Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2 FUNGSI SISTEM ENDOKRIN
Fungsi Umum:
Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan.
Mengkoordinasi sistem reproduktif.
Memelihara lingkungan internal optimal.5
Homeostasis
- Penyimpanan dan penggunaan energi melalui pengendalian metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein.
- Imbangan cairan tubuh dan elektrolit.
- Fungsi kardiovaskuler.
Reproduksi
- Perkembangan organ seks dan sifat-sifat kelamin sekunder
- Gametogenesis( produksi sel telur dan sperma).
- Siklus menstruasi.
- Kehamilan, kelahiran dan laktasi.
Sistem endokrin terdiri dari sel-sel, jaringan, dan organ yang mampu
mensintesis dan mensekresi hormon langsung ke dalam kapiler darah dan
limfatika. Akibatnya, kelenjar/ organ endokrin tidak memiliki saluran
keluar.
Selain itu, sel-sel pada kebanyakan organ endokrin tersusun berupa
deretan atau kelompok, dikelilingi banyak jejaring kapiler.
Adapula sel-sel endokrin yang terdapat sendirian yang dibedakan dari
kelenjar enokrin bersel satu karena kenyataan bahwa kutub sekresi
mereka( bagian sel yan mengandung produk pensekresi yang matang)
3
tertuju langsung ke arah alas kapiler dibawah suatu epitel dan tidak ke arah
lumen suatu organ yang dilapisi oleh epitel itu, contoh: kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, adrenal, dan lain-lain.
Kelenjar endokrin yang khas untuk tipenya terdiri dari kumpulan sel-sel
pensekresi yang tersusun dalam lembaran-lembaran, tali-tali atau sarang
sel yang tidak teratur yang terfiltrasi oleh suatu anyaman rumit dari
kapiler/ pembuluh darah sinusoidal, yang terletak dalam kerangka jaringan
penyambung tipis.
Jaringan utama didominasi oleh sel kelenjar yang menghasilkan hormon.
Regulasinya dengan sistem saraf, hormon kelenjar lain, kadar metabolit.
Sistem endokrin dan hubungannya dengan sistem saraf, sama-sama
mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini berfungsi
untuk mempertahankan homeostasis tubuh.1
4
1) KELENJAR HIPOFISIS
Kelenjar ini adalah kelenjar yang tidak didasar tengkorak ( sela tursika)
fossa pituitaria os sphenoid, besarnya kira-kira 10x13x6 mm dan beratnya
sekitar 0,5 gram. Kelenjar ini memegang peranan penting di dalam
mensekresi hormon dari semua organ endokrin, yaitu sebagai pengatur
kegiatan hormon yang lain dan mempengaruhi pekerjaan kelenjar lain.
Kelenjar hipofisis mengontrol fungsi seksual dan tiroid, pertumbuhan dan
metabolism air,protein dan karbohidrat.
Kelenjar ini tergantung dari hipotalamus suatu masa jaringan saraf yang
membentuk lantai ventrikel ke 3.
a) Lobus Anterior
Kelenjar hipofisis menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja
sebagai zat pengendali produksi sekresi dari semua organ endokrin
lain.
Hormon pertumbuhan (somatotropik) mengendalikan pertumbuhan
tubuh.
Hormon totropik mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam
menhasilkan tiroksin.
Hormon adrenokortikotropik(ACTH) mengendalikan kegiatan
kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari
korteks kelenjar suprarenal ini.
Hormon gonadotrofik :
Hormon perangsang folikel(FSH) yang berfungsi merangsang
perkembangan folikel graaf di dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa dalam testis.
Luternising Hormon(LH) atau Interstisial Cell Stimulating
Hormon ( ICSH) mengendalikan sekresi ustrogen dan
progesteron di dalam ovarium dan testosteron di dalam testis.
