You are on page 1of 156

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No.

55 (Revisi 2006)

1 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


2 55 (REVISI 2006)
3 INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN
4 PENGUKURAN
5
6 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 55 (revisi 2006)
7 terdiri dari paragraf 1-111 dan Panduan Aplikasi. Seluruh
8 paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama.
9 Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold
10 italic) mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 55 (revisi
11 2006) harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan
12 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
13 Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
14 unsur-unsur yang tidak material.
15
16
17 PENDAHULUAN
18
19 Tujuan
20
21 1. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip-
22 prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
23 kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan
24 items non keuangan. Persyaratan penyajian dan pengungkapan
25 informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi
26 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
27
28 Ruang Lingkup
29
30 2. Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk
31 seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali untuk:
32 (a) penyertaan pada anak perusahaan, perusahaan
33 asosiasi, joint ventures dan penyertaan dalam rangka
34 restrukturisasi kredit yang diatur berdasarkan PSAK
35 4: Laporan Keuangan Konsolidasi, PSAK 15:
36 Investasi dalam Perusahaan Asosiasi, atau PSAK 12:
37 Pengendalian Bersama Operasi dan Pengendalian
38 Bersama Aset, dan PSAK 31: Akuntansi Perbankan.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.1—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Meskipun demikian, entitas menerapkan Pernyataan


2 ini atas penyertaan pada anak perusahaan, perusa-
3 haan asosiasi, atau joint ventures apabila PSAK 4,
4 PSAK 15, atau PSAK 12 merujuk pada Pernyataan
5 ini. Entitas juga menerapkan Pernyataan ini untuk
6 derivatif atas penyertaan pada anak perusahaan,
7 perusahaan asosiasi, atau joint ventures, kecuali jika
8 derivatif tersebut memenuhi definisi sebagai sebuah
9 instrumen ekuitas dalam entitas sebagaimana
10 dimaksud dalam PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen
11 Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.
12 (b) hak dan kewajiban dalam sewa yang diatur dalam
13 PSAK 30 (revisi 2006): Sewa. Meskipun demikian:
14 (i) piutang sewa yang diakui lessor mengikuti
15 ketentuan mengenai penghentian pengakuan dan
16 penurunan nilai pada Pernyataan ini (lihat
17 paragraf 15—37, 59, 60, 64-66, dan Pedoman
18 Aplikasi paragraf PA51-PA67, dan PA100-
19 PA109);
20 (ii) utang sewa pembiayaan yang diakui oleh lessee
21 mengikuti ketentuan mengenai penghentian
22 pengakuan pada Pernyataan ini (lihat paragraf
23 39-42 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA72-
24 PA78); dan
25 (iii) derivatif yang melekat pada sewa mengikuti
26 ketentuan mengenai derivatif melekat pada
27 Pernyataan ini (lihat paragraf 9-13 dan Pedoman
28 Aplikasi paragraf PA40-PA46).
29 (c) hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan pro-
30 gram imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24 (revisi
31 2004): Imbalan Kerja.
32 (d) instrumen keuangan yang diterbitkan oleh entitas yang
33 memenuhi definisi instrumen ekuitas yang diatur
34 dalam PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan:
35 Penyajian dan Pengungkapan (termasuk opsi dan
36 waran). Meskipun demikian, pemegang instrumen
37 ekuitas dimaksud menerapkan Pernyataan ini untuk
38 instrumen tersebut, kecuali instrumen dimaksud

55.2—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 memenuhi ketentuan mengenai pengecualian dalam


2 huruf (a) di atas.
3 (e) hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi sesuai
4 dengan PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian dan
5 PSAK 36: Akuntansi Asuransi Jiwa atau dalam
6 kontrak yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 28
7 dan PSAK 36 tersebut karena memuat fitur partisipasi
8 tidak mengikat (a discretionary participation feature).
9 Namun demikian, Pernyataan ini berlaku untuk
10 derivatif yang melekat pada kontrak tersebut jika
11 derivatif tersebut tidak dengan sendirinya merupakan
12 kontrak yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 28
13 dan PSAK 36 (lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA36-
14 PA46). Selanjutnya, jika kontrak asuransi merupakan
15 kontrak penjaminan keuangan yang disepakati atau
16 dimiliki atas pemindahan aset keuangan atau kewajib-
17 an keuangan pada pihak lainnya yang masuk dalam
18 ruang lingkup Pernyataan ini, maka pihak penerbit
19 menerapkan Pernyataan ini pada kontrak dimaksud
20 (lihat paragraf 3 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA6)
21 (f) kontrak untuk pembayaran kontinjensi dalam peng-
22 gabungan usaha (lihat PSAK 22: Akuntansi Peng-
23 gabungan Usaha). Pengecualian ini hanya berlaku
24 bagi pihak yang mengakuisisi.
25 (g) kontrak antara pihak yang mengakuisisi dan penjual
26 dalam penggabungan usaha untuk menjual atau
27 membeli obyek yang diakuisisi (acquiree) di masa
28 datang.
29 (h) Komitmen pinjaman yang diberikan selain dari yang
30 dijabarkan dalam paragraf 3. Penerbit komitmen pin-
31 jaman yang diberikan menerapkan PSAK 57: Kewa-
32 jiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva
33 Kontinjensi atas komitmen pinjaman yang diberikan
34 yang tidak termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan
35 ini. Namun demikian, seluruh komitmen pinjaman
36 yang diberikan mengikuti persyaratan penghentian
37 pengakuan dari Pernyataan ini (lihat paragraf 15-42
38 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA51-PA78).

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.3—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (i) instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban dalam


2 transaksi kompensasi berbasis saham yang masuk
3 dalam ruang lingkup PSAK 53: Kompensasi Berbasis
4 Saham, kecuali bagi kontrak yang masuk dalam ruang
5 lingkup paragraf 4-6 Pernyataan ini.
6 (j) Hak atas pembayaran untuk penggantian pengeluaran
7 entitas yang diperlukan untuk menyelesaikan kewa-
8 jiban yang diakui sebagai kewajiban diestimasi sesuai
9 dengan PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban
10 Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi atau untuk,
11 periode yang lebih awal, diakui sebagai kewajiban
12 diestimasi sesuai PSAK 57.
13
14 3. Komitmen pinjaman yang diberikan berikut ini
15 termasuk dalam ruang lingkup pernyataan:
16 (a) Komitmen pinjaman yang diberikan yang ditetapkan
17 entitas sebagai kewajiban keuangan pada nilai wajar
18 melalui laporan laba rugi. Entitas yang memiliki
19 pengalaman dimasa lalu dalam menjual aset yang
20 dihasilkan dari komitmen pinjaman yang diberikan
21 segera setelah penerbitannya menerapkan pernyataan
22 ini untuk semua komitmen pinjaman yang diberikan
23 ke dalam kelompok yang sama.
24 (b) Komitmen pinjaman yang diberikan yang dapat
25 diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan
26 penyerahan atau penerbitan instrumen keuangan
27 lainnya. Komitmen pinjaman yang diberikan ini
28 adalah derivatif. Komitmen pinjaman yang diberikan
29 tidak dianggap diselesaikan secara neto hanya karena
30 pinjaman yang diberikan dibayar secara cicilan
31 (contoh, pinjaman yang diberikan untuk pembangun-
32 an properti yang dibayar secara cicilan sesuai dengan
33 kemajuan penyelesaian kontrak kontruksi).
34 (c) Komitmen untuk menyediakan pinjaman yang
35 diberikan pada tingkat suku bunga di bawah suku
36 bunga pasar. Paragraf 47(d) menjelaskan pengukur-
37 an selanjutnya atas kewajiban yang timbul dari
38 komitmen pinjaman yang diberikan tersebut.

55.4—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 4. Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelian


2 atau penjualan item non keuangan yang dapat diselesai-
3 kan secara neto dengan kas atau dengan instrumen ke-
4 uangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen
5 keuangan, dengan menganggap kontrak tersebut sebagai
6 instrumen keuangan, dengan pengecualian terhadap
7 kontrak yang disepakati dan dilanjutkan untuk dimiliki
8 dengan tujuan untuk penerimaan atau penyerahan item
9 non keuangan sesuai dengan pembelian, penjualan atau
10 persyaratan penggunaan yang diperkirakan oleh entitas.
11
12 5. Ada beberapa cara dimana sebuah kontrak pembelian
13 atau penjualan item non keuangan dapat diselesaikan secara
14 neto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya, atau
15 dengan mempertukarkan instrumen keuangan. Cara-cara
16 tersebut mencakup:
17 (a) jika persyaratan dalam kontrak memperbolehkan salah satu
18 pihak untuk menyelesaikan kontrak tersebut secara neto
19 dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau
20 dengan mempertukarkan instrumen keuangan;
21 (b) jika kemampuan untuk menyelesaikan secara neto dengan
22 kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau dengan
23 mempertukarkan instrumen keuangan tidak dinyatakan
24 secara eksplisit dalam kontrak, namun entitas mempunyai
25 kebiasaan menyelesaikan kontrak sejenis secara neto
26 dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau
27 dengan mempertukarkan instrumen keuangan (baik dengan
28 pihak lawan dengan membuat kontrak saling hapus, atau
29 dengan menjual kontrak sebelum dilaksanakan atau jatuh
30 tempo);
31 (c) jika, untuk kontrak sejenis, entitas mempunyai kebiasan
32 untuk menerima transaksi yang mendasari dan menjualnya
33 kembali dalam jangka pendek setelah penyerahan dengan
34 tujuan untuk memperoleh laba dari adanya perubahan
35 jangka pendek dalam harga atau marjin dealer; dan
36 (d) jika item non keuangan yang menjadi subyek dalam kontrak
37 dapat dikonversi dengan mudah menjadi kas.
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.5—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Kontrak yang memenuhi huruf (b) atau huruf (c) di atas tidak
2 disepakati untuk tujuan penerimaan atau penyerahan item non
3 keuangan sesuai dengan pembelian, penjualan atau persyaratan
4 penggunaan yang diperkirakan oleh entitas, dan oleh karenanya
5 kontrak tersebut termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini.
6 Kontrak lain yang memenuhi ketentuan paragraf 4 harus
7 dievaluasi untuk menentukan apakah kontrak disepakati dan
8 dilanjutkan untuk dimiliki dengan tujuan untuk penerimaan atau
9 penyerahan item non keuangan sesuai dengan pembelian,
10 penjualan atau persyaratan penggunaan yang diperkirakan oleh
11 entitas, dan selanjutnya ditentukan apakah kontrak tersebut
12 termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini.
13
14 6. Opsi yang diterbitkan untuk membeli atau menjual item
15 non keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas
16 atau dengan instrumen keuangan lainnya atau dengan
17 mempertukarkan instrumen keuangan, sesuai dengan ketentuan
18 paragraf 5 huruf (a) atau huruf (d), termasuk dalam ruang
19 lingkup Pernyataan ini. Kontrak opsi jenis ini tidak dapat
20 disepakati untuk tujuan penerimaan atau penyerahan item non
21 keuangan sesuai dengan pembelian, penjualan atau persyaratan
22 penggunaan yang diperkirakan oleh entitas.
23
24 Definisi
25
26 7. Istilah yang didefinisikan dalam PSAK 50 (revisi 2006)
27 Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan juga
28 digunakan dalam pernyataan ini dengan pengertian sebagaimana
29 dijabarkan dalam paragraf 7 PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen
30 Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. PSAK tersebut
31 mendefinisikan istilah berikut ini:
32 z instrumen keuangan
33 z aset keuangan
34 z kewajiban keuangan
35 z instrumen ekuitas
36 dan menyediakan pedoman untuk menerapkan definisi-definisi
37 tersebut.
38

55.6—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 8. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam


2 Pernyataan ini:
3
4 Definisi Derivatif
5
6 Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak
7 lain yang termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini
8 (lihat paragraf 2–7) dengan tiga karakteristik berikut ini:
9 (a) nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan dalam
10 suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komo-
11 ditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau
12 indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit,
13 atau variabel lainnya yang telah ditentukan, sepanjang
14 untuk variabel non keuangan bukan merupakan
15 variabel yang ditentukan secara khusus bagi para
16 pihak dalam kontrak tersebut (sering disebut dengan
17 variabel yang mendasari).
18 (b) tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlu-
19 kan investasi awal neto dalam jumlah yang lebih kecil
20 dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan untuk
21 kontrak sejenis lainnya yang diperkirakan akan meng-
22 hasilkan pengaruh yang sama terhadap perubahan
23 faktor pasar; dan
24 (c) diselesaikan pada tanggal tertentu di masa men-
25 datang.
26
27 Definisi dari Empat Kategori Instrumen Keuangan
28
29 Aset keuangan atau kewajiban keuangan yang dinilai pada
30 nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuang-
31 an atau kewajiban keuangan yang memenuhi salah satu
32 kondisi berikut ini:
33 (a) Aset keuangan atau kewajiban keuangan yang dikla-
34 sifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Aset
35 keuangan atau kewajiban keuangan diklasifikasikan
36 dalam kelompok diperdagangkan, jika:
37 (i) diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual atau
38 dibeli kembali dalam waktu dekat (near term);

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.7—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (ii) merupakan bagian dari portofolio instrumen


2 keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama
3 dan terdapat bukti terkini mengenai pola ambil
4 untung dalam jangka pendek (short term profit
5 taking); atau
6 (iii) merupakan derivatif (kecuali derivatif yang dite-
7 tapkan sebagai instrumen lindung nilai dan
8 efektif).
9 (b) Pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh
10 entitas pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
11 Entitas dapat menggunakan penetapan ini hanya bila
12 memenuhi paragraf 11, atau ketika melakukannya
13 akan menghasilkan informasi yang lebih relevan,
14 karena:
15 (i) mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan
16 ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan
17 (kadang diistilahkan sebagai accounting mis-
18 match) yang dapat timbul dari pengukuran aset
19 atau kewajiban atau pengakuan keuntungan dan
20 kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang
21 berbeda; atau
22 (ii) kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan
23 atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi
24 berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan mana-
25 jemen risiko atau strategi investasi yang didoku-
26 mentasikan, dan informasi tentang kelompok
27 tersebut disediakan secara internal kepada mana-
28 jemen kunci dari entitas (sebagaimana didefinisi-
29 kan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak
30 yang mempunyai Hubungan Istimewa), misalnya
31 Dewan Direksi dan Presiden Direktur.
32
33 Untuk instrumen-instrumen yang memenuhi kualifikasi
34 pada huruf (ii) di atas, pengungkapannya mencakup
35 penjelasan mengenai bagaimana penetapan pada nilai
36 wajar melalui laporan laba rugi konsisten dengan mana-
37 jemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan
38 entitas.

55.8—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki


2 harga pasar yang dikuotasi pada pasar aktif, dan yang
3 nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal (lihat
4 paragraf 46(c) dan Pedoman Aplikasi paragraf PA96 dan
5 PA97), tidak dapat ditetapkan pada nilai wajar melalui
6 laporan laba rugi.
7
8 Perlu dicatat bahwa paragraf 48, 49A, 50 dan Pedoman
9 Aplikasi paragraf PA84-PA98, yang menetapkan per-
10 syaratan untuk menentukan pengukuran yang handal atas
11 nilai wajar aset keuangan atau kewajiban keuangan, di-
12 terapkan sama pada semua items yang diukur pada nilai
13 wajar, apakah melalui penetapan atau tidak, atau items
14 yang nilai wajarnya diungkapkan.
15
16 Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset
17 keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau
18 telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta
19 entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
20 memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo (lihat
21 Pedoman Aplikasi paragraf PA29–PA38), kecuali:
22 (a) investasi yang sebelum pengakuan awal ditetapkan
23 sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar
24 melalui laporan laba rugi;
25 (b) investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok
26 tersedia untuk dijual; dan
27 (c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang
28 diberikan dan piutang.
29
30 Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan
31 sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam
32 tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun
33 sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi
34 dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang cukup
35 signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo
36 (cukup signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi
37 dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau
38 reklasifikasi tersebut:

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.9—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (i) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati


2 jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali (contoh-
3 nya, kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo) di
4 mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh
5 secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan
6 tersebut;
7 (ii) terjadi setelah entitas berhasil menagih hampir selu-
8 ruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal
9 pembayaran atau pembayaran awal; atau
10 (iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar
11 kendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapat
12 diantisipasi secara wajar oleh entitas.
13
14 Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuang-
15 an non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
16 ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
17 kecuali:
18 (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimak-
19 sudkan oleh entitas untuk dijual dalam waktu dekat
20 (near term), yang diklasifikasikan dalam kelompok
21 diperdagangkan, dimana sebelum pengakuan awal
22 oleh entitas ditetapkan sebagai aset keuangan yang
23 dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
24 (b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang sebelum
25 pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia
26 untuk dijual; atau
27 (c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal
28 pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali
29 investasi awal secara substansial kecuali yang
30 disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
31 diberikan dan piutang, dan diklasifikasikan sebagai
32 kelompok tersedia untuk dijual.
33
34 Kepemilikan atas kelompok aset yang bukan merupakan
35 pinjaman yang diberikan atau piutang (seperti kepemilikan
36 atas Reksadana atau sejenisnya) tidak dapat diklasifikasi-
37 kan sebagai pinjaman yang diberikan atau tagihan.
38

55.10—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuang-


2 an non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk
3 dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman
4 yang diberikan atau piutang, (b) investasi dimiliki hingga
5 jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang dinilai pada nilai
6 wajar melalui laporan laba rugi.
7
8 Definisi yang Terkait dengan Pengakuan dan Pengukuran
9
10 Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau
11 kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau
12 kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan
13 awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau diku-
14 rangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode
15 suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai
16 awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan
17 (baik secara langsung maupun menggunakan perkiraan
18 cadangan) untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak
19 dapat ditagih.
20
21 Metode suku bunga efektif adalah metode yang diguna-
22 kan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari
23 aset keuangan atau kewajiban keuangan (atau kelompok
24 aset keuangan atau kewajiban keuangan) dan metode
25 untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban
26 bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif
27 adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
28 estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang
29 selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau
30 jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat
31 untuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau
32 kewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bunga
33 efektif, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertim-
34 bangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instru-
35 men keuangan tersebut (seperti pembayaran awal, call
36 option dan opsi sejenis lainnya), namun tidak memper-
37 timbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan
38 ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.11—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak


2 yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga
3 efektif (lihat PSAK 23: Pendapatan), biaya transaksi, dan
4 seluruh premi atau diskon lainnya. Secara umum arus kas
5 dan perkiraan umur dari kelompok instrumen keuangan
6 sejenis dapat diestimasi secara handal. Namun demikian,
7 dalam kasus yang jarang terjadi, apabila tidak mungkin
8 mengestimasi arus kas atau perkiraan umur instrumen
9 keuangan (atau kelompok instrumen keuangan) secara
10 handal, maka entitas menggunakan arus kas kontraktual
11 selama periode kontraktual dari instrumen keuangan (atau
12 kelompok instrumen keuangan) tersebut.
13
14 Penghentian pengakuan adalah pengeluaran aset keuang-
15 an atau kewajiban keuangan yang sebelumnya telah
16 diakui dari neraca entitas.
17
18 Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat diper-
19 tukarkan atau suatu kewajiban yang diselesaikan melalui
20 suatu transaksi yang wajar (arm’s length transaction) yang
21 melibatkan pihak yang berkeinginan dan memiliki penge-
22 tahuan yang memadai.*
23
24 Pembelian atau penjualan secara reguler adalah pem-
25 belian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak
26 yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu
27 yang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau ke-
28 biasaan yang berlaku di pasar.
29
30 Biaya transaksi adalah biaya tambahan yang dapat diatri-
31 busikan secara langsung untuk perolehan, penerbitan atau
32 pelepasan aset keuangan atau kewajiban keuangan (lihat
33 Pedoman Aplikasi paragraf 13). Biaya tambahan adalah
34
35
36 *Paragraf 48, 49, dan PA84-PA98 Pedoman Aplikasi mengan-
37 dung ketentuan mengenai penetapan nilai wajar suatu aset
keuangan atau kewajiban keuangan.
38

55.12—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak


2 memperoleh, menerbitkan atau melepaskan instrumen
3 keuangan.
4
5 Definisi yang Terkait dengan Akuntansi Lindung Nilai
6
7 Komitmen pasti adalah perjanjian yang mengikat untuk
8 mempertukarkan sumber daya dalam kuantitas tertentu
9 pada tingkat harga tertentu dan pada tanggal atau
10 tanggal-tanggal tertentu di masa datang.
11
12 Prakiraan transaksi adalah transaksi di masa datang yang
13 belum mengikat namun telah diantisipasi.
14
15 Instrumen lindung nilai adalah:
16 (a) derivatif yang telah ditetapkan; atau
17 (b) aset keuangan non derivatif atau kewajiban keuang-
18 an non derivatif yang telah ditetapkan (hanya untuk
19 lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar mata
20 uang asing), yang mempunyai nilai wajar atau arus
21 kas yang diperkirakan dapat saling hapus dengan
22 perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang
23 dilindung nilai (paragraf 73-78 dan Pedoman Aplikasi
24 paragraf PA110-PA113 memberikan penjelasan
25 mengenai definisi dari instrumen lindung nilai).
26
27 Item yang dilindung nilai adalah aset, kewajiban, komit-
28 men pasti, prakiraan transaksi yang sangat mungkin ter-
29 jadi, atau investasi neto dalam operasi luar negeri yang
30 (a) menyebabkan entitas menghadapi risiko perubahan
31 nilai wajar atau arus kas masa datang, dan (b) ditetapkan
32 sebagai item yang diilindung nilai (paragraf 79-86 dan
33 Pedoman Aplikasi paragraf PA119-PA121 memberikan
34 penjelasan mengenai definisi item yang dilindung nilai).
35
36 Efektivitas lindung nilai adalah sejauh mana perubahan
37 nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai
38 yang diatribusikan pada risiko yang akan dilindung nilai

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.13—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atau


2 arus kas dari instrumen lindung nilai (lihat Pedoman
3 Aplikasi paragraf PA127-PA134).
4
5
6 DERIVATIF MELEKAT
7
8 9. Derivatif melekat merupakan komponen dari instrumen
9 yang digabungkan (hybrid/combined instrument) dimana
10 didalamnya termasuk pula kontrak utama non derivatif, yang
11 mengakibatkan sebagian arus kas yang berasal dari instrumen
12 yang digabungkan bervariasi seperti derivatif yang berdiri
13 sendiri. Derivatif melekat menyebabkan sebagian atau seluruh
14 arus kas, yang dipersyaratkan dalam kontrak tersebut,
15 dimodifikasi menurut suku bunga, harga instrumen keuangan,
16 harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau
17 indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau
18 variabel lainnya yang telah ditentukan, sepanjang untuk variabel
19 non keuangan bukan merupakan variabel yang ditentukan secara
20 khusus bagi para pihak dalam kontrak tersebut. Derivatif yang
21 melekat pada instrumen keuangan tetapi dalam kontraknya
22 dapat dipindah tangankan secara terpisah dari instrumen
23 keuangannya, atau dimiliki oleh pihak lawan yang berbeda dari
24 instrumen keuangannya, bukan merupakan derivatif melekat,
25 tetapi merupakan instrumen keuangan terpisah.
26
27 10. Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrak
28 utamanya dan dicatat sebagai derivatif berdasarkan
29 Pernyataan ini, jika dan hanya jika:
30 (a) karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat
31 tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan
32 risiko dari kontrak utama (lihat Pedoman Aplikasi
33 paragraf AP43 dan PA46);
34 (b) instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yang
35 sama dengan derivatif melekat memenuhi definisi
36 sebagai derivatif; dan
37 (c) instrumen yang digabungkan tidak diukur pada nilai
38 wajar dimana perubahan dalam nilai wajar dimaksud

55.14—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 diakui melalui laporan laba rugi (dengan kata lain


2 derivatif yang melekat pada aset keuangan atau
3 kewajiban keuangan yang dinilai pada nilai wajar
4 melalui laporan laba rugi tidak dipisahkan).
5
6 Jika derivatif melekat dipisahkan, maka kontrak
7 utamanya harus dicatat berdasarkan Pernyataan ini jika
8 kontrak utamanya merupakan instrumen keuangan,
9 namun jika kontrak utamanya bukan merupakan
10 instrumen keuangan, maka harus dicatat berdasarkan
11 Pernyataan lain yang sesuai. Pernyataan ini tidak
12 mengatur apakah derivatif melekat disajikan secara
13 terpisah dalam laporan keuangan.
14
15 11. Selain yang dinyatakan dalam paragraf 10, jika
16 kontrak memiliki satu atau lebih derivatif melekat, entitas
17 dapat menetapkan keseluruhan kontrak yang digabungkan
18 (hybrid) sebagai aset keuangan atau kewajiban keuangan
19 pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kecuali:
20 (a) derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara
21 signifikan arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak;
22 atau
23 (b) terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisa ketika
24 hybrid instrument yang serupa pertama kali dipertim-
25 bangkan bahwa pemisahan derivatif melekat tidak di-
26 perkenankan, seperti opsi pelunasan lebih awal yang
27 melekat dalam pinjaman yang memungkinkan peme-
28 gangnya untuk melunasi lebih awal pinjamannya
29 sebesar kurang lebih biaya yang diamortisasi.
30
31 12. Jika entitas diharuskan oleh Pernyataan ini untuk
32 memisahkan derivatif melekat dari kontrak utamanya,
33 namun entitas tersebut tidak dapat mengukur derivatif
34 melekatnya secara terpisah, baik pada saat perolehan
35 ataupun pada tanggal pelaporan keuangan berikutnya,
36 maka entitas memperlakukan keseluruhan kontrak yang
37 digabungkan tersebut sebagai aset keuangan atau
38 kewajiban keuangan dimiliki untuk diperdagangkan.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.15—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 13. Jika entitas tidak dapat menentukan nilai wajar derivatif


2 melekat secara handal berdasarkan persyaratan dan kondisi
3 derivatif tersebut (misalnya karena derivatif melekat didasarkan
4 pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi), maka nilai
5 wajar derivatif melekat merupakan selisih antara nilai wajar
6 dari instrumen yang digabungkan (hybrid) dengan nilai wajar
7 dari kontrak utama, apabila kedua nilai wajar tersebut dapat
8 ditentukan berdasarkan Pernyataan ini. Jika entitas tidak dapat
9 menentukan nilai wajar derivatif melekat menggunakan metode
10 ini, maka ketentuan dalam paragraf 12 diterapkan dan instrumen
11 yang digabungkan tersebut ditetapkan pada nilai wajar melalui
12 laporan laba rugi.
13
14
15 PENGAKUAN DAN PENGHENTIAN PENGAKUAN
16
17 Pengakuan Awal
18
19 14. Entitas mengakui aset keuangan atau kewajiban
20 keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, entitas tersebut
21 menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak
22 instrumen tersebut (lihat paragraf 38 yang berkaitan
23 dengan pembelian aset keuangan yang lazim (regular))
24
25 Penghentian Pengakuan Aset keuangan
26
27 15. Dalam laporan keuangan konsolidasi, paragraf 16-23
28 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA49-PA67 diberlakukan pada
29 tingkat konsolidasi. Dengan demikian, entitas pertama-tama
30 harus mengkonsolidasikan seluruh laporan anak perusahaan
31 sesuai dengan PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasi dan
32 ISAK 7: Interpretasi atas Paragraf 5 dan 19 PSAK 4 ten-
33 tang Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, selanjutnya
34 menerapkan paragraf 16—23 dan Pedoman Aplikasi paragraf
35 PA49—PA67 untuk konsolidasi kelompok usaha.
36
37 16. Sebelum mengevaluasi apakah dan sejauh mana
38 penghentian pengakuan telah sesuai dengan Paragraf

55.16—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 17—23, entitas menentukan apakah paragraf-paragraf


2 tersebut diterapkan untuk bagian dari aset keuangan (atau
3 bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) atau keselu-
4 ruhan aset keuangan (atau kelompok aset keuangan
5 sejenis) dengan cara sebagai berikut:
6 (a) Paragraf 17—23 diterapkan untuk bagian dari aset
7 keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan
8 sejenis), jika dan hanya jika, bagian yang dipertim-
9 bangkan untuk dihentikan pengakuannya memenuhi
10 salah satu dari tiga kriteria berikut ini:
11 (i) Bagian tersebut hanya terdiri dari arus kas dari
12 aset keuangan (atau dari kelompok aset keuangan
13 sejenis) yang diidentifikasi secara khusus. Sebagai
14 contoh, ketika entitas melakukan transaksi
15 interest rate strip dimana pihak lawan mem-
16 peroleh hak atas arus kas dari bunga, namun
17 bukan arus kas yang berasal dari pokok instrumen
18 utang, maka paragraf 17—23 harus diterapkan
19 untuk arus kas dari bunga tersebut.
20 (ii) Bagian tersebut hanya terdiri dari bagian
21 proporsional penuh (pro rata) atas arus kas dari
22 aset keuangan (atau dari kelompok aset keuangan
23 yang sejenis). Sebagai contoh, ketika entitas
24 membuat kesepakatan dimana pihak lawan
25 memperoleh hak 90 persen atas keseluruhan arus
26 kas dari instrumen utang, maka paragraf 17—
27 23 diterapkan atas 90 persen arus kas tersebut.
28 Jika terdapat lebih dari satu pihak lawan, maka
29 setiap pihak lawan tidak harus memiliki bagian
30 secara proporsional dari arus kas yang diperoleh
31 sepanjang entitas yang mentransfer mendapatkan
32 bagiannya secara proporsional penuh (pro rata).
33 (iii) Bagian tersebut hanya terdiri dari bagian propor-
34 sional penuh (pro rata) atas arus kas dari aset
35 keuangan (atau dari kelompok aset keuangan
36 sejenis) yang diidentifikasi secara khusus. Sebagai
37 contoh, ketika entitas membuat kesepakatan
38 dimana pihak lawan memperoleh hak 90 persen

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.17—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 arus kas dari bunga atas aset keuangan, maka


2 paragraf 17—23 diterapkan atas 90 persen dari
3 arus kas atas bunga tersebut. Jika terdapat lebih
4 dari satu pihak lawan, maka setiap pihak lawan
5 tidak harus memiliki bagian secara proporsional
6 dari arus kas yang diperoleh sepanjang entitas
7 yang mentransfer mendapatkan bagiannya secara
8 proporsional penuh (pro rata).
9 (b) Pada seluruh kasus lainnya, paragraf 17—23 diterap-
10 kan atas aset keuangan secara keseluruhan (atau
11 kelompok aset keuangan sejenis secara keseluruhan).
12 Sebagai contoh, ketika entitas mentransfer (i) hak
13 yang pertama atau terakhir atas 90 persen penerima-
14 an kas yang berasal dari aset keuangan (atau kelom-
15 pok aset keuangan), atau (ii) hak 90 persen atas arus
16 kas yang berasal dari kelompok tagihan, namun
17 memberikan piutang untuk mengkompensasi pembeli
18 untuk setiap kerugian kredit yang mencapai 8 persen
19 dari total pokok tagihan, maka paragraf 17—23
20 diterapkan atas aset keuangan (atau kelompok aset
21 keuangan sejenis) tersebut secara keseluruhan.
22
23 Dalam paragraf 17—26, istilah “aset keuangan” mengacu
24 pada bagian dari aset keuangan (atau bagian dari kelom-
25 pok aset keuangan sejenis) sebagaimana diidentifikasikan
26 dalam huruf (a) di atas, atau sebaliknya, sebagai aset
27 keuangan (atau kelompok aset keuangan sejenis) secara
28 keseluruhan.
29
30 17. Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan,
31 jika dan hanya jika:
32 (a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset
33 keuangan tersebut berakhir; atau
34 (b) entitas mentransfer aset keuangan seperti dijelaskan
35 pada paragraf 18 dan 19, dan transfer tersebut me-
36 menuhi kriteria penghentian pengakuan pada
37 paragraf 20.
38

55.18—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (Lihat paragraf 38 untuk penjualan aset keuangan yang


2 lazim (regular))
3
4 18. Entitas mentransfer aset keuangan, jika dan hanya
5 jika, entitas:
6 (a) mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus
7 kas yang berasal dari aset keuangan; atau
8 (b) tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus
9 kas yang berasal dari aset keuangan namun juga
10 menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar
11 arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih
12 pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang
13 memenuhi persyaratan paragraf 19.
14
15 19. Ketika entitas tetap memiliki hak kontraktual untuk
16 menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan (aset
17 awal), namun juga menanggung kewajiban kontraktual
18 untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut
19 kepada satu atau lebih entitas (penerima akhir), maka
20 entitas memperlakukan transaksi tersebut sebagai trans-
21 fer aset keuangan, jika dan hanya jika, seluruh persyaratan
22 berikut ini terpenuhi:
23 (a) Entitas tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali
24 jika entitas memperoleh jumlah yang setara dari aset
25 awalnya. Uang muka jangka pendek yang diberikan
26 entitas dengan hak untuk memperoleh kembali jumlah
27 yang dipinjamkan tersebut secara penuh ditambah
28 bunga terutang yang dihitung berdasarkan suku bunga
29 pasar tidak menyalahi persyaratan ini.
30 (b) Entitas tidak diperkenankan berdasarkan persyaratan
31 dalam kontrak transfer untuk menjual atau mengagun-
32 kan aset awalnya kecuali untuk menjamin hak
33 penerima akhir untuk menerima arus kas.
34 (c) Entitas berkewajiban untuk menyerahkan setiap arus
35 kas yang ditagihnya untuk dan atas nama penerima
36 akhir tanpa penundaan yang signifikan. Selain itu,
37 entitas tidak berhak untuk menginvestasikan kembali
38 arus kas tersebut, kecuali investasi pada kas atau

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.19—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 setara kas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK


2 2: Laporan Arus Kas) selama periode penyelesaian
3 jangka pendek yaitu antara tanggal penagihan dan
4 tanggal pembayaran kepada penerima akhir, dan
5 pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi ter-
6 sebut harus diserahkan kepada penerima akhir.
7
8 20. Ketika entitas mentransfer aset keuangan (lihat
9 paragraf 18), maka entitas mengevaluasi sejauh mana
10 entitas tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan
11 aset keuangan tersebut. Dalam hal ini:
12 (a) Jika entitas secara substansial mentransfer seluruh
13 risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan,
14 maka entitas menghentikan pengakuan aset keuangan
15 dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau
16 kewajiban untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul
17 atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut.
18 (b) jika entitas secara substansial memiliki seluruh risiko
19 dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka
20 entitas tetap mengakui aset keuangan tersebut.
21 (c) jika entitas secara substansial tidak mentransfer dan
22 tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepe-
23 milikan aset keuangan tersebut, maka entitas menen-
24 tukan apakah entitas masih memiliki pengendalian
25 atas aset keuangan tersebut. Dalam hal ini:
26 (i) jika entitas tidak lagi memiliki pengendalian,
27 maka entitas menghentikan pengakuan aset ke-
28 uangan tersebut, dan secara terpisah mengakui
29 sebagai aset atau kewajiban untuk setiap hak dan
30 kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki
31 dalam transfer tersebut.
32 (ii) jika entitas masih memiliki pengendalian, maka
33 entitas tetap mengakui aset keuangan sebesar ke-
34 terlibatan berkelanjutannya dengan aset keuang-
35 an tersebut (lihat paragraf 30).
36
37 21. Transfer atas risiko dan manfaat (lihat paragraf 20)
38 dievaluasi dengan membandingkan eksposur entitas, sebelum

55.20—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dan sesudah transfer dilakukan, dengan variabilitas dalam jumlah


2 dan waktu terjadinya arus kas neto yang berasal dari aset yang
3 ditransfer. Entitas secara substansial masih memiliki seluruh
4 risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, jika eksposur
5 entitas terhadap variabilitas nilai kini atas arus kas neto masa
6 datang yang berasal dari aset keuangan, tidak berubah secara
7 signifikan sebagai akibat dari transfer tersebut (misalnya karena
8 berdasarkan perjanjian, entitas yang telah menjual aset keuangan
9 harus membeli kembali aset tersebut pada harga yang sudah
10 ditetapkan atau harga penjualan semula ditambah sejumlah laba).
11 Entitas secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan
12 manfaat atas kepemilikan aset keuangan, jika eksposur entitas
13 terhadap variabilitas tersebut sudah tidak signifikan lagi diban-
14 dingkan dengan total perubahan nilai kini dari arus kas neto
15 masa datang yang berasal dari aset keuangan tersebut (misalnya
16 entitas telah menjual aset keuangan dengan opsi untuk membeli
17 kembali aset tersebut pada nilai wajar yang berlaku pada saat
18 pembelian kembali atau entitas telah mentransfer secara propor-
19 sional penuh (pro rata) atas arus kas yang berasal dari aset
20 keuangan yang lebih besar sesuai kesepakatan, seperti suatu
21 loan sub participation, yang memenuhi kondisi dalam paragraf
22 19).
23
24 22. Seringkali penentuan apakah entitas secara substansial
25 telah mentransfer atau tetap memiliki seluruh risiko dan manfaat
26 atas kepemilikiannya dapat ditentukan dengan mudah, tanpa
27 harus dihitung terlebih dahulu. Sementara dalam kasus lain, perlu
28 dihitung dan dibandingkan atas eksposur entitas terhadap
29 variabilitas dalam nilai kini dari arus kas neto masa datang
30 sebelum dan sesudah transfer terjadi. Perhitungan dan
31 perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan suku
32 bunga pasar yang berlaku sebagai tingkat diskonto. Seluruh
33 variabilitas yang mungkin terjadi dalam arus kas neto turut
34 diperhitungkan, dengan pemberian bobot yang lebih besar bagi
35 arus kas neto yang lebih mungkin terjadi.
36
37 23. Penentuan apakah entitas masih memiliki pengendalian
38 (lihat paragraf 20(c)) atas aset yang ditransfer tergantung pada

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.21—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 kemampuan pihak penerima transfer untuk menjual aset


2 tersebut. Jika pihak penerima transfer memiliki kemampuan
3 praktis untuk menjual aset tersebut secara keseluruhan kepada
4 pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa, serta dapat
5 melaksanakan kemampuan tersebut secara independen tanpa
6 perlu memberikan batasan tambahan atas transfer tersebut,
7 maka entitas sudah tidak lagi memiliki pengendalian. Pada
8 seluruh kasus lainnya, entitas masih memiliki pengendalian atas
9 aset yang ditransfer.
10
11 Transfer yang Diakui sebagai Penghentian Pengakuan
12 (lihat paragraf 20(a) dan (c)(i))
13
14 24. Jika entitas mentransfer aset keuangan yang me-
15 menuhi kriteria penghentian pengakuan untuk keseluruh-
16 an nilainya dan entitas tersebut masih memiliki hak pe-
17 ngelolaan atas aset keuangan tersebut dengan imbalan
18 tertentu (fee), maka entitas mengakui kontrak pengelolaan
19 tersebut sebagai aset jasa pengelolaan atau kewajiban jasa
20 pengelolaan. Jika imbalan (fee) yang akan diterima diper-
21 kirakan tidak dapat secara memadai mengkompensasi
22 penyediaaan jasa yang diberikan, maka kewajiban jasa
23 pengelolaan untuk kewajiban penyediaan jasa tersebut
24 diakui pada nilai wajar. Jika imbalan (fee) yang akan di-
25 terima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompen-
26 sasi penyediaan jasa yang diberikan, maka aset jasa
27 pengelolaan diakui sebagai hak jasa pengelolaan dengan
28 jumlah yang ditentukan berdasarkan alokasi dari nilai
29 tercatat aset keuangan yang lebih besar sesuai dengan
30 paragraf 27.
31
32 25. Jika, sebagai akibat dari transfer, aset keuangan
33 harus dihentikan pengakuannya secara keseluruhan,
34 tetapi transfer tersebut mengakibatkan entitas memperoleh
35 aset keuangan yang baru atau harus menanggung kewajib-
36 an keuangan yang baru, atau kewajiban jasa pengelolaan,
37 maka entitas tersebut mengakui aset keuangan atau kewa-
38 jiban keuangan, atau kewajiban jasa pengelolaan yang

55.22—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 baru tersebut pada nilai wajarnya.


