You are on page 1of 40

SUHU

Disusun Oleh:
Albertus Budi A.
Sieni Meriani R.
Calaudia Olivia
1
Pengantar
Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi
setiap saat. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk
mempertahankan suhu tubuh manusia dalam
keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu
tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan
mekanisme umpan balik (feed back) yang
diperankan oleh pusat pengaturan suhu di
hipotalamus.
2
Pengantar
Mekanisme umpan balik ini terjadi bila
suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi
tubuh untuk mempertahankan suhu, yang
disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh
dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan
pada 37°C

3
Produksi Panas
Panas yang diproduksi didalam tubuh melalui
metabolisme, yang merupakan reaksi kimia pada semua sel
tubuh.
Termoregulasi membutuhkan fungsi normal dari proses
produksi panas. Reaksi kimia seluler membutukan energy
untuk membentuk adenosine trifosfat (ATP)

Produksi panas terjadi selama:


istirahat, gerakan otot polos, getaran otot dan termogenesis
tanpa menggigil.

4
Con’t…
Suhu tubuh manusia di hasilkan dari:

 Laju metabolisme basal di semua sel tubuh.


 Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas
 Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian
kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan
testosteron).
 Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam
sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.
 Menggigil merupakan respons tubuh involunter terhadap suhu yang
berbeda dalam tubuh. Menggigil dapat meningkatkan produksi panas 4
sampai 5 kali lebih besar dari normal. Panas di produksi untuk
mempertahankan tubuh.

5
Penjalaran Sinyal Suhu Pada Sistem Saraf

Hipotalamus (bahasa inggris:


hypothalamus) adalah bagian dari otak yang
terdiri dari sejumlah nukleus dengan berbagai
fungsi yang sangat peka terhadap steroid dan
glukorkotikoid, glukosa dan suhu

6
Penjalaran Sinyal Suhu Pada Sistem Saraf

7
Metabolisme
Metabolisme (bahasa yunani: μεταβολισμος,
metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi kimia
yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi
di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan
reaksi kimia organic:

 Katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa


organik untuk mendapatkan energi
 Anabolisme yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari
molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.

8
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

1. Ketika suhu
meningkat:
a. Vasodilatasi 2. Ketika suhu
b. Berkeringat
menurun:
a. Vasokontriksi
c. Penurunan
Pembentukan kulit di seluruh
Panas tubuh
b. Piloereksi

c. Peningkatan

9
pembentukan
Mekanisme Kehilangan Panas Melalui Kulit

1. Radiasi : Radiasi adalah mekanisme kehilangan panas tubuh


dalam bentuk gelombang panas inframerah
2. Konduksi : Konduksi adalah perpindahan panas akibat
paparan
langsung kulit dengan benda-benda yang ada di
sekitar tubuh
3. Konveksi: Konveksi adalah perpindahan panas karena
gerakan
udara
4. Evaporasi : Evaporasi ( penguapan air dari kulit ) dapat
memfasilitasi perpindahan panas tubuh
10
Gambar Keseimbangan antara produksi panas
dan pengeluaran panas (Tamsuri Anas, 2007)

11
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tubuh

1.Kecepatan 6. Demam
Metabolisme 7. Status Gizi
basal
8. Aktivitas
2. Rangsangan Saraf
9. Ganguan organ
Simpatis
3. Hormone
10. Lingkungan
Pertumbuhan 11. Usia
4. Hormon Tiroid
5. Hormon Kelamin
12
Tabel Perbedaan derajat suhu normal pada
berbagai kelompok usia (Tamsuri Anas,
2007)

13
Kelelahan Akibat Panas

1. Hipertermia ; Peningkatan suhu tubuh sehubungan


dengan ketidakmampuan tubuh untuk
meningkatkan pengeluaran panas atau
menurunkan produksi panas
2. Heatstoke : Suatu proses yang sangat lama
terhadap sinar matahari atau lingkungan dengan
suhu tinggi dapat mempengaruhi mekanisme
pengeluaran panas
3. Hipotermia : Pengeluaran panas akibat paparan
terus-menerus terhadap dingin mempengaruhi
kemampuan tubuh untuk memproduksi panas
14
Klasifikasi Hipotermia

