Professional Documents
Culture Documents
PERHITUNGAN DAYA
Daya listrik dalam pengertiannya dapat dikelompokkan dalam dua kelompok sesuai dengan catu
tenaga listriknya, yaitu :
1. Daya listrik DC
2. Daya listrik AC.
Daya listrik DC dirumuskan sebagai :
P=V.I
dimana :
P = daya (Watt)
V = tegangan (Volt)
I = arus (Amper)
Daya listrik AC ada 2 macam yaitu: daya untuk satu phase dan daya untuk tiga phase, dimana
dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = V.I. cos θ
Dimana :
P = √3.V.I. cos θ
dimana:
Contoh perhitungan
Sebuah lampu TL dengan daya 40 W mempunyai factor daya 0.8 berapa besar arus yang
mengalir?
Jawab
TL = 40 W
Cos θ = 0.8
P = V*I* Cos θ
40W = VA*Cos θ
S = 40/0.8
S = 50 VA
S = V*I
I = 50/220
I = 0.227 A
1. Arus Listrik
adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat
perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan
arus listrik adalah Ampere.
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik
dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal
positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.
“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 × 10^18) atau
sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor”
I = Q/t (ampere)
Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik
Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu
penampang kawat dalam satuan waktu.
Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak
dari nitrat perak murni dalam satu detik”.
Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:
Q=Ixt
I = Q/t
t = Q/I
Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
3. Rapat Arus
Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.
Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus
listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm²
(12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi
8A/mm² (12A/1,5 mm²).
Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar
300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar
Arus (KHA).
Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel
memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik
dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya
mengecil.
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang
kawat:
J = I/A
I=JxA
A = I/J
Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]
Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki
daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan
elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini
mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron
denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat
menghambat yang terjadi pada setiap bahan.
“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan
penampang 1 mm² pada temperatur 0° C"
“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah
suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar
atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:
R = 1/G
G = 1/R
Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]
Gambar 3. Resistansi Konduktor
Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga
besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.
“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ
(rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :
R = ρ x l/q
Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]
faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material
sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.
"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom
makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur
menyebabkan kenaikan tahanan penghantar"
potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda
potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering
disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential difference adalah
Volt.
“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk
memindahkan muatan listrik satu coulomb”
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:
V = W/Q [volt]
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb
RANGKAIAN LISTRIK
Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban
Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S
ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata
lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”
2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan
berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
I = V/R
V=RxI
R = V/I
Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm
3. HUKUM KIRCHOFF
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol
(ΣI=0).
Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5
semoga bermanfaat,
Artikel Terkait
Dasar Teknik Elektro
• Fenomena Frekwensi Listrik
• Karakteristik Beberapa Jenis Bahan Penghantar Listrik
• Dasar Elektronika Daya - bagian 1
• Definisi Istilah Kelistrikan Pada PUIL 2000
•
• MENU TOPIK
• Artikel Umum Kuliah
• Pasca Sarjana
• Biaya Kuliah
• Kuliah Ekstensi
•
•
•
Listrik dikelompokkan sebagai salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam
kehidupan manusia. Setiap saat peranan listrik dalam kehidupan semakin jelas terlihat.
Ada banyak karang kebutuhan hidup yang tidak dapat dilepaskan dari peranan listrik.
Dan, Anda sebagai bagian masyarakat perlu memahami eksistensi listrik secara
maksimal. Oleh karena itulah, Anda perlu mempelajari teori listrik dasar.
Teori listrik dasar adalah teori atau pengetahuan yang membahas masalah listrik
secara tuntas. Pembahasan ini meliputi pengertian dasar listrik, bagaimana listrik
diciptakan, istilah-istilah yang dalam teori kelistrikan, dan sebagainya. Dengan
mempelajari teori listrik dasar, maka Anda dapat mengelola dan melayani listrik sebaik-
baiknya. Kita dapat mempergunakan listrik secara bertanggungjawab.
Apakah Listrik Itu?
Seperti Anda ketahui, setiap zat, di dalamnya ada muatan. Muatan zat ini terdiri atas
muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron), serta inti atau neutron. Neutron
dan elektron menempati posisi mengelilingi neutron.
Setiap saat elektron dan proton melakukan pergerakan sedemikian rupa sehingga
terjadi perubahan. Dalam teori listrik dasar, pergerakan muatan inilah yang
menyebabkan pengaliran muatan yang selanjutnya Anda kenal sebagai aliran listrik.
Pengaliran muatan ini sangat memungkinkan sebab adanya perbedaan muatan antara
bagian positif dan negatif. Dalam kehidupan Anda sehari-hari, peranan listrik sangat
signifikan dengan kebutuhan hidup yang semakin beragam dan mengikuti
perkembangan teknologi kehidupan. Setiap saat, perkakas hidup Anda selalu
mengalami perkembangan sehingga Anda harus siap menjalankan kehidupan.
Ada banyak barang yang sumber energinya listrik sehingga agar Anda tidak mengalami
kesulitan pada saat operasional istrik, maka teori listrik dasar harus dipahami.