2
3 26. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan
4 secara keseluruhan, maka selisih antara:
5 (a) nilai tercatat; dan
6 (b) jumlah dari (i) pembayaran yang diterima (termasuk
7 setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap
8 kewajiban baru yang harus ditanggung) dan (ii) setiap
9 keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui
10 secara langsung dalam ekuitas (lihat paragraf (57)b.
11 harus diakui pada laporan laba rugi.
12
13 27. Jika aset yang ditransfer merupakan bagian aset
14 keuangan yang lebih besar (misalnya ketika entitas
15 mentransfer arus kas dari bunga yang merupakan bagian
16 dari instrumen utang, lihat paragraf 16(a)) dan bagian
17 yang ditransfer tersebut memenuhi kriteria penghentian
18 pengakuan secara keseluruhan, maka nilai tercatat sebe-
19 lumnya dari aset keuangan yang lebih besar tersebut harus
20 dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian
21 yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar
22 relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer.
23 Untuk tujuan ini, aset jasa pengelolaan yang masih
24 dimiliki diperlakukan sebagai bagian yang masih diakui.
25 Selisih antara:
26 (a) nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang
27 dihentikan pengakuannya; dan
28 (b) jumlah dari (i) pembayaran yang diterima untuk
29 bagian yang dihentikan pengakuannya (termasuk
30 setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap ke-
31 wajiban baru yang harus ditanggung) dan (ii) setiap
32 keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasi-
33 kan pada bagian yang dihentikan pengakuannya
34 tersebut yang sebelumnya telah diakui secara langsung
35 dalam ekuitas (lihat paragraf (56)b).
36 diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan atau
37 kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui pada
38 ekuitas dialokasikan pada bagian yang tetap diakui

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.23—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasar-


2 kan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut.
3 28. Jika entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya
4 dari aset keuangan yang lebih besar pada bagian yang tetap
5 diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, maka nilai
6 wajar bagian yang tetap diakui harus ditentukan. Jika entitas
7 tersebut pernah menjual bagian yang serupa dengan bagian yang
8 tetap diakui atau terdapat transaksi pasar untuk bagian tersebut,
9 maka harga terkini dari transaksi aktual merupakan taksiran
10 terbaik untuk penentuan nilai wajarnya. Jika tidak terdapat
11 kuotasi harga atau transaksi pasar terkini untuk menentukan
12 nilai wajar dari bagian yang tetap diakui, maka taksiran terbaik
13 untuk nilai wajarnya adalah selisih antara nilai wajar aset
14 keuangan yang lebih besar secara keseluruhan dan jumlah yang
15 diterima dari pihak penerima transfer untuk bagian yang
16 dihentikan pengakuannya tersebut.
17
18 Transfer yang Tidak Diakui sebagai Penghentian
19 Pengakuan (lihat paragraf 20(b))
20
21 29. Jika transfer tidak mengakibatkan penghentian
22 pengakuan karena entitas secara substansial masih
23 memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
24 yang ditransfer, maka entitas tetap mengakui aset yang
25 ditransfer tersebut secara keseluruhan dan mengakui
26 kewajiban keuangan atas jumlah yang diterimanya. Pada
27 periode selanjutnya, entitas mengakui setiap pendapatan
28 yang berasal dari aset yang ditransfer dan setiap beban
29 yang timbul dari kewajiban keuangan.
30
31 Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer
32 (lihat paragraf 20(c)(ii))
33
34 30. Jika entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki
35 secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat yang
36 berasal dari kepemilikan aset yang ditransfer, dan masih
37 memiliki pengendalian atas aset yang ditransfer tersebut,
38 maka entitas tetap mengakui aset yang ditransfer sebesar

55.24—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 keterlibatan berkelanjutan entitas. Tingkat keterlibatan


2 berkelanjutan entitas dalam aset yang ditransfer adalah
3 sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Contoh:
4 (a) apabila keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk
5 pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, tingkat
6 keterlibatan berkelanjutan dari entitas adalah jumlah
7 terendah antara (i) nilai aset yang ditransfer, dan (ii)
8 nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang
9 mungkin harus dibayar kembali oleh entitas (nilai
10 jaminan).
11 (b) apabila keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk
12 penerbitan dan/atau pembelian opsi atas aset yang
13 ditransfer, tingkat keterlibatan berkelanjutan entitas
14 adalah nilai aset yang ditransfer yang mungkin dibeli
15 kembali. Namun demikian, dalam hal penerbitan opsi
16 jual (put option) atas suatu aset yang diukur pada
17 nilai wajar, maka tingkat keterlibatan berkelanjutan
18 dari entitas dibatasi pada nilai terendah antara nilai
19 wajar aset yang ditransfer dan harga pelaksanaan
20 opsi (option exercise price) (lihat paragraf 48).
21 (c) jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk opsi
22 yang diselesaikan secara kas atau ketentuan sejenis
23 atas aset yang ditransfer, maka tingkat keterlibatan
24 berkelanjutan entitas diukur dengan cara yang sama
25 seperti opsi yang diselesaikan secara non kas sebagai-
26 mana diatur pada huruf (b) diatas.
27
28 31. Jika entitas masih mengakui aset dikarenakan
29 adanya keterlibatan berkelanjutan dengan aset tersebut,
30 maka entitas juga mengakui kewajiban terkait. Terlepas
31 dari persyaratan pengukuran lain dalam Pernyataan ini,
32 aset yang ditransfer beserta kewajiban terkaitnya diukur
33 dengan dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban
34 yang masih dimiliki entitas. Kewajiban terkait diukur
35 dengan cara yang akan membuat nilai tercatat neto dari
36 aset yang ditransfer dan kewajiban terkait merupakan:
37 (a) biaya perolehan diamortisasi dari hak dan kewajiban
38 yang masih dimiliki entitas, jika aset yang ditransfer

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.25—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 diukur pada biaya perolehan diamortisisasi; atau


2 (b) setara dengan nilai wajar dari hak dan kewajiban yang
3 masih dimiliki entitas apabila diukur secara terpisah,
4 jika aset yang ditransfer diukur pada nilai wajar.
5
6 32. Entitas tetap mengakui setiap pendapatan yang
7 timbul dari aset yang ditransfer selama terdapat keter-
8 libatan berkelanjutan dengan aset tersebut, dan harus
9 mengakui setiap beban yang timbul dari kewajiban terkait.
10
11 33. Untuk tujuan pengukuran selanjutnya, pengakuan
12 perubahan dalam nilai wajar aset yang ditransfer dan
13 kewajiban terkait dilaporkan secara konsisten sesuai
14 dengan paragraf 56, dan tidak boleh saling hapus.
15
16 34. Jika keterlibatan berkelanjutan entitas hanya
17 terhadap satu bagian saja dari aset keuangan (misalnya
18 ketika entitas masih memiliki opsi untuk membeli kembali
19 bagian dari aset yang ditransfer, atau masih memiliki sisa
20 hak yang tidak mengakibatkan masih dimilikinya secara
21 substansial seluruh risiko dan manfaat yang berasal dari
22 kepemilikan aset keuangan tersebut dan entitas masih
23 memiliki pengendalian), maka entitas mengalokasikan
24 nilai tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada
25 bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berke-
26 lanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan
27 nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal
28 transfer. Untuk tujuan ini; ketentuan dalam paragraf 28
29 harus diterapkan. Selisih antara:
30 (a) nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang
31 tidak lagi diakui; dan
32 (b) jumlah dari (i) pembayaran yang diterima untuk
33 bagian yang tidak lagi diakui dan (ii) setiap keun-
34 tungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan
35 pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang
36 sebelumnya telah diakui secara langsung dalam
37 ekuitas (lihat paragraf 56(b))
38 diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan atau

55.26—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui pada


2 ekuitas dialokasikan pada bagian yang tetap diakui
3 dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasar-
4 kan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut.
5
6 35. Jika aset yang ditransfer diukur pada biaya perolehan
7 diamortisasi, maka opsi dalam Pernyataan ini untuk menetapkan
8 kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
9 tidak dapat diterapkan untuk kewajiban terkait.
10
11 Transfer Keseluruhan
12
13 36. Jika aset yang ditransfer tetap diakui, maka aset
14 dan kewajiban terkait tidak boleh saling hapus. Demikian
15 juga, entitas tidak boleh saling menghapuskan setiap
16 pendapatan yang berasal dari aset yang ditransfer dengan
17 setiap beban yang timbul dari kewajiban terkait (lihat
18 PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian
19 dan Pengungkapan (paragraf 42)).
20
21 37. Jika pihak yang mentransfer memberikan agunan
22 bukan kas (seperti instrumen utang atau instrumen ekuitas)
23 pada pihak penerima transfer, maka akuntansi untuk
24 pihak yang mentransfer dan pihak penerima transfer atas
25 jaminan tersebut tergantung pada apakah pihak penerima
26 transfer memiliki hak untuk menjual atau menjaminkan
27 kembali jaminan tersebut, dan apakah pihak yang men-
28 transfer telah wanprestasi. Kedua belah pihak mencatat
29 agunan tersebut dengan cara sebagai berikut:
30 (a) Jika pihak penerima transfer sesuai kontrak atau kon-
31 vensi memiliki hak untuk menjual atau menjaminkan
32 kembali agunan tersebut, maka pihak yang men-
33 transfer mereklasifikasi aset tersebut dalam neracanya
34 terpisah dari aset lainnya (misalnya sebagai aset yang
35 dipinjamkan, instrumen ekuitas yang dijaminkan,
36 atau piutang pembelian kembali).
37 (b) Jika pihak penerima transfer menjual agunan yang
38 dijaminkan padanya, maka pihak penerima transfer

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.27—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 mengakui hasil penjualan tersebut dan mengakui


2 kewajiban yang diukur pada nilai wajar atas ke-
3 wajibannya untuk mengembalikan agunan tersebut.
4 (c) Jika pihak yang mentransfer wanprestasi berdasar-
5 kan ketentuan dalam kontrak dan tidak lagi berhak
6 untuk menarik agunannya, maka pihak yang men-
7 transfer menghentikan pengakuan agunan tersebut,
8 dan pihak penerima transfer mengakui agunan
9 tersebut sebagai asetnya yang diukur pada nilai wajar
10 saat pengakuan awal, atau jika pihak penerima trans-
11 fer sudah menjual agunan tersebut, maka pihak
12 penerima transfer harus menghentikan pengakuan
13 kewajibannya untuk mengembalikan agunan tersebut.
14 (d) Kecuali sebagaimana dimaksud dalam huruf (c),
15 pihak yang mentransfer tetap mencatat agunan
16 tersebut sebagai asetnya dan pihak penerima trans-
17 fer tidak diperkenankan untuk mengakui agunan
18 tersebut sebagai aset.
19
20 Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang lazim
21 (regular)
22
23 38. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang
24 lazim (regular) diakui dan dihentikan pengakuannya
25 menggunakan salah satu diantara akuntansi tanggal
26 perdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian (lihat
27 Pedoman Aplikasi paragraf PA683—PA71).
28
29 Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan
30
31 39. Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan (atau
32 bagian dari kewajiban keuangan) dari neracanya, jika dan
33 hanya jika, kewajiban keuangan tersebut tidak ada lagi,
34 yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak
35 dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
36
37 40. Pertukaran diantara peminjam dan pemberi pin-
38 jaman yang saat ini ada atas instrumen utang dengan per-

55.28—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 syaratan yang berbeda secara substansial dicatat sebagai


2 penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan
3 kewajiban keuangan baru. Demikian juga, modifikasi
4 secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan
5 yang saat ini ada atau bagian dari kewajiban keuangan
6 tersebut (terlepas ada atau tidak keterkaitannya dengan
7 kesulitan keuangan debitur) dicatat sebagai penghapusan
8 kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban
9 keuangan baru.
10
11 41. Selisih antara (a) nilai tercatat kewajiban keuang-
12 an (atau bagian dari kewajiban keuangan) yang dihapus-
13 kan atau yang ditransfer pada pihak lain, dengan (b)
14 jumlah yang dibayarkan, termasuk aset non kas yang di-
15 transfer atau kewajiban yang ditanggung, diakui dalam
16 laporan laba rugi.
17
18 42. Jika entitas membeli kembali bagian dari kewajiban
19 keuangan, maka entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelum-
20 nya dari kewajiban keuangan tersebut kepada bagian yang tetap
21 diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya berdasarkan
22 nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal pem-
23 belian kembali. Selisih antara (a) nilai tercatat yang dialokasikan
24 pada bagian yang dihentikan pengakuannya, dengan (b) jumlah
25 yang dibayarkan, termasuk aset non kas yang ditransfer atau
26 kewajiban yang ditanggung, untuk bagian yang dihentikan
27 pengakuannya tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
28
29
30 PENGUKURAN
31
32 Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Kewajiban
33 Keuangan
34
35 43. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau
36 kewajiban keuangan, entitas mengukur pada nilai wajar-
37 nya. Dalam hal aset keuangan atau kewajiban keuangan
38 tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.29—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat


2 diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau pe-
3 nerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan tersebut.
4
5 44. Ketika entitas menggunakan akuntansi tanggal
6 penyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur
7 pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, maka
8 aset tersebut diakui pertama kali dengan nilai wajar pada tanggal
9 tansaksi (lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA68—PA71).
10
11 Pengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan Awal
12
13 45. Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelah
14 pengakuan awal, Pernyataan ini mengklasifikasikan aset
15 keuangan dalam empat kategori sebagaimana didefinisikan pada
16 paragraf 8:
17 (a) aset keuangan yang diakui pada nilai wajar melalui laporan
18 laba rugi;
19 (b) investasi dimiliki hingga jatuh tempo;
20 (c) pinjaman yang diberikan atau piutang; dan
21 (d) aset keuangan tersedia untuk dijual.
22
23 Keempat kategori di atas menggunakan pengukuran dan
24 pengakuan laba atau rugi berdasarkan Pernyataan ini. Entitas
25 dapat menggunakan istilah yang berbeda untuk keempat
26 kategori diatas ketika menyajikan informasi dalam laporan
27 keuangan. Entitas mengungkapkan informasi yang diwajibkan
28 oleh PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian
29 dan Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan.
30
31 46. Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset
32 keuangan, termasuk derivatif yang diakui sebagai aset,
33 pada nilai wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksi
34 yang mungkin timbul saat penjualan, atau pelepasan lain,
35 kecuali untuk aset keuangan berikut ini:
36 (a) pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai definisi
37 paragraf 8, yang diukur pada biaya perolehan diamor-
38 tisasi dengan menggunakan metode suku bunga

55.30—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 efektif;
2 (b) investasi dimiliki hingga jatuh tempo sesuai definisi
3 paragraf 8, yang diukur pada biaya perolehan diamor-
4 tisasi dengan menggunakan metode suku bunga
5 efektif; dan
6 (c) investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki
7 kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak
8 dapat diukur secara handal, serta derivatif yang
9 terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan
10 instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga
11 di pasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan
12 (lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA96 dan PA97).
13
14 Aset keuangan yang ditetapkan sebagai item yang
15 dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan
16 ketentuan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 89 -
17 102. Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada
18 nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi
19 penurunan nilainya sesuai paragraf 59—71 dan Pedoman
20 Aplikasi paragraf PA100—PA109.
21
22 Pengukuran Kewajiban Keuangan Setelah Pengakuan
23 Awal
24
25 47. Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh
26 kewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasi
27 dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali
28 untuk:
29 (a) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar
30 melalui laporan laba rugi. Kewajiban tersebut, ter-
31 masuk derivatif yang diakui sebagai kewajiban, diukur
32 pada nilai wajarnya, kecuali untuk derivatif kewajiban
33 yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penye-
34 rahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi
35 harga di pasar aktif seperti diatas dan nilai wajarnya
36 tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya
37 perolehan.
38 (b) kewajiban keuangan yang timbul ketika sebuah trans-

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.31—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 fer aset keuangan tidak memenuhi syarat penghentian


2 pengakuan atau transfer yang dicatat menggunakan
3 pendekatan keterlibatan berkelanjutan. paragraf 29
4 dan 31 diterapkan dalam pengukuran kewajiban
5 keuangan tersebut.
6 (c) Kontrak jaminan keuangan seperti didefinisikan pada
7 paragraf 8. Setelah pengakuan awal, penerbit kontrak
8 tersebut harus (kecuali paragraf 47(a) atau (b) ber-
9 laku) mengukur pada mana yang lebih tinggi antara:
10 (i) Jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57:
11 Kewajiban Distimasi, Kewajiban Kontinjensi dan
12 Aktiva Kontinjensi.
13 (ii) Jumlah saat pengakuan awal (lihat paragraf 43)
14 dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatif
15 yang diakui sesuai PSAK 23: Pendapatan
16 (d) Komitmen untuk menyediakan pinjaman di bawah
17 tingkat bunga pasar. Setelah pengakuan awal, penerbit
18 komitmen tersebut harus (kecuali paragraf 47(a)
19 berlaku) mengukur pada mana yang lebih tinggi
20 antara:
21 (i) Jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57:
22 Kewajiban Distimasi, Kewajiban Kontinjensi dan
23 Aktiva Kontinjensi.
24 (ii) Jumlah saat pengakuan awal (lihat paragraf 43)
25 dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatif
26 yang diakui sesuai PSAK 23: Pendapatan
27
28 Kewajiban keuangan yang ditetapkan sebagai item yang
29 dilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkan
30 ketentuan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 91.
31
32 Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar
33
34 48. Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan
35 atau kewajiban keuangan untuk menerapkan Pernyataan
36 ini atau PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan:
37 Penyajian dan Pengungkapan, entitas menerapkan
38 Pedoman Aplikasi paragraf PA84—PA98.

55.32—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 49. Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga kuotasi


2 di pasar yang aktif. Apabila pasar untuk suatu instrumen
3 keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar
4 dengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan pengguna-
5 an teknik penilaian adalah untuk menetapkan berapa
6 sesungguhnya harga transaksi pada tanggal pengukuran
7 dalam suatu pertukaran yang wajar yang dimotivasi oleh
8 pertimbangan-pertimbangan bisnis yang normal. Teknik
9 penilaian meliputi penggunaan transaksi-transaksi pasar
10 yang wajar terkini antara pihak-pihak yang mengerti,
11 berkeinginan, jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini
12 dari intrumen lain yang secara substansial sama, analisa
13 arus kas yang didiskonto dan option pricing model. Apabila
14 terdapat teknik penilaian yang biasa digunakan pelaku
15 pasar untuk menilai harga instrumen dan bahwa teknik
16 tersebut telah teruji untuk memberikan estimasi yang
17 handal atas harga yang diperoleh pada transaksi pasar
18 yang aktual, entitas menggunakan teknik tersebut. Teknik
19 penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan in-
20 put pasar, dan meminimalkan penggunaan input yang
21 bersifat spesifik dari entitas. Teknik tersebut menyatukan
22 semua faktor yang akan dipertimbangkan pelaku pasar
23 dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan
24 metodologi ekonomi yang diterima untuk menilai harga
25 instrumen keuangan. Secara periodik, entitas menyesuai-
26 kan teknik penilaian dan menguji validitasnya meng-
27 gunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang
28 dapat diobservasi atas instrumen yang sama (yaitu tanpa
29 modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan data
30 pasar yang dapat diobservasi yang tersedia.
31
32 50. Nilai wajar kewajiban keuangan dengan fitur
33 dapat ditarik kembali sewaktu-waktu (misalnya tabungan)
34 adalah minimal sama dengan jumlah yang terutang pada
35 saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama
36 jumlah tersebut dapat diminta untuk dibayar.
37
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.33—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Reklasifikasi
2
3 51. Entitas tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi
4 instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen ke-
5 uangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
6 rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau
7 diterbitkan.
8
9 52. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan
10 entitas, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan
11 sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka
12 investasi tersebut harus direklasifikasi menjadi investasi
13 tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai
14 wajarnya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai
15 wajarnya dicatat sesuai paragraf 56(b).
16
17 53. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi yang
18 cukup signifikan atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo
19 dan tidak memenuhi salah satu kriteria paragraf 8, maka
20 sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifi-
21 kasikan menjadi investasi tersedia untuk dijual. Dalam
22 reklasifikasi tersebut, selisih antara nilai tercatat dan nilai
23 wajar harus dicatat sesuai paragraf 56(b).
24
25 54. Jika ukuran yang handal tersedia dari yang
26 sebelumnya tidak tersedia untuk aset keuangan atau
27 kewajiban keuangan, dan aset atau kewajiban tersebut
28 harus diukur pada nilai wajar (lihat paragraf 46(c) dan
29 47), maka aset atau kewajiban diukur kembali pada nilai
30 wajar. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajar
31 dicatat sesuai paragraf 56.
32
33 55. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan
34 entitas atau dalam situasi yang jarang terjadi dalam hal
35 ukuran yang handal atas nilai wajar tidak lagi tersedia
36 (lihat paragraf 46(c) dan 47) atau karena persyaratan
37 “dua tahun buku sebelumnya” sebagaimana yang dimak-
38 sud dalam paragraf 8 telah terlewati, maka lebih tepat

55.34—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 untuk mencatat aset keuangan atau kewajiban keuangan


2 pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi
3 dari pada menggunakan nilai wajar. Nilai wajar dari nilai
4 tercatat atas aset keuangan atau kewajiban keuangan pada
5 tanggal tersebut menjadi biaya perolehan baru atau biaya
6 perolehan diamortisasi baru, mana yang dapat diterapkan.
7 Setiap keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui
8 secara langsung dalam ekuitas sesuai dengan paragraf
9 56(b) dicatat dengan cara sebagai berikut:
10 (a) Dalam hal aset keuangan memiliki jatuh tempo yang
11 tetap, maka keuntungan atau kerugian yang terjadi
12 diamortisasi pada laporan laba rugi selama sisa umur
13 investasi dimiliki hingga jatuh tempo dengan meng-
14 gunakan metode suku bunga efektif. Setiap perbedaan
15 antara biaya perolehan diamortisasi baru dengan nilai
16 jatuh tempo juga diamortisasi selama sisa umur aset
17 keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku
18 bunga efektif, serupa dengan amortisasi yang dilaku-
19 kan terhadap premi atau diskonto. Jika aset keuangan
20 selanjutnya mengalami penurunan nilai, maka setiap
21 keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui
22 dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi
23 sesuai paragraf 68.
24 (b) Dalam hal aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo
25 yang tetap, maka keuntungan atau kerugian tetap
26 diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut
27 dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan
28 atau kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika
29 aset keuangan tersebut kemudian mengalami penu-
30 runan nilai, maka keuntungan atau kerugian yang
31 sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada
32 laporan laba rugi sesuai dengan paragraf 67.
33
34 Keuntungan dan Kerugian
35
36 56. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari peru-
37 bahan nilai wajar aset keuangan atau kewajiban keuangan
38 yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.35—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 nilai (lihat paragraf 91—105), diakui sebagai berikut:


2 (a) Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan atau
3 kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai
4 instrumen yang diukur pada nilai wajar melalui
5 laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.
6 (b) Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan ter-
7 sedia untuk dijual diakui secara langsung dalam
8 ekuitas, yaitu melalui laporan perubahan ekuitas (lihat
9 PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan), kecuali
10 untuk kerugian akibat penurunan nilai (lihat paragraf
11 68-71), dan keuntungan atau kerugian akibat peru-
12 bahan nilai tukar (lihat Pedoman Aplikasi paragraf
13 PA99), sampai aset keuangan tersebut dihentikan
14 pengakuannya, dan pada saat yang sama keuntungan
15 atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui
16 dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
17 Namun, bunga yang dihitung menggunakan metode
18 suku bunga efektif (lihat paragraf 6) diakui pada
19 laporan laba rugi (lihat PSAK 23: Pendapatan).
20 Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk
21 dijual diakui pada laporan laba rugi ketika hak entitas
22 untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut
23 sudah ditetapkan (lihat PSAK 23: Pendapatan).
24
25 57. Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan
26 yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat
27 paragraf 46 dan 47), keuntungan atau kerugian diakui
28 pada laporan laba rugi ketika aset keuangan atau ke-
29 wajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau
30 mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
31 Namun, untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan
32 yang merupakan item yang dilindung nilai (lihat paragraf
33 79—86 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA98—PA121)
34 akuntansi untuk keuntungan atau kerugiannya harus
35 mengikuti ketentuan paragraf 91-105.
36
37 58. Jika entitas mengakui aset keuangan dengan
38 menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian (lihat

55.36—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 paragraf 38 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA68 dan


2 PA71), maka setiap perubahan dalam nilai wajar aset yang
3 akan diterima antara tanggal transaksi dengan tanggal
4 penyelesaian tidak diakui untuk aset yang dicatat pada
5 biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi (kecuali
6 untuk kerugian akibat penurunan nilai). Namun, untuk
7 aset yang dicatat pada nilai wajar, maka perubahan dalam
8 nilai wajar tersebut diakui pada laporan laba rugi atau
9 dalam ekuitas, sesuai dengan paragraf 56.
10
11 Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan
12
13 59. Pada setiap tanggal neraca entitas mengevaluasi
14 apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan
15 atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
16 Jika terdapat bukti tersebut, maka entitas harus menerap-
17 kan paragraf 64 (untuk aset keuangan yang dicatat pada
18 biaya perolehan yang diamortisasi), paragraf 67 (untuk
19 aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan), atau
20 paragraf 68 (untuk asset keuangan tersedia untuk dijual)
21 untuk menentukan jumlah kerugian dari penurunan nilai
22 tersebut.
23
24 60. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturun-
25 kan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan
26 hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan
27 nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang
28 terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang
29 merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak
30 pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau
31 kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
32 Sulit untuk mengidentifikasi satu peristiwa tertentu yang
33 menyebabkan penurunan nilai. Penurunan nilai pada dasarnya
34 disebabkan oleh dampak kombinasi dari beberapa peristiwa.
35 Kerugian yang diperkirakan timbul akibat peristiwa di masa
36 datang tidak dapat diakui, terlepas hal tersebut sangat mungkin
37 terjadi. Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok
38 aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi data yang

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.37—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dapat diobservasi menjadi perhatian dari pemegang aset tersebut


2 mengenai peristiwa-peristiwa yang merugikan berikut ini:
3 (a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau
4 pihak peminjam;
5 (b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau
6 tunggakan pembayaran pokok atau bunga;
7 (c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau
8 hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang
9 dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi)
10 pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika
11 pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
12 (d) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
13 dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan
14 lainnya;
15 (e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan
16 keuangan; atau
17 (f) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya
18 penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa
19 datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal
20 aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat
21 diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual
22 dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
23 (i) memburuknya status pembayaran pihak peminjam
24 dalam kelompok tersebut (misalnya meningkatnya
25 tunggakan pembayaran atau meningkatnya jumlah
26 pihak peminjam kartu kredit yang mencapai batas
27 kreditnya dan hanya mampu membayar cicilan bulanan
28 minimal); atau
29 (ii) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi
30 dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut
31 (misalnya bertambahnya tingkat pengangguran di area
32 geografis pihak peminjam, turunnya harga properti
33 untuk kredit properti di wilayah yang relevan, turunnya
34 harga minyak untuk pinjaman yang diberikan kepada
35 produsen minyak, atau memburuknya kondisi industri
36 yang mempengaruhi pihak peminjam dalam kelompok
37 tersebut).
38

55.38—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 61. Menghilangnya pasar aktif karena instrumen keuangan


2 entitas tidak lagi diperdagangkan secara publik bukan merupakan
3 bukti adanya penurunan nilai. Turunnya peringkat kredit entitas
4 bukan, dengan sendirinya, merupakan bukti adanya penurunan
5 nilai, meskipun itu dapat menjadi bukti adanya penurunan nilai
6 jika dipertimbangkan bersama-sama dengan informasi lain yang
7 tersedia. Penurunan dalam nilai wajar aset keuangan dibawah
8 biaya perolehan atau di bawah biaya perolehan diamortisasi
9 tidak serta merta dapat dianggap sebagai bukti terjadinya
10 penurunan nilai (misalnya penurunan dalam nilai wajar investasi
11 dalam instrumen utang yang diakibatkan meningkatnya suku
12 bunga bebas risiko).
13
14 62. Sebagai tambahan terhadap jenis peristiwa pada
15 paragraf 60, bukti obyektif mengenai penurunan nilai investasi
16 dalam instrumen ekuitas mencakup informasi mengenai
17 perubahan signifikan yang berpengaruh buruk pada lingkungan
18 teknologi, pasar, ekonomi, atau hukum di wilayah tempat pihak
19 penerbit menjalankan usahanya, dan mengindikasikan bahwa
20 biaya perolehan investasi pada instrumen ekuitas tersebut
21 mungkin tidak bisa diperoleh kembali. Penurunan yang signifikan
22 atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi
23 dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya juga
24 merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
25
26 63. Dalam beberapa hal, data yang dapat diobservasi yang
27 diperlukan untuk mengestimasi jumlah kerugian penurunan nilai
28 aset keuangan mungkin terbatas atau tidak lagi relevan
29 sepenuhnya dengan situasi terkini. Sebagai contoh, hal ini terjadi
30 ketika pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan dan hanya
31 sedikit informasi historis yang tersedia berkenaan dengan pihak
32 peminjam sejenis. Dalam kasus seperti itu, entitas menggunakan
33 pertimbangan berdasarkan pengalaman sebelumnya untuk
34 mengestimasi jumlah kerugian penurunan nilai. Sejalan dengan
35 itu entitas juga menggunakan pertimbangan berdasarkan
36 pengalaman sebelumnya untuk menyesuaikan data yang dapat
37 diobservasi mengenai kelompok aset keuangan untuk
38 mencerminkan keadaan terkini (lihat paragraf 91). Penggunaan

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.39—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 estimasi yang rasional merupakan bagian penting dalam


2 penyusunan laporan keuangan dan tidak mengurangi
3 kehandalannya.
4
5 Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Per-
6 olehan Diamortisasi
7
8 64. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
9 penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan
10 dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang
11 dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah
12 kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai
13 tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa
14 datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang
15 yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku
16 bunga efektif awal dari aset tersebut (yaitu suku bunga
17 efektif yang dihitung saat pengakuan awal). Nilai tercatat
18 aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun
19 menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang
20 terjadi diakui pada laporan laba rugi.
21
22 65. Entitas pertama kali menentukan bahwa terdapat bukti
23 obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset
24 keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset
25 keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti
26 penurunan nilai secara individual atau kolektif (lihat paragraf
27 60). Jika entitas menentukan tidak terdapat bukti obyektif
28 mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara
29 individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,
30 maka entitas memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok
31 aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
32 sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara
33 kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual,
34 dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,
35 tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
36
37 66. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
38 penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut

55.40—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi


2 setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya
3 peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai
4 yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara
5 langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan.
6 Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai
7 tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamor-
8 tisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada
9 tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset
10 keuangan diakui pada laporan laba rugi.
11
12 Aset keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan
13
14 67. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
15 penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang
16 tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar
17 karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal,
18 atau atas aset derivatif yang terkait dan harus diselesaikan
19 dengan penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki
20 kuotasi tersebut, maka jumlah kerugian penurunan nilai
21 diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
22 keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa
23 datang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian
24 yang berlaku di pasar untuk aset keuangan sejenis (lihat
25 paragraf 46(c) dan Pedoman Aplikasi paragraf PA96 dan
26 PA97). Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat
27 dipulihkan.
28
29 Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual
30
31 68. Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan
32 yang tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung
33 dalam ekuitas dan terdapat bukti obyektif bahwa aset
34 tersebut mengalami penurunan nilai (lihat paragraf 60),
35 maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara
36 langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas
37 dan diakui pada laporan laba rugi meskipun aset keuangan
38 tersebut belum dihentikan pengakuannya.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.41—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 69. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari


2 ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi sesuai paragraf
3 68 merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah di-
4 kurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wa-
5 jar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan
6 yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.
7
8 70. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada
9 laporan laba rugi atas investasi instrumen ekuitas yang
10 diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia
11 untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba
12 rugi.
13
14 71. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar
15 instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai tersedia
16 untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat
17 secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi
18 setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada
19 laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut
20 harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
21
22
23 LINDUNG NILAI
24
25 72. Jika terdapat hubungan lindung nilai yang telah
26 ditetapkan antara instrumen lindung nilai dan item yang
27 dilindung nilai sebagaimana dijabarkan pada paragraf
28 87—90 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA122—PA124,
29 maka akuntansi untuk keuntungan atau kerugian atas
30 instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai
31 mengikuti ketentuan paragraf 91—105.
32
33 Instrumen Lindung Nilai
34
35 Instrumen yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai
36
37 73. Pernyataan ini tidak membatasi situasi dimana derivatif
38 dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai sepanjang

55.42—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 kondisi pada paragraf 90 terpenuhi, kecuali untuk sejumlah opsi


2 yang diterbitkan (lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA110).
3 Namun demikian, aset keuangan non derivatif atau kewajiban
4 keuangan non derivatif dapat ditetapkan sebagai instrumen
5 lindung nilai hanya untuk lindung nilai risiko perubahan nilai tukar.
6
7 74. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya instrumen
8 yang melibatkan pihak eksternal dari entitas pelapor (yaitu pihak
9 eksternal dari kelompok, segmen, atau entitas pelapor) yang
10 dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Meskipun
11 entitas individual dalam kelompok yang dikonsolidasikan atau
12 divisi dalam entitas yang sama dapat melakukan transaksi
13 lindung nilai dengan entitas lain dalam kelompok atau divisi lain
14 dalam entitas yang sama, transaksi intragroup seperti ini harus
15 dieliminasi dalam konsolidasi. Oleh karena itu, transaksi lindung
16 nilai tersebut tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai
17 dalam laporan keuangan konsolidasi dari kelompok tersebut.
18 Namun, transaksi tersebut mungkin memenuhi kriteria akuntansi
19 lindung nilai dalam laporan keuangan individual atau dalam
20 pelaporan segmen sepanjang entitas tersebut merupakan pihak
21 eksternal terhadap entitas individual atau segmen yang
22 dilaporkan.
23
24 Penetapan Instrumen Lindung Nilai
25
26 75. Pada umumnya terdapat satu ukuran nilai wajar untuk
27 instrumen lindung nilai secara keseluruhan, dan faktor-faktor
28 yang menyebabkan perubahan dalam nilai wajarnya saling
29 terkait. Dengan demikian, hubungan lindung nilai ditetapkan oleh
30 entitas sebagai instrumen lindung nilai secara keseluruhan
31 nilainya. Pengecualian yang diperkenankan hanya:
32 (a) pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi
33 dan penetapannya sebagai instrumen lindung nilai hanya
34 untuk perubahan nilai intrinsik dalam opsi dan tidak
35 termasuk perubahan dalam nilai waktu; dan
36 (b) pemisahan elemen bunga dan harga saat ini (spot price)
37 dari kontrak berjangka (forward contract).
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.43—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Pengecualian-pengecualian tersebut diperkenankan karena nilai


2 intrinsik suatu opsi dan premi suatu kontrak berjangka umumnya
3 dapat diukur secara terpisah. Strategi lindung nilai yang dinamis
4 yang menilai nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi
5 memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai.
6
7 76. Proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai,
8 misalnya 50 persen dari jumlah nosional, dapat ditetapkan sebagai
9 instrumen lindung nilai dalam suatu hubungan lindung nilai.
10 Namun demikian, hubungan lindung nilai tidak dapat ditetapkan
11 hanya untuk satu bagian saja dari periode waktu dimana
12 instrumen lindung nilai masih berjalan.
13
14 77. Satu Instrumen lindung nilai dapat ditetapkan sebagai
15 lindung nilai atas lebih dari satu jenis risiko sepanjang (a) risiko
16 yang dilindung nilai dapat diidentifikasi secara jelas; (b)
17 efektivitas dari lindung nilai dapat dibuktikan; dan (c)
18 dimungkinkan untuk memastikan bahwa terdapat penetapan
19 yang spesifik dari instrumen lindung nilai dan posisi risiko yang
20 berbeda.
21
22 78. Dua atau lebih derivatif, atau proporsinya (atau dalam
23 kasus lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar, dua atau
24 lebih non derivatif atau proporsinya, atau kombinasi dari
25 derivatif dan non derivatif atau proporsinya), dapat dianggap
26 sebagai kombinasi dan secara bersama-sama ditetapkan
27 sebagai instrumen lindung nilai, termasuk ketika risiko yang
28 timbul dari sejumlah derivatif saling hapus dengan risiko yang
29 timbul dari derivatif lainnya. Namun, interest rate collar atau
30 instrumen derivatif lainnya yang merupakan kombinasi dari opsi
31 yang diterbitkan dan opsi yang dibeli tidak memenuhi kriteria
32 sebagai instrumen lindung nilai jika kombinasi tersebut pada
33 dasarnya menghasilkan opsi yang diterbitkan secara neto
34 (terdapat penerimaan premi neto). Demikian juga, dua atau lebih
35 instrumen (atau proporsinya) dapat ditetapkan sebagai instrumen
36 lindung nilai hanya jika tidak satu pun instrumen dimaksud
37 merupakan opsi yang diterbitkan atau opsi yang diterbitkan neto.
38

55.44—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Item yang Dilindung Nilai


2
3 Item yang memenuhi Kualifikasi Dilindung Nilai
4
5 79. Item yang dilindung nilai dapat berupa aset atau
6 kewajiban yang diakui, komitmen pasti yang belum diakui,
7 prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (highly
8 probable), atau investasi neto dalam operasi luar negeri. Item
9 yang dilindung nilai dapat berupa (a) aset, kewajiban, komitmen
10 pasti, transaksi yang diperkiraan kemungkinan besar terjadi, atau
11 investasi neto dalam operasi luar negeri, (b) sekelompok aset,
12 kewajiban, komitmen pasti, prakiraan transaksi yang
13 kemungkinan besar terjadi, atau investasi neto dalam operasi
14 luar negeri, yang memiliki karakteristik risiko yang sama, atau
15 (c) dalam hal lindung nilai atas portofolio risiko suku bunga,
16 bagian dari portofolio aset keuangan atau kewajiban keuangan
17 yang berbagi risiko yang dilindung nilai.
18
19 80. Tidak seperti pinjaman yang diberikan dan piutang,
20 investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo bukan merupakan
21 item yang dilindung nilai terhadap risiko suku bunga atau risiko
22 pembayaran lebih awal, karena penetapan investasi yang dimiliki
23 hingga jatuh tempo mensyaratkan suatu intensi untuk memiliki
24 investasi tersebut hingga jatuh tempo tanpa memperhatikan
25 perubahan pada nilai wajar atau arus kas dari investasi tersebut
26 yang disebabkan oleh perubahan dalam suku bunga. Namun
27 demikian investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dapat
28 ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai terhadap risiko yang
29 berasal dari perubahan nilai tukar dan risiko kredit.
30
31 81. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya aset,
32 kewajiban, komitmen pasti, atau prakiraan transaksi yang
33 kemungkinan besar terjadi (highly probable) yang melibatkan
34 pihak eksternal dari entitas pelapor yang dapat ditetapkan
35 sebagai item yang dilindung nilai. Oleh karena itu, akuntansi
36 lindung nilai dapat diterapkan pada transaksi antar entitas atau
37 segmen dalam sebuah kelompok yang sama hanya dalam laporan
38 keuangan individual atau terpisah dari entitas atau pelaporan

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.45—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 segmen dan tidak dalam laporan keuangan konsolidasi dari


2 kelompok tersebut. Sebagai pengecualian, risiko perubahan nilai
3 tukar dari item moneter intragroup (misalnya utang piutang antar
4 dua anak perusahaan) dapat memenuhi kualifikasi sebagai item
5 yang dilindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasi apabila
6 risiko tersebut menghasilkan suatu eksposur keuntungan atau
7 kerugian perubahan nilai tukar yang tidak dapat dieliminasi
8 sepenuhnya dalam rangka konsolidasi sesuai PSAK 10: Tran-
9 saksi dalam Mata Uang Asing dan PSAK 11: Penjabaran
10 Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing. Sesuai dengan
11 PSAK 10 dan 11 keuntungan dan kerugian pertukaran mata
12 uang asing dari items moneter intragrup tidak tereliminasi
13 seluruhnya pada saat konsolidasi ketika transaksi item moneter
14 intragroup dilakukan dua entitas dalam group yang memiliki mata
15 uang fungsional yang berbeda. Selain itu, risiko mata uang asing
16 dari transaksi intragroup yang diperkirakan sangat mungkin
17 terjadi dapat diakui sebagai item lindung nilai dalam laporan
18 keuangan konsolidasi sepanjang transaksi tersebut didenominasi
19 dalam mata uang selain mata uang fungsional entitas yang
20 melakukan transaksi tersebut dan risiko mata uang asing akan
21 mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi.
22
23 Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang Dilindung
24 Nilai
25
26 82. Jika item yang dilindung nilai merupakan aset keuangan
27 atau kewajiban keuangan, maka aset atau kewajiban tersebut
28 dapat merupakan item yang dilindung nilai terhadap risiko yang
29 berkaitan hanya dengan sebagian dari arus kas atau nilai wajar-
30 nya (seperti satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilih
31 atau bagian dari arus kas tersebut atau persentase tertentu dari
32 nilai wajar tersebut) sepanjang efektivitas lindung nilai dapat
33 diukur. Sebagai contoh, bagian yang dapat diidentifikasi dan
34 diukur secara terpisah dari eksposur suku bunga atas aset yang
35 menghasilkan bunga atau kewajiban yang terbebani bunga dapat
36 ditetapkan sebagai risiko yang dilindung nilai (seperti komponen
37 suku bunga bebas risiko atau komponen tingkat bunga acuan
38 dari keseluruhan eksposur suku bunga dari suatu instrumen

55.46—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 keuangan yang dilindung nilai).