Klasifikasi Celcius Fahrenheit

Ringan 330-360 92,40-96,80

Sedang 300-330 86,00-91,40

Berat 270-300 80,60-86,00

Sangat Berat <300 <80,60

15
Proses Keperawatan dan Termoregulasi

1. Pengkajian
a. Tempat : Daerah yang sering digunakan
diantaranya seperti membran timpani,
mulut (oral), rektal, dan aksila.
b. Termometer :
 Termometer Air-Raksa (Termometer. Oral,
Stubby, Rektal)
 Termometer Elektronik

 Termometer Sekali Pakai

16
Rumus Celcius ke Fahrenheit

Rumus Celcius ke Fahrenheit

1. Untuk mengonversi Fahrenheit ke Celcius, di kurangi


32 dari bacaan Fahrenheit dan hasilnya dikalikan

2. Untuk mengonversi Celcius ke Fahrenheit, di tambah 32


dari bacaan Celcius dan hasilnya dikalikan

17
Proses Keperawatan dan Termoregulasi
2. Diagnosa Keperawatan:
Pada contoh kasus hipertermia, faktor yang berhubungan
dengan aktivatas yang berat akan menghasilkan intervensi yang
sangat berbeda daripada faktor yang berhubungan dengan
ketidakmampuan atau berkeringat.

3. Perencanaan:
Klien yang berisiko mengalami perubahan suhu membutuhkan
rencana perawatan indvidu yang ditunjukan dengan
mempertahankan normotermia dan mengurang faktor risiko.
Hasil yang diharapkan ditetapkan untuk menentukan
kemajuan kearah kembalinya suhu tubuh dengan batas
18
normal.
Proses Keperawatan dan Termoregulasi
4. Implementasi
a. Hipetermia
Tindakan keperawatan untuk meningkatkan pendinginan tubuh
harus menghindari stimulasi terhadap menggigil
b. Heatstoke
Perawat mengajarkan klien untuk menghindari latihan yang berat
dalam cuaca yang panas dan lembab; meminum cairan seperti
jus buah yang jernih sebelu, selama dan setelah latihan fisik;
untuk menggunakan pakaian yang terang, longgar, berwarna
cerah; menggunakan penutup kepala jika berada diluar panas
c. Hipotermia
Pengobatan perioritas terhadap hipotermia adalah untuk
19 mencegah penurunan suhu tubuh lebih lanjut
Proses Keperawatan dan Termoregulasi

5. Evaluasi
Semua intervensi keperawatan dievaluasi dengan
membandingkan respon actual klien terhadap hasil
yang diharapkan dari rencana perawatan. Hal ini
menunjukan apakah tujuan perawatan telah
terpenuhi atau apakah dibutuhkan revisi terhadap
rencana. Setelah itu perawat mengukur suhu klien
untuk mengevaluasi perubahan

20
Prosedur Pengukuran Suhu Tubuh

Persiapan untuk mengukur suhu tubuh:


1 . Kaji tanda dan gejala perubahan suhu dan faktor yang secara normal
mempengaruhi suhu tubuh.
2 . Jelaskan bagaimana cara mengukur suhu tubuh tersebut dan pentingnya
menjaga posisi yang tepat sampai pembacaan lengkap.
3. Ketika mengukur suhu oral tunggu 20 sampai 30 menit sebelum
mengukur suhu, jika klien merokok atau makan atau minum yang panas
atau yang dingin.
4. Siapkan peralatan yang dibutuhkan:
 Termometer yang tepat

 Tisu Lembut

 Pelumas (untuk thermometer kaca rectal)

