah déning
Allah. Punika lamun arep karep déning kodamah iku wawacané
jagat mandala kalasukahah suri kang koh bumi anabisa jagat mun
saban kabéh maka panggawéné iku dén lalang rupané. Punika
ngalibir panguwasaning wong manusa iki wawacané kolaang labur
dina adinyana anglabur kola kola kubur kawadi nyananih kola
kubur kawali nyana. Punika maring salujah hérang mata hérang
jahaning mata heuneung mata hérang supaya sumurup ka mata
putih mata putih sumurup ka mata hérang sureum banyu natruk
caniro aran niro sang réka kuliyat tapan aja mangan andas.
Punika kaweruhna diri tahuné hakekating nabi ingkang
neuneum iku sawiji Nabi Adam gunawé sajagating kudratullah
jisim kita nyatané mulané ing aranan/10/ reubagan jisim iku
déning wujud Allah ing aranan jagat kudrat Allah gunawé limala
kamil ning Allah lan kapindo nabi gunawé akroning kudrat Allah
talangan kita nyatané mulané ing aranan talangan dening nyata
ing datullah gunawé uleukan déning Allah, lan kaping teulu Nabi
Musa euakroting kudrat Allah nétra kita nyatané ing dat Allah
gunawé kesucian déning Allah, lan kaping pat Nabi Ibrahim
ukiran kudrat Allah pangambung karo nyatané mulané ing aranan
pangambung déning nyata ing dat Allah gunawé sahing Allah,
kaping lima Nabi Nuh gunawé i karoning kudratullah pangucap
kita nyatané mulané ing aranan pengucap déning nyata ing dat
pancari déning Allah ing aranan jagat maripat Allah wis nyata
kamuhitna ing kudrat Allah, lan kaping neup Nabi Muhammad
gunawé atawa saning kudrat Allah nyawa kita nyatané mulané ing
aranan ngalu déning wis nyata ing asma Allah gunawé kanyataan
déning Allah ing ngaranan jagat thariqat wis nyata kamuhitna
déning kudrat Allah.
Punika lamun arep alinggih ing martabat kudrating,
martabat ahadiyah iki ti buté iya isun bibilang ngedunub nur Allah
sakéhé Allah tetep langgeng haku pulihing Allah iku iki sabuté
lagalé ing wahdah neumurub tanpa badan déning nyawa isun

15
Allah iné isun Rasulullah iya nisun tuwahid kang dat/11/ iya isun
kanyataan dat Allah iya isun kanyataan rosul Allah. Iki ing
martabat wahidiyah iya isun nu ngalinggang jati tanana insan-
insan iya isun nu ngaraga tanana sang insan-insan, punika araning
bedil sang klinis maya aroning mimis ketunggalan lan kukusé,
kakageuraha unine sang buyar euning aron uru beteut-buteut.
Punika doa sanggama, Allahuma bibildiyati, saperti mah
tari bureu cahyaning wulan iya isun kakasihing Allah. Punika
lamun arep kawasan pangaweruh iya isun wahyu widiyatullah
sadurungé ana keursa paningali isun nurkah pengucap isun
berkah jenengan isun haji putih terus gumuling kaweruhna dinir
tatawiné datullah aran isun. Punika hakikating para wali sasing
ing gawéné karomaning sipat Allah kang dehan boning lan
kapinda pangéran majagang gunawé teur sadiding kudratullah
sing susu dibilang kita nyatané mula ing aranan karomaning sipat
Allah gunawé sanga lungguhan déning Allah, lan kaping pat lemah
abang gunawé teur sadi déning kudrat Allah geutih daging nyatané
mulané ing aranan geutih daging wis nyata karomang sipat Allah
gunawé sipatemon déning Allah, kaping lima syah (....) lan kaping
lima syeh-syeh lan magrib gunawé teur sada déning kudrat Allah
eutut kakandangan kita nyatané mulané ing aranan eutut
kakancangan déning/12/ wis nyata karokang sipatullah geunawé
sarasa déning Allah, lan kaping pat susuhunan Ampel dinta lan
kaping teulu susuhunan ing Giri iya gunawé tersada déning kudrat
Allah wali kawalat kita nyatané mulané ing aranan wali kawalat
wis nyata ing sipatullah gunawé ketinggalan ing Allah, kaping
sanga susuhunan Kalijaga gunawé wiwinganing kudratullah
nyatané ing wiwinganing sipatullah ing aranan jagat hakekating
Allah ing kudrat Allah. Utawi hakikating malaikat papat iku kang
dehan Malaikat Jibril gunawé sandingining kudrat Allah saka
tangan nyatané, kaping do Malaikat Mikail gunawé sandingining
kudrat Allah suka kayu nyatané mulané malaikat roro iku dén ing
suka kuru, dén uwis nyata ing ap‟al Allah dadi kenyataan sipat
jalalullah (....) sakit déning Allah, lan kaping teulu Malaikat Izroil
tangan-tangan nyatané, lan kaping pat Malaikat Isroil tangan kayu
nyatané, mulané malaikat-malaikat roro dén kari maka ing tangan

16
kuru déning wis nyata ing ap‟al Allah seunokeun kagunan déning
Allah ing aran jagat saritullah gunawé kajambaran déning tamat
sakéhing, lan parainé malaikat wis ora kucap tamalih wis gunawé
kasugihaning kudratullah gunawé wiwinganing wujud Allah ing
sakur mahing bumi sakur ing langit iku idopi tegesé warna-
warna./13/
Punika kaweuruhna diri satahuné hakikat sampurna pulih
kita ranciké sawiji-wiji sampurnaning pulih iku ing aranan
sariatillah, mulané ing aranan sariatillah déning weus nyatané
kaliputan déning tariqat Allah kapindo sampurna ausak lan
angucap ing aranan torikotillah, mulané ing aranan torikotillah
iku déning wis nyata kalipaté déning sipatullah. Kaping teulu
sampurnaning wong meuneung ing aranan sipatullah, mulané ing
aranan sipatullah iku déning weus nyata kalipeutan déning dat
Allah. Kaping pat sampurnaning wong atur ing aranan dat Allah
mulané ing aranan dat Allah iku déning wis nyata kaliputan
déning kudrat Allah. Kaping lima sampurnaning dat pati ing
aranan kudratullah mulané ing aranan kudrotullah déning wis
nyata angalimput ambuhé maring dat sipatullah asma Allah, ap‟al
Allah ing aranan jagat kudrat Allah mulané ing aranan jagat
kudratullah iku déning wis nyata ing wujud Allah iya iku ingkang
arani kanan manusa sampurna.
Punika kaweruhna diri satahuné malih ilmu hakikoting
jagat limang perkara kang dihan jagat kudratullah ing aranan
punika gumeling kapingdo jagat datullah ing aranan manik
gumanceung. Kaping teulu jagat sipatullah ing aranan manik
gamilit, kaping pat ing aranan asma Allah ing aranan manik
gumiwibir, kaping lima jagat ap‟al Allah ing aranan manik gumibir.
Andéni ringkeusé ingkang kudrat iné diri kita ingkang dat iya diri
kita ingkang sipat iné diri kita ingkang asma,/14/ i diri kita apal i
diri kita iku ingkang sadaja mantep. Punika langgeng ing déwéké
ing aranan manik wujud bada Adam sampurna ora wiwitan ora
weukasan, ora tua ora anom, ora lanang ora wadon, ora weuruh
ora eunggon, ora jahat ora sanah, ora kayu ora tangan, andé
nyatané ingkang ing aranan Adam hakéki lan Adam majazi.
Andéni Adam hakéki iku iya wujuding diri kita, junlukeun

17
Muhammad kang ameungaku jagat sogir lan kabir jumeuneung
ratuning sipat ingkang ameungaku sipat-sipat kabéh gunawé
keunyatahan ing dat Allah ingkang ngadaton ing jagat mapar
peuteng diri kita. Andéni Adam majazi iku rahasaning diri kita,
junlukeun Rasulullah iné iku ingkang amengakuné rahasané jagat
sogir lan kabir jumeuneung rataning rahasa kabéh gunawé
kenyataan ning dat Allah ingkang ngadaton ing jagating
hakikating diri kita, Muhammad jumeuneung ratuning ing
sipating diri kita, Rasulullah jumeuneung ku ratuning ing
rahasaning diri kita mulané ana dohir lan batin, wiwitan lan
wekasan neupi lan isbat rosul ingkang Nabi Muhammad, ingkang
isbat andé nyatané saringating Muhammad pengucap guru kang
amangaku rahasa kabéh, torikoting Muhammad pengambung
karo guru kang amangaku hurip kabéh, hakikoting Muhammad
tangan guru kang ameungaku ilmu kabéh, maripating Muhammad
paningal karo kang ameungaku sipat kabéh, angaranan huriping
dat Allah eunyatakakeun ing wujud Allah. Wa Allahu „a‟lam./15/
Andéhi saringating rosul tangan karo katingal mangkon
panggawé kabéh torikoting rosul suku karo ingkang amangka
kekalahan kabéh. Hakikoting rosul aca-aca ingkang amangkoné
angan-angan kabéh maripating rosul tenggak sampurnaning
rahasa kabéh ing aranan rahasaning dat Allah ingkang enya teka
ing sipat Allah.
Punika hakikating rosul lan hakikating Muhammad
andéhi pasti nyané-nyané rosul iku élinging diri kita ingarané
iman ingadeg déwéké tegesé berheuning Allah. Andéhi-andéhi
pastinyaning Muhammad iku ucaping diri kita ingaranan sahadat
angaja déwéké tegesé ananing Allah andéhi pasti nyanéning Adam
kahaning diri kita ingaranan ana ing Bismillah tegesé kudroting
Allah iku kahaning diri iki aja asak aja mangmang malih karana
ingkang agama déning para nabi, para wali, para mumin, sadaya
ingkang sampon sampurna mapar pati ingkang rarasané iku
ingkang gendungan amonaca kaum-kaum maring kang déning
dawai guru kang sampurna karana (....) karana salah natanangani.
Punika ingkang pangandika susuhan Ratu Giri nya isun
kang jumeuneung ratuning Suryanala manik menur inten pamerta

18
sorma taya ing weulasé rahasé/16/ akur atawa ing urip. Punika
ingkang pangandika susuhan ing Kalijaga iné isun jumeuneung
ratu susuhan tayaluh alasan wulan angamurus anaris peuteng
bumi peuteng langit eumacangé iku ing jagat kabeh. Punika
ingkang pangandika Pangéran Cirebon iné isun ingkang mulya
jumeuneung ratu sukma wisésa eumeungaku ing sanihing bawan
kabéh iya isun peutengkaning arep kabéh. Wa Allahu „a‟lam.

