You are on page 1of 12

PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN UPAYA

MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA


March 7, 2009 by rinahistory

A. Latar Belakang Jepang Menguasai Indonesia


a. Modernisasi Jepang
Jepang awalnya merupakan Negara yang menganut sistem isolasi yaitu
sistem dimana negara tersebut menutup diri dari pengaruh bangsa/
negara lain di luar negaranya. Baru pada tahun 1854, ketika Komodor
Matthew Perry (orang Amerika Serikat) datang ke Jepang dengan
tujuan untuk membuka kota pelabuhan Jepang maka Jepang terbuka
bagi negara lain. Terjalin hubungan antara Jepang dan Amerika Serikat
melalui perjanjian SHIMODA sehingga sejak itu pelabuhan di Jepang
terbuka bagi perdagangan internasional. Saat itu yang memimpin
Jepang adalah Shogun Tokugawa.
Perkembangan Jepang semakin tampak pada masa pemerintahan
Pangeran Mutsuhito sebagai kaisar dengan gelar Tenno Meiji. Kaisar
Meiji melakukan berbagai perubahan dalam segala bidang yang
kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. Restorasi Meiji adalah
perubahan Meiji dalam segala bidang kehidupan masyarakat guna
mengejar ketinggalan dari bangsa Barat. Pembaharuan dan kebijakan
tersebut diantaranya:
Bidang Militer :
1. Jepang menerapkan wajib militer bagi semua lapisan masyarakat.
2. Membentuk tentara nasional.
Untuk mendukung kebijakan tersebut maka:
Jepang membeli peralatan dan perlengkapan militer dari
negara-negara Barat
Jepang meniru sistem militer dari berbagai negara Barat seperti
Angkatan Darat (dari Perancis dan Jerman), dan Angkatan Laut
(dari Inggris)
Sehingga Jepang telah mampu memiliki tentara nasional yang
modern
Bidang Pendidikan :
1. Membentuk Departemen Pengajaran
2. Memberlakukan wajib belajar bagi anak-anak usia 6-14 tahun. Di
sekolah anak-anak ditanamkan rasa cinta tanah air dan kaisar
Bidang Perdagangan :
1. Jepang memodernisasi pelabuhan dan perkapalan sehingga
kegiatan perdagangan dapat berkembang
2. Didirikan bank-bank
Bidang Industri :
1. Jepang mendirikan banyak pabrik yang mendukung
perekonomiannya.
2. Jepang menghasilkan mesin-mesin persenjataan sendiri.
Kebijakan lain :
Dibentuk sistem pajak baru, dimana tanah milik daimyo (gubernur
militer masa shogun) dibagikan pada petani sedangkan para daimyo
menjadi pegawai pemerintah.
Dengan modernisasi tersebut maka Jepang menjadi negara maju,
negara modern, negara besar yang sejajar dengan negara-negara Barat.

b. Akibat Modernisasi Jepang


Modernisasi Jepang tahun 1868 menyebabkan negara Jepang :
• Industri Jepang semakin berkembang dengan pesat
• Jumlah penduduk semakin bertambah sementara luas lahan
semakin sempit (tidak sebanding dengan jumlah penduduk)
• Sebagai negara yang merasa telah kuat maka Jepang ingin
mengikuti negara Barat yaitu berlomba untuk mendapatkan daerah
jajahan. Daerah jajahan tersebut dapat digunakan sebagai daerah
pemasok hasil industri dan daerah penghasil bahan baku industri.