Ketika bagian positif benda dihubungkan dengan bagian negatif, maka terjadilah
pengaliran muatan. Hal ini karena bagian yang kelebihan muatan negatif akan
memindahkan muatannya ke bagian yang kekurangan muatan negatif yaitu bagian
positif. Dalam teori listrik dasar proses ini dikatakan sebagai pengaliran listrik yang
disebut sebagai muatan listrik.
Oleh karena itulah, maka Anda mengenal beberapa istilah dalam teori listrik dasar.
Istilah- istilah tersebut meliputi:
• Kutub positif, yaitu bagian sumber listrik yang didalamnya kekurangan muatan
negatif dan disebut sebagai bermuatan positif.
• Kutub negatif, yaitu bagian sumber listrik yang di dalamnya kelebihan muatan
negatif dan disebut sebagai bermuatan negatif.
• Kuat arus, yaitu jumlah muatan yang mengalir melalui media perantara dari
kutub negatif ke kutub positif dalam suatu sumber listrik. Kuat arus ini sangat
tergantung pada jumlah muatan yang berpindah dari satu kutub ke kutub lainnya.
Semakin banyak muatan yang berpindah, maka semakin besar muatan yang
mengalir atau kuat arus semakin besar.
• Voltase, yaitu beda potensial yang terdapat di kutub positif dan kutub negatif.
Beda potensial ini sangat menentukan besar kecilnya kuat arus yang mengalir
dari kutub negatif ke kutub positif. Dengan adanya voltase inilah, maka muatan
yang ada dapat berpindah dari satu tempat yang kelebihan ke tempat yang
kekurangan, dalam hal ini muatan negatif menuju ke bagian yang bermuatan
positif.
• Hambatan, yaitu penghambat aliran listrik dari kutub negatif ke kutub positif.
Hambatan ini sangat menentukan besarnya arus listrik yang mengalir pada
media perantara aliran. Setiap bahan mempunyai hambatan yang berbeda. Ada
bahan yang hambatannya kecil sehingga aliran listrik dapat lancar, tetapi jika
hambatannya besar, maka alirannya jelas tidak lancar.
• Daya listrik, yaitu kemampuan listrik untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan.
Daya listrik ini adalah kemampuan yang dimiliki oleh listrik untuk melakukan
kegiatan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam teori listrik dasar, aliran listrik dapat tercipta atau terjadi jika rangkaian tertutup
dari sekian banyak alat listrik. Jika sumber listrik dihubungkan dengan alat-alat listrik
sehingga terjadi rangkaian, maka muatan yang ada di setiap kutub bereaksi. Dan, kutub
negatif sebagai kutub yang kelebihan elektron segera saja menggerakkan muatannya.
Pergerakan muatan dalam rangkaian ini selanjutnya dalam teori listrik dasar disebut
sebagai aliran listrik atau listrik yang mengalir.
Definisi Istilah Kelistrikan Pada PUIL 2000
Berikut adalah definisi dari istilah-istilah kelistrikan yang sering kita temui. Diurutkan
berdasarkan urutan alpahabet.
aparat (listrik),
lihat definisi radas.
armatur
luminair tanpa lampu, lihat definisi luminair.
arus bocoran
a) (pada suatu instalasi) – arus yang dalam keadaan tidak ada gangguan mengalir ke bumi atau ke
bagian konduktif ekstra dalam sirkit;
CATATAN: Arus ini dapat mempunyai komponen kapasitif termasuk yang dihasilkan dari
penggunaan kapasitor yang disengaja. (leakage current (in an installation)) – IEV 826-03-08.
b) arus dalam lintas lain selain yang diinginkan karena isolasi tidak sempurna.
(leakage current (syn. earth current)) – IEV 151-03-35.
arus gangguan
arus yang mengalir di titik tertentu pada jaringan listrik karena gangguan di titik lain pada
jaringan tersebut. (fault current) – IEV 603-02-25.
a) arus lebih yang diakibatkan oleh gangguan impedans yang sangat kecil mendekati nol antara
dua penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda potensialnya. (short-circuit
current) – IEV 441.
b) arus lebih karena hubung pendek yang disebabkan oleh gangguan atau hubungan yang
salah pada sirkit listrik. (short-circuit current) – IEV 441.
c) arus yang mengalir di titik tertentu pada jaringan listrik akibat hubungan pendek di titik lain
pada jaringan tersebut. (short-circuit current) – IEV 603-02-27.
arus lebih
a) arus dengan nilai melebihi nilai pengenal tertinggi; (overcurrent) – IEV 151, 441.
b) setiap arus yang melebihi nilai pengenalnya; untuk penghantar, nilai pengenalnya adalah
Kemampuan Hantar Arus (KHA) penghantar yang bersangkutan.
(overcurrent) – IEV 826-05-06.
b) (belitan suatu transformator) – arus yang mengalir lewat terminal saluran suatu belitan
transformator, yang diperoleh dengan membagi daya pengenal oleh tegangan pengenal belitan
tersebut dan faktor fase yang tepat. (rated current (of a winding of a transformer)) – IEV 421-04-
05.
arus sisa
jumlah aljabar nilai arus sesaat, yang mengalir melalui semua penghantar aktif suatu sirkit pada
suatu titik instalasi listrik.
(residual current) – IEV 826-03-09.
bagian aktif
penghantar atau bagian konduktif yang dimaksudkan untuk dilistriki pada pemakaian normal;
termasuk di dalamnya penghantar netral, tetapi berdasarkan perjanjian (konvensi) tidak termasuk
penghantar PEN.