 Pena, Lembar pencatatan

 Sarung tangan sekali pakai

5.
21
Cuci tangan
Suhu Oral Termometer Kaca
1. Lakukan persiapan 1-5
2. Bantu klien untuk memperoleh posisi yang memudahkan akses ke mulut
3. Gunakan sarung tangan sekali pakai
4. Pegang bagian ujung thermometer kaca yang berkode (blue tip) dengan
ujung jari
5. Jika termometr disimpan pada tempat yang mengandung larutan
desinfektan, cuci dengan air dingin sebelum digunakan.
6. Ambil tisu lembut dan seka bagian pentolan thermometer dengan gerakan
rotasi. Buang tisu.
7. Baca derajat air raksa ketika memegang thermometer secara horizontal dan
putar thermometer dengan lembut.
8. Jika air raksa berada di atas derajat yang diinginkan pegang ujung
thermometer dengan baik dengan berdiri agak jauh dari benda-benda
keras. Kemudian kibaskan tangan kke arah bawah dengan kuat seperti
memukul dengan cambuk. Tetap dilakukan sampai derajat air raksa 35,50C
22
Suhu Oral Termometer Kaca
9. Masukan thermometer kebungkus plastic.
10. Minta klien untukmembuka mulut dan dengan lembut letakan thermometer
dibawah lidah kantung sublingual posterior mendatar terhadap bagian
tengah rahang bawah.
11. Minta klien menahan thermometer dengan bibir tertutup, hati-hati tertusuk
12. Biarkan thermometer dibawah lidah selama 3 menitsesuai aturan
13. Ambil thermometer dengan hati-hati dan lepaskan serta buang pembungkus
plastic. Baca termometer sejajar mata dengan posisi horizontal.
14. Beri tahu klien hasil bacaan suhu tersebut
15. Seka skresi dan thermometer dengan tisu lembut. Seka dalam gerakan rotasi
dan jari kea rah pentolan. Buang tisu. Simpan thermometer dalam wadah.
16. Lepaskan dan buang sarung tangan . cuci tangan.
17. Lakukan langkah persiapan 1-3

23
Suhu Oral Termometer Elektronik
1. Selesaikan langkah persiapan 1-5
2. Bantu klien dalam mengambil posisi nyaman untuk
memudahkan akses ke mulut
3. Gunakan sarung tangan sekali pakai
4. Keluarkan pak thermometer dari unit “charging” pastikan
bahwa probe oral (ujung biru) melekat pada unit thermometer
5. Minta klien untuk membuka mulut dan dengan lembut
letakkan probe di bawah lidah pada kantung sublingual
posterior leteral terhadap bagian tengah rahang
6. Minta klien untuk menjepit thermometer dengan bibir tertutup

24
Suhu Oral Termometer Elektronik
7. Biarkan probe ditempatnya sampai tanda bunyi terdengar,
suhu akan terlihat pada layar digital
8. Ambil probe dari bawah lidah dan beri tahu suhunya pada
klien
9. Kembalikan probe pemeriksaan ke tempat penyimpanan dari
unit pencatatan
10. Buka dan buang sarung tangan. Cuci tangan
11. Kembalikan thermometer ke tempatnya
12. Lakukan langkah persiapan 1-3

25
Suhu Rektal Termometer Elektronik
1. Lakukan langkah persiapan 1-5
2. Pasang gorden disekeliling tempat tidur dan/atau tutup pintu.
Tutup bagian atas tubuh klien dan ekstremitas bawahnya
dengan kain atau selimut
3. Bantu klien dengan posisi sim. Dengan fleksi bagian atas. Tarik
linen tempat tidur untuk hanya memaparkan area anal
4. Ambil set thermometer dari tempatnya, yakinkan bahwa probe
untuk rectal (ujung merah) bersambung dengan unit temometer.
5. Kenakan sarung tangan sekali pakai
6. Dengan tangan non-dominan, rengangkan bokong untuk
melihat anus.
7. Minta klien untuk bernapas perlahan dan relaks.
26
Suhu Reaktal Termometer Elektronik
8. Masukan probe ke dalam anus dengan lumbut kea rah umbilicus.
Masukan 1,2 cm untuk anak-anak dan 3,5 cm untuk dewasa. Jangan
mendorong paksa thermometer. (jika terasa ada tekanan saat
mendorong, tarik kembali thermometer segera, jangan memaksa)
9. Pegang probe sampai tanda bunyi terdengar. Baca suhu pada tampilan
digital.
10. Ambil probe dari rectum dengan hati-hati dan beri tahu klien hasil
bacaan suhunya.
11. Kembalikan probe ke tempatnya.
12. Seka area anal untuk membuang feces. Buka dan buang sarung tangan.
13. Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman.
14. Cuci tangan.
15. Lakukan langkah penyelesaian 1-3.