Keinginan Jepang untuk mendapatkan daerah jajahan menyebabkan


Jepang melakukan berbagai ekspansi seperti:
1) Jepang ingin menaklukkan daerah Cina maka pada 1894-1895
Jepang menyerang Cina dan terjadi perang yang dimenangkan
Jepang dengan berhasil menguasai Semenanjung Liao Tsung dan
Pulau Formosa (Taiwan) termasuk daerah Korea.
2) Jepang ingin menduduki Manchuria dan dengan terpaksa Jepang
harus menghadapi Rusia yang saat itu berkuasa di Manchuria. Oleh
karena itu terjadi perang Jepang-Rusia (1904-1905), tetapi Jepang
tetap saja menang dan berhasil mendapatkan Port Arthur dan Pulau
Sachalin. Kemenangan Jepang terhadap Rusia ini menyebabkan
Jepang semakin kuat kedudukannya setara dengan negara-negara
Barat.
3) Dalam Perang Dunia I (1914-1918) ketika Jepang harus melawan
Jerman, dia berhasil menguasai daerah jajahan Jerman di Asia.
4) 1927, PM. Baron Tanaka (Jepang) merencanakan ekspansi ke Asia
dan menguasai Asia Timur sebab dengan otomatis daerah Asia
Selatan dapat dikuasai pula.
5) 1931 Jepang menyerang Manchuria dan dapat menguasai ± 6
bulan mendapat perlawanan Cina.
6) 1932 didirikan kerajaan Manchuria dengan Henry Pu-Yi sebagai
raja (bekas raja Cina dari dinasti Manshu)
7) Pertikaian Jepang-Cina terus berkobar hingga tahun 1937 terjadi
insiden di atas jembatan Marco Polo (Jepang dengan persenjataan
moderennya mengadakan pendaratan besar-besaran di Cina Utara
dan Tengah menyebabakan Perang Jepang-Cina.
Dari perang Jepang-Cina maka di mulainya menguasai wilayah
Laut Selatan dan Asia Timur. Sementara itu negara-negara Pasifik
semakin memperkuat kedudukannya.

c. Pengaruh Modernisasi Jepang di Asia Pasifik


1. Bidang Politik
• Muncul gerakan nasionalisme di berbagai negara akibat
kemenagan Jepang atas Rusia untuk menentang imperialisme
Barat.
• Semakin meningkatnya aktivitas pergerakan nasional
Asia setelah berkembangnya modernisasi Jepang.
• Jepang semakin berusaha menguasai dunia dengan
semboyan “Hakko Ichiu” menurut agama Shinto menguasai
negara lain merupakan sebuah tugas suci untuk memimpin
bangsa lain. Selain itu Jepang adalah saudara tua bangsa Asia dan
berkewajiban untuk menuntun saudara mudanya (bangsa Asia
lainnya).
• Melaksanakan proses Japanisasi untuk memperluas
wilayah kekuasaannya.
• Jepang menggantikan kedudukan Imperialisme Barat di
Asia.
2. Bidang Militer
Tentara Jepang dengan pasukan “Kate”-nya (karena orang
Jepang pendek) disertai dengan semangat Bushidonya yang tinggi
serta dilengkapi dengan senjata modern maka jepang selalu
berhasil dalam ekspansinya. Hal ini dianggap sebagai bahaya
“Kuning” bagi bangsa Barat (orang Jepang berkulit kuning).
Membentuk persekutuan Jepang-Inggris “Anglo Japanese
Alliance” untuk persiapan Jepang menghadapi Rusia.
Perang Pasifik yang diprakarsai Jepang menyebabkan negara-
negara Barat mempunyai daerah jajahan di Asia dan membentuk
komando gabungan (ABCD Command) meskipun tetap tidak
mampu menghalangi ekspansi Jepang di Asia Tenggara.
3. Bidang Ekonomi
o Melaksanakan politik Dumping untuk merebut pasaran hasil
industri, dengan sasaran penduduk Asia Tenggara yang jumlahnya
banyak tetapi memiliki daya beli yang rendah. Produk-produk
buatan Jepang segera membanjiri Asia.
o Barang buatan Jepang memperoleh tempat pemasaran yang luas
meskipun telah dibatasi oleh negara barat. Daerah-daerah di Asia
dijadikan sebagai tempat pemasaran sekaligus penghasil bahan
mentah bagi industrinya.
o Perang Pasifik (1914-1945) menyebabkan Jepang ingin
menguasai Asia Tenggara yang kaya bahan makanan, bahan
industri sebagai wilayah supplay untuk menyukseskan Perang asia
Timur Raya.
o Dengan program “Hakko Ichiu”, Jepang ingin mempropaganda
terbentuknya persemakmuran bersama “Asia Timur Raya” seperti
“Common Wealth of Nation” dari Inggris.
o Negara yang kaya dengan hasil bahan industri bekerjasama
dengan Jepang untuk meningkatkan kemakmuran bersama.

B. MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA


Masuknya Jepang ke Indonesia diawali dengan :
Ketika Perang Dunia ke II, Jepang ikut terjun dalam perang
tersebut. Maka muncul dugaan berdasarkan analisis politik akan
terjadi peperangan di Lautan Pasifik. Hal ini terbukti dengan
meletusnya perang di Lautan Pasifik pada 8 Desember 1941 yang
melibatkan Jepang di dalamnya. Perang ini disebut dengan “Perang
Asia Timur Raya” atau “Perang Pasifik”.
Akibat dari perang tersebut Belanda yang tergabung dalam front
ABCD (Amerika Serikat, Brittania/ Inggris, Cina, Dutch/ Belanda)
melakukan perang terhadap Jepang.
Jepang berhasil menguasai daerah Asia Tenggara yang lain seperti
Muangthai, Filipina, Malaysia dan Birma. Karena Jepang terlalu kuat
maka Hindia Belanda-pun akhirnya jatuh ke tangan Jepang setelah
Belanda yang dibantu Sekutu melakukan berbagai perlawanan tetapi
tetap tidak mampu mengalahkan Jepang.
Selain itu di Jawa muncul ramalan “Joyoboyo” yang menyatakan
bahwa pada suatu saat Pulau Jawa akan dijajah oleh bangsa kulit
kuning, meskipun hanya seumur jagung, tetapi setelah itu maka
Indonesia akhirnya akan MERDEKA. Ramalan ini dipercaya oleh
rakyat, oleh karena itu, Jepang memanfaatkan dengan sebaik-
baiknya kesempatan yang ada tersebut. Sehingga kedatangan
Jepang ke Indonesia 1942 tersebut dianggap sebagai suatu hal yang
biasa dan sudah semestinya terjadi.
Jepang Menguasai Indonesia diawali dari:
Menduduki Tarakan (10 Januari 1942) kemudian Minahasa,
Sulawesi, Balik Papan, dan Ambon.
Pada februari 1942 menduduki Pontianak, Makasar, Banjarmasin,
Palembang, dan Bali. Bagi Jepang Palembang merupakan tempat
yang strategis hal ini dikarenakan letak Palembang diantara Batavia
sebagai pusat kekuasaan Belanda dan Singgapura yang merupakan
pusat kedudukan Inggris.
Di daerah Jawa Jepang pertama mendarat di Banten kemudian ke
Indramayu, Kragan (Rembang dan Tuban).
Pada 5 Maret 1942 Jepang menyerang Batavia
8 Maret 1942 Jepang menyerang Bandung dan berhasil
mendudukinya setelah Belanda menyerah kepada Panglima Jepang,
Imamura.
Sehingga sejak 9 Maret 1942 Indonesia menjadi daerah kekuasaan
Jepang.

C. PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA


Tentara Jepang yang dikenal dengan Bala Tentara Nippon adalah sebutan
resmi pemerintah militer pada masa pemerintahan Jepang. Sejak tanggal
7 Maret 1942, tentara Jepang memegang kekuasaan militer dan segala
kekuasaannya yang dipegang Gubernur Jendral masa Belanda. Kekuasaan
atas wilayah Indonesia dipegang oleh 2 angkatan perang, yaitu:
1. Angkatan Darat (Rikugun)
2. Angkatan Laut (Kaigun)
Dengan kekuasaan masing-masing, yaitu:
1. Jawa dan Madura dengan pusatnya di Batavia di bawah kekuasaan
Rikugun
2. Sumatera dan Semenanjung Melayu dengan pusatnya di Singapura
berada di bawah kekuasaan Rikugun
3. Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian berada di bawah
kekuasaan Kaigun.
Untuk menarik perhatian rakyat Indonesia maka Jepang membentuk
organisasi-organisasi militer sebagai pengganti oraganisasi pergerakan
yang ada di Indonesia. Organisasi tersebut diantaranya:
1. GERAKAN TIGA A
Mempunyai semboyan : Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia,
dan Nippon Pemimpin Asia. Dipimpin oleh Syamsuddin SH. Tahun
1943, dibubarkan karena tidak mendapat simpati dari rakyat dan
diganti Putera.
1. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Putera dibentuk tahun 1943 dipimpin oleh empat serangkai yaitu Bung
Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur.
Tujuan dibentuk Putera yaitu untuk membantu Jepang dalam setiap
perang yang dilakukannya. Tetapi Oraganisasi Putera merupakan
bumerang bagi Jepang sebab anggota Putera memiliki nasionalisme
yang tinggi.
1. PETA(Pembela Tanah Air)
Peta merupakan organisasi bentukan jepang yang terdiri dari pemuda
Indonesia. Organisasi ini disebut pula Giyugun. Mereka mendapat
latihan militer dari Jepang. Tujuannya untuk memenuhi kepentingan
peperangan Jepang di Lautan Pasifik. Ternyata perkembangan Peta
sangat membantu Indonesia dalam meraih kemerdekaan melalui
perjuangan fisik.
Jenderal Sudirman dan A.H Nasution bpernah sebagai pemimpin PETA.
1944, dibubarkan karena terlalu bersifat nasional dan dianggap
membahagiakan.
Selain itu terdapat pula organisasi bentukan Jepang yang lain, seperti:
Jawa Hokokai, Cuo Sangi In, Keibondan (Barisan Pembantu Polisi),
Seinendan(Barisan Pemuda), dsb.

Keberadaan Jepang di Indonesia menimbulkan perlawanan dari rakyat


di berbagai daerah di Indonesia, seperti :
Daerah Aceh
Tahun 1942 terjadi perlawanan di Cot Plieng, Lhok Seumawe dipimpin
Tengku Abdul Jalil, tetapi dapat dipadamkan.
Tahun 1944 muncul perlawanan di Meureu dipimpin Teuku Hamid dan
dapat pula dipadamkan oleh Jepang.
Daerah Indramayu (Karang Ampel, Sindang)
1943 muncul perlawanan dipimpin oleh Haji Madriyan, dkk tetapi
berhasil dipadamkan oleh Jepang.
Daerah Sukamanah, Tasikmalaya
1943 terjadi perlawanan dipimpin oleh Haji Zaenal Mustafa. Ia berhasil
membunuh kaki tangan Jepang dan balasannya Jepang melakukan
pembunuhan massal terhadap rakyat.

Blitar
14 Februari 1945 terjadi pemberontakan PETA yang dipimpin oleh
Supriyadi (putra bupati Blitar) yang dibantu dr. Ismail, Mudari,
Suwondo. Pemberontakan ini mampu membinasakan orang-orang
Jepang di Blitar, Jepang sangat terkejut lagi pula saat itu Jepang sering
mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya atau Perang
Pasifik. Akhirnya Jepang mengepung kedudukan Supriyadi. Melakukan
tipu muslihat bahwa jika para pemberontak menyerah maka mereka
akan dijamin keselamatannya serta akan dipenuhi segala tuntutannya.
Hal ini berhasil sebab banyak anggota PETA yang menyerah. Mereka
akhirnya di hukum mati maupun meninggal karena disiksa Jepang.
Daerah Kalimantan Barat
Jepang pernah mengadakan pembunuhan secara besar-besaran
terhadap masyarakat ± 20.000 orang yang menjadi korban
keganasan Jepang tersebut. Hanya sebagian kecil saja yang dapat
menyelamatkan diri dari lari ke Pulau Jawa.
Akhirnya tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu.

D. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG


1. Bidang Politik
• Organisasi politik di Indonesia tidak berkembang bahkan
dihapuskan oleh Jepang
• Didirikan/ dibentuknya berbagai organisasi Jepang
• Kehidupan politik rakyat diatur oleh pemerintah Jepang
• Meskipun ada organisasi politik yang masih terus berjuang
menentang Jepang.
2. Bidang Ekonomi
o Sama dengan negara imperialis yang lain Jepang datang dengan
masalah ekonomi yaitu untuk mencari daerah sebagai penghasil
bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan
industrinya dan mencari pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.
o Aktivitas ekonomi zaman Jepang sepenuhnya di pegang oleh
Jepang.
3. Bidang Pendidikan
Pendidikan berkembang pesat di banding masa Hindia Belanda
Bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk sekolah di sekolah
yang dibangun pemerintah
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar pada
sekolah-sekolah
Berbagai nama diIndonesiakan
Tetapi semua yang dilakukan oleh Jepang tersebut hanya untuk
menarik simpati rakyat agar mau membantu Jepang mengahadapi
lawan-lawannya dalam Perang Pasifik.
4. Bidang Sosial
Jepang memperkenalkan sistem Tonorigumi (Rukun
Tetangga/RT) yang tergabungdalam Ku (desa)
Kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan sebab
rakyat harus memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam
menghadapi musuhnya.
Rakyat juga harus kerja paksa yang disebut dengan kerja
Romusha. Dari kerja paksa tersebut menyebabkan jatuh banyak
korban akibat kelaparan dan terkena penyakit.
Banyak wanita Indonesia yang dijadikan wanita penghibur
“Jugun Ianfu” pada masa itu.
5. Bidang Birokrasi
Kekuasaan Jepang di Indonesia di pegang oleh kalangan militer
yaitu Angkatan Darat (Rikugun) dan Angkatan Laut (Kaigun)
Sistem pemerintahan diatur berdasar aturan militer
Orang-orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki
jabatan yang lebih penting dari sebelumnya yang hanya dipegang
oleh orang Belanda, dengan masih dalam pengawasan Jepang.
6. Bidang Kebudayaan
Jepang mempunyai kebiasaan menghormat ke arah matahari
terbit sebagai keturunan Dewa Matahari.
Pengaruh Jepang dalam kebudayaan terlihat dalam lagu, film,
dan drama sebagai alat propaganda mereka.
Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat
didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan
yang tinggi akan harga dirinya.
Anak-anak sekolah diberikan latihan olahraga Taiso yang baik
untuk kesehatan mereka.
Setiap hari bagi anak-anak sekolah maupun para pegawai wajib
untuk menghormati bendera (merah putih) dan menyanyikan lagu
kebangsaan nasional.
Semua itu merupakan warisan kebiasaan Jepang bagi bangsa
Indonesia.
7. Bidang Militer
Para pemuda Indonesia diberi pendidikan militer melalui
organisasi PETA.
Mereka akhirnya menjadi inti kekuatan dan pergerakan
perjuangan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaan.

E. PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA


Keadaan Jepang menjelang akhir kekuasaannya, yaitu:
Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik sebab Pulau Saipan
jatuh ke tangan Amerika Serikat Juli 1944, hal ini adalah sebuah
ancaman.
Dalam berbagai peperangan Jepang selalu mengalami kekalahan.
Tanggal 9 September 1944, Perdana Menteri Kaiso, memberikan
janji kemerdekaan kepada Indonesia untuk menarik simpati rakyat
selain itu setiap kantor diperkenalkan mengibarkan bendera merah
putih meskipun harus berdampingan dengan bendera Jepang.
1 Maret 1945, Jendral Kumakichi Harada membentuk badan khusus
yang bertugas menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan Indonesia
yaitu Dokuritsu Junbi Chosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tujuan dari BPUPKI
adalah untuk mempersiapkan hal penting mengenai tata pemerintahan
Indonesia merdeka. Dengan anggota sebanyak 60 orang dari tokoh-
tokoh Indonesia dan 7 orang bangsa Jepang. Ketuanya, KRT Radjiman
Widyadiningrat, dan wakilnya, R. Surono dan satu orang dari Jepang.
BPUPKI diresmikan pada 29 Mei 1945 ditandai dengan pembukaan
SIDANG I yang berlangsung dari 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945.
Dimana dalam sidang ini membicarakan mengenai falsafah dasar
negara Indonesia Merdeka yang kemudian dikenal dengan PANCASILA.
Tokoh-tokoh yang mengusulkan tentang dasar negara tersebut adalah
Muh. Yamin, Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno.
• Sidang tanggal 29 Mei 1945
Muh Yamin, mengusulkan rumusan “Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan
Rakyat”.
• Sidang tanggal 31 Mei 1945
Dr. Supomo, mengusulkan rumusan “Persatuan, Kekeluargaan,
Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, dan Keadilan Sosial”
• Sidang tanggal 1 Juni 1945
Ir. Sukarno, mengajukan rumusan“Kebangsaan Indonesia,
Internasionalisme/ Peri Kemanusiaan, Mufakat/ Demokrasi,
Kesejahteraan sosial, Ketuhanan Yang Maha Esa. Apa yang
dikemukakan Sukarno tersebut dikenal dengan istilah Pancasila.
Tanggal 1 Juni di kenal sebagai hari lahirnya Pancasila.
Sidang BPUPKI yang kedua akan diselenggarakan bulan Juli 1945
sebelum masa reses pada tanggal 22 Juni 1945 dibentuk Panitia
Sembilan/Panitian Kecil menghasilkan dokumen yang berisi asas dan
tujuan negara Indonesia merdeka yang dikenal dengan “PIAGAM
DJAKARTA” yang kemudian menjadi Mukadimah Undang-undang
Dasar 1945.
ISI PIAGAM DJAKARTA, adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para
pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu
Junbi Iinkai dibentuk untuk mengganti BPUPKI. PPKI beranggotakan
21 orang dengan Ketua, Ir. Soekarno dan Wakilnya, Moh. Hatta. PPKI
kemudian ditambah keanggotanya menjadi 27 orang tanpa seijin
Jepang.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, 3 orang tokoh Indonesia yaitu
Soekarno, Hatta, Radjiman Widyodiningrat berangkat ke Saigon/ Dalat
di Vietnam Selatan untuk memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia
Tenggara Marsekal Terauchi guna menerima informasi tentang
kemerdekaan Indonesia. Dimana disepakati bahwa wilayah Indonesia
akan meliputi seluruh bekas jajahan Belanda.

F. LANDASAN DASAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


1) LANDASAN DASAR NASIONAL
Tercermin dalam pembukaan UUD 1945 dan merupakan
Deklarasi Kemerdekaan Indonesia
Pembukaan ini terdiri dari 4 alinea yang merupakan filsafat
sosial dan puncak pengalaman sejarah umat manusia pada
umumnya dan rakyat Indonesia pada khususnya.
Pokok isi Pembukaan UUD 1945
2) LANDASAN DASAR INTERNASIONAL
o Undang-undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-undang
Dasar Negera RI tanggal 18 Agustus 1945 dalam Sidang PPKI.
o Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 disebut sebagai Deklarasi
Kemerdekaan Indonesia yang disusun pada 22 Juni 1945.
http://rinahistory.blog.friendster.com/2009/03/pendudukan-jepang-di-indonesia-dan-
upaya-mempersiapkan-kemerdekaan-indonesia/

Masa Pendudukan Jepang


February 14, 2010 | In: ilmu

Masa Pendudukan Jepang Tentara jepang berhasil memenangkan pertempuran di


Pasifik melawan tentara sekutu. Kemudian, mereka terus bergerak ke selatan memasuki wilayah
Asia Tenggara, tidak terkekecuali Indonesia. Asia untuk Asia; itulah yang ada dibenak mereka