CATATAN Bagian aktif ini tidak berarti dapat menyebabkan risiko kejut listrik. (live part) –
IEV 826-03-01.
bagian konduktif
bagian yang mampu menghantarkan arus walaupun tidak harus digunakan untuk mengalirkan
arus pelayanan. (conductive part) – IEV 441-11-09.
a) bagian konduktif yang gampang tersentuh dan biasanya tak bertegangan, tetapi dapat
bertegangan jika terjadi gangguan.
CATATAN 1 Bagian Konduktif Terbuka yang khas adalah dinding selungkup, gagang operasi,
dan lain-lain. (exposed conductive part) – IEV 826-03-02.
b) bagian konduktif perlengkapan listrik yang dapat tersentuh dan biasanya tidak
bertegangan, tetapi dapat bertegangan jika terjadi gangguan.
CATATAN 2 Bagian konduktif perlengkapan l istrik yang hanya dapat bertegangan dalam
kondisi gangguan melalui BKT tidak dianggap sebagai BKT. (exposed conductive part) – IEV
441-11-10.
baterai kotak
perlengkapan hubung bagi (PHB) yang terdiri atas beberapa kotak yang umumnya sejenis seperti
kotak rel, kotak cabang, kotak pengaman lebur, dan kotak sakelar yang dirakit menjadi satu.
beban lebih
CATATAN : Istilah "beban lebih" tidak digunakan sebagai sinonim arus lebih (overload) – IEV
151, 441-11-08.
b) Keadaan operasi dalam sirkit yang menimbulkan arus lebih, meskipun sirkit itu secara listrik
tidak rusak.
beban penuh
nilai beban tertinggi yang ditetapkan untuk kondisi pengenal operasi. (full load) – IEV 151-03-
16.
bumi
massa konduktif bumi, yang potensial listriknya di setiap titik mana pun menurut konvensi sama
dengan nol. (earth) – IEV 151-01-07.
celah proteksi
celah dengan jarak tertentu sehingga, jika terjadi gangguan dalam sirkit, akan bekerja sebagai
proteksi dengan cara mengalirkan arus melalui celah tersebut, sesuai dengan tingkat proteksi
yang dikehendaki.
E
elektrode batang
elektrode dari pipa logam, baja profil, atau batang logam lainnya yang dipancangkan ke bumi.
elektrode bumi
bagian konduktif atau kelompok bagian konduktif yang membuat kontak langsung dan
memberikan hubungan listrik dengan bumi. (earth electrode) – IEV 826-04-02, 461-06-18, 195-
02-01, 604-04-03..
elektrode pelat
elektrode dari bahan logam pejal atau berlubang, pada umumnya ditanam dalam-dalam.
elektrode pita
elektrode yang dibuat dari penghantar berbentuk pipih, bundar, atau pilin yang pada
umumnya ditanam secara dangkal.
elemen lebur
bagian dari pengaman lebur yang dirancang agar lebur bila pengaman lebur bekerja (fuse-
element) – IEV 441
gangguan
b) kejadian yang tidak direncanakan atau kerusakan pada barang, yang dapat mengakibatkan satu
kegagalan atau lebih, baik pada barang itu sendiri, ataupun pada perlengkapan yang berhubungan
dengan barang itu.
gangguan bumi
b) gangguan yang disebabkan oleh penghantar yang terhubung ke bumi atau karena resistans
isolasi ke bumi menjadi lebih kecil daripada nilai tertentu.
gangguan isolasi
cacat pada isolasi perlengkapan, yang dapat mengakibatkan dielektrik tertembus atau arus
abnormal mengalir lewat isolasi. (insulation fault) – IEV 604-02-02.
gangguan permanen
gangguan yang mempengaruhi gawai dan menghalangi kepulihan pelayanannya selama belum
ada tindak perbaikan atas titik gangguan. (permanent fault) – IEV 604-02-10.
gawai (listrik)
perlengkapan listrik yang digunakan dalam kaitan dengan, atau sebagai pembantu pada,
perlengkapan listrik lain; misalnya termostat, sakelar, atau transformator instrumen. (device) –
IEEE, dictionary.
hubung pendek
hubungan antara dua titik atau lebih dalam suatu sirkit melalui impedans yang sangat kecil
mendekati nol. (short-circuit) – IEV 441.
instalasi darurat
instalasi yang digunakan u ntuk penerangan dan tenaga listrik pada waktu terjadi gangguan pada
sistem penyuplai tenaga listrik dan penerangan yang normal.
instalasi domestik
instalasi dalam bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal.
instalasi pelanggan
instalasi listrik yang terpasang sesudah meter di rumah atau pada bangunan.
instalasi pembangunan
instalasi yang digunakan selama masa pembangunan, pemugaran, pembongkaran atau
perombakan gedung dengan pengawatan yang khusus untuk penerangan dan tenaga listrik.
instalasi sementara
instalasi listrik yang pemakaiannya ditetapkan untuk suatu tempat tertentu untuk jangka waktu
sementara sesuai dengan standar/ketentuan yang berlaku paling lama tiga bulan, dan tidak boleh
dipakai di tempat lain.