2
3 83. Dalam lindung nilai atas nilai wajar dari eksposur suku
4 bunga suatu portofolio aset keuangan atau kewajiban keuangan
5 (dan hanya dalam jenis lindung nilai ini), bagian yang dilindung
6 nilai tersebut dapat ditetapkan dalam bentuk suatu jumlah mata
7 uang (seperti dalam jumlah dollar atau euro) dan bukan sebagai
8 aset (atau kewajiban) individual. Walaupun portofolio tersebut,
9 untuk tujuan manajemen risiko, dapat mencakup sejumlah aset
10 dan kewajiban, jumlah yang ditetapkan untuk dilindung nilai
11 adalah jumlah dari aset atau jumlah dari kewajiban tersebut.
12 Penetapan jumlah neto termasuk aset dan kewajiban tidak
13 diperkenankan. Entitas dapat melakukan lindung nilai atas bagian
14 dari risiko suku bunga yang terkait dengan jumlah yang
15 ditetapkan tersebut. Sebagai contoh, dalam kasus lindung nilai
16 atas portofolio yang mengandung aset yang dapat dilunasi lebih
17 awal, entitas dapat melakukan lindung nilai dari perubahan nilai
18 wajar yang disebabkan oleh perubahan suku bunga yang
19 dilindung nilai berdasarkan perkiraan tanggal penyesuaian
20 bunga, dan bukan tanggal penyesuaian bunga berdasarkan
21 kontrak. Ketika bagian yang dilindung nilai didasarkan atas
22 perkiraan tanggal penyesuaian bunga, maka pengaruh dari
23 perubahan dalam suku bunga yang dilindung nilai pada saat
24 perkiraan tanggal penyesuaian bunga dimaksud harus turut
25 diperhitungkan dalam penentuan perubahan nilai wajar atas item
26 yang dilindung nilai. Akibatnya, jika portofolio yang mengandung
27 item yang dapat dilunasi lebih awal dilindung nilai dengan
28 menggunakan derivatif yang tidak dapat dilunasi lebih awal,
29 maka tidak akan efektif jika tanggal dimana item dalam portofolio
30 yang dilindung nilai yang diperkirakan akan dilunasi lebih awal
31 diubah, atau jika tanggal pelunasan awal aktualnya berbeda dari
32 yang diperkirakan.
33
34 Penetapan Item Non Keuangan sebagai Item yang
35 Dilindung Nilai
36
37 84. Jika item yang dilindung nilai merupakan aset
38 non keuangan atau kewajiban non keuangan, maka item

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.47—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 tersebut ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai (a)


2 terhadap risiko perubahan nilai tukar, atau (b) untuk ke-
3 seluruhan nilainya terhadap seluruh risiko, karena adanya
4 kesulitan untuk memisahkan dan mengukur secara tepat
5 bagian atas perubahan arus kas atau nilai wajar yang
6 disebabkan oleh risiko spesifik selain dari risiko perubahan
7 nilai tukar.
8
9 Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang Dilindung
10 Nilai
11
12 85. Aset atau kewajiban yang sejenis dijumlahkan dan
13 dilindung nilai sebagai sebuah kelompok hanya jika secara indi-
14 vidual aset atau kewajiban dalam kelompok tersebut memiliki
15 eksposur risiko yang sama yang ditetapkan sebagai risiko yang
16 dilindung nilai. Selanjutnya, perubahan dalam nilai wajar yang
17 dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai atas setiap
18 item individual dalam kelompok item tersebut diperkirakan
19 secara proporsional terhadap seluruh perubahan nilai wajar yang
20 dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dari kelompok
21 item tersebut.
22
23 86. Karena entitas menilai efektivitas lindung nilai dengan
24 membandingkan perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas
25 atas instrumen lindung nilai (atau kelompok instrumen sejenis
26 yang melindung nilai) dengan item yang dilindung nilai (atau
27 kelompok item sejenis yang dilindung nilai), maka membanding-
28 kan instrumen lindung nilai dengan posisi neto keseluruhan
29 (misalnya jumlah neto dari seluruh aset dengan suku bunga tetap
30 dan kewajiban dengan suku bunga tetap yang memiliki jatuh
31 tempo yang sama), dan bukan dengan item yang secara khusus
32 dilindung nilai, tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai.
33
34 Akuntansi Lindung Nilai
35
36 87. Akuntansi lindung nilai mengakui pengaruh saling hapus
37 pada laporan laba rugi atas perubahan nilai wajar dari instrumen
38 lindung nilai dan item yang dilindung nilai.

55.48—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 88. Hubungan lindung nilai terdiri dari tiga jenis:


2 (a) lindung nilai atas nilai wajar: suatu lindung nilai
3 terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas aset
4 atau kewajiban yang telah diakui, atau komitmen pasti
5 yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifi-
6 kasi dari aset, kewajiban, atau komitmen pasti tersebut,
7 yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu dan
8 dapat mempengaruhi laporan laba rugi.
9 (b) lindung nilai atas arus kas: suatu lindung nilai ter-
10 hadap eksposur variabilitas arus kas yang (i) dapat
11 diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan
12 aset atau kewajiban yang telah diakui (misalnya
13 seluruh atau sebagian pembayaran bunga di masa
14 datang atas utang dengan suku bunga variabel) atau
15 yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang
16 terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkin-
17 an besar terjadi (highly probable), dan (ii) dapat
18 mempengaruhi laporan laba rugi.
19 (c) lindung nilai atas investasi neto dalam operasi luar
20 negeri sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10:
21 Transaksi dalam Mata Uang Asing dan PSAK 11:
22 Penjabaran dalam Mata Uang Asing.
23
24 89. Lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar dari suatu
25 komitmen pasti dapat dicatat sebagai lindung nilai atas nilai wajar
26 atau sebagai lindung nilai atas arus kas.
27
28 90. Suatu hubungan lindung nilai memenuhi kualifi-
29 kasi akuntansi lindung nilai sesuai paragraf 91—105, jika
30 dan hanya jika, seluruh kondisi berikut ini terpenuhi.
31 (a) Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan
32 dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung
33 nilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategi
34 pelaksanaan lindung nilai. Pendokumentasian tersebut
35 harus meliputi identifikasi instrumen lindung nilai,
36 item atau transaksi yang dilindung nilai, sifat dari
37 risiko yang dilindung nilai, dan cara yang akan
38 digunakan entitas untuk menilai efektivitas instrumen

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.49—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 lindung nilai tersebut dalam rangka saling hapus


2 eksposur yang berasal dari perubahan dalam nilai
3 wajar item yang dilindung nilai atau perubahan arus
4 kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang
5 dilindung nilai.
6 (b) Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif (lihat
7 Pedoman Aplikasi paragraf PA125—PA134) dalam
8 rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau
9 perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada
10 risiko yang dilindung nilai, konsisten dengan strategi
11 manajemen risiko yang telah didokumentasikan
12 diawal untuk hubungan lindung nilai tersebut.
13 (c) Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan
14 transaksi yang merupakan subyek dari suatu lindung
15 nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan
16 terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat
17 mempengaruhi laporan laba rugi.
18 (d) Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara handal,
19 yaitu nilai wajar atau arus kas dari item yang dilin-
20 dung nilai yang dapat diatribusikan pada risiko yang
21 dilindung nilai, dan nilai wajar instrumen lindung nilai
22 tersebut harus dapat diukur secara handal (lihat
23 paragraf 46 dan 47, dan Pedoman Aplikasi paragraf
24 PA96 dan PA97 sebagai pedoman dalam menentukan
25 nilai wajar).
26 (e) Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan
27 ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi se-
28 panjang periode pelaporan keuangan di mana
29 lindung nilai tersebut ditetapkan.
30
31 Lindung Nilai atas Nilai Wajar
32
33 91. Jika suatu lindung nilai atas nilai wajar memenuhi
34 kondisi pada paragraf 90 selama periode pelaporan
35 keuangan, maka lindung nilai tersebut harus dicatat
36 sebagai:
37 (a) keuntungan atau kerugian yang berasal dari peng-
38 ukuran kembali instrumen lindung nilai pada nilai

55.50—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) atau


2 komponen mata uang asing dari nilai tercatat yang
3 diukur berdasarkan PSAK 10: Transaksi dalam Mata
4 Uang Asing dan PSAK 11: Penjabaran dalam Mata
5 Uang Asing (untuk instrumen lindung nilai non
6 derivatif) diakui pada laporan laba rugi; dan
7 (b) keuntungan atau kerugian atas item yang dilindung
8 nilai yang dapat diatribusikan pada risiko yang
9 dilindung nilai dengan menyesuaikan nilai tercatat
10 item yang dilindung nilai dan diakui pada laporan
11 laba rugi. Ketentuan ini berlaku jika item yang
12 dilindung nilai tidak diukur pada biaya perolehan.
13 Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapat
14 diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai pada
15 laporan laba rugi diterapkan jika item yang dilindung
16 nilai merupakan aset keuangan yang tersedia untuk
17 dijual.
18
19 92.Untuk suatu lindung nilai atas nilai wajar terhadap
20 eksposur suku bunga dari sebagian portofolio aset keuangan
21 atau kewajiban keuangan (dan hanya dalam jenis lindung nilai
22 ini), ketentuan dalam paragraf 91(b) dapat dipenuhi dengan
23 menyajikan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan
24 pada item yang dilindung nilai dengan salah satu cara berikut
25 ini:
26 (a) sebagai pos tersendiri dalam kelompok aset, untuk seluruh
27 periode penyesuaian bunga apabila item yang dilindung nilai
28 tersebut merupakan suatu aset; atau
29 (b) sebagai pos tersendiri dalam kelompok kewajiban, untuk
30 seluruh periode penyesuaian bunga apabila item yang
31 dilindung nilai tersebut merupakan suatu kewajiban.
32
33 Pos tersendiri sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dan huruf
34 (b) di atas disajikan setelah aset keuangan atau kewajiban
35 keuangan. Jumlah yang dicantumkan dalam pos tersendiri di-
36 keluarkan dari neraca ketika aset atau kewajiban terkait
37 dihentikan pengakuannya.
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.51—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 93. Jika risiko yang dilindung nilai hanya risiko-risiko tertentu


2 yang dapat diatribusikan pada item yang dilindung nilai, maka
3 perubahan yang diakui dalam nilai wajar item yang dilindung
4 nilai yang tidak berkaitan dengan risiko yang dilindung nilai diakui
5 sebagaimana diatur dalam paragraf 56.
6
7 94. Entitas secara prospektif menghentikan penerapan
8 akuntansi lindung nilai sebagaimana dijelaskan dalam
9 paragraf 91 jika:
10 (a) instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, di-
11 hentikan atau dilaksanakan (untuk tujuan ini,
12 penggantian atau perpanjangan terhadap instrumen
13 lindung nilai dengan instrumen lindung nilai lainnya
14 tidak dapat dianggap sebagai telah kadaluwarsa atau
15 telah dihentikan apabila penggantian atau perpan-
16 jangan tersebut merupakan bagian dari strategi
17 lindung nilai yang didokumentasikan entitas).
18 (b) lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi
19 lindung nilai dalam paragraf 90; atau
20 (c) entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan.
21
22 95. Setiap penyesuaian yang timbul dari paragraf
23 91(b) terhadap nilai tercatat instrumen keuangan yang
24 dilindung nilai yang dihitung menggunakan metode suku
25 bunga efektif (atau, dalam hal lindung nilai portofolio
26 terhadap risiko suku bunga; pada pos tersendiri dalam
27 neraca sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 92) di-
28 amortisasi pada laporan laba rugi. Amortisasi dapat segera
29 dimulai setelah penyesuaian dilakukan dan dimulai pal-
30 ing lambat ketika item yang dilindung nilai tidak dapat
31 lagi disesuaikan dengan perubahan dalam nilai wajarnya
32 yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai.
33 Penyesuaian didasarkan atas suku bunga efektif yang
34 dihitung ulang pada tanggal amortisasi dimulai. Namun,
35 dalam hal lindung nilai atas nilai wajar terhadap eksposur
36 suku bunga dari suatu portofolio aset keuangan atau
37 kewajiban keuangan (dan hanya untuk jenis lindung nilai
38 ini), jika amortisasi menggunakan suku bunga efektif yang

55.52—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dihitung ulang tidak praktis, maka amortisasi mengguna-


2 kan metode garis lurus. Penyesuaian tersebut diamortisasi
3 secara penuh hingga jatuh tempo instrumen keuangan
4 dimaksud, atau, dalam hal lindung nilai portofolio atas
5 risiko suku bunga; amortisasi dilakukan hingga berakhir-
6 nya periode penyesuaian bunga yang relevan.
7
8 96. Jika komitmen pasti yang belum diakui ditetapkan
9 sebagai item yang dilindung nilai, maka perubahan kumulatif
10 dalam nilai wajar komitmen pasti tersebut, yang terjadi setelah
11 penetapannya, yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung
12 nilai diakui sebagai aset atau kewajiban dengan keuntungan
13 atau kerugiannya yang terkait diakui pada laporan laba rugi
14 (lihat paragraf 91(b)). Perubahan dalam nilai wajar instrumen
15 lindung nilai juga diakui pada laporan laba rugi.
16
17 97. Ketika entitas menyepakati suatu komitmen pasti untuk
18 memperoleh aset atau menanggung kewajiban yang merupakan
19 item yang dilindung nilai berupa lindung nilai atas nilai wajar,
20 maka nilai tercatat awal dari aset atau kewajiban yang diperoleh
21 karena entitas memenuhi komitmen pasti tersebut disesuaikan
22 dengan menyertakan perubahan kumulatif dalam nilai wajar
23 komitmen pasti yang dapat diatribusikan pada risiko yang
24 dilindung nilai yang sebelumnya telah diakui dalam neraca.
25
26 Lindung Nilai atas Arus Kas
27
28 98. Jika suatu lindung nilai atas arus kas memenuhi
29 kondisi pada paragraf 90 selama periode pelaporan ke-
30 uangan, maka lindung nilai tersebut harus dicatat sebagai:
31 (a) bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen
32 lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai
33 yang efektif (lihat paragraf 90) diakui secara lang-
34 sung dalam ekuitas melalui laporan perubahan ekuitas
35 (lihat PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan); dan
36 (b) bagian yang tidak efektif atas keuntungan atau
37 kerugian dari instrumen lindung nilai diakui dalam
38 laporan laba rugi.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.53—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 99. Secara lebih spesifik, suatu lindung nilai atas arus kas
2 dicatat sebagai berikut:
3 (a) komponen ekuitas yang terpisah yang terkait dengan item
4 yang dilindung nilai disesuaikan dengan yang lebih rendah
5 (dalam jumlah absolut) antara:
6 (i) keuntungan atau kerugian kumulatif atas instrumen
7 lindung nilai sejak dimulainya lindung nilai tersebut;
8 dan
9 (ii) perubahan kumulatif pada nilai wajar (nilai kini) atas
10 arus kas yang diharapkan dimasa datang dari item yang
11 dilindung nilai sejak dimulainya lindung nilai tersebut.
12 (b) sisa keuntungan atau kerugian atas suatu instrumen lindung
13 nilai atau komponen yang ditetapkan dari instrumen tersebut
14 (yang bukan merupakan lindung nilai efektif) diakui dalam
15 laporan laba rugi; dan
16 (c) jika strategi manajemen risiko yang didokumentasikan oleh
17 entitas untuk hubungan lindung nilai tertentu mengecualikan
18 komponen tertentu dari keuntungan atau kerugian atau arus
19 kas yang berasal dari instrumen lindung nilai tersebut dalam
20 penilaian efektivitas lindung nilai (lihat paragraf 75, 76, dan
21 90(a)), maka komponen keuntungan dan kerugian yang
22 dikecualikan tersebut diakui sesuai paragraf 56.
23
24 100. Jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi
25 yang kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset ke-
26 uangan atau kewajiban keuangan, maka keuntungan atau
27 kerugian terkait yang sebelumnya diakui secara langsung
28 dalam ekuitas sesuai dengan paragraf 98 harus direklasi-
29 fikasi ke dalam laporan laba rugi pada periode yang sama
30 atau pada periode-periode dimana aset yang diperoleh
31 atau kewajiban yang ditanggung mempengaruhi laporan
32 laba rugi (misalnya pada periode dimana pendapatan
33 bunga atau beban bunga harus diakui). Namun, jika entitas
34 memperkirakan seluruh atau sebagian dari kerugian yang
35 diakui secara langsung dalam ekuitas tidak dapat dipulih-
36 kan kembali dalam satu atau lebih periode di masa datang,
37 maka entitas mereklasifikasi sejumlah yang diperkirakan
38 tidak dapat dipulihkan kembali dalam laporan laba rugi.

55.54—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 101. Jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi


2 yang kemudian menimbulkan pengakuan aset non keuang-
3 an atau kewajiban non keuangan, atau jika suatu lindung
4 nilai atas prakiraan transaksi atas aset non keuangan atau
5 kewajiban non keuangan yang menjadi komitmen pasti
6 dimana akuntansi lindung nilai atas nilai wajar diterapkan,
7 maka entitas menerapkan (a) atau (b) di bawah ini:
8 (a) entitas mereklasifikasi keuntungan dan kerugian ter-
9 kait yang sebelumnya diakui secara langsung dalam
10 ekuitas sesuai paragraf 98 dalam laporan laba rugi
11 pada periode yang sama atau pada periode dimana
12 aset yang diperoleh atau kewajiban yang ditanggung
13 mempengaruhi laporan laba rugi (seperti dalam pe-
14 riode dimana beban penyusutan atau harga pokok pen-
15 jualan harus diakui). Namun, jika entitas memperkira-
16 kan seluruh atau sebagian dari kerugian yang diakui
17 dalam ekuitas tidak dapat dipulihkan kembali dalam
18 satu atau lebih periode di masa datang, maka entitas
19 mereklasifikasi jumlah yang diperkirakan tidak dapat
20 dipulihkan kembali tersebut dalam laporan laba rugi.
21 (b) entitas memindahkan keuntungan dan kerugian yang
22 sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas
23 sesuai paragraf 98, dan memasukkan keuntungan dan
24 kerugian tersebut sebagai biaya perolehan awal atau
25 nilai tercatat lain dari aset atau kewajiban.
26
27 102. Entitas menerapkan (a) atau (b) dalam paragraf
28 101 sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan
29 secara konsisten untuk seluruh lindung nilai yang berkaitan
30 dengan paragraf 101.
31
32 103. Untuk lindung nilai atas arus kas selain lindung
33 nilai yang diatur pada paragraf 100 dan 101, jumlah yang
34 sebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitas
35 diakui dalam laporan laba rugi pada periode yang sama
36 atau periode-periode dimana prakiraan transaksi yang
37 dilindung nilai mempengaruhi laporan laba rugi (sebagai
38 contoh, jika prakiraan penjualan terjadi).

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.55—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 104. Dalam setiap situasi berikut, entitas secara


2 prospektif menghentikan penerapan akuntansi lindung
3 nilai sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraf 98—
4 103:
5 (a) instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual,
6 dihentikan atau dilaksanakan (untuk tujuan ini,
7 penggantian atau perpanjangan terhadap instrumen
8 lindung nilai dengan instrumen lindung nilai lainnya
9 tidak dapat dianggap sebagai telah kadaluarsa atau
10 telah dihentikan apabila penggantian atau perpan-
11 jangan tersebut merupakan bagian dari strategi
12 lindung nilai yang didokumentasikan entitas). Dalam
13 hal ini, keuntungan atau kerugian kumulatif atas
14 instrumen lindung nilai yang masih diakui secara
15 langsung dalam ekuitas sejak periode dimana lindung
16 nilai tersebut efektif (lihat paragraf 98(a)) tetap diakui
17 secara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraan
18 transaksi tersebut terjadi. Jika transaksi tersebut ter-
19 jadi, maka paragraf 100, 101, atau 103 diterapkan.
20 (b) Lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi
21 lindung nilai dalam paragraf 88. Dalam hal ini,
22 keuntungan atau kerugian kumulatif atas instrumen
23 lindung nilai yang masih diakui secara langsung
24 dalam ekuitas sejak periode dimana lindung nilai
25 tersebut efektif (lihat paragraf 98(a)) tetap diakui
26 secara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraaan
27 transaksi tersebut terjadi. Jika transaksi tersebut ter-
28 jadi, maka paragraf 100, 101, atau 103 diterapkan.
29 (c) suatu prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan
30 terjadi, dalam hal ini setiap keuntungan atau kerugian
31 kumulatif yang terkait dengan instrumen lindung nilai
32 yang masih diakui secara langsung dalam ekuitas
33 sejak periode pada saat lindung nilai tersebut efektif
34 (lihat paragraf 98(a)) diakui dalam laporan laba rugi.
35 Prakiraan transaksi yang kemungkinan besar tidak
36 terjadi (lihat paragraf 90(c)) mungkin masih diharap-
37 kan terjadi.
38

55.56—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (d) Entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan.


2 Untuk lindung nilai atas prakiraan transaksi, ke-
3 untungan atau kerugian kumulatif atas instrumen
4 lindung nilai yang masih diakui secara langsung
5 dalam ekuitas sejak periode dimana lindung nilai
6 tersebut efektif (lihat paragraf 98(a)) tetap diakui
7 secara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraan
8 transaksi tersebut terjadi atau tidak lagi diperkirakan
9 akan terjadi. Apabila transaksi tersebut terjadi, maka
10 paragraf 100, 101, atau 103 diterapkan. Apabila tran-
11 saksi tersebut tidak lagi diperkirakan akan terjadi,
12 maka keuntungan atau kerugian kumulatif yang
13 sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas
14 harus diakui pada laporan laba rugi.
15
16 Lindung Nilai atas Investasi Neto
17
18 105. Lindung nilai atas investasi neto dalam operasi
19 luar negeri, termasuk lindung nilai atas item moneter yang
20 dicatat sebagai bagian dari investasi neto (berdasarkan
21 PSAK 10: Transaksi dalam Mata Uang Asing dan PSAK
22 11: Penjabaran dalam Mata Uang Asing), dicatat dengan
23 cara yang sama seperti lindung nilai atas arus kas:
24 (a) bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen
25 lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilai
26 yang efektif (lihat paragraf 90) diakui secara
27 langsung dalam ekuitas melalui laporan perubahan
28 ekuitas (lihat PSAK 1 tentang Penyajian Laporan
29 Keuangan); dan
30 (b) bagian yang tidak efektif diakui pada laporan laba
31 rugi.
32
33 Keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai
34 yang terkait dengan bagian lindung nilai yang efektif yang
35 sebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitas
36 harus diakui pada laporan laba rugi ketika investasi dalam
37 operasi luar negeri tersebut dilepaskan.
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.57—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 TANGGAL EFEKTIF DAN TRANSISI


2
3 106. Entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuk
4 laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai
5 pada atau setelah 1 Januari 2008. Penerapan lebih dini
6 dianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan ini
7 sebelum 1 Januari 2008, maka fakta ini harus dijelaskan.
8
9 107. Pernyataan ini harus diterapkan secara retros-
10 pektif kecuali memenuhi ketentuan dalam paragraf 108—
11 111. Saldo awal dari Saldo Laba sejak periode terdahulu
12 harus disajikan dan semua nilai komparatif lainnya harus
13 disesuaikan seakan-akan Pernyataan ini telah diterapkan
14 sebelumnya, kecuali penyajian kembali informasi dimak-
15 sud tidak dapat dilakukan. Jika penyajian kembali di-
16 maksud tidak dapat dilakukan, maka entitas harus
17 mengungkapkan fakta ini dan harus mengindikasikan
18 sampai sejauh mana penetapan ulang informasi telah
19 dilakukan.
20
21 108. Apabila Pernyataan ini diterapkan untuk pertama
22 kali, maka entitas diijinkan untuk menetapkan aset ke-
23 uangan atau kewajiban keuangan yang telah diakui
24 sebelumnya, sebagai aset keuangan atau kewajiban
25 keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau
26 aset keuangan atau kewajiban keuangan tersedia untuk
27 dijual, meski ketentuan dalam paragraf 8 mengharuskan
28 penetapan dimaksud dilakukan saat pengakuan awal.
29 Untuk tiap aset keuangan yang ditetapkan sebagai aset
30 keuangan tersedia untuk dijual, entitas mengakui seluruh
31 perubahan kumulatif dalam nilai wajar di dalam kom-
32 ponen ekuitas yang terpisah sampai penghentian peng-
33 akuan atau penurunan nilai berikutnya, pada saat entitas
34 harus mentransfer keuntungan atau kerugian kumulatif
35 tersebut dalam laporan laba rugi. Untuk tiap instrumen
36 keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen keuangan
37 pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau instrumen
38 keuangan yang tersedia untuk dijual, entitas harus:

55.58—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (a) menyajikan kembali aset keuangan atau kewajiban


2 keuangan dimaksud dengan menggunakan penetapan
3 baru dalam laporan keuangan komparatif; dan
4 (b) mengungkapkan nilai wajar aset keuangan atau
5 kewajiban keuangan yang ditetapkan berdasarkan
6 kategori dan mengungkapkan klasifikasi serta nilai
7 tercatat pada laporan keuangan sebelumnya.
8
9 109. Kecuali yang diijinkan oleh paragraf 111, entitas
10 menerapkan ketentuan mengenai penghentian pengakuan
11 dalam paragraf 15—37 dan Pedoman Aplikasi paragraf
12 PA51—PA67 secara prospektif. Dengan demikian, jika
13 entitas menghentikan pengakuan aset keuangan berdasar-
14 kan PSAK terkait sebagai akibat dari suatu transaksi yang
15 terjadi sebelum 1 Januari 2007 dan meskipun aset tersebut
16 tidak akan dihentikan pengakuannya sesuai Pernyataan
17 ini, entitas tidak diperkenankan untuk mengakui kembali
18 aset tersebut.
19
20 110. Terlepas dari ketentuan dalam paragraf 109,
21 entitas dapat menerapkan kriteria penghentian pengakuan
22 dalam paragraf 15—37 dan Pedoman Aplikasi paragraf
23 PA36—PA52 secara retroaktif sejak tanggal dimana
24 entitas memutuskan untuk menggunakan Pernyataan ini,
25 sepanjang informasi yang dibutuhkan bagi penerapan
26 PSAK 55 (revisi 2006) terhadap aset atau kewajiban yang
27 dihentikan pengakuannya sebagai akibat transaksi di masa
28 lalu, telah diperoleh pada waktu pencatatan awal transaksi
29 dimaksud.
30
31 111. Entitas tidak diperkenankan menyesuaikan nilai
32 tercatat aset non keuangan dan kewajiban non keuangan-
33 nya guna mengeluarkan pengaruh keuntungan atau
34 kerugian yang terkait dengan lindung nilai atas arus kas
35 yang telah dimasukkan dalam nilai tercatat aset atau
36 kewajiban dimaksud sebelum awal tahun buku dimana
37 Pernyataan ini diterapkan untuk pertama kalinya. Pada
38 awal tahun buku saat Pernyataan ini diterapkan untuk

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.59—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 pertama kali, tiap jumlah yang diakui secara langsung


2 dalam ekuitas, bagi lindung nilai atas komitmen pasti yang
3 sesuai Pernyataan ini dicatat sebagai lindung nilai atas
4 nilai wajar, harus direklasifikasi sebagai aset atau
5 kewajiban, kecuali untuk lindung nilai terhadap risiko
6 perubahan nilai tukar yang masih diperlakukan sebagai
7 lindung nilai atas arus kas.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

55.60—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Apendiks
2
3 Pedoman Aplikasi (PA)
4 Apendiks ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
5 Standar
6
7 Ruang lingkup (Paragraf 2–6)
8
9 PA1. Beberapa kontrak mensyaratkan pembayaran
10 berdasarkan variabel iklim, geologis, atau variabel fisik lainnya
11 (kontrak yang didasarkan pada variabel iklim terkadang disebut
12 juga sebagai derivatif iklim (weather derivatives)). Apabila
13 kontrak dimaksud tidak masuk dalam ruang lingkup PSAK 28:
14 Akuntansi Asuransi Kerugian, maka kontrak dimaksud
15 termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini.
16
17 PA2. Pernyataan ini tidak mengubah ketentuan yang terkait
18 dengan program imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24
19 (revisi 2004): Imbalan Kerja dan kesepakatan mengenai royalti
20 yang didasarkan pada volume penjualan atau pendapatan jasa
21 yang dicatat berdasarkan PSAK 23: Pendapatan.
22
23 PA3. Terkadang, entitas melakukan apa yang disebut
24 sebagai “investasi strategis” dalam instrumen ekuitas yang
25 diterbitkan oleh entitas lain, dengan intensi menciptakan atau
26 memelihara kerjasama operasional jangka panjang dengan
27 entitas lain tersebut. Entitas yang menjadi investor menerapkan
28 PSAK 15: Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan
29 Asosiasi untuk menentukan apakah metode ekuitas dapat
30 diterapkan bagi investasinya. Demikian juga, entitas yang
31 menjadi investor menerapkan PSAK 39: Akuntansi
32 Kerjasama Operasi untuk menentukan apakah metode
33 konsolidasi proporsional atau metode ekuitas yang lebih sesuai
34 untuk diterapkan bagi investasinya*. Jika kedua metode
35
36
37 *(dalam Pernyataan ini, nilai moneter dinyatakan dalam “currency
38 units” (CU)

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.61—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dimaksud tidak dapat diterapkan, maka entitas tersebut


2 menerapkan Pernyataan ini bagi investasi strategisnya.
3
4 PA4. Pernyataan ini diterapkan untuk aset keuangan dan
5 kewajiban keuangan milik penjamin (insurers), yang bukan
6 merupakan hak dan kewajiban yang dikecualikan dalam
7 paragraf 2 (e) karena hak dan kewajiban tersebut timbul dari
8 kontrak yang berada dalam ruang lingkup PSAK 28.
9
10 PA5.Kontrak penjaminan keuangan dapat memiliki
11 beberapa bentuk hukum, seperti jaminan, beberapa jenis letter
12 of credit, credit default contract atau kontrak asuransi.
13 Perlakuan akuntansi bagi kontrak tersebut tidak tergantung pada
14 bentuk hukumnya. Berikut adalah contoh-contoh mengenai
15 perlakuan akuntansi yang sesuai untuk kontrak tersebut (lihat
16 paragraf 2 (e) dan 3):
17 (a) Meskipun kontrak jaminan keuangan memenuhi definisi
18 dari kontrak asuransi jika pengalihan risiko signifikan,
19 penerbit menerapkan Pernyataan ini. Namun demikian, jika
20 penerbit sebelumnya telah menyatakan secara eksplisit
21 bahwa kontrak tersebut adalah kontrak asuransi dan telah
22 menggunakan akuntansi yang sesuai dengan kontrak
23 asuransi, penerbit dapat memilih untuk menerapkan
24 Pernyataan ini atau PSAK lain untuk kontrak jaminan
25 keuangan tersebut. Jika Pernyataan ini diterapkan, paragraf
26 43 mensyaratkan penerbit untuk mengakui kontrak jaminan
27 keuangan pada awalnya menggunakan nilai wajar. Jika
28 kontrak jaminan keuangan telah diterbitkan untuk pihak
29 yang tidak terkait dalam suatu transaksi yang wajar (arm’s
30 length transaction) yang berdiri sendiri, nilai wajarnya
31 pada saat dimulainya transaksi kemungkinan sama dengan
32 premium yang diterima, kecuali ada bukti yang berbeda.
33 Selanjutnya, kecuali kontrak jaminan keuangan telah
34 ditetapkan pada saat dimulainya dengan nilai wajar melalui
35 laporan laba rugi atau kecuali paragraf 29—37 dan PA62—
36 PA67 diterapkan (ketika pengalihan aset keuangan tidak
37 memenuhi ketentuan tentang penghentian pengakuan atau
38 pendekatan keterlibatan berkelanjutan diterapkan) penerbit

55.62—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 mengukurnya dengan yang lebih tinggi dari:


2 (i) Jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57:
3 Kewajiban Distimasi, Kewajiban Kontinjensi dan
4 Aktiva Kontinjensi.
5 (ii) Jumlah saat pengakuan awal dikurangi, apabila sesuai,
6 amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23:
7 Pendapatan (lihat paragraf 47 (c) Pernyataan ini).
8 (b) Beberapa jaminan yang terkait dengan pinjaman yang
9 diberikan tidak, sebagai prasyarat pembayaran, men-
10 syaratkan pemegangnya terekspos atas, dan telah
11 mengalami kerugian, kegagalan dari debitur untuk
12 melakukan pembayaran atas aset yang dijamin ketika jatuh
13 tempo. Contoh dari jaminan itu adalah yang mensyaratkan
14 pembayaran sebagai respon atas perubahan peringkat
15 pinjaman yang diberikan tertentu atau indeks kredit.
16 Jaminan tersebut bukan merupakan kontrak jaminan
17 keuangan, sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan
18 ini, dan bukan merupakan kontrak asuransi. Jaminan
19 tersebut adalah derivatif dan penerbit menerapkan
20 penyataan ini.
21 (c) Jika kontrak jaminan keuangan diterbitkan terkait dengan
22 penjualan barang, penerbit menerapkan PSAK 23 dalam
23 menentukan saat pengakuan pendapatan dari jaminan dan
24 dari penjualan barang.
25
26 PA6. Penegasan bahwa penerbit memperlakukan kontrak
27 sebagai kontrak asuransi biasanya diketahui melalui komunikasi
28 penerbit dengan nasabah dan regulator, kontrak, dokumentasi
29 bisnis dan laporan keuangan. Selanjutnya, kontrak asuransi
30 seringkali tergantung pada persyaratan akuntansi yang berbeda
31 dalam hal persyaratan dengan jenis-jenis transaksi lain, seperti
32 kontrak-kontrak yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan
33 komersial. Dalam kasus tersebut laporan keuangan penerbit
34 biasanya mencakup suatu pernyataan bahwa penerbit telah
35 menggunakan persyaratan akuntansi tersebut.
36
37
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.63—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Definisi (Paragraf 7 dan 8)


2
3 Penetapan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
4
5 PA7. Paragraf 8 Pernyataan ini memperkenankan entitas
6 untuk menetapkan aset keuangan, kewajiban keuangan, atau
7 kelompok instrumen keuangan (aset keuangan, kewajiban
8 keuangan atau keduanya) pada nilai wajar melalui laporan laba
9 rugi sepanjang hal tersebut menghasilkan informasi yang lebih
10 relevan.
11
12 PA8. Keputusan entitas untuk menetapkan aset keuangan
13 atau kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba
14 rugi serupa dengan pilihan kebijakan akuntansi (meskipun, tidak
15 seperti pilihan kebijakan akuntansi, hal ini tidak dipersyaratkan
16 untuk diterapkan secara konsisten pada seluruh transaksi yang
17 serupa). Ketika entitas memiliki pilihan semacam itu, PSAK
18 25: Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesa-
19 lahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansi
20 mensyaratkan kebijakan yang dipilih menghasilkan laporan
21 keuangan yang mempunyai informasi yang handal dan relevan
22 tentang pengaruh dari transaksi, kejadian dan kondisi lain dalam
23 posisi keuangan entitas, kinerja keuangan atau arus kas. Dalam
24 hal penetapan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, paragraf
25 8 menetapkan dua situasi dimana persyaratan untuk informasi
26 yang lebih relevan terpenuhi. Oleh karena itu, untuk memilih
27 penetapan sesuai dengan paragraf 8, entitas perlu menunjukkan
28 bahwa hal itu berada dalam satu (atau keduanya) dari kedua
29 situasi tersebut.
30
31 Paragraf 8(b)(i): Penetapan mengeliminasi atau mengu-
32 rangi secara signifikan ketidak-konsistenan suatu peng-
33 ukuran atau pengakuan yang akan timbul.
34
35 PA9. Sesuai PSAK 55 (revisi 2006), pengukuran dari aset
36 keuangan atau kewajiban keuangan dan klasifikasi dari
37 perubahan nilai yang diakui ditetapkan oleh klasifikasi item dan
38 apakah item tersebut merupakan bagian dari hubungan lindung

55.64—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 nilai yang ditetapkan. Persyaratan tersebut dapat membentuk


2 suatu ketidak-konsistenan pengukuran atau pengakuan (kadang
3 diistilahkan sebagai ‘accounting mismatch’) contohnya ketika
4 tidak ada penetapan nilai wajar melalui laporan laba rugi, aset
5 keuangan akan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual
6 (dengan perubahan pada nilai wajar diakui secara langsung
7 dalam ekuitas) dan kewajiban terkait yang diakui entitas akan
8 diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi (dengan
9 perubahan dalam nilai wajar tidak diakui). Dalam situasi tersebut,
10 entitas mungkin menyimpulkan bahwa laporan keuangan akan
11 menyajikan informasi yang lebih relevan jika kedua aset dan
12 kewajiban diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba
13 rugi.
14
15 PA10. Contoh-contoh berikut menunjukkan saat kondisi
16 dapat dipenuhi. Dalam semua hal, entitas dapat menggunakan
17 kondisi ini untuk menetapkan aset keuangan atau kewajiban
18 keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi hanya jika
19 dapat memenuhi prinsip dalam paragraf 8(b)(i).
20 (a) Entitas mempunyai kewajiban yang arus kasnya secara
21 kontraktual berdasarkan kinerja aset yang jika tidak
22 diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Sebagai
23 contoh pihak asuransi dapat memiliki kewajiban yang
24 memuat fitur partisipasi tidak mengikat (a discretionary
25 participation feature) yang membayar keuntungan
26 berdasarkan hasil investasi yang direalisasi dan atau yang
27 belum direalisasi dalam kelompok tertentu dari aset pihak
28 asuransi. Jika pengukuran dari kewajiban tersebut
29 menggambarkan harga pasar saat ini, klasifikasi aset pada
30 nilai wajar melalui laporan laba rugi berarti perubahan
31 dalam nilai wajar aset keuangan yang diakui dalam laporan
32 laba rugi pada periode yang sama karena perubahan terkait
33 dengan nilai kewajiban.
34 (b) Entitas mempunyai kewajiban berdasar kontrak asuransi
35 yang pengukurannya sesuai dengan informasi saat ini dan
36 aset keuangan yang terkait akan diklasifikasikan sebagai
37 tersedia untuk dijual atau diukur pada biaya perolehan
38 diamortisasi.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.65—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (c) Entitas mempunyai aset keuangan, kewajiban keuangan