1. penyerbuan Tentara Jepang ke Asia Tenggara


Pada tanggal 7 Desember 1941, tentara Jepang secara mendadak mengadakan serangan terhadap
pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawai. Lima jam setelah peristiwa itu,
Pemerintah Hindia Belanda mengumumkan perang kepada Jepang.
Invasi Jepang ke Asia Tenggara mula-mula ditujukkan ke Hongkong. Walaupun Inggris
mengadakan perlawanan, tetapi tidak berlangsung lama. Pada tanggal 25 Desember 1941,
Hongkong resmi diduduki oleh Jepang. Penyerbuan selanjutnya ditujukkan terhadap Malaysia
yang merupakan pusat pertahanan Inggris yang vital. Inggris mempertahankan Malaysia secara
mati-matian, tetapi akhirnya berhasil dilumpuhkan pada bulan Februari 1942. serangan
berikutnya dilancarkan ke Jepang ke wilayah Birma. Akhirnya Jepang berhasil menguasai Birma
pada bulan Mei 1942.
Daerah yang menjadi serangan berikutnya adalah Filipina. Tentara Jepang yang dipimpin oleh
Jendral Masaharu Homma mendapat perlawanan yang hebat dari tentara Amerika Serikat
dibawah komandan Jendral Douglas Mac Arthur. Namun, lambat laun pertempuran pun tidak
seimbang, maka Presiden Rooselvelt memerintahkan Mac Arthur mengundurkan diri ke
Australia. Sebelum meninggalkan Filipina, Mac Arthur berucap, “I shall return” (saya akan
kembali).
Guna mengantisipasi serangan Jepang, negara-negara sekutu di Asia Tenggara setelah
membentuk komando gabungan dengan nama Abdacom (American, British, Dutch, Australian
Command). Komandan tertingginya dijabat oleh Marsekal Sir Archibald Wavell (Inggris),
komandan angkatan laut adalah Laksamana Thomas C. Harth (Amerika), komandan angkatan
darat adalah Letnan Jendral Hein Ter Poorten (Belanda), dan komandan angkatan udara
adalahMarsekal Richard E,C. Pierce (Australia).

Markas besar Abdacom berada di Lembang (Jawa Barat), sedangkan markas besar Angkatan
Lautnya di Surabaya. Untuk pertahanan di laut, sekutu membagi daerah perairan Asia Tenggara
atas tiga bagian. Wilayah barat, dimulai dari Laut Cina Selatan, Laut Hindia, dan Singapura,
merupakan tanggung jawab Inggris. Wilayah perairan Makasar terus ke timur menjadi tanggung
jawab Amerika dan Australia, sedangkan Laut Jawa menjadi tanggung jawab Belanda.
Abdacom memiliki sejumlah kelemahan, yaitu:
a. Jumlah tentaranya tidak memadai dibandingkan dengan jumlah tentara Jepang.
b. Mereka tidak pernah mengdakan latihan bersama. Sistem perang maupun sistem komandonya
masing-masing berbeda. Sebaliknya, pihak Jepang memiliki tentara dalam jumlah besar. Mereka
dibawah satu komando terlatih dan memiliki semangat bushido yang tinggi.

Dalam serangannya terhadap Sekutu di Laut Cina Selatan, kapal Inggris Prince of Wales dan
Repulse berhasil ditenggelamkan oleh 50 pembom berani mati Jepang. Dan akhirnya setelah
peristiwa itu Abdacom berantakan, komandan tertinggi yaitu Sir Archibald Wavell akhirnya
terpaksa meninggalkan Indonesia karena sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan meningkir ke
India untuk mempertahankan India.

2. Penyerbuan Tentara Jepang ke Indonesia

Dalam serangannya ke Indonesia, tentara Jepang memperoleh kemajuanyang sangat cepat.


Secara gemilang, Jepang menduduki Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942, Palembang pada
tanggal 14 Januari, Manado pada tanggal 17 Januari, Balikpapan pada tanggal 22 Januari,
Pontianak pada tanggal 22 Februari, dan Bali pada tanggal 26 Februari 1942.
Dalam upaya merebut pulau Jawa, Jepang membentuk Operasi Gurita. Gurita Barat dimulai dari
Indo-Cina melalui Kalimantan Utara dengan sasaran Pulau Jawa, sedangkan Gurita Timur
dimuai dari Filipina melalui selat Makasar menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Operasi Gurita
Barat tidak mengalami kesulitan mendarat di Eretan (Indramayu) dan Banten, sedangkan Gurita
Timur harus menghadapi Sekutu dalam pertempuran laut dekat Balikpapan (Kalimantan Timur).
Juga di Laut Jawa (The Battle of the Java Sea) terutama diperairan antara Bawean, Tuban, dan
Laut Rembang berlangsung pertempuran selama 7 jam pada tanggal 27 Februari1942.
Untuk menghindari semakin banyak korban, terutama keluarga-keluarga Belanda yang semakin
banyak memadati daerah Kalijati, Belanda terpaksa menyerah kalah terhadap Jepang pada tnggal
Maret 1942 dan menandatangani perjanjian Kalijati. Perjanjian itu ditandatangani bersama oleh
Tjarda van Starkenborgh Starchouwer (Gubernur Jendral Hindia-Belanda) dan Jendral Hitoshi
Imamura (Koman Gurita Barat) dari Jepang serta Letnan Jendral Heindrik Ter Poorten (Pnglima
Tentara Belanda).