instrumen
gawai untuk mengukur nilai kuantitas sesuatu yang diamati. (instrument) – IEEE, dictionary
inti kabel
rakitan yang mencakup penghantar beserta isolasinya (dan tabir tapisnya jika ada). (core (of a
cable)) - IEV 461-04-04
isolasi
a) (sebagai bahan) - segala jenis bahan yang dipakai untuk menyekat sesuatu;
b) (pada kabel) - bahan yang dipakai untuk menyekat penghantar dari penghantar lain, dan dari
selubungnya, jika ada;
d) (sebagai sifat) - segala sifat yang terdapat pada penghantar karena pengisolasian penghantar.
isolasi dasar
isolasi yang diterapkan p ada bagian aktif untuk memberikan proteksi dasar terhadap kejut listrik.
CATATAN ke dalam isolasi dasar tidak termasuk isolasi yang digunakan secara khusus untuk
tujuan fungsional.
(basic insulation) - IEV 826-03-17
isolasi diperkuat
isolasi bagian aktif yang berbahaya yang memproteksi manusia dari kejut listrik setara dengan
isolasi ganda.
(reinforced insulation) - IEV 826-03-20
isolasi ganda
isolasi yang mencakup isolasi dasar dan isolasi suplemen.
(double insulation) - IEV 826-03-19
isolasi suplemen
isolasi independen yang diterapkan sebagai tambahan pada isolasi dasar agar memberikan
proteksi untuk manusia dari kejut listrik dalam kejadian kegagalan isolasi.
(supplementary insulation) IEV 826-03-18
jangkauan tangan
daerah yang dapat dicapai oleh uluran tangan dari tempat berdiri, tanpa menggunakan sarana
apapun.
(arm’s reach) IEV 195-06-12, 826-03-11.
jarak bebas
jarak antara dua bagian konduktif yang sama dengan rentangan tali terpendek antara bagian
konduktif tersebut.
(clearance) IEV 441-17-31, 604-03-60.
jarak udara
jarak terpendek antara dua bagian aktif diukur melintasi udara.
jaringan listrik
sistem listrik yang terdiri atas penghantar dan perlengkapan listrik yang terhubung satu dengan
lainnya, untuk mengalirkan tenaga listrik.
(electrical network)
kabel tanah
jenis kabel yang dibuat khusus untuk dipasang di permukaan atau dalam tanah, atau dalam air.
(underground cable) IEV 601-03-05.
keadaan darurat
keadaan yang tidak biasa atau tidak dikehendaki yang membahayakan keselamatan manusia dan
keamanan bangunan serta isinya, yang ditimbulkan oleh gangguan suplai utama listrik.
kedap
sifat tidak dapat dimasuki sesuatu; misalnya kedap air atau kedap debu.
kendali
tindakan dengan maksud tertentu pada atau dalam sistem, untuk memperoleh sasaran tertentu.
a) kotak kontak – bagian kontak tusuk yang merupakan gawai pemberi arus;
b) tusuk kontak – bagian kontak tusuk yang merupakan gawai penerima arus.
kotak sambung
kotak pada sambungan kabel yang melindungi isolasi kabel terhadap udara dan air.
lengkapan
gawai yang melakukan tugas kecil atau sampingan sebagai tambahan, yang berhubungan dengan
tetapi bukan bagian perlengkapan.
(accessory) - IEC 581
luminair
unit penerangan yang lengkap, terdiri atas satu lampu atau lebih dengan bagian yang dirancang
untuk mendistribusikan cahaya, dan menempatkan, melindungi, serta menghubungkan lampu ke
suplai daya.
pemanfaat listrik
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain,
misalnya cahaya, bahang, tenaga gerak.
(current-using equipment) – IEV 826-07-02.
pembebanan intermiten
pembebanan periodik dengan waktu kerja tidak melampaui 4 menit diselingi dengan waktu
istirahat (beban nol atau berhenti), yang cukup lama untuk mendinginkan penghantar sampai
suhu kelilingnya.
pembebanan singkat
pembebanan dengan waktu kerja singkat, tidak melampaui 4 menit, disusul dengan waktu
istirahat yang cukup lama, sehingga penghantar menjadi dingin kembali sampai suhu keliling.
pembumian
penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik,
dengan bumi menurut cara tertentu.
(earthing)
pemisah
gawai untuk memisahkan atau menghubungkan sirkit dalam keadaan tidak atau hampir tidak
berbeban.
(Isolator) -
CATATAN Pengaman lebur meliputi semua bagian yang membentuk gawai penyakelaran yang
utuh.
(fuse) – IEC 60269-1
pengedapan (pemakalan)
proses penutupan celah komponen agar mampu menahan masuknya kotoran.
(sealing) - IEV 461-10-02.
penghantar aktif
setiap penghantar dari sistem suplai yang mempunyai beda potensial dengan netral atau dengan
penghantar yang dibumikan. Dalam sistem yang tidak memiliki titik netral, semua penghantar
harus dianggap sebagai penghantar aktif
(active conductor ) - SAA 0.5.4
penghantar bumi
penghantar dengan impedans rendah, yang secara listrik menghubungkan titik yang tertentu pada
suatu perlengkapan (instalasi atau sistem) dengan elektrode bumi.