2 atau keduanya yang memiliki risiko yang sama, seperti risiko
3 tingkat bunga yang meningkatkan perubahan yang
4 berlawanan dalam nilai wajar yang cenderung untuk saling
5 hapus satu sama lain. Namun demikian, hanya beberapa
6 dari instrumen yang akan diukur pada nilai wajar melalui
7 laporan laba rugi (yaitu derivatif, atau diklasifikasikan
8 sebagai untuk diperdagangkan). Hal ini dapat juga menjadi
9 kasus dalam hal persyaratan akuntansi lindung nilai tidak
10 terpenuhi, misalnya karena persyaratan efektivitas di
11 paragraf 90 tidak terpenuhi.
12 (d) Entitas mempunyai aset keuangan, kewajiban keuangan,
13 atau keduanya yang memiliki risiko yang sama seperti risiko
14 tingkat suku bunga, yang menimbulkan perubahan yang
15 berlawanan dalam nilai wajar yang cenderung saling hapus
16 satu sama lain dan entitas tidak memenuhi kualifikasi
17 akuntansi lindung nilai karena tidak terdapat instrumen yang
18 merupakan derivatif. Lebih lanjut, tidak diterapkannya
19 akuntansi lindung nilai akan menimbulkan ketidak-
20 konsistenan yang signifikan dalam pengakuan keuntungan
21 dan kerugian. Contohnya:
22 (i) Entitas membiayai portofolio dari aset dengan suku
23 bunga tetap dan akan diklasifikasikan sebagai tersedia
24 untuk dijual dengan surat utang suku bunga tetap yang
25 perubahan nilai wajarnya cenderung saling hapus satu
26 sama lain. Pelaporan aset dan surat utang pada nilai
27 wajar melalui laporan laba rugi membenarkan ketidak-
28 konsistenan yang timbul dari pengukuran aset pada
29 nilai wajar dengan perubahan dilaporkan di ekuitas dan
30 surat utang pada biaya perolehan diamortisasi.
31 (ii) Entitas membiayai kelompok tertentu dari pinjaman
32 yang diberikan dengan menerbitkan obligasi yang
33 diperdagangkan yang perubahan pada nilai wajarnya
34 cenderung saling hapus satu sama lain. Selain itu, jika
35 entitas secara regular membeli dan menjual obligasi,
36 tapi jarang, jika pernah, membeli atau menjual pinjaman
37 yang diberikan, melaporkan pinjaman yang diberikan
38 dan obligasi pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

55.66—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 mengeliminasi ketidak-konsistenan pada saat


2 pengakuan keuntungan dan kerugian yang akan
3 menghasilkan pengukuran pada biaya perolehan
4 diamortisasi dan mengakui keuntungan atau kerugian
5 pada saat obligasi dibeli kembali.
6
7 PA11. Dalam kasus seperti yang dijabarkan di paragraf
8 sebelumnya, untuk menetapkan, pada saat pengakuan awal,
9 aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tidak diukur pada
10 nilai wajar melalui laporan laba rugi dapat menghapuskan atau
11 secara signifikan mengurangi ketidak-konsistenan dalam
12 pengukuran atau pengakuan dan menghasilkan informasi yang
13 lebih relevan. Untuk tujuan praktis, entitas tidak perlu meng-
14 ikutsertakan seluruh aset dan kewajiban yang menimbulkan
15 ketidak-konsistenan dalam pengukuran atau pengakuan pada
16 saat yang sama. Penundaan yang wajar diperkenankan
17 sepanjang setiap transaksi ditetapkan sebagai diukur pada nilai
18 wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal dan,
19 pada saat itu, setiap transaksi yang tersisa diharapkan akan
20 terjadi.
21
22 PA12. Adalah tidak dapat diterima untuk menetapkan
23 hanya sebagian aset keuangan dan kewajiban keuangan yang
24 menyebabkan ketidak-konsistenan pada nilai wajar melalui
25 laporan laba rugi apabila dengan melakukan hal tersebut tidak
26 akan menghapuskan atau mengurangi secara signifikan ketidak-
27 konsistenan dan tidak menghasilkan informasi yang lebih
28 relevan. Namun demikian, adalah dapat diterima untuk
29 menetapkan hanya beberapa dari suatu jumlah aset keuangan
30 atau kewajiban keuangan yang serupa apabila dengan melakukan
31 hal tersebut akan tercapai pengurangan yang signifikan (dan
32 kemungkinan pengurangan yang lebih besar daripada penetapan
33 yang diijinkan lainnya) atas ketidak-konsistenan. Sebagai contoh,
34 asumsikan entitas mempunyai sejumlah kewajiban keuangan
35 yang serupa sebesar CU100 dan sejumlah aset keuangan yang
36 serupa sebesar CU50 namun diukur dengan dasar yang
37 berbeda. Entitas dapat mengurangi secara signifikan ketidak-
38 konsistenan pengukuran dengan menetapkan pada pengakuan

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.67—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 awal semua asetnya namun hanya beberapa untuk kewajibannya


2 (sebagai contoh kewajiban individual yang digabungkan senilai
3 CU45) pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Namun
4 demikian karena penetapan pada nilai wajar melalui laporan
5 laba rugi hanya dapat diterapkan untuk keseluruhan instrumen
6 keuangan, entitas dalam contoh ini harus menetapkan satu atau
7 lebih kewajiban dalam keseluruhannya tersebut. Entitas tidak
8 dapat menetapkan baik untuk suatu komponen dari suatu
9 kewajiban (misalnya perubahan nilai yang dapat diatribusikan
10 hanya untuk satu risiko, seperti perubahan dalam tingkat bunga
11 acuan) atau suatu proporsi (yaitu persentase) dari suatu
12 kewajiban.
13
14 Paragraf 8(b)(ii): Suatu kelompok aset keuangan, kewa-
15 jiban keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya
16 dievaluasi dengan dasar nilai wajar, sesuai dengan ma-
17 najemen risiko atau strategi investasi yang didoku-
18 mentasikan.
19
20 PA13. Entitas dapat mengelola dan mengevaluasi kinerja
21 dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan atau
22 keduanya sedemikian rupa sehingga pengukuran kelompok
23 tersebut pada nilai wajar melalui laporan laba rugi akan
24 menghasilkan informasi yang lebih relevan. Fokus dari kasus
25 ini adalah pada cara entitas mengelola dan mengevaluasi kinerja,
26 dan bukan pada sifat (nature) dari instrumen keuangan tersebut.
27
28 PA14. Contoh berikut akan memperlihatkan kapan kondisi
29 ini akan terpenuhi. Dalam semua kasus, entitas dapat
30 menggunakan kondisi ini untuk menetapkan aset keuangan atau
31 kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
32 hanya jika memenuhi prinsip di paragraf 8(b)(ii).
33 (a) Entitas merupakan organisasi modal ventura, reksa dana,
34 unit trust atau entitas yang serupa yang melakukan kegiatan
35 usaha penanaman dana dalam aset keuangan dengan tujuan
36 untuk mendapatkan keuntungan dari total pengembalian
37 dalam bentuk bunga atau dividen dan perubahan nilai wajar.
38 PSAK 15: Investasi dalam Perusahaan Asosiasi dan

55.68—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PSAK 12: Pengendalian Bersama Operasi dan


2 Pengendalian Bersama Aset memperbolehkan investasi
3 tersebut dikeluarkan dari ruang lingkupnya sepanjang diukur
4 pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Entitas dapat
5 menerapkan kebijakan akuntansi yang sama terhadap
6 investasi lainnya yang dikelola berdasarkan total
7 pengembalian sepanjang pengaruhnya tidak memadai bagi
8 investasi tersebut untuk masuk dalam ruang lingkup PSAK
9 15 atau PSAK 12.
10 (b) Entitas memiliki aset keuangan dan kewajiban keuangan
11 yang mengandung satu atau lebih risiko yang sama dan
12 risiko-risiko tersebut dikelola dan dievaluasi berdasarkan
13 nilai wajar sesuai dengan dokumentasi kebijakan
14 pengelolaan aset dan kewajiban. Sebagai contoh, entitas
15 yang menerbitkan produk terstruktur yang mengandung
16 beberapa fitur derivatif melekat dan mengelola risiko-risiko
17 yang timbul berdasarkan nilai wajar menggunakan
18 campuran instrumen keuangan derivatif dan non derivatif.
19 Contoh yang serupa adalah ketika entitas memberikan
20 pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap dan mengelola
21 risiko suku bunga yang timbul dengan menggunakan
22 campuran instrumen keuangan derivatif atau non derivatif.
23 (c) Entitas merupakan pihak asuransi yang memegang
24 portofolio aset keuangan, mengelola portofolio tersebut
25 untuk memaksimumkan total pengembalian (yaitu bunga
26 atau dividen dan perubahan nilai wajar), dan mengevaluasi
27 kinerjanya dengan dasar tersebut. Portofolio dapat dipegang
28 untuk mendukung kewajiban tertentu, ekuitas tertentu atau
29 keduanya. Jika portofolio dipegang untuk mendukung
30 kewajiban tertentu, maka kondisi dalam paragraf 8(b)(ii)
31 dapat terpenuhi untuk aset tanpa memperhatikan apakah
32 pihak asuransi juga mengelola dan mengvaluasi kewajiban
33 dengan dasar nilai wajar. Kondisi dalam paragraf 8(b)(ii)
34 dapat terpenuhi ketika tujuan pihak asuransi untuk
35 memaksimumkan total pengembalian dari aset dalam
36 periode yang lebih panjang, meskipun jumlah yang dibayar
37 kepada pemegang kontrak untuk keikutsertaan bergantung
38 pada faktor lain seperti jumlah dari keuntungan yang

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.69—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 direalisasi dalam periode yang lebih pendek (misalnya


2 setahun) atau mengikuti keputusan pihak asuransi.
3
4 PA15. Sebagaimana dikemukakan di atas, kondisi ini
5 tergantung pada cara entitas mengelola dan mengevaluasi kinerja
6 dari kelompok instrumen keuangan dimaksud. Sejalan dengan
7 itu, (dengan mempertimbangkan persyaratan penetapan pada
8 saat pengakuan awal) entitas yang menetapkan instrumen
9 keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dengan
10 kondisi ini juga harus menetapkan seluruh instrumen keuangan
11 yang memenuhi kualifikasi yang dikelola dan dievaluasi bersama.
12
13 PA16. Dokumentasi dari strategi entitas tidak perlu meluas
14 namun harus cukup untuk memperlihatkan kepatuhan terhadap
15 paragraf 8(b)(ii). Dokumentasi tersebut tidak dipersyaratkan
16 untuk tiap item secara individual, namun dapat dilakukan
17 berdasarkan portofolio. Misalnya, jika sistem manajemen kinerja
18 untuk suatu departemen –sesuai persetujuan manajemen kunci
19 entitas– menggambarkan secara jelas bahwa kinerja depar-
20 temen tersebut dievaluasi berdasarkan tingkat pengembalian
21 total, tidak ada dokumentasi lebih lanjut yang dipersyaratkan
22 untuk memperlihatkan kepatuhan sesuai paragraf 8(b)(ii)
23
24 Suku-bunga-efektif
25
26 PA17. Dalam beberapa kasus, aset keuangan diperoleh
27 dengan diskon yang sangat besar yang pada dasarnya
28 mencerminkan kerugian kredit yang terjadi. Entitas harus
29 memasukkan kerugian kredit yang terjadi tersebut dalam
30 estimasi arus kas ketika menghitung suku bunga efektif.
31
32 PA18. Apabila entitas menerapkan metode suku bunga
33 efektif, maka entitas tersebut biasanya mengamortisasi setiap
34 fee, poin yang dibayarkan atau diterima, biaya transaksi, dan
35 premi atau diskon lainnya yang termasuk dalam perhitungan
36 suku bunga efektif selama perkiraan umur instrumen tersebut.
37 Namun, periode yang lebih singkat digunakan apabila periode
38 tersebut terkait dengan fee, poin yang dibayarkan atau diterima,

55.70—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 biaya transaksi, dan premi atau diskon lainnya. Hal ini dapat
2 terjadi apabila variabel yang terkait dengan fee, poin yang
3 dibayarkan atau diterima, biaya transaksi, dan premi atau diskon
4 lainnya disesuaikan dengan suku bunga pasar sebelum perkiraan
5 jatuh tempo atas instrumen tersebut. Dalam kasus tersebut,
6 periode amortisasi yang tepat adalah periode sampai dengan
7 tanggal penyesuaian nilai berikutnya. Sebagai contoh, jika premi
8 atau diskon dari instrumen dengan suku bunga mengambang
9 mencerminkan bunga yang terutang atas instrumen tersebut
10 sejak pembayaran bunga terakhir dilaksanakan, atau men-
11 cerminkan perubahan suku bunga pasar sejak suku bunga
12 mengambang tersebut terakhir kali disesuaikan dengan suku
13 bunga pasar, maka premi atau diskon tersebut diamortisasi
14 hingga tanggal dimana suku bunga mengambang tersebut
15 disesuaikan dengan suku bunga pasar. Hal ini dikarenakan pre-
16 mium atau diskonto dimaksud terkait dengan periode sampai
17 dengan tanggal penyesuaian bunga berikutnya, karena pada
18 tanggal tersebut, variabel yang mempengaruhi besarnya pre-
19 mium atau diskonto tersebut (yaitu suku bunga) akan disesuaikan
20 dengan suku bunga pasar. Namun, jika premium atau diskonto
21 disebabkan perubahan selisih suku bunga kredit dari suku bunga
22 mengambang sebagaimana yang dinyatakan dalam instrumen
23 tersebut, atau disebabkan variabel-variabel yang tidak dapat
24 disesuaikan terhadap suku bunga pasar, maka premium atau
25 diskonto tersebut diamortisasi selama perkiraan umur instrumen
26 tersebut.
27
28 PA19. Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangan
29 dengan suku bunga mengambang; estimasi ulang yang dilakukan
30 secara berkala atas arus kas guna mencerminkan pergerakan
31 suku bunga pasar akan mempengaruhi suku bunga efektifnya.
32 Apabila aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan suku
33 bunga mengambang pertama kali diakui pada nilai yang sama
34 dengan jumlah pokok piutang atau utang saat jatuh tempo, maka
35 estimasi ulang yang dilakukan atas pembayaran bunga di masa
36 datang biasanya tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
37 terhadap nilai tercatat aset atau kewajiban tersebut.
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.71—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA20. Jika entitas merevisi estimasi pembayaran atau


2 penerimaannya, maka entitas menyesuaikan nilai tercatat aset
3 keuangan atau kewajiban keuangan (atau kelompok instrumen
4 keuangan) untuk mencerminkan arus kas aktual dan arus kas
5 estimasi yang telah direvisi. Entitas menghitung kembali nilai
6 tercatat dengan menghitung nilai kini dari estimasi arus kas masa
7 datang menggunakan suku bunga efektif awal dari instrumen
8 keuangan tersebut. Penyesuaian ini diakui sebagai pendapatan
9 atau beban dalam laporan laba rugi.
10
11 Derivatif
12
13 PA21. Contoh umum dari suatu derivatif adalah kontrak-
14 kontrak future dan forward, swap dan opsi. Suatu derivatif
15 biasanya memiliki suatu jumlah nosional berupa sejumlah mata
16 uang, saham, unit bobot atau volume, atau ukuran lain yang
17 ditetapkan dalam kontrak. Namun, suatu instrumen derivatif
18 tidak mensyaratkan pemegangnya atau penerbitnya membayar
19 atau menerima jumlah nosional pada saat kontrak dimulai. Di
20 lain pihak, suatu derivatif dapat mensyaratkan suatu
21 pembayaran dengan jumlah yang telah ditetapkan atau
22 pembayaran yang jumlahnya dapat berubah (tapi tidak
23 proporsional terhadap perubahan item yang mendasarinya)
24 sebagai akibat dari suatu peristiwa di masa datang yang tidak
25 berkaitan dengan jumlah nosional. Sebagai contoh, suatu kontrak
26 mensyaratkan pembayaran tetap sejumlah CU1.000*, jika
27 LIBOR enam bulan meningkat 100 basis poin. Kontrak
28 dimaksud merupakan suatu derivatif meski jumlah nosionalnya
29 tidak ditentukan.
30
31 PA22. Definisi derivatif dalam Pernyataan ini meliputi
32 kontrak yang diselesaikan secara bruto melalui penyerahan item
33 yang mendasarinya (misalnya kontrak forward untuk pembelian
34 instrumen utang dengan suku bunga tetap). Entitas dapat
35 memiliki suatu kontrak untuk membeli atau menjual item non
36
37 *(dalam Pernyataan ini, nilai moneter dinyatakan dalam “currency
38 units” (CU)

55.72—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau


2 instrumen keuangan lainnya, atau mempertukarkan instrumen
3 keuangan (misalnya suatu kontrak untuk membeli atau menjual
4 suatu komoditas pada harga yang telah ditetapkan pada suatu
5 tanggal di masa datang). Kontrak tersebut termasuk dalam
6 ruang lingkup Pernyataan ini, kecuali jika kontrak tersebut
7 dilakukan dan terus dipertahankan untuk tujuan penyerahan item
8 non keuangan sesuai dengan maksud entitas untuk membeli,
9 menjual, atau menggunakan (lihat paragraf 4–6).
10
11 PA23. Salah satu karakteristik derivatif adalah derivatif
12 tersebut membutuhkan investasi neto awal yang lebih rendah
13 dibandingkan investasi yang dibutuhkan untuk kontrak jenis lain
14 yang diperkirakan akan memberi respon yang sama terhadap
15 perubahan faktor-faktor pasar. Suatu kontrak opsi memenuhi
16 definisi ini karena preminya lebih rendah dibanding investasi
17 yang dibutuhkan untuk memperoleh instrumen keuangan yang
18 mendasarinya yang terkait dengan opsi tersebut. Suatu swap
19 mata uang yang mensyaratkan pertukaran awal dalam mata
20 uang yang berbeda namun memiliki nilai wajar yang sama
21 memenuhi definisi ini karena investasi neto awalnya nol.
22
23 PA24. Suatu pembelian atau penjualan reguler akan
24 menimbulkan komitmen harga yang telah ditetapkan antara
25 tanggal perdagangan dan tanggal penyelesaian yang memenuhi
26 definisi suatu derivatif . Meskipun demikian, karena komitmen
27 dimaksud memiliki jangka waktu pendek, maka tidak diakui
28 sebagai instrumen keuangan derivatif. Sebaliknya, Pernyataan
29 ini mengatur akuntansi khusus bagi kontrak reguler tersebut
30 (lihat paragraf 38 dan PA68–PA71).
31
32 PA25. Definisi dari suatu derivatif juga berlaku bagi suatu
33 variabel non keuangan yang tidak terkait dengan pihak yang
34 terlibat dalam kontrak. Variabel ini dapat berupa indeks kerugian
35 akibat gempa bumi pada suatu wilayah tertentu dan indeks suhu
36 udara pada kota tertentu. Variabel non keuangan yang terkait
37 dengan pihak yang terlibat dalam kontrak meliputi terjadi atau
38 tidak terjadinya kebakaran yang merusak atau menghancurkan

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.73—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 aset milik pihak-pihak tersebut. Perubahan nilai wajar aset non


2 keuangan terkait dengan pemiliknya jika nilai wajarnya tidak
3 hanya mencerminkan perubahan harga pasar aset tersebut
4 (variabel finansial), tapi juga kondisi spesifik dari aset non
5 keuangan yang dimiliki (variabel non keuangan). Sebagai contoh,
6 jika suatu penjaminan atas nilai sisa suatu mobil tertentu
7 menyebabkan pihak penjamin terekspos pada risiko perubahan
8 kondisi fisik mobil tersebut, maka perubahan nilai sisa tersebut
9 merupakan variabel yang terkait dengan pemilik mobil.
10
11 Biaya Transaksi
12
13 PA26. Biaya transaksi meliputi fee dan komisi yang
14 dibayarkan pada para agen (termasuk karyawan yang berperan
15 sebagai agen penjual), konsultan, broker dan dealer; pungutan
16 wajib yang dilakukan oleh pihak regulator dan bursa efek, serta
17 pajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.
18 Biaya-biaya transaksi tidak termasuk premi atau diskon utang,
19 biaya pendanaan (financing costs), atau biaya administrasi
20 internal atau biaya penyimpanan (holding costs).
21
22 Aset keuangan dan Kewajiban keuangan yang dimiliki
23 untuk diperdagangkan
24
25 PA27. Istilah trading umumnya mencerminkan aktivitas
26 pembelian dan penjualan yang bersifat aktif dan berulang, dan
27 instrumen keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan
28 umumnya digunakan untuk tujuan memperoleh laba dari
29 fluktuasi harga jangka pendek atau dealer’s margin.
30
31 PA28. Kewajiban keuangan yang dimiliki untuk diper-
32 dagangkan meliputi:
33 (a) derivatif kewajiban yang tidak dilaporkan sebagai instrumen
34 lindung nilai;
35 (b) kewajiban untuk menyerahkan aset keuangan yang
36 dipinjam oleh short seller (yaitu entitas yang menjual aset
37 keuangan yang dipinjamnya meski belum memiliki aset
38 tersebut);

55.74—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (c) kewajiban keuangan yang diterbitkan dengan suatu intensi


2 untuk dibeli kembali dalam waktu dekat (misalnya instrumen
3 utang yang memiliki pasar aktif, dimana penerbitnya dapat
4 membeli kembali instrumen tersebut dalam waktu dekat,
5 tergantung pada perubahan nilai wajarnya); dan
6 (d) kewajiban keuangan yang merupakan bagian dari portofolio
7 instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama
8 dan atas bagian tersebut ditemukan bukti adanya pola ambil
9 untung jangka pendek terkini.
10
11 Fakta bahwa suatu kewajiban digunakan untuk mendanai
12 aktivitas perdagangan tidak dengan sendirinya membuat
13 kewajiban tersebut menjadi kewajiban keuangan dimiliki untuk
14 diperdagangkan.
15
16 Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
17
18 PA29. Entitas tidak mempunyai intensi positif untuk
19 memiliki hingga jatuh tempo investasi aset keuangan yang jatuh
20 temponya telah ditetapkan, apabila:
21 (a) entitas tersebut bermaksud memiliki aset keuangan untuk
22 suatu periode yang belum ditetapkan;
23 (b) entitas bermaksud untuk menjual aset keuangan tersebut
24 sewaktu-waktu (selain dalam situasi yang tidak berulang
25 dan tidak dapat diantisipasi sebelumnya oleh entitas
26 tersebut) sebagai reaksi terhadap perubahan suku bunga
27 atau risiko pasar, kebutuhan likuiditas, perubahan
28 ketersediaan dan tingkat pengembalian investasi alternatif,
29 perubahan sumber dan syarat pembiayaan, atau perubahan
30 risiko mata uang asing; atau
31 (c) pihak penerbit memiliki hak untuk menyelesaikan aset
32 keuangannya pada suatu jumlah yang secara signifikan
33 lebih rendah dari biaya perolehan diamortisasi.
34
35 PA30. Instrumen utang dengan suku bunga variabel dapat
36 memenuhi kriteria suatu investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
37 Instrumen ekuitas bukan merupakan investasi dimiliki hingga
38 jatuh tempo karena instrumen ini memiliki umur yang tidak

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.75—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 terbatas (seperti pada saham biasa) atau karena jumlah yang


2 akan diterima pemegang instrumen dapat berubah dengan cara
3 yang tidak ditentukan sebelumnya (seperti karena opsi saham,
4 waran, atau hak-hak sejenis). Mengacu pada definisi investasi
5 dimiliki hingga jatuh tempo, pembayaran yang telah ditetapkan
6 atau pembayaran yang dapat ditentukan, serta jatuh tempo yang
7 telah ditetapkan memiliki makna bahwa jumlah dan tanggal
8 pembayaran yang harus dilakukan pada pemegang instrumen,
9 seperti pembayaran pokok dan bunga, ditentukan melalui
10 pengaturan kontraktual. Risiko signifikan dari terjadinya
11 kemacetan pembayaran tidak membuat suatu aset keuangan
12 harus dikeluarkan dari pengklasifikasiannya sebagai aset
13 keuangan dimiliki hingga jatuh tempo sepanjang pembayaran
14 kontraktualnya sudah ditetapkan atau dapat ditentukan, serta
15 kriteria lain dari pengklasifikasian tersebut terpenuhi. Apabila
16 syarat-syarat dari suatu instrumen utang perpetual mengharus-
17 kan dilakukannya pembayaran bunga untuk periode yang tidak
18 terbatas, maka instrumen tersebut tidak dapat diklasifikasikan
19 sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo karena tidak
20 memiliki tanggal jatuh tempo.
21
22 PA31. Aset keuangan yang dapat dibeli kembali oleh
23 penerbitnya akan memenuhi kriteria investasi dimiliki hingga
24 jatuh tempo, apabila pemegangnya memiliki intensi dan
25 kemampuan untuk memilikinya hingga dibeli kembali oleh
26 penerbitnya atau hingga jatuh tempo dan pemegang instrumen
27 tersebut dapat memperoleh kembali seluruh nilai tercatat
28 investasinya secara substansial. Call option yang dimiliki oleh
29 penerbit, jika dilaksanakan, akan mempercepat jatuh tempo aset
30 tersebut. Namun, jika aset keuangan dapat dibeli kembali
31 menggunakan suatu basis yang menyebabkan pemegangnya
32 tidak dapat memperoleh kembali seluruh nilai tercatat
33 investasinya secara substansial, maka aset keuangan tersebut
34 tidak dapat diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
35 tempo. Entitas memperhitungkan tiap premi yang dibayarkan
36 dan biaya transaksi yang dikapitalisasi untuk menentukan apakah
37 seluruh nilai tercatat investasinya secara substansial dapat
38 diperoleh kembali.

55.76—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA32. Aset keuangan yang dapat dijual kembali (dimana


2 pemegang instrumen mempunyai hak untuk meminta penerbitnya
3 melunasi atau membeli kembali aset keuangan tersebut sebelum
4 jatuh tempo) tidak dapat diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki
5 hingga jatuh tempo karena pembelian suatu fitur jual
6 bertentangan dengan intensi untuk memiliki aset keuangan
7 tersebut hingga jatuh tempo.
8
9 PA33. Untuk sebagian besar aset keuangan; nilai wajar
10 merupakan ukuran yang lebih sesuai dibandingkan dengan biaya
11 perolehan diamortisasi. Klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo
12 merupakan suatu pengecualian, namun hanya jika entitas
13 memiliki intensi positif atau kemampuan untuk memiliki investasi
14 tersebut hingga jatuh tempo. Ketika tindakan entitas menimbul-
15 kan keraguan atas intensi dan kemampuannya untuk memiliki
16 investasi tersebut hingga jatuh tempo, maka paragraf 8 tidak
17 memperkenankan penggunaan pengecualian di atas untuk suatu
18 jangka waktu tertentu.
19
20 PA34. Suatu skenario darurat yang sangat tidak mungkin
21 terjadi, seperti penarikan dana secara besar-besaran suatu bank
22 atau situasi sejenis yang mempengaruhi pihak penjamin (in-
23 surer), bukanlah sesuatu yang dinilai oleh entitas dalam
24 memutuskan apakah entitas memiliki intensi positif atau
25 kemampuan untuk memiliki suatu investasi hingga jatuh tempo.
26
27 PA35. Penjualan yang dilakukan sebelum jatuh tempo dapat
28 memenuhi kondisi dalam paragraf 8 –dan karenanya tidak akan
29 menimbulkan pertanyaan tentang intensi entitas untuk memiliki
30 investasi lainnya hingga jatuh tempo– jika penjualan tersebut
31 disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
32 (a) penurunan signifikan tingkat kelayakan kredit penerbit.
33 Contoh, penjualan yang dilakukan setelah terjadinya
34 penurunan peringkat penerbit oleh lembaga pemeringkat
35 eksternal tidak harus menimbulkan pertanyaan atas intensi
36 entitas untuk memiliki investasi lainnya hingga jatuh tempo
37 apabila penurunan tersebut merupakan bukti mengenai
38 turunnya tingkat kelayakan kredit penerbit secara signifikan

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.77—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dibandingkan dengan peringkatnya pada saat pengakuan


2 awal. Demikian juga, apabila entitas menggunakan pering-
3 kat internal untuk menilai eksposurnya, maka perubahan
4 peringkat internal tersebut akan membantu entitas dalam
5 menentukan penerbit mana yang mengalami penurunan
6 tingkat kelayakan kredit secara signifikan, sepanjang
7 pendekatan yang digunakan entitas dalam menetapkan
8 peringkat internal tersebut dan perubahannya dapat mem-
9 berikan ukuran yang konsisten, dapat diandalkan, dan
10 obyektif mengenai kualitas penerbit. Jika terdapat bukti
11 bahwa suatu aset keuangan mengalami penurunan nilai
12 (lihat paragraf 59 dan 60), maka penurunan tingkat
13 kelayakan kreditnya sering dianggap signifikan.
14 (b) perubahan peraturan perpajakan yang mengeliminasi atau
15 secara signifikan mengurangi status pengampunan pajak
16 atas bunga investasi dimiliki hingga jatuh tempo (namun
17 bukan perubahan peraturan perpajakan yang merevisi tarif
18 pajak marjinal yang berlaku atas pendapatan bunga).
19 (c) Suatu penggabungan usaha menyeluruh atau pelepasan unit
20 usaha yang penting (misalnya penjualan suatu segmen
21 usaha) yang mengharuskan penjualan atau pentransferan
22 investasi dimiliki hingga jatuh tempo untuk mempertahankan
23 posisi risiko suku bunga atau kebijakan risiko kredit
24 (meskipun penggabungan usaha tersebut merupakan suatu
25 peristiwa yang berada di bawah kendali entitas, namun
26 perubahan terhadap portofolio investasi untuk memper-
27 tahankan posisi risiko suku bunga atau kebijakan risiko kredit
28 merupakan suatu konsekuensi dan bukan suatu antisipasi).
29 (d) perubahan ketentuan perundang-undangan atau peraturan
30 yang secara signifikan mengubah aturan mengenai
31 investasi yang diperbolehkan atau level maksimal investasi
32 jenis tertentu, yang pada akhirnya menyebabkan entitas
33 harus melepaskan suatu investasi dimiliki hingga jatuh
34 tempo.
35 (e) peningkatan yang signifikan atas tingkat kecukupan modal
36 yang ditetapkan oleh regulator pada suatu industri yang
37 memaksa entitas melakukan perampingan dengan menjual
38 investasi dimiliki hingga jatuh tempo.

55.78—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (f) peningkatan yang signifikan atas bobot risiko investasi


2 dimiliki hingga jatuh tempo yang digunakan untuk tujuan
3 pengaturan mengenai permodalan berbasis risiko.
4
5 PA36. Entitas tidak memiliki kemampuan yang dapat
6 diperlihatkan untuk memiliki hingga jatuh tempo suatu investasi
7 dalam aset keuangan yang memiliki jatuh tempo yang telah
8 ditetapkan, apabila:
9 (a) entitas tersebut tidak memiliki sumber daya keuangan yang
10 tersedia untuk melanjutkan pendanaan investasi tersebut
11 hingga jatuh tempo; atau
12 (b) entitas adalah subyek dari peraturan hukum yang berlaku
13 atau batasan-batasan lainnya yang dapat mengganggu
14 intensinya untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh
15 tempo. (Namun, call option milik penerbit tidak harus
16 berarti mengganggu intensi entitas untuk memiliki aset
17 keuangan dimaksud hingga jatuh tempo, lihat paragraf 18)
18
19 PA37. Situasi selain yang dijabarkan dalam paragraf PA29–
20 PA36 merupakan indikasi bahwa entitas tidak benar-benar
21 memiliki intensi yang positif atau kemampuan untuk memiliki
22 suatu investasi hingga jatuh tempo.
23
24 PA38. Entitas menilai intensi dan kemampuannya untuk
25 memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo sampai dengan
26 jatuh temponya, tidak hanya ketika aset keuangan tersebut
27 pertama kali diakui, tetapi juga pada setiap tanggal neraca
28 berikutnya.
29
30 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
31
32 PA39. Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran
33 yang telah ditetapkan atau pembayaran yang dapat ditentukan
34 (termasuk aset pinjaman yang diberikan, piutang dagang,
35 investasi dalam instrumen utang, dan simpanan pada bank) dapat
36 berpotensi untuk memenuhi definisi pinjaman yang diberikan
37 dan piutang. Namun, suatu aset keuangan yang memiliki kuotasi
38 di pasar aktif (seperti instrumen utang yang memiliki kuotasi di

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.79—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Bursa, lihat paragraf PA86) tidak memenuhi kriteria untuk


2 diklasifikasikan sebagai suatu pinjaman yang diberikan atau
3 piutang. Aset keuangan yang tidak memenuhi definisi pinjaman
4 yang diberikan dan piutang dapat diklasifikasikan sebagai
5 investasi dimiliki hingga jatuh tempo apabila aset keuangan
6 memenuhi persyaratan/kriteria untuk pengklasifikasian tersebut
7 (lihat paragraf 8 dan PA19–PA38). Pada pengakuan awal suatu
8 aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai suatu pinjaman
9 yang diberikan atau piutang, entitas dapat menetapkan aset
10 keuangan tersebut sebagai suatu aset keuangan pada nilai wajar
11 melalui laporan laba rugi, atau aset keuangan tersedia untuk
12 dijual.
13
14 Derivatif melekat (Paragraf 9–13)
15
16 PA40. Jika kontrak utama tidak memiliki jatuh tempo yang
17 ditetapkan sebelumnya dan kontrak tersebut menunjukkan hak
18 klaim terakhir atas aset neto entitas, maka karakteristik ekonomi
19 dan risiko kontrak tersebut sama dengan yang dimiliki suatu
20 instrumen ekuitas, dan derivatif melekat harus memiliki
21 karakteristik ekuitas yang sama dengan karakteristik ekuitas
22 entitas agar dapat dianggap berkaitan erat. Jika kontrak utama
23 tersebut bukan merupakan instrumen ekuitas dan memenuhi
24 definisi sebagai instrumen keuangan, maka karakteristik ekonomi
25 dan risikonya sama dengan yang dimiliki instrumen utang.
26
27 PA41. Derivatif melekat non opsi (seperti forward atau
28 swap melekat) dipisahkan dari kontrak utamanya berdasarkan
29 syarat substantif secara eksplisit atau implisit, sehingga derivatif
30 tersebut memiliki nilai wajar nol pada saat pengakuan awal.
31 Derivatif melekat berbasis opsi (seperti put, call, cap, floor,
32 atau swaption melekat) harus dipisahkan dari kontrak utamanya
33 berdasarkan syarat eksplisit dari fitur opsinya. Nilai tercatat
34 awal instrumen utamanya sama dengan nilai sisa setelah
35 pemisahan derivatif melekatnya.
36
37 PA42. Umumnya, beberapa derivatif melekat dalam satu
38 instrumen diperlakukan sebagai satu gabungan derivatif melekat

55.80—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (single compound embedded derivative). Namun, derivatif


2 melekat yang diklasifikasikan sebagai ekuitas (lihat PSAK 50
3 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengung-
4 kapan) dicatat secara terpisah dari derivatif yang diklasifikasi-
5 kan sebagai aset atau kewajiban. Demikian juga, jika instrumen
6 memiliki lebih dari satu derivatif melekat dan derivatif-derivatif
7 tersebut berkaitan dengan eksposur risiko yang berbeda dan
8 dapat dipisahkan sewaktu-waktu serta independen antara satu
9 dengan lainnya, maka derivatif-derivatif tersebut dicatat secara
10 terpisah satu dengan lainnya.
11
12 PA43. Karakteristik ekonomi dan risiko derivatif melekat
13 yang tidak berkaitan erat dengan kontrak utamanya (paragraf
14 10(a)) disajikan dalam contoh-contoh di bawah ini. Dalam
15 contoh-contoh ini, diasumsikan kondisi dalam paragraf 10(b)
16 dan (c) telah terpenuhi, dan entitas mencatat derivatif melekat
17 tersebut secara terpisah dari kontrak utamanya.
18 (a) Put option yang melekat pada instrumen yang memung-
19 kinkan pemegangnya meminta penerbitnya membeli
20 kembali instrumen tersebut, baik secara kas maupun
21 dengan aset lainnya, dengan nilai yang bervariasi tergantung
22 perubahan harga atau indeks dari ekuitas atau komoditas
23 dianggap tidak berkaitan erat dengan instrumen utang
24 utamanya.
25 (b) Call option yang melekat pada instrumen ekuitas, yang
26 memungkinkan penerbitnya membeli kembali instrumen
27 ekuitas tersebut pada harga yang telah ditentukan, tidak
28 berkaitan erat dengan instrumen ekuitas utamanya jika
29 dilihat dari sisi pemegangnya (dari sisi penerbit, call op-
30 tion tersebut merupakan instrumen ekuitas sepanjang opsi
31 tersebut memenuhi kondisi-kondisi yang dipersyaratkan
32 dalam PSAK 50 (revisi 2006), dan jika memenuhi, maka
33 opsi tersebut harus dikeluarkan dari ruang lingkup
34 Pernyataan ini).
35 (c) Opsi atau ketentuan yang secara otomatis memperpanjang
36 sisa waktu jatuh tempo instrumen utang tidak berkaitan
37 erat dengan instrumen utang utamanya, kecuali jika pada
38 saat yang bersamaan terdapat penyesuaian suku bunga

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.81—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 yang sejalan dengan suku bunga pasar pada saat per-


2 panjangan tersebut dilakukan. Jika entitas menerbitkan
3 instrumen utang dan pemegang instrumen utang mener-
4 bitkan call option atas instrumen utang tersebut pada pihak
5 ketiga, maka penerbit akan menganggap call option
6 tersebut sebagai perpanjangan waktu jatuh tempo
7 instrumen utang tersebut sepanjang penerbit dapat diminta
8 untuk berpartisipasi atau memfasilitasi pemasaran kembali
9 instrumen utang tersebut sebagai akibat dari dilaksanakan-
10 nya call option tersebut.
11 (d) Bunga yang berindeks ekuitas atau pembayaran pokok yang
12 melekat pada instrumen utang utama atau pada kontrak
13 asuransi dimana jumlah bunga atau jumlah pokoknya
14 diindeks pada nilai instrumen ekuitas tidak berkaitan erat
15 dengan instrumen utamanya karena risiko inheren pada
16 instrumen utama dan derivatif melekat tersebut tidak sama.
17 (e) Bunga berindeks komoditas atau pembayaran pokok yang
18 melekat pada instrumen utang utama atau pada kontrak
19 asuransi dimana jumlah bunga atau jumlah pokoknya
20 diindeks pada harga komoditas (seperti emas) tidak
21 berkaitan erat dengan instrumen utamanya karena risiko
22 inheren pada instrumen utama dan derivatif melekat
23 tersebut tidak sama.
24 (f) Fitur konversi ekuitas yang melekat pada instrumen utang
25 konvertibel tidak berkaitan erat dengan instrumen utang
26 utamanya dari perspektif pemegang (dari perspektif
27 penerbit, opsi konversi ekuitas tersebut merupakan
28 instrumen ekuitas dan dikeluarkan dari ruang lingkup
29 Pernyataan ini selama opsi tersebut memenuhi kondisi yang
30 dipersyaratkan dalam PSAK 50 (revisi 2006)).
31 (g) Call option, put option, atau opsi percepatan pelunasan
32 yang melekat pada kontrak utang utama atau kontrak
33 asuransi utama tidak berkaitan erat dengan kontrak
34 utamanya, kecuali jika harga pelaksanaan opsi diperkirakan
35 sama dengan biaya perolehan diamortisasi atas instrumen
36 utang utamanya atau nilai tercatat kontrak asuransi utama-
37 nya pada setiap tanggal pelaksanaannya. Dari perspektif
38 penerbit instrumen utang konvertibel yang memiliki fitur

