You are on page 1of 4

Menyusuri pembelajaran sains 11: Peta Konsep

Leo Sutrisno

Peta konsep diusulkan dan dikembangkan Prof. Joseph D.


Novack dari Universitas Cornell, AS pada tahun 1983. Peta konsep
adalah teknik visual untuk menunjukkan struktur imformasi yaitu
bagaimana konsep-konsep dalam suatu domain tertentu saling
berhubungan. Peta konsep ini dibuat berdasarkan teori Ausable
tentang belajar yang bermakna yang menekankan bahwa hasil belajar
tentang suatu pengetahuan yang baru dipengaruhi oleh pengetahuan
yang telah ada sebelumnya. Pengetahuan yang baru menjadi
bermakna apabila secara substantif berkaitan dengan kerangka
pengetahuan sebelumnya. Pengetahuan yang baru bukan ‘tempelan’
tambahan bagi pengetahuan sebelumnya. Peta konsep dapat
menvisualisasikan kerangka berpikir seseorang dan juga
menyebabkan pengetahuan awal seseorang lebih jelas terlihat.
Menurut Novak, konsep yang baru diperoleh dengan cara
menemukan (discovery) seperti yang dilakukan para balita, atau dari
belajar seperti yang dilakukan para siswa di sekolah. Namun,
sebagaian siswa belajar konsep di sekolah itu ‘hanya’ menghapalkan
definisinya dan atau mengingat penggunaannya untuk menyelesaikan
soal. Mereka tidak menangkap makna pengertian yang terkandung
dalam definisi tersebut.
Suatu peta konsep tediri atas beberapa konsep dan garis-garis
yang menunjukkan sifat hubungan antar konsep itu. Berikut disajikan
peta konsep Fisika
Dalam fisika, telah dikembangkan hyperphysics oleh Carl R.
(Rod) Nave, Department of Physics and Astronomy, Georgia State
University, Atlanta, Georgia, AS (Gambar 1). Hyperphysics ini, pada
tahun 2005, telah memperoleh penghargaan dari Merlot Classic
Award winner. Disebutkan bahwa situs hyperphysics ini sangat
komprehensif, creatif, and berpengaruh besar pada mahasiswa
seluruh dunia. Materi disusun dalam banyak sekali peta konsep.
Berikut disajikan peta konsep untuk melihat hubungan sejumlah
besaran poko dalam mekanika..
Gamba
r1

Mekanika merupakan salah satu cabang dari fisika besaran dan


satyan pokoknya dikembangkan. Rantai logis bermula dari deskripsi
tentang gerak menuju penyebab gerak (gaya dan tegangan) dan
kemudian dilanjutkan hingga akibat-akibat dari gaya yang bekerja
pada suatu benda. Besaran-besaran pokok dalam mekanika adalah
massa, panjang dan waktu. Semua besaran mekanika dapat
dinyatakan dalam bentuk hubungan dari ketiga besaran ini.

Hubungan antar besaran dapat ditunjukkan dalam bentuk ‘rantai’


seperti disajikan pada Gambar 2. Pajang lintasan yang dilalui sebuah
benda yang sedang bergerak selama satu satuan waktu (missal: detik)
disebut kecepatan. Perubahan kecepatan dalam satu satuan waktu
(missal per detik) disebut percepatan. Jika besaran percepatan ini
dikalikan dengan massa maka harganya sama dengan gaya yang
bekerja pada benda tersebut. Anda tentu dapat melanjutkan ke
besaran besaran yang lain. Dengan cara seperti ini maka besaran dan
satuannya tidak perlu dihapal mati.
Panja Dibagi
oleh

Sama
denga
W

Dengan
Kecepa arah
Diba
gi

W
Sama
denga
Dikalikan
Percepat
dengan

Sama Mass
denga

G Gambar
2

Penggunaan Peta Konsep

Sejak dicetuskan, 1983, hingga kini peta konsep telah diterapkan


diberbagai hal. Peta konsep dapat dipakai untuk mengumpulkan
gagasan baru melalui curah pendapat dalam diskusi kelompok
terarah (Focus group discussion). Peta konsep juga telah digunakan
untuk menggali miskonsepsi siswa. Peta konsep juga digunakan
untuk membantu meningkatkan pemahaman seseorang tentang
sesuatu yang disajikan lewat tulisan. Bobby dePorter dalam Quantum
Learningnya membuat tutuntan menggunakan peta konsep untuk
membuat catatan dan untuk membuat tulisan. Sejak diusulkan, sudah
sekitar 150 penelitian tentang pengaruh peta konsep pada hasil
belajar.
Kini muncul pemikiran penggunaan peta konsep sebagai 
salah satu alat asesmen. Istilah asesmen digunakan sebagai pengganti 
ulangan atau ujian karena ada anggapan untuk menilai pengetahuan 
dan ketrampilan siswa secara individual memerlukan intergrasi dari 
banyak informasi. Peta konsep dapat digunakan sebagai salah satu 
informasi untuk asesmen itu.
Ada baiknya para guru mencoba membuat peta konsep ini dan 
menggunakannya pada pelajaran. Bisa juga dikerjakan bersama siswa 
di kelas. Semoga.

You might also like