You are on page 1of 19

MAKALAH

PROFESI KEPENDIDIKAN
“PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA
DI SMK KESEJAHTERAAN KELUARGA”

Disusun Oleh:
1. Hossiyatur Robbah (090210101033)
2. Dina Tri Septining Tyas (090210101039)
3. Ahmad Adi Setiawan (090210101093)
4. Lubis Muzaky (090210101096)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2010
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya berupa kemampuan berpikir dan
analisis sehingga dapat terwujud makalah Profesi Kependidikan ini.
Penyusunan makalah ini dilakukan setelah kami melakukan observasi
kepada suatu Sekolah Menengah Kejuruan tentang bagaimana Pengelolaan
Pendidikan Sistem Ganda di SMK tersebut.
Dengan terselesaikannya makalah ini, tak lupa disampaikan terima kasih
kepada bapak Dr Sulthon Masyhud, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
Profesi Kependidikan ini, bapak Aji selaku pengelola PSG di SMKN 3 Jember,
teman-teman mahasiswa yang banyak memberikan dorongan dan bantuan serta
semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah banyak
memberikan bantuan untuk penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari, bahwa hasil penyusunan makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan diterima dengan
senang hati.
Akhirnya kami berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat sesuai
dengan apa yang diharapkan. Amien !

Jember, 18 Maret 2010

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

halaman
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah………………………………………………1
Rumusan Masalah………………………………………………….
…1
Tujuan Kegiatan………………………………………………….…...2
Manfaat…………………………………………………………..…...2

2. PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan
Pustaka………………………………………………….......3
2.2 Paparan Hasil Observasi/
wawancara…………………………………6
2.3
Diskusi………………………………………………………….........13
2.4 Faktor-Faktor pendukung dalam
pelaksanaan………………….........14
2.5 Kendala-Kendala Dalam
pelaksanaan………………………….........14

3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan………………………………………………….............15
3.2
Saran………………………………………………………………..15

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang
Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang secara sadar dirancang
untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan
pandangan hidup. Pendidikan baik formal maupun non formal sebagai utama
pembangunan sumber daya manusia , harus secara jelas berperan membentuk
peserta didik aset bangsa, yaitu menjadi manusia produktif dan berpenghasilan
yang mampu menciptakan produk unggul. Agar peserta didik dapat terjun di
masyarakat dengan profesionalisme kerja yang berkompeten maka terbentuk
Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Untuk itu, agar Pendidikan Sistem Ganda
berjalan dengan baik maka diperlukan pengelolaan yang baik.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan
pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematis dan sinkron
antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaaan keahlian yang
diperoleh melalui langsung di dunia kerja (Sidi, 2003: 128). Hal itu dilakukan
agar tamatan memiliki ukuran kemampuan seperti yang dipersyaratkan dunia
kerja, maka diupayakan adanya standar kemampuan untuk jenis atau bidang
pekerjaan tertentu.
Dalam suatu Pendidikan Sistem Ganda (PSG) diperlukan pengelolaan
yang baik agar tujuan dalam Pendidikan Sistem Ganda (PSG) tersebut bisa
tercapai. Maka dengan dasar itulah kami melakukan penelitian atau observasi di
sebuah Sekolah Menengah Kejuruan yang bernama SMKN 3 Jember.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)?
2. Apa tujuan dilaksanakannya Pendidikan Sistem Ganda (PSG)?
3. Bagaimana sistem pengelolaan PSG di SMKN 3 Jember?
4. Ada berapa program keahlian di SMKN 3 JEMBER?
5. Bagaimana pola bimbingan terhadap siswa untuk mencapai tujuan
yang ingin dicapai oleh SMKN 3 Jember?
6. Bagaimana kriteria siswa yang sudah siap terjun ke dunia industri?

4
7. Apa saja kendala–kendala dalam pelaksanaan PSG di SMKN 3
Jember?

1.3 Tujuan Kegiatan


1. Untuk memahami pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
2. Untuk mengetahui tujuan dilaksanakannya Pendidikan Sistem Ganda
(PSG)
3. Untuk mengetahui sistem pengelolaan PSG di SMKN 3 Jember
4. Untuk mengetahui kendala–kendala dalam pelaksanaan PSG di SMKN 3
Jember

1.4 Manfaat
1. Dapat menambah wawasan tentang pengelolaan PSG.
2. Memahami bagaimana cara pengelolaan PSG agar berjalan dengan baik.