55.82—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 call option melekat atau put option melekat, penilaian


2 apakah call option atau put option tersebut berkaitan
3 erat dengan kontrak utang utamanya, dilakukan sebelum
4 elemen ekuitasnya dipisahkan berdasarkan PSAK 50 (revisi
5 2006).
6 (h) Kredit derivatif yang melekat pada instrumen utang utama
7 dan memungkinkan satu pihak (beneficiary) untuk
8 mentransfer risiko kredit dari aset referensi tertentu, yang
9 mungkin bukan miliknya, ke pihak lain (penjamin) tidak
10 berkaitan erat dengan instrumen utang utamanya. Kredit
11 derivatif tersebut memungkinkan penjamin untuk menang-
12 gung risiko kredit yang terkait dengan aset referensi tanpa
13 memiliki aset tersebut.
14
15 PA44. Contoh dari instrumen yang digabungkan adalah
16 instrumen keuangan yang memberi hak kepada pemegangnya
17 untuk menjual kembali instrumen keuangan tersebut pada
18 penerbitnya, baik secara kas atau dengan aset keuangan lainnya,
19 dengan nilai yang bervariasi berdasarkan perubahan indeks
20 ekuitas atau komoditas yang mungkin naik atau turun (puttable
21 instrument). Kecuali jika penerbit pada saat pengakuan awal
22 menetapkan puttable instrument tersebut sebagai kewajiban
23 keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, penerbit
24 memisahkan derivatif melekat (yaitu pembayaran pokok yang
25 diindeks) dari kontrak utamanya, sesuai paragraf 10, karena
26 kontrak utamanya merupakan suatu instrumen utang sesuai
27 paragraf PA27, dan pembayaran pokok yang diindeks tersebut
28 tidak berkaitan erat dengan instrumen utang utamanya sesuai
29 paragraf PA30(a). Karena jumlah pembayaran pokok dapat
30 naik turun, maka derivatif melekat tersebut merupakan derivatif
31 non opsi yang nilainya diindeks pada variabel yang mendasarinya
32
33 PA45. Dalam hal puttable instrument dapat dijual kembali
34 sewaktu-waktu secara kas dengan nilai yang sama secara
35 proporsional dari nilai aset neto suatu entitas (seperti unit-unit
36 reksadana terbuka atau unit linked investment products),
37 maka pengaruh dari pemisahan derivatif melekat dan pencatatan
38 tiap komponennya adalah dengan mengukur instrumen yang

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.83—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 digabungkan pada nilai penebusannya yang terutang pada


2 tanggal neraca apabila pemegang instrumen tersebut melak-
3 sanakan haknya untuk menjual kembali instrumen tersebut
4 kepada penerbitnya.
5
6 PA45. Karakteristik ekonomi dan risiko derivatif melekat
7 yang berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko
8 kontrak utamanya disajikan dalam contoh-contoh berikut.
9 Dalam contoh-contoh ini, entitas tidak mencatat derivatif
10 melekat secara terpisah dari kontrak utamanya.
11 (a) Derivatif melekat yang memiliki instrumen yang mendasari
12 berupa suku bunga atau indeks suku bunga yang dapat
13 mengubah jumlah bunga baik yang dibayarkan atau diterima
14 atas suatu kontrak utang utama yang menghasilkan bunga
15 atau kontrak asuransi berkaitan erat dengan kontrak
16 utamanya, kecuali jika instrumen yang digabungkan
17 tersebut dapat diselesaikan dengan cara yang mengakibat-
18 kan pemegang instrumen tidak akan memperoleh kembali
19 seluruh nilai investasi yang diakuinya secara substansial
20 atau derivatif melekat tersebut dapat sekurang-kurangnya
21 menggandakan tingkat pengembalian awal pemegang
22 kontrak utamanya, dan setidaknya dua kali lebih besar dari
23 tingkat pengembalian pasar atas suatu kontrak yang
24 memiliki syarat-syarat yang sama dengan kontrak
25 utamanya.
26 (b) Embedded floor atau cap atas suku bunga kontrak utang
27 atau kontrak asuransi berkaitan erat dengan kontrak
28 utamanya, selama batas atas (cap) tersebut sama atau
29 lebih besar dari suku bunga pasar dan batas bawah (floor)
30 tersebut sama atau lebih rendah dari suku bunga pasar
31 saat kontrak tersebut diterbitkan, dan batas atas atau batas
32 bawah tersebut tidak dipengaruhi dalam hubungannya
33 dengan kontrak utamanya. Demikian juga, ketentuan dalam
34 kontrak pembelian atau penjualan aset (misalnya suatu
35 komoditas) yang menetapkan batas atas dan batas bawah
36 dari harga yang dibayarkan atau diterima untuk aset
37 tersebut berkaitan erat dengan kontrak utamanya, jika batas
38 atas dan batas bawah tersebut berada dalam posisi out of

55.84—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 the money pada saat kontrak tersebut dimulai dan tidak


2 dipengaruhi.
3 (c) Derivatif melekat mata uang asing yang menyajikan arus
4 pembayaran pokok dan bunga yang didenominasi dalam
5 mata uang asing dan melekat pada instrumen utang utama
6 (misalnya obligasi bermata uang ganda) berkaitan erat
7 dengan instrumen utang utamanya. Derivatif ini tidak
8 dipisahkan dari instrumen utamanya karena PSAK 10:
9 Transaksi Dalam Mata Uang Asing dan PSAK 11:
10 Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang
11 Asing mensyaratkan keuntungan atau kerugian nilai tukar
12 atas item moneter diakui dalam laporan laba rugi.
13 (d) Derivatif melekat mata uang asing pada kontrak utama
14 yang berupa kontrak asuransi atau bukan instrumen
15 keuangan (seperti kontrak pembelian atau penjualan item
16 non keuangan yang harganya didenominasikan dalam mata
17 uang asing) berkaitan erat dengan kontrak utamanya
18 selama tidak dipengaruhi, tidak mengandung fitur opsi, dan
19 mensyaratkan pembayaran didenominasi dalam satu jenis
20 mata uang berikut ini:
21 (i) mata uang fungsional dari pihak yang substansial dalam
22 kontrak;
23 (ii) mata uang yang secara rutin digunakan dalam
24 pembelian atau penjualan barang atau jasa tertentu di
25 seluruh dunia (misalnya untuk transaksi minyak mentah
26 digunakan Dollar Amerika); atau
27 (iii) mata uang yang umumnya digunakan dalam kontrak
28 pembelian atau penjualan item non keuangan dalam
29 lingkungan ekonomi dimana transaksi terjadi (misalnya
30 mata uang yang relatif stabil dan likuid yang biasanya
31 digunakan dalam transaksi usaha lokal atau dalam
32 perdagangan antar wilayah).
33 (e) Opsi percepatan pembayaran melekat pada suatu interest
34 only strip atau principal only strip berkaitan erat dengan
35 kontrak utamanya sepanjang kontrak utama tersebut (i)
36 awalnya berasal dari pemisahan hak untuk menerima arus
37 kas kontraktual dari suatu instrumen keuangan yang, untuk
38 dan atas dirinya, tidak mengandung derivatif melekat, dan

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.85—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (ii) tidak mengandung syarat-syarat yang tidak termuat


2 dalam kontrak utang utama awal.
3 (f) Derivatif melekat pada kontrak utama sewa berkaitan erat
4 dengan kontrak utamanya jika derivatif melekat tersebut
5 (i) merupakan suatu inflation related index seperti indeks
6 dari pembayaran sewa yang dibagi dengan indeks harga
7 konsumen (sepanjang sewa tersebut tidak dipengaruhi dan
8 indeks tersebut berkaitan dengan inflasi di lingkungan eko-
9 nomi entitas), (ii) penyewaan kontinjensi yang berdasarkan
10 pada penjualan terkait, atau (iii) penyewaan kontinjensi yang
11 berdasarkan pada suku bunga variabel.
12 (g) Fitur unit link yang melekat pada instrumen keuangan utama
13 atau kontrak asuransi utama berkaitan erat dengan
14 instrumen utama atau kontrak utamanya, jika pembayaran
15 yang didenominasikan dalam unit tersebut diukur pada nilai
16 per unit yang berlaku yang mencerminkan nilai wajar dari
17 aset dana investasi. Fitur unit link adalah persyaratan
18 kontraktual yang mensyaratkan pembayaran didenominasi
19 dalam unit dari dana investasi internal atau dana investasi
20 eksternal.
21 (h) Derivatif melekat pada kontrak asuransi berkaitan erat
22 dengan kontrak asuransi utamanya, jika derivatif melekat
23 dan kontrak asuransi utamanya saling tergantung hingga
24 entitas tidak dapat mengukur derivatif melekat tersebut
25 secara terpisah (yaitu tanpa memperhitungkan kontrak
26 utamanya).
27
28 PA47. Ketika suatu entitas menjadi salah satu pihak dari
29 suatu instrumen yang digabungkan (hybrid) yang memiliki satu
30 atau lebih derivatif melekat, paragraf 10 mensyaratkan entitas
31 untuk mengidentifikasi adanya derivatif melekat tersebut,
32 menilai apakah diperlukan pemisahan dari kontrak utamanya
33 dan, untuk yang perlu dipisahkan, mengukur derivatif pada nilai
34 wajar pada saat pengakuan awal dan pengukuran selanjutnya.
35 Persyaratan ini dapat lebih kompleks, atau mengakibatkan
36 pengukuran yang lebih kurang handal, dibandingkan dengan
37 pengukuran instrumen secara keseluruhan pada nilai wajar
38 melalui laporan laba rugi. Untuk alasan tersebut Pernyataan ini

55.86—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 memperkenankan instrumen keuangan secara keseluruhan


2 ditetapkan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi.
3
4 PA48. Tujuan seperti itu mungkin dapat digunakan dimana
5 paragraf 10 mensyaratkan derivatif melekat untuk dipisahkan
6 dari kontrak utamanya atau dilarang untuk dipisahkan. Namun
7 demikian, paragraf 11 tidak memperkenankan instrumen yang
8 digabungkan (hybrid instrument) ditetapkan pada nilai wajar
9 melalui laporan laba rugi dalam hal diluar lingkup paragraf 11
10 (a) dan (b) karena sulitnya mengurangi kompleksitas atau
11 meningkatkan keandalan.
12
13 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan (paragraf 14–
14 42)
15
16 Pengakuan Awal (paragraf 14)
17
18 PA49. Sebagai konsekuensi dari ketentuan dasar dalam
19 paragraf 14, entitas mengakui seluruh hak kontraktual dan
20 kewajiban kontraktual yang timbul dari derivatif sebagai aset
21 dan kewajiban di neracanya, kecuali untuk derivatif yang tidak
22 membolehkan transfer aset keuangan untuk dicatat sebagai
23 penjualan (lihat paragraf PA64). Apabila transfer atas aset
24 keuangan tidak memenuhi kriteria penghentian pengakuan, maka
25 pihak penerima transfer tidak mengakui aset yang ditransfer
26 tersebut sebagai aset miliknya (lihat paragraf PA65)
27
28 PA50. Berikut ini merupakan contoh-contoh penerapan
29 ketentuan dasar dalam paragraf 14:
30 (a) piutang tanpa syarat dan utang tanpa syarat diakui sebagai
31 aset atau kewajiban jika entitas menjadi salah satu pihak
32 dalam kontrak, dan sebagai konsekuensinya, entitas
33 memiliki hak secara hukum untuk menerima atau memiliki
34 kewajiban secara hukum untuk membayar secara kas.
35 (b) aset yang akan diperoleh atau kewajiban yang akan
36 ditanggung sebagai akibat dari suatu komitmen pasti untuk
37 membeli atau menjual barang atau jasa, umumnya tidak
38 diakui sampai paling tidak salah satu pihak telah bertindak

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.87—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 sesuai perjanjian. Contoh, entitas yang menerima suatu


2 pesanan pasti biasanya tidak mengakui pesanan tersebut
3 sebagai aset (dan entitas yang memesan tidak mengakui
4 pesanan tersebut sebagai kewajiban) saat komitmen
5 tersebut dibuat, melainkan pengakuan tersebut ditunda
6 hingga barang atau jasa yang dipesan telah dikapalkan,
7 dikirim, atau diserahkan. Jika komitmen pasti untuk membeli
8 atau menjual item non keuangan termasuk dalam ruang
9 lingkup paragraf 4–6 Pernyataan ini, maka nilai wajar
10 netonya diakui sebagai aset atau kewajiban pada tanggal
11 komitmen (lihat (c) di bawah ini). Selanjutnya, jika
12 komitmen pasti yang sebelumnya tidak diakui ditetapkan
13 sebagai item yang dilindung nilai dalam suatu lindung nilai
14 atas nilai wajar, maka tiap perubahan nilai wajar neto yang
15 diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai diakui sebagai
16 aset atau kewajiban setelah lindung nilai tersebut dimulai
17 (lihat paragraf 96 dan 97).
18 (c) Kontrak forward yang termasuk dalam ruang lingkup
19 Pernyataan ini (lihat paragraf 2–6) diakui sebagai aset atau
20 kewajiban pada tanggal komitmen, dan bukan pada tanggal
21 penyelesaian. Apabila entitas menjadi salah satu pihak
22 dalam kontrak forward, maka nilai wajar hak dan
23 kewajibannya sering kali sama besarnya, sehingga nilai
24 wajar neto forward tersebut menjadi nol. Jika nilai wajar
25 neto hak dan kewajiban tersebut tidak sama dengan nol,
26 maka kontrak tersebut diakui sebagai aset atau kewajiban.
27 (d) kontrak opsi yang termasuk dalam ruang lingkup
28 Pernyataan ini (lihat paragraf 2–6) diakui sebagai aset atau
29 kewajiban apabila pemegang atau penerbit menjadi salah
30 satu pihak dalam kontrak.
31 (e) transaksi masa datang yang direncanakan, walaupun sangat
32 pasti, bukan merupakan aset dan kewajiban karena entitas
33 belum menjadi salah satu pihak dalam kontrak.
34
35
36
37
38

55.88—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Penghentian pengakuan Aset keuangan (paragraf 15–37)


2
3 PA51. Bagan berikut ini mengilustrasikan proses evaluasi
4 untuk menentukan apakah dan sejauh mana suatu aset keuangan
5 dihentikan pengakuannya.
6
7 Gabungkan seluruh anak perusahaan (termasuk Entitas dengan misi khusus) (paragraf 15)
8
9 Tentukan apakah Ketentuan Dasar Penghentian-pengakuan di bawah ini dapat diterapkan
10 pada satu bagian atau keseluruhan aktiva (atau kelompok aktiva yang sejenis) (paragraf 16)
11
12 Apakah berhak atas arus kas yang
Aktiva tersebut harus dihentikan
13 berasal dari Aktiva saat
kadaluarsanya? (paragraf 17(a))
Ya
pengakuannya

14
15
16 Apakah entitas telah mentransfer
17 seluruh hak untuk menerima arus kas
dari aktiva tersebut?

18 (paragraf 18(a))

19
20
Apakah entitas bertanggung jawab
21 Ya
membayar arus kas dari Aktiva tersebut
sesuai dengan paragraf 19? (paragraf
Tdk Aktiva tersebut tetap diakui

22 18(b))

23
24
25 Apakah Entitas secara substansial
telah mentransfer seluruh risks and Ya
Aktiva tersebut harus dihentikan

26 reward-nya? paragraf 20(a)


pengakuannya

27
28
29 Apakah Entitas secara substansial
masih memiliki seluruh risiko dan Ya Aktiva tersebut tetap diakui
30 reward-nya? paragraf 20(b)

31
32
33 Apakah Entitas masih memiliki
Aktiva tersebut harus dihentikan
kendali atas Aktiva tersebut? Tdk
34 paragraf 20(c)
pengakuannya

35
36
37 Aktiva harus tetap diakui selama
Entitas masih terlibat dengannya

38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.89—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Pengaturan yang menjadi dasar bagi entitas untuk tetap


2 memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang
3 berasal dari aset keuangan, namun juga menanggung
4 kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang
5 diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima
6 (paragraf 18(b)).
7
8 PA52. Situasi yang dijabarkan dalam paragraf 18(b) (ketika
9 entitas tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas
10 yang berasal dari aset keuangan, namun juga menanggung
11 kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima
12 tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima) dikatakan telah
13 terjadi, sebagai contoh, apabila entitas dimaksud merupakan
14 entitas bertujuan khusus atau wali amanat (trust), dan memberi
15 investornya beneficial interests atas aset keuangan yang
16 mendasari yang dimilikinya, dan menyediakan pembayaran atas
17 aset keuangan tersebut. Dalam hal ini, aset keuangan tersebut
18 memenuhi kriteria penghentian pengakuan apabila kondisi dalam
19 paragraf 19 dan 20 terpenuhi.
20
21 PA53. Dalam menerapkan paragraf 19, entitas dapat
22 merupakan, sebagai contoh, pemilik awal (originator) aset
23 keuangan, atau kelompok yang mencakup entitas bertujuan
24 khusus yang dikonsolidasi yang telah mengambilalih aset
25 keuangan tersebut dan meneruskan arus kasnya pada investor
26 pihak ketiga yang tidak memiliki hubungan dengannya.
27
28 Evaluasi terhadap pentransferan risiko dan manfaat atas
29 kepemilikan aset keuangan (paragraf 20)
30
31 PA54. Contoh-contoh mengenai entitas yang telah secara
32 substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
33 kepemilikan aset keuangan adalah sebagai berikut:
34 (a) penjualan aset keuangan tanpa syarat;
35 (b) penjualan aset keuangan dengan opsi untuk membeli
36 kembali aset keuangan tersebut pada nilai wajarnya saat
37 pembelian kembali; dan
38

55.90—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (c) penjualan aset keuangan dengan put option atau call op-
2 tion yang deeply out of the money (yaitu opsi yang sangat
3 out of the money sehingga sangat kecil kemungkinannya
4 menjadi into the money sebelum kadaluwarsa).
5
6 PA55. Contoh-contoh mengenai entitas yang secara
7 substansial masih tetap memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
8 kepemilikan aset keuangan adalah sebagai berikut:
9 (a) transaksi penjualan dan pembelian kembali dimana harga
10 pembelian kembali adalah harga yang telah ditetapkan atau
11 harga jual ditambah keuntungan pemberi pinjaman;
12 (b) kesepakatan peminjaman surat berharga;
13 (c) penjualan aset keuangan dengan total return swap yang
14 mentransfer kembali eksposur risiko pasar pada entitas;
15 (d) penjualan aset keuangan dengan put option atau call op-
16 tion yang deeply in the money (yaitu opsi yang sangat in
17 the money sehingga sangat kecil kemungkinannya menjadi
18 out of the money sebelum kadaluwarsa); dan
19 (e) penjualan piutang jangka pendek dengan jaminan dari
20 entitas kepada pihak penerima transfer untuk mengganti
21 kerugian kredit yang mungkin timbul.
22
23 PA56. Jika entitas menetapkan bahwa sebagai hasil trans-
24 fer, entitas secara substansial telah mentransfer seluruh risiko
25 dan manfaat atas kepemilikan aset yang ditransfer, maka entitas
26 tidak mengakui kembali aset yang ditransfer tersebut diperiode
27 masa datang, kecuali jika entitas memperoleh kembali aset yang
28 ditransfer tersebut melalui transaksi baru.
29
30 Evaluasi transfer atas pengendalian
31
32 PA57. Entitas tidak lagi memiliki pengendalian atas aset
33 yang ditransfer apabila penerima transfer memiliki kemampuan
34 praktis untuk menjual aset yang ditransfer tersebut. Entitas
35 masih memiliki pengendalian atas aset yang ditransfer apabila
36 penerima transfer tidak memiliki kemampuan praktis untuk
37 menjual aset yang ditransfer tersebut. Penerima transfer
38 memiliki kemampuan praktis untuk menjual aset yang ditransfer

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.91—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 apabila aset tersebut diperdagangkan di pasar aktif karena


2 penerima transfer dapat membeli kembali aset yang ditransfer
3 saat penerima transfer harus mengembalikan aset tersebut pada
4 entitas. Sebagai contoh, penerima transfer dapat memiliki
5 kemampuan praktis untuk menjual aset yang ditransfer apabila
6 aset dimaksud merupakan subyek dari opsi yang memungkinkan
7 entitas untuk membeli kembali, tapi penerima transfer dapat
8 sewaktu-waktu membeli aset yang ditransfer tersebut di pasar
9 apabila opsi tersebut dilaksanakan. Penerima transfer tidak
10 memiliki kemampuan praktis untuk menjual aset yang ditransfer
11 apabila entitas memiliki opsi untuk membeli kembali aset tersebut
12 dan penerima transfer tidak dapat sewaktu-waktu membeli aset
13 yang ditransfer tersebut di pasar apabila entitas melaksanakan
14 opsinya.
15
16 PA58. Penerima transfer memiliki kemampuan praktis
17 untuk menjual aset yang ditransfer hanya apabila penerima trans-
18 fer dapat menjual aset yang ditransfer tersebut secara
19 keseluruhan nilainya kepada pihak ketiga yang tidak memiliki
20 hubungan dengannya dan dapat menggunakan kemampuan
21 tersebut secara sepihak serta tanpa memberikan batasan-
22 batasan tambahan atas transfer tersebut. Hal yang penting
23 adalah apa yang dapat dilakukan penerima transfer dalam
24 prakteknya, bukan hak kontraktual mengenai apa yang dapat
25 dilakukan penerima transfer atas aset yang ditransfer atau
26 batasan-batasan kontraktual apa yang berlaku. Seperti:
27 (a) hak kontraktual untuk melepaskan aset yang ditransfer
28 memiliki dampak praktis yang kecil jika pasar untuk aset
29 yang ditransfer tidak tersedia; dan
30 (b) kemampuan untuk melepaskan aset yang ditransfer
31 memiliki dampak praktis yang kecil jika kemampuan tersebut
32 tidak dapat dilaksanakan secara bebas. Oleh karena itu:
33 (i) kemampuan penerima transfer untuk melepaskan aset
34 yang ditransfer harus bebas dari pengaruh pihak lain
35 (kemampuan tersebut harus bersifat sepihak); dan
36 (ii) penerima transfer harus mampu melepaskan aset yang
37 ditransfer tanpa harus menambahkan kondisi-kondisi
38 yang membatasi atau “strings” atas transfer tersebut

55.92—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (misalnya kondisi-kondisi mengenai cara suatu aset


2 pinjaman yang diberikan dibayar atau suatu opsi yang
3 memberi pihak penerima transfer suatu hak untuk
4 membeli kembali aset tersebut).
5
6 PA59. Bahwa penerima transfer tidak akan menjual aset
7 yang ditransfer tidak berarti pihak yang mentransfer masih
8 memiliki pengendalian atas aset yang ditransfer tersebut.
9 Namun, apabila suatu put option atau jaminan membatasi
10 penerima transfer untuk menjual aset yang ditransfer tersebut,
11 maka pihak yang mentransfer dianggap masih memiliki
12 pengendalian atas aset yang ditransfer tersebut. Contoh, jika
13 put option atau jaminan sangat bernilai, sehingga dengan
14 sendirinya akan membatasi keinginan penerima transfer untuk
15 menjual aset yang ditransfer, karena dalam praktiknya,
16 penerima transfer tidak akan menjual aset yang ditransfer
17 tersebut pada pihak ketiga tanpa disertai opsi sejenis atau kondisi-
18 kondisi pembatasan lainnya yang sejenis. Karenanya, penerima
19 transfer akan mempertahankan aset yang ditransfer tersebut
20 agar bisa menerima pembayaran yang berasal dari jaminan atau
21 call option tersebut. Dalam kondisi seperti ini, pihak yang
22 mentransfer dianggap masih memiliki pengendalian atas aset
23 yang ditransfer.
24
25 Transfer yang Memenuhi Kriteria Penghentian
26 pengakuan
27
28 PA60. Entitas tetap memiliki hak atas sebagian dari
29 pembayaran bunga aset yang ditransfer sebagai kompensasi
30 pengelolaan atas aset tersebut. Bagian dari pembayaran bunga
31 yang diberikan entitas saat berakhirnya atau saat mentransfer
32 kontrak pengelolaan dialokasikan pada aset atau kewajiban
33 yang dikelola. Bagian dari pembayaran bunga yang tidak
34 diberikan entitas adalah interest only strip receivable. Sebagai
35 contoh, jika entitas tidak memberikan bunganya pada saat
36 berakhirnya atau saat mentransfer kontrak pengelolaan tersebut,
37 maka keseluruhan selisih bunga tersebut merupakan interest
38 only strip receivable. Untuk tujuan penerapan paragraf 27,

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.93—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 nilai wajar aset yang dikelola dan interest only strip receiv-
2 able tersebut digunakan untuk mengalokasikan nilai tercatat
3 piutang tersebut pada bagian dari aset yang dihentikan
4 pengakuannya dan bagian dari aset yang tetap diakui. Jika
5 imbalan pengelolaan tidak ditetapkan atau imbalan yang akan
6 diterima diperkirakan tidak dapat secara memadai mengkom-
7 pensasi pengelolaan yang dilakukan, maka kewajiban yang
8 ditimbulkan dari kewajiban pengelolaan diakui pada nilai
9 wajarnya.
10
11 PA61. Dalam mengestimasi nilai wajar bagian yang tetap
12 akan diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya untuk
13 tujuan penerapan paragraf 27, entitas menerapkan ketentuan
14 pengukuran nilai wajar dalam paragraf 48, 49, dan PA69 – PA82
15 untuk melengkapi ketentuan dalam paragraf 28.
16
17 Transfer yang Tidak Memenuhi Kriteria Penghentian
18 pengakuan
19
20 PA62. Berikut ini merupakan penerapan dari ketentuan
21 dasar yang digariskan dalam paragraf 29. Jika suatu jaminan
22 yang diberikan entitas untuk kerugian akibat gagal bayar atas
23 aset yang ditransfer menghindarkan aset yang ditransfer
24 tersebut dari penghentian pengakuan karena entitas secara
25 substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
26 kepemilikan aset yang ditransfer, maka aset yang ditransfer
27 tersebut tetap diakui untuk keseluruhan nilainya dan tiap
28 pembayaran yang diterima atas aset tersebut diakui sebagai
29 kewajiban.
30
31 Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer
32
33 PA63. Berikut ini adalah contoh-contoh mengenai
34 bagaimana entitas mengukur aset yang ditransfer dan kewajiban
35 terkaitnya berdasarkan paragraf 30.
36
37
38

55.94—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Keseluruhan aset
2
3 (a) Jika jaminan yang diberikan oleh entitas untuk mengganti
4 kerugian akibat gagal bayar atas aset yang ditransfer meng-
5 hindarkan aset yang ditransfer tersebut dari penghentian
6 pengakuan dikarenakan keterlibatan berkelanjutannya,
7 maka aset yang ditransfer tersebut pada tanggal pen-
8 transferannya diukur pada nilai terendah antara (i) nilai
9 tercatat aset tersebut, dan (ii) nilai maksimal dari pem-
10 bayaran yang diterima atas transfer tersebut yang mungkin
11 harus dibayarkan kembali oleh entitas (nilai jaminan).
12 Kewajiban terkait pada awalnya diukur pada nilai jaminan
13 ditambah nilai wajar dari jaminan (yang umumnya merupa-
14 kan pembayaran yang diterima atas jaminan dimaksud).
15 Selanjutnya, nilai wajar awal jaminan diakui dalam laporan
16 laba rugi berdasarkan proporsi waktu (lihat PSAK 23:
17 Pendapatan) dan nilai tercatat aset tersebut dikurangi
18 apabila terdapat kerugian akibat penurunan nilai.
19
20 Aset yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
21
22 (b) Apabila kewajiban put option yang diterbitkan entitas atau
23 hak call option yang dimiliki entitas menghindarkan aset
24 yang ditransfer dari penghentian pengakuan dan entitas
25 mengukur aset yang ditransfer tersebut pada biaya
26 perolehan diamortisasi, maka kewajiban terkait diukur pada
27 biaya perolehannya (yaitu pembayaran yang diterima) yang
28 kemudian disesuaikan dengan amortisasi dari selisih antara
29 biaya perolehan dan biaya perolehan diamortisasi atas aset
30 yang ditransfer tersebut pada tanggal kadaluwarsa opsi
31 tersebut. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa biaya
32 perolehan diamortiasi dan nilai tercatat aset pada tanggal
33 pentransferan tersebut sebesar CU98 dan pembayaran
34 yang diterima sebesar CU95. Biaya perolehan diamortisasi
35 atas aset tersebut pada tanggal pelaksanaan opsi sebesar
36 CU100. Nilai tercatat awal kewajiban terkait adalah CU95
37 dan selisih antara CU95 dengan CU100 diakui dalam
38 laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.95—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Jika opsi tersebut dilaksanakan, maka setiap selisih antara


2 nilai tercatat kewajiban terkait dan harga pelaksanaan
3 diakui dalam laporan laba rugi.
4
5 Aset yang diukur pada nilai wajar
6
7 (c) Apabila hak call option yang dimiliki entitas menghindar-
8 kan aset yang ditransfer dari penghentian pengakuan dan
9 entitas mengukur aset yang ditransfer tersebut pada nilai
10 wajar, maka aset tersebut tetap diukur pada nilai wajar.
11 Kewajiban terkait diukur pada (i) harga pelaksanaan opsi
12 dikurangi nilai waktu dari opsi tersebut apabila opsi tersebut
13 dalam keadaan in the money atau at the money, atau (ii)
14 nilai wajar aset yang ditransfer dikurangi nilai waktu dari
15 opsi tersebut apabila opsi tersebut dalam keadaan out of
16 the money. Penyesuaian yang dilakukan atas pengukuran
17 kewajiban terkait memastikan bahwa nilai tercatat neto
18 aset dan kewajiban terkait adalah nilai wajar hak call op-
19 tion tersebut. Sebagai contoh, jika nilai wajar aset yang
20 mendasari adalah CU80, harga pelaksanaan opsi adalah
21 CU95, dan nilai waktu dari opsi adalah CU5, maka nilai
22 tercatat kewajiban terkait adalah CU75 (CU80 – CU5)
23 dan nilai tercatat aset yang ditransfer adalah CU80 (yaitu
24 nilai wajarnya).
25 (d) Jika put option yang diterbitkan oleh entitas
26 menghindarkan aset yang ditransfer dari penghentian
27 pengakuan dan entitas mengukur aset yang ditransfer
28 tersebut pada nilai wajarnya, maka kewajiban terkait diukur
29 pada harga pelaksanaan opsi ditambah dengan nilai waktu
30 dari opsi tersebut. Pengukuran aset pada nilai wajarnya
31 dibatasi pada nilai terendah antara nilai wajar dan harga
32 pelaksanaan opsi karena entitas tidak mempunyai hak untuk
33 meningkatkan nilai wajar aset yang ditransfer di atas harga
34 pelaksanaan opsi yang bersangkutan. Hal ini untuk
35 memastikan bahwa nilai tercatat neto aset dan kewajiban
36 terkait adalah nilai wajar kewajiban put option. Sebagai
37 contoh, jika nilai wajar aset yang mendasari adalah CU120,
38 harga pelaksanaan opsi adalah CU100, dan nilai waktu

55.96—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dari opsi adalah CU5, maka nilai tercatat kewajiban terkait


2 adalah CU105 (CU100 + CU5) dan nilai tercatat aset
3 dimaksud adalah CU100 (dalam hal ini adalah harga
4 pelaksanaan opsi).
5 (e) Jika collar, dalam bentuk call yang dibeli dan put yang
6 diterbitkan, menghindarkan aset yang ditransfer dari
7 penghentian pengakuan dan entitas mengukur aset tersebut
8 pada nilai wajar, maka entitas tetap mengukur aset tersebut
9 pada nilai wajar. Kewajiban terkait diukur pada (i) jumlah
10 harga pelaksanaan call dan nilai wajar put option dikurangi
11 nilai waktu dari call option apabila call option tersebut
12 in the money atau at the money, atau (ii) jumlah dari nilai
13 wajar aset dan nilai wajar put option dikurangi nilai waktu
14 dari call option apabila call option tersebut out of the
15 money. Penyesuaian atas kewajiban terkait memastikan
16 bahwa nilai tercatat neto aset dan kewajiban terkait adalah
17 nilai wajar opsi-opsi yang dimiliki dan diterbitkan oleh
18 entitas. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa entitas
19 mentransfer aset keuangan yang diukur pada nilai
20 wajarnya, sementara pada saat yang bersamaan entitas
21 membeli call dengan harga pelaksanaan opsi sebesar
22 CU120, dan menerbitkan put dengan harga pelaksanaan
23 opsi sebesar CU80. Diasumsikan juga bahwa nilai wajar
24 aset tersebut pada tanggal transfer adalah CU100. Nilai
25 waktu dari put dan call adalah CU1 dan CU5. Dalam hal
26 ini, entitas mengakui aset senilai CU100 (nilai wajar aset
27 tersebut) dan kewajiban senilai CU96 [(CU100 + CU1) –
28 CU5)]. Dengan demikian nilai neto aset tersebut adalah
29 CU4, yang merupakan nilai wajar opsi yang dimiliki dan
30 diterbitkan oleh entitas.
31
32 Transfer Keseluruhan
33
34 PA64. Selama transfer aset keuangan tidak memenuhi
35 kriteria penghentian pengakuan, maka hak dan kewajiban
36 kontraktual pihak yang mentransfer yang terkait dengan trans-
37 fer tersebut tidak dicatat secara terpisah sebagai derivatif jika
38 pengakuan derivatif dan aset yang ditransfer atau kewajiban

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.97—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 yang timbul dari transfer tersebut akan mengakibatkan


2 pengakuan hak dan kewajiban yang sama sebanyak dua kali.
3 Sebagai contoh, call option yang tetap dimiliki oleh pihak yang
4 mentransfer dapat menghindarkan transfer aset keuangan untuk
5 dicatat sebagai penjualan. Dalam hal ini, call option tersebut
6 tidak diakui secara terpisah sebagai aset derivatif.
7
8 PA65. Selama transfer aset keuangan tidak memenuhi
9 kriteria penghentian pengakuan, penerima transfer tidak
10 mengakui aset yang ditransfer tersebut sebagai asetnya.
11 Penerima transfer menghentikan pengakuan kas atau jumlah
12 lain yang dibayarkan, dan mengakui piutang terhadap pihak yang
13 mentransfer. Jika pihak yang mentransfer memiliki hak dan
14 kewajiban untuk memperoleh kembali pengendalian atas seluruh
15 aset yang ditransfer dengan harga yang telah ditentukan (seperti
16 melalui repurchase agreement), maka penerima transfer dapat
17 mencatat piutang tersebut sebagai pinjaman yang diberikan atau
18 piutang.
19
20 Contoh-contoh
21
22 PA66. Contoh-contoh berikut mengilustrasikan penerapan
23 prinsip penghentian pengakuan dalam Pernyataan ini.
24 (a) Repurchase Agreement dan Jaminan surat berharga. Jika
25 aset keuangan dijual dengan kesepakatan bahwa aset
26 tersebut akan dibeli kembali pada harga yang telah ditetap-
27 kan atau pada harga jual semula ditambah keuntungan untuk
28 pihak pemberi pinjaman, atau jika aset keuangan tersebut
29 dijaminkan dengan kesepakatan bahwa aset dimaksud akan
30 dikembalikan pada pihak yang mentransfer, maka aset
31 tersebut tidak dihentikan pengakuannya karena pihak yang
32 mentransfer secara substansial masih memiliki seluruh risiko
33 dan manfaat atas kepemilikan aset dimaksud. Jika pihak
34 yang menerima transfer memiliki hak untuk menjual atau
35 menggadaikan aset dimaksud, maka pihak yang men-
36 transfer akan mereklasifikasi aset dimaksud di neracanya,
37 misalnya sebagai aset yang dijaminkan atau piutang
38 pembelian kembali.

