You are on page 1of 4

Pancasila, Kesatuan Nilai-Nilai Yang Terstruktur

oleh Harry Rialdi 1006773875

Judul : Pancasila Sebagai Sistem Nilai


Pengarang : -
Data Publikasi : Buku Ajar I MPKT – UI, halaman 107-109

Pancasila merupakan dasar negara; begitu menurut yang disampaikan Soekarno


dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945, begitu juga yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Dari kelima dasar itulah bangsa Indonesia mendirikan
negaranya dan menjalankan kehidupan kemasyarakatannya. Sila – sila dalam
Pancasila merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya, yang didalamnya terkandung nilai-nilai yang
dijadikan landasan, alasan, dan motivasi dari setiap tingkah laku dan perbuatan
masyarakat Indonesia.

Susunan Pancasila adalah hierarkis dan berbentuk piramida, artinya tersusun


dalam urutan luas (kuantitas) dan isi sifatnya (kausalitas), menunjukkan suatu
rangkaian tingkat dan luasnya serta isinya sifat yang merupakan pengkhususan
sila-sila di mukanya. Berikut adalah salah satu contoh penggambaran tentang
Pancasila sebagai piramida yang saya ambil dari Internet, sebuah modul tentang
Pancasila yang dibuat oleh Drs. Sudarmadji, M. Si, yang dapat menggambarkan
dengan tepat tentang piramida ini.
Sila yang memiliki isi sifat yang paling sedikit, memiliki luas yang paling besar;
begitu juga sebaliknya sila yang memiliki isi sifat yang paling banyak, memiliki
luas yang paling kecil.
• Sila Pertama – Ketuhanan Yang Maha Esa
Isi sifatnya merupakan titik T, sementara luasnya adalah T.ABCD
Di mana nilai ketuhanan mencakupi segala aspek kehidupan manusia;
prinsip ketuhanan
melandasi prinsip-prinsip Kebangsaan, Perikemanusiaan, Mufakat, serta
Kesejahteraan Sosial.
• Sila Kedua – Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Isi sifatnya merupakan T.MNOP, sementara luasnya adalah MNOP.ABCD
Sila ini merupakan kekhususan dari sila pertama dimana Kemanusiaan
membahas tentang hakekat manusia selain makhluk individu yang bertuhan
tetapi juga merupakan makhluk sosial yang hidup satu sama lain.
• Sila Ketiga – Persatuan Indonesia
Isi sifatnya merupakan T.JKLI, sementara luasnya adalah JKLI.ABCD
Sila ini lebih mengkhususkan lagi tentang perlunya rakyat Indonesia
bersatu, agar bangsa Indonesia dapat membebaskan diri dari penjajahan
serta mempertahankan eksistensi tersebut sebagai manusia dan atau
bangsa yang bebas merdeka.
• Sila Keempat – Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Isi sifatnya merupakan T.EFGH, sementara luasnya EFGH.ABCD
Juga merupakan kekhususan dari sila-sila sebelumnya. Dalam sila ini
dijelaskan tentang mufakat atau demokrasi, adalah cara untuk
melaksanakan aspek-aspek bermasyarakat bangsa Indonesia.
• Sila Kelima – Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Isi sifatnya merupakan T.ABCD, sementara luasnya ABCD.
Sila ini pun merupakan kekhususan dari sila-sila sebelumnya. Dimana
keadilan sosial adalah tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia.
Dari penggambaran tersebut telah jelas bahwa sila-sila dalam Pancasila
merupakan kesatuan yang terstruktur dan berkaitan satu sama lain. Di mana di
dalam sila-sila tersebut terkandung nilai-nilai yang dijadikan digunakan bangsa
Indonesia sebagai petunjuk dalam kehidupannya, yakni nilai religius, nilai moral,
nilai kebangsaan, nilai keadilan, serta nilai kebersamaan dan toleransi. Maka,
dapat dikatakan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pun
merupakan suatu kesatuan yang berstruktur yang saling mengikat satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA

• Meliono, Irmayanto; Hayon, YP; Syamtasiah, Ita; Sri Poerbasari, Agnes;


Suhartono. 2010. BUKU AJAR I : LOGIKA, FILSAFAT ILMU, DAN PANCASILA.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia
• Sudarmadji. 2009. Modul Mata Kuliah Pancasila – Pancasila. Dari website :
http://ekonomi-ucy.blogspot.com/2009/11/modul-mata-kuliah-pancasila-
pancasila.html diakses pada tanggal 29/9/10 pada pukul 05.30

You might also like