You are on page 1of 4

c     (fiqh muamalah) yang meliputi, tata cara melakukan akad, transaksi,

hukum pidana atau perdata dan lainnya yang terkait dengan hubungan antar manusia atau
dengan masyarakat luas





Secara bahasa, fiqh bermakna faham. Menurut istilah, Imam Syafii memberikan definisi
yang komprehensif, ³Al µilmu bi al ahkaam al syar¶iyyah al µamaliyyah al muktasabah min
adillatiha al tafshiliyyaha. Yakni mengetahui hukum-hukum syara¶ yang bersifat amaliyah
yang didapatkan dari dalil-dalil yang terperinci.

   bermakna tuntutan Allah sebagai pembuat hukum, atau khitabmukallaf, baik
berupa kewajiban, sunnah, larangan, makruh atau mubah. Menurut ahli fiqh, yang
dimaksud dengan khitab Allah adalah seperti kewajiban shalat, haramnya membunuh,
mubah-nya makan dan lainnya. Allah yang terkait dengan perbuatan orang

  
 adalah hukum yang diambil dari syara¶. Dengan demikian, terdapat
pengecualian terhadap hukum-hukum yang bersifat hissiyah, seperti matahari bersinar, atau
hukum-hukum eksakta, seperti dua ditambah dua ada empat, atau hukum-hukum bahasa,
seperti fa¶il hukumnya marfu¶ dan sebagainya.

  
 maksudnya yang berhubungan dengan amaliyah (aktifitas), baik aktifitas
hati seperti niat, atau aktifitas lainnya, seperti membaca al Qur¶an, shalat, jual beli dan
lainnya.

Secara bahasa kata muamalah adalah masdar dari kata 'AMALA-YU'AMILI-MU'AMALATAN yang
berarti saling bertindak, saling berbuat dan saling beramal.

Dalam fiqh muamalah memiliki dua macam pengertian


1. Pengertian fiqh muamalah dalam arti luas
2. Pengertian fiqh muamalah dalam arti sempit

Pengertian fiqh muamalah yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pengertian dalam arti sempit
yaitu : "muamalah adalah aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam
usahanya untuk mendapatkan alat-alat keperluan jasmaninya dengan cara yang paling baik" (Idris
Ahmad) atau " Muamalah adalah tukar-menukar barang atu sesutu yang bermanfaat dengan cara-
cara yang telah ditentukan" (Rasyid Ridho) "(Rahcmat Syafiie, Fiqih Muamalah).

Ruang lingkup yang dibahas dalam fiqh muamalah ini meliputi dua hal;
1. Muamalah adabiyah: yaitu ditinjau dari subjeknya atau pelakunya. Biasanya yang dibahas
mengenai HARTA dan IJAB QOBUL

2. Muamalah madiyah : ditinjau dari segi objeknya.


Meliputi:
- al Ba'i (jual beli)
- Syirkah (perkongsian)
- al Mudharabah (Kerjasama)
- Rahn (gadai)
- kafalah dan dhaman (jaminan dan tanggungan)
- utang piutang
- Sewa menyewa
- hiwalah (pemindahan utang)
- sewa menyewa (ijarah)
- upah
- syuf'ah (gugatan)
- Qiradh (memberi modal)
- Ji'alah (sayembara)
- Ariyah (pinjam meminjam)
- Wadi'ah (titipan)
- Musaraqah
- Muzara'ah dan mukhabarah
- Pinjam meminjam
- Riba
- Dan beberapa permasalahan kontemporer (asuransi, bank dll)
- ihyaulmawat
- wakalah

ë
       

a c      




Ulama fiqh sepakat bahwa hukum asal dalam transaksi muamalah adalah diperbolehkan
(mubah), kecuali terdapat nash yang melarangnya. Dengan demikian, kita tidak bisa
mengatakan bahwa sebuah transaksi itu dilarang sepanjang belum/ tidak ditemukan nash
yang secara sharih melarangnya.