bismi Allahi alrahman alrahim

Tegesé bis iku Tegesé Allahi Tegesé rroh iku Tegesé ahé iku
manané iku namaning manané manané
seumuning wujud. pangucapning pangambuné
wujud. Tegesé wujud wujud
mil iku ananing pakumpulning pakumpulané
wujud manané rahasé kabéh. urip kabéh.
ananing wujud Tegesé man iku arrohimmin iku
man iki manané manané
pangranganing paningalang
wujud wujud
pakumpulané pakumpulané
nur kabéh. sipat kabéh./17/

Punika paranti analukakeun wong wadon, bismillahir-


rohmannirrohim jajaka junduk pernama eming lintiran wong
wong wadon sang utara sironing rahésa arep haténé wong wadon
ngisun (....) nu cahya sarining nu matih sir semujud maring ingsun
iya isun panutan nurning purba wis nu tinggal sajatining
meuneung teka sewujud sakedip teka karti secipta nisun teka
kedap sajujulukeun jatining lanang.
Punika sarah doa Sulaiman sima sing sopo eumaca doa iki
ing saban-saban dina atawa barang kang dén karo karepakeun
tanakeun déning Allah maka lamun ingon-ingon ayam atawa kebo
atawa (...) maka enero ing siro saking barkating doa iku, maka
wacané pang tiga puluh maka lamun arep déning dén kahé déning
wawacané doa iku pang weulas, lamun arep kenahé déning pandet

19
maka waca tatkala arep aturning sigit lan lamun arep kenahé
dening wong akéh ing tengah weungi wawacané tatkala arep
turu./18/
Maka lamun arep dén déning wong wadon maka winaca
tatkala arep atur pangpat lan tatkala surup sarngéngé ping
pindoné tengah weungi pan tiga waktu subuh kiwacané malem
ping pat. Maka lamun arep dén kasihé déning raray maka winaca
ing tengah weungi maka lan pang tegas niscaya raray ing wadasé
iku pada asih, lamun arep dén ketemu teni déning sang alas dén
waca pang peuteng dén sarta aja mangan iwak kang lian (....) balak
sanapat kalawan weus lan aja atuh kalawan wong dén peuteng
puluh dina insyaallah saking barkating doa iku. Maka lamun arep
weuruh ing syaiton atawa jin maka dén wacaha atawa jin wamaka
wacaha tatkala weulan peuting weulan dina sarta imaca saping
puluh niscaya asih ing sirohé. Maka arep dén kasihi déning robiné
kalawan asih dén asih ing siro maka tulisé dén iku ing panggan
putih maka aksarané nukun ing kendi niscaya asih atawa rarayné
sangkono oga barang karepé niscaya asih atawa pindonti ikilah
doané.
Allahuma Sulaiman ibni alrahman ibni alrahimi alrahim
zati yulika yatinil watu fa kulli alsamawati wa al-ardi. Summa
ya Allah 3x, summa ya Muhammad 3x, summa ya Abdullah,/19/
summa yaa Allah 3X, summa ya Muhammad 3X, summa ya
Abda Allah ya habiba Allah. La ilaha illa Allahu Muhammadun
rasulu Allahi „adada khalkihi wa ridha nafsika wa zinata „arsyihi
wa milka alsamawati wa al-ardi wa ma baina dzalika wa adafu
zalika, wa alhamdu „ala zalika daiman „abadan ila yaumi aldin.
Punika doa panetep iman iku ingkang winaca, Allahuma
bi hurmati Husain wa akhihi wa jaddihi wa ummihi wa abaihi
najjini min algammi allazi ana fihi ya Hayyu ya Qayyum. Ya La
ilaha illa anta ya Zal jalali wa al-ikram, inni as-aluka an tuhibba
alqalba binuri ma‟ripatika, ya Allah, ya Allah, ya Allah bi
rahmatika ya arhama alrahimin./20/
Punika doa parantiné adus istilah ingkang winaca mandi
Allah, mandian badan jasmani badé mandian nyawa rohani
mandian nyawa roh idopi bur Allah bur Rasullullah. Allahu akbar.

20
Iki susé adusé asyhadu wuluku-wuluku kuman kulit kami
kaleumba kasturi daging sekar pawana getih meunyan kuyar urot
ku kumanning rot. Alif tunggal kang mulya iyahu-iyahu urip tan
kenang paning pati, pati tan kenang ing owah. Punika doa
pangkubur dosa lamun winaca sapisan maka lineubur darakeun
dosa wong iku déning Allah, lamun winaca kapindo lineubur dosa
dosané anak rabiné. Allahuma inni asbahtu laka wa ashadu
jumlata „arsyika wa malaikatika wa jami‟i khalkika, innaka anta
La ilaha illa anta wahdahu la syarika lahu, wa abduka wa
rasulika birahmatika ya arhama alrahimin./21/
Punika masalah ingkang pangandika Pangéran Bonang
arep sayogya lan angaweruhé wong mumin kang angawikani
lampah lima perkara pan pilih kang angawikani ing lampah.
Punika yén tan weruh durung mumin pada senaka ana sén lampah
lima perkara wenang kang lima perkara iku paguru keuna kang
hasil pangaweruhé karana wong mumin iku pada ana sén lampah
lima perkara iku paguru keuna mangkana tingkahing kang
dinuron lamun ora amartakakeun lampah iku tan yogya ginuroné
kang lilima iku niat sampurnaning takbir, sampurnaning sahadat,
sampurnaning sekarat, sampurnaning urip. Anapon sampur-
naning niat iku orana anduweni karep kawula déning wus murid
dadi sirna kareping kawula anging sih anging lulut iro kawula,
anapon sampurnaning takbir iku ora anduweni tingal (...) kawula
iku sabab weus kawiyahan/22/ déning sifat basir dadi sirna tingali
ing kawula anging eusih iro kang anjaténi, anapon sampurnaning
sahadat ora anduweni pangucap kawula ikuh déning wus
kawiwihan déning sifat kalam dadi sirna pangucap ing kawula
anging iné iku tilik ing pangéran, anapon sampurnaning sahadat
iku orana patiné waluya maring jatiné iku dadi sirna uripé
kawiwihan déning sifat dadi sadaya uripé kawula, anapon
sampurnaning urip iku dadi lampah yén piryan sifating roh idopi
ing dattullah mananing sampurnaning datullah kawula tegesé
tisun isun wujud tunggal, tunggaling wujud sampurna aja malih.
Punika masalah dén sami angaweruhi mulané dadi alam
iku kabéh wiyosé saking karsaning kang purba kang
andadekakeun Pangéran Ampél deunte sastera ingkang/23/ puluh

21
ikuh ana ing Nabiyullah ingkang barkah Pangéran Ampél deunta
lan Pangéran Kalijaga dén sami waspada ing tawuh ing na nokot
amanjingakeun ing pangaweruh ikuh euba euta. Maring kang
dineudekateun déning Allah barmula tegesé orana kéhétan
wiwilangan ing dadi neeu dadi langit. Euba séréngéngé euna, dadi
rambut eusta, dadi lintang euja, dadi méga euhe, dadi ujan eupa,
dadi angin euda, dadi gunung eudza, kakayu ingkang sarwa nelah-
nelah eula, dadi bangawan euza, dadi enok endah ésa, nyawa ésa
dadi ésa dadi napsu/24/ eudo dadi geuni eudo dadi asreup eudo,
dadi rahina eupa dadi rasa geuniné eudo eukap dadi watu, eupa
weusi eula, dadi urung ing banyu eumim, dadi cahya euwaning
euna dadi padang wawu, dadi sarwaka weulipit eja, dadi gelap lan
ora alawas-alimima agampang mintul. Wallahu‟alam.
Punika doa anjala, Bismillah nini kuru nyinyi aki kuru
nyinyi angaing ménta ngakasan dititah ku batara sang keuna
larang nu aya di nagara di Panggarangan. Batara sangkulan dara
ngiang ménta cocoowan sia hayam nitik bulu hiris sang rayak-
rayak réa anak sika kulawu abu-abu tut seuri bangbang kuning.
Batara ari teka ing sangkulan seuri nu aya di cai. Ngiang ménta
hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak anaknya sika kulawu abu-
abu tut seuri bangbang kuning./25/

22
Martabat dat qadim ajali
abadi. Léngné istip huma
na ikuh sipating ahadiyah
pangéran asik kang
Léngné martabat sifat ambidekakeun.
kodim ajali abadi maka
ing aranan maklumah
suun datiyah ing aranan
Huwa
hakikat Muhammadiyah
lan ing aranan naktu gaib Ahadiyah
lan ing aranan hurup Asiq
kang mahalur.

Léngné ahadiyah iku martabat ing Allah taala lan


ing aranan katayun tegesé orana nyatané lan ing
aranan goibal kuyub lan ing aranan imahuwiyah lan
ing aranan (....) tegesé jatining Allah taala lan ing
aranan datul bahti tegesé dat kang sawakcané
mapan durung ana sawiji nyata mengku ora keuna
ing ucapakeun kidam bako lan lian pon durung
nyata lan orana anduga ngangaling para waliyullah
karana orana martabat malih ing kang saduhuring
martabat ahadiyah./26/

23
Wahadiyah Allah
Ma’suq Wahdah
Barhuma

Léngné martabat wahidiyah Léngné martabat wahdah


iku ngibarat Allah taala iku ibarat Allah taala
angandikané ing daté lan angandikané ing déwéké
sipaté lan ing asmané déwéké karana déwéké lan
lan angandikan ing sakéhé angandikané ing sakéhé
kang maujud dat atas dada kang maujud dat atas dada
lan munpasor tegesé weus lan Muhammad tegesé
dén pisahakeun satengahé durung dén pisahakeun
saking satengahé maklumat satengahé saking
ikilah kaya bumi langit tatapi satengahé karana maksih
durung lahir ikilah dat ana umpetan ing dalem
déwéké ilmuning Allah taala kaya
upamané dinding kayu
dadi kang dongé lan pangé
sadurungé tuwuh ikilah
maksih umpetaning
wiji./27/

Allah
Léngné Allah Léngné asma
taala ikilah Muhammad Allah nyata ing
angliputi ing asma
hurip-huriping Muhammad
Mu’min
makhluk kabéh. insan kamil.

24
Ikilah maka arep betah ora turu guruning cahyaning
sarining buana sarining Allah muru cahya muruning cahyaning
Allah. La ilaha illa Allah, doa kalawan arep betah ora amangan
isun arep acucu tatkala nepangané ing dalem patih ingeté isun
katerahan rosul Allah, betah doa La ilaha illa Allah, iné ikilah
doané malih darapon betah ora palsu cahya maké rasa-rasa
maparin rara kaya jahanam rasa kang pinalingan La ilaha illa
Allah./28/

Rahman Allah Huwa


Alam arwah Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

Léngné Allah
taala iku
angleung keupi
Allah ing pitung
langit lan
pitung bumi
kalimputan
déning dating
Allah taala
kabéh.