55.98—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (b) Repurchase Agreement dan Jaminan surat berharga – aset


2 yang secara substansial sama. Jika aset keuangan dijual
3 dengan kesepakatan bahwa aset yang sama atau yang
4 secara substansial sama akan dibeli kembali pada harga
5 yang telah ditetapkan atau pada harga jual semula ditambah
6 keuntungan untuk pemberi pinjaman, atau jika aset
7 keuangan dipinjamkan atau dijaminkan dengan kesepakatan
8 bahwa aset yang sama atau yang secara substansial sama
9 akan dikembalikan pada pihak yang mentransfer, maka aset
10 dimaksud tidak dihentikan pengakuannya, karena pihak
11 yang mentransfer secara substansial masih memiliki seluruh
12 risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut.
13 (c) Repurchase Agreement dan Jaminan surat berharga – hak
14 substitusi. Jika repurchase agreement dengan harga
15 pembelian kembali yang sudah ditetapkan atau harga yang
16 sama dengan harga jual awal ditambah keuntungan
17 pemberi pinjaman, atau transaksi sejenis untuk transaksi
18 dengan jaminan surat berharga, memberi hak kepada
19 penerima transfer untuk mensubstitusi aset yang ditransfer
20 dengan aset sejenis dan memiliki nilai wajar yang sama
21 pada tanggal pembelian kembali, maka aset yang dijual
22 atau dijaminkan dalam transaksi pembelian kembali atau
23 transaksi dengan jaminan surat berharga tidak dihentikan
24 pengakuannya karena pihak yang mentransfer secara
25 substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
26 kepemilikan aset dimaksud.
27 (d) Hak pertama untuk menolak pembelian kembali pada nilai
28 wajar. Jika entitas menjual aset keuangan dan hanya tetap
29 memiliki hak pertama untuk menolak membeli kembali aset
30 yang ditransfer tersebut pada nilai wajarnya jika penerima
31 transfer kemudian menjual aset tersebut, maka entitas
32 menghentikan pengakuan aset tersebut karena entitas
33 secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan
34 manfaat atas kepemilikan aset tersebut.
35 (e) Wash sale transaction. Pembelian kembali aset keuangan
36 segera setelah aset tersebut dijual kadang disebut juga wash
37 sale. Pembelian kembali ini tidak mengecualikan peng-
38 hentian pengakuan sepanjang transaksi awal memenuhi

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.99—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 kriteria penghentian pengakuan. Namun, apabila kesepa-


2 katan untuk menjual aset keuangan ditandatangani
3 bersamaan dengan kesepakatan untuk membeli kembali
4 aset yang sama pada harga yang telah ditentukan atau
5 harga jual awal ditambah keuntungan pihak pemberi pin-
6 jaman, maka aset dimaksud tidak dihentikan pengakuannya.
7 (f) Put option dan call option yang deeply in the money.
8 Jika aset keuangan yang ditransfer dapat dibeli kembali
9 oleh pihak yang mentransfer dan call option tersebut
10 deeply in the money, maka transfer tersebut tidak meme-
11 nuhi kriteria penghentian pengakuan, karena pihak yang
12 mentransfer secara substansial tetap memiliki seluruh risiko
13 dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut. Demikian juga,
14 jika aset keuangan dapat dijual kembali oleh penerima trans-
15 fer dan put option tersebut deeply in the money, maka
16 transfer tersebut tidak memenuhi kriteria penghentian
17 pengakuan, karena pihak yang mentransfer secara subs-
18 tansial tetap memiliki seluruh risiko dan manfaat atas
19 kepemilikan aset tersebut.
20 (g) Put option dan call option yang deeply out of the money.
21 Aset keuangan yang ditransfer dihentikan pengakuannya
22 hanya jika put option milik penerima transfer dalam kondisi
23 deep out of the money, atau call option milik pihak yang
24 mentransfer dalam kondisi deep out of the money. Hal ini
25 karena pihak yang mentransfer telah secara substansial
26 mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
27 aset tersebut.
28 (h) Aset yang sewaktu-waktu dapat dibeli dan tergantung dari
29 call option yang tidak dalam kondisi deeply in the money
30 maupun deeply out of the money. Jika entitas memiliki
31 call option atas aset yang dapat sewaktu-waktu dibeli di
32 pasar dan opsi tersebut tidak dalam kondisi deeply in the
33 money maupun deeply out of the money, maka aset
34 tersebut dihentikan pengakuannya. Hal ini karena entitas
35 (i) secara substansial tidak memiliki namun tidak juga
36 mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikian
37 aset tersebut, dan (ii) tidak lagi memiliki pengendalian atas
38 aset tersebut. Namun, jika aset tersebut tidak dapat

55.100—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 sewaktu-waktu dibeli di pasar, maka penghentian peng-


2 akuan tidak boleh dilakukan sebesar nilai aset yang
3 tergantung dari call option sebab entitas masih tetap
4 memiliki pengendalian atas aset tersebut.
5 (i) Aset tidak sewaktu-waktu dapat dibeli dan tergantung dari
6 put option yang diterbitkan oleh entitas yang tidak dalam
7 kondisi deeply in the money maupun deeply out of the
8 money. Jika entitas mentransfer aset keuangan yang tidak
9 sewaktu-waktu dapat dibeli di pasar, dan menerbitkan put
10 option yang tidak dalam kondisi deeply out of the money,
11 maka entitas tersebut tidak tetap memiliki namun tidak juga
12 mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
13 aset tersebut karena adanya put option yang diterbitkan.
14 Entitas tetap memiliki pengendalian atas aset tersebut
15 apabila put option cukup berharga sehingga mampu
16 menghalangi penerima transfer untuk menjual aset tersebut,
17 dalam hal ini aset tersebut tetap diakui karena keterlibatan
18 berkelanjutan pihak yang mentransfer (lihat paragraf PA
19 59). Entitas mentransfer pengendalian atas aset yang
20 ditransfer jika put option tersebut tidak cukup berharga
21 untuk menghalangi penerima transfer menjual aset tersebut,
22 dalam hal ini aset tersebut dihentikan pengakuannya.
23 (j) Aset yang tergantung dari nilai wajar put option atau call
24 option atau forward repurchase agreement. Transfer aset
25 keuangan yang hanya tergantung dari put option atau call
26 option atau forward repurchase agreement yang memiliki
27 harga pelaksanaan atau pembelian kembali sebesar nilai
28 wajar dari aset keuangan pada saat pembelian kembali
29 akan menyebabkan penghentian pengakuan aset tersebut,
30 karena secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
31 kepemilikan aset tersebut telah ditransfer.
32 (k) Call atau put option yang diselesaikan secara kas. Entitas
33 mengevaluasi transfer aset keuangan yang tergantung dari
34 put atau call option atau forward repurchase agree-
35 ment yang akan diselesaikan secara neto dengan kas untuk
36 menentukan apakah entitas secara substansial tetap
37 memiliki atau mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
38 kepemilikan aset tersebut. Jika entitas secara substansial

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.101—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 tidak lagi memiliki seluruh risiko dan manfaat atas


2 kepemilikan aset yang ditransfer, maka entitas menentukan
3 apakah masih tetap memiliki pengendalian atas aset yang
4 ditransfer. Put atau call atau forward repurchase agree-
5 ment yang diselesaikan secara neto dengan kas tidak
6 secara otomatis berarti entitas telah mentransfer pengen-
7 daliannya (lihat paragraf PA59 dan (g), (h), serta (i) di
8 atas)
9 (l) Removal of accounts provision. Removal of accounts
10 provision merupakan pembelian kembali (call) option
11 tanpa syarat yang memberi entitas suatu hak untuk
12 melakukan klaim kembali atas aset yang ditransfer dengan
13 pembatasan tertentu. Sepanjang opsi tersebut
14 mengakibatkan entitas secara substansial tidak lagi memiliki
15 dan tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
16 kepemilikan aset, maka entitas mengecualikan penghentian
17 pengakuan aset sebesar nilai aset yang dapat dibeli kembali
18 (dengan asumsi penerima transfer tidak dapat menjual aset
19 tersebut). Sebagai contoh, jika nilai tercatat dan hasil yang
20 diperoleh dari pentransferan aset pinjaman yang diberikan
21 adalah CU100,000 dan tiap pinjaman individual dapat dibeli
22 kembali, namun total nilai pinjaman yang dapat dibeli kembali
23 tersebut tidak boleh melebihi CU10.000, maka sisa pinjaman
24 sebesar CU90.000 memenuhi kriteria penghentian
25 pengakuan.
26 (m) Clean up calls. Entitas, yang mungkin merupakan pihak
27 yang mentransfer, yang mengelola aset yang ditransfer
28 dapat memiliki clean up call untuk membeli sisa aset yang
29 ditransfer ketika nilai aset yang beredar tersebut jatuh di
30 bawah level tertentu, sehingga biaya pengelolaan aset akan
31 melebihi manfaat pengelolaan. Karena clean up call
32 menyebabkan entitas secara substansial tidak lagi memiliki
33 dan tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
34 kepemilikan aset dan penerima transfer tidak dapat menjual
35 aset tersebut, maka entitas tidak dibolehkan melakukan
36 penghentian pengakuan sebesar nilai aset yang tergantung
37 dari call option.
38 (n) Subordinated retained interests and credit guarantees.

55.102—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Entitas dapat memberi credit enhancement pada penerima


2 transfer dengan mensubordinasikan sebagian atau seluruh
3 haknya dalam aset yang ditransfer. Sebagai alternatif,
4 Entitas dapat memberi credit enhancement pada penerima
5 transfer dalam bentuk jaminan kredit yang tidak dibatasi
6 atau dibatasi hingga suatu jumlah tertentu. Apabila entitas
7 secara substansial tetap memiliki seluruh risiko dan manfaat
8 atas kepemilikan aset yang ditransfer, maka aset tersebut
9 tetap diakui untuk keseluruhan nilainya. Jika entitas tetap
10 memiliki sebagian, tetapi secara keseluruhan tidak
11 substansial, risiko dan manfaat atas kepemilikannya dan
12 tetap memiliki pengendalian atas aset yang ditransfer, maka
13 penghentian pengakuan tidak boleh dilakukan sebesar nilai
14 kas atau aset lainnya yang entitas dapat diminta untuk
15 membayar.
16 (o) Total return swaps. Entitas dapat menjual aset keuangan
17 kepada penerima transfer dan menyepakati total return
18 swap dengan penerima transfer, dimana seluruh arus kas
19 pembayaran bunga dari aset yang mendasari diserahkan
20 kepada entitas sebagai pengganti pembayaran dengan suku
21 bunga tetap atau suku bunga variabel, dan tiap kenaikan
22 atau penurunan nilai wajar dari aset yang mendasari diserap
23 oleh entitas. Dalam hal ini, penghentian pengakuan atas
24 seluruh aset tidak diperkenankan.
25 (p) Interest rate swaps. Entitas dapat mentransfer aset
26 keuangan dengan suku bunga tetap kepada penerima trans-
27 fer dan menyepakati interest rate swap dengan penerima
28 transfer tersebut, dimana entitas akan menerima suku bunga
29 tetap dan membayar suku bunga mengambang berdasarkan
30 suatu jumlah nosional yang sama nilainya dengan jumlah
31 pokok aset keuangan yang ditransfer tersebut. Interest rate
32 swaps tidak mengecualikan aset yang ditransfer untuk
33 dihentikan pengakuannya sepanjang pembayaran atas swap
34 tersebut tidak tergantung pada pembayaran atas aset yang
35 ditransfer tersebut.
36 (q) Interest rate swaps diamortisasi (Amortising interest rate
37 swaps). Entitas dapat mentransfer aset keuangan dengan
38 suku bunga tetap kepada penerima transfer yang akan

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.103—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dilunasi sejalan dengan berlalunya waktu, dan menyepakati


2 interest rate swap diamortisasi dengan penerima transfer
3 untuk menerima suku bunga tetap dan membayar suku
4 bunga variabel berdasarkan jumlah nosional. Jika jumlah
5 nosional swap diamortisasi hingga nilainya sama dengan
6 jumlah pokok aset keuangan yang ditransfer yang beredar
7 pada setiap saat, swap tersebut umumnya akan menye-
8 babkan entitas tetap memiliki risiko percepatan pelunasan
9 yang substansial, yang dalam hal ini entitas terus mengakui
10 seluruh aset yang ditransfer atau terus mengakui aset yang
11 ditransfer sebesar keterlibatan berkelanjutannya. Sebalik-
12 nya, jika amortisasi jumlah nosional swap tidak dikaitkan
13 pada saldo pokok aset yang ditransfer, maka swap tersebut
14 akan menyebabkan entitas tidak lagi memiliki risiko
15 percepatan pelunasan atas aset tersebut. Jadi, swap ter-
16 sebut tidak mengecualikan aset yang ditransfer untuk
17 dihentikan pengakuannya sepanjang pembayaran atas swap
18 tersebut tidak tergantung pada pembayaran bunga atas aset
19 yang ditransfer, dan swap tersebut tidak menyebabkan
20 entitas masih memiliki risiko dan manfaat signifikan lainnya
21 dari kepemilikannya atas aset yang ditransfer.
22
23 PA67. Paragraf ini mengilustrasikan penerapan pendekatan
24 keterlibatan berkelanjutan ketika entitas memiliki keterlibatan
25 berkelanjutan atas sebagian dari aset keuangan.
26
27 Diasumsikan entitas memiliki portofolio prepayable loans
28 yang memiliki kupon maupun suku bunga efektif sebesar 10
29 persen, serta jumlah pokok dan biaya perolehan diamortisasi
30 sebesar CU10.000. Entitas menyepakati suatu transaksi,
31 dimana sebagai pengganti pembayaran sebesar CU9.115,
32 penerima transfer memperoleh hak sampai CU9.000 dari
33 setiap penerimaan pokok ditambah bunga sebesar 9,5 persen
34 atas jumlah tersebut. Entitas tetap memiliki hak sampai
35 CU1.000 dari setiap penerimaan pokok ditambah bunga
36 sebesar 10 persen atas jumlah dimaksud, ditambah selisih
37 suku bunga, sebesar 0,5 persen, dari sisa pokok, yaitu
38 CU9.000. Penerimaan dari percepatan pelunasan dialokasi-

55.104—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 kan antara entitas dan penerima transfer dengan rasio 1:9,


2 namun setiap gagal bayar yang terjadi dikurangkan dari
3 bagian yang menjadi hak entitas yaitu CU1.000, hingga bagian
4 dimaksud habis. Nilai wajar pinjaman yang diberikan pada
5 tanggal transaksi adalah CU10.100 dan estimasi nilai wajar
6 selisih suku bunga sebesar 0,5 persen adalah CU40.
7
8 Entitas menetapkan bahwa ia telah mentransfer sejumlah
9 risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikannya
10 (misalnya risiko percepatan pelunasan yang signifikan),
11 namun tetap memiliki risiko dan manfaat yang signifikan dari
12 kepemilikannya (akibat hak yang disubordinasikan), serta
13 tetap memiliki pengendalian. Oleh karena itu, entitas harus
14 menerapkan pendekatan keterlibatan berkelanjutan.
15
16 Untuk menerapkan Pernyataan ini, entitas harus menganalisa
17 transaksi tersebut sebagai (a) suatu retensi atas hak yang
18 tetap dimilikinya secara proporsional, sebesar CU1.000,
19 ditambah (b) subordinasi hak yang tetap dimilikinya untuk
20 memberikan credit enhancement bagi penerima transfer
21 untuk kerugian kredit.
22
23 Entitas menghitung bahwa CU9.090 (90 persen x CU10.100)
24 dari penerimaan sebesar CU9.115 merupakan penerimaan
25 atas 90 persen hak yang dimiliki secara proporsional. Sisa
26 dari penerimaan (CU25) merupakan penerimaan untuk
27 mensubordinasi hak yang dimiliki entitas guna menyediakan
28 credit enhancement bagi penerima transfer untuk kerugian
29 kredit. Selain itu, selisih suku bunga sebesar 0,5 persen
30 merupakan peneriman atas credit enhancement. Oleh
31 karenanya, total penerimaan atas credit enhancement adalah
32 CU65 (CU25 + CU40).
33
34 Entitas kemudian menghitung jumlah keuntungan atau
35 kerugian atas penjualan 90 persen arus kasnya. Dengan
36 mengasumsikan bahwa nilai wajar yang terpisah untuk 90
37 persen bagian yang ditransfer dan 10 persen bagian yang
38 tetap dimiliki tidak tersedia pada tanggal transfer, entitas

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.105—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 mengalokasikan nilai tercatat aset tersebut sesuai ketentuan


2 dalam paragraf 28 sebagai berikut:
3
4 Estimasi Alokasi
5 Nilai Wajar Persentase Nilai tercatat
6 Bagian (porsi) yang ditransfer 9.090 90% 9.000
7 Bagian (porsi) yang tetap dimiliki 1.010 10% 1.000
8 Total 10.100 10.000
9
10 Entitas menghitung jumlah keuntungan atau kerugian atas
11 penjualan 90 persen dari arus kas dengan mengurangkan
12 alokasi nilai tercatat atas bagian yang ditransfer dari
13 penerimaan sebesar CU90 (CU9.090–CU9.000). Nilai
14 tercatat bagian yang tetap dimiliki entitas tersebut adalah
15 CU1.000.
16
17 Selanjutnya, entitas mengakui keterlibatan berkelanjutan yang
18 ditimbulkan dari subordinasi atas hak yang tetap dimiliki untuk
19 kerugian kredit. Oleh karenanya, entitas mengakui aset senilai
20 CU1.000 (nilai maksimal arus kas yang tidak akan
21 diterimanya karena subordinasi), dan kewajiban terkait senilai
22 CU1.065 (yang merupakan jumlah maksimal arus kas yang
23 tidak akan diterimanya karena subordinasi, yaitu CU1.000,
24 ditambah nilai wajar subordinasi sebesar CU65).
25
26 Debit Kredit
27 Aset awal — 9000
28
Aset yang diakui untuk subordinasi atau hak residu 1000 —
29
Aset yang diterima dalam bentuk selisih lebih 40 —
30
31 Keuntungan atau kerugian
(keuntungan dalam proses transfer) — 90
32
33 Kewajiban — 1065
34 Kas yang telah diterima 9115 —
35 Total 10155 10155
36
37
38

55.106—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Segera setelah transaksi dilaksanakan, nilai tercatat aset


2 menjadi CU2.040, terdiri atas CU1.000, yang merupakan
3 biaya perolehan yang dialokasikan pada bagian yang tetap
4 dimiliki, dan CU1.040, yang merupakan tambahan
5 keterlibatan berkelanjutan entitas karena subordinasi hak
6 yang tetap dimiliki untuk kerugian kredit (termasuk di
7 dalamnya selisih suku bunga sebesar CU40).
8
9 Pada periode berikutnya, entitas mengakui penerimaan atas
10 pemberian credit enhancement (CU65) menggunakan ba-
11 sis proporsi waktu, mengakui bunga atas aset yang diakui
12 menggunakan metode suku bunga efektif, dan mengakui
13 penurunan nilai kredit atas aset yang diakui tersebut. Sebagai
14 contoh untuk hal yang dijelaskan terakhir, diasumsikan bahwa
15 di tahun berikutnya terjadi kerugian akibat penurunan nilai
16 kredit atas pinjaman yang diberikan yang mendasari sebesar
17 CU300. Entitas mengurangi aset yang diakui sebesar CU600
18 (CU300 terkait dengan hak yang tetap dimilikinya dan CU300
19 terkait dengan tambahan keterlibatan berkelanjutannya yang
20 timbul dari subordinasi hak yang tetap dimiliki untuk kerugian
21 kredit) dan mengurangi kewajiban yang diakui sebesar
22 CU300. Selisih neto yang terjadi dibebankan pada laporan
23 laba rugi sebagai penurunan nilai kredit sebesar CU300.
24
25
26 Pembelian atau Penjualan Reguler Aset Keuangan
27 (paragraf 38)
28
29 PA68. Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan
30 diakui menggunakan akuntansi tanggal perdagangan atau
31 akuntansi tanggal penyelesaian sebagaimana dijabarkan dalam
32 paragraf PA70 dan PA71. Metode yang digunakan diterapkan
33 secara konsisten terhadap seluruh pembelian dan penjualan aset
34 keuangan yang masuk dalam kategori aset keuangan yang sama
35 sebagaimana didefinisikan dalam paragraf 8. Untuk tujuan ini,
36 aset yang dimiliki untuk diperdagangkan membentuk kategori
37 yang terpisah dari aset yang ditetapkan pada nilai wajar melalui
38 laporan laba rugi.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.107—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA69. Kontrak yang mensyaratkan atau mengijinkan


2 penyelesaian neto terhadap perubahan nilai kontrak bukan
3 merupakan kontrak reguler. Sebaliknya, kontrak tersebut dicatat
4 sebagai derivatif pada periode antara tanggal perdagangan dan
5 tanggal penyelesaian.
6
7 PA70. Tanggal perdagangan adalah tanggal dimana entitas
8 berketetapan untuk menjual atau membeli suatu aset. Akuntansi
9 tanggal perdagangan merujuk pada (a) pengakuan atas aset
10 yang akan diterima dan kewajiban yang akan dibayar untuk
11 aset tersebut pada tanggal perdagangan, dan (b) penghentian
12 pengakuan aset yang dijual, pengakuan atas setiap keuntungan
13 atau kerugian dari pelepasan tersebut, dan pengakuan piutang
14 dari pembeli aset tersebut untuk pembayaran pada tanggal
15 perdagangan. Umumnya, perhitungan akrual bunga atas aset
16 dan kewajiban terkait belum dilakukan sampai tanggal
17 penyelesaian ketika terjadi perpindahan kepemilikan.
18
19 PA71. Tanggal penyelesaian adalah tanggal dimana aset
20 diserahkan kepada atau dari entitas. Akuntansi tanggal
21 penyelesaian merujuk pada (a) pengakuan aset pada tanggal
22 dimana aset tersebut diterima entitas, dan (b) penghentian
23 pengakuan aset dan pengakuan setiap keuntungan atau kerugian
24 atas pelepasan tersebut pada tanggal penyerahan aset oleh
25 entitas. Jika akuntansi tanggal penyelesaian diterapkan, maka
26 entitas mencatat perubahan nilai wajar aset yang diterima antara
27 tanggal perdagangan dan tanggal penyelesaian dengan cara
28 yang sama seperti entitas mencatat aset yang diperoleh. Dengan
29 kata lain, perubahan dalam nilai wajar tidak diakui untuk aset
30 yang dicatat berdasarkan biaya perolehan atau biaya perolehan
31 diamortisasi; perubahan dalam nilai wajar diakui dalam laporan
32 laba rugi untuk aset yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan
33 pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; dan perubahan nilai
34 wajar tersebut diakui dalam ekuitas untuk aset yang
35 diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
36
37
38

55.108—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan (paragraf


2 39–42)
3
4 PA72. Kewajiban keuangan (atau bagian darinya)
5 dibatalkan jika debitur:
6 (a) menyelesaikan kewajiban tersebut (atau bagian darinya)
7 dengan membayar kreditur, umumnya dengan kas, aset
8 keuangan, barang, atau jasa lainnya; atau
9 (b) secara hukum dibebaskan dari tanggung-jawab utamanya
10 atas kewajiban tersebut (atau bagian darinya), baik melalui
11 proses hukum maupun oleh kreditur. (Sekalipun debitur
12 telah memberi jaminan penyelesaian, kondisi ini tetap masih
13 berlaku).
14
15 PA73. Jika penerbit instrumen utang membeli kembali
16 instrumen tersebut, maka utang tersebut gugur meski penerbit
17 adalah penentu pasar (market maker) instrumen tersebut atau
18 berintensi menjual kembali dalam waktu dekat.
19
20 PA74. Pembayaran kepada pihak ketiga, termasuk kepada
21 wali amanat (terkadang disebut in substance defeasance),
22 tidak dengan sendirinya membebaskan debitur dari tanggung-
23 jawab utamanya terhadap kreditur, apabila tidak didukung
24 pembebasan secara hukum.
25
26 PA75. Jika debitur membayar pihak ketiga untuk menang-
27 gung kewajibannya dan memberitahu krediturnya bahwa pihak
28 ketiga tersebut akan menanggung kewajiban utangnya, maka
29 debitur tidak diperkenankan untuk menghentikan pengakuan
30 kewajiban utang tersebut, kecuali jika kondisi dalam paragraf
31 PA72(b) terpenuhi. Jika debitur membayar pihak ketiga untuk
32 menanggung kewajibannya dan memperoleh pembebasan
33 secara hukum dari krediturnya, maka debitur dikatakan telah
34 menggugurkan utangnya. Namun, jika debitur kemudian setuju
35 untuk melakukan pembayaran utangnya tersebut kepada pihak
36 ketiga atau langsung pada kreditur semula, maka debitur harus
37 mengakui timbulnya kewajiban utang yang baru pada pihak
38 ketiga tersebut.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.109—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA76. Walaupun pembebasan secara hukum, baik yang


2 diperoleh melalui pengadilan atau dari kreditur, menyebabkan
3 suatu kewajiban dihentikan pengakuannya, entitas dapat
4 mengakui timbulnya kewajiban yang baru jika kriteria penghentian
5 pengakuan dalam paragraf 15–37 tidak terpenuhi untuk aset
6 keuangan yang ditransfer. Jika kriteria tersebut tidak terpenuhi,
7 maka aset yang ditransfer tidak dapat dihentikan pengakuannya,
8 dan entitas mengakui timbulnya kewajiban yang baru terkait
9 dengan aset yang ditransfer tersebut.
10
11 PA77. Untuk penerapan paragraf 40; syarat-syarat yang
12 digunakan berbeda secara substansial apabila nilai kini arus kas
13 yang didiskonto berdasarkan syarat-syarat yang baru, termasuk
14 tiap fee yang dibayarkan setelah dikurangi fee yang diterima
15 dan didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal, berbeda
16 sedikitnya 10 persen dari nilai kini sisa arus kas yang didiskonto
17 yang berasal dari kewajiban keuangan semula. Jika suatu
18 pertukaran instrumen utang atau modifikasi syarat-syarat dicatat
19 sebagai suatu pengguguran, maka tiap biaya atau fee yang timbul
20 diakui sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas
21 pengguguran tersebut. Apabila pertukaran atau modifikasi
22 tersebut tidak dicatat sebagai suatu pengguguran, maka tiap
23 biaya atau fee yang timbul menyesuaikan nilai tercatat kewajiban
24 tersebut dan diamortisasi selama sisa umur dari kewajiban yang
25 telah dimodifikasi tersebut.
26
27 PA78. Dalam beberapa kasus, kreditur membebaskan
28 debitur dari kewajibannya saat ini untuk melakukan pembayar-
29 an, namun debitur tersebut harus memberi jaminan pembayaran
30 jika pihak yang memikul tanggung jawab utama gagal bayar.
31 Dalam situasi ini, debitur:
32 (a) mengakui timbulnya kewajiban keuangan yang baru
33 berdasarkan nilai wajar kewajiban penjaminan tersebut;
34 dan
35 (b) mengakui timbulnya keuntungan atau kerugian berdasarkan
36 selisih antara (i) jumlah yang dibayarkan dan (ii) nilai
37 tercatat kewajiban keuangan awal dikurangi nilai wajar
38 kewajiban keuangan yang baru.

55.110—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Pengukuran (paragraf 43–71)


2
3 Pengukuran Awal Aset keuangan dan Kewajiban
4 keuangan (paragraf 43)
5
6 PA79. Nilai wajar aset keuangan pada pengakuan awal
7 biasanya sama dengan harga transaksinya (yaitu nilai wajar
8 pembayaran yang diserahkan atau diterima, lihat juga paragraf
9 PA91). Namun, jika bagian dari pembayaran yang diserahkan
10 atau diterima tersebut ditujukan untuk hal selain instrumen
11 keuangan tersebut, maka nilai wajar instrumen keuangan tersebut
12 harus diestimasi menggunakan suatu teknik penilaian (lihat
13 paragraf PA89–PA95). Contoh, nilai wajar pinjaman yang
14 diberikan atau piutang jangka panjang tanpa bunga diperkirakan
15 sama dengan nilai wajar dari seluruh arus kas yang akan diterima
16 di masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar
17 yang berlaku untuk instrumen sejenis (dalam hal mata uang
18 yang digunakan, syarat-syarat, jenis suku bunga, dan faktor-
19 faktor lainnya) dan memiliki peringkat kredit yang sama. Tiap
20 tambahan jumlah yang dipinjamkan merupakan biaya atau
21 pengurang pendapatan, kecuali jika memenuhi kriteria
22 pengakuan sebagai aset jenis lain.
23
24 PA80. Jika entitas memberikan pinjaman yang diberikan
25 dengan suku bunga diluar suku bunga pasar (misalnya 5 persen
26 sedangkan suku bunga pasar untuk pinjaman sejenis adalah 8
27 persen) dan menerima fee dimuka sebagai kompensasinya,
28 maka entitas mengakui pinjaman tersebut pada nilai wajarnya,
29 yaitu nilai setelah dikurangi fee yang diterimanya. Entitas
30 mengakui diskon yang terjadi pada laporan laba rugi meng-
31 gunakan metode suku bunga efektif.
32
33 Pengukuran Aset keuangan setelah Pengukuran Awal
34 (paragraf 45 dan 46)
35
36 PA81. Jika instrumen keuangan, yang sebelumnya diakui
37 sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar dan kemudian
38 nilai wajarnya jatuh di bawah nol, maka entitas mengakuinya

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.111—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 sebagai kewajiban keuangan sesuai paragraf 47.


2
3 PA82. Contoh berikut ini mengilustrasikan akuntansi untuk
4 biaya-biaya transaksi yang terjadi saat pengukuran awal dan
5 setelahnya untuk aset keuangan tersedia untuk dijual. Suatu
6 aset diperoleh dengan harga CU100 ditambah komisi penbelian
7 CU2. Awalnya, aset tersebut diakui pada CU102. Tanggal
8 pelaporan keuangan berikutnya terjadi sehari setelah pengakuan
9 awal ketika harga kuotasi pasar atas aset tersebut adalah
10 CU100. Jika aset tersebut dijual, komisi yang harus dibayarkan
11 adalah CU3. Pada tanggal tersebut, aset dinilai sebesar CU100
12 (tanpa memperhitungkan besarnya komisi pada saat penjualan)
13 dan kerugian sebesar CU2 harus diakui dalam ekuitas. Jika
14 suatu aset keuangan tersedia untuk dijual memiliki pembayaran
15 tetap atau yang telah ditentukan, maka biaya-biaya transaksi
16 diamortisasi ke laporan laba rugi menggunakan metode suku
17 bunga efektif. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual
18 memiliki pembayaran tetap atau yang telah ditentukan, maka
19 biaya-biaya transaksi diakui dalam laporan laba rugi apabila
20 aset tersebut kemudian dihentikan pengakuannya atau
21 mengalami penurunan nilai.
22
23 PA83. Instrumen yang diklasifikasikan sebagai pinjaman
24 yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan
25 diamortisasi tanpa mempertimbangkan intensi entitas untuk
26 memilikinya hingga jatuh tempo.
27
28 Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar (paragraf
29 48 dan 49)
30
31 PA84. Dasar dari definisi nilai wajar adalah asumsi bahwa
32 entitas merupakan unit yang akan beroperasi selamanya tanpa
33 ada intensi atau kepentingan untuk dilikuidasi, untuk dibatasi
34 secara material skala operasinya atau untuk melaksanakan
35 suatu transaksi dengan persyaratan yang merugikan. Dengan
36 demikian, nilai wajar bukanlah nilai yang akan diterima atau
37 dibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,
38 likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan

55.112—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 keuangan. Melainkan, nilai wajar mencerminkan kualitas kredit


2 suatu instrumen.
3
4 PA85. Pernyataan ini menggunakan istilah harga pena-
5 waran (bid price) dan harga permintaan (asking price)
6 (kadangkala disebut juga harga penawaran yang berlaku (cur-
7 rent offer price)) dalam konteks harga kuotasi pasar (quoted
8 market price), dan istilah selisih harga penawaran dan
9 permintaan (the bid ask spread) hanya mencakup biaya-biaya
10 transaksi yang terjadi. Penyesuaian-penyesuaian lain yang
11 dibutuhkan untuk menghasilkan nilai wajar (misalnya untuk risiko
12 kredit pihak lawan) tidak termasuk dalam istilah selisih harga
13 penawaran dan permintaan.
14
15 Pasar Aktif: Harga Kuotasi
16
17 PA86. Instrumen keuangan dianggap meemiliki kuotasi di
18 pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat
19 diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer),
20 perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas
21 (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut
22 mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu
23 transaksi yang wajar. Nilai wajar didefinisikan sebagai harga
24 yang disetujui oleh pembeli dan penjual yang berkeinginan dan
25 dalam suatu transaksi yang wajar. Tujuan penetapan nilai wajar
26 instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalah
27 untuk menentukan harga transaksi pada tanggal neraca untuk
28 instrumen tersebut (tanpa memodifikasi atau mengemas ulang
29 instrumen tersebut) pada pasar aktif yang paling menguntungkan
30 dan dapat segera diakses oleh entitas. Namun demikian, entitas
31 menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk
32 mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan
33 antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan
34 instrumen yang dinilai. Adanya harga kuotasi yang dipublikasikan
35 di pasar aktif merupakan bukti terbaik atas nilai wajar, dan jika
36 tersedia, harga tersebut digunakan untuk mengukur aset
37 keuangan atau kewajiban keuangan.
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.113—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA87. Harga kuotasi pasar yang sesuai bagi aset yang


2 dimiliki atau kewajiban yang akan diterbitkan biasanya sama
3 dengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk aset
4 yang akan diperoleh atau kewajiban yang dimiliki adalah harga
5 permintaannya. Jika entitas memiliki aset dan kewajiban dimana
6 keduanya saling menghapuskan risiko pasar, maka entitas dapat
7 menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk
8 menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut
9 dan menerapkan harga penawaran atau harga permintaan
10 terhadap posisi terbuka neto, mana yang lebih sesuai. Apabila
11 harga penawaran dan harga permintaan tidak tersedia, maka
12 harga yang digunakan dalam transaksi terkini memberi bukti
13 mengenai nilai wajar saat ini, sepanjang kondisi ekonomi tidak
14 mengalami perubahan yang signifikan sejak transaksi tersebut
15 terjadi. Jika kondisi telah berubah sejak transaksi terkini terjadi
16 (misalnya perubahan suku bunga bebas risiko mengikuti kuotasi
17 harga terkini obligasi korporasi), maka nilai wajar mencerminkan
18 perubahan kondisi tersebut dengan berpedoman pada harga atau
19 suku bunga yang berlaku untuk instrumen keuangan sejenis,
20 mana yang lebih sesuai. Demikian juga, jika entitas dapat
21 menunjukkan bahwa harga transaksi terkini bukan merupakan
22 nilai wajar (misalnya karena mencerminkan nilai yang akan
23 diterima atau dibayarkan dalam transaksi yang dipaksakan,
24 likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan
25 keuangan), maka harga transaksi terkini tersebut harus
26 disesuaikan. Nilai wajar portofolio instrumen keuangan adalah
27 hasil kali dari jumlah unit instrumen tersebut dengan harga
28 kuotasinya. Jika harga kuotasi yang dipublikasikan di pasar aktif
29 bagi instrumen keuangan untuk keseluruhan nilainya tidak
30 tersedia, namun pasar aktif untuk komponen-komponen
31 instrumen tersebut tersedia, maka nilai wajar instrumen
32 ditentukan menggunakan dasar harga pasar yang relevan untuk
33 komponen-komponen tersebut.
34
35 PA88. Jika yang dikuotasikan di pasar aktif adalah suku
36 bunga (dan bukan harganya), maka entitas menggunakan suku
37 bunga tersebut sebagai masukan (input) dalam teknik penilaian
38 yang digunakan untuk menentukan nilai wajar. Jika suku bunga

55.114—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 yang dikuotasikan di pasar tidak mencakup risiko kredit atau


2 faktor-faktor lain yang digunakan pelaku pasar dalam menghitung
3 nilai instrumen, maka entitas harus menyesuaikan suku bunga
4 dengan faktor-faktor tersebut.
5
6 Pasar Aktif Tidak Tersedia: Teknik penilaian
7
8 PA89. Jika pasar instrumen keuangan tidak aktif, maka
9 entitas menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik
10 penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi
11 pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang
12 memahami, berkeinginan, dan apabila tersedia, penggunaan nilai
13 wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama,
14 penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan
15 option pricing models. Jika terdapat teknik penilaian yang
16 biasa digunakan para pelaku pasar dalam menentukan harga
17 instrumen dan teknik tersebut mampu menghasilkan estimasi
18 harga yang handal dari transaksi pasar yang aktual, maka entitas
19 menggunakan teknik penilaian tersebut.
20
21 PA90. Tujuan penggunaan teknik penilaian adalah untuk
22 menetapkan harga transaksi yang akan terjadi pada tanggal
23 pengukuran dalam transaksi pertukaran yang wajar dan
24 dimotivasi pertimbangan-pertimbangan usaha yang normal. Nilai
25 wajar diestimasi berdasarkan hasil dari teknik penilaian yang
26 memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan
27 penggunaan input yang bersifat spesifik dari entitas. Teknik
28 penilaian akan memberi estimasi nilai wajar yang realistis,
29 apabila (a) teknik penilaian secara memadai mencerminkan
30 bagaimana pasar akan menetapkan harga instrumen dan (b)
31 input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai
32 mencerminkan ekspektasi dan ukuran pasar atas risk return
33 factors yang melekat pada instrumen keuangan tersebut.
34
35 PA91. Oleh karenanya, teknik penilaian harus (a) meng-
36 gabungkan seluruh faktor yang akan digunakan oleh para pelaku
37 pasar dalam menetapkan harga, dan (b) konsisten dengan
38 metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.115—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 instrumen keuangan. Secara berkala, entitas mengkalibrasi


2 teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan
3 harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi
4 untuk instrumen yang sama (tanpa modifikasi atau pengemasan
5 ulang) atau atas dasar data pasar yang dapat diobservasi lainnya.
6 Entitas harus secara konsisten menggunakan data yang berasal
7 dari pasar yang sama dengan pasar tempat instrumen tersebut
8 dibeli atau diterbitkan. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen
9 keuangan pada saat pengakuan awalnya adalah harga
10 transaksinya (yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan
11 atau diterima), kecuali jika nilai wajar instrumen tersebut dapat
12 dibuktikan melalui perbandingan dengan transaksi pasar terkini
13 yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama (tanpa
14 modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan teknik
15 penilaian yang variabel-variabelnya hanya menggunakan data
16 pasar yang dapat diobservasi.
17
18 AG92. Pengukuran lebih lanjut dari aset keuangan atau
19 kewajiban keuangan dan pengakuan lebih lanjut dari keuntungan
20 dan kerugian harus konsisten seperti yang dipersyaratkan dalam
21 Pernyataan ini. Aplikasi dari paragraf PA91 tidak dapat meng-
22 akibatkan keuntungan atau kerugian yang diakui pada peng-
23 akuan awal aset keuangan atau kewajiban keuangan. Dalam
24 beberapa hal, PSAK 55 mensyaratkan bahwa suatu keuntungan
25 atau kerugian akan diakui setelah pengakuan awal hanya untuk
26 suatu keadaan dimana keuntungan atau kerugian tersebut timbul
27 dari perubahan dalam suatu faktor (mencakup waktu) dimana
28 pelaku pasar akan mempertimbangkan dalam menentukan suatu
29 harga.
30
31 PA93. Akuisisi awal atau penerbitan aset keuangan dan
32 penerbitan kewajiban keuangan merupakan transaksi pasar yang
33 menjadi dasar estimasi nilai wajar instrumen keuangan.
34 Terutama, jika instrumen keuangan tersebut merupakan
35 instrumen utang (seperti pinjaman yang diberikan), nilai wajarnya
36 dapat ditentukan dengan berpedoman pada kondisi pasar yang
37 ada pada tanggal akuisisi atau tanggal penerbitan dan kondisi
38 pasar saat ini, atau suku bunga yang saat ini dibebankan entitas

55.116—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 atau pihak lain bagi instrumen utang sejenis (yaitu memiliki sisa
2 masa jatuh tempo, pola arus kas, mata uang, risiko kredit,
3 agunan, dan dasar bunga yang sejenis). Sebagai alternatif,
4 selama risiko kredit debitur dan selisih suku bunga tidak berubah
5 sejak penerbitan instrumen utang tersebut, maka estimasi
6 terhadap suku bunga pasar saat ini dapat menggunakan suku
7 bunga acuan yang mencerminkan kualitas kredit yang lebih baik
8 dibanding instrumen utang yang mendasari, dengan asumsi selisih
9 suku bunga kredit konstan, dan menyesuaikan dengan perubahan
10 suku bunga acuan sejak tanggal penerbitannya. Jika kondisi
11 telah berubah sejak transaksi pasar terkini, maka perubahan
12 terkait atas nilai wajar instrumen keuangan yang sedang dinilai
13 ditentukan dengan berpedoman pada harga atau suku bunga
14 saat ini untuk instrumen keuangan sejenis, disesuaikan dengan
15 perbedaan-perbedaan antara instrumen sejenis tersebut dengan
16 instrumen yang sedang dinilai.
17
18 PA94. Informasi yang sama mungkin tidak tersedia pada
19 tiap tanggal pengukuran. Sebagai contoh, pada tanggal dimana
20 entitas memberikan pinjaman yang diberikan atau memperoleh
21 instrumen utang yang tidak diperdagangkan secara aktif, entitas
22 memiliki harga transaksi yang juga merupakan harga pasarnya.
23 Akan tetapi, informasi transaksi baru mungkin tidak tersedia
24 pada tanggal pengukuran berikutnya dan, walaupun entitas dapat
25 menentukan tingkatan umum atas suku bunga pasar, entitas
26 mungkin tidak mengetahui tingkat risiko kredit atau risiko lainnya
27 yang dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam penetapan
28 harga instrumen pada tanggal tersebut. Entitas mungkin tidak
29 memiliki informasi dari transaksi terkini untuk menentukan selisih
30 suku bunga kredit yang tepat atas suku bunga dasar (basic
31 interest rate) yang digunakan untuk menentukan tingkat diskonto
32 untuk penghitungan nilai kini. Oleh karenanya, selama tidak
33 terdapat bukti yang berlawanan, wajar jika entitas berasumsi
34 bahwa selisih suku bunga tersebut tidak pernah berubah sejak
35 tanggal dilakukannya pinjaman yang diberikan. Namun, entitas
36 diharapkan melakukan upaya yang wajar untuk menentukan
37 ada tidaknya bukti terjadinya perubahan faktor-faktor tersebut.
38 Jika terdapat bukti adanya perubahan, maka entitas

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.117—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 mempertimbangkan pengaruh perubahan tersebut dalam


2 menentukan nilai wajar instrumen keuangannya.
3
4 PA95. Dalam menerapkan analisa arus kas yang didis-
5 konto, entitas dapat menggunakan satu atau lebih tingkat
6 diskonto yang sama dengan tingkat pengembalian yang berlaku
7 bagi instrumen keuangan yang secara substansial memiliki syarat
8 dan karakteristik yang sama, termasuk kualitas kredit instrumen
9 tersebut, sisa waktu dimana suku bunga kontraktualnya tetap,
10 sisa waktu pelunasan pokok dan mata uang yang digunakan
11 dalam pembayarannya. Piutang dan utang jangka pendek yang
12 tidak memiliki suku bunga yang ditetapkan dapat diukur sesuai
13 dengan jumlah faktur awal, jika pengaruh pendiskontoannya
14 tidak material.
15
16 Pasar Aktif Tidak Tersedia: Instrumen Ekuitas
17
18 PA96. Nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas yang
19 tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan derivatif
20 yang dikaitkan pada instrumen tersebut dan diselesaikan melalui
21 penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi
22 tersebut (lihat paragraf 46 (c) dan 47), dapat diukur secara
23 handal, apabila (a) fluktuasi dari kisaran estimasi nilai wajar
24 yang realistis tidak signifikan bagi instrumen tersebut, atau (b)
25 probabilitas terjadinya berbagai estimasi dalam kisaran dapat
26 dinilai secara wajar dan digunakan untuk mengestimasi nilai
27 wajar.
28
29 PA97. Terdapat berbagai situasi dimana fluktuasi dari
30 kisaran estimasi nilai wajar yang realistis atas investasi dalam
31 instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga pasar dan
32 investasi dalam derivatif yang dikaitkan pada instrumen tersebut
33 dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang
34 tidak memiliki kuotasi tersebut (lihat paragraf 46(c) dan 47)
35 bukan merupakan hal yang signifikan. Umumnya, estimasi ter-
36 hadap nilai wajar aset keuangan yang diperoleh entitas dari
37 pihak luar merupakan hal yang dapat dilakukan. Namun, jika
38 kisaran estimasi nilai wajar yang realistis merupakan hal yang

55.118—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 signifikan dan probabilitas terjadinya berbagai estimasi tidak


2 dapat dinilai secara wajar, maka entitas dikecualikan untuk
3 mengukur instrumen tersebut pada nilai wajarnya.
4
5 Input yang Digunakan dalam Teknik Penilaian
6
7 PA98. Teknik yang sesuai untuk mengestimasi nilai wajar
8 instrumen keuangan tertentu akan menggabungkan data pasar
9 yang dapat diobservasi mengenai kondisi pasar dan faktor-faktor
10 lain yang mempengaruhi nilai wajar instrumen tersebut. Nilai
11 wajar instrumen keuangan akan didasarkan pada satu atau lebih
12 faktor-faktor berikut ini (dan mungkin juga faktor-faktor lainnya).
13 (a) Nilai waktu dari uang (yaitu suku bunga dasar atau suku
14 bunga bebas risiko). Suku bunga dasar biasanya dapat
15 diperoleh dari harga obligasi pemerintah yang dapat di-
16 observasi dan sering dikuotasikan dalam publikasi keuangan.
17 Suku bunga ini biasanya berubah-ubah sesuai dengan
18 perkiraan tanggal arus kas yang diproyeksikan sepanjang
19 a yield curve of interest rates untuk horizon waktu yang
20 berbeda. Untuk alasan praktis; entitas dapat menggunakan
21 suku bunga umum yang telah diterima secara luas dan
22 tersedia, seperti LIBOR atau suku bunga swap sebagai
23 suku bunga acuan. (karena suku bunga seperti LIBOR
24 bukan merupakan suku bunga bebas risiko, maka penye-
25 suaian atas risiko kredit yang tepat bagi instrumen keuangan
26 tertentu dilakukan berdasarkan risiko kredit instrumen
27 keuangan yang terkait dengan risiko kredit dari suku bunga
28 acuan). Di beberapa negara, obligasi pemerintah pusat
29 dapat memiliki risiko kredit yang signifikan dan mungkin
30 tidak dapat dijadikan sebagai suku bunga dasar acuan yang
31 stabil untuk instrumen yang didenominasikan dalam mata
32 uang negara tersebut. Beberapa entitas di negara-negara
33 tersebut mungkin memiliki posisi kredit yang lebih baik dan
34 memperoleh suku bunga pinjaman yang lebih rendah di-
35 banding yang diperoleh pemerintah pusatnya. Dalam hal
36 ini, suku bunga dasar lebih tepat apabila ditetapkan dengan
37 berpedoman pada suku bunga atas obligasi korporasi yang
38 memiliki peringkat tertinggi yang diterbitkan dalam mata

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.119—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 uang negara tersebut.


