You are on page 1of 3

Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Disusun untuk memenuhi tugas IAD pada tanggal 1 Desember 2008

Oleh:
Nama: 1. Maftukhah (J410080025)
2. Arifatun Nisaa (J410080026)
3. Erma Nooraini (J410080035)
Program studi: Kesehatan Masyarakat

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta
Banyak cara yang dilakukan untuk mengklasifikasikan SDA. Semuanya tergantung
kepada tujuan klasifikasi. Yang penting bukan menghafal ada berapa cara
pengklasifikasiannya, sebab antarpakar sendiri sering terjadi perbedaan. SDA dapat
digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa
penggolongan SDA berdasarkan pada sifatnya, macam habitat, kemungkinan
pemulihannya, dan macamnya.

1. Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, SDA dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu sumber daya
hayati dan sumber daya fisik.
a. Sumber Daya Hayati (SDA Biotik) merupakan sumber daya yang terdiri dari
makhluk hidup, seperti hutan, rumput, tanaman perkebunan, pertanian, hewan
peliharaan, ikan, margasatwa, mikroorganisme.
b. Sumber Daya Fisik (SDA Abiotik) merupakan sumber daya yang bukan makhluk
hidup, seperti tanah, air, udara, batuan.

2. Berdasarkan Macam Habitat atau Substratnya


Berdasarkan substratnya, SDA dapat dibedakan menjadi:
a. SDA terestris (daratan)
b. SDA akuatik (perairan)

3. Berdasarkan Kemungkinan Pemulihannya


Berdasarkan kemungkinan pemulihannya, SDA dapat dibedakan menjadi SDA
terpulihkan, SDA tak terpulihkan, dan SDA yang tak akan habis.
a. SDA yang terpulihkan atau dapat diperbaharui adalah SDA yang dapat
diproduksi secara berkesinambungan, seperti tumbuhan, hewan, dan bahan
sintetik.
b. SDA yang tak terpulihkan atau tak dapat diperbaharui adalah SDA yang tidak
dapat diproduksi terus menerus, seperti bijih logam, gas bumi, batubara, dan
minyak bumi.
c. SDA yang tak akan habis adalah SDA yang akan selalu tersedia sepanjang
masa, seperti energi matahari, energi pasang surut, dan air dalam siklus
hidrologi. Energi gelombang, angin dan matahari merupakan SDA yang kekal
dan tidak menimbulkan pencemaran. Sayang, energi tersebut belum banyak
dimanfaatkan. Sebenarnya, batubara dan minyak bumi termasuk SDA yang
terpulihkan, karena keduanya terbentuk dari sisa-sisa organisme yang
mengalami perubahan sifat. Akan tetapi, karena proses terjadinya sangat lama,
maka orang cenderung memasukkan keduanya ke dalam golongan SDA yang
tidak terpulihkan. Air juga merupakan SDA yang terpulihkan karena air dapat
melakukan daur hidrologi. Akan tetapi dalam pembahasan ini, SDA yang
terpulihkan khusus diartikan sebagai SDAH, yang terdiri dari tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme.

4. Berdasarkan Macamnya
Penggolongan SDA menurut macamnya dikemukakan oleh Djojohadikusumo dan
Katili. Menurut Djojohadikusumo, SDA dapat digolongkan menjadi:
a. Sumber daya tanah dan air
b. Sumber daya tanaman dan pepohonan
c. Sumber daya akuatik, termasuk perikanan laut dan darat
d. Sumber daya mineral dan energi, termasuk energi matahari dan pasang surut.
Menurut Katili, SDA dapat dibedakan menjadi:
a. Sumber daya tanah (land and soil)
b. Sumber daya hutan
c. Sumber daya air
d. Sumber daya lautan
e. Sumber daya mineral

5. Berdasarkan Pemanfaatannya
Berdasarkan pemanfaatannya, SDA dapat diklafisikasikan sebagai berikut:
a. SDA energi, yaitu SDA yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi,
misalnya minyak bumi, angin, air, cahaya matahari, batubara, dan gas bio.
b. SDA materi, yaitu SDA yang dimanfaatkan dalam bentuk benda. Misalnya kapas,
kayu, kaca, dan logam.
c. SDA hayati, yaitu SDA yang berupa makhluk hidup, baik tumbuhan maupun
hewan.
d. SDA ruang.
e. SDA waktu.

Nilai Sumber Daya Alam Hayati


1. Nilai lingkungan : mempertahankan kelestarian lingkungan. Makhluk hidup
memiliki peranan tertentu di dalam lingkungan. Hutan tropik di Indonesia
berfungsi sebagai paru-paru bumi dan menjaga kestabilan iklim bumi. Namun,
sebagian besar hutan di Indonesia telah wasalam karena manusia kurang
memahami etika terhadap lingkungan. Etika lingkungan tumbuh dari kesadaran
lingkungan dan moral, dan bersumber pada pandangan seseorang tentang
lingkungan.
2. Nilai biologis : mempertahankan kehidupan, untuk pengembangan biologi di
masa depan
3. Nilai ekonomi : dapat mendatangkan devisa, untuk industri
4. Nilai sosial budaya : untuk rekreasi, mempertahankan tradisi

You might also like