éling ing nyawa iku


sukma, éling ing dat iku
jenening hurip ikilah
sampurnaning hurip namaning
namaning ap‟al.
dat.

Muhammad

éling ing siro iku kumpuling éling rasa ikilah


hurip namaning sifat. /29/ jenening jatining hurip
namaning asma.

25
Léngné iftiqar iku
Iftiqar sipating kaula wajib
akareup akareup maring Allah

Alam misal Alam arwah

Léngné alam misal iku mula-mula Léngné alam arwah iku mula-mula
Allah taala angdadekakeun rupa kang Allah taala anganakakeun makhluk
nyata ing dalem ilmuning Allah taala kabéh saking pangandika kun
iku eususun-eususun latip ora payaku iné iku jisim alus ora
anarima sukuh-sukuh ora anarima tinemu déning pancaindra dohir
tengah-tengah lan ora anarima batin maka pancaindra iku lilima
genglah rusak maksudné ikilah cahya paningali lan pangrungu lan
gaib. pengambung lan pangrasa lan
panggeupok lan pancaindra batin
ikilah teteluh kaya pikir lan cipta
lan amicara./30/

26
Alam insan kamil Alam ajsam

Léngné alam insan kamil iku Léngné alam ajsam iku


weugeusan iné sakéhé martabat ngibarat sakabéh ing sekang
kang karuhun tegesé wekasan ono susun-susun kang
eunggon kang nyata Allah taala kapinda kang anarima
iku ing alam insan iku ini ikilah tengah-tengah iné iku
salehi manusa maka kang ing dohiring bumi langit lan
aranan insan kamil iku kayané kang ora na nyawané
Muhammad tegesé manusa kang ketemu déning
kang sampurna lan iné iku pancaindra dohir.
eunggoning kumpul sakéhing
martabat kang karuhun kang
nenem kaya ahadiyah, wahdah,
wahidiyah, alam arwah, alam
misal, alam asam, geus kumpul
ing alam insan kamil maka iné
ikilah katemu déning
pancaindra dohir batin./31/

27
Dohiring wujud ikilah ilmu leh batining ilmu ikilah wujud
nur ikilah cahyaning ilmu suhud ikilah kumpuli ilmu sipat ilmu
ikilah terus saring ati kita.

Bakaling roh Iki papat Sir batin Napon

Suhud Nur Ilmu Wujud

Léngné basa Léngné nur Léngné basa Ing basa wujud


suhud ikilah ikilah cahaya ilmu ikilah ana kang ikilah
tunggaling Muhammad angaweruhé kang nyata ikilah
Muhammad padang cahaya kanganga weruh kang angana
kalawan Allah ikilah padang ikilah kang Allah maka
nyata Allah ing Muhammad lah Muhammad Allah ing
Muhammad padang iku ilmu kang dén Muhammad-
kalawan Muhammad kaweruhi ikilah Muhammad
dohiring Allah kang padang Allah iné ikilah weus kasimpeun
ing Muhammad ikilah sabenering ilmu. Allah tala anging
batining Muhammad kang ono.
Muhammad kang amadangi
ikilah Allah- ikilah allah ini
Allah ikilah sabenering
Muhammad- nur.
Muhammad
Allah./32/

Pangaweruh kita tegesé pangaweruhing Allah ta‟ala lan


nur ikuh padanging ati kita lah suhud ikuh tunggal panarima kita,
hati kita hati manawi ikuh hati sanubari.
Punika liriking naga saditané pon sayogyané maka dén
kaweruh tingkahing. Opo karya sawiji-wiji atawa aperang atawa
ana nadur atawa alulungan liriking naga weunang sininggahan,
ing dina sabtu-ahad liriké naga ikilah angalér, ing dina isnén-
salasa liriké naga ikilah angétan, lan lamun ing dina arba-khomis
liriké naga ikilah angidul, lan lamun dina jumat liriké naga ikilah
angulon, maka punika sampurnana ning sahadat dat, sahadat ing
rat sampurna badan kalawan nyawa, leunyeup tunggal sampur-

28
naning hurip wit saking kudrot Allah mulih saking arodat Allah
sah sampurna badan kalawan nyawa./33/
Punika doa anolak sakéhé pakewuh ing ati atawa balahi
cocoba saking Alloh atawa saking pitnahing manusa maka
amacaha ing doa ikilah ing saban-saban wengi utamané ikilah
barang surup-surup saréngéngé maka ikilah doané : “Allahuma
afina min jami‟i albala‟i wa albaliyyati min syarri al-insi wa
aljinni wa alsyayatin, bi barakati Muhammadin wa jami‟i al-
anbiya‟i wa almursalin, wa almalaikati almuqarrabin wa
sunadii wa alsalihin, nasrun min Allahi wa fathun qarib wa
basysyir almu‟minin. Allahuma „afina min jami‟i albalwai wa
albis libasa altaqwa wa ihdina tariqa alhuda, wa istamilna
amalan salihan fima tuhibbu fatardha, innaka „ala kulli syaiin
qadir”.
Punika doa paranti angraksa umah darapan aja katon
déning wongkan seusaha ala maka saraté dén waca ing saban-
saban wengi lamun arep alulungan maka dén waca doa ikilah hari
dén i deuri umah ikilah kabéh waca doa ikilah sarta madep maring
madhab papat insyaallah ora katon umah saking berkating doa iki
ikilah doané kang dén waca : “Allahumma/34/ subhana man
ihtajaba bi aljabaruti an khalaqani fa la aina tarahu, lahidan
mala fidan siwahu wa Allahu al-Qawiyyu al„Ajiz”. Ikilah sirah
doa pukoro, lamun ana panggawéan maka dén wacaha doa iku
insyaalloh dadi asih wong wadon ikilah maka kalawan arep lan
madep ajari maka dén usapakeun ing rarahé maka barang kang
aningali sami asih wadoné maka lamun arep sawiji maka dén
wacaha iki ing saban-saban wengi seupiné balak analloha ta‟ala,
tanaken doa déning Allah taa‟la.
Lamun arep gawai berkat tamba maka tinulis ing tembaga
maka nuli dén waca doa iki maka peundeum ing panduning imah
insya Allah ta‟ala kang maling lan aduh balahi waring kita maka,
lamun arep ana wong padu maka dén wacaha doa ikilah insyaallah
ta‟ala dadi wurung padoané, maka lamun arep ora kersa nakah
dén wong akéh maka dén cintaha doa iki insyaalloh ta‟ala ora
kersa dadi tamba, lan lamun tutung parunguné ing parané ikilah
eupuasa pitung dina lan sarwa sawiji lan paningali ing enggon

29
kang sepi maka doa ikilah dén wacaha tinulis ing teritis maka dén
bunga ikilah lan dén wacaha doa ikilah insyaallah ta‟ala katon yén
mataha utawi yén-yén aripa maka lamun ana tamah-tamah sagara
katonné banyu maka dén wacaha doa ikilah insyaallah ta‟ala dadi
tubacah ikilah maka lamun ono ora dawai sirna sandungku maka
dén wacaha doa ikilah insyaallah ta‟ala dén hormaté déning wong
akéh maka lamun ana hatiné wong ikilah kaya wong édan lan dén
wacaha doa ikilah matih.
Lamun ora bisa eumaca maka dén talisaken ing pagan
putih maka lamun banyu nuli maka dén inum insyaallah ta‟ala
hatiné wong dadi waras saking berkating doa ikilah, ikilah doané
walpakri. “Bismi Allahi alrahmani alrahim. Subhanaka anta
Allah la ilaha illa anta alrahmanu alrahim. Subhanaka anta
Allah la ilaha illa anta rabbu al „alamin. Subhanaka anta Allah
la ilaha illa anta kalamu almu‟minin. Subhanaka anta Allah la
ilaha illa anta almaliku alquddus. Subhanaka anta Allah la ilaha
illa anta almuhaimin al‟azizu. Subhanaka anta Allah la ilaha illa
anta aljabbaru almutakabbiru. Subhanaka anta Allah la ilaha
illa anta almusawwiru alhakimu. Subhanaka anta Allah la ilaha
illa anta altawwabu alwahhabu. Subhanaka anta Allah la ilaha
illa anta lam yalid wa lam yulad wa lam yakun lahu kufuwan
ahad. Subhanaka inni kuntu min alzalimin, pa istajaba istajaban
lahu wa najjina lahu min Allah./35/

30
Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

irodat, muridan ilmu, aliman hayat, hayan


budi akarep ati anganweruh sim urip
kalawan kersaning kalawan Allah kalawan
Allah Allah

Wahidiah Wahidah Ahadiah


iradat karep ilmu weruh hayat
Allah Allah urip Allah

Muridan Aliman Hayan


eukang kang weruh kang
akarep Allah Allah urip Allah

nafsu kita ati kita badan kita


karep kita /36/

31
Alam
Alam ajsam Alam misal Alam arwah
insan kamil
kalam, basar, sama, qodrat,
mutakaliman basiran sami‟an qadiran
lidah netra talingan anggahota
angucap aningali angrungu pasil
meuneung
kalawan kalawan kalawan kalawan
Allah Allah Allah Alloh

alam alam alam alam


insan ajsam misal arwah
kamil basar sama kudrot
kalam aningali amharsa usik Allah
angandika Allah Allah
Allah

mutakali basar sami’an qadiran


-man kang amharsa kang
kang aningali kawasa
Allah
angandika Allah Allah
Allah

ilat kita mata kita kuping kita usik kita

Anggahota kita / 37 /

32
mukhalafah li alhawadis qiyamuhu binafsih

wujud
baqa

qidam

qadiran
muridan qudrat
„aliman iradat
hayan ilmu
sami‟an hayat
basiran sama‟
matakaliman basar
kalam

Allah arané /38/

la ilaha illa Allah

33
istigna sama
sawelas iftikor
sifat nafsiyah

wujud
kudrat
qidam sifat salbiyah

baqa
iradat
mukhalafah li alhawadisi
ilmu
qiyamuhu binafsih
hayat
sama

basar sifat ma’ani


qadiran
kalam
muridan
sami‟an
aliman
basiran sifat ma’nawiyah
hayan
mutakaliman

wahdaniyat/39/

Punika doa paranti anjala, nini kuru cici aki kuru cici ing
aing ménta ngakasan dititah ku batara sangkana karang nu aya
panggarangan, batara sang kulan dara ngiang ménta cocooan sia,
hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak, réa anak siku lawu abu-
abu, tut seuri bangbang kuning, sira teka ing kali batari, sangkulan
batara dara ngiang ménta hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak,

