You are on page 1of 5

KONSEP DAN TRANSAKSI MATA UANG ASING

Transaksi Mata Uang Asing Selaian Kontrak Berjangka


Transksi LN : transksi yang terjadi antar negara atau antar perusahaan dari
Negara yang berbeda.
Transaksi mata uang asing : transaksi dimana nilau tukarnya dinyatakan
dalam mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas.

PSAK No. 10 untuk Transaksi Mata Uang Asing Dan Untuk Laporan keuangan
Mata Uang Luar Negeri. Untuk transaksi mata uang asing selaian kontrak
berjangka, maka:
1. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, penerimaan, pengeluaran,
keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi tersebut harus dicatat dan
dinilai dalam mata uang fungsional dari entitas yang melakukan pencatatan
dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
2. Pada setiap tanggal neraca, saldo yang dicatat dalam mata uang selain mata uang
fungsional dari entitas yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk
mencerminkan kurs sekarang.
3. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan kedalam
mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila ada
kesulitan dalam menentukan kurs tanggal neraca maka dapat digunakan kurs
tengah Bank Indonesia.
4. Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca
tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi.
5. Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus
dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut
ditentukan.

Penjabaran kurs spot


Sebuah perusahaan Indonesia mengimpor persediaan dari perusahaan
Malaysia ketika kurs spot yang terjadi Rp 730 per Ringgit Malaysia. Dalam
transaksi ditentukan pembayaran 10.000 Ringgit dalam 30 hari.
Importir Indonesia mencatat:
Persediaan Rp 7.300.000
Hutang dagang (ma) Rp 7.300.000

Jika hutang dibayar saat kurs spot Rp 720, maka pembayaran transaksi
tersebut dicatat:
Hutang dagang (ma) Rp 7.300.000
Kas Rp 7.200.000

1
Keuntungan pertukaran Mata Uang Rp 100.000
Pembelian yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing
PT Abuba di Indonesia membeli barang dagangan dari perusahaan
Kebangsaan Malaysia, pada tanggal 1 Des. 2007 sebesar 10.000 Ringgit
saat kurs spot Rp 770. Saat tutup buku 31 Des 2007 kurs spot Rp 765, saat
pelunasan hutang 30 Jan 2008 kurs spot Rp 775. Pencatatan transaksi
tersebut adalah:
1 Des 2007
Persediaan Rp 7.700.000
Hutang dagang (ma) Rp 7.700.000

31 Des 2007
Hutang dagang (ma) Rp 50.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000

30 Jan 2008
Hutang dagang (ma) Rp 7.650.000
Kerugian pertukaran mata uan Rp 100.000
Kas Rp 7.750.000

Penjualan yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing


Pada tanggal 16 Des 2007 PT Abuba di Indonesia menjual barang dagangan
kepada perusahaan Kebangsaan Malaysia seharga 20.000 Ringgit, saat kurs
spot Rp760. Saat tutup buku 31 Des 2007 kurs spot Rp 765. Perusahaan
Kebangsaan Malaysia melunasi hutang 15 Jan 2008 saat kurs spot Rp 770,
dan PT Abuba mengkonversi Ringgit ke dalam Rupiah pada tangga 20 Jan.
2008 dengan kurs spot Rp 772,5. Pencatatan transaksi tersebut adalah:

16 Des 2007
Piutang dagang (ma) Rp 15.200.000
Penjualan Rp 15.200.000

31 Des 2007
Piutang dagang (ma) Rp 100.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000

15 Jan 2008
Kas(ma) Rp 15.400.000
Piutang dagang (ma) Rp 15.300.000

2
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000
20 Jan. 2008
Kas Rp 15.450.000
Kas (ma) Rp 15.400.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000

KONTRAK FORWARD MATA UANG DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN LAINNYA

Operasi hedging : kontrak penjualan atau pembelian mata uang asing untuk
mengindari resiko memegang hutang atau piutang dalam mata uang
asing.
Kontrak berjangka (forward rate ): perjanjian untuk melakukan pertukaran
mata uang yang berbeda pada satu waktu tertentu di masa yang akan
datang dan pada kurs tertentu yang disepakati
4 situasi dimana kontrak berjangka digunakan, yaitu:
1. Untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar
2. Untuk melakukan hedging komitmen mata uang asing
3. Untuk melakukan hedging investasi bersih di entitas luar negeri