27
Suhu Reaktal Termometer Kaca
1. Lakukan langkah persiapan 1-5
2. Pasang gorden disekeliling temapt tidur atau tutup pintu kamar.Tutup
bagian atas tubuh klien dan ekstremitas bawah dengan kain atau selimut.
3. Bantu klien untuk posisi sim dengan fleksi kaki bagian atas. Tarik linen
tempat tidur untuk hanya memaparkan area anal.
4. Siapkan thermometer seperti yang digambarkan “suhu oral thermometer
kaca “ langkah 4-8.
5. Beri pelumas secukupnya diatas tissue. Celupkan ujung thermometer
pada pelumas, 2,5 sampai 3,5 cm untuk dewasa atau 1,2 samapi 2,5 cm
untuk anak-anak.
6. Pakai sarung tangan sekali pakai.
7. Dengan tangan non-dominan, renggangkan bokong untuk memaparkan
anus.

28
Suhu Reaktal Termometer Kaca
8. Minta klien untuk bernapas perlahan dan rileks.
9. Masukan thermometer dengan lembut kedalam anus kearah umilikus. Masukan 1,2 cm
untuk anak-anak dan 3,5 cm untuk dewasa. Jangna mendorong paksa thermometer. Jika
terasa ada tahanan saat memasukkan , tarik segera thermometer. Jangan paksakan.
10. Biarkan thermometer selama kira-kira 3 menit sesuai ketentuan.
11. Keluarkan thermometer dengan hati-hati dan seka sekresi dengan tissue. Seka dengan
gesekan memutar dari jari kearah pentolan. Buang tissue.
12. Baca thermometer sejajar mata
13. Beritau klien hasil pembacaan suhunya
14. Seka area anal untuk membuang pelumas atas feces
15. Bantu klien kembali ke posisi nyaman
16. Basuh thermometer dengan menggunakan air hangat bersabun, cuci dengan air dingin,
kemudian keringkan dan taruh kembali pada tempatnya.
17. Buang sarung tangan, cuci tangan
18. Lakukan langkah penyelesainan 1-3

29
Suhu Aksila Termometer
Elektronik
1. Lakukan langkah persiapan 1-5
2. Pasang gorden di sekeliling tempat tidur dan / atau tutup
pintu kamar
3. Tempatkan klien pada posisi telentang atau duduk
4. Singkirkan pakaian atau gown dari bahu dan lengan.
5. Hubungkan bagian rectal (merah) Ke unit thermometer.
Siapkan thermometer elektronik seperti yang digambarkan
pada “ suhu rectal thermometer elektronik “ langkah 4 dan 5
6. Masukan probe ke bagian tengah aksila , turunkan lengan di
atas thermometer dan letakan tangan menyilang pada dada
klien.

30
Suhu Aksila Termometer
Elektronik
7. Biarkan probe tersebut sampai terdengar tanda bunyi. Baca
suhu pada tampilan digital.
8. Ambil probe dari aksila dan beritahu klien hasil bacaan
suhunya
9. Tekan tombol ejeksi untuk membuang plastic probe ke
dalam wadah pembuangan
10. Kembalikan probe elektronik ke tempat penyimpanan yang
benar
11. Bantu klien dalam mengenakan pakaian atau gown.
12. Cuci tangan
13. Lakukan penyelesaian 1-3
31
Suhu Aksila Termometer Kaca
1. Lakukan langkah persiapan 1-5
2. Pasang gorden di sekeliling tempat tidur dan / atau tutup pintu
kamar
3. Tempatkan klien pada posisi telentang atau duduk
4. Singkirkan pakaian atau gown dari bahu dan lengan.
5. Hubungkan bagian rectal (merah) Ke unit thermometer. Siapkan
thermometer kaca seperti yang digambarkan pada “ suhu rectal
thermometer kaca “ langkah 4 dan 8
6. Masukan probe ke bagian tengah aksila , turunkan lengan di atas
thermometer dan letakan tangan menyilang pada dada klien.
7. Biarkan thermometer selama 5-10 menit atau sesuai ketentuan

32
Suhu Aksila Termometer Kaca
8. Ambil thermometer dan seka area basah dengan tissue.
Seka dengan cara memutar dari jari arah pentolan. Buang
tissue.
9. Baca thermometer sejajar mata
10. Beritahu klien berapa suhunya
11. Cuci thermometer dalam air hangat bersabun. Cuci di air
dingin keringkan dan taruh kembali ke tempat penyimpanan
12. Bantu klien dalam mengenakan pakaian atau gown.
13. Cuci tangan
14. Lakukan penyelesaian 1-3