5
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan


menengah yang mempersiapkan siswa siap kerja di bidang tertentu sesuai
keahliannya (UUSPN, 2003). Dengan kata lain, SMK berperan mengembangkan
kompetensi siswa di bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi siswa adalah
pengetahuan, sikap, keterampilan, dan kreativitas yang teraktualisasi dalam
kemampuan melakukan suatu pekerjaan tertentu, ditopang komitmen, semangat
yang tinggi dengan prosedur yang benar (Depdiknas, 2002).
Hasil penelitian menunjukan bahwa umumnya tamatan SMK masih
kurang menguasai pekerjaan praktik lapangan, dan sikap sebagai teknisi yang
berkaitan denga disiplin, ketekunan, komitmen, kreativitas, kecerdasan, dan kultur
kerja masih harus dikembangkan (Soemadi, 1991). Maksunya tamatan SMK
masih belum memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan sekolah dan
dibutuhkan di dunia usaha dan industri. Upaya unntuk mengembangkan
kompetensi siswa yang sesuai kompetensi dunia usaha dan industri prlu dijalin
kerja sama dengan dunia usaha dan industri dalam program Pendidian Sistem
Ganda (PSG).
Pendidikan Sistem Ganda adalah suatu bentuk penykenggaraan pendidikan
keahlian profesional, yang memadukan secara sistematik dan siskron antara
program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai sutu tingkat keahlian
professional (Sidi, 2003: 128). Dimana keahlian professional tersebut hanya dapat
dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik, dan kiat.
Semua siswa diwajibkan untuk melaksanakan kerja industri (Prakerin) pada
semester tertentu.Pelaksanaan praktek tersebut dimaksudkan untuk melengkapi
system belajar siswa dengan mengalami suasana langsung agar dapat memiliki

6
kemampuan yang sesuai dengan dipersyaratkan oleh Dunia Kerja serta pada
akhirnya tamatannya dapat mengisi kesempatan kerja yang ada.

TEORI PRAKTEK
Pemerintah Dunia Usaha
SMK Perusahaan
Guru SMK SISWA Instruktur
Pembinaan Perusahaan
oleh Pembinaan
Pemerintah oleh
Perusahaan

“Interksi Sekolah dan DuDi melalui para siswa"

Implementasi PSG dengan melaksanakan program Prakerin bagi siswa


SMK, yaitu siswa dalam kerja Prakerin di DuDi (Dunia Usaha dan Industri)
diperlakukan sebagai karyawan. Dalam pelaksanaan Prakerin, siswa mendapat
bimbingan dari instruktur atau karyawan yang bekerja menangani pekerjaan
tersebut.
Tujuan dari Prakerin:
1) Mendapatkan pengalaman bekerja di dunia indstri.
2) Memahami sikap, disiplin, dan kultur jaringan.
3) Mendapatkan kompeteni kejuruan sesuai standar kompetensi yang
ditentukan DuDi.
4) Mendapatkan kompetensi social.
Ciri-ciri Prakerin meliputi pekerjaan yang dilakukan sisw:
1) Sinkron dengan bidang keahlian atau program studi yang dimiliki siswa.
2) Terkait dengan pengetahuan yang diterima di sekolah.

7
3) Mengacu menguasai kompetisi tertentu sesuai dengan standar bidang
pekerjaan atau profesi tertentu di DuDi.
4) Merupakan pekerjaan nyata di dunia indstri dan bukan simuklasi..
Untuk mencapai tujuan PSG dibutuhkan pola bimbingan yang tepat
dengan ciri-ciri diantaranya, tersedianya waktu orientasi sebelum bekerja,
tersedianya waktu diskusi antara siswa dan pembimbing, tersedianya rotasi
pekerjaan di DuDi, terjadinya interaksi antara siswa dan pekerja, pemberiaan
tugas serta kepercayaan nyata di DuDi. Untuk menggetahui hasil PSG, evaluasi
dapat dilakukan denga cara mengukur penguasaan kompetiai DuDi, menilai siswa
satu persatu, bahan tes bersumber dari stadar kompetensi yang dipakai DuDi.
Kompetensi siswa dapat dikembangkan melalui program PSG jika
diterapkan pengelolaan yang baik dan tepat.Secara nasional pengelolaan PSG
telah diatur dalam keputusan Mendikbud No. 323/U/1997, tentang
penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada sekolah menengah kejuruan.
Pasal 26 menjelaskan:
1. Pengelolaan PSG sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional menjadi
tanggung jawab Menteri Pendidikan.
2. Pengelolaan praktek kerja di instusi pasangan secara nasional menjadi
tanggung jawab MPK.KADIN dan Departemen Pendidikan.
Pasal 27 menjelaskan sebagai berikut:
1. Pengawas PSG tingkat pusat menjadi tanggung jawab Departemen
Pendidikan Nasional dan MPKN.
2. Penagwasan PSG pada tingkat provinsi menjadi tanggung jawab Kantor
Departemen Pendidikan dan MPKP.
3. Pengawasan PSG pada SMK dan institusi pasangan menjadi tanggung
jawab Kepala Sekolah dan Majelis Sekolah.
Model penyelenggaraan PSG ada dua, yaitu day release model, dan block
release model. Day release model adalah model yang disepakati bersama dari
enam hari belajar dalam satu minggu, beberapa hari siswa belajar di institusi
pasangan dan beberapa hari siswa belajar di sekolah. Block release model adalah
model yang disepakati bersama bulan atau catur wulan yang mana siswa harus

