Professional Documents
Culture Documents
Penyerbukan di Alam
Pola variasi genetik di alam sangat ditentukan oleh mekanisme penyerbukan pada
tanaman (Bawa dan Hadley, 1990; Griffin dan Sedgley, 1989). Dalam hal ini, adalah
sangat penting untuk memahami fungsi tanaman sebagai bagian dari populasi – terutama
dalam konteks spesies yang biotically pollinated – sebagai suatu sistem ekologis yang
lebih kompleks.
Maksud dari manajemen polinasi/penyerbukan (pollination management) adalah untuk
memastikan bahwa transfer tepung sari dari genotip yang dibutuhkan telah mencukupi
untuk dapat memproduksi biji dalam kualitas dan kuantitas yang optimal.
• Putik dan serbuk sari masak sebelum terjadinya anthesis (bunga mekar)
• Konstruksi bunga menghalangi terjadinya penyerbukan silang (dari luar),
misalnya pada bunga dengan kelopak besar dan menutup. Contoh : familia
Papilionaceae
• Autogamie: putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama
• Geitonogamie: putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yg berbeda, dalam
pohon yg sama
• Allogamie (Silang): putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg sejenis
• Xenogamie (asing): putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg tidak
sejenis
b). Herkogami
Bunga yang berbentuk sedemikian rupa hingga penyerbukan sendiri tidak dapat terjadi.
Misal Panili yang memiliki kepala putik yang tertutup selaput (rostellum).
c). Heterostili
Bunga memiliki tangkai putik (stylus) dan tangkai sari (filamentum) yg tidak sama
panjangnya
• Agen Biotik
Penyerbukan dengan bantuan agen biotik biasanya terjadi di daerah tropis. Contoh agen
biotik : serangga, kelelawar, burung
• Agen Abiotik
Penyerbukan dengan bantuan agen abiotik biasa terjadi di daerah temperate. Contoh agen
abiotik : angin, air
Menurut Ghazoul (1997), pengunjung bunga (flower visitor) dapat diduga sebagai agen
pembantu penyerbukan (pollinator) jika organisme tersebut dapat memastikan terjadinya
transfer tepung sari pada kepala putik. Sehubungan dengan itu, Griffin dan Sedgley
(1989) mengajukan sejumlah kriteria pollinator efektif yaitu :
1. mengadakan kunjungan yang tetap pada bunga saat tepung sari masak dan putik
reseptif,
2. melakukan aktivitas pada kisaran kondisi cuaca/iklim yang sama dengan saat
terjadinya musim bunga,
3. mengunjungi banyak bunga pada banyak pohon dalam satu populasi,
4. membawa muatan tepung sari yang mencukupi,
5. membuat kontak yang kontinu dengan kepala putik, dengan cara yang dapat
mengakibatkan terjadinya penyerbukan,
6. ada dalam jumlah yang mencukupi.
Pada penyerbukan biotik, tanaman harus membangun sejumlah interaksi dengan agennya
untuk menjamin terjadinya kunjungan yang kontinu, yang berakibat pada terjadinya
transfer tepung sari. Sehubungan dengan keharusannya untuk menarik agen pembantu
penyerbukan, bunga memproduksi atraktan.
a. Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat
ringan, kecil dan kering.
Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
b. Perantara air disebut hidrogami.
Contoh : pada tanaman air.
c. Perantara hewan disebut zoogami.
Bila serangga ⇒ entomogami
burung ⇒ ornitogami
siput ⇒ malakogami
kelelawar ⇒ kiroptorogami
d. Perantara manusia disebut antropogami.
Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.
a. Dikogami : Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal
ini disebabkan karena:
1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ....
(protandri).
....Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung
2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ....(protogini).
b. Didesious : Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah
Contoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)
c. Heterostili : Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak
sama dan berbeda jauh.
Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
d. Herkogami : Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala
putik.
Contoh : vanili
Butir serbuk/serbuk sari ⇒ menempel pada kepala putik ⇒ membentuk buluh serbuk
(2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung
lembaga) ⇒ inti generatif membelah ⇒ 2 inti sperma ⇒ sampai di mikropil, inti
vegetatif mati ⇒ satu inti sperma membuahi sel telur ⇒ embrio. Satu inti sperma
lain membuahi inti kandung lembaga ⇒ endosperma (makanan cadangan bagi
embrio).
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab.
yaitu :
Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari
satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada
nangka, jeruk dan mangga.
Penyerbukan adalah proses jatuhnya serbuk sari ke kepala putik.
Penyerbukan dapat terjadi dengan berbagai perantara :
a. Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan,
kecil dan kering.
Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.
b. Perantara air disebut hidrogami.
Contoh : pada tanaman air.
c. Perantara hewan disebut zoogami.
Bila serangga disebut entomogami, burung disebut ornitogami, siput disebut malakogami,
kelelawar disebut kiroptorogami
d. Perantara manusia disebut antropogami.
Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.
Proses penyerbukan
Butir serbuk/serbuk sari yang jatuh menempel pada kepala putik kemudian membentuk
buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu
kandung lembaga) inti generatif membelah menjadi 2 inti sperma sampai di mikropil, inti
vegetatif mati, satu inti sperma membuahi sel telur menghasilkan embrio. Satu inti
sperma lain membuahi inti kandung lembaga menghasilkan endosperma (makanan
cadangan bagi embrio).
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2125714-penyerbukan-dan-proses-
penyerbukan/