34
réa anakna siku lawu abu-abu, tut seuri bangbang kuning, curuluk
janduk ti parung, taralak datang di batara, ti bantar nangtung,
ngaing bantar tutur kang aing, ka bantar nangtung ngaing di leuwi,
tutur kang ngaing ka leuwi-leuwi, tutur kang ngaing ka Leuwi
Sipatahunan, sangai wong ngaing dong salidang, sang lara kubang
maka neneh cageur maka ayangan anu pandeuri.
Punika doa purba nagara : “Allahumma unsur imamana
sahiba haza albaladi a‟layya alaihi nasran zahiran, wa thawwil
umurahu umuran azizan, wa ij-al baladihi baladan aminan wa
ikhlud mulkahu malakan./40/„Aziman wa ma fi yadihi ya za
sahiyan wa haliman „adilan wa amalihi amalan salihan wa
ikhpiz bi zikrihi wa ma fihi hifzan kamilan wa ajalan.
Allahumma waduwalatan muwasi‟an wa a‟lin darajatahu
mukarrama wajibun „alaihi wa ra‟iyatan muhibatan muakidan
au ikfifhu fi bi zikrihi „alayya jaminatan mudarratan min syarri
umuri aldunya wa ‟azabi al akhirah. Allahumma ij‟al imamana fi
kulli ri‟ayatihi wa jaisyihi wa aqyan ra‟iyan „adilan sadiqan, wa
abdilhu „an sukrati al mulki wa alzulmi wa aljauri wa ‟antahal
wa aharijihi min kulli amrin. Huma filihi ila intibai ajalihi wa
kiha a‟layya kulli balai aldunya wa alakhirah, maka ala kulli
syaiin qadir wa salla Allahu „ala khairi khalqihi Muhammadin
wa „ala alihi wa ashhabihi ajma‟in bi rahmatika ya arhama
alrahimin”. Punika doa istigpar agung sawabané carita saking
Abdulloh ibnu Istir radiya Allahu „anhu, halé ana agung Abdullah
iki panggawéné./41/
Saban-saban panggawénané ikilah dén lakoné kabéh
kayané jinah kamaling eunginum sajeung lan totohan halé ana
Abdullah jaman Rosululloh ikilah amaca ing saban-saban wulan
atawa saban-saban weungi nuli neuka Abdulloh kabéh ing patiné
pisan nuli oranana pisan wong sawiji kang teka maring mayité
Abdullah malem-malem Rasulullah ora kungsi anglawad nuli ana
wong sawiji matur maring Rasulullah, “Hé gusti Rasulullah (....)
matur maring tuan kedos pandi tuan teu anglawad dateng abdi
tuan Abdullah lamané ono nuli kalawané ka Rasulullah ora
anglawad pisan orenan sawabané masiat ora nana teu ka he(.....)
engilono.” Nuli angandika siro kang agung maring Malaikat

35
Jabrail siro ngumuruna maring alam dunya kabéh pisan
Muhammad konon anglawad konon adusi kanubur pisan karana
Abdullah iki olih nur gahan saking isun nuli lunga Malaikat Jabrail
saking ayuné ing pangéran maring Nabi Muhammad halé rupa
lanang bagus rupané, “Hé angandika sampurné layad dateng abdi
sampean pun Abdullah”./42/ Enjing ngandika adusi andika (.....)
andika kanu (burpa) karana abdi sampéyan.
Nuli Abdullah panik antuk nur gahana saking Allah taala
nuli kesah Rasullullah sumeja anglawad Ki Abdullah sarta maring
gamparan karo nuli angadusi Rasulullah halé (....) ameuto kaki
jarijiné mongkono nuli matur sahabat sawiji maring Rasulullah
kudi pundi tuan wahu punik sarta miniding gamparané angadusi
tuan weudalaken jarijiné sarta mesem tuan sapunidi kula supsap
ing kono nuli angandika nabi kita mulané isun miring gamparan
isun sen (.....) déning pirang-pirang malaikat ora kena winilang
malaikat ayu kabéh saking akéhé ikilah peuting keuti maha tegas
ora jembar isun angadusi ana denan isun mesem isun kalawan
uwong-uwong widadari ing pada meulok-meulok rupané pada
tumurun saking surga pada anggo baju naléné (....) widadari ikilah
pitung puluh ayu rupa-rupa leuwih saking ayuné widadari ikih yén
wetu kala maring alam dunya bukti pada kaédanané orana pisan-
pisan wong ikilah kabéh kaliwat demené maring widadari carita
anggoan-anggoanné kang sarwa pitung apis yakti katon begahané
widadari ikilah saking ayuné ing saban-saban widadari sawiji
angucap, “Ki Abdullah, andika kaula siro sami rerebutan widadari
ikilah kabéh.”
Nuli ki nubur Abdullah iki déning Nabi Muhammad bubar
iki sarta para sohabat saking pakuburané Abdullah maka kersané
Rasulullah maring umahé Abdullah kersa amariksa robinané
Abdullah nuli kitako,/43/ nuli engimbalan lawang rabiné
Abdullah ikilah nuli engucap ing sapa wongé kang madeg maring
andané wong doraka. Nuli eungucap, “Hé embok ayu aja anginé
bakeun lawang karana gusti andika Rasullullah antariksa lakuné
laki andika nuli melebet nabi kita alingi ing umahé maka
angandika nabi, “Hé ayu ingsun atakon ing siro wadon laki siro
kapeuriban”. Nuli matur embok ayu, “Kaula nuhun gusti boten

36
aningali kaula ing abdi yén pun Abdullah panik yén adamel kang
padamelan ingkang peteng amung abdi yén adamel wong
batahaus boten amagih kaula ing abdi sampéyan panika rokaat
kaula boten pisan-pisan lan puasa sadinten sangamurné boten
amagih kaula ing abdi sampéyan punika jinah eunginum sajeung
kalawan totohan pun barang kalah dalu sampéyan boten angilang
saban wulan ing malam ingkang dén eupadol malam-malam kaula
kungsi (.....) kaula malah ing konon”. Nuli angandika Rosullulloh
maring Baginda Ali, “Iku siro turunan nuli dén turun déning
Baginda Ali maka susu ikilah”, nuli angandika Nabi Muhammad,
“sing seupa maca dua ikilah sangkan maka lebur dosané
kusemahané sing sapa eumaca malihupindo maka leubur dosané
sauhuné badané pon ora sabab bisa dua ikilah lamun amaca
tengah-tengah weungi sapisan atawa saban-saban enggeus pitung
puluh sewarga saban-saban sewarga sawiji ikilah pitung puluh,
saban-saban kebonan sawiji pitung puluh gedong saban-saban
gedong sawiji aya widadari saban-saban widadari sawiji pitung
ayu papajangan ing saban/44/ papanjangan sawiji iku pirang
eunggon.
Papag doanané aa : “Astagfiru Allah, Astagfiru Allah,
Astagfiru Allah alladzi la ilaha illa huwa alhayu alqayyum, wa
atubu ilaih min jami‟i ma kuriha Allah qaulan wa fi‟lan, wa
sami‟an wa basiran wa naziran. Allahumma inni astagfiruka ma
qaddamtu wa ma akhkhartu wa ma asraftu wa ma asrartu wa
ma „a‟lantu wa ma anta a‟lamu bihi minni, Anta muqaddimu wa
anta muakhkhiru wa anta „ala kulli syaiin qadir. Allahuma inni
astagfiruka min kulli zanbin tubtu ilaika minhu summa „udtu fihi.
Wa astagfiruka bi ma aradtu bihi min wajhika alkarim fa
khalathahu laisa laka bihi ridha. Wa astagfiruka bi ma da‟ani
ilaihi alhawa min qabli alrahsi mimma asybatuhu „alayya wa
huwa „indaka mahdurun. Wa astagfiruka min al ni‟ami allati
an‟amta biha „alayya fa saraftaha wa taqwaita biha „alayya
ma‟ahika. Astagfiruka min alzunubi allati la ya‟rifuha gairuka
wa la yatla‟u „alaiha ahadun siwaka wa la yas‟uha ila rahmatika
wa la yunjibu minha ila „afwaka, wa astagfiruka min kulli
yamini salaka minni fasahat fiha wa ana indaka ma‟a khaufun

37
biha. Wa astagfiruka la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu min
alzalimin./45/
Wa astagfiruka la ilaha illa anta ‟alimu algaib, wa
alsyahadati min kulli syaiin amaltuhu fi bayadi alnahari wa
aswadi allaili, fi malai wa khali wa sirri wa ‟alaniyati, wa anta
„alayya nadiran dar fakatabtuhu wa asbutuhu bima min alis ya
halimu ya Karim. Wa astagfiruka la ilaha illa anta, subhanaka
inni kuntu min alzalimin. Rabbi igfirli wa irham wa anta khairu
alrahimin. Wa astagpiruka li kulli farimatin wajabat ‟alayya fi
anaa allaili wa atrafa alnahar fataraktaha amdan au khataan,
wa niyyatan wa ana mas-ulun biha wa nastagfiruka min kulli
sunnatin almursalin, wa khatim alnabiyyin Muhammadin salla
Allahu ‟alaihi wa sallam. Fa taraktuha gaflatan wa sahwan wa
juhlan, wa tahawuna wa anaqilatan mubalatin biha. Wa
astagfiruka la ilaha illa anta wahdahu la syarika laka
subhanaka ya Rabba al‟alamin, laka almulku wa laka alhamdu
anta hasbuna Allah wa ni‟ma al wakil wa ni‟ma almaula wa
ni‟ma alnasir, la haula wa la quwwata illa billahi al „aliyi al
„azim”./46/

3.2 Terjemahan
// ............ /1/ Kang kembara memimpikan rasul menjadi
bekal untuk nanti Sultan Anom di surga, Sultan Imam Mudabih
Sultan Komarudin Hariri asal Cirebon pada Sultan Imam
Mudabih Sultan Komaruddin. Ini pada menghadapnya tahun 1249.
Wallahualam./2/
Doa untuk melemahkan hati nyatanya tekad kita cahaya
ilmu jati diri dalam kulit baja menjadi bertemu dalam rupa darah
serta ada dalam tangan dan ucapan saya semua. Doa menaklukkan
diri, banyaknya sanggul lapang sanggul gelap sang tampan rasa,
sang tampan rasa, sang tampan rasa terhadap aku ada kamu
supaya menjadi pangeran dalam dzat cahaya putih. /3/ Seperti
terlihat hutan, terlihat seperti gunung suci, terlihat dalam
cahayanya si jabang bayi menjadi kawasan dalam keinginan yang
bergabung menjadi satu dalam angan-angan. Dzat kita tambah