8
belajar di institusi pasangan.Untuk peningkatan pelayanan PSG, di setiap sekolah
dibentuk organisasi atau badan peran serta masyarakat seperti badan pembantu
penyelenggaraan pendidikan (BP 3), komite sekolah, dewan sekolah, majelis
sekolah, atau organisasi lainnya yang bertujuan
1. Untuk membantu kelancaran pelaksanaan PSG.
2. Memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan SMK.
3. Membantu, mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan PSG.
4. Membantu pembiyaan PSG yang diselenggarakan SMK.

2.2 Paparan Hasil Observasi / Wawancara


Dalam penelitian ini kami melakukan observasi terhadap sebuah sekolah
menengah kejuruan yaitu “SMKN 3 JEMBER” yang terletak jalan Dr.Subandi no.
31 yang merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang maju dan
berkompeten.
Di mana memiliki beberapa visi dan misi sebagai berikut :
 VISI
Menyiapkan tenaga kerja menengah yang beriman dan bertaqwa
profesional mandiri dan mampu bersaing di bidang pariwisata,
kesejahteraan keluarga dan teknologi informatika di era global.
 MISI
1. menyiapkan tamatan yang berkepribadian unggul, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kompetensi dan
mampu mengembangkan diri.
2. Menyiapkan dan mencerdaskan siswa menjadi warga Negara yang
baik dan menjadi manusia yang seutuhnya.
3. Menyiapkan peserta didik dengan kompetensi terstandart dalam
bidang :
a. Pariwisata-akomodasi perhotelan, tata boga, kecantikan.
b. Kesejahteraan keluarga (tata busana)
c. Teknologi informatika (Rekayasa Perangkat Lunak)

9
Sekolah Menengah Kejuruan ini memiliki 22 kelas dimana terbagi dalam 5
program keahlian , yaitu:
 Akomodasi perhotelan.
Sejumlah 2 ruang kelas 1, 1 ruang kelas 2, 1 ruang kelas 3.

 Tata busana.
Sejumlah 3 ruang kelas 1, 3 ruang kelas 2, 3 ruang kelas 3.
 Tata boga.
Sejumlah 1 ruang kelas 1, 1 ruang kelas 2, 1 ruang kelas 3.
 Tata kecantikan.
Sejumlah 2 ruang kelas 1, 1 ruang kelas 2, 1 ruang kelas 3.
 Rekayasa perangkat lunak (RPL).
Sejumlah 1 ruang kelas 1, kelas 2 dan 3 belum ada.
Namun hanya Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang belum
melaksanakan sistem PSG, karena program ini merupakan program keahlian yang
baru saja dibuka yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar industi.
Dari hasil observasi yang kami lakukan dengan memberikan sejumlah
pertanyaan yang terlampir, maka diperoleh sejumlah informasi sebagai berikut :
A. PENGERTIAN PSG
Pendidikan Sistem Ganda merupakan suatu sistem yang didalamnya
terdapat dua sistem pembelajaran yaitu belajar di sekolah dan belajar di dunia
industri. Di sekolah mereka memperoleh materi-materi yang berhubungan dengan
dunia industri dan praktek sesuai dengan materi yang diberikan di sekolah.
Sedangkan di industri, mereka belajar menerapkan materi dari sekolah yang
mungkin dalam prakteknya sangat berbeda dengan di dunia indstri. Jadi dalam
pelaksanaan PSG ini, mereka mampu mengikuti apa yang sedang berkembang di
dunia indstri saat ini.

