You are on page 1of 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masalah datang silih berganti, kadang datang bersamaan sehingga membuat


kita penat dan merasa tidak sanggup menghadapi kehidupan ini. Namun itulah hidup,
takkan lengkap tanpa lika-liku masalah.

Begitu pula dalam menghadapi soal matematika, terkadang ada soal yang
mampu kita selesaikan dengan mudah dan ada pula yang benar-benar sulit kita
peroleh pemecahannya.

Disinilah kita dituntut untuk mengetahui dan mengenal jenis-jenis masalah


yang biasa kita hadapi agar kita dapat mencari jalan keluar dari masalah tersebut
dengan sistematis sehingga tercapai hasil yang diharapkan.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah makalah ini, antara lain sebagai berikut.


1. Apa yang dimaksud dengan masalah dalam matematika?
2. Jenis-jenis masalah seperti apa saja yang biasa dialami oleh murid dalam
belajar matematika?
3. Bagaimana cara pemecahan masalah dalam matematika?
2

C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan masalah dalam matematika, untuk mengetahui jenis-jenis masalah
yang dihadapi murid dalam matematika, dan untuk mengetahui langkah-langkah
dalam menyelesaikan suatu masalah dalam matematika.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. MAKNA MASALAH

Masalah adalah sebuah kata yang sering kita dengar. Namun sesuatu akan
menjadi suatu masalah bagi seseorang apabila ketika mendapatkannya, dia tidak
mampu menyelesaikan sesuatu tersebut sesuai dengan kemampuannya. Hal itu juga
dapat terjadi dalam pendidikan matematika Sekolah Dasar atau SD. Terkadang ada
masalah bagi kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3), tetapi bukan masalah bagi kelas tinggi
(kelas 4, 5, dan 6).

Masalah merupakan suatu konflik atau hambatan bagi siswa dalam


menyelesaikan tugas pembelajaraannya di kelas. Namun masalah tersebut harus
segera diselesaikan agar proses berpikir siswa terus berkembang. Semakin banyak
permasalahan matematika yang mampu dipecahkan oleh siswa, maka siswa akan
semakin kaya dengan variasi dalam menyelesaikan soal-soal matematika dalam
bentuk apapun.

Bentuk soal matematika di Sekolah Dasar, ada yang berbentuk rutin dan ada
pula yang tidak rutin.
Contoh :
3 × 3 = 9 merupakan soal rutin bagi siswa kelas 2 SD, karena siswa tersebut tidak
perlu berpikir keras dalam menyelesaikan soal tersebut. Tetapi, jika siswa tersebut
diberikan soal 33 × 33 = …. mungkin soal itu akan menjadi suatu masalah bagi
mereka. Inilah yang disebut bentuk soal yang tidak rutin bagi mereka. Dan inilah
4

yang menyebabkan kita harus memberikan pemisahan antara soal yang rutin dan yang
tidak rutin, karena soal yang tidak rutin akan menjadi masalah bagi siswa tersebut.

Aspek penting makna masalah adalah penyelesaian yang diperoleh, tidak


didapatkan dari prosedur rutin. Jika mengalami hal seperti ini, maka orang yang
menyelesaikan masalah tersebut harus berpikir keras dalam menyelesaikannya.
Sehingga dia akan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang dia hadapi.
Penyelesaian yang memerlukan kalkulasi atau perhitungan sederhana dengan aplikasi
langsung rumus-rumus bukan merupakan suatu masalah.
Contoh :
Perhatiakan gambar!
a. Berapakah banyaknya persegi yang terdapat pada gambar di bawah ini.

b. Apakah soal di atas merupakan masalah bagi siswa SD? Jelaskan!


Jawab :
a. Banyaknya persegi diatas adalah 1 + 4 + 9 + 16 = 12 + 22 + 32 + 4s = 30
b. Soal di atas merupakan permasalahan bagi siswa SD, karena siswa SD akan
tertantang dan menghadapi kesulitan untuk menyelesaikannya, serta
memerlukan pencarian yang aktif, natematika dasar dan tekhnik rutin.