(earth conductor) – IEC MDE, 1983, p.76
penghantar pembumian
b) penghantar proteksi yang menghubungkan terminal pembumi utama atau batang ke elektrode
bumi.
(earthing conductor) – IEC MDE, 1983, p.76
penghantar pilin
penghantar yang terdiri atas satu pilinan, atau sejumlah pilinan yang dipintal jadi satu tanpa
isolasi di antaranya.
penyakelaran (switsing)
proses penghubungan atau pemutusan aliran/arus dalam satu sirkit atau lebih.
(switching) – IEV 441.
peranti listrik
barang pemanfaat listrik, biasanya merupakan unit yang sudah lengkap, pada umumnya bukan
perlengkapan industri, lazim dibuat dengan ukuran atau jenis yang baku, yang mengubah energi
listrik menjadi bentuk lain, biasanya bahang atau gerak mekanis, di tempat pemanfaatannya.
Misalnya pemanggang roti, seterika listrik, mesin cuci, pengering rambut, bor genggam, dan
penyaman udara.
(electrical appliance) – IEEE dictionary
perlengkapan genggam
perlengkapan randah (portabel) yang dimaksudkan untuk dipegang dengan tangan dalam kerja
normal, dan motornya, jika ada, merupakan bagian yang menyatu dengan perlengkapan tersebut.
(hand-held equipment) – IEC MDE, 1983, p.148
perlengkapan listrik
a) istilah umum yang meliputi bahan, fiting, gawai, peranti, luminair, aparat, mesin, dan lain-lain
yang digunakan sebagai bagian dari, atau dalam kaitan dengan, instalasi listrik.
CATATAN Nilai massa tersebut besarnya 18 kg atau lebih menurut standar IEC jika
menyangkut peranti rumah-tangga.
PHB cabang
semua PHB yang terletak sesudah PHB utama atau sesudah suatu PHB utama subinstalasi.
PHB utama
PHB yang menerima tenaga listrik dari saluran utama konsumen dan membagikannya ke seluruh
instalasi konsumen.
radas (aparat)
perlengkapan listrik yang biasanya terdapat dekat atau di tempat pemanfaatannya, tanpa patokan
yang tegas tentang pengertian besar-kecilnya, misalnya generator, motor, transformator, atau
pemutus sirkit.
rel pembumi
batang penghantar tempat menghubungkan beberapa penghantar pembumi.
resistans pembumian
jumlah resistans elektrode bumi dan resistans penghantar pembumi.
ruang kering
ruang yang biasanya tidak lembab. Ruang yang kelembabannya hanya berlaku sewaktu-waktu,
sehingga hampir tidak mempengaruhi mutu isolasi, meskipun kelembabannya itu
berlangsung dalam jangka waktu lama, digolongkan dalam ruang kering.
sakelar
gawai untuk menghubungkan dan memutuskan sirkit dan mengubahnya menjadi berbeban atau
tidak.
sakelar cabang
sakelar untuk menghubungkan dan memisahkan masing-masing cabang.
sakelar keluar
sakelar pada PHB di sisi tenaga listrik keluar dari PHB tersebut.
sakelar masuk
sakelar pada PHB di sisi tenaga listrik masuk ke PHB tersebut.
sakelar pemisah
sakelar untuk memisahkan atau menghubungkan sirkit dalam keadaan tidak atau hampir tidak
berbeban (lihat definisi pemutus sirkit).
(disconnector)
sakelar utama
sakelar masuk dan keluar pada PHB utama instalasi atau PHB utama subinstalasi.
saluran listrik
seperangkat penghantar, isolator dan lengkapan untuk mengalirkan energi antara dua titik suatu
jaringan.
(electrical line)
saluran luar
saluran yang dipasang di atas tanah dan di luar bangunan.
sambungan rumah
saluran listrik yang menghubungkan instalasi pelanggan dan jaringan distribusi.
saluran transmisi
saluran listrik yang merupakan bagian dari suatu instalasi, biasanya terbatas pada konstruksi
udara.
(transmission line) – SAA Wiring rules
sentuh langsung
persentuhan manusia atau ternak dengan bagian aktif.
(direct contact) – IEV 826-03-05
sirkit akhir
a) sirkit keluar dari PHB, yang dilindungi oleh pengaman lebur dan atau pemutus sirkit, dan yang
menghubungkan titik beban atau pemanfaat listrik.
b) sirkit yang terhubung langsung ke perlengkapan pemanfaat arus listrik atau ke kotak kontak.
sirkit cabang
sirkit keluar dari PHB, yang dilindungi oleh pengaman lebur dan atau pemutus tenaga, dan yang
menghubungkannya ke PHB lain.
(branch circuit)
tegangan
klasifikasi sistem tegangan adalah sebagai berikut :
a) tegangan ekstra rendah - tegangan dengan nilai setinggi-tingginya 50 V a.b. atau 120 V a.s.
CATATAN Tegangan ekstra rendah ialah sistem tegangan yang aman bagi manusia.
b) tegangan rendah (TR) - tegangan dengan nilai setinggi-tingginya 1000 V a.b. atau 1500 V a.s..