38
terhadap bapak babu kita itu adanya itu terhadap sifat disebut
kodrat kita itu terhadap jati diri yang menempel pada kodrat kita
itu oleh sifat cahaya dalam kodrat kita ini menjadi nyata/4/ ilmu
kodrat Allah dinamakan teladan telinga kodrat kita itu terhadap
tangisan disebut cahaya Allah kodrat Allah, teladan tangisan
kodrat kita terhadap ucapan disebut sujud kodrat Allah, teladan
ucapan kodrat kita terhadap ucapan disebut akal kodrat sifat Allah,
teladan menjadi rasul kodrat kita terhadap pendengaran menjadi
perempuan saya tuli bapak babu disebut kodrat kita itu dzat Allah,
sedangkan laki-laki disebut kipasan membuat alam empat wujud
dan/5/ nyatanya wujud ilmu, ilmu itu menjadi cahaya pada Allah,
malaikat empat serta sifat dua puluh, Malaikat Jibril, Mikail, Ijrail,
dan Izrail tangan dan nyatanya bapak babu tujuh perkara dalam
tulis rupanya dari bapak menjadi orang berkuasa lalu menjadi
darah suci.
Dzat Allah di dalam bulan handal dalam surga bertambah
meminta dzat Allah, sudah sifat Allah serta wujud nyata di dalam
nyatanya pada tangan nyatanya menjadi orang kuasa di bumi
maka menjadi darah sehingga akan menjadi tumbuhan.
Setelah itu kodrat kita kepada antara qodim barulah
disebut surga, yang ketiga disebut kodrat hakikat sifat ratu pada
diri Allah dan perintah kepada malaikat empat suka pada kodrat
kita terhadap telinga dinamakan/6/ tangan dan nyatanya
sempurna kodrat kita kepada akal balig disebut surga, yang
keempat menyatakan martabat dirinya, nyatanya wadah kekal
disebut martabat kidam azali abadi, martabat baru alam arwah,
ucapan kita nyatanya alam misal, penciuman kita nyatanya alam
ajsam, pendengaran kita alam insan kamil, penglihatan kita
nyatanya disebut kodrat kita itu disebut hakikat dzat Muhammad.
Lalu wujud bumi disebut nafsu amarah yang terdengar, sujud lagi
merupakan rahasia semua manusia pada makam darah daging
yang disebut nafsu limawah. Ucapan, penciuman orang-orang,
juga rahasia semua yang merupakan makam kosong disebut nafsu
mutmainah. Wujud rahasia semua makam awal kulit disebut
nafsu sawiyah.

39
Lalu cahaya kodrat dari surga/7/ Rasulullah disebut
jajating surga. Yang keempat rahasia semuanya yang disebut sir
eling jatining hurip, wujud nafsu sawiyah surga disebut huriping
wujud Allah. Wujud nafsu amarah semua surga menjadi disebut
ilmu kodrat Allah, wujud nafsu mutmainah disebut ilmu af‟al
Allah, wujud nafsu limawah disebut cahaya af‟al Allah. Ingatan
disebut hati sanubari yang disebut Muhammad. Hakikat
Muhammad sariat adalah semua perwayangan matahari disebut
matahari pada Muhammad Majazi yang menjadi panutan sifat
semua. Sujud kamu disebut hati kita nyatanya disebut Rasulullah
merupakan hakikat semua pewayangan awalnya disebut
Rasulullah Majazi panutan hati semua. Hakikat jagat Muhammad
disebut masrika. Yang kedua baunya kita pulang disebut
magrib/8/ ambo-ambo kodratullah yang ketiga pusar bumi kita
nyatanya mulanya disebut pusar bumi itu dipanjatkan kodrat
Allah, yang keempat nyatanya awalnya disebut rama weuteung,
pada pemakaian kodrat Allah. Yang kelima kita nyatanya awalnya
disebut sirjatining kodrat Allah, yang keenam Cirebon menjadi
nyatanya mulanya disebut Cirebon menjadi pacar kodrat Allah.
Yang ketujuh keinginan Allah kita nyatanya mulanya kodrat Allah,
yang kedelapan baik ucapan kita nyatanya awalnya disebut ucapan
baik hormat kodrat Allah. Yang kesembilan bale irus kita nyatanya
disebut bale irus kodrat Allah. Yang kesepuluh nyatanya awalnya
disebut dadang jalak puping kodrat Allah, yang kesebelas mekah
nyatanya kodrat Allah. Yang kedua belas madinah wujud kita
nyatanya awalnya/9/ madinah disebut wujud kita nyata wujud
Allah sirna terhadap kodrat Allah, kekayaan kodrat Allah menjadi
pewayangan wujud Allah. Wa Allahu „a‟lam ala kuli syai‟in qadir.
Tidak ada air di tengah air yang tengah-tengah tenaga
pada Allah. Jika ingin kodamah bacaannya jagat mandala, bumi
jagat semua maka dibuatlah rupanya penguasaan manusia
bacaannya kila an labor, mata gelap supaya nyala ke mata putih,
mata putih nyala ke mata gelap suram air namamu jangan makan
kelapa.
Pengetahuan diri hakikat nabi enam, salah satunya Nabi
Adam sejagat kodratullah kita nyatanya awalnya disebut/10/

40
nyatanya wujud Allah dinamakan jagat kodratullah limalakamil
pada Allah dan ditambah nabi nyatanya kodrat Allah, diganti kita
nyatanya awalnya dinamakan diganti pada nyata dzat Allah pada
Allah, dan yang ketiga Nabi Musa dinamakan kodratullah
kesucian Allah, yang keempat Nabi Ibrohim kodrat Allah dengan
nyata awalnya disebut penciuman pada nyata dzat Allah, yang
kelima Nabi Nuh nyata kodratullah pada alat bicara kita nyatanya
awalnya disebut pengucap nyata pada dzat pencari Allah disebut
jagat makrifat Allah telah nyata pada kodrat Allah, yang keenam
Nabi Muhammad atau kodrat Allah nyata kita nyatanya awalnya
disebut ngalu telah nyata asma Allah kenyataan disebut jagat
tarikot telah nyata kodrat Allah.
Jika ingin meninggikan martabat, martabat ahadiyah ini
aku membawa cahaya Allah, sesungguhnya Allah tetap abadi
menyala tanpa badan pada nyawa saya, Allah, Rasulullah satu
yang dzat/11/ kenyataan dzat Allah kenyataan rosul Allah. Ada
martabat wahidiyah saya yang ngalinggang jati manusia-manusia
yang beraga manusia-manusia, senjata-senjata, bunyinya hancur.
Doa senggama, Allahuma bibildiyati, seperti cahaya bulan
kekasih Allah. Jika ingin mengetahui wahyu widyatullah sebelum
ada, melihat saya mengucap saya berkah dinamakan saya haji
putih terus dzatullah nama saya. Hakikat para wali pada
perbuatan sifat Allah yang dan Pangeran Majagang kodratullah
yang sudah dibilang kita nyatanya awal bernama juga sifat Allah
sembilan sifat pada Allah, yang keempat tanah merah pada kodrat
Allah, darah daging mulanya pada nama darah daging sudah nyata
sifat Allah, yang kelima Syah Magribi nyatanya kodrat Allah kita
nyatanya awalnya pada nama Ketut Kakancangan/12/ sudah nyata
dengan sifat Allah serasa dengan Allah, dan yang keempat Sunan
Ampel, yang ketiga Sunan Giri Gumawe pada kodrat Allah, wali
kita nyatanya awalnya dinamakan wali kuwalat sudah nyata pada
sifat Alah. Ketinggalan pada Allah yang kesembilan Sunan
Kalijaga, kodratullah nyatanya pada sifatullah dinamakan jagat
hakikat Allah. Pada kodrat Allah hakikat malaikat empat itu
malaikat Jibril nyatanya kodrat Allah pada tangan nyatanya, yang
kedua Malaikat Mikail nyatanya kodrat Allah awalnya malaikat

41
dua itu, telah nyata jadi kenyataan sifat djalalullah. Yang ketiga
Malaikat Jibril yang keempat Malaikat Isropil, awalnya malaikat
dua telah nyata fungsi Allah dinamakan jagat saritullah tamat
banyaknya. Dan malaikat sudah tidak terucap lagi kekayaan
kodratullah. Wujud Allah kaya di bumi kaya di langit, utamanya
warna-warni./13/
Pengetahuan diri sesungguhnya hakikat sempurna pulih
kita satu-satunya sempurna pulih adalah bernama sariatillah.
Awalnya bernama sariatillah nyatanya pada tarikatillah
bertambah sempurna dan berucap nama tarikatillah, awalnya
pada nama tarikatillah itu ternyata kelipatan sifat Allah. yang
ketiga sempurnanya seseorang diamnya pada nama sifat Allah,
awalnya pada nama sifat Allah itu sudah nyata kelipatan dzat
Allah. Yang keempat sempurnanya seseorang dzat Allah awalnya
pada dzat Allah itu sudah nyata kelipatan pada kodrat Allah. Yang
kelima sempurnanya dzat pada kodratullah awalnya kodratullah
sudah nyata, tercium oleh dzat sifat asma Allah, sifat asma Allah
pada jagat kodrat Allah awalnya pada nama jagat kodrat Allah itu
sudah nyata pada wujud Allah yaitu manusia sempurna.
Pengetahuan diri sesungguhnya ilmu hakikat jagat lima
perkara yang jagat kodratullah, yang kedua jagat dzat Allah pada
dinamakan Manik Gumanceung. Yang ketiga jagat sifatullah
dinamakan Manik Gamilik. Yang keempat dinamakan asma Allah
yakni Manik Gumiwibir. Yang kelima jagat asma Allah pada nama
Manik Gumibir. Ringkasnya kodrat diri kita pada dzat diri kita
sifat kita sama/14/ diri kita ingat pada diri kita dengan mantap.
Abadi pada dirinya menamai wujud Adam sempurna, tidak baru
tidak bekas, tidak tua tidak muda, tidak lelaki tidak perempuan,
tidak tahu maupun tahu, tidak jahat tidak baik, tidak kayu tidak
tangan, kenyataannya nama Adam Hakiki dan Adam Majazi.
Adam Hakiki itu terwujud pada diri kita, julukan Muhammad
yang mengaku alam Sogir dan Kobir menghadap ratu sifat yang
mengaku sifat-sifat semua kenyataan pada dzat Allah pada jagat
diri kita. Adam Majazi itu rahasia diri kita, julukan Rasulullah,
pada mengaku rahasia jagat Sogir dan Kobir menghadap ratu
rahasia semua kenyataan dzat Allah pada jagat hakikat diri kita,