33
Termometer Membran Timpani
1. Lakukan langkah persiapan 1-5
2. Bantu klien untuk posisi yang nyaman dengan kepala berpaling ke
satu sisi mejauhi perawat.
3. Keluarkan unit thermometer dari tempat basa “ charging “ nya , hati
hati jangan menekan tombol ejeksi
4. Pasangkan pembungkus speculum dari plastic sekali pakai di atas
ujung seperti otoskop sampai terkunci pada tempatnya.
5. Ikuti intruksi dari pabrik untuk penempatan posisi probe timpani
a. Tarik ujung atas telinga ke atas dan belakang pada orang dewasa.
b. Tarik ujung atas telinga ke bawah dan ke belakang pada anak anak
c. Pindahkan thermometer pada pola bentuk delapan
d. Pasang probe yang sempit ke dalam kanal. Jangan dipindahkan.
e. Arahkan ke hidung , mengikuti petunjuk penempatan dari pabrik
34
Termometer Membran Timpani
6. Tekan tombol pemindai pada unit tangan. Suhu
tampak pada display digital
a. Dengan hati hati lepaskan sensor dari meatus
auditorius dan informasikan klien tentang
pembacaan.
b. Kembalikan unit tangan untuk basa. “ charging “

7. Bantu klien dalam mendapatkan posisi nyaman


8. Cuci tangan
9. Lakukan langkah penyelesaian 1-3
35
Penyelesaian Untuk Mengukur Suhu Tubuh

1. Bandingkan pembacaan suhu dengan data dasar


dan rentang suhu normal untuk kelompok usia
klien
2. Bila suhu abnormal ulangi pengukuran , bila
diindikasikan pilih tempat atau alat alat alternative
3. Catat suhu pada lembar alur tanda vital atau
catatan perawat dan laporkan temuan abnormal
pada perawat atau dokter yang bertanggung jawab.

36
Contoh Rencana Asuhan Keperawatan Untuk
Hipertermia
 Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia yang berhubungan dengan proses infeksi
 Definisi:
Hipertemia adalah kondisi ketika suhu individu
meningkat di atas batasan suhu normalnya

37
Rencana ASKEP
Tujuan Hasil yang Intervensi Rasional
diharapkan
Klien akan kembali Suhu tubuh turun Pertahankan suhu Suhu ruangan sekitar
ke batasan suhu paling sedikit 10C ruangan pada 210C dapat meningkatkan
tubuh normal setelah terapi kecuali jika klien suhu tubuh. Namun,
menggigil menggigil harus
dihindari karena
meningkatkan suhu
tubuh (Guyton,
1991)

Suhu tubuh tetap Berikan Antipiretik


sama antara 360C – asetaminofen sesuai menurunkan set
380C sampai paling program medic point
sedikit 24 jam apabila suhu lebih
tinggi dari 390C

38
Keseimbangan Masukan akan Anjuran PO sebagai Cairan keluar
cairan elektrolit akan seimbang dengan pilihan klien tiap 4 melalui kehilangan
dipertahankan keluaran jam. air tidak kasat mata
yang membutuhkan
Tidak ada bukti penggantian.
adanya hipotensi
postural selama
ambulasi

Klien mencapai rasa Klien menyatakan Batasi aktivitas fisik Aktivitas stress
nyaman dan istirahat adanya peningkatan dan sumber yang meningkatkan laju
kepuasan terhadap menyebabkan stress metabolic serta
istirahat dan pola emosi bila terjadi membutuhkan
tidur. hipertermia. tambahan energy.

Klien mampu Kurangi penutup Pakaian yang basah


istirahat dengan eksternal pada tubuh mencegah pnglrn
tenang klien panas melalui
radiasi, konveksi, dan
konduksi.

39
Jaga supaya pakaian Pendinginan yang
dan alas tempat berlebihan dari
tidur tetap kering evaporasi dapat
membuat menggigil.

Berikan perawatan Membran mokusa


mulut sesuai dengan mongering dengan
permintaan demi mudah karena
kenyamanan. dehidrasi

40

You might also like