1) tegangan menengah (TM), tegangan lebih dari 1 kV sampai dengan 35 kV a.b. digunakan
khususnya dalam sistem distribusi; (medium voltage) – IEC MDE, 1983, p.435
tegangan elektrode
tegangan antara elektrode dan titik acuan yang ditetapkan, biasanya pada katode.
CATATAN Kecuali jika dinyatakan lain, tegangan elektrode diukur pada terminal yang tersedia.
tegangan gangguan
tegangan yang timbul antara dua BKT, atau antara BKT dan bumi acuan/referensi.
tegangan langkah
bagian tegangan elektrode bumi antara dua titik di permukaan bumi, yang jaraknya sama dengan
satu langkah biasa.
(step voltage)
tegangan nominal
a) (pada sistem atau perlengkapan, atau bagian sistem) – nilai tegangan yang lebih kurang sesuai
untuk mengidentifikasi sistem atau gawai.
b) (pada instalasi) – tegangan yang diperuntukkan bagi instalasi atau bagian instalasi.
CATATAN 2 : Tegangan aktual boleh berbeda dari tegangan nominal dengan kuantitas yang
dibatasi oleh toleransi.
(nominal voltage of an instalation ) – IEV 826-02-01
CATATAN Tegangan yang sebenarnya boleh berbeda dari tegangan nominal sebesar toleransi
yang diizinkan.
tegangan sentuh
tegangan yang timbul selama gangguan isolasi antara dua bagian yang dapat terjangkau dengan
serempak.
CATATAN :
a) Berdasarkan perjanjian, istilah ini hanya dipakai dalam hubungan dengan proteksi dari sentuh
tak langsung.
b) Dalam hal tertentu, nilai tegangan sentuh dapat dipengaruhi cukup besar oleh impedans orang
yang menyentuh bagian tersebut.
tegangan uji
tegangan yang diberikan kepada suatu objek uji untuk menunjukkan sifat isolasi objek tersebut.
titik beban
titik pada sirkit akhir instalasi untuk dihubungkan dengan beban.
titik lampu
titik beban yang dimaksudkan untuk dihubungkan beban penerangan seperti lampu, luminair atau
kabel lampu gantung.
Elektronika daya meliputi switching, pengontrolan dan pengubah (konversi) blok-blok yang
besar dari daya listrik dengan menggunakan sarana peralatan semikonduktor. Dengan demikian
elektronika daya secara garis besar terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Rangkaian Daya
2. Rangkaian kontrol
Pada gambar berikut menunjukkan hubungan antara kedua rangkaian diatas yang terintegrasi
menjadi satu, dimana keduanya banyak memanfaatkan peralatan semikonduktor.
Rangkaian daya terdiri dari komponen Dioda, Thyristor dan Transistor Daya. Sedangkan
rangkaian kontrol terdiri atas Dioda, Transistor dan rangkaian terpadu (Integrated Circuit / IC).
I. DIODA
Dioda merupakan penyatuan dari lapisan P dan N sebagaimana gambar struktur dan simbol
lapisan.
Syarat dioda dalam keadaan ON adalah Vak positip sedangkan untuk OFF adalah Vak negatif.
Karateristik tersebut menggambarkan hubungan antara arus dioda (IR dan IF) agar Vak dalam
kondisi menahan arus (OFF) maupun dalam keadaan mengalir (ON). Dalam keadaan OFF, Vak
= Vr = negatif, maka dioda menahan arus namun terdapat arus bocor Ir yang kecil.
Dalam keadaan ON, Vak = Vf = positif, dioda mengalirkan arus namun terdapat tegangan jatuh
pada dioda = ∆ Vf, dan jika ∆ Vf ini makin besar untuk arus dioda yang makin tinggi, berarti
rugi konduksi If * ∆ Vf naik. Terlihat pula pada karateristik dioda diatas bahwa bila Vr terlalu
tinggi dioda akan rusak.
Karateristik Switching
Karateristik ini menggambarkan sifat kerja dioda dalam perpindahan keadaan ON ke OFF dan
sebaliknya.
Dioda akan segera melalukan arus jika Vr telah mencapai lebih dari Vf minimum dioda kondusif
dan pada saat OFF terjadi kelambatan dari dioda untuk kembali mempunyai kemampuan
memblokir tegangan reverse. Dari gambar diatas tgerlihat adanya arus balik sesaat pada dioda,
dimana arus balik ini terjadi pada saat peralihan keadaan dioda dari kondisi ON ke kondisi
membloking tegangan reverse.
Dengan adanya sifat arus balik, maka diperoleh dua jenis penggolongan dioda yaitu :
1. Dioda Cepat, yaitu dioda dengan kemapuan segera mampu membloking
tegangan reverse yang cepat, orde 200 ns terhitung sejak arus forward dioda
sama dengan 0 (nol).
2. Dioda Lambat, yaitu untuk hal yang sama dioda memerlukan waktu lebih lama,
Q32 > Qs1.
Trr : Reverse Recovery Time, waktu yang diperlukan dioda untuk bersifat membloking tegangan
forward.
Tjr : Waktu yang diperlukan oleh Juction P-N untuk bersifat membloking.
Tbr : Waktu yang diperlukan daerah perbatasan Junction untuk membentuk zone bloking.
Qs : Jumlah muatan yang mengalir dalam arah reverse selama perpindahan status dioda ON ke
OFF.
