Oleh: Dick Thornburg, Herbert lin (National Research Council. Committee to
Study Tools and Strategies for Protecting Kids from Pornography and Their Applicability to Other)-copyright@2002 by The National Academy of Sciences
A. Tantangan untuk orangtua dengan adanya teknologi komunikasi(chapter 7)
1 Anak - anak lebih tahu tentang bagaimana menggunakan teknologi dan lebih tahu tentang sesuatu yang dapat mereka peroleh di internet. 2 Beberapa pengajaran di kehidupan masyarakat nyata tidak dapat cocok dengan dunia maya (cyberspace). Sebagai contoh, jenis pengajaran yang menyatakan “jangan berbicara dengan orang asing” dapat menjadi tidak bernilai di mana kesadaran dan kepekaan tentang isu global di anjurkan di dalam dunia maya. 3 Sedikit orangtua yang secara konsisten memberi contoh yang baik untuk tidak mencari informasi yang menyangkut tentang seks. Inilah yang menjadikan bisnis seks menguntungkan. 4 Kemungkinan besar anak – anak yang hidup di dunia digital menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinternet. 5 Kehidupan sosial di dunia maya mungkin mengajarkan anak muda lebih nyaman, sebagai contoh adanya fasilitas yang memungkinkan komunikasi dapat dilakukan dengan dua jalur atau lebih dan banyak orang secara silmultan. 6 Ada kesenjangan yang besar antara apa yang dipikirkan oleh orangtua mengenai anak – anaknya ketika berinternet dengan apa yang sesungguhnya dilakukan oleh anak – anak mereka ketika berinternet.
Tidak ada satupun tantangan di atas yang tidak membutuhkan peran
orangtua, bahkan orang – orang dewasa di sekitar kehidupan mereka semestinya ikut berperan dalam menghidarkan pengaruh negatif dunia internet terhadap anak – anak. Mungkin pengetahuan orangtua tentang internet lebih sedikit daripada anak – anak mereka, namun paling tidak orangtua harus mengajarkan etika, moral, dan cara berikir kritis terhadap suatu hal sehingga anak – anak mampu membuat keputusannya sendiri untuk memilih apa yang baik bagi mereka.
B. Bentuk – bentuk pornografi di dalam internet yang mengancam karakter
anak 1. Pelekatan wajah seorang anak perempuan pada tubuh wanita dewasa yang berfose tidak senonoh/bugil. Teknologi memungkinkan hal ini, salah satu contoh perangkat lunak yang dapat melakukan hal ini adalah photoshop. Gambar buatan tersebut kemudian disebarkan secara sengaja di dunia maya agar dapat dilihat khalayak ramai. Bentuk pelecehan yang nyata terhadap seorang anak perempuan dan sangat berpotensi menciderai perkembangan emosional anak yang wajahnya digunakan untuk tujuan amoral tersebut. 2. Perilaku – perilaku menyimpang seks yang diwujudkan dalam bentuk gambar. Gambar – gambar yang telah dilihat sulit untuk dihilangkan di dalam pikiran. Beberapa anak merespon dengan ketakutan bahkan menimbulkan mimpi buruk bagi mereka, dan beberapa anak terpengaruh dengan perilaku penyimpangan seks yang tidak lazim. 3. Jejaring sosial yang membicarakan tentang kehidupan seks. Biasanya anak – anak menggunakan identitas palsu untuk menjadi bagian dari grup jejaring tersebut. Hal seperti itu dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan diketahui oleh orangtua mereka dan juga melindungi diri mereka sendiri dari orang asing yang tak dikenal. 4. Gambar – gambar dan video asusila.