Hormon ketiga dari hormon gonadotrofik ini ialah Luteotrofin
atau prolaktin, mengendalikan sekresi air susu dan
mempertahankan adanya korpus luteum selama hamil.
b) Lobus Posterior
Fungsinya adalah mengeluarkan dua jenis hormon,yaitu:
Hormon Anti-diuretik (ADH) mengatur jumlah air yang melalui
ginjal,
Hormon Axitoksik merangsang kontraksi uterus sewaktu
melahirkan bayi dan pengeluaran air susu sewaktu menyusui.
2) KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdiri atas dua buah lobus
yang terletak di sebelah kanan dan kiri trakea, dan diikat bersama oleh
5
secarik jaringan tiroid yang disebut isimus tiroid dan yang melintasi
trakea di depannya.
Struktur:
Kelenjar tiroid terdiri atas 2 sejumlah besar vesikel yang dibatasi
oleh epithelium silinder, mendapat persediaan darah berlimpah-limpah dan
yang disatukan oleh jaringan ikat. Sel itu mengeluarkan sekret cairan yang
bersifat lekat yaitu koloida tiroid , yang mengandung zat senyawa yodium,
zat aktif yang utama dari senyawa yodium ini adalah hormon tiroksin.
Fungsi:
Sekresi tiroid di atur oleh sebuah hormon dari lobus anterior
kelenjar hipofisis yaitu oleh hormon titotropik. Fungsinya sangat erat
bertalian dengan kegiatan metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia
dalam jaringan, bekerja sebagai perangsang proses oksidasi, mengatur
penggunaan oksigen dan dengan sendirinya mengatur pengeluaran karbon
dioksida.
3) KELENJAR PARATIROID
Fungsi Umum:
Mengatur metabolisme fosfor
Mengatur kadar kalsium darah
4) KELENJAR TIMUS
6
Pada bayi yang baru lahir sangat kecil dan beratnya kurang lebih 10 gram
dan ukurannya bertambah pada masa remaja beratnya dari 30-40 gram dan
kemudian mengerut lagi.
Fungsinya belum diketahui, tetap ada sangkut pautnya dengan
produksi antibodi. Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon
somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi
lagi. Kelenjar ini menghasilkan tirosin yang berfungsi untuk merangsang
limfosit.
Kelenjar ini berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal.
Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis yang terbagi menjadi
dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan medulla (tengah).
Beberapa hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks
adrenal adalah hidrokortison, aldosteron dan kortikosteron yang semuanya
bertalian erat dengan metabolisme pertumbuhan, fungsi ginjal dan tonus
otot. Semua fungsi menentukan jalan hidup.
7
Ovari menghasilkan dua hormon:
Estrogen, tanpa estrogen perkembangan buah dada dan menstruasi
akan kurang baik.
Progesterone, untuk mempersiapkan kehamilan seorang wanita.
1. Kelenjar hipofisis
2. Kelenjar tiroid
Sekresi dari tiroid normal berisi sedikit yodium, dan di daerah dengan yodium
yang sangat kurang dalam persediaan airnya dapat diberikan garam yang sudah
dibubuhi yodium atau manis yang dibubuhi yodium. Penyakit gondok
(pembesaran sederhana tiroid) adalah umum di daerah ini.
Hiposekresi : Bila kelenjar tiroid kurang mengeluarkan sekret pada waktu bayi
maka mengakibatkan suatu keadaan yang namanya kretinisme,
berupa hambatan pertumbuhan mental dan fisik. Pada orang
dewasa, kekurangan sekresi mengakibatkan nixudema proses
metabolik mundur dan terdapat kecenderungan bertambah berat,
lamban, cara berfikir dan bicara lamban, kulit tebal dan kering,
rambut rontok.
8
Hipersekresi : Pada pembesaran kelenjar dan penambahan sekresi yang disebut
hipertiroidisma, semua simptonnya sebaliknya dari niksudema.
Pasien turun beratnya, gelisah dan mudah marah, kecepatan denyut
nadinya naik “cardial output” bertambah dan simpton cardeo
vaskuler mencakup fibrilasi atrium dan kegagalan jantung.