10
B. TUJUAN PELAKSANAAN PSG
Tujuan dari pelaksanaan PSG diantaranya:
1. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta
institusi pasangan.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan etos
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
3. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
4. Memperkokoh Link and Match antara sekolah dan dunia kerja.
5. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
6. Meningkatkan efisiensi proses Pendidikan Menengah Kejuruan melalui
pendayagunaan sumber daya pendidikan.

C. PENGELOLAAN PSG
Pengelolaan PSG di SMKN 3 JEMBER dilakukan dengan membentuk
kelompok kerja (Pokja) yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya program
dan mengkoordinir pelaksanaan PSG di SMKN 3 JEMBER. Adapun susunan
kelompok kerja di SMKN 3 JEMBER adalah telah terlampir.
Dimana tugas masing-masing jabatan sebagai berikut :
I. Ketua
1.Sebagai Koordinator kegiatan pelaksanaan pendidikan sistem ganda
(PSG)/Praktik Industri
2.Memutuskan rencana program dan Jadwal pelaksanaan Praktik Industri
sesuai dengan program kurikulum.
3.Menentukan kebijakan terhadap masalah-masalah yang terjadi pada
pelaksanaan praktik industri.
4.Menerima laporan dan usulan dari koordinator jurusan.
5.Menyampaikan dan memberikan laporan pelaksanaan praktik industri
kepaqda Kepala Sekolah.

11
II. Sekretaris
1.Mengerjakan dan melengkapi administrasi kesekretariatan PSG
2.Melaksanakan tertib administrasi pelaksanaan Praktik Industri
3.Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan pelaksanaan PSG
4.Menyusun dan menyiapkan laporan pelaksanaan praktik industri
III. Bendahara
1.Mengerjakan tertib administrasi keuangan
2.Menyusun rencana anggaran dana PSG
3.Menentukan penggunaan anggaran sesuai rencana anggaran yang
ditetapkan.
4.Menyusun dan menyiapkan laporan penggunaan anggaran dana PSG.
IV. Koordinator program keahlian
1.Mengkoordinasikan pelaksanaan pendataan dan pemetaan dudi sesuai
dengan klasifikasi yang dibutuhkan bersama team pendataan
2.Melakukan pemetaan penempatan siswa praktik industri bersama team
pendataan.
3.Menentukan guru petugas monitoring dan evaluasi siswa praktik industri.
4.Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi laporan peserta prakerin bersama
team evaluasi.
V. Pembimbing praktek
1. Melakukan pembimbingan dan pengarahan pada siswa praktik industri.
2. Melakukan indentifikasi masalah yang terjadi pada siswa prakerin yang
menajdi bimbingannya.
3. Memberikan laporan hasil pembimbingan dan monitoring kepada rapat
pokja PSG.
Kelompok kerja berfungsi untuk mengatur dan bekerja sama dengan
koordinator program keahlian untuk membahas bagaimana pelaksanaan PSG.
Dalam pelaksanaan PSG yang diatur oleh Pokja terdapat beberapa tahap,
diantaranya:

12
1. Pendataan
Dalam pendataan ini, Pokja mencari dan menetapkan tempat-tempat
industri yang akan dijadikan tempat praktik yang layak dan sesuai dengan
kompetensi siswa.
2. Pembekalan
Pembekalan dilakukan sebelum siswa terjun ke duni kerja. Pembekalan
ini dilakukan oleh Pokja dan Prgram keahlian masing-masing, diantaranyan:
 Pokja melakukan pembekalan selama satu minggu
 Program keahlian masing-masing memberikan pembekalan selam satu
bulan.
Tujuan dari pembekalan ini, yaitu memberikan materi pembelajaran yang
mengacu pada dunia industri agar siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan
kerja karena lingkungan kerja sangat berbeda dengan lingkungan sekolah.
3. Penerjunan
Di dalam penerjunan ini, siswa ditempatkan di tempat-tempat industri
sesuai dengan program keahlian masing-masing.
4. Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan satu bulan sekali oleh pembimbing program
keahlian masing-masing. Dalam pemantauan tersebut, pemantau mencatat kondisi
dan keluhan siswa selama berada di tempat industri. Selain itu pihak industri juga
diwajibkan untuk memberikan informasi kepada sekolah mengenai keadaan siswa
selam praktek. Hal ini dilakukan agar tetap tejalinnya hubungan antara pihak
sekolah dengan industri, pemberian informasi tersebut biasanya dilakukan tiap
tanggal 10 selama masa praktik berlangsung.