Ad 1 Untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar


Tanggal 2 Nop. 2007 Astra Internasional menyetujui kontrak berjangka 90
hari untuk membeli 10.000 Ringgit Malaysia pada saat kurs forward 90 hari
untuk Ringgit Rp 615. Kurs spot untuk Ringgit pada tanggal 2 Nop. 2007
adalah Rp 619. Kurs pada tanggal 31 Des 2007 dan 30 Jan. 2008 sbb:
31 Des. 2007 30 Jan. 2008

Forward 30 hari Rp 620 Rp 623


Kurs spot Rp 625 Rp 628

Jurnal pembukuan Astra Internasional sbb:

2 Nop. 2007
Piutang kontrak (ma) Rp 6.150.000
Hutang kontrak Rp 6.150.000

31 Des.2007
Piutang kontrak (ma) Rp 50.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000
30 Jan. 2008

3
Kas (ma) Rp 6.280.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 80.000
Piutang kontrak (ma) Rp 6.200.000

Hutang kontrak Rp 6.150.000


Kas Rp 6.150.000

Ad 2 hedging atas posisi aktiva bersih dan kewajiban bersih


Pertamina menjual minyak ke Monato Company- Selandia Baru seharga
150.000 Nf pada tanggal 1 Des. 2007. Pembayaran jatuh tempo dalam 60
hari, yaitu 30 Jan. 2008. Bersamaan dengan penjualan itu pertamina
melakukan kontrak berjangka dengan nilai 150.000 Nf tersebut dengan
pialang valuta asing dalam jangka waktu 60 hari juga. Kurs Nf adalah sbb:
1 Des. 2007 31 Des. 2007 30 Jan. 2008
Kurs spot Rp 1.015 Rp 1.014,8 Rp 1.014,7
Kurs forward 30 hari Rp 1.014 Rp1.013,9 Rp 1.013,8
Kurs forward60 hari Rp 1.014 Rp1.013,8 Rp 1.013,6

Kurs yang digarisbawahi adalah kurs yang relevan untuk tujuan akuntansi.

1 Des.2007
Piutang dagang (ma) Rp 152.250.000
Penjualan Rp 152.250.000
(Mencatat penjualan ke Monato 150.000 x Rp 1.015)

Piutang Kontrak Rp 152.250.000


Diskon atas kontrak berjangka Rp 150.000
Hutang Kontrak (ma) Rp 152.250.000
(Mencatat kontrak berjangka untuk 150.000Nf dalam 60 hari, piutang 150.000Nf X
Rp1.014; hutang 150.000Nf x Rp 1.015)

31 Des. 2007
Kerugian pertukaran mata uang Rp. 30.000
Piutang dagang ml Rp 30.000
(untuk menyesuaikan piutang dagang dengan kurs sekarang 150.000Nf x(Rp1.015
– Rp1.014,8) = Rp 30.000)

Hutang kontrak (ma) Rp 30.000


Keuntungan pertukaran mata uang Rp 30.000

4
(Untuk menyesuaiakan hutang kontrak kpd pialang valuta aung dengan kurs
sekarang. Hutang 150.000Nf x Rp 1.014,8 = Rp 125.220.000)
Amortisasi Diskon kontrak berjangka Rp 75.000
Diskon atas kontrak berjangka Rp 75.000
(mencatat amortisasi diskon Rp150.000 x 30/60 hari)

30 Jan.2008
Kas (ma) Rp 125.205.000
Kerugian pertukaran mata uangRp. 15.000
Piutang dagang (ma) Rp 125.220.000
(Mencatat penerimaan pembayaran dari Monato Company 150.000Nf
xRp 1.014,7)

Hutang kontrak (ma) Rp 125.220.000


Keuntungan pertukaran mata uang Rp 15.000
Kas (ma) Rp 125.205.000
(Mencatat delivery 150.000Nf dari Monato kepada pialang valuta asing dalam
pengakuan atas kewajiban )

Kas Rp 125.100.000
Piutang kontrak Rp 125.100.000
(mencatat penerimaan kas dari pialang valuta asing)

Amortisasi dari Diskon atas kontrak berjangka Rp 75.000


Diskon atas kontrak berjangka Rp 75.000
(mencatat amortisasi diskon Rp150.000 x 30/60 hari)

Hedging atas Posisi Kewajiban Bersih yang Diekspos


Kontrak berjangka untuk menerima 10.000Dollar Australia pada 60 hari
setelahnya memiliki forward Rp 1.575 pada saat kurs spot adalah Rp 1.560.
Maka kontrak berjangkanya dicatat:

Piutang Kontrak (ma) Rp 15.600.000


Premium atas Kontrak Berjangka Rp 150.000
Hutang Kontrak Rp 15.750.000

You might also like