42
Rasulullah menghadap ratu pada rahasia diri kita awalnya ada
dohir dan batin, baru dan bekas, dan isbat rosul pada Nabi
Muhammad, pada isbat kenyataannya Muhammad pengucap guru
yang menyimpan rahasia semua, tarikat Muhammad dan guru
yang menyimpan kehidupan semua, hakikat Muhammad tangan
guru yang menyimpan ilmu semua, makrifat Muhammad terlihat
yang menyimpan sifat semua, nama kehidupan dzat Allah
dinyatakan pada wujud Allah. Wa Allahu „a‟lam./15/
Andhehi sariating rosul tangan serta terlihat dibebani
pekerjaan tarekat rosul juga kekalahan semua. Hakikat rasul aca-
aca pada beban angan-angan semua rosul sempurna rahasia
semua pada nama rahasianya dzat Allah sampai pada sifat Allah.
Hakikat rasul dan hakikat Muhammad pasti rasul itu
mengingatkan diri kita untuk menegakkan iman utamanya kepada
Allah, hakikat Muhammad ucapan diri kita pada syahadat
utamanya kepada Allah pasti mencontoh Adam pada diri kita,
pada nama Bismillah utamanya kudrat Allah pada diri. Jangan
ragu pada agama, para nabi, para wali, para mukmin, semuanya
sudah sempurna pada rasanya kaum-kaum yang menjadi guru
sempurna karena salah menangani.
Pada yang terhormat Ratu Giri yang menghadap ratu di
Suryanala, Manik Menur Inten Pamerta Sorma pada pengasih
hati/16/ cocok atau dalam kehidupan. Pada Sunan Kalijaga saya
menghadap ratu pada bulan gelap bumi, gelap langit membaca itu
untuk jagat raya. Teruntuk Pangeran Cirebonku yang mulia
menghadap Ratu Sukma mengaku kepada saya gelap pada semua.
Wallahualam.

bismi Allahi Alrahman alrahim

Tegasnya Tegasnya Tegasnya Tegasnya


bis ini llahi ini rroh ini ahé ini
disebut disebut adalah adalah
umurnya wujud. ucapan penciuma
wujud. dari n wujud
Tegasnya wujud tempat

43
mil ini tempat kumpulny
adalah kumpul a semua
wujud. semua hidup.
rasa. arrohim
Tegasnya min ini
man ini adalah
man penglihat
adalah an wujud
bentuk tempat
wujud kumpulny
tempat a semua
kumpulny sifat./17/
a semua
cahaya.

Ini untuk menaklukan perempuan, “Bismi Allahi


alrahmani alrahim jajaka junduk pernama eming lintiran wong
wong wadon sang utara sironing rahésa arep haténé wong
wadon ngisun (....) nu cahya sarining nu matih sir semujud
maring ingsun iya isun panutan nurning purba wis nu tinggal
sajatining meuneung teka sewujud sakedip teka karti secipta
nisun teka kedap sajujulukeun jatining lanang”.
Ini doa Sulaeman, barang siapa membaca doa ini setiap
hari atau semaunya pada Allah maka jika memelihara ayam atau
kerbau maka berkat doa ini jika dibaca tiga puluh kali akan dibaca
doa ini yang pengasih, jika ingin maka bacalah tatkala akan
dikenal orang banyak pada tengah malam menjelang tidur,/18/
maka jika ingin disukai perempuan bacalah tatkala akan senja
hingga tengah malam dan waktu subuh, bacalah malam sebanyak
empat kali. Jika ingin disayang maka bacalah tengah malam
niscaya menjadi sayang. Jika ingin bertemu sang alas bacalah di
waktu petang dan jangan makan ikan terhadap orang pada empat
puluh hari, insyaallah berkat doa ini. Jika ingin mengetahui setan
atau jin bacalah tatkala bulan gelap serta dibaca sepersepuluh
niscaya disayang oleh si Roh. Jika ingin dikasihi tuhannya dan

44
saling mengasihi tulislah pada wadah putih maka taruhlah pada
kendi niscaya disayangi atau barang semuanya. Inilah doanya,
“Allahuma Sulaiman ibni Alrahman ibni alrahim dzati yulika
yatinil watu fakulli alsamawati wa al-ardi. Summa ya Allah 3x,
summa ya Muhammad 3x, summa ya Abdullah.”/19/
Kemudian baca Ya Allah 3X, kemudian baca Ya
Muhammad 3X, kemudian baca Ya Abdullah umat Allah/kekasih
Allah 3X. Tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Allah, dan
Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Sejumlah makhluk Allah
dan ridho dirinya Engkau dan perhiasan aras Allah, dan yang
memilih semua langit dan bumi, dan perkara antara langit dan
bumi, dan golongan-golongan yang ada di langit dan di bumi.
Segala puji pada yang disebut itu kekal selamanya sampai hari
kiamat.”
Ini doa memantapkan iman, “Ya Allah dengan segala
hormat kepada Husen dan saudaranya Husen dan kakeknya
Husen dan bapak-bapaknya Husen, dan putra-putranya Husen,
semoga menyelamatkan Allah padaku dari setiap kesusahan, dari
sifat yang memunafikkan. Ya Tuhanku dzat yang menghidupkan
dan dzat yang kekal. Tidak ada Tuhan yang hak disembah selain
Engkau ya Allah, dzat yang mempunyai keagungan dan kemuliaan.
Sesungguhnya aku meminta kepada-Mu supaya menyukai hati
dengan cahaya-Mu yang ingin mengetahuinya aku kepada Engkau
ya Allah. Dengan rahmat-Mu yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang./20/
Istilah dibaca mandi Allah, memandikan badan jasmani,
memandikan nyawa rohani, memandikan nyawa roh hidup pada
Allah pada Rasulullah, Allahu akbar. Ini mandinya, ashadu
waluku-waluku human kulit kami harum bunga, darah, kemenyan,
diurutkan alif tunggal yang mulia iyahu-iyahu hidup mengenai
pati, pati mengenai kesadaran.
Ini doa pengubur dosa, jika dibaca sekali maka
dihapuskan atau dileburkan dosa orang itu oleh Allah, jika
dibacanya sering maka leburlah dosa anak dan istrinya, “Ya Allah
sesungguhnya aku pada waktu subuh menyaksikan, dan kami
bersaksi pada semua malaikat yang membawa asas-Mu dan

45
malaikat-Mu dan semua makhluk-Mu. Sesungguhnya Engkau ya
Allah tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau. Dan
Maha Tunggal tidak ada yang menemani pada Allah dan umat-Mu
dan utusan-Mu, serta belas kasih-Mu yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. /21/
Doa masalah yang diucapkan Pangéran Bonang ketika
mengharap selamat dan pengaruhnya orang mumin yang selalu
melakukan pekerjaan lima perkara supaya yang dilakukan di
dalam pekerjaan. Doa supaya sebelum mumin pada ada satu
pekerjaan dari lima perkara hidup yang lima perkara itu
merupakan guru yang hasil ilmunya karena orang mumin itu pada
ada satu pekerjaan dari lima perkara itu adalah gurunya inti dari
tingkah laku yang diharapkan kalau tidak melakuykan pekerjaan
itu tentunya. Dari kelima itu niat takbir yang sempurna,
sempurnanya sahadat, sempurnanya sekarat, sempurnanya hidup.
Adapun sempurnanya niat itu tidak mengharapkan aku sudah
menjadi murid jadi menghilang mengharap aku hanya asih hanya
mengharapkan dari-Nya, adapun sempurnanya takbir itu tidak
sembarangan melihat (...) aku itu sebab sudah/22/ menjadi sifat
basir jadi hilang penglihatan di dalam aku hanya isi yang menjadi,
adapun sempurnanya sahadat itu adanya ucapan aku itu menjadi
wiwitan dan menjadi sifat kalam jadi hilang ucapan di dalam aku
hanya ini yang dilihat di dalam Allah, adapun sempurnanya
sahadat itu tidak matinya hidup menjadi jati dirinya itu jadi hilang
hidupnya menjadi sifat jadi semua hidupnya aku, adapun
sempurnanya hidup itu jadi pekerjaan yang sipatnya roh idopi di
dalam dzattullah ini namanya sempurnanya dzatullah aku
tegasnya diri saya berwujud menjadi satu, bersatu dalam wujud
sempurna saja.
Doa masalah sama ilmu mulannya menjadi alam itu
semua menjadi kekuasaan yang purba yang dikerjakan oleh
Pangéran Ampél dalam sastra, yang/23/ puluh itu ada di dalam
Nabiyullah yang berkah Pangéran Ampél dan Pangéran Kalijaga
sama waspada di dalam hidupnya, di dalam ddup yang cukup di
dalam ilmunya itu. Bahkan yang dikemukakan oleh Allah semula
tegasnya tidak kehilangan hitungan di dalam menjadikan langit.

46
matahari, jadi rambut, jadi lintang, jadi méga, jadi hujan, jadi
angin, jadi gunung, kayu yang sama, jadi bangawan, jadi gadis
cantik, nyawa satu jadi satu jadi napsu/24/ jadi darah jadi asap,
jadi rahimnya jadi rasa darahnya terus jadi batu, beusi, menyala di
dalam air, jadi cahaya jadi padang babu, jadi gelap dan tidak
mudah tumpul. Wallohu‟alam.
Doa anjala : “Bismillah nini kuru nyinyi aki kuru nyinyi
angaing ménta ngakasan dititah ku batara sang keuna larang
nu aya di nagara di Panggarangan. Batara sangkulan dara
ngiang ménta cocoowan sia hayam nitik bulu hiris sang rayak-
rayak réa anak sika kulawu abu-abu tut seuri bangbang kuning.
Batara ari teka ing sangkulan seuri nu aya di cai. Ngiang ménta
hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak anaknya sika kulawu
abu-abu tut seuri bangbang kuning”./25/

Martabat dat kodim ajali


abadi. Bab ini istip
Martabat sipat kodim huma ini sipatnya
ajali kekal maka ini ahadiyah Allah yang
namai maklumah suun berkehendak.
dzatiyah dinamai
hakikat Muhammadiyah
dan dinamai naktu gaib
Huwa
dan dinamai hidup yang
tinggi. Ahadiyah
Asiq

Ahadiyah itu adalah martabat dari Allah taala dan


dinamai katayun tegasnya tidak nyatanya dan
dinamai goib dan dinamai imahuwiyah dan dinamai
(....) tegasnya jati diri Allah taala dan dinamai datul
bahti tegasnya dzat yang satu perkataannya sudah
sejahtera belum ada satu nyata tidak kena pada
ucapan kidam bako dan lain bahkan belum nyata
dan tidak diduga melalui para waliyuloh karena
martabat bahkan yang sebelumnya martabat
ahadiyah./26/

47
Wahadiyah Allah
Ma’suq Wahdah
Barhuma

Martabat wahidiyah itu ibarat Martabat wahdah itu ibarat


ucapannya Allah taala di Allah taala ucapannya di
dalam dzatnya dan sipatnya dalam Aku-Nya karena Aku
dan di dalam asmanya Allah dan ucapannya di dalam
dan ucapan di dalam yang yang berwujud dzat atas
berwujud dzat atas dada dan dada dan Muhammad
munpasor tegasnya sudah tegasnya belum dipisahkan
dipisahkan setengahnya dari setengahnya dari
setengahnya maklumat inilah setengahnya karena masih
seperti bumi langit tetapi belum sembunyi di dalam ilmunnya
lahir inilah dzat adanya Allah. Allah taala seperti
upamannya dinding kayu
jadi yang bersamaan dan
bersama sebelumnya tumbuh
ini masih bersembunyi
satu./27/

Allah tala Allah


Asma Allah
inilah yang
nyata dalam
meliputi semua
Muhammad asma
kehidupan,
Muhammad
hidupnya
insan kamil.
semua Mu’min
makhluk.

