Professional Documents
Culture Documents
Blitar
14 Februari 1945 terjadi pemberontakan PETA yang dipimpin oleh
Supriyadi (putra bupati Blitar) yang dibantu dr. Ismail, Mudari,
Suwondo. Pemberontakan ini mampu membinasakan orang-orang
Jepang di Blitar, Jepang sangat terkejut lagi pula saat itu Jepang sering
mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya atau Perang
Pasifik. Akhirnya Jepang mengepung kedudukan Supriyadi. Melakukan
tipu muslihat bahwa jika para pemberontak menyerah maka mereka
akan dijamin keselamatannya serta akan dipenuhi segala tuntutannya.
Hal ini berhasil sebab banyak anggota PETA yang menyerah. Mereka
akhirnya di hukum mati maupun meninggal karena disiksa Jepang.
Daerah Kalimantan Barat
Jepang pernah mengadakan pembunuhan secara besar-besaran
terhadap masyarakat ± 20.000 orang yang menjadi korban
keganasan Jepang tersebut. Hanya sebagian kecil saja yang dapat
menyelamatkan diri dari lari ke Pulau Jawa.
Akhirnya tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu.
Markas besar Abdacom berada di Lembang (Jawa Barat), sedangkan markas besar Angkatan
Lautnya di Surabaya. Untuk pertahanan di laut, sekutu membagi daerah perairan Asia Tenggara
atas tiga bagian. Wilayah barat, dimulai dari Laut Cina Selatan, Laut Hindia, dan Singapura,
merupakan tanggung jawab Inggris. Wilayah perairan Makasar terus ke timur menjadi tanggung
jawab Amerika dan Australia, sedangkan Laut Jawa menjadi tanggung jawab Belanda.
Abdacom memiliki sejumlah kelemahan, yaitu:
a. Jumlah tentaranya tidak memadai dibandingkan dengan jumlah tentara Jepang.
b. Mereka tidak pernah mengdakan latihan bersama. Sistem perang maupun sistem komandonya
masing-masing berbeda. Sebaliknya, pihak Jepang memiliki tentara dalam jumlah besar. Mereka
dibawah satu komando terlatih dan memiliki semangat bushido yang tinggi.
Dalam serangannya terhadap Sekutu di Laut Cina Selatan, kapal Inggris Prince of Wales dan
Repulse berhasil ditenggelamkan oleh 50 pembom berani mati Jepang. Dan akhirnya setelah
peristiwa itu Abdacom berantakan, komandan tertinggi yaitu Sir Archibald Wavell akhirnya
terpaksa meninggalkan Indonesia karena sudah tidak bisa dipertahankan lagi dan meningkir ke
India untuk mempertahankan India.
http://www.membuatblog.web.id/2010/02/masa-pendudukan-jepang.html