B. JENIS-JENIS MASALAH

Jenis-jenis masalah dalam pembelajaran sekolah dasar ada empat, antara lain
sebagai berikut.
1. Masalah Translasi
5

Masalah translasi adalah masalah yang berhubungan dengan aktifitas sehari-


hari siswa. Contoh :
Ade membeli permen Sugus 12 buah. Bagaimana cara Ade membagikan
kepada 24 orang temannya agar semua mendapat bagian dengan adil?

2. Masalah Aplikasi

Masalah aplikasi adalah masalah yang menerapkan suatu konsep, rumus


matematika dalam sebuah soal-soal matematika. Contoh :
Suatu kolam berbentuk persegi panjang yang berukuran panjang 20 meter dan
lebar 10 meter. Berapa luas kolam tersebut?

3. Masalah Proses atau Pola

Masalah proses atau pola adalah masalah yang memiliki pola dan keteraturan
dalam penyelesainnya. Contoh :
2 4 6 8 …
Berapa angka berikutnya?

4. Masalah Teka-Teki

Masalah teka-teki adalah masalah yang sifatnya menerka atau dapat berupa
permainan namun tetap mengacu pada konsep dalam matematika. Contoh :
Aku adalah anggota bilangan asli, aku adalah bilangan perkasa, jika
kelipatannku dijumlahkan maka angka-angka hasilnya adalah aku, siapakah
aku?

C. PEMECAHAN MASALAH
6

Pemecahan masalah memerlukan strategi dalam menyelesaikannya.


Kebenaran, ketepatan, keuletan, dan kecepatan adalah hal-hal yang diperlukan dalam
penyelesaian masalah. Keterampilan siswa dalam menyusun suatu strategi adalah
suatu kemampuan yang harus dilihat oleh guru. Jawaban benar bukan merupakan
standar ukur mutlak, tetapi proses yang lebih penting. Dari mana siswa bisa
mendapatkan jawaban tersebut. Variasi strategi itulah yang diharapkan muncul dalam
pembelajaran siswa di Sekolah Dasar.

Sebuah kerangka kerja untuk memecahkan masalah telah dijelaskan oleh G.


Polya dalam sebuah buku “How to Solve IT!”. Walaupun Polya berfokus pada teknik
pemecahan masalah dalam bidang matematika, tetapi prinsip-prinsip yang
dikemukakannya dapat digunakan pada masalah-masalah umum.

Gambaran umum dari kerangka kerja Polya, antara lain sebagai berikut.

1. Pemahaman pada masalah ( Identifikasi dari tujuan )

Langkah pertama adalah membaca soalnya dan meyakinkan diri bahwa anda
memahaminya dengan benar. Tanyalah diri anda dengan pertanyaan berikut :
 Apa yang tidak diketahui?
 Kuantitas apa yang diberikan pada soal?
 Kondisinya bagaimana?
 Apakah ada kekecualian?

Untuk beberapa masalah akan sangat berguna untuk


7

 Membuat diagramnya dan mengidentifikasi kuantitas-kuantitas yang


diketahui dan dibutuhkan pada diagram tersebut. Biasanya
dibutuhkan.
 Membuat beberapa notasi ( x, a, b, c, V = volume, m = massa, dsb ).

2. Membuat Rencana Pemecahan Masalah

Carilah hubungan antara informasi yang diberikan dengan informasi yang


tidak diketahui, yang memungkinkan anda untuk menghitung variabel yang tidak
diketahui. Akan sangat berguna untuk membuat pertanyaan :
 Bagaimana saya akan menghubungkan hal yang diketahui
untuk mencari hal yang tidak diketahui?