3. Kebijakan Politik Jepang pada Awal Pedudukan


Organisasi-organisasi yang dibentuk untuk kepentingan Militer Jepang itu adalah sebagai
berikut:
a. Gerakan Tiga A
Gerakan Tiga A adalah organisasi yang mula-mula dibentuk dengan semboyan: Nippon Cahaya
Asia, Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia. Jepang mampu sebagai Cahaya
(penerang), Pemimpin, dan Pelindung bagi negara-negara Asia lainnya. Dan ternyata Gerakan
Tiga A tidak bertahan lama karena tidak mendapat simpati rakyat.
b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Untuk menarik simpati rakyat, pemerintah militer Jepang menawarkn kerja sama dengan para
pemimpin indonesia. Oleh karenanya, tokoh-tokoh pergerakan Nasional, seperti Ir. Soekarno,
Drs. Moh Hatta, dan Sultan Syahir dibebaskan. Para pemimpin bangsa Indonesia itu bersedia
bekerja sama dengan pemerintah militer Jepang. Dengan adanya persetujuan kerja sama,
dibentuklah organisasi baru bernama Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Organisasi ini dipimpin oleh
empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar
Dewantara.
Pusat tenaga Rakyat yang dibentu pada 16 April 1945. organisasi ini disusun sengan pimpinan
pusatnya di Jakarta. Organisasi-organisasi profesi yang menjadi anggota Putera, antara lain:
Persatuan Guru Indonesia, Perkumpulan Pegawai Pos, Telegraf, dan Radio, Isteri Indonesia,
Barisan Banteng, Badan Perantara Pelajar-pelajar Indonesia, dan Ikatan Sport Indonesia.
c. Jawa Hokokai
Dengan alasan Potera lebih menguntungkan Indonesia, Pemerintah militer Jepang membentuk
Organisasi baru, yaitu Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa). Alasan pembentukan Jawa
Hokokai adalah agar Indonesia dihimpun tenaganya lahir dan batin untuk digalang kebaktiannya
sesuai dengan hokoseisyen (semangat kebaktian). Di dalam tradisi Jepang ada tiga dasar utama,
yaitu rela mengorbankan diri, mempertebal persahabatan, dan mengerjakan sesuatu harus
menghasilkan bukti. Pimpinan organisasi ini berada ditangan Gunseikan (kepala pemerintah
militer) dan ditiap derah dipimpin oleh Syucokan (gubernur/residen).
Jawa Hokokai terdiri dari berbagai macam hokokai profesi diantaranya Izi Hokokai (Himpunan
Kebaktian Dokter), Kyoiku Hokokai (Himpunan Kebaktian Pndidik), Fujinkai (Organisasi
Wanita), dan Ke imin Bunko Syidosyo (Pusat Budaya).
d. Chou Singi-In
Memsuki awal tahun 1943 Jepang mulai melemah. Mereka mengalami kekalahan beruntun di
berbagi front pertempuran. Pada tanggal 8 Januari 1943, Perdana Menteri Tojo mengumumkan
secara resmi bahwa Filipina dan Birma akan memperoleh kemerdekaannya pada tahun itu juga,
sedangkan mengenai Indonesia tidak disinggung sama sekali. Pernyataan itu dapat menyinggung
perasaan kaum nasionalis dan rakyat Indonesia umumnya. Oleh karena itu, Perdana Menteri Tojo
menganggap perlu mengirim Menteri Urusan Asia Timur Raya, Aoki, ke Jakarta awal bulan Mei
1943. Aoki adalah Menteri Jepang pertama kali yang ada di Indonesia.
Sehubungan dengan pertemuan tokoh-tokoh empat serangkai dengan Menteri Aoki itulah, maka
pada tanggal 7 Juli 1943, Tojo datang ke Jakarta.

http://www.membuatblog.web.id/2010/02/masa-pendudukan-jepang.html

You might also like