Professional Documents
Culture Documents
1
Kemajuan transportasi baik darat, laut maupun udara menyebabkan
pergerakan ( mobilitas ) manusia dari satu negara ke negara lain
semakin cepat.
Arus globalisasi tidak mungkin bisa dibendung karena berkaitan dengan
perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi.
2
penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah
bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai
sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian
membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
2. Para Tradisionalis
Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi.
Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata
atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa
kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama
ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan
tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
3. Para Transformasionalis
Para transformasionalis berada di antara para globalis dan
tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat
dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat
bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi
teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai
"seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui
sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung".
Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal
tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan
Sejarah globalisasi
3
teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat
ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula
kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi
kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta
pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di
Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan
Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari
Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah
beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi
ikon globalisasi hingga saat ini.
4. Fase
selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang
dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme
seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam
mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia
mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula
dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil,
sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
Bentuk-bentuk Globalisasi
1. Globalisasi Informasi
Kemajuan teknologi informasi melalui satelit, komputer, internet dan
media massa memungkinkan berita dari belahan dunia dapat cepat sampai
ke belahan dunia lainMengecilnya ruang dan waktu telah mengakibatkan
bahwa hampir tak ada kelompok orang atau bagian dunia yang hidup dalam
isolasi.
Informasi ttg keadaan/situasi lain dapat menciptakan suatu pengetahuan
umum yg jauh lebih luas dan aktual dari yang ada sebelumnya. Batas-batas
teritorial suatu negara menjadi tidak relevan. Batas negara tidak lagi
menjadi batas informasi karena seseorang mahasiswa di Indonesia dapat
dengan cepat berkomunikasi langsung dengan seorang mahasiswa di
Harvard ( AS )
2. Globalisasi Ekonomi
4
Dalam bidang ekonomi ada tuntutan dunia yang berupa perdagangan
internasional tanpa hambatan batas-batas negara ( eksport dan import ).
Proteksi berupa bea masuk yg tinggi atau larangan masuknya barang dari
luar negeri dianggap bertentangan dgn arus globalisasi.
Menurut Tantri Abeng perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi meliputi :
- Globalisasi produksi - Globalisasi tenaga kerja
- Globalisasi pembiayaan - Globalisasi
perdagangan
- Globalisasi jaringan informasi
3. Globalisasi Kebudayaan
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal
abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi membutuhkan penyesuaian tata nilai
dan perilaku. Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat memberikan
arah bagi perwujudan identitas nasional yg sesuai dgn nilai-nilai luhur
budaya bangsa.
Ciri-ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan antara lain :
Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
Penyebaran prinsip multi kebudayaan
Berkembangnya industri pariwisata
Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain
Berkembangnya mode yang berskala global
Bertambah banyaknya event-event berskala global
Dampak Globalisasi
1. Dampak globalisasi dalam bidang ekonomi, antara lain :
- Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi
pencapaian standar hidup yang lebih tinggi .
- Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar
negara-negara kaya dengan negara-negara miskin .
- Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional
- Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli
usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang
- Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana
Moneter Internasional, WTO.
2. Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya
Dampak positif globalisasi dibidang sosial budaya
Perubahan sistem pengetahuan
Dimasa globalisasi terbuka kesempatan yang luas pada masyarakat
untuk memperoleh pendidikan.
Perubahan nilai budaya
Nilai-nilai yang berkembang pada zaman penjajahan (kolonialisme,
rasialisme, feodalisme dll), mulai digantikan oleh nilai kemanusiaan,
cinta tanah air, toleransi dll.
Perubahan etos budaya
5
Dengan globalisasi etos budaya juga mengalami perubahan seperti,
biar lambat asal selamat, berubah dengan pola cepat, tepat dan
bermanfaat.
Perubahan kepercayaan
Kepercayaan animisme dan dinamisme mulai ditinggalkan.
Perubahan pandangan hidup
Dalam pembangunan, masyarakat mulai memperhatikan prinsip
pembangunan berwawasan lingkungan, kesetiakawanan sosial dll.
6
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobilitas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan
Sumber :
1. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk kelas XII SMA, Aim
Abdulkarim, Grafindo, 2008.
7
2. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk kelas XII SMA, Budiyanto,
Erlangga, 2007
3. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk kelas XII SMA, Bambang
Suteng, Erlangga, 2007
4. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk kelas XII SMA, Bambang S dan
Sugiyarto, Grahadi, 2007
5. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk kelas XII SMA, Retno Listyartti,
Esis, 2007
6. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk kelas XII SMA, Sri Jutmini dan
Winarno, Tiga Serangkai, 2007
7. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk kelas XII SMA, Drs.Hasim M,
Quadra, 2007
8. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk kelas XII SMA, Sujianto dan
Mukhlisin, Ganeca Exact, 2007
9. Pendidikan Kewarganegaraan, untuk kelas XII SMA, Nurdin
Muhammad, Hendra M Saragih dan Imron Husnayan, Widia Utama, 2007
10. Internet, Http://www.geogle.or.id/
11. Dll.