Dioda jenis lambat banyak digunakan pada rangkaian konverter dengan komutasi lambat/natural,
seperti rangkaian penyearah. Sedangkan Dioda jenis Cepat dipergunakan pada konverter statis
dengan komutasi sendiri seperti misalnya pada DC Chopper, konverter komutasi sendiri dll.
Kemampuan Tegangan
Dioda bersifat memblokir tegangan reverse, ternyata mampu menahan tegangan tersebut
tergantung pada karateristik tegangan itu sendiri.
VRWM = Puncak tegangan kerja normal.
VRRM = Puncak tegangan lebih yang terjadi secara periodik.
VRSM = Puncak tegangan lebih tidak periodik.
Adanya tegangan jatuh konduksi ∆ Vf menyebabkan rugi daya pada dioda yang keluar dalam
bentuk panas. Temperatur junction maksimum terletak antara 110°C - 125°C. Panas yang
melebihi dari temperatur ini akan menyebabkan dioda rusak. Temperatur maksimum ini dapat
dicapai oleh bermacam-macam pembebanan arus terhadap dioda.
If (AV) : Arus rata-rata maksimum yang diijinkan setiap harga arus rata-rata akan menghasilkan
suatu harga temperatur akhir pada junction dioda. Batas If (AV) ini juga tergantung pada
temperatur ruang dan jenis sistem pendinginan (Heat-sink).
If (RMS) : Harga effektif maksimum arus dioda. Harga rata-rata yang di bawah If (∆V)
maksimum, belum menjamin keamanan operasi dioda terutama arus beban dioda dengan form
factor yang tinggi. ( Rate Mean Square )
Besaran ini berlaku untuk ½ cycles atau 1 ms dan merupakan pedoman dalam pemilihan
pengaman arus.
Pada artikel lanjutan akan dibahas mengenai: SCR (Silicon Controlled Rectifier), TRIAC (Trioda
Alternating Current Switch), DIAC (Bilateral Trigger Dioda) dan UJT (Uni-Juntion Transistor).
Semoga bermanfaat,
Terima kasih kepada Kontributor: Ir. A. Muid Fabanyo, MMT (Elektronika Daya-Elektro S1)
Artikel Terkait
Dasar Teknik Elektro
• Fenomena Frekwensi Listrik
• Karakteristik Beberapa Jenis Bahan Penghantar Listrik
• Definisi Istilah Kelistrikan Pada PUIL 2000
Elektroniteori dasar listrik
Sebagian besar Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang mengikuti perkembangan
dunia sejak dikembangkannya berbagai macam penelitian disegala bidang. Dengan penelitian-
penelitian tersebut akan dihasilkan suatu ilmu baru didalam pustaka keilmuan. Sehingga
penelitian merupakan suatu alat untuk mempertahankan kehidupan di dunia. Padahal kehidupan
di dunia terus berkembang. Apabila ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dikembangkan dalam
bentuk berbagai macam penelitian maka kita kan tertinggal jauh dari perkembangan dunia.
Munculnya posting ini pada dasarnya untuk merubah pandangan sebagian besar masyarkat yang
sudah lama sekali terpendam dalam ketidakbenaran dalam hal persepsi tentang dasar arus listrik.
Sebagian besar orang masih beranggapan bahwa arus listrik mengalir dari kutub positif (+)
menuju kutub negatif (-). Analisa baru menunjukkan bahwa listrik mengalir dari kutub negatif (-)
menuju kutub positif (+).
Sebelum mengarah ke pembahasan lebih lanjut alangkah baiknya diuraikan terlebih dahulu apa
yang dimaksud dengan arus listrik. Arus listrik adalah suatu energi yang ditimbulkan akibat
perpindahan elektron dari suatu unsur.
Elektron yang paling mudah untuk berpindah adalah elektron yang berada dilapisan kulit terluar
dari sebuah kulit atom. Hal ini disebabkan pada lapisan kulit terluar kekuatan energi ikatnya
adalah paling rendah daripada lapisan kulit yang lebih dalam.
Sebuah bohlam lampu dapat menyala kalau dihubungkan dengan kedua kutub baterai karena
adanya perpindahan elektron. Elektron yang melewati sebuah bola lampu (elemen tipis dan halus
yang terselubung dalam sebuah ruang hampa) mengakibatkan panas pada elemen tersebut dan
akhirnya menyala karena beban panas yang ditimbulkan.
Hal ini dapat dijadikan alas an mengapa kuat arus mengalir dari kutub – ke +. Sebenarnya sebuah
baterai pada saat diisi ulang (discharge) terjadi pemaksaan perpindahan elektron baterai dari
kutub + ke – melalui perantara larutan asam sulfat (H2SO4) yang berada didalam baterai.
Perpindahan elektron tersebut terus-menerus ketika dihubungkan dengan sumber energi sampai
kondisi baterai terisi secara penuh.
Sedangkan ketika baterai dipergunakan untuk menyalakan lampu, proses perpindahan elektron
juga terjadi. Namun arah perpindahannya yang berbeda. Perpindahan elektron terjadi dari kutub
+ baterai menuju kutub – baterai dengan melewati beban lampu. Maka ketika sebuah baterai
dipergunakan untuk menyalakan sebuah lampu maka akan terjadi perpindahan elektron dari
kutub + menuju kutub – baterai.