a r
  
   
r  

Fiqh muamalah akan senantiasa berusaha mewujudkan kemaslahatan, mereduksi


permusuhan dan perselisihan di antara manusia. Allah tidak menurunkan syariah, kecuali
dengan tujuan untuk merealisasikan kemaslahatan hidup hamba-Nya, tidak bermaksud
memberi beban dan menyempitkan ruang gerak kehidupan manusia. Ibnu Taimiyah
berkata: ³Syariah diturunkan untuk mewujudkan kemaslahatan dan menyempurnakannya,
mengeliminasi dan mereduksi kerusakan, memberikan alternatif pilihan terbaik di antara
beberapa pilihan, memberikan nilai maslahat yang maksimal di antara beberapa maslahat,
dan menghilangkan nilai kerusakan yang lebih besar dengan menanggung kerusakan yang
lebih kecil ( |ausu¶ah Fiqh Ibnu Taimiyah, bahasan (maslahah/ 2)
a 

c 
r  

Islam melaknat praktik penimbunan (ikhtikar), karena hal ini berpotensi menimbulkan
kenaikan harga barang yang ditanggung oleh konsumen. Rasulullah SAW bersabda:

³Orang yang men-supply barang akan diberi rizki, dan orang yang menimbunnya akan
mendapat laknata (Ibnu Majah dalam al Tijarat, bab Al Ikhtikar fi al Aqwat)

dalam hadits lain Rasul bersabda:

³Sejelek-jelek hamba adalah seorang penimbun, yakni jika Allah (mekanisme pasar)
menurunkan harga, maka ia akan bersedih, dan jika menaikkannya, maka ia akan bahagiaa
( Jami¶ al Ushul 1/595 nomor 438.)

a 





ë 

Rasulullah melarang untuk menumpangi transaksi yang sedang dilakukan orang lain, kita
tidak diperbolehkan untuk intervensi terhadap akad atau pun jual beli yang sedang
dilakukan oleh orang lain. Rasulullah bersabda:

!Seseorang tidak boleh melakukan jual beli atas jual beli yang sedang dilakukan oleh
saudaranyaa( Hadits diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam al Buyu¶ bab Laa yabi¶
µala bai¶ akhihi).

a 

 " 

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk membantu orang-orang yang membutuhkan,


dimana Rasulullah bersabda:!Sesama orang muslim adalah saudara, tidak mendzalimi satu
sama lainnya«, barang siapa memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan
mencukupi kebutuhannya, dan barang siapa membantu mengurangi beban sesama
saudaranya, maka Allah akan menghilangkan bebannya di hari kiamat nantia (Diriwayatkan
Abu Dawud dan Tirmidzi)

a   
r 


# 


Toleransi merupakan karakteristik dari ajaran Islam yang ingin direalisasikan dalam setiap
dimensi kehidupan. Nilai toleransi ini bisa dipraktikkan dalam kehidupan politik, ekonomi
atau hubungan kemasyarakatan lainnya. Khusus dalam transaksi finansial, nilai ini bisa
diwujudkan dengan memper-mudah transaksi bisnis tanpa harus memberatkan pihak yang
terkait. Karena, Allah akan memberikan rahmat bagi orang yang mempermudah dalam
transaksi jual beli.
a D  



Kejujuran merupakan bekal utama untuk meraih keberkahan. Namun, kata jujur tidak
semudah mengucapkannya, sangat berat memegang prinsip ini dalam kehidupan. Seseorang
bisa meraup keuntungan berlimpah dengan lipstick kebohongan dalam bertransaksi.
Sementara, orang yang jujur harus menahan dorongan materialisme dari cara-cara yang
tidak semestinya. Perlu perjuangan keras untuk membumikan kejujuran dalam setiap
langkah kehidupan.

Kejujuran tidak akan pernah melekat pada diri orang yang tidak memiliki nilai keimanan
yang kuat. Satu hal yang bisa menafikan semangat kejujuran dan amanah adalah penipuan
(ghisy). Dalam konteks bisnis, bentuk penipuan ini bisa diwujudkan dengan melakukan
manipulasi harga, memasang harga tidak sesuai dengan kriteria yang sebenarnya.
Menyembunyikan cacat yang bisa mengurangi nilai obyek transaksi.

You might also like