5. Praktik
Masa praktik PSG umumnya dilaksanakan selama 4 bulan, namun ada
juga program keahlian yang melaksanakan PSG lebih dari 4 bulan yaitu
akomodasi perhotelan yang melaksanakan PSG selama 6 bulan khususnya di

13
hotel-hotel berbintang. Selama praktik tersebut, siswa harus mengikuti peraturan
yang berlaku di tempat industri dan terlepas dari peraturan sekolah.

6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah siswa melakukan praktik selam 4 bulan di
tempat industri.Evaluasi ini dapat berupa pembuatan laporan, presentasi, dan
praktik. Karena teknik-teknik yang di ajarkan di sekolah berbeda dengan dunia
indusrti. Dari evaluasi tersebut dimaksudkan agar sekolah itu mampu memberikan
dan mengembangkan teknik-teknik praktik yang akan diajarkan kepada siswa
sesuai kebutuhan dan perkembangan industri saat ini. Setelah melaksanakan PSG
tersebut, siswa mendapatkan sertifikat dari masing-masing industri sebagai bukti
bahwa mereka telah melakukan praktik di industri tersebut. Jika siswa tersebut
memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik selama praktik, ada
kemungkinan setelah lulus mereka akan direkrut oleh perusahaan tersebut.

D. PROGRAM PELATIHAN

Untuk melaksanakan program PSG, maka kelompok kerja (pokja) telah


menyusun program pelatihan pada dunia usaha dan dunia indutri secara bersama
dengan institusi pasangan. Program pelatihan tersebut antara lain :
1. Program Pelatihan Tata Busana
a. Bidang Usaha Garmen
b. Bidang Usaha Butik
2. Program Pelatihan Tata Boga
a.Bidang usaha Hotel
b. Bidang usaha Rumah Makan
3. Program Pelatihan Akomodasi Perhotelan
a.Front Office
b. House Keeping
4. Tata Kecantikan
 Bidang Usaha Salon Kecantikan Rambut

14
Program pelatihan tersebut dilaksanakan di dunia industri dan dunia usaha baik
menengah maupun besar sebagaiman terlampir.
Praktik ke dunia industri ini dilakukan oleh siswa siswi SMK semester 4.
Karena siswa pada semester ini telah dirasa mampu beradaptasi dengan dunia
industri. Adapun jumlah siswa SMKN 3 JEMBER yang akan melaksanakan
praktik industri tahun ajaran 2009-2010 sebanyak 178 siswa, terdiri dari:
1. Program keahlian Tata Busana : 74
2. Program keahlian Restoran : 52
3. Program keahlian Akomodasi Perhotelan : 37
4. Program keahlian Tata Kecantikan : 15
Beberapa industri mengadakan sebuah uji tes yang meliputi tes tulis dan
tes wawancara yang wajib diikuti oleh siswa, namun ada juga tempat industri
yang tidak mengharuskan tes sebelum memasuki tempat industri. Biasanya yang
melakukan tes adalah tempat industri yang besar dan berkualitas.
Penilaian dilakuakan oleh pihak industri. Lulus atau tidaknya siswa
tergantung dari penilaian pihak industri. Setiap harinya mereka akan dicatat sikap
dan kelakuannya. Pihak sekolah tidak ikut campur dan hanya menerima penilaian
dara pihak industri. Setiap tanggal 10, siswa harus memberikan laporan kepada
pembimbing program keahlian masing-masing tentang keadaan mereka disana

Kendala-kendala dalam pelaksanaan PSG:


Dalam pelaksanaan PSG di SMKN 3 Jember memiliki kendala dalam
hal ekonomi khususnya keadaan ekonomi orang tua suswa yang bersangkutan.
Misalnya saja adalah biaya trasportasi siswa untuk ke tempat praktik dimana
tempat praktik yang jauh membutuhkan biaya besar. Disamping biaya transportasi
beberapa perusahaan juga menetapkan biaya praktik yang lumayan tinggi.
Selain itu, pada umumnya pemberian materi di sekolah sangat berbeda
dengan apa yang diinginkan dengan pasari ndustri. Sehingga akan timbul
kesenjangan pada siswa.