3. Kelenjar paratiroid
4. Kelenjar suprarenal
Pada kelenjar ini terdapat penyakit Addison, penyakit ini adalah penyakit
hipofungsi. Hiperfungsi dapat disebabkan oleh tumur kelenjar adrenal yang
mengakibatkan sindrom cusching.3
Yg
Hormon Fungsi
menghasilkan
Membantu mengatur keseimbangan
Kelenjar garam & air dengan cara menahan
Aldosteron
adrenal garam & air serta membuang
kalium
Menyebabkan ginjal menahan air
Hormon
Kelenjar Bersama dengan aldosteron,
antidiuretik
hipofisa membantu mengendalikan tekanan
(vasopresin)
darah
Kortikosteroid Kelenjar Memiliki efek yg luas di seluruh
adrenal tubuh, terutama sebagai:
Anti peradangan
9
Mempertahankan kadar gula
darah , tekanan darah & kekuatan
otot
Membantu mengendalikan
keseimbangan garam & air
Mengendalikan pembentukan &
Kelenjar
Kortikotropin pelepasan hormon oleh korteks
hipofisa
adrenal
Merangsang pembentukan sel darah
Eritropoietin Ginjal
merah
Mengendalikan perkembangan ciri
Estrogen Indung telur
seksual & sistem reproduksi wanita
Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darah
-Mengendalikan pertumbuhan &
Hormon Kelenjar perkembangan
pertumbuhan hipofisa -Meningkatkan pembentukan
protein
-Menurunkan kadar gula darah
-Mempengaruhi metabolisme
Insulin Pankreas
glukosa, protein & lemak di
seluruh tubuh
-Mengendalikan fungsi reproduksi
(pembentukan sperma &
LH (luteinizing sementum, pematangan sel telur,
hormon) siklus menstruasi
Kelenjar
FSH (follicle- -Mengendalikan ciri seksual pria &
hipofisa
stimulating wanita (penyebaran rambut,
hormon) pembentukan otot, tekstur &
ketebalan kulit, suara dan bahkan
mungkin sifat kepribadian)
Kelenjar Menyebabkan kontraksi otot rahim
Oksitosin
hipofisa & saluran susu di payudara
-Mengendalikan pembentukan
Hormon Kelenjar tulang
paratiroid paratiroid -Mengendalikan pelepasan kalsium
& fosfat
10
untuk menghasilkan susu
Kelenjar Memulai & mempertahankan
Polaktin
hipofisa pembentukan susu di kelenjar susu
Renin &
Ginjal Mengendalikan tekanan darah
angiotensin
Mengatur pertumbuhan,
Hormon tiroid Kelenjar tiroid pematangan & kecepatan
metabolisme
TSH
Merangsang pembentukan &
(tyroid- Kelenjar
pelepasan hormon oleh kelenjar
stimulating hipofisa
tiroid.4
hormon)
11
1. Protein dan polipeptida
Peptida/derivate peptide dibuat di kelenjar buntuk yang berasal dari
jaringan alat pencernaan, peptida bersirkulasi bebas dalam plasma lebih
kurang 5-10 menit. Protein dan polipeptida mencakup hormon-hormon yang
disekresikan oleh kelenjar hipofisis anterior dan posterior, pankreas (insulin
dan glukagon), kelenjar paratiroid (hormon paratiroid), dll.
2. Steroid
Hormon steroid mempunyai inti Cydo-pentano-perhidrophenantren
yang dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium. Testis
(testosteron), ovarium (estrogen dan progesterone), dan korteks suprarenal
bersikulasi dalam plasma dan terikat pada transport protein kira-kira 60-100
menit.
12
kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu
merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga
meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu
sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada
dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan
apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus
mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah
akan turun sampai sangat rendah.
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas.
Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari
dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya
dimengerti.4
Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif
manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang
dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik
negatif.
Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang memicu
pelepasan hormon. Misalnya pengsekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior
merangsang pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan
pelepasan ACTH lebih banyak.
13
AKTIVASI SEL-SEL TARGET
Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami sedikit
perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel
hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa.
Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan
mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (misalnya enzim,
steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.5
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
15