Professional Documents
Culture Documents
PSAK No. 10 untuk Transaksi Mata Uang Asing Dan Untuk Laporan keuangan
Mata Uang Luar Negeri. Untuk transaksi mata uang asing selaian kontrak
berjangka, maka:
1. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, penerimaan, pengeluaran,
keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi tersebut harus dicatat dan
dinilai dalam mata uang fungsional dari entitas yang melakukan pencatatan
dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
2. Pada setiap tanggal neraca, saldo yang dicatat dalam mata uang selain mata uang
fungsional dari entitas yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk
mencerminkan kurs sekarang.
3. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan kedalam
mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila ada
kesulitan dalam menentukan kurs tanggal neraca maka dapat digunakan kurs
tengah Bank Indonesia.
4. Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca
tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi.
5. Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus
dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut
ditentukan.
Jika hutang dibayar saat kurs spot Rp 720, maka pembayaran transaksi
tersebut dicatat:
Hutang dagang (ma) Rp 7.300.000
Kas Rp 7.200.000
1
Keuntungan pertukaran Mata Uang Rp 100.000
Pembelian yang Dinyatakan Dalam Mata Uang Asing
PT Abuba di Indonesia membeli barang dagangan dari perusahaan
Kebangsaan Malaysia, pada tanggal 1 Des. 2007 sebesar 10.000 Ringgit
saat kurs spot Rp 770. Saat tutup buku 31 Des 2007 kurs spot Rp 765, saat
pelunasan hutang 30 Jan 2008 kurs spot Rp 775. Pencatatan transaksi
tersebut adalah:
1 Des 2007
Persediaan Rp 7.700.000
Hutang dagang (ma) Rp 7.700.000
31 Des 2007
Hutang dagang (ma) Rp 50.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000
30 Jan 2008
Hutang dagang (ma) Rp 7.650.000
Kerugian pertukaran mata uan Rp 100.000
Kas Rp 7.750.000
16 Des 2007
Piutang dagang (ma) Rp 15.200.000
Penjualan Rp 15.200.000
31 Des 2007
Piutang dagang (ma) Rp 100.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000
15 Jan 2008
Kas(ma) Rp 15.400.000
Piutang dagang (ma) Rp 15.300.000
2
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000
20 Jan. 2008
Kas Rp 15.450.000
Kas (ma) Rp 15.400.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 100.000
Operasi hedging : kontrak penjualan atau pembelian mata uang asing untuk
mengindari resiko memegang hutang atau piutang dalam mata uang
asing.
Kontrak berjangka (forward rate ): perjanjian untuk melakukan pertukaran
mata uang yang berbeda pada satu waktu tertentu di masa yang akan
datang dan pada kurs tertentu yang disepakati
4 situasi dimana kontrak berjangka digunakan, yaitu:
1. Untuk berspekulasi dalam pergerakan harga nilai tukar
2. Untuk melakukan hedging komitmen mata uang asing
3. Untuk melakukan hedging investasi bersih di entitas luar negeri
2 Nop. 2007
Piutang kontrak (ma) Rp 6.150.000
Hutang kontrak Rp 6.150.000
31 Des.2007
Piutang kontrak (ma) Rp 50.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 50.000
30 Jan. 2008
3
Kas (ma) Rp 6.280.000
Keuntungan pertukaran mata uang Rp 80.000
Piutang kontrak (ma) Rp 6.200.000
Kurs yang digarisbawahi adalah kurs yang relevan untuk tujuan akuntansi.
1 Des.2007
Piutang dagang (ma) Rp 152.250.000
Penjualan Rp 152.250.000
(Mencatat penjualan ke Monato 150.000 x Rp 1.015)
31 Des. 2007
Kerugian pertukaran mata uang Rp. 30.000
Piutang dagang ml Rp 30.000
(untuk menyesuaikan piutang dagang dengan kurs sekarang 150.000Nf x(Rp1.015
– Rp1.014,8) = Rp 30.000)
4
(Untuk menyesuaiakan hutang kontrak kpd pialang valuta aung dengan kurs
sekarang. Hutang 150.000Nf x Rp 1.014,8 = Rp 125.220.000)
Amortisasi Diskon kontrak berjangka Rp 75.000
Diskon atas kontrak berjangka Rp 75.000
(mencatat amortisasi diskon Rp150.000 x 30/60 hari)
30 Jan.2008
Kas (ma) Rp 125.205.000
Kerugian pertukaran mata uangRp. 15.000
Piutang dagang (ma) Rp 125.220.000
(Mencatat penerimaan pembayaran dari Monato Company 150.000Nf
xRp 1.014,7)
Kas Rp 125.100.000
Piutang kontrak Rp 125.100.000
(mencatat penerimaan kas dari pialang valuta asing)