15
2.3 DISKUSI OBSERVASI
Dari hasil observasi yang telah kami lakukan, terdapat kesamaan antara
teori yang kami miliki dengan hasil observasi. Didapat beberapa kesamaan yaitu
dalam hal tujuan pelaksanaan PSG dan pengelolaan guna meningkatkan pelayanan
PSG.
 Tujuan pelaksanaan PSG
Berdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa tujuan pelaksanaan
PSG di SMKN 3 Jember adalah untuk menghasilkan yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, etos kerja, dan sikap yang menjadi bekal dasar
pengembangan dirinya secara berkelanjutan yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja. Hal itu sesuai dengan teori yang ada, dimana tujuan
tersebut itu akan menghasilkan siswa yang mampu berkompetensi dengan
perkembangan dunia usaha dan industri.
 Pengelolaan PSG
Berdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa dalam pengelolaan
dan penyelenggaraan PSG di SMKN 3 Jember dilakukan dengan cara
membentuk kelompok kerja (Pokja) untuk memudahkan dalam pelayanan
PSG. Hal itu sesuai dengan teori yang ada yaitu dalam penelolan PSG, di
setiap sekolah dibentuk suatu orgganisasi ataupun kelompok kerja, dimana
kelompok kerja tersebut berfungsi untuk memperlancar jalannya program
PSG

Namun juga terdapat beberapa perbedaan dalam pola bimbingan terhadap


siswa yang akan melakukan PSG dan model penyelenggaraan PSGnya.
Berdasarkan hasil observasi, didapatkan bahwa model
penyelenggaraan PSG di SMKN 3 Jember adalah mengacu pada
pemberian materi dan praktik lebih banyak dilakukan di sekolah dan
pelaksanaan PSG dilakukan ketika siswa menempuh semester 3. Hal itu
berbeda dengan teori yang ada, yaitu model day realease model, dan block
release model.

16
2.4 Faktor-faktor pedukung dalam pelaksanaan observasi
 Lokasi SMK yang terjangkau
Sekolah yang terletak di Jl. Soebandi 31 Jember ini tergolong mudah
untuk dijangkau.
 Objek wawancara
Guru-guru di SMKN 3 Jember memberikan informasi secara lengkap apa
saja yang kita inginkan.
 Sumber teori
Selain mendapat informasi dari guru-guru di sekolah, diperoleh juga
infornasi dari beberapa buku dan sejumlah media masa yang sangat
membantu.

2.5 Kendala-kendala dalam pelaksanaan observasi


 Transportasi
 Waktu
Sulitnya menyamakan waktu antara pihak sekolah dan kita, karena
terbenturnya dengan waktu kuliah dengan waktu mengajar guru di SMKN
3 Jember. Sehingga harus mencari waktu yang dirasa memungkinkan.

17
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Terjadinya koordinasi yang baik dan benar antara SMKN 3 Jember
dengan dunia usaha dan industri.
2. Sistem pengelolaan dan penyelenggaraan PSG di SMKN 3 Jember telah
sesuai dengan keputusan Mendikbud no.323/U/1997.
3. SMKN 3 Jember telah mempunyai sistem pengurus/kelompok kerja yang
tertata dengan rapi, sehingga pengelolaan PSG-nya bisa berjalan dengan
baik.

3.2 Saran
Untuk meningkatkan hasil program PSG di SMKN 3 Jember hendaknya
berupaya sebaik-baiknya memanfaatkan dan memberdayakan seluruh sumber
daya yang ada untuk menopang program PSG dengan harapan akan semakin
efektif dan efisien pelaksanaan program tersebut. Sarana prasarana sekolah
dilengkapi, lingkungan yang menopang diciptakan, menjalin kerja sama yang
sinergi dengan dunia industri guna menyukseskan program PSG untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Ada beberapa siswa yang mana kala di beri tugas untuk melakukan praktik
PSG di sebuah lembaga-lembaga negeri seperti sekolah-sekolah bahkan
universitas sekalipun., khususnya di FKIP sendiri. Untuk itu, demi kelancaran
terlaksananya praktik diharapkan agar lebih memperhatikan lagi kenyamanan
mereka dan juga memberikan pelayanan yang baik.

18
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 1997. Pedoman teknis pelaksanaan PSG pada SMK. Jakarta:


Dikmenjur Depdiknas.
Tohardi, H.S.1996. Pendidikan Sistem Ganda. Jakarta: BPK Penabur KPS.
Sedarmayanti. 2001. Sumber daya manusia dan produktivitas kerja.
Bandung: Mandar Maju.

19

You might also like