Professional Documents
Culture Documents
Dalam melaksanakan pekerjaan saya sehari-hari, beberapa kali saya ditanya oleh klien-
klien yang awam, yang menyatakan bahwa mereka akan melakukan balik nama sertifikat
berdasarkan kwitansi lunas dari Penjual atas pembelian tanah dan/atau bangunan.
Beberapa orang menganggap hanya dengan menggunakan kwitansi lunas tersebut mereka
sudah dapat melakukan balik nama sertifikat tanah yang mereka beli.
Pada kenyataannya tidak semudah itu. Yang menjadi persoalan adalah jika si penjual
sudah tidak bisa ditemui lagi atau sudah meninggal dunia, maka pembeli tersebut akan
mengalami kesulitan dalam melakukan peralihan hak atas tanah dan bangunan dimaksud.
Pada prakteknya, untuk dapat melakukan balik nama (dalam hal ini peralihan hak) atas
tanah dan/atau bangunan, harus dilakukan dengan cara tertentu, yaitu jual beli, hibah,
tukar menukar, atau inbreng (pemasukan ke dalam suatu perusahaan). Pada kesempatan
ini akan saya bahas mengenai peralihan hak dengan cara jual beli.
Jual beli merupakan proses peralihan hak yang sudah ada sejak jaman dahulu, dan
biasanya diatur dalam hukum Adat, dengan prinsip: Terang dan Tunai. Terang artinya di
lakukan di hadapan Pejabat Umum yang berwenang, dan Tunai artinya di bayarkan
secara tunai. Jadi, apabila harga belum lunas, maka belum dapat dilakukan proses jual
beli dimaksud. Dewasa ini, yang diberi wewenang untuk melaksanakan jual beli adalah
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) yang terdiri dari:
1.PPAT sementara –> adalah Camat yang diangkat sebagai PPAT untuk daerah –daerah
terpencil
2.PPAT –> Notaris yang diangkat berdasarkan SK Kepala BPN untuk wilayah kerja
tertentu
Data-data apa saja yang harus dilengkapi untuk proses Jual Beli & balik nama tersebut?
Dalam transaksi jual beli tanah dan/atau bangunan tersebut, biasanya PPAT yang
bersangkutan akan meminta data-data standar, yang meliputi:
I. Data tanah, meliputi:
a.asli PBB 5 tahun terakhir berikut Surat Tanda Terima Setoran
(bukti bayarnya)
b.Asli sertifikat tanah (untuk pengecekan dan balik nama)
c.asli IMB (bila ada, dan untuk diserahkan pada Pembeli setelah
selesai proses AJB)
d.bukti pembayaran rekening listrik, telpon, air (bila ada)
e. Jika masih dibebani Hak Tanggungan (Hipotik), harus ada Surat
Roya dari Bank yang bersangkutan
Catatan: point a & b mutlak harus ada, tapi yang selanjutnya optional
LINK:
http://www.scribd.com/doc/17338637/Surat-Perjanjian-Jual-Beli-Tanah-Kampung
http://contohsurat.wordpress.com/
http://www.scribd.com/doc/21624384/Surat-Perjanjian-Jual-Beli-Tanah-Dan-Bangunan
Nama : Evin
Umur : 37 Tahun
Pekerjaan : Pedagang (Wiraswasta)
Alamat sekarang : Jl. Jurang No.411 Rt.016/Rw.012
Untuk selanjutnya disebut pihak ke II (pembeli)
Pada tanggal 20 Juni 2007 pihak ke I. Telah menjual, lepas/mutlak sebidang tanah darat
seluas 86 M2, berikut sebuah bangunan yang terletak diatas tanah tersebut kepada pihak
ke II dengan harga tunai Rp. 41.000.000,- (empat puluh satu juta rupiah). Pembayaran
dilakukan dihadapan saksi-saksi dengan tunai.
Demikian, setelah keterangan isi jual beli ini dimengerti oleh pihak ke I dan pihak ke II,
juga saksi-saksi, maka ditanda tanganilah sebagai permulaan saat pemindahan hak milik
pihak ke I kepada pihak ke II.
Bandung, 10 Juli 1998
(Evin ) (Aping S)
Saksi-saksi
Saksi
Demikian, setelah keterangan isi jual beli ini dimengerti oleh pihak ke I dan pihak
ke II, juga saksi-saksi, maka ditanda tanganilah sebagai permulaan saat
pemindahan hak milik pihak ke I kepada pihak ke II.
Saksi-saksi
Saksi Ke I (Kusumastuti)
Saksi Ke II (Danarti)
Saksi Ke III ( Choiri)
Saksi Ke IV (Sutosola)
Contoh Surat Kesepakatan (MOU):
SURAT KUASA
Nama : ……………….
Dalam hal ini sepakat bekerjasama dengan pihak CHARACTER THE EDUTAINNET
dalam bentuk pemberian voucher nge-net gratis 100 jam (@ 1 jam). Sebagai timbal balik
panitia kegiatan memberikan promosi berupa :
Pihak 1
ERIK ARIYANTO
(Marketing Manager
Nama : …………………………………
Alamat : …………………………………
: …………………………………
Nama : …………….
Alamat : ……………
: …………………..
Untuk Selanjutnya pihak pertama dan pihak kedua sepakat mengadakan suatu perjanjian
kerja sama pengadaan Rumah Tinggal di jl. Tukad Banyupoh, Irawadi, Panjer.
Jenis Pekerjaan
Pihak Pertama sebagai penyandang dana untuk pembangunan dan pihak kedua sebagai
penyedia tanah seluas 2 are yang berlokasi di Jl. Tukad Banyu Poh, Irawadi Panjer –
Denpasar.
Jadi maksud dan tujuan kerja sama ini adalah untuk memperoleh keuntungan dari hasil
penjualan Rumah Tinggal yang akan di Bangun.
Pihak kedua memberikan jangka waktu untuk pembangunan Rumah tinggal di Jl. Tukad
Banyu Poh, Irawadi Panjer – Denpasar adalah selama 3 bulan kalender masehi, terhitung
dari penandatanganan Surat Perjanjian Kerja sama.
Pihak kedua memberikan jangka waktu untuk pemasaran Rumah tinggal di . Tukad
Banyu Poh, Irawadi Panjer – Denpasar adalah selama 7 bulan kalender masehi, terhitung
dari penandatanganan Surat Perjanjian Kerja sama.
Pihak Pertama dapat memberikan bantuan untuk pemasaran rumah tinggal tersebut.
Keuangan
di sesuaikan . . . .
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA
( MOU )
Nomor : …………………….
1. Nama : …………………………..
Perusahaan :
Jabatan : ……………………………
Alamat : …………………………..
2. Nama :
Perusahaan :
Jabatan :
Alamat :
Kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan kerjasama yang dituangkan dalam suatu
naskah perjanjian kerjasama dengan ketentuan sebagai berikut :
1. ………………………………..
2. ……………………………….
3. ………………………………
Jakarta,_________2008
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
(____________________) (___________________)