You are on page 1of 3

Teorema Thevenin dan Norton

1. Tujuan Percobaan
1. Memahami teorema Thevenin & teorema Norton.
2. Mengetahui cara memperoleh rangkaian pengganti Thevenin dan rangkaian pengganti Norton
dari suatu rangkaian linier.
3. Mengetahui keterkaitan antara rangkaian pengganti Thevenin dan rangkaian pengganti Norton.
2. Teori Pendahuluan
Teorema Thevenin menyatakan bahwa setiap rangkaian linier kutub dua dapat dinyatakan sebagai
suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber tegangan dengan impedansi serinya, yang disebut
rangkaian secara Thevenin.

Teorema Norton menyatakan bahwa setiap rangkaian linier kutub dua dapat dinyatakan sebagai
suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber arus dengan impedansi paralelnya, yang disebut
rangkaian secara Norton.

VTH IN

(a) (b) (c)

 VTH adalah tegangan rangkaian terbuka (open circuit) pada kutub keluaran rangkaian.
 IN adalah arus hubung singkat (short circuit) yang mengalir di antara kutub keluaran
rangkaian tersebut.
 Z adalah impedansi masukan rangkaian (Z= V TH / IN )

Apabila pada kutub keluaran gambar 2.1 (b) dihubungkan dengan beban Z load, maka berdasarkan
prinsip pembagian tegangan akan diperoleh tegangan V=V TH.Zload/(Zload + Z).

Apabila pada kutub keluaran gambar 2.1 (c) dihubungkan dengan beban Z load, maka berdasarkan
prinsip pembagian arus akan diperoleh hasil arus i=I N.Z/(Zload + Z).
3. Peralatan Praktikum
 Dc power supply 1
 Resistor-resistor 10
 Multimeter 1
 Kabel-kabel

4. Prosedur dan Laporan


1. Membuat rangkaian pada gambar 5.1 dengan menggunakan resistor-resistor yang telah
disediakan.
2. Mengukur tegangan rangkaian terbuka pada kutub keluaran dengan mempergunakan
voltmeter lalu mencatatnya pada tabel 5.1
3. Mengukur arus hubung singkat pada kutub keluaran dengan mempergunakan amperemeter
lalu mencatat hasilnya pada tabel 5.1
4. Menghubungkan kutub keluaran rangkaian gambar 5.1 tersebut dengan beban berupa
resistor, ukur tegangan yang melintasi beban resistor tersebut(gunakan Voltmeter). Ukur
resistansi beban resistor tersebut(gunakan Omhmeter).
5. Mengulangi prosedur (4) dengan beban resistor lain.
6. Mengulangi prosedue (4) dan (5),tetapi yang di ukur adalah arus yang melewati beban
resistor tersebut(gunakan Amperemeter).
7. Mengulangilangi prosedur (1) s/d (6) untuk gambar 5.2.
8. Menentukan rangkaian setara Thevenin berdasarkan hasil percobaan. Menggambarkan
rangkaiannya.
9. Membandingkan hasil pengukuran tegangan pada beban berdasarkan rangkaian setara The
venin.
10. Menentukan rangkaian setara Norton berdasarkan hasil Percobaan. Menggambarkan
rangkaiannya.
11. Membandingkan hasil pengukuran arus pada beban dan hasil analisis arus pada beban
berdasarkan rangkaian setara Norton.
12. Melengkapi tabel 5.1.
13. Memberikan kesimpulan.
Voc ISC VOC/ ISC Vload iload
Percobaan Gambar (IN) (RTH=RN) Rload
Ukur Ukur

5.1 2.45 156mA 15.705


Thevenin Ω

5.2 1.245 20.71mA 62.25 Ω

5.1 24.3mV 9.2mA 2.64 Ω


Norton

5.2 15.8mV 9.2mA I.711 Ω

You might also like