2 (b) Risiko kredit. Pengaruh risiko kredit atas nilai wajar (yaitu
3 premi atas suku bunga dasar untuk risiko kredit) mungkin
4 berasal dari harga pasar yang dapat diobservasi bagi
5 instrumen-instrumen yang diperdagangkan yang memiliki
6 kualitas kredit berbeda, atau dari suku bunga yang dapat
7 diobservasi yang dibebankan oleh pemberi pinjaman untuk
8 pinjaman yang diberikan dengan berbagai peringkat kredit
9 yang berbeda.
10 (c) Harga pada Bursa mata uang asing. Pasar bursa mata
11 uang asing yang aktif tersedia untuk sebagian besar mata
12 uang utama, dan terdapat kuotasi harga secara harian
13 dalam berbagai publikasi keuangan.
14 (d) Harga komoditas. Sejumlah komoditas memiliki harga pasar
15 yang dapat diobservasi.
16 (e) Harga ekuitas. Harga (dan indeks harga) dari instrumen
17 ekuitas yang diperdagangkan tersedia untuk diobservasi
18 dibeberapa pasar. Teknik penilaian berdasarkan nilai kini
19 dapat digunakan untuk mengestimasi harga pasar saat ini
20 bagi instrumen ekuitas dalam hal harga yang dapat
21 diobservasi tidak tersedia.
22 (f) Volatilitas (yaitu besaran perubahan harga instrumen
23 keuangan atau item lainnya di masa datang). Ukuran
24 volatilitas atas item yang diperdagangkan secara aktif
25 umumnya dapat secara memadai diestimasi menggunakan
26 data pasar historis atau menggunakan volatilitas implisit
27 dari harga pasar saat ini.
28 (g) Risiko percepatan pelunasan dan surrender risk. Pola
29 percepatan pembayaran yang diperkirakan untuk aset
30 keuangan dan pola surrender untuk kewajiban keuangan
31 dapat diestimasi berdasarkan data historis. (Nilai wajar
32 kewajiban keuangan yang dapat diserahkan oleh pihak
33 lawan tidak boleh kurang dari nilai kini dari nilai diserahkan
34 tersebut, lihat paragraf 50)
35 (h) Biaya pengelolaan untuk aset keuangan atau kewajiban
36 keuangan. Biaya pengelolaan dapat diestimasi dengan
37 membandingkan fee yang dibebankan oleh para pelaku
38 pasar lain. Jika biaya pengelolaan aset keuangan atau

55.120—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 kewajiban keuangan bersifat signifikan dan pelaku pasar


2 lainnya menghadapi biaya yang sebanding, maka penerbit
3 dapat mempertimbangkannya dalam penentuan nilai wajar
4 aset keuangan atau kewajiban keuangan. Besar kemung-
5 kinan pada saat timbulnya hak kontraktual, nilai wajar atas
6 fee di masa datang sama dengan biaya perolehan awal
7 yang dibayarkan untuk hak kontraktual tersebut, kecuali
8 jika fee di masa datang tersebut beserta biaya-biaya yang
9 terkait tidak sejalan dengan pasar.
10
11 Keuntungan dan Kerugian (Paragraf 56–58)
12
13 PA99. Entitas menerapkan PSAK 10 & 11 atas aset
14 keuangan dan kewajiban keuangan yang berbentuk item
15 moneter sebagaimana yang dinyatakan dalam PSAK 10 & 11
16 dan didenominasikan dalam mata uang asing. Sesuai PSAK 10
17 & 11, setiap keuntungan atau kerugian akibat selisih nilai tukar
18 mata uang asing atas aset moneter dan kewajiban moneter
19 diakui dalam laporan laba rugi. Pengecualian berlaku bagi item
20 moneter yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, baik
21 untuk lindung nilai atas arus kas (lihat paragraf 98–104) atau
22 lindung nilai atas investasi bersih (lihat paragraf 105). Untuk
23 tujuan pengakuan keuntungan dan kerugian selisih nilai tukar
24 mata uang asing yang sesuai dengan PSAK 10 & 11, aset
25 keuangan moneter tersedia untuk dijual diperlakukan sebagai
26 instrumen yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam
27 mata uang asing. Dengan demikian, untuk aset keuangan
28 tersebut, selisih nilai tukar yang disebabkan perubahan biaya
29 perolehan diamortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan
30 perubahan lainnya dalam nilai tercatat diakui sesuai paragraf
31 56(b). Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak
32 berbentuk item moneter berdasarkan PSAK 10 & 11 (sebagai
33 contoh, instrumen ekuitas), keuntungan atau kerugian yang
34 diakui secara langsung dalam ekuitas sesuai pararaf 56(b)
35 termasuk setiap komponen yang terkait dengan nilai tukar mata
36 uang asing. Jika terdapat hubungan lindung nilai antara aset
37 moneter non derivatif dan kewajiban moneter non derivatif,
38 maka perubahan dalam komponen mata uang asing dari

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.121—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 instrumen keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.


2
3 Penurunan nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan
4 (paragraf 59–71)
5
6 Aset keuangan yang dicatat pada Biaya Perolehan
7 diamortisasi (paragraf 64–66)
8
9 PA100. Penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada
10 biaya perolehan diamortisasi diukur menggunakan suku bunga
11 efektif awal instrumen tersebut karena pendiskontoan
12 menggunakan suku bunga pasar yang berlaku akan berdampak
13 seakan nilai wajar aset keuangan tersebut tidak diukur pada
14 biaya perolehan diamortisasi. Jika persyaratan pinjaman yang
15 diberikan, piutang, atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo
16 dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena peminjam atau
17 penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai
18 diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum
19 persyaratan diubah. Arus kas yang terkait dengan piutang jangka
20 pendek tidak didiskonto jika pengaruh pendiskontoan tersebut
21 tidak material. Jika pinjaman yang diberikan, piutang, atau
22 investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga
23 variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur
24 setiap kerugian penurunan nilai sesuai paragraf 64 adalah suku
25 bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
26 Sebagai panduan praktis; kreditur dapat mengukur penurunan
27 nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
28 diamortisasi berdasarkan nilai wajar instrumen dengan
29 menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Perhitungan
30 nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan
31 dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan
32 arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan
33 dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan,
34 terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang untuk
35 terjadi atau tidak.
36
37 PA101. Proses estimasi terhadap penurunan nilai memper-
38 timbangkan seluruh eksposur kredit (credit exposure) yang ada,

55.122—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 bukan hanya eksposur kredit untuk kredit yang berkualitas


2 rendah saja. Sebagai contoh, jika entitas menggunakan system
3 pemeringkat kredit internal, maka entitas tersebut harus
4 mempertimbangkan seluruh peringkat kredit yang ada, dan tidak
5 hanya peringkat yang mencerminkan penurunan kualitas kredit
6 yang tajam.
7
8 PA102. Proses estimasi terhadap jumlah kerugian pe-
9 nurunan nilai dapat menghasilkan satu nilai kerugian atau kisaran
10 (range) nilai kerugian yang mungkin terjadi. Dalam hal yang
11 terakhir, entitas harus mengakui kerugian akibat penurunan nilai
12 sebesar taksiran terbaik dalam kisaran* tersebut dengan
13 mempertimbangkan seluruh informasi relevan yang tersedia
14 sebelum laporan keuangan diterbitkan mengenai kondisi yang
15 terjadi pada tanggal neraca.
16
17 PA103. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara
18 kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan
19 karakteristik risiko kredit yang mengindikasikan kemampuan
20 debitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuai
21 persyaratan kontrak (sebagai contoh, berdasarkan hasil evaluasi
22 risiko kredit atau proses pemeringkatan yang mempertimbang-
23 kan jenis aset, industri, lokasi geografis, jenis agunan, status
24 tunggakan, dan faktor-faktor relevan lainnya). Karakteristik
25 yang dipilih harus releven dengan estimasi arus kas masa datang
26 dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan
27 debitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuai
28 persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Namun, kemung-
29 kinan kerugian dan statistik kerugian lainnya akan berbeda di
30 tingkat kelompok antara (a) aset yang penurunan nilainya telah
31 dievaluasi secara individual dan tidak terbukti mengalami
32 penurunan nilai, dan (b) aset yang penurunan nilainya belum
33 dievaluasi secara individual, sehingga dapat menghasilkan jumlah
34 penurunan nilai yang berbeda. Jika entitas tidak memiliki
35
36 *PSAK 57, Paragraf 37—42 memberikan pedoman untuk menen-
37 tukan taksiran terbaik dalam suatu kisaran (range) hasil yang
38 memungkinkan.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.123—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 kelompok aset yang memiliki karakteristik risiko yang sama,


2 maka entitas tersebut tidak perlu melakukan penilaian tambahan.
3
4 PA104. Kerugian penurunan nilai yang diakui berdasarkan
5 kelompok merupakan langkah antara sampai proses
6 pengidentifikasian kerugian akibat penurunan nilai untuk tiap
7 aset individual yang tergabung dalam kelompok aset keuangan,
8 yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif selesai
9 dilakukan. Segera setelah informasi penurunan nilai suatu aset
10 dalam kelompok tersebut tersedia, maka aset tersebut
11 dikeluarkan dari kelompoknya.
12
13 PA105. Arus kas masa datang dari kelompok aset
14 keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,
15 diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami
16 atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sama
17 dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Entitas
18 yang tidak atau kurang memiliki pengalaman kerugian yang
19 spesifik, dapat menggunakan pengalaman peer group atas
20 kelompok aset keuangan yang sebanding. Kerugian historis yang
21 pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini
22 yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini
23 yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis
24 tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada
25 pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Estimasi
26 terhadap perubahan arus kas masa datang mencerminkan dan
27 memiliki arah yang konsisten dengan perubahan data terkait
28 yang dapat diobservasi dari satu periode ke periode berikutnya
29 (seperti perubahan tingkat pengangguran, harga properti, harga
30 komoditas, status pembayaran, atau faktor-faktor lainnya yang
31 merupakan indikasi timbulnya kerugian dalam kelompok aset
32 keuangan tersebut serta besarannya). Metodologi dan asumsi
33 yang digunakan dalam mengestimasi arus kas masa datang dikaji
34 ulang secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara
35 taksiran jumlah kerugian dengan jumlah kerugian aktualnya.
36
37 PA106. Contoh penerapan paragraf PA89 disajikan berikut
38 ini; entitas dapat menentukan, berdasarkan pengalaman

55.124—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 historisnya, bahwa salah satu dari penyebab utama timbulnya


2 gagal bayar (default) pinjaman kartu kredit adalah karena
3 kematian peminjamnya. Hasil observasi entitas menunjukkan
4 bahwa tingkat kematian (death rate) dari tahun ke tahun
5 cenderung tidak berubah. Namun demikian, beberapa peminjam
6 dalam kelompok pinjaman kartu kredit bisa jadi telah meninggal
7 dunia pada tahun tersebut yang mengindikasikan terjadinya
8 kerugian penurunan nilai atas pinjaman tersebut, meskipun, pada
9 akhir tahun, entitas belum mengetahui peminjam mana yang
10 meninggal dunia. Entitas layak mengakui kerugian “yang sudah
11 terjadi namun belum dilaporkan” ini sebagai kerugian akibat
12 penurunan nilai. Namun, entitas tidak dapat mengakui adanya
13 kerugian akibat penurunan nilai untuk kematian yang
14 diperkirakan akan terjadi di masa datang, karena peristiwa
15 kerugian (yaitu meninggalnya peminjam) belum terjadi.
16
17 PA107. Ketika menggunakan tingkat kerugian historis (his-
18 torical loss rates) dalam mengestimasi arus kas masa datang,
19 adalah penting untuk menerapkan informasi mengenai tingkat
20 kerugian historis pada kelompok yang ditentukan secara konsisten
21 dengan kelompok yang tingkat kerugian historisnya diobservasi.
22 Karenanya, metode yang digunakan harus mampu meng-
23 hubungkan tiap kelompok dengan informasi mengenai kerugian
24 masa lalu yang pernah dialami oleh kelompok aset dengan
25 karakteristik risiko kredit sejenis, dan dengan data relevan yang
26 dapat diobservasi yang mencerminkan kondisi saat ini.
27
28 PA108. Pendekatan berdasar formula atau metode
29 statistik dapat digunakan untuk menentukan kerugian penurunan
30 nilai dari suatu kelompok aset keuangan (misalnya untuk
31 pinjaman yang diberikan bersaldo lebih kecil) selama pendekatan
32 atau metode tersebut konsisten dengan ketentuan dalam
33 paragraf 64–98 dan PA103–PA107. Setiap model yang diguna-
34 kan harus menggabungkan pengaruh nilai waktu dari uang,
35 mempertimbangkan arus kas dari seluruh sisa umur aset (tidak
36 hanya tahun berikutnya), dan mempertimbangkan umur pinjaman
37 yang diberikan dalam portofolio, dan tidak memperhitungkan
38 kerugian penurunan nilai pada pengakuan awal aset keuangan.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.125—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Pendapatan Bunga Setelah Pengakuan Penurunan Nilai


2
3 PA109. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan
4 sejenis telah dikurangi nilainya sebagai akibat kerugian
5 penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh
6 setelahnya diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk
7 mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian
8 penurunan nilai.
9
10 Lindung Nilai (paragraf 72–105)
11
12 Instrumen-instrumen Lindung Nilai (paragraf 73–78)
13
14 Instrumen yang memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai
15 (paragraf 73 dan 74)
16
17 PA110. Kerugian potensial atas opsi yang diterbitkan entitas
18 secara signifikan dapat lebih besar dari keuntungan potensial
19 yang diperoleh dari item yang dilindung nilai. Dengan kata lain,
20 opsi yang diterbitkan tidak efektif mengurangi eksposur laba
21 rugi item yang dilindung nilai. Karenanya, opsi yang diterbitkan
22 tidak memenuhi kualifikasi sebagai instrumen lindung nilai,
23 kecuali jika opsi tersebut ditetapkan untuk saling hapus opsi
24 yang dibeli, termasuk opsi yang dilekatkan pada instrumen
25 keuangan lainnya (sebagai contoh, opsi beli yang diterbitkan
26 untuk lindung nilai suatu kewajiban yang dapat dibeli kembali).
27 Sebaliknya, opsi yang dibeli memiliki keuntungan potensial yang
28 sama dengan atau lebih besar dari kerugiannya, sehingga
29 berpotensi untuk mengurangi eksposur laba rugi yang berasal
30 dari perubahan nilai wajar atau arus kas. Dan karenanya, opsi
31 yang dibeli ini dapat memenuhi kualifikasi sebagai instrumen
32 lindung nilai.
33
34 PA111. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat
35 pada biaya perolehan diamortisasi dapat ditetapkan sebagai
36 instrumen lindung nilai dalam lindung nilai terhadap risiko mata
37 uang asing.
38

55.126—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA112. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak


2 memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajarnya karena
3 nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal atau derivatif
4 yang dikaitkan pada dan harus diselesaikan melalui penyerahan
5 instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi tersebut (lihat
6 paragraf 46(c) dan 47) tidak dapat ditetapkan sebagai instrumen
7 lindung nilai.
8
9 PA113. Instrumen ekuitas milik entitas bukan merupakan
10 aset keuangan atau kewajiban keuangan dari entitas dan
11 karenanya tidak dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.
12
13 Item yang dilindung nilai (paragraf 79–86)
14
15 Item yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai (paragraf
16 78–80)
17
18 PA114. Komitmen pasti untuk mengambil-alih kegiatan
19 usaha dalam penggabungan usaha tidak dapat merupakan item
20 yang dilindung nilai, kecuali untuk risiko nilai tukar mata uang
21 asing, karena risiko-risiko lain yang dilindung nilai tidak dapat
22 diidentifikasi dan diukur secara spesifik. Risiko-risiko lain ini
23 merupakan risiko usaha secara umum (general business
24 risks).
25
26 PA115. Investasi yang menggunakan metode ekuitas tidak
27 dapat merupakan item yang dilindung nilai dalam lindung nilai
28 atas nilai wajar karena metode ekuitas mengakui pada laporan
29 laba rugi bagian investor dari laba atau rugi perusahaan, dan
30 bukan dari perubahan nilai wajar investasi. Untuk alasan yang
31 sama, investasi dalam perusahaan anak yang dikonsolidasi tidak
32 dapat merupakan item yang dilindung nilai dalam lindung nilai
33 atas nilai wajar karena konsolidasi tersebut mengakui laba atau
34 rugi perusahaan anak dalam laporan laba rugi, dan bukan
35 perubahan nilai wajar investasi. Lindung nilai atas investasi
36 bersih dalam operasi luar negeri merupakan hal yang berbeda,
37 karena lindung nilai tersebut merupakan lindung nilai atas
38 eksposur mata uang asing dan bukan merupakan lindung nilai

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.127—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 atas nilai wajar untuk perubahan nilai investasi.


2
3 AG116. Paragraf 81 menyatakan bahwa dalam laporan
4 keuangan konsolidasi, risiko mata uang asing dari prakiraan
5 transaksi intragrup yang sangat mungkin terjadi dapat memenuhi
6 kualifikasi sebagai item yang dilindung nilai dalam lindung nilai
7 arus kas, sepanjang transaksi tersebut didenominasikan dalam
8 mata uang selain mata uang fungsional dari entitas yang
9 melakukan transaksi tersebut dan risiko mata uang asing akan
10 mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi. Untuk tujuan ini,
11 entitas dapat merupakan perusahaan induk (parent), perusahaan
12 anak (subsidiary), perusahaan asosiasi (associate), joint ven-
13 ture atau cabang (branch). Jika risiko mata uang asing dari
14 prakiraan transaksi intragrup tidak mempengaruhi laporan laba
15 rugi konsolidasi, maka transaksi intragrup tidak memenuhi
16 kualifikasi sebagai item yang dilindung nilai. Hal ini biasanya
17 terjadi dalam kasus pembayaran royalti, pembayaran bunga atau
18 biaya manajemen (management charges) antar anggota dari
19 kelompok yang sama, kecuali terdapat transaksi eksternal yang
20 terkait. Namun demikian, jika risiko mata uang asing dari
21 prakiraan transaksi intragrup akan mempengaruhi laporan laba
22 rugi konsolidasi, maka transaksi intragrup tersebut dapat
23 memenuhi kualifikasi sebagai item yang dilindung nilai. Sebagai
24 contoh adalah prakiraan penjualan atau pembelian persediaan
25 antar anggota dari kelompok yang sama apabila terdapat
26 penjualan berikutnya (onward sale) dari persediaan kepada
27 pihak diluar kelompok tersebut. Contoh lain adalah prakiraan
28 penjualan intragrup untuk pabrik dan peralatan dari kelompok
29 entitas yang memproduksinya kepada kelompok entitas yang
30 akan menggunakan pabrik dan peralatan tersebut dalam
31 operasinya dapat mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi.
32 Hal ini dapat terjadi, misalnya, karena pabrik dan peralatan akan
33 didepresiasi oleh entitas yang membeli dan jumlah pengakuan
34 awal dari pabrik dan peralatan tersebut dapat berubah jika
35 perkiraan transaksi intragrup didenominasi dalam mata uang
36 selain mata uang fungsional dari entitas yang membeli.
37
38

55.128—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA117 Jika suatu lindung nilai dari prakiraan transaksi


2 intragrup memenuhi kualifikasi sebagai akuntansi lindung nilai,
3 setiap keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsung
4 dalam ekuitas sesuai paragraf 98(a) akan direklasifikasikan
5 dalam laporan laba rugi pada periode yang sama atau periode-
6 periode selama transaksi lindung nilai risiko mata uang asing
7 mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi.
8
9 Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang Dilindung
10 Nilai (paragraf 82 dan 83)
11
12 PA118. Jika sebagian arus kas dari aset keuangan atau
13 kewajiban keuangan ditetapkan sebagai item yang dilindung
14 nilai, maka bagian yang ditetapkan harus lebih kecil dari total
15 arus kas yang berasal dari aset atau kewajiban tersebut. Contoh,
16 dalam kasus kewajiban memiliki suku bunga efektif yang lebih
17 rendah dari LIBOR, entitas tidak dapat menetapkan (a) sebagian
18 kewajiban tersebut yang sama jumlahnya dengan jumlah pokok
19 ditambah jumlah bunga yang dihitung berdasarkan LIBOR dan
20 (b) bagian sisa yang berjumlah negatif. Namun, entitas dapat
21 menetapkan seluruh arus kas yang berasal dari seluruh aset
22 atau kewajiban keuangan sebagai item yang dilindung nilai dan
23 melindungi nilainya terhadap satu jenis risiko saja (misalnya
24 hanya terhadap perubahan yang disebabkan perubahan
25 LIBOR). Contoh, jika kewajiban keuangan memiliki suku bunga
26 efektif 100 basis points di bawah LIBOR, maka entitas dapat
27 menetapkan seluruh kewajiban tersebut sebagai item yang
28 dilindung nilai (yaitu jumlah pokok ditambah bunga yang dihitung
29 berdasarkan LIBOR dikurangi 100 basis points) dan
30 melindungi nilai seluruh kewajiban tersebut dari perubahan nilai
31 wajar atau arus kas yang disebabkan perubahan LIBOR. Entitas
32 juga dapat memilih rasio lindung nilai (hedge ratio) selain satu
33 banding satu untuk meningkatkan efektivitas lindung nilai
34 sebagaimana dijabarkan dalam paragraf PA120.
35
36 PA119. Lebih lanjut, jika instrumen keuangan dengan suku
37 bunga tetap dilindung nilai setelah penerbitannya dan suku bunga
38 telah berubah pada saat itu, maka entitas dapat menetapkan

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.129—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 suatu bagian yang sama dengan suku bunga acuan yang lebih
2 tinggi dari suku bunga kontrak yang harus dibayar atas item
3 tersebut. Entitas dapat melakukan hal tersebut selama suku
4 bunga acuan lebih rendah dari suku bunga efektif yang dihitung
5 berdasarkan asumsi bahwa entitas telah membeli instrumen
6 tersebut pada hari dimana entitas menetapkan instrumen tersebut
7 sebagai item yang dilindung nilai untuk pertama kali. Contoh,
8 diasumsikan bahwa entitas menerbitkan aset keuangan dengan
9 suku bunga tetap senilai CU100, dan memiliki suku bunga efektif
10 6 persen pada saat LIBOR 4 persen. Entitas mulai melakukan
11 lindung nilai atas aset tersebut ketika LIBOR meningkat menjadi
12 8 persen dan nilai wajar aset turun menjadi CU90. Entitas
13 menghitung bahwa jika entitas telah membeli aset tersebut pada
14 tanggal dimana entitas menetapkannya sebagai item yang
15 dilindung nilai dengan nilai wajar aset tersebut adalah CU90,
16 hasil efektifnya akan menjadi 9.5%. Karena LIBOR lebih
17 rendah dari hasil efektifnya, maka entitas dapat menetapkan
18 sebagian LIBOR 8% yang sebagian berasal dari arus kas bunga
19 kontrak dan sebagian lagi berasal dari selisih antara nilai wajar
20 saat ini (CU90) dengan jumlah yang harus dibayarkan pada
21 saat jatuh tempo (CU100).
22
23 Penetapan Item non keuangan sebagai Item yang
24 Dilindung Nilai (paragraf 84)
25
26 PA120. Perubahan dari harga unsur pembentuk atau
27 komponen aset atau kewajiban non keuangan umumnya tidak
28 memiliki pengaruh yang dapat diperkirakan dan tidak dapat
29 diukur secara terpisah dari harga item tersebut yang dapat
30 dibandingkan dengan pengaruh dari, misalnya, perubahan suku
31 bunga pasar terhadap harga obligasi. Oleh karenanya, aset atau
32 kewajiban non keuangan merupakan item yang dilindung nilai
33 hanya untuk satu kesatuan yang utuh (in its entirety) atau untuk
34 risiko nilai tukar mata uang asing. Jika terdapat perbedaan antara
35 persyaratan instrumen lindung nilai dan persyaratan item yang
36 dilindung nilai (misalnya, lindung nilai atas perkiraan pembelian
37 kopi Brazil dengan menggunakan kontrak forward untuk
38 pembelian kopi Columbia yang persyaratannya tidak sama),

55.130—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 namun hubungan lindung nilai tersebut dapat memenuhi


2 kualifikasi hubungan lindung nilai (a hedge relationship) selama
3 seluruh kondisi dalam paragraf 90 terpenuhi, termasuk bahwa
4 lindung nilai tersebut diperkirakan akan sangat efektif. Untuk
5 tujuan ini, jumlah dari instrumen lindung nilai dapat lebih besar
6 atau lebih kecil dari jumlah item yang dilindung nilai, selama hal
7 tersebut dapat meningkatkan efektivitas hubungan lindung nilai.
8 Contoh, analisis regresi dapat dilakukan untuk menetapkan
9 hubungan statistikal antara item yang dilindung nilai (misalnya
10 transaksi kopi Brazil) dan instrumen lindung nilai (misalnya
11 transaksi kopi Columbia). Jika terdapat hubungan statistikal yang
12 valid antara kedua variabel tersebut (yaitu antara harga per
13 unit kopi Brazil dan kopi Columbia), maka sudut kemiringan
14 (slope) garis regresi dapat digunakan untuk menetapkan
15 besarnya rasio lindung nilai yang akan memaksimalkan
16 efektivitas yang diharapkan. Contoh, jika sudut kemiringan garis
17 regresi adalah 1,02, maka rasio lindung nilai yang didasarkan
18 pada 0,98 kuantitas item yang dilindung nilai membutuhkan 1,00
19 kuantitas instrumen lindung nilai agar dapat memaksimalkan
20 efektifitas yang diharapkan. Namun, hubungan lindung nilai juga
21 dapat menyebabkan ketidak-efektifan yang diakui dalam laporan
22 laba rugi selama jangka waktu hubungan lindung nilai tersebut.
23
24 Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang Dilindung
25 Nilai (paragraf 85 dan 86)
26
27 PA121. Lindung nilai atas posisi neto keseluruhan (misalnya
28 nilai neto dari seluruh aset dan kewajiban dengan suku bunga
29 tetap dan jatuh tempo yang sama), dan bukan atas item spesifik
30 yang dilindung nilai, tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung
31 nilai. Namun, dampak yang hampir sama terhadap laporan laba
32 rugi dari penerapan akuntansi lindung nilai untuk hubungan
33 lindung nilai jenis ini dapat dicapai dengan menetapkan bagian
34 dari item yang mendasari sebagai item yang dilindung nilai.
35 Sebagai contoh, jika bank memiliki aset senilai CU100 dan ke-
36 wajiban senilai CU90 dengan karakteristik risiko dan per-
37 syaratan yang sejenis serta ingin melindung nilai eksposur
38 netonya sebesar CU10, maka bank dapat menetapkan CU10

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.131—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dari aset yang dimilikinya sebagai item yang dilindung nilai.


2 Penetapan ini dapat digunakan jika aset dan kewajiban tersebut
3 adalah instrumen dengan suku bunga tetap, yang dalam hal ini
4 merupakan lindung nilai atas nilai wajar, atau jika aset dan
5 kewajiban tersebut merupakan instrumen dengan suku bunga
6 variabel, yang dalam hal ini merupakan lindung nilai atas arus
7 kas. Demikian juga, jika entitas memiliki komitmen pasti untuk
8 melakukan pembelian dalam mata uang asing senilai CU100
9 dan memiliki komitmen pasti untuk melakukan penjualan dalam
10 mata uang asing senilai CU90, maka entitas dapat melindung
11 nilai eksposur neto sebesar CU10 dengan melakukan transaksi
12 derivatif dan menetapkannya sebagai instrumen lindung nilai
13 yang dikaitkan dengan CU10 dari komitmen pasti pembelian
14 senilai CU100.
15
16 Akuntansi Lindung Nilai (paragraf 87–105)
17
18 PA122. Contoh dari lindung nilai atas nilai wajar adalah
19 lindung nilai atas eksposur karena perubahan nilai wajar
20 instrumen utang dengan suku bunga tetap yang disebabkan
21 perubahan suku bunga. Lindung nilai ini dapat dilakukan oleh
22 penerbit atau pemegang instrumen.
23
24 PA123. Contoh dari lindung nilai atas arus kas adalah
25 penggunaan swap untuk mengubah utang dengan suku bunga
26 mengambang menjadi utang dengan suku bunga tetap (yaitu
27 lindung nilai atas transaksi di masa datang dimana arus kas
28 masa datang yang dilindung nilai berasal dari pembayaran bunga
29 di masa datang).
30
31 PA124. Lindung nilai atas komitmen pasti (misalnya lindung
32 nilai terhadap perubahan harga BBM yang terkait dengan
33 komitmen kontraktual yang belum diakui (unrecognised con-
34 tractual commitment) yang dimiliki oleh perusahaan listrik untuk
35 membeli BBM pada harga yang telah ditetapkan) merupakan
36 lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar. Dengan
37 demikian, lindung nilai tersebut merupakan lindung nilai atas
38 nilai wajar. Akan tetapi, berdasarkan paragraf 89, lindung nilai

55.132—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 terhadap risiko mata uang asing dari suatu komitmen pasti dapat
2 juga dicatat sebagai lindung nilai atas arus kas.
3
4 Penilaian Efektivitas Lindung Nilai
5
6 PA125. Lindung nilai dianggap sangat efektif jika kedua
7 kondisi di bawah ini terpenuhi:
8 (a) Pada saat dimulainya lindung nilai dan periode-periode
9 sesudahnya, lindung nilai tersebut diharapkan akan sangat
10 efektif untuk saling hapus terhadap perubahan nilai wajar
11 atau arus kas yang diatribusikan terhadap risiko yang
12 dilindung nilai selama periode lindung nilai tersebut.
13 Harapan tersebut dapat ditunjukkan melalui beberapa cara,
14 termasuk dengan:
15 (i) membandingkan perubahan nilai wajar atau arus kas
16 di masa lalu dari item yang dilindung nilai yang
17 diatribusikan terhadap risiko yang dilindung nilai dengan
18 perubahan nilai wajar atau arus kas di masa lalu dari
19 instrumen lindung nilai; atau
20 (ii) menunjukkan korelasi statistik yang tinggi antara nilai
21 wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai
22 dengan nilai wajar atau arus kas dari instrumen lindung
23 nilai. Entitas dapat memilih rasio lindung nilai selain
24 satu banding satu dalam rangka meningkatkan
25 efektivitas lindung nilai sebagaimana yang dijabarkan
26 dalam paragraf PA120.
27 (b) Hasil aktual dari lindung nilai berada dalam kisaran 80–
28 125 persen. Sebagai contoh, jika hasil aktual lindung nilai
29 berupa kerugian atas instrumen lindung nilai sebesar CU120
30 dan keuntungan atas instrumen yang dilindung nilai sebesar
31 CU100, maka saling hapus dapat diukur sebagai 120/100,
32 yakni 120%, atau sebagai 100/120, yakni 83%. Dalam
33 contoh ini, jika diasumsikan bahwa lindung nilai ini
34 memenuhi ketentuan dalam huruf (a), maka entitas dapat
35 menyimpulkan bahwa lindung nilai ini sangat efektif.
36
37 PA126. Efektivitas dievaluasi, minimal, pada waktu entitas
38 menyiapkan laporan keuangan tahunan atau interim.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.133—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA127. Pernyataan ini tidak secara khusus menetapkan


2 metode tertentu untuk menilai efektivitas lindung nilai. Metode
3 yang digunakan entitas dalam menilai efektivitas lindung nilai
4 tergantung pada strategi pengelolaan risiko yang dimiliki. Contoh,
5 jika strategi pengelolaan risiko entitas adalah dengan
6 menyesuaikan jumlah instrumen lindung nilai secara berkala
7 untuk mencerminkan perubahan posisi yang dilindung nilai, maka
8 entitas harus menunjukkan bahwa lindung nilai tersebut
9 diharapkan sangat efektif hanya untuk periode sampai dengan
10 penyesuaian jumlah instrumen lindung nilai berikutnya. Pada
11 sejumlah kasus, entitas dapat mengadopsi metode yang berbeda
12 untuk jenis lindung nilai yang berbeda. Pendokumentasian
13 strategi lindung nilai oleh entitas meliputi prosedur yang
14 digunakan dalam menilai efektivitas lindung nilai. Prosedur
15 tersebut menyatakan apakah penilaian yang dilakukan meliputi
16 seluruh keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilai
17 atau apakah nilai waktu suatu instrumen diabaikan.
18
19 PA128. Jika entitas melakukan lindung nilai kurang dari
20 100 persen eksposur dari suatu item, misalnya 85 persen, maka
21 entitas harus menetapkan 85 persen dari eksposur tersebut
22 sebagai item yang dilindung nilai dan mengukur efektif tidaknya
23 lindung nilai berdasarkan perubahan dari 85 persen eksposur
24 tersebut. Namun, ketika lindung nilai ditetapkan sebesar 85
25 persen dari total eksposur, entitas dapat menggunakan rasio
26 lindung nilai selain satu banding satu jika rasio tersebut dapat
27 meningkatkan efektivitas lindung nilai yang diharapkan,
28 sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraf PA120.
29
30 PA129. Jika persyaratan utama instrumen lindung nilai sama
31 dengan persyaratan utama item yang dilindung nilai (aset,
32 kewajiban, komitmen pasti, atau prakiraan transaksi yang sangat
33 mungkin terjadi), perubahan nilai wajar dan arus kas yang dapat
34 diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai kemungkinan besar
35 dapat saling hapus sepenuhnya, baik ketika lindung nilai tersebut
36 ditetapkan atau setelahnya. Sebagai contoh, interest rate swap
37 berpeluang menjadi lindung nilai yang efektif jika jumlah nosional
38 dan pokoknya, jangka waktu (term), tanggal penyesuaian nilai,

55.134—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 tanggal-tanggal penerimaan dan pembayaran bunga dan pokok,


2 serta dasar pengukuran tingkat suku bunga yang sama antara
3 instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai.
4 Selanjutnya, lindung nilai atas prakiraan pembelian yang sangat
5 mungkin terjadi atas suatu komoditas dengan menggunakan
6 kontrak forward berpeluang besar menjadi sangat efektif jika:
7 (a) kontrak forward tersebut ditujukan untuk pembelian
8 komoditas yang sama dalam jumlah, waktu dan lokasi yang
9 sama dengan prakiraan pembelian yang dilindung nilai
10 tersebut;
11 (b) nilai wajar kontrak forward tersebut pada saat penerbitan-
12 nya adalah nol; dan
13 (c) perubahan diskon atau premi kontrak forward diabaikan
14 dalam penilaian efektivitas lindung nilai dan diakui dalam
15 laporan laba rugi, atau perubahan arus kas yang diharapkan
16 dari prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadi
17 dihitung berdasarkan harga forward komoditas tersebut.
18
19 PA130. Kadangkala instrumen lindung nilai hanya saling
20 hapus sebagian dari risiko yang dilindung nilai. Sebagai contoh,
21 lindung nilai tidak akan sepenuhnya efektif jika instrumen lindung
22 nilai dan item yang dilindung nilai didenominasi dalam mata uang
23 yang berbeda sehingga tidak bergerak searah. Juga, lindung
24 nilai terhadap risiko tingkat suku bunga menggunakan derivatif
25 tidak akan sepenuhnya efektif jika bagian dari perubahan nilai
26 wajar derivatif tersebut diatribusikan pada risiko kredit pihak
27 lawan.
28
29 PA131. Untuk memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai,
30 lindung nilai harus terkait dengan risiko yang telah diidentifikasi
31 dan ditetapkan secara spesifik, jadi bukan untuk risiko usaha
32 secara umum (general business risk) dan akhirnya harus
33 mempengaruhi laporan laba rugi entitas. Lindung nilai terhadap
34 risiko keusangan aset berwujud atau risiko disitanya properti
35 oleh pemerintah tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung
36 nilai; efektivitas lindung nilai ini tidak dapat diukur karena
37 risikonya tidak dapat diukur secara handal.
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.135—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA132. Dalam kasus risiko suku bunga, efektivitas lindung