48
Inilah maka mengharap tetap tidak tidur gurunya
cahayanya asalnya dunia asalnya Allah datang cahaya datangnya
cahayanya Allah. Laa ilaha ilallah, doa serta mengharap tetap
tidak makan saya berharap ketika cucu bertemunya di dalam
ingatannya saya keturunan rosul Allah, tetap doa laa ilaha alalloh,
inilah doannya bahkan bisa tetap tidak palsu cahaya memakai rasa
menurunkan kesedihan seperti neraka rasa yang tidak menentu
laa ilaha ilallah./28/

Rahman Allah Huwa


Alam arwah Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

Allah tala yaitu


yang
Allah menguasai
tujuh langit
dan tujuh bumi
yang
melingkupi
semua dzatnya
Allah taala.

sukma, ingat akan Dzat Ingat akan nyawa ini


sempurnanya hidup dinamakan hidup
namanya dzat. inilah yang disebut
af‟al.

Muhammad

Ingat akan diri itu Ingat akan rasa inilah


adalah kumpulan yang dinamakan jati
hidup yang disebut diri hidup yang
sifat. /29/ disebut asma.

49
Iptikor itu sipatnya
Aku wajib
Iptikor keinginan Allah
ingin

Alam misal Alam arwah

Alam misal itu mula- Alam arwah itu mula-mula


mula Allah taala Allah mengadakan semua
mengadakan rupa yang makhluk dengan kun
nyata di dalam ilmunya payaku, ini adalah jasad
Allah taala itu disusun halus tidak nampak oleh
dan tidak teratur dan pancaindra dohir batin
tidak akan rusak maka pancaindra itu ada
maksudnya inilah yang lima penglihatan, pangrasa,
disebut cahaya gaib. peraba, dan pancaindra
batin itu ada tiga seperti
pikir, cipta, dan karya./30/

50
Alam insan kamil Alam jisim

Alam insan kamil itu Alam ajsam itu ibarat semua


merupakan semua yang tersusun dari unsur yang
martabat yang telah dulu kasar di tengah-tengah bumi
tegasnya tempat yang langit dan sepertinya belum
nyata dari Allah taala, ada nyawa yang bertemu
dalam alam insan inilah dengan pancaindra dohir.
manusia maka diberi nama
insan kamil itu adalah
Muhammad tegasnya
manusia sempurna dan ini
merupakan tempat
kumpulnya seluruh
martabat yang dahulu,
yang enam, seperti
ahadiyah, wahdah,
wahidiyah, alam arwah,
alam misal, alam ajsam,
telah kumpul dalam alam
insan kamil maka ini
bertemu dengan
pancaindra dohir
batin./31/

51
Bakaling Iki papat Sir batin Napon
roh

Suhud Nur Ilmu Wujud

Bahasa suhud Cahaya inilah Basa ilmu ini Bahasa wujud


itu adalah cahaya adalah ini adalah
menunggalny Muhammad, kekuasaan yang nyata,
a Muhammad padang Muhammad inilah angen
dengan Allah, cahaya inilah dan inilah Allah maka
nyata Allah padang kekuasaan Allah dan
dalam Muhammad Allah inilah Muhammad,
Muhammad dan padang sebenarnya Muhammad
serta dohir itu adalah ilmu. sudah ada
Allah dalam ilmu pada Allah
Muhammad , Muhammad taala hanya
batin dan padang satu.
Muhammad inilah
itulah Allah. Muhammad
Allah- dan
Muhammad, kekuasaan
Muhammad- Allah inilah
Allah./32/ sebenarnya
cahaya.

Sepengetahuan kita terutama sepengetahuan Allah taala


dan cahaya menerangi hati kita. Semoga diterima hati kita,
semoga hati itu hati sanubari. Melihat naga seharusnya
mengetahui tingkahnya. Apa hasil atau karya satu-satunya, atau
perang, atau menanam, atau bepergian melihat naga. Pada hari
Sabtu-Minggu lihatlah naga ini di Utara, pada hari Senin-Selasa
lihatlah naga ini di Timur, dan pada hari Rabu-Kamis lihatlah
naga ini di Selatan, dan pada hari Jumat lihatlah naga ini di Barat.
Maka sempurnalah syahadat badan dan nyawa, sempurna hidup

52
karena kudrat Allah kembali kepada iradat Allah sempurna badan
dan nyawa. /33/
Inilah doa menolak banyaknya masalah dalam hati atau
cobaan dari Allah atau fitnah manusia. Maka bacalah doa ini
setiap malam lebih utamanya jika matahari terbenam atau senja.
Inilah doanya, “Ya Allah semoga Engkau menjaga kami semua
dari segala cobaan dan kejahatan manusia, jin, dan semua setan.
Disertai berkahnya Nabi Muhammad Saw. juga semua nabi dan
para utusan, dan para malaikat yang kerjanya mendekatkan diri
pada Allah dan semua yang mati sahid dan semua orang yang
saleh. Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat dan
sampaikanlah berita gembira pada kaum-kaum yang beriman. Ya
Allah semoga menjaga kami semua dari segala cobaan dan
pakaian, pada pakaian takwa dan menunjukkan kami semua
kepada jalan yang benar-benar Engkau tunjukkan. Semoga
memperkerjakan Engkau ya Allah pada kami semua pekerjaan
yang baik yang kami sukai pekerjaan itu dan yang Engkau ridoi.
Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Kuasa terhadap segala
sesuatu”.
Doa untuk agar di rumah tidak terlihat orang seusaha
maka syaratnya bacalah doa ini pada setiap malam jika ingin
bepergian. Bacalah doa ini sambil melingkari rumah dan
menghadap mazhab empat, insyaallah tidak terlihat rumah ini
karena berkat doa ini Allahuma. /34/
“Maha suci dzat yang menghalangi (jabarut) dari makhluk
Allah, tidak ada mata yang bisa melihat itu mata pada Allah, yang
tidak bisa dan tidak bisa menembus selain Engkau ya Allah,
sesungguhnya Allah yang paling kuat juga yang paling gagah”.
Inilah keutamaan doa, jika ada pekerjaan maka bacalah doa itu
insyaallah menjadi disayangi perempuan, inilah maka terhadap
Kemauan dan menghadap ajari maka usapkanlah pada wajah.
Barang siapa yang melihat sama saja perempuan. Jadi, jika ingin
satu-satunya bacalah ini pada tiap-tiap malam supaya Allah taala,
panjatkan doa pada Allah taala. Jika ingin menambah berkah
tulislah pada tembaga, jika ingin dibacakan doa ini simpan di
dalam rumah insyaallah taala, jika ingin ada orang yang suka

53
maka bacalah doa ini insyaallah taala menjadi kenyataan doanya,
maka jika ada orang yang tidak baik maka cintailah doa ini
insyaallah tidak baik jadi bertambah dan jika tajam
pendengarannya berpuasalah tujuh hari dan satu lihatlah pada
tempat yang sepi maka doa ini bacalah tulisan pada wacana.
Membaca doa ini insyaallah taala terlihat oleh mata, hutan terlihat
oleh air dan jika dibaca doa ini insyaallah taala menjadi, jika tidak
dihormati maka bacalah doa ini insyaallah taala akan dihormati
oleh orang banyak jika ada hati seseorang seperti orang gila maka
bacalah doa ini maka ia akan mati.
Jika tidak bisa membacanya maka tulislah pada wadah
putih dan berilah air kemudian diminum maka insyaallah hati
seseorang menjadi sembuh karena berkat doa ini. Seperti inilah
doanya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Maha suci Engkau Ya Allah yang tidak ada
Tuhan yang hak disembah selain Engkau Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada
Tuhan yang hak disembah selain Engkau, Tuhan semesta alam.
Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak
disembah selain Engkau ya Allah dari ucapan kaum mukminin.
Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak
disembah selain Engkau ya Allah yang merajai yang Maha Suci.
Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan yang hak
disembah selain Engkau ya Allah yang maha memelihara Yang
Maha Perkasa. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak ada Tuhan
yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang maha kuasa yang
memiliki segala keagungan. Maha suci Engkau ya Allah yang tidak
ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya Allah yang
membentuk rupa yang maha bijaksana. Maha suci Engkau ya
Allah yang tidak ada Tuhan yang hak disembah selain Engkau ya
Allah yang menerima taubat dan yang banyak memberikan nikmat.
Maha suci Engkau ya Allah tidak ada Tuhan yang hak disembah
selain Engkau ya Allah yang tidak beranak dan tidak diberanakkan,
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Mu. Sesungguhnya
Aku ada pada kaum yang dolim.” /35/

54
Wahidiyah Wahdah Ahadiyah

irodat, muridan ilmu, aliman hayat, hayan


budi akarep ati anganweruh sim urip
kalawan kersaning kalawan Allah kalawan
Allah Allah

Wahidiah Wahidah Ahadiah


iradat karep ilmu weruh hayat
Allah Allah urip Allah

Muridan Aliman Hayan


eukang kang weruh kang
akarep Allah Allah urip Allah

nafsu kita ati kita badan kita


karep kita /36/

55
Alam
Alam ajsam Alam misal Alam arwah
insan kamil
ucap, mata, telinga, kuasa,
tuturan penglihatan pendengaran kekuatan
lidah mata telinga anggota
mengucapkan melihat mendengar berkuasa
dari dari dari dari
Allah Allah Allah Allah

alam alam alam alam


insan ajsam misal arwah
kamil melihat mende- kuasa
ucap pengliha- ngar gerak
firman tan pendenga Allah
Allah Allah ran
Allah

ucapan melihat mende- kuasa


firmannya pengliha- ngar kekuasaan
Allah tan pendenga- nya
Allah ran Allah
Allah

lidah kita mata kita telinga kita gerak kita

Anggota kita / 37 /

56
berbeda dari yang baru berdiri sendiri

ada
kekal
lama

kuasa
kekuasaan kuasa
mengetahui kekuasaan
hidup mengetahui
mendengar hidup
melihat mendengar
mengucapkan melihat
berucap/
berfirman

namanya Allah /38/

57
la ilaha illa Allah

Maha kaya iptikor


mendengar
sebelas
sifat nafsiyah
ada

lama sifat salbiyah


kuasa
kekal
kekuasaan
berbeda dari yang baru
mengetahui
berdiri sendiri
hidup

mendengar

melihat sifat ma’ani


kuasa
berfirman
kekuasaan
mendengar
mengetahui
melihat sifat ma’nawiyah
hidup
berbicara