Jika anda tak melihat hubungan secara langsung, gagasan berikut ini mungkin
akan menolong dalam membagi masalah ke sub masalah.

a. Membuat sub masalah


Pada masalah yang kompleks atau sulit, akan sangat berguna untuk
membantu jika anda membaginya kedalam beberapa sub masalah, sehingga
anda dapat menggunakannya untuk menyelesaikan masalah.

b. Cobalah untuk mengenali sesuatu yang sudah dikenali


Hubungkan masalah tersebut dengan hal yang sebelumnya sudah
dikenali. Lihatlah pada hal yang tidak diketahui dan cobalah untuk mengingat
masalah yang mirip atau memiliki prinsip yang sama.

c. Cobalah untuk mengenali polanya.


8

Beberapa masalah dapat dipecahkan dengan cara mengenali polanya.


Pola tersebut dapat berupa pola geometri atau pola aljabar. Jika anda melihat
keteraturan atau pengulangan dalam soal, anda dapat menduga apa yang
selanjutnya akan terjadi dari pola tersebut dan membuktikannya.

d. Gunakan analogi
Cobalah untuk memikirkan analogi dari masalah tersebut, yaitu
masalah yang mirip, masalah yang berhubungan, yang lebih sederhana
sehingga memberikan anda petunjuk yang dibutuhkan dalam memecahkan
masalah yang lebih sulit. Contoh, jika masalahnya ada pada ruang tiga
dimensi, cobalah untuk melihat masalah sejenis dalam bidang dua dimensi.
Atau jika masalah terlalu umum, anda dapat mencobanya pada kasus khusus.

e. Masukkan sesuatu yang baru


Mungkin suatu saat perlu untuk memasukkan sesuatu yang baru,
peralatan tambahan, untuk membuat hubungan antara data dengan hal yang
tidak diketahui. Contoh, diagram sangat bermamfaat dalam membuat suatu
garis bantu.

f. Buatlah kasus
Kadang-kadang kita harus memecah sebuah masalah kedalam
beberapa kasus dan memecahkan setiap kasus tersebut.

g. Mulailah dari akhir ( asumsikan jawabannya )


Sangat berguna jika kita membuat pemisalan solusi masalah, tahap
demi tahap mulai dari jawaban masalah sampai ke data yang diberikan.
9

3. Melaksanakan rencana

Dalam melaksanakan rencana yang tertuang pada rencana kedua, kita harus
memeriksa tiap langkah dalam rencana dan menuliskannya secara detail untuk
memastikan setiap langkah sudah benar. Sebuah persamaan tidaklah cukup.

4. Lihatlah kembali

Kritisi hasilnya, lihatlah kelemahan dari solusi yang didapatkan. Seperti


ketidakkonsistenan atau ambiguitas atau langkah yang tidak benar.
10

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Masalah merupakan suatu konflik,hambatan bagi siswa dalam menyelesaikan


tugas belajaraannya di kelas.

Jenis masalah dalam pembelajaran sekolah dasar ada empat, yaitu : masalah
translasi, masalah aplikasi, masalah proses atau pola, dan masalah teka-teki.

Pemecahan masalah memerlukan strategi dalam menyelesaikannya.


Kebenaran, ketepatan, keuletan dan kecepatan adalah suatu hal yang diperlukan
dalam penyelesaian masalah. Menurut Polya langkah kerja pemecahan suatu masalah
ada empat antara lain sebagai berikut. Pertama, pemahaman pada masalah. Kedua,
membuat rencana dalam memecahkan masalah. Ketiga, melaksanakan rencana. Dan
yang terakhir adalah melihat kembali.

B. SARAN

Dalam memecahkan masalah matematika kita harus memiliki kesabaran.


Carilah solusi dari pemecahamn masalah tersebut dengan menggunakan langkah-
langkah berikut, membaca soal baik-baik, memahami persoalan dalam soal tersebut
kemudian usahakan mencari solusi dari permasalahan tersebut.
11

DAFTAR PUSTAKA

Hafid, Hasaruddin dan Yohanes Pasinggi. 2008. Bahan Ajar Pengantar Dasar
Matematika. Makassar : Universitas Negeri Makassar.

Sumber lain :
http://viewer.eprints.ums.ac.id
http://kangguru.wordpress.com

You might also like