(dari blog zonasaintek)
By staf1 on February 28, 2010 | Sains & Pengetahuan Umum, teknologi | 1 comment
Tags: arus listrik, elektron, hole, lampu bohlam, lampu pijar, prinsip dasar lampu
bohlam, proton, teori dasar listrik
ka Daya
\
Dasar Elektronika Daya - bagian 1
1. Rangkaian Daya
2. Rangkaian kontrol
Pada gambar berikut menunjukkan hubungan antara kedua rangkaian diatas yang terintegrasi
menjadi satu, dimana keduanya banyak memanfaatkan peralatan semikonduktor.
Rangkaian daya terdiri dari komponen Dioda, Thyristor dan Transistor Daya. Sedangkan
rangkaian kontrol terdiri atas Dioda, Transistor dan rangkaian terpadu (Integrated Circuit / IC).
I. DIODA
Dioda merupakan penyatuan dari lapisan P dan N sebagaimana gambar struktur dan simbol
lapisan.
Syarat dioda dalam keadaan ON adalah Vak positip sedangkan untuk OFF adalah Vak negatif.
Karateristik tersebut menggambarkan hubungan antara arus dioda (IR dan IF) agar Vak dalam
kondisi menahan arus (OFF) maupun dalam keadaan mengalir (ON). Dalam keadaan OFF, Vak
= Vr = negatif, maka dioda menahan arus namun terdapat arus bocor Ir yang kecil.
Dalam keadaan ON, Vak = Vf = positif, dioda mengalirkan arus namun terdapat tegangan jatuh
pada dioda = ∆ Vf, dan jika ∆ Vf ini makin besar untuk arus dioda yang makin tinggi, berarti
rugi konduksi If * ∆ Vf naik. Terlihat pula pada karateristik dioda diatas bahwa bila Vr terlalu
tinggi dioda akan rusak.
Karateristik Switching
Karateristik ini menggambarkan sifat kerja dioda dalam perpindahan keadaan ON ke OFF dan
sebaliknya.
Dioda akan segera melalukan arus jika Vr telah mencapai lebih dari Vf minimum dioda kondusif
dan pada saat OFF terjadi kelambatan dari dioda untuk kembali mempunyai kemampuan
memblokir tegangan reverse. Dari gambar diatas tgerlihat adanya arus balik sesaat pada dioda,
dimana arus balik ini terjadi pada saat peralihan keadaan dioda dari kondisi ON ke kondisi
membloking tegangan reverse.
Dengan adanya sifat arus balik, maka diperoleh dua jenis penggolongan dioda yaitu :
1. Dioda Cepat, yaitu dioda dengan kemapuan segera mampu membloking
tegangan reverse yang cepat, orde 200 ns terhitung sejak arus forward dioda
sama dengan 0 (nol).
2. Dioda Lambat, yaitu untuk hal yang sama dioda memerlukan waktu lebih lama,
Q32 > Qs1.
Trr : Reverse Recovery Time, waktu yang diperlukan dioda untuk bersifat membloking tegangan
forward.
Tjr : Waktu yang diperlukan oleh Juction P-N untuk bersifat membloking.
Tbr : Waktu yang diperlukan daerah perbatasan Junction untuk membentuk zone bloking.
Qs : Jumlah muatan yang mengalir dalam arah reverse selama perpindahan status dioda ON ke
OFF.
Dioda jenis lambat banyak digunakan pada rangkaian konverter dengan komutasi lambat/natural,
seperti rangkaian penyearah. Sedangkan Dioda jenis Cepat dipergunakan pada konverter statis
dengan komutasi sendiri seperti misalnya pada DC Chopper, konverter komutasi sendiri dll.
Kemampuan Tegangan
Dioda bersifat memblokir tegangan reverse, ternyata mampu menahan tegangan tersebut
tergantung pada karateristik tegangan itu sendiri.
If (AV) : Arus rata-rata maksimum yang diijinkan setiap harga arus rata-rata akan menghasilkan
suatu harga temperatur akhir pada junction dioda. Batas If (AV) ini juga tergantung pada
temperatur ruang dan jenis sistem pendinginan (Heat-sink).
If (RMS) : Harga effektif maksimum arus dioda. Harga rata-rata yang di bawah If (∆V)
maksimum, belum menjamin keamanan operasi dioda terutama arus beban dioda dengan form
factor yang tinggi. ( Rate Mean Square )
Besaran ini berlaku untuk ½ cycles atau 1 ms dan merupakan pedoman dalam pemilihan
pengaman arus.
Pada artikel lanjutan akan dibahas mengenai: SCR (Silicon Controlled Rectifier), TRIAC (Trioda
Alternating Current Switch), DIAC (Bilateral Trigger Dioda) dan UJT (Uni-Juntion Transistor).
Semoga bermanfaat,
Terima kasih kepada Kontributor: Ir. A. Muid Fabanyo, MMT (Elektronika Daya-Elektro S1)
Artikel Terkait
Dasar Teknik Elektro
• Fenomena Frekwensi Listrik
• Karakteristik Beberapa Jenis Bahan Penghantar Listrik
• Definisi Istilah Kelistrikan Pada PUIL 2000
Elektronika Daya