tunggal /39/

58
Doa istigfar agung dari cerita Abdullah Ibnu
Isttirodiyallahu anhu yang agung Abdullah tingkah lakunya. “Nini
kuru cici aki kuru cici ing aing ménta ngakasan dititah ku batara
sangkana karang nu aya panggarangan, batara sang kulan
dara ngiang ménta cocooan sia, hayam itik bulu hiris sang
rayak-rayak, réa anak siku lawu abu-abu, tut seuri bangbang
kuning, sira teka ing kali batari, sangkulan batara dara ngiang
ménta hayam nitik bulu hiris sang rayak-rayak, réa anakna siku
lawu abu-abu, tut seuri bangbang kuning, curuluk janduk ti
parung, taralak datang di batara, ti bantar nangtung, ngaing
bantar tutur kang aing, ka bantar nangtung ngaing di leuwi,
tutur kang ngaing ka leuwi-leuwi, tutur kang ngaing ka Leuwi
Sipatahunan, sangai wong ngaing dong salidang, sang lara
kubang maka neneh cageur maka ayangan anu pandeuri”. Doa
untuk keselamatan negara, “Ya Tuhanku berikanlah pertolongan
kepada pemimpin kami semua yang memimpin negara ini dari
musuh-musuhnya itu pemimpin dengan pertolongan yang jelas,
dan semoga memberi kehidupan yang panjang buat pemimpin
dengan kehidupan yang sangat mulia, dan jadikanlah Tuhanku
negaranya itu pemimpin negara yang aman dan tenteram, dan
jadikanlah kerajaan itu imam menjadi kerajaan kesayangan-
Mu.”/40/
“Yang agung dan apa-apa yang ada di tangan-Nya, tangan
kikir (pahit) dan menghukum dengan seadil-adilnya dan
mengerjakannya pekerjaan yang soleh dan ingatan dengan
ingatannya dan apa-apa yang ada dalam ingatannya yang
sempurna diturunkannya. Ya Allah limpahkanlah kasih sayang
yang luas (banyak) dan naikkanlah derajat yang mulia, dan
wajibkanlah kepadanya dalam rasa takut juga rasa cinta yang kuat
atau menyulamkannya dalam mengingat kepadanya, dan
kepadaku yang berpenyakit merana karena madarat dalam
kejahatan, dari masalah dunia dan siksa akhirat. Allah, ya Allah,
jadikanlah imam dari segala kekuatan dan jadikanlah imam
tentara (serdadu) yang kokoh, dan jadikanlah imam seperti
(hewan) memakan rumput yang ada di padang rumput dan
jadikanlah imam yang adil dan benar dan jauhkanlah imam dari

59
sekarat. Dari setiap perkara yang disembahnya oleh imam sampai
ditetapkan waktunya imam dan semoga dijaga itu imam dari
setiap balai dunia dan akhirat. Sesungguhnya Engkau ya Allah
maha kuasa terhadap segala sesuatu. Semoga Allah melimpahkan
Rahmat-Nya pada makhluk yang paling mulia, yaitu Nabi
Muhammad Saw., dan pada keluarganya, sahabatnya, dan kita
semua.”/41/
Setiap tingkah lakunya ini seperti jinah, maling, minum-
minuman, dan berjudi. Aku Abdullah pada zaman Rasulullah ini
membaca pada setiap bulan atau setiap malam, terus datang
Abdullah semua setelah meninggal terus setiap orang datang
kepada jasad Abdullah. Malam-malam Rasulullah tidak sempat
melayad terus ada salah satu orang yang datang kepada Rasulullah,
“Hey, gusti Rasulullah saya datang kepada tuan, mengapa tuan
tidak datang kepada Abdullah.” Lamanya terus Rasulullah ikut
serta tidak melayad karena banyak maksiat, tidak menurut, tidak
anut. Yang Maha Agung kepada Malaikat Jibril memerintah untuk
turun ke alam dunia agar datang kepada Muhammad agar
melayad kepada Abdullah karena dia diberi anugerah, dari sana
Malaikat Jibril pergi kepada Nabi Muhammad yang merupakan
lelaki bagus rupa, dan berkata, “Hey, sempurnalah kamu jika
datang melayad Abdullah.”/42/
Setiap padi berkata, “Aku mandi karena kamu”. Terus
Abdullah kena anugerah dari Allah taala, terus Rasulullah
bermaksud melayad Ki Abdullah, terus Rasulullah oleh Abdullah
diciumi jari-jari kakinya begitulah, terus memanggil satu orang
sahabat oleh Rasulullah diperintah untuk menghalangi karena
bukan yang melahirkannya jari-jari serta senyum dan mengusap
wajah. Nabi berkata, “Asalnya saya mendengar kamu dari banyak
sekali malaikat, bahwa kamu menghilang, malaikat semuanya
tidak kena dari hal ini dari seribu malam maha tegas tidak jembar
saya”, Rasulullah terus senyum dan orang-orang, dan bidadari
yang cantik-cantik rupanya telah turun dari surga pada memakai
baju kebesaran, bidadari ini tujuh puluh lebih cantik rupanya dan
cantiknya bidadari ini lebih dari waktu di alam dunia, buktinya
pada keedanan semua orang, semua orang sangat senang pada

60
bidadari yang memakai pakaian serba tujuh lapis tampak
kelihatan megah, bidadari yang cantik ini, setiap bidadari berucap,
“Ki Abdulah, aku berebut kamu.” Terus Ki Abdulah kepada Nabi
Muhammad pergi serta para sahabat dari makamnya Abdullah
menemui Rasulullah di rumahnya Abdullah, istrinya Abdullah
memeriksa terus/43/ menjawab istrinya Abdulloh itu, terus
berbicara,”Siapa ini orangnya yang berdiri sama omongan orang
berdosa”, terus berbicara, “Hey Mbok Ayu, jangan jalan karena
Rasulullah memeriksa tingkah laku suamimu”, terus nabi masuk
ke rumahnya dan berkata, “Hey Ayu, saya bertanya kepada kamu
bagaimana suami kamu?”. Terus Mbok Ayu menjawab, “Ya saya
gusti, apa tidak melihat dengan saya bahwa Abdullah suka
melakukan pekerjaan pada malam hanya saya melihat bahwa
orang tidak bertemu saya untuk mengabdi kepada kamu tidak
pernah melakukan sholat dan puasa, sehari saya tidak bertemu
yang dilakukannya jinah, minum-minuman, serta berjudi, apalagi
setelah kalah berjudi dia suka menghilang setiap bulan pada
malam hari, malah saya pernah melihat itu dari dulu”. Terus
Rasulullah bertanya kepada Baginda Ali, “Dia itu keturunan dari
kamu”, terus Nabi Muhammad berkata, “Siapa saja yang membaca
doa ini maka akan hancur dosanya, barang siapa membaca doa ini
maka lebur dosa dari seluruh badanya, apalagi kalau doa ini
dibaca pada tengah-tengah malam atau oleh sesudah tiap-tiap
warga sebanyak tujuh puluh, setiap warga ini tujuh puluh, tiap-
tiap kebun satu tujuh puluh gedung, setiap gedung ada bidadari,
setiap bidadari pada cantik./44/
Selanjutnya salah satu itu berupa tempat yang doanya,
“Saya memohon ampun kepada Allah, saya memohon ampun
kepada Allah, saya memohon ampun kepada Allah, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal,
dan bertobatlah kepada-Nya dari segala apa yang dimuliakan
Allah dari perkataan, pekerjaan, pendengaran, penglihatan, dan
juga pandangan. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan
kepada-Mu dari segala dosaku yang telah lalu dan dosaku yang
akan datang, dosa yang terlalu banyak, dosa yang aku
sembunyikan, dosa yang aku tampakkan, dan dosa yang hanya

61
Engkau yang mengetahuinya, Engkau Maha Kekal dan Engkau
maha yang tidak ada akhirnya, Engkaulah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada-
Mu dari setiap dosa maka bertobatlah aku kepada Engkau dari
dosa karena Engkau sudah menjanjikannya, dan memohon
ampunan aku kepada-Mu dari apa yang Engkau kehendaki dari
arah yang Engkau muliakan, dan kesesatan (salah jalan) tidak ada
bagi Engkau sesuatu yang diridainya, dan mohon ampunan aku
kepada-Mu dengan sesuatu asap yang menyala sebelum
keringanan sesuatu yang kokoh pada kami di samping kehadiran
Engkau. Dengan memohon ampun aku kepada-Mu, sesuatu
nikmat yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada kami yang
lebih dan mohon ketakwaan kami meskipun menceritakan. Ya
Allah mohon ampunan aku kepada-Mu dari banyaknya dosa yang
mengetahui melainkan Engkau, dan tidak ada yang memberi
kepada kami seseorang pun melainkan Engkau, dan tidak ada
yang mendengar terkecuali berkat rahmat Engkau, dan tidak ada
yang wajib dari sesuatu kecuali dimaafkan Engkau.”/45/
“Dengan memohon ampun aku kepada-Mu tidak ada
Tuhan melainkan Engkau dan Dialah Maha Tahu dan Dialah
Maha Gaib, dan bersaksi atas segala sesuatu pekerjaan yang
dilakukan dalam putihnya siang dan hitamnya malam, dalam
memenuhi dan kekosongan dan ketidakbaikan dengan adanya niat,
dengan Engkau aku melihat gedung perpustakaan dan ia kokoh
bahwa dalam tongkat Allah Maha Penyantun lagi Maha Mulia.
Dengan memohon ampun aku kepada-Mu tidak ada Tuhan
melainkan Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku ada
dalam golongan orang-orang dzolim. Ya Allah ampunilah aku dan
kasihanilah aku dan Engkaulah yang Maha Baik dalam belas
kasihan lagi Maha Penyayang, ya Allah mohonkanlah ampunan
aku kepada-Mu dari segala kehancuran (keburukan) dan
kewajiban yang Engkau berikan kepadaku dalam bejana malam
dan akhirnya siang dan meninggalnya kewajiban disengaja atau
kesalahan, dengan niat bahwa aku bertanggung jawab, dengan
memohon ampunan aku kepada-Mu dari segala sunat tetap
dilimpahkan kepada utusannya dan terakhir Nabi Muhammad, ya

62
Allah tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepadanya,
maka ia meninggalkannya dengan bohong dan lupa dan bodoh
dan kejelekan dan sedikit, ya Allah dengan memohon ampun aku
kepada-Mu tidak ada Tuhan melainkan Engkau Yang Maha Esa
tidak ada sekutu bagi Allah, Maha Suci Allah penguasa alam, bagi
Allah pemilik raja bagi Allah (yang mendidik) manusia Tuhan
manusia dan bagi Allah segala puji Engkau cukuplah bagi kami
Allah menjadi Tuhan kami dan dialah sebaik-baiknya wakil (yang
membereskan semua urusan) dialah sebaik-baiknya pemimpin
dan penolong tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah yang Maha Agung.”/46/

63
64

You might also like