2 nilai dapat dinilai dengan menyiapkan jadual jatuh tempo aset
3 dan kewajiban keuangan yang menunjukkan eksposur suku
4 bunga neto untuk setiap periode, selama eksposur neto terkait
5 dengan aset atau kewajiban spesifik (atau kelompok aset atau
6 kewajiban spesifik atau bagian spesifik dari kelompok tersebut)
7 yang menimbulkan eksposur neto tersebut, dan efektivitas
8 lindung nilai dinilai terhadap aset atau kewajiban tersebut.
9
10 PA133. Dalam menilai efektivitas lindung nilai, entitas
11 umumnya mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Suku
12 bunga tetap dari item yang dilindung nilai tidak perlu persis sama
13 dengan suku bunga tetap dari swap yang ditetapkan sebagai
14 lindung nilai atas nilai wajar. Demikian juga, suku bunga variabel
15 dari aset atau kewajiban yang menghasilkan bunga tidak harus
16 sama dengan suku bunga variabel swap yang ditetapkan sebagai
17 lindung nilai atas arus kas. Nilai wajar swap berasal dari penye-
18 lesaian netonya. Tingkat suku bunga tetap dan variabel suatu
19 swap dapat diubah tanpa mempengaruhi penyelesaian netonya
20 jika keduanya berubah dalam jumlah yang sama.
21
22 PA134. Jika entitas tidak memenuhi kriteria efektivitas
23 lindung nilai, maka entitas harus menghentikan akuntansi lindung
24 nilainya sejak tanggal terakhir entitas tersebut mampu memenuhi
25 kriteria efektivitas lindung nilai tersebut. Namun, jika entitas
26 dapat mengidentifikasi peristiwa atau perubahan keadaan yang
27 menyebabkan hubungan lindung nilai gagal memenuhi kriteria
28 efektivitas, dan dapat membuktikan bahwa lindung nilai telah
29 berjalan efektif sebelum peristiwa atau perubahan keadaan
30 tersebut terjadi, entitas menghentikan akuntansi lindung nilai
31 sejak tanggal terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan
32 tersebut.
33
34 Akuntansi Lindung Nilai atas Nilai Wajar untuk suatu
35 Lindung Nilai Portofolio dari Risiko Suku Bunga
36
37 PA135. Untuk lindung nilai atas nilai wajar dari risiko suku
38 bunga yang terkait dengan portofolio aset atau kewajiban

55.136—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 keuangan, entitas akan memenuhi persyaratan dalam


2 Pernyataan ini jika memenuhi prosedur yang digariskan dalam
3 huruf (a) – (i) dan paragraf PA136–PA153 di bawah ini:
4 (a) Sebagai bagian dari proses pengelolaan risiko entitas
5 mengidentifikasi portofolio dari items yang risiko suku
6 bunganya ingin dilindung nilai. Portofolio tersebut dapat
7 terdiri atas aset saja, kewajiban saja, atau aset dan
8 kewajiban. Entitas dapat mengidentifikasi dua atau lebih
9 portofolio (misalnya entitas dapat mengelompokkan aset-
10 aset tersedia untuk dijual ke dalam satu portofolio yang
11 terpisah), yang dalam hal ini entitas menerapkan pedoman
12 di bawah ini untuk tiap portofolio secara terpisah.
13 (b) Entitas menganalisis portofolio tersebut ke dalam beberapa
14 periode waktu penyesuaian nilai berdasarkan ekspektasi
15 dan bukan sesuai kontrak. Analisis tersebut dapat dilakukan
16 dalam beberapa cara termasuk menskedulkan arus kas ke
17 dalam periode-periode dimana arus kas tersebut diharapkan
18 akan terjadi, atau menskedulkan jumlah pokok nosionalnya
19 ke dalam seluruh periode hingga penyesuaian nilai
20 diharapkan akan terjadi.
21 (c) Berdasarkan analisis ini, entitas memutuskan jumlah yang
22 ingin dilindung nilai. Entitas menetapkan sebagai item yang
23 dilindung nilai sejumlah aset atau kewajiban (namun bukan
24 nilai netonya) dari portofolio yang telah diidentifikasi yang
25 sama dengan jumlah yang ditetapkan entitas untuk dilindung
26 nilai. Jumlah ini juga menentukan ukuran persentase yang
27 akan digunakan untuk menguji efektivitas lindung nilai sesuai
28 paragraf PA147(b).
29 (d) Entitas menetapkan risiko tingkat suku bunga yang ingin
30 dilindung nilai. Risiko ini dapat berupa suatu bagian dari
31 risiko tingkat suku bunga dalam setiap items dalam posisi
32 yang dilindung nilai, seperti tingkat suku bunga acuan
33 (misalnya LIBOR).
34 (e) Entitas menetapkan satu atau lebih instrumen lindung nilai
35 untuk setiap periode waktu penyesuaian nilai.
36 (f) Menggunakan penetapan yang dilakukan dalam huruf (c)–
37 (e) diatas, entitas menilai, pada saat dimulainya lindung
38 nilai dan periode-periode setelahnya, apakah lindung nilai

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.137—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 tersebut diperkirakan sangat efektif selama periode


2 penetapannya.
3 (g) Secara berkala, entitas mengukur perubahan nilai wajar
4 item yang dilindung nilai (sebagaimana ditetapkan dalam
5 huruf (c)) yang diatribusikan pada risiko yang dilindung
6 nilai (sebagaimana ditetapkan dalam huruf (d)), berdasar-
7 kan perkiraan tanggal penyesuaian nilai sebagaimana
8 ditetapkan dalam huruf (d). Sepanjang lindung nilai secara
9 aktual ditetapkan sangat efektif ketika dinilai menggunakan
10 metode penilaian efektivitas yang didokumentasikan entitas,
11 maka entitas mengakui perubahan nilai wajar item yang
12 dilindung nilai sebagai keuntungan atau kerugian dalam
13 laporan laba rugi serta sebagai pos tersendiri dalam neraca
14 sebagaimana yang dijabarkan dalam paragraf 92.
15 Perubahan nilai wajar tidak perlu dialokasikan pada tiap
16 aset atau kewajiban individual.
17 (h) Entitas mengukur perubahan nilai wajar instrumen lindung
18 nilai (sebagaimana ditetapkan dalam huruf (e)) dan
19 mengakui perubahan tersebut sebagai keuntungan atau
20 kerugian dalam laporan laba rugi. Nilai wajar instrumen
21 lindung nilai diakui sebagai aset atau kewajiban dalam
22 neraca.
23 (i) Bagian yang tidak efektif* diakui dalam laporan laba rugi
24 sebesar selisih antara perubahan nilai wajar sebagaimana
25 dimaksudkan dalam huruf (g) dan dalam huruf (h).
26
27 PA136. Pendekatan ini dijabarkan lebih rinci pada paragraf-
28 paragraf berikut. Pendekatan ini hanya diterapkan untuk lindung
29 nilai atas nilai wajar dari risiko suku bunga yang terkait dengan
30 portofolio aset keuangan atau kewajiban keuangan.
31
32 PA137. Portofolio yang diidentifikasi dalam paragraf
33 PA135(a) dapat terdiri dari aset dan kewajiban. Sebagai
34 alternatif, portofolio tersebut juga dapat berupa portofolio yang
35 terdiri dari aset saja atau kewajiban saja. Portofolio ini
36
37 *Pertimbangan materialitas yang sama diterapkan dalam konteks
38 ini seperti diterapkan diseluruh PSAK.

55.138—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 digunakan untuk menetapkan jumlah aset atau kewajiban yang


2 ingin dilindung nilai. Namun, portofolio ini bukan merupakan
3 item yang dilindung nilai.
4
5 PA138. Dalam menerapkan paragraf PA135(b), entitas
6 menetapkan perkiraan tanggal penyesuaian nilai suatu item
7 berdasarkan tanggal yang lebih awal antara tanggal dimana
8 item tersebut diperkirakan akan jatuh tempo atau akan
9 disesuaikan harganya dengan harga pasar. Perkiraan tanggal
10 penyesuaian nilai diestimasi pada saat dimulainya lindung nilai
11 dan selama masa berlakunya lindung nilai tersebut, berdasarkan
12 pengalaman historis dan informasi lainnya yang tersedia,
13 termasuk informasi dan perkiraan-perkiraan berkenaan dengan
14 tingkat percepatan pelunasan (prepayment rates), suku bunga,
15 dan hubungan antar keduanya. Entitas yang tidak atau kurang
16 memiliki pengalaman yang spesifik dapat menggunakan
17 pengalaman industri sejenis atas instrumen keuangan yang
18 dapat diperbandingkan. Estimasi tersebut kemudian dikaji ulang
19 secara berkala dan dikinikan sesuai pengalaman yang diperoleh.
20 Dalam kasus item dengan suku bunga tetap yang dapat dilunasi
21 lebih awal, perkiraan tanggal penyesuaian nilai adalah tanggal
22 dimana item tersebut diperkirakan akan dilunasi lebih awal,
23 kecuali item dimaksud telah disesuaikan dengan harga pasar
24 sebelum tanggal perkiraan tersebut. Untuk kelompok item
25 sejenis, analisis ke dalam periode waktu berdasarkan perkiraan
26 tanggal penyesuaian nilai dapat dilakukan dengan meng-
27 alokasikan suatu persentase dari kelompok, daripada item indi-
28 vidual, ke dalam tiap periode waktu. Entitas dapat menerapkan
29 metodologi lain untuk tujuan alokasi tersebut. Sebagai contoh,
30 entitas dapat menggunakan multiplier dari tingkat percepatan
31 pelunasan untuk mengalokasikan amortisasi pinjaman yang
32 diberikan ke dalam tiap periode waktu berdasarkan perkiraan
33 tanggal penyesuaian nilai. Namun, metodologi tersebut harus
34 dilakukan sesuai dengan prosedur dan tujuan manajemen risiko
35 entitas.
36
37 PA139. Sebagai contoh dari penetapan item yang dilindung
38 nilai dalam paragraf PA114(c), jika dalam suatu periode waktu

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.139—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 penyesuaian nilai, entitas mengestimasi bahwa ia memiliki aset


2 dengan suku bunga tetap senilai CU100 dan kewajiban dengan
3 suku bunga tetap senilai CU80 dan entitas memutuskan untuk
4 melindung nilai seluruh posisi netonya sebesar CU20, maka
5 entitas menetapkan bagian dari aset tersebut senilai CU 20
6 sebagai item yang dilindung nilai*. Penetapan tersebut
7 dinyatakan sebagai suatu jumlah mata uang (misalnya dalam
8 dollar, euro, pounds, dan rand) daripada sebagai aset indi-
9 vidual. Dengan demikian, keseluruhan aset (atau kewajiban)
10 yang mendasari jumlah yang dilindung nilai, yaitu seluruh nilai
11 aset sebesar CU100 dalam contoh di atas, harus merupakan:
12 (a) items yang nilai wajarnya berubah akibat perubahan suku
13 bunga yang dilindung nilai; dan
14 (b) items yang memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai atas
15 nilai wajar apabila items tersebut telah ditetapkan untuk
16 dilindung nilai secara individual. Secara khusus, karena
17 Pernyataan** menetapkan bahwa nilai wajar suatu
18 kewajiban keuangan yang memiliki fitur dapat ditarik
19 sewaktu-waktu (seperti giro dan beberapa jenis deposito
20 berjangka) tidak boleh kurang dari jumlah terutang yang
21 dapat ditarik sewaktu-waktu, yang didiskonto sejak tanggal
22 pertama jumlah tersebut dapat diminta untuk dibayarkan,
23 maka item tersebut tidak memenuhi kualifikasi akuntansi
24 lindung nilai atas nilai wajar untuk setiap periode waktu di
25 luar periode tersingkat dimana pemegang instrumen dapat
26 meminta pembayaran. Dalam contoh di atas, posisi yang
27 dilindung nilai adalah suatu jumlah dari aset. Jadi, kewajiban
28 tersebut bukan merupakan bagian dari item yang ditetapkan
29 untuk dilindung nilai, namun digunakan entitas untuk
30 menentukan nilai aset yang ditetapkan sebagai item yang
31 dilindung nilai. Jika posisi yang ingin dilindung nilai oleh
32 entitas merupakan suatu jumlah dari kewajiban, maka
33
34
*Pernyataan memperbolehkan entitas untuk menetapkan
35 berapapun jumlah dari aset atau kewajiban yang memenuhi
36 kualifikasi, yaitu dalam contoh ini adalah nilai aset antara CU0
37 dan CU100.
38 **lihat paragraf 49

55.140—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 jumlah yang ditetapkan untuk dilindung nilai tersebut harus


2 berasal dari kewajiban dengan suku bunga tetap namun
3 bukan kewajiban yang dapat diminta untuk dibayar dalam
4 periode waktu yang lebih singkat, dan ukuran persentase
5 yang digunakan untuk menilai efektivitas lindung nilai sesuai
6 paragraf PA147(b) dihitung sebagai suatu persentase dari
7 kewajiban lainnya tersebut. Sebagai contoh, diasumsikan
8 entitas mengestimasi bahwa pada suatu periode waktu
9 penyesuaian nilai, entitas memiliki kewajiban dengan suku
10 bunga tetap sebesar CU100, terdiri atas giro sebesar CU40
11 dan kewajiban tanpa fitur dapat ditarik sewaktu-waktu
12 sebesar CU60, serta aset dengan suku bunga tetap sebesar
13 CU70. Jika entitas memutuskan untuk melindung nilai posisi
14 netonya sebesar CU30, maka entitas akan menetapkan
15 sebagai item kewajiban yang dilindung nilai sebesar CU30
16 atau 50 persen* dari kewajiban tanpa fitur dapat ditarik
17 sewaktu-waktu.
18
19 PA140. Entitas juga harus mematuhi ketentuan penetapan
20 dan pendokumentasian sebagaimana yang digariskan dalam
21 paragraf 90(a). Untuk portofolio lindung nilai terhadap risiko
22 suku bunga, penetapan dan pendokumentasian ini menjelaskan
23 kebijakan entitas atas seluruh variabel yang digunakan untuk
24 mengidentifikasi jumlah yang dilindung nilai serta bagaimana
25 cara mengukur efektivitasnya, termasuk hal-hal berikut ini:
26 (a) aset dan kewajiban mana yang akan dimasukkan dalam
27 portofolio lindung nilai dan dasar yang digunakan untuk
28 mengeluarkan mereka dari portofolio tersebut;
29 (b) cara entitas mengestimasi tanggal penyesuaian nilai,
30 termasuk asumsi suku bunga yang digunakan untuk
31 mengestimasi tingkat percepatan pelunasan dan dasar yang
32 digunakan untuk mengubah estimasi tersebut. Metode yang
33 sama juga digunakan untuk estimasi awal yang dibuat saat
34 aset atau kewajiban dimasukkan dalam portofolio lindung
35 nilai dan untuk revisi selanjutnya atas estimasi tersebut.
36
37
38 *CU30: (CU100—CU40) = 50 per cent

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.141—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (c) jumlah dan durasi periode waktu penyesuaian nilai.


2 (d) frekuensi pengujian efektivitas dan metode mana dari
3 kedua metode yang disajikan dalam paragraf PA147 yang
4 akan digunakan.
5 (e) metodologi yang digunakan entitas dalam menentukan
6 jumlah aset atau kewajiban yang ditetapkan sebagai item
7 yang dilindung nilai, dan juga ukuran persentase yang
8 digunakan ketika entitas melakukan pengujian efektivitas
9 menggunakan metode yang dijelaskan dalam paragraf
10 PA147(b).
11 (f) ketika entitas menguji efektivitas menggunakan metode
12 yang dijelaskan dalam paragraf PA147(b), harus ditetapkan
13 apakah entitas akan melakukan pengujian efektivitas untuk
14 setiap periode waktu penyesuaian nilai secara individual,
15 untuk keseluruhan periode waktu secara agregat, atau
16 menggunakan kombinasi keduanya.
17
18 Kebijakan yang digariskan dalam penetapan dan pendokumen-
19 tasian hubungan lindung nilai harus sesuai dengan prosedur dan
20 tujuan manajemen risiko entitas. Perubahan kebijakan tersebut
21 tidak dapat dilakukan secara arbitrer. Perubahan tersebut harus
22 dapat dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi pasar dan
23 faktor-faktor lainnya, yang dilandasi oleh dan konsisten dengan
24 prosedur dan tujuan manajemen risiko entitas.
25
26 PA141. Instrumen lindung nilai yang mengacu pada
27 paragraf PA135(e) dapat berupa derivatif tunggal atau portofolio
28 derivatif yang keseluruhannya mengandung eksposur terhadap
29 risiko suku bunga yang dilindung nilai yang ditetapkan dalam
30 paragraf PA135(d) (misalnya portofolio interest rate swaps
31 yang secara keseluruhan mengandung eksposur terhadap
32 LIBOR). Portofolio derivatif tersebut dapat mengandung posisi
33 risiko yang saling hapus. Namun, portofolio tersebut tidak boleh
34 mencakup opsi yang diterbitkan atau opsi yang diterbitkan neto
35 (net written options), karena Pernyataan ini tidak memper-
36 bolehkan opsi tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung
37 nilai (kecuali jika opsi yang diterbitkan tersebut ditetapkan untuk
38 saling hapus dengan opsi yang dibeli). Jika instrumen lindung

55.142—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 nilai digunakan untuk lindung nilai suatu jumlah yang ditetapkan


2 dalam paragraf PA135(c) lebih dari satu periode waktu
3 penyesuaian nilai, maka instrumen lindung nilai tersebut harus
4 dialokasikan ke seluruh periode waktu lindung nilai. Namun,
5 keseluruhan instrumen lindung nilai tersebut harus dialokasikan
6 ke seluruh periode waktu penyesuaian nilai karena Pernyataan*
7 ini tidak memperbolehkan hubungan lindung nilai ditetapkan
8 hanya untuk suatu bagian saja dari periode waktu berlakunya
9 instrumen lindung nilai tersebut.
10
11 PA142. Ketika entitas mengukur perubahan nilai wajar item
12 yang dapat dilunasi lebih awal sesuai paragraf PA135(g), maka
13 perubahan suku bunga akan mempengaruhi nilai wajar item
14 tersebut dalam dua cara: mempengaruhi nilai wajar arus kas
15 kontraktual dan nilai wajar opsi yang dapat dilunasi lebih awal
16 yang terkandung dalam item tersebut. Paragraf 82 dari
17 Pernyataan ini menperbolehkan entitas untuk menetapkan suatu
18 bagian dari aset keuangan atau kewajiban keuangan yang
19 memiliki eksposur risiko sama, sebagai item yang dilindung nilai,
20 sepanjang efektivitasnya dapat diukur. Untuk item yang dapat
21 dilunasi lebih awal, paragraf 83 memperbolehkan hal ini dicapai
22 dengan menetapkan item yang dilindung nilai berupa perubahan
23 nilai wajar yang dapat diatribusikan pada perubahan suku bunga
24 yang ditetapkan berdasarkan tanggal penyesuaian nilai yang
25 diperkirakan dan bukan tanggal sesuai kontrak. Namun,
26 pengaruh perubahan suku bunga yang dilindung nilai pada tanggal
27 penyesuaian nilai yang diperkirakan tersebut harus diperhitung-
28 kan dalam penentuan perubahan nilai wajar item yang dilindung
29 nilai. Akibatnya, jika dilakukan revisi tanggal penyesuaian nilai
30 yang diperkirakan (misalnya untuk mencerminkan perubahan
31 perkiraan percepatan pelunasan), atau jika tanggal penyesuaian
32 nilai aktual berbeda dari tanggal yang diperkirakan, maka
33 hubungan lindung nilai yang tidak efektif akan terjadi seperti
34 diuraikan dalam paragraf PA147.
35
36
37
* lihat paragraf 75
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.143—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 Sebaliknya, perubahan tanggal penyesuaian nilai yang diper-


2 kirakan yang:
3 (a) secara jelas ditimbulkan dari faktor lain, selain perubahan
4 suku bunga yang dilindung nilai;
5 (b) tidak memiliki korelasi dengan perubahan suku bunga yang
6 dilindung nilai; dan
7 (c) dapat dipisahkan secara handal dari perubahan yang
8 disebabkan oleh suku bunga yang dilindung nilai (misalnya
9 perubahan tingkat percepatan pelunasan yang secara jelas
10 timbul karena perubahan faktor demografi atau peraturan
11 perpajakan dan bukan disebabkan perubahan suku bunga)
12 harus diabaikan dalam penentuan perubahan nilai wajar
13 item yang dilindung nilai, karena ketiga hal tersebut tidak
14 terkait dengan risiko yang dilindung nilai.
15
16 Jika terdapat ketidakpastian mengenai faktor-faktor yang
17 menyebabkan perubahan tanggal penyesuaian nilai yang diper-
18 kirakan atau jika entitas tidak mampu secara handal memisah-
19 kan perubahan yang ditimbulkan oleh suku bunga yang dilindung
20 nilai dari faktor lainnya, maka perubahan tersebut diasumsikan
21 ditimbulkan oleh perubahan suku bunga yang dilindung nilai.
22
23 PA143. Pernyataan ini tidak menetapkan teknik yang
24 digunakan untuk menentukan jumlah sesuai paragraf PA135(g),
25 yaitu perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai yang terkait
26 dengan risiko yang dilindung nilai. Jika teknik statistik atau
27 estimasi lainnya digunakan untuk pengukuran, maka manajemen
28 harus meyakini bahwa hasilnya mendekati hasil yang diperoleh
29 seandainya jumlah tersebut diukur dari seluruh aset atau
30 kewajiban individual yang membentuk item yang dilindung nilai.
31 Hal yang tidak tepat apabila mengasumsikan bahwa perubahan
32 nilai wajar item yang dilindung nilai sama dengan perubahan
33 nilai instrumen yang dilindung nilai.
34
35 PA144. Paragraf 92 mensyaratkan bahwa jika item yang
36 dilindung nilai untuk periode waktu penyesuaian nilai tertentu
37 merupakan suatu aset, maka perubahan nilainya disajikan
38 sebagai pos tersendiri dalam kelompok aset. Sebaliknya, jika

55.144—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 item yang dilindung nilai untuk periode waktu penyesuaian nilai


2 tertentu merupakan kewajiban, maka perubahan nilai wajarnya
3 disajikan sebagai pos tersendiri dalam kelompok kewajiban.
4 Keduanya merupakan item yang disajikan sebagai pos tersendiri
5 sesuai paragraf PA135(g). Alokasi secara spesifik pada aset
6 individual (atau kewajiban individual) tidak diperlukan.
7
8 PA145. Paragraf PA135(i) mengingatkan bahwa ketidak-
9 efektifan timbul selama perubahan nilai wajar item yang dilindung
10 nilai yang disebabkan oleh risiko yang ingin dilindung nilai berbeda
11 dengan perubahan nilai wajar derivatif lindung nilainya.
12 Perbedaan tersebut memiliki beberapa alasan, di antaranya:
13 (a) tanggal penyesuaian nilai aktualnya berbeda dari tanggal
14 yang diperkirakan, atau perkiraan tanggal penyesuaian
15 nilainya direvisi;
16 (b) item pembentuk portofolio lindung nilai mengalami
17 penurunan nilai atau telah dihentikan pengakuannya;
18 (c) tanggal-tanggal pembayaran instrumen lindung nilai dan
19 item yang dilindung nilainya berbeda; dan
20 (d) sebab-sebab lainnya (misalnya jika sebagian item yang
21 dilindung nilai memiliki suku bunga yang lebih rendah dari
22 suku bunga acuan yang menjadi alasan penetapan item
23 tersebut sebagai item yang dilindung nilai, dan ketidak-
24 efektifan yang timbul tidak terlalu besar sehingga portofolio
25 tersebut secara keseluruhan gagal memenuhi kualifikasi
26 akuntansi lindung nilai).
27
28 Ketidak-efektifan* tersebut harus diidentifikasi dan dilaporkan
29 dalam laporan laba rugi.
30
31 PA146. Umumnya, efektivitas lindung nilai dapat ditingkat-
32 kan.
33 (a) jika entitas menskedulkan items yang memiliki karakteristik
34 percepatan pelunasan yang berbeda dalam satu cara yang
35
36 *Pertimbangan mengenai azas materialitas yang diterapkan dalam
37 konteks ini harus sesuai dengan yang diterapkan dalam
38 seluruh PSAK.

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.145—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 mempertimbangkan perbedaan-perbedaan dalam perilaku


2 percepatan pelunasan.
3 (b) ketika jumlah item dalam portofolio bertambah. Jika item
4 pembentuk portofolio berjumlah sedikit, maka peluang
5 timbulnya ketidak-efektifan secara relatif menjadi lebih
6 besar jika salah satu item tersebut dilunasi lebih awal
7 sebelum atau sesudah tanggal yang diperkirakan. Sebalik-
8 nya, jika item pembentuk portofolio berjumlah banyak, maka
9 perilaku percepatan pelunasan dapat diprediksi secara lebih
10 akurat.
11 (c) jika periode waktu penyesuaian nilai yang digunakan
12 dipersempit durasinya (misalnya durasi penyesuaian nilainya
13 dikurangi dari 3 bulan menjadi 1 bulan). Durasi periode
14 waktu penyesuaian nilai yang lebih sempit akan mengurangi
15 pengaruh ketidaksesuaian (mismatch) antara tanggal
16 penyesuaian nilainya dan tanggal pembayaran (dalam
17 periode waktu penyesuaian nilainya) item yang dilindung
18 nilai dan tanggal penyesuaian nilainya dan tanggal
19 pembayaran instrumen lindung nilai.
20 (d) semakin tingginya frekuensi penyesuaian nilai instrumen
21 lindung nilai guna mencerminkan perubahan item yang
22 dilindung nilai (misalnya karena perubahan ekspektasi
23 percepatan pelunasan)
24
25 PA147. Entitas menguji efektivitas secara berkala. Jika
26 estimasi tanggal penyesuaian nilai diubah pada satu tanggal
27 diantara tanggal dimana entitas menilai efektivitas dan tanggal
28 penilaian berikutnya, maka entitas harus menghitung nilai
29 efektivitas:
30 (a) sebagai selisih antara perubahan nilai wajar instrumen
31 lindung nilai (lihat paragraf PA135(h)) dan perubahan nilai
32 keseluruhan item yang dilindung nilai yang disebabkan oleh
33 perubahan suku bunga yang dilindung nilai (termasuk
34 dampak perubahan suku bunga yang dilindung nilai
35 terhadap nilai wajar opsi percepatan pelunasan melekat);
36 atau
37
38

55.146—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 (b) menggunakan metode penaksiran berikut ini. Entitas:


2 (i) menghitung persentase aset (atau kewajiban) yang
3 dilindung nilai dalam tiap periode waktu penyesuaian
4 nilai, menggunakan basis tanggal-tanggal penyesuaian
5 nilai yang diestimasi pada tanggal terakhir pengujian
6 efektivitas.
7 (ii) mengalikan persentase tersebut pada estimasi yang
8 telah direvisi dari nilai yang ada pada suatu periode
9 waktu penyesuaian nilai guna menghitung nilai item
10 yang dilindung nilai berdasarkan estimasi yang telah
11 direvisi tersebut.
12 (iii) menghitung perubahan nilai wajar estimasi yang telah
13 direvisi dari item yang dilindung nilai yang disebabkan
14 oleh risiko yang dilindung nilai dan menyajikannya
15 sebagaimana yang telah digariskan dalam paragraf
16 PA135(g).
17 (iv) mengakui ketidak-efektifan sebesar selisih antara
18 jumlah yang ditentukan dalam huruf (iii) dan perubahan
19 nilai wajar instrumen lindung nilai (lihat paragraf
20 PA135(h)).
21
22 PA148. Ketika mengukur efektivitas, entitas membedakan
23 revisi terhadap estimasi tanggal-tanggal penyesuaian nilai dari
24 aset (atau kewajiban) yang telah ada dari revisi terhadap
25 estimasi tanggal-tanggal penyesuaian nilai dari aset (atau
26 kewajiban) yang baru diterbitkan, ketidak-efektifan hanya
27 ditimbulkan oleh aset (atau kewajiban) yang telah ada
28 sebelumnya. Seluruh revisi terhadap estimasi tanggal-tanggal
29 penyesuaian nilai (selain yang dikecualikan dalam paragraf
30 PA142), temasuk tiap re-alokasi items yang telah ada antar
31 periode waktu, harus diperhitungkan ketika merevisi estimasi
32 nilai yang ada dalam satu periode waktu sesuai paragraf
33 PA147(b)(iii) dan juga saat menghitung efektivitas. Jika ketidak-
34 efektifan telah diakui sebagaimana yang telah digariskan di atas,
35 entitas menetapkan estimasi total aset (atau kewajiban) yang
36 baru pada tiap periode waktu penyesuaian nilai, termasuk aset
37 (atau kewajiban) baru yang diterbitkan sejak tanggal terakhir
38 pengujian efektivitas dilakukan, dan menetapkan nilai item yang

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.147—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 dilindung nilai yang baru dan persentase yang baru sebagai


2 persentase yang dilindung nilai. Prosedur yang digariskan dalam
3 paragraf 147(b) kemudian diulang pada tanggal pengujian
4 efektivitas berikutnya.
5
6 PA149. Items yang sebelumnya diskedulkan dalam suatu
7 periode waktu penyesuaian nilai dapat dihentikan pengakuannya
8 karena percepatan pelunasan atau penghapusan terjadi lebih
9 cepat dari perkiraan sebelumnya akibat penurunan nilai atau
10 penjualan. Jika hal tersebut terjadi, maka jumlah perubahan nilai
11 wajar yang disajikan sebagai item yang disajikan sebagai satu
12 baris terpisah sebagaimana yang dimaksudkan dalam paragraf
13 PA135(g) yang terkait dengan item yang dihentikan pengakuan-
14 nya, harus dikeluarkan dari neraca dan dimasukkan sebagai
15 keuntungan atau kerugian yang timbul akibat penghentian
16 pengakuan item tersebut. Untuk tujuan ini, adalah penting untuk
17 mengetahui periode waktu penyesuaian nilai dalam mana item
18 yang dihentikan pengakuannya tersebut diskedulkan, karena
19 informasi ini akan menentukan dari periode waktu penyesuaian
20 nilai mana item tersebut harus dikeluarkan dan selanjutnya nilai
21 yang akan dikeluarkan dari item yang disajikan sebaga satu
22 baris terpisah tersebut ditentukan berdasarkan ketentuan dalam
23 paragraf PA135(g). Ketika suatu item dihentikan pengakuannya,
24 jika asal periode waktu item tersebut dapat ditentukan, maka
25 item dimaksud harus dikeluarkan dari periode waktunya tersebut.
26 Jika tidak, maka item tersebut dikeluarkan dari periode-waktu
27 paling awal jika penghentian pengakuan tersebut disebabkan
28 oleh percepatan pelunasan yang lebih besar dari yang
29 diperkirakan, atau dialokasikan ke seluruh periode yang
30 mengandung item yang dihentikan pengakuannya menggunakan
31 metode yang sistematis dan rasional jika item tersebut dijual
32 atau mengalami penurunan nilai.
33
34 PA150. Selanjutnya, tiap jumlah yang terkait dengan suatu
35 periode waktu tertentu dan belum dihentikan pengakuannya
36 ketika periode waktu dimaksud kadaluarsa, maka jumlah
37 tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi (lihat paragraf
38 92). Sebagai contoh, diasumsikan entitas menskedulkan items

55.148—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 yang dimilikinya dalam tiga periode waktu penyesuaian nilai.


2 Saat penetapan ulang sebelumnya, perubahan nilai wajar yang
3 dilaporkan sebagai item yang disajikan sebagai satu baris
4 terpisah di neraca merupakan aset senilai CU25. Jumlah tersebut
5 mewakili nilai yang berasal dari periode 1, 2, dan 3 yaitu CU7,
6 CU8, dan CU10. Pada tanggal penetapan ulang berikutnya,
7 aset yang berasal dari periode 1 mungkin telah direalisasi atau
8 diskedul ulang dalam periode-periode berikutnya. Karenanya,
9 CU7 harus dihapuskan dari neraca dan diakui dalam laoran
10 laba rugi. CU8 dan CU10 sekarang dianggap berasal dari
11 periode 1 dan 2. Periode yang tersisa ini kemudian disesuaikan,
12 jika diperlukan, dengan perubahan nilai wajar sebagaimana yang
13 dijabarkan dalam paragraf PA135(g).
14
15 PA151. Sebagai ilustrasi dari ketentuan dalam dua paragraf
16 sebelumnya, diasumsikan bahwa entitas menskedulkan asetnya
17 dengan cara mengalokasikan satu persentase dari portofolionya
18 ke dalam tiap periode waktu penyesuaian nilai. Diasumsikan
19 juga bahwa entitas tersebut menskedulkan CU100 ke dalam
20 masing-masing dari dua periode waktu pertama. Ketika periode
21 waktu pertama kadaluarsa, aset senilai CU110 dihentikan
22 pengakuannya akibat pelunasan yang diharapkan dan yang tidak
23 diharapkan. Dalam kasus ini, seluruh nilai yang terkandung
24 dalam item yang disajikan sebagai satu baris terpisah sebagai-
25 mana yang dimaksudkan dalam paragraf PA135(g) yang terkait
26 dengan periode waktu pertama harus dikeluarkan dari neraca,
27 ditambah 10 persen nilai yang terkait dengan periode waktu
28 kedua.
29
30 PA152. Jika jumlah yang dilindung nilai untuk satu periode
31 waktu penyesuaian nilai dikurangi tanpa disertai penghentian
32 pengakuan aset (atau kewajiban) yang terkait, maka jumlah
33 yang dimasukkan dalam item yang disajikan sebagai satu baris
34 terpisah sebagaimana yang dimaksudkan dalam paragraf
35 PA135(g) yang terkait dengan pengurangan tersebut harus
36 diamortisasi sesuai dengan paragraf 95.
37
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.149—ED


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1 PA153. Entitas dapat menerapkan pendekatan yang


2 digariskan dalam paragraf PA135–PA152 pada portofolio
3 lindung nilai yang sebelumnya telah dilaporkan sebagai lindung
4 nilai atas arus kas sesuai PSAK 55 (revisi 2006). Entitas
5 tersebut harus membatalkan (revoke) penetapan lindung nilai
6 atas arus kas tersebut sesuai paragraf 101(d) dan menerapkan
7 ketentuan yang digariskan dalam paragraf tersebut. Entitas juga
8 menetapkan ulang lindung nilai tersebut sebagai lindung nilai
9 atas nilai wajar dan menerapkan pendekatan yang digunakan
10 dalam paragraf PA135–PA152 secara prospektif untuk periode-
11 periode akuntansi selanjutnya.
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

55.150—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 55.151—ED


EXPOSURE DRAFT

ED PSAK No. 55 (Revisi 2006) September 2006

PERNYATAAN STANDARAKUNTANSI KEUANGAN


INSTRUMEN KEUANGAN:
PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN

IKATANAKUNTANINDONESIA
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

ED No. PERNYATAAN
55 STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

INSTRUMEN KEUANGAN:
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
Hak cipta © 2006, Ikatan Akuntan Indonesia

Diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia
Jl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310
Telp. (021) 319 04232
Fax. (021) 724 5078
Homepage: www.iaiglobal.or.id
Email: iai-info@akuntan-iai.or.id

ii Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

DAFTAR ISI

Paragraf
PENDAHULUAN ........................................................................ 01-07
Tujuan ......................................................................................... 1
Ruang Lingkup ........................................................................... 2-6
Definisi ........................................................................................ 7-8
Derivatif Melekat ........................................................................ 9-13
PENGAKUAN DAN PENGHENTIAN PENGAKUAN ................. 14-42
Pengakuan awal ..................................................................... 14
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan ............................. 15-37
Transfer yang Diakui sebagai Penghentian Pengakuan ........ 24-28
Transfer yang tidak Diakui sebagai Penghentian Pengakuan 29
Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang ditransfer ........... 30-35
Transfer Keseluruhan ............................................................ 36-37
Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang lazim (regular) .. 38
Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan .......................... 39-42

PENGUKURAN ........................................................................... 43-71


Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan .... 43-44
Pengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan Awal ............... 45-46
Pengukuran Kewajiban Keuangan Setelah Pengakuan Awal ...... 47
Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar .............................. 48-50
Reklasifikasi ................................................................................ 51-55
Keuntungan dan Kerugian ......................................................... 56-58
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan ......... 59-71
Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan
Diamortisasi ..................................................................... 64-66

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA iii


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

Aset keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan ............. 67


Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual ......................... 68-71

LINDUNG NILAI ........................................................................ 72-105


Instrumen Lindung Nilai ............................................................. 73-78
Instrumen yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai ........... 73-74
Penetapan Instrumen Lindung Nilai ...................................... 75-78
Item yang Dilindung Nilai ........................................................... 79-86
Item yang memenuhi Kualifikasi Dilindung Nilai ................... 79-81
Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai 82-83
Penetapan Item Non Keuangan sebagai Item yang Dilindung
Nilai .................................................................................. 84
Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang Dilindung Nilai 85-86
Akuntansi Lindung Nilai ............................................................. 87-105
Lindung Nilai atas Nilai Wajar ............................................... 89-97
Lindung Nilai atas Arus Kas ................................................. 98-104
Lindung Nilai atas Investasi Neto ......................................... 105

TANGGALEFEKTIF DAN TRANSISI ....................................... 106-111

PEDOMANAPLIKASI
Ruang Lingkup ................................................................ PA1–PA6

Definisi ............................................................................. PA7-PA39


Suku-bunga-efektif ..................................................... PA17-PA20
Derivatif ...................................................................... PA21-PA25
Biaya Transaksi .......................................................... PA26
Aset keuangan dan Kewajiban keuangan yang
dimiliki untuk diperdagangkan ............................. PA27-PA28
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo ......................... PA29-PA38
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang ........................ PA39
Derivatif Melekat ............................................................. PA40-PA48
Instrumen Keuangan yang Mengandung Derivatif Nelekat PA40-PA48
Pengakuan dan Penghentian Pengakuan ......................... PA49-PA78
Pengakuan Awal ......................................................... PA49-PA50
Penghentian pengakuan Aset keuangan .................... PA51-PA59
Transfer yang Memenuhi Kriteria Penghentian
Pengakuan ............................................................ PA60-PA61
Transfer yang Tidak Memenuhi Kriteria Penghentian
pengakuan ............................................................ PA62

iv Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA


Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer PA63


Transfer keseluruhan .................................................. PA64-PA65
Contoh-contoh ........................................................... PA66-PA67
Pembelian atau Penjualan Reguler Aset Keuangan .... PA68-PA71
Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan .......... PA72-PA78
Pengukuran ...................................................................... PA79-PA108
Pengukuran Awal Aset keuangan dan Kewajiban
keuangan .................................................................... PA79-PA80
Pengukuran Aset keuangan setelah Pengukuran Awal PA81-PA83
Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar ............. PA84-PA85
Pasar Aktif: Harga Kuotasi ......................................... PA86-PA88
Pasar Aktif Tidak Tersedia: Teknik penilaian .............. PA89-PA95
Pasar Aktif Tidak Tersedia: Instrumen Ekuitas ........... PA96-PA97
Input yang Digunakan dalam Teknik Penilaian ........... PA98
Keuntungan dan Kerugian ......................................... PA99
Penurunan Nilai dan Tidak Tertaguhnya Aset Keuangan PA100-PA109
Aset keuangan yang dicatat pada Biaya Perolehan
Diamortisasi .......................................................... PA100-PA108
Pendapatan Bunga Setelah Pengakuan Penurunan
Nilai ....................................................................... PA109
Lindung Nilai ................................................................... PA110-PA134
Instrumen-intrumen Lindung Nilai ............................. PA110-PA113
Instrumen yang memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai . PA110-PA113
Items yang Dilindung Nilai ......................................... PA114-PA121
Items yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai ........ PA114-PA117
Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang
dilindung nilai ....................................................... PA118-PA119
Penetapan Item non keuangan sebagai Item yang
Dilindung .............................................................. PA120
Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang
Dilindung Nilai ...................................................... PA121
Akuntansi Lindung Nilai ............................................ PA122-PA153
Penilaian Efektivitas Lindung Nilai ............................. PA125-PA134
Akuntansi Lindung Nilai atas Nilai Wajar untuk
suatu Lindung Nilai Portofolio dari Risiko
Suku Bunga .......................................................... PA135-